TOR MP dan DED Garam Pati 4.pdf

February 8, 2018 | Author: SofanSofyan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download TOR MP dan DED Garam Pati 4.pdf...

Description

KERANGKA ACUAN KERJA

DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

FASILITASI PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DETAILED ENGINEERING DESIGN KAWASAN TAMBAK GARAM DI KABUPATEN PATI

2015

KERANGKA ACUAN KERJA FASILITASI PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DETAILED ENGINEERING DESIGN KAWASAN TAMBAK GARAM DI KABUPATEN PATI 1.

Latar Belakang Kabupaten Pati berada di Provinsi Jawa Tengah memiliki iklim tropis dengan perbedaan antara musim hujan dan kemarau sangat jelas. Musim penghujan terjadi pada bulan Oktober – Maret sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April - Oktrober. Kabupaten Pati mempunyai garis pantai sepanjang ± 60 Km yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yang terbentang dari Kecamatan Batangan di sebelah Timur sampai dengan Kecamatan Dukuhseti yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara di sebelah Barat. Kondisi alam ini menjadikan beberapa wilayah pantai di Kabupaten Pati merupakan wilayah penghasil garam. Mengusahakan garam dilakukan masyarakat terutama di waktu musim kemarau (antara bulan April – Oktober). Pembuatan garam di tambak merupakan salah satu alternatif usaha yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding budidaya bandeng dan udang. Karena pada saat sekarang selisih keuntungan budidaya bandeng makin sedikit disebabkan ongkos produksi budidaya ikan bandeng yang makin tinggi, terutama karena tingginya harga pakan ikan, sedang harga jual ikan bandeng yang cenderung tetap. Sedangkan untuk budidaya udang windu maupun vanamei banyak yang mengalami kerugian karena matinya udang sehingga menyebabkan gagal panen. Usaha garam di wilayah Pati tersentra di 4 kecamatan yaitu kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa dan Trangkil dengan jumlah total seluas 2.043 Ha. Kecamatan Batangan memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 1611,6 Ha yang tersebar di 7 desa. Dengan total produksi rata-rata 80-150 ton per Ha. Kecamatan Juwana memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 378 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 80- 85 ton per Ha. Kecamatan Wedarijaksa memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 325 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 80- 85 ton per Ha. Kecamatan Trangkil memiliki luas lahan tambak garam 225 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 75 - 80 ton per Ha. (Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati, 2010). Hasil garam yang telah dipanen disimpan digudang penyimpanan yang ada di lokasi tambak atau dibawa pulang untuk disimpan di gudang yang ada di rumahnya serta ada juga yang langsung dijual kepada pengepul. Para pengepul kemudian menjualnya ke pabrik garam atau industri yang membutuhkan. Ada pula petambak garam yang langsung menjual ke pabrik garam rakyat yang kemudian diolah menjadi garam briket beryodium. Pembuatan garam briket dilakukan dengan cara pencucian garam, pencetakan garam menjadi briket, pengovenan garam briket dan pengepakan garam briket. Usaha pembuatan garam di tambak sampai menjadi garam briket konsumsi melibatkan banyak pekerja yang meliputi pemilik tambak, penyewa dan penggarap dengan jumlah total kira-kira 3.410 orang. Adapun jumlah tenaga kerja yang terlibat pada kegiatan industri garam berjumlah 1.444 orang yang bekerja pada 60 perusahaan garam briket. Serta jumlah pedagang garam yang menjual garam briket mencapai kira-kira 200 orang (Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati). Pemasaran garam briket ini meliputi

wilayah Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta Lampung bahkan sampai ke Kalimantan. Kebutuhan garam ini dipergunakan antara lain untuk konsumsi (garam iodisasi) rumah tangga, industri makanan, pengasinan ikan, dan pakan ternak. Sampai saat ini pertanian garam di Pati masih menggunakan cara tradisonal. Faktanya, hingga kini petani masih mengandalkan cuaca serta lamanya musim kemarau. Tahun 2014 saja, kemarau yang terlambat dengan durasi kurang dari empat bulan membuat jumlah produksi garam menurun. Kekurangan produk garam dalam negeri untuk memenuhi konsumsi yang terus meningkat telah menjadi isu strategis sejalan dengan upaya pemantapan ketahanan pangan nasional. Kebutuhan garam nasional setiap tahun meningkat rata-rata 2-4 persen. Kebutuhan garam nasional pada tahun 2011 berdasarkan data kementerian perindustrian adalah sebesar 3,15 juta ton. Kebutuhan tersebut meliputi 1,38 juta ton garam konsumsi dan 1,77 juta ton garam industri. Kebutuhan garam nasional tersebut ternyata tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, yaitu sebesar 1.327.371 ton, sehingga kekurangan kebutuhan sebesar 1.822.629 ton dipenuhi melalui impor. Dalam upaya mendorong peningkatan kemampuan produksi garam dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, maka pada akhir tahun 2009 Pemerintah mulai mencanangkan Program Swasembada Garam Nasional. Pencanangan program tersebut tersebut dilakukan dalam rangka implementasi Perpres No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional. Dalam perpres tersebut disebutkan bahwa industri garam rakyat termasuk kedalam klaster industri prioritas nasional, yaitu merupakan klaster industri nasional yang memiliki prospek tinggi untuk dikembangkan berdasarkan kemampuannya untuk bersaing di pasar internasional, dan industri yang memiliki ketersediaan faktor-faktor produksi secara cukup dan kompetitif di Indonesia. Sasaran yang ingin dicapai dari program Swasembada Garam Nasional adalah (i) Pemenuhan kebutuhan garam konsumsi Tahun 2012; (ii) Pemenuhan Garam Industri Tahun 2015; (iii) Meningkatnya daya saing produksi garam rakyat untuk melepas ketergantungan terhadap garam impor; (iv) Terwujudnya kelembagaan yang mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat penggarap garam. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah mengembangkan korporasi usaha garam rakyat. Salah satu lokasi kegiatan dimaksud adalah Kabupaten Pati. Dalam korporasi usaha garam rakyat, lahan garam yang dikluster sekitar 50 hektar. Masing-masing pemilik lahan berhak atas saham usaha garam sebesar luasan tambaknya. Membuat perjanjian penggunaan lahan secara bersama minimal selama 10 tahun. Membangun jaringan inti-plasma antara perusahaan garam dengan koperasi tingkat desa yang mengelola gudang collecting point dan mengembalikan lahan kepada petani sesuasi kepemilikan. Selama ini, petani garam langsung menjual ke produsen, nantinya akan ada sistem koperasi dan gudang garam petani untuk menghindari tengkulak. Dalam kawasan yang akan dikembangkan akan diidentifikasi, dimediasi supaya pemilik lahan bersedia membangun koorporasi atau perseroan terbatas. Pemilik saham akan ditentukan sesuai proposional jumlah lahan pemilik. Nantinya, katanya, akan ada sertifikasi kepemilikan dan batas lahan dari tiap anggota koperasi. Sehingga pemerintah akan mengkonsolidasikan dengan membuat petak-petak, tandon, meja garam dan bagian untuk gudang pengolah garam sampai perkantoran untuk mendukung program ini. Dengan cara seperti ini diharapkan akan ada peningkatan kuantitas, rata-rata dari 90 ton kualitas 2 per hektar/tahun menjadi minimal 120 ton per hektar/tahun dengan

kualitas 1. Petani lebih terorganisir dan modern, serta produksinya langsung diolah sendiri. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam mendukung program korporasi usaha garam rakyat adalah: i. Pemetaan lahan eksisting terpilih; ii. Pembuatan perencanaan optimalisasi areal pergaraman rakyat meliputi tata letak dan kemungkinan penerapan teknologi tepat guna; iii. Penataan areal lahan garam (Klasterisasi); iv. Penyusunan master plan dan studi / kelayakan pembangunan garam industri. v. Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) 2.

Maksud dan Tujuan Maksud yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu untuk menyusun Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu : a. Mengidentifikasi isu permasalahan dan potensi tambak garam di Kabupaten Pati; b. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan garam (sumberdaya manusia, peralatan, modal, metode dan material); c. Menyusun rencana tapak kawasan tambak garam pada lokasi terpilih (sistem jaringan sarana dan prasarana, prototype sarana dan prasarana, perencanaan layout); d. Menyusun kajian kelayakan pengembangan kawasan tambak garam pada lokasi terpilih dari aspek finansial, pasar, teknis, dan aspek sosial lingkungan; e. Menyusun rencana investasi dan rencana bisnis (business plan) usaha garam;. f. Menyusun Detailed Engineering Desain Sarana dan Prasarana Tambak Garam yang meliputi jalan produksi, saluran irigasi tambak, pintu air dan bangunan bagi air, gudang, dan rumah pompa (Nota Desain, Gambar konstruksi, Rencana Anggaran Biaya, Bill of Quantity (BOQ), dan Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)) serta Operasional dan Pemeliharaan.

3.

Sasaran Sasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan Penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam adalah : a. Teridentifikasinya isu permasalahan dan potensi tambak garam di Kabupaten Pati; b. Teridentifikasinya kebutuhan pengembangan garam (sumberdaya manusia, peralatan, modal, metode dan material); c. Tersusunnya rencana tapak kawasan tambak garam pada lokasi terpilih (sistem jaringan sarana dan prasarana, prototype sarana dan prasarana, perencanaan layout); d. Tersusunnya kajian kelayakan pengembangan kawasan tambak garam pada lokasi terpilih dari aspek finansial, pasar, teknis, dan aspek sosial lingkungan; e. Tersusunnya rencana investasi dan rencana bisnis (business plan) usaha garam;. f. Tersusunnya Detailed Engineering Design Sarana dan Prasarana Tambak Garam yang meliputi jalan produksi, saluran irigasi tambak, pintu air dan bangunan bagi air, gudang, dan rumah pompa (Nota Desain, Gambar konstruksi, Rencana Anggaran Biaya, Bill of Quantity (BOQ), serta Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)), serta Operasional dan Pemeliharaan.

4. Lokasi Kegiatan Kegiatan penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam di Kabupaten Pati akan dilaksanakan pada lokasi terpilih (400 Ha): Sebaran Lokasi Lahan Garam Kabupaten Pati

Kecamatan Tayu

Wilayah Sebaran

Batangan

Juwana

Margoyoso

Trangkil

Wedarijaksa

5.

6.

7.

8.

Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2015 DIPA Satuan Kerja (Satker) Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan nilai Rp. 2.008.171.000,00. Nama Organisasi dan Pejabat Pembuat Komitmen Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Ir. Dr. Subandono Diposaptono, M.Eng Satuan Kerja : Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Data Dasar a. Citra Satelit Quickbird 2012 b. Peta RBI Wilayah Perencanaan skala 1: 50.000 c. Peta LPI skala 1:50.000 Standar Teknis Standar Teknis Pelaporan dan Peta adalah sebagai berikut : a. Format Laporan 1) Kertas (HVS, A4, 80 gram) 2) Tulisan (huruf standar, 1,5 spasi) 3) Sampul/cover (Hard cover, laminating, biru muda) b.

Format Peta 1) Peta disajikan berdasarkan hasil interpertasi citra, ground check dan analisis potensi wilayah 2) Peta-peta yang disajikan meliputi: a) Peta Hasil Interpretasi Citra, skala sesuai sumber citra. b) Peta-peta Tematik, skala sesuai sumbernya. c) Peta Kerja / Peta Analisis; d) Peta ikhtisar dalam skala 1: 10.000; e) Peta Rencana Tapak Kawasan Tambak Garam skala 1 : 5.000; f) Gambar potongan memanjang saluran irigasi, jalan produksi dan petak tambak garam, horizontal skala 1: 1.000, dan vertikal 1: 100; g) Gambar potongan melintang saluran irigasi, jalan produksi dan petak tambak garam, horizontal skala 1: 100, dan vertikal 1: 100; h) Gambar Teknis saluran irigasi, jalan produksi dan petak tambak garam, horizontal 1: 50 i) Draft peta dibuat dengan sistim referensi geografis grid UTM (Universal Tranverse Mercartor) dan sistem proyeksi WGS 84). 3) Untuk Hardcopy keseluruhan peta tersebut dalam dokumen buku laporan dan Album peta tersendiri dapat disajikan dalam bentuk perkecilan optis sampai batas ukuran / format yang masih dapat dibaca dan diterima dari segi estetika (ukuran A3, kertas 100 gr). 4) Untuk Softcopy keseluruhan laporan dan peta tersebut meliputi: a) Laporan pendahuluan, laporan pertengahan, draft laporan akhir dan laporan akhir dalam bentuk MsWord dan (.pdf) b) Peta Dasar dan Peta Tematik dalam bentuk digital dalam format shape file (*.shp) dan disusun dalam bentuk dalam geodatabase (*.gdb). c) Peta Citra dalam bentuk raw data dan header citra dasar serta sudah terkoreksi secara geometrik dan radiometrik. Citra satelit yang digunakan memiliki resolusi spasial 10 x 10 m dan minimal perekaman tahun 2012.

d) e) 9.

Gambar Teknis dalam bentuk format Autocad. Softcopy dimaksud disimpan dalam Digital Video Disk (DVD).

Studi Terdahulu Studi-studi yang telah dilakukan di lokasi terpilih antara lain : a. RTRW Kabupaten Pati b. RPJPD Kabupaten Pati c. RSWP3K Kabupaten Pati d. RZWP3K Kabupaten Pati

10. Landasan Kebijakan a. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2011 tentang Kebijakan Industri Nasional; b. Keputusan Presiden No. 66/1994 tentang Pencucian Garam; c. Keputusan Presiden No.69/94, tentang Pengadaan Garam Beryodium; d. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 77/1995 tentang Kewajiban Pencucian Garam melalui 3 (tiga) perusahaan yang memiliki fasilitas pencucian garam yaitu PT. Garam (Persero), PT. Budiono dan PT.Garindo; e. Keputusan Menteri Perindustrian No.78/M/SK/5/1995 tentang Pembentukkan Komite Nasional Garam (KNG); f. Keputusan Menteri Perindustrian No.29/M/SK/5/ 1995 tentang Pengesahan serta Penerapan SNI dan Penggunaan Tanda SNI secara Wajib terhadap 10 Macam Produk Industri antara lain Garam; g. Keputusan Menteri Perindustrian No. 42/2005 tentang Pengolahan, Pengemasan dan Pelabelan Garam Beryodium (sebagai revisi SK Menteri Perindustnian No.77/1995); h. Keputusan Menteri Perdagangan No. 350/M-DAG/KEP/11/2005 tentang Surveyor Pelaksana Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Garam; i. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No.031/M.PPN/03/2007 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Pusat; j. Peraturan Menteri Perdagangan No.44/M-DAG/PER/10/2007 JO No. 20/MDAG/PER/9/2005 tentang Ketentuan Impor Garam; k. Standar Nasional Indonesia Garam Konsumsi Beryodium No. SNI 01-3556-2000; l. Keputusan Menko Perekonomian Nomor KEP-11/M.EKON/03/2011 tentang Tim Koordinasi Swasembada Garam Nasional; m. Keputusan Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Kemendag) Nomor 02/DAGLU/PER/5/2011 Tentang Penetapan Harga Penjualan Garam di Tingkat Petani Garam. n. Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Nomor Kep. 02/Kp3k/2014 Tentang Penetapan Kabupaten/Kota Lokasi Kegiatan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Tahun 2015 11. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan dalam Penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak di Kabupaten Pati adalah sebagai berikut: 11.1 Kegiatan Persiapan Pada tahapan ini dilakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi :

1) 2) 3) 4)

Penyiapan personil dalam tim kerja (tenaga ahli dan tenaga pendukung sesuai dengan tata laksana personil). Penyiapan administrasi. Studi literatur sebagai awal atau referensi untuk pelaksanaan kegiatan. Penyusunan rencana kerja - Jadwal pekerjaan - Metode pengumpulan data/survei lapangan berdasarkan Peta RBI, Citra archive di wilayah perencanaan. - Peta rencana lokasi survey/titik sampling - Persetujuan rencana kerja oleh tim supervisi

11.2 Kegiatan Pengumpulan Data Sekunder Penyedia jasa melakukan pengambilan data sekunder yang meliputi : 1) RTRW Wilayah Perencanaan 2) RPJPD Wilayah Perencanaan 3) RSWP3K Wilayah Perencanaan 4) RZWP3K Wilayah Perencanaan 5) Data Teresterial (Tanah, Topografi, Kelerengan) 6) Data Oceanografi (Data Pasang Surut, Data Kualitas Air) 7) Data geologi dan geomorfologi laut (Geologi dan Morfologi Lahan Tambak) 8) Data ekosistem pesisir 9) Data penggunaan lahan dan status lahan 10) Data pemanfaatan wilayah laut eksisting 11) Data sumber daya air (Sungai, Debit, Sedimentasi) 12) Data Klimatologi (intensitas hujan, hari hujan, suhu udara, tekanan udara, kelembaban nisbi, lama penyinaran, intensitas radiasi matahari, arah dan kecepatan angin, penguapan, curah hujan) 13) Data infrastruktur (Saluran Tambak, Jalan, Listrik, Air, Gudang Garam, Unit Pengolah Garam) 14) Data sosial dan budaya 15) Data ekonomi wilayah 16) Data risiko bencana dan pencemaran (Abrasi, Banjir, Sedimentasi) 17) Data Garam (rantai produksi garam , alat dan jumlah roduksi garam, pola tata air dan pola tanam saat ini, data dimensi tambak dan jaringan irigasinya; 18) Data Status Lahan 19) Harga Bahan Bangunan dan Standard dan peraturan yang berlaku; 20) Harga Satuan Pekerjaan Fisik Daerah (Harga satuan bahan dan upah setempat) Apabila data tersebut masih dalam bentuk hardcopy (analog) format gambar (jpg,pdf, tif, ppt) harus dikonversi dalam format standar (peta). 11.3. Kegiatan Survey Lapangan Penyedia jasa harus melakukan pengumpulan data primer melalui survey, antara lain : 1) Survey Topografi Persiapan Teknis: (1) penyiapan peta kerja

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

penyiapan deskripsi titik ikat planimetris dan ketinggian yang telah ada di lokasi atau di sekitar lokasi pemetaan orientasi lapangan pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian yang akan digunakan penentuan letak base camp perencanaan jalur pengukuran perencanaan letak pemasangan patok tetap penyiapan patok tetap utama dan patok tetap bantu penyiapan patok sementara perencanaan sistem pemberian nomor patok sementara dan nomor patok tetap penyiapan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah ditetapkan kalibrasi alat ukur penyiapan alat hitung penyiapan formulir data ukur dan formulir data hitungan penyiapan tabel deklinasi untuk tahun pelaksanaan pengamatan matahari penyiapan tabel pasang surut Penyiapan label berskala untuk pengukuran pasang surut persiapan lain yang diperlukan

Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi). Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain : a. Alat ukur Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan sudut terkecilnya 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3 ppm serta perlengkapannya b. Waterpass/Automatic Level c. Prisma target d. Rambu Ukur e. Statif f. Kompas, GPS Handheld g. Form kertas pencatatan pengukuran h. Meteran jalan i. HT (untuk komunikasi di lapangan) j. Kamera k. Perlengkapan lapangan Wilayah perencanaan yang akan disusun Masterplan dan Detailed Engineering Designnya meliputi area seluas 400 Ha. Untuk mendukung pekerjaan tersebut maka dilakukan survey pengambilan data primer/lapangan melalui kegiatan survey topografi. Survey topografi yang dilakukan, terdiri dari 4 jenis kegiatan :

a) Pengukuran Pengikatan

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran pengikatan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan titik-titik referensi untuk posisi horisontal dan posisi vertikal. Pekerjaan ini meliputi pengukuran titik kontrol vertikal dan horizontal dan menandai titik kontrol tersebut melalui pemasangan titik bench mark (BM). Titik BM merupakan titik pengikatan untuk pengukuran topografi dengan spesifikasi teknis sesuai dengan ketersediaannya di lapangan (titik referensi orde 0 – III BIG atau orde IV dari BPN). b) Pemasangan Patok Titik Ikat Penyedia jasa harus melakukan pemasangan patok beton di titik kontrol yang telah diukur sebelumnya. Patok beton dibuat dan dipasang per 50 Ha dengan ketentuan sebagai berikut :  Ukuran patok beton primer 40 x 40 x 200 cm, patok beton sekunder 15 x 15 x 200 cm;  Dipasang sebelum pengukuran dimulai;  Dipasang pada tempat yang stabil, aman, dan mudah dilihat;  Diberi nomor kode . c) Pengukuran Poligon Penyedia jasa harus melakukan pengukuran poligon di lapangan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan posisi horisontal (X, Y). Dalam pengukuran poligon ada dua unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu Jarak dan Sudut Jurusan. Pengukuran jarak dan sudut dilaksanakan dengan menggunakan metode poligon tertutup atau poligon terbuka terikat sempurna, sesuai dengan kondisi di lapangan. d) Pengukuran Situasi Detail Penyedia jasa harus melakukan survey detail topografi di lapangan, dengan pengambilan posisi (x,y,z) untuk obyek penting di lapangan, antara lain semua saluran alam, saluran buatan, sungai, jalan, tanggul, caren/saluran petakan, meja garam, kolam peminihan, tandon/bozem, gudang dan lain lain. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data situasi dan detail di lokasi pengukuran. Pengukuran situasi detail dilakukan dengan cara Tachymetri dengan menggunakan alat ukur Total Station. f) Pengukuran Tampang Memanjang dan Melintang (Long and Cross Section) Penyedia jasa harus melakukan pengukuran tampang memanjang dan melintang (Long and Cross Section) pada saluran primer dan sekunder yang ada / eksisting di lapangan, dan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:  Arah tampang melintang tegak lurus;  Diambil pada setiap jarak rata-rata 50 m untuk lokasi di daerah tikungan sedangkan untuk di luar lokasi tikungan adalah 100 meter.  Lebar tampang 50 m kekanan dan kekiri dari as saluran. e) Pengukuran Sipat Datar Penyedia jasa harus melakukan pengukuran sipat datar di lapangan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan jaringan vertikal pada kerangka pemetaan dan beda tinggi detail antar titik untuk tujuan penguran tampang memanjang dan melintang. Pengukuran waterpas mengikuti ketentuan sebagai berikut :

a. b. c. d.

Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi Jarak tiap seksi 50 meter Setiap seksi dibagi menjadi slag yang genap Pengukuran dilakukan double stand pergi pulang pembacaan rambu lengkap e. Selisih pembacaan stand 1 dengan stand 2 kurang sama dengan 2 mm f. Jarak rambu ke alat maksimun 50 m g. Setiap awal dan akhir pengukuran dilakukan dengan pengecekan garis bidik. h. Toleransi salah penutup beda tinggi (T) T = (8vD)mm Dimana : D=Jarak antara 2 titik kerangka dasar vertical dalam satu kilometer. f)

Penggambaran Hasil dari pekerjaan pengukuran lapangan harus digambarkan dalam ukuran kertas A-0 standar, sebagai berikut: a. Peta ikhtisar dalam skala 1: 10.000; b. Peta rencana tapak (tata letak) kawasan tambak garam skala 1 : 5.000; c. Skema jaringan dan bangunan d. Tampang memanjang dan situasi saluran (alami dan buatan) tambak skala horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100; e. Tampang melintang saluran irigasi skala 1: 100 f. Gambar detail: i. Detail saluran antar bozem/embung, antar peminihan, saluran pengumpul (caren) dan tanggul tambak. Penampang skala 1: 100 dan detail 1:50. ii. Lining saluran (denah, potongan memanjang/melintang skala 1:100) dan (detail potongan, detail bangunan skala 1:25) iii. Detail pintu air skala 1:50 iv. Tipikal denah dan tampak gudang/rumah pompa skala 1:50 (Jika ada) v. Denah dan potongan memanjang dan melintang jembatan skala 1: 50 (Jika ada) vi. Detail penulangan beton (memanjang skala 1:40, potongan skala 1:20) (Jika ada) vii. Tampang memanjang dan situasi jalan produksi tambak skala horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100, potongan jalan produksi skala 1: 100 Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar dengan skala 1 : 10.000, Interval kontur 0,25 meter, ukuran lembar peta A1. Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :  Satu berkas laporan tertulis tentang pelaksanaan pekerjaan  Print out peta topografi skala 1 : 10.000

      

Print out peta traverse/poligon skala 1 : 10.000 Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file dwg) Peta traverse/poligon dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software Autocad (file dwg) Data asli hasil pengukuran Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code) Foto dan deskripsi Bench Mark

2) Oceanografi a. Pasang Surut Penyedia jasa harus mengukur pasang surut dengan menggunakan palem pasut setiap jam selama 7 hari 7 malam pada 2 stasiun pengamatan secara simultan (mulut sungai dan titik terjauh masuknya air laut/titik terjauh tambak garam) pada di 2 saluran primer tambak garam. Penyedia jasa harus mengikat elevasi muka air laut pasang surut ke titik ikat referensi Bench Mark terdekat (jika ada). Jika tidak ada maka harus dibuatkan Bench Mark. Pengukuran pasut dilakukan pada kondisi pasang purnama (spring tide). b. Sedimen Penyedia jasa harus mengukur sampel sedimen di 2 saluran primer tambak garam yang di ambil adalah sampel sedimen layang, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika ketinggian air > 1,00 m maka pengambilan contoh sedimen dilakukan dengan menggunakan alat Suspended Sampler (untuk sedimen layang). 2. Pengambilan contoh sedimen dilakukan pada bagian pinggir aliran dan tengah aliran. 3. Sampel sedimen dimasukan ke dalam tabung sample. Penyedia jasa harus mengukur sedimentasi pada saluran primer tambak garam. c. Kondisi Kimia Penyedia jasa harus mengukur kualitas air garam (Mg, SO4, Logam Berat, Fe, Cu, Hg, Salinitas, Be, Kekeruhan pH, DO, Suhu). Sampel diambil pada 4 titik pengamatan. Salinitas, Be, Kekeruhan pH, DO, Suhu diukur dengan menggunakan waterchecker. Sedangkan Mg, SO4, Logam Berat, Fe, Cu, Hg dianalisis di laboratorium.

3) Survey Mekanika Tanah dan Geoteknik Penyedia jasa harus mengupulkan data mekanika tanah dan geoteknik dengan melakukan pekerjaan sondir, boring dan pengambilan sampel tanah di 8 titik. a. Pemboran untuk mengetahui susunan tanah/batuan (dilakukan pengeboran bor di darat dengan kedalaman 10 meter) b. Pengujian penetrasi untuk perhitungan pondasi

c. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu di setiap kedalaman 2 meter pada lubang bor d. Sondir di sejumlah titik pada per 50 ha/rencana bangunan darat. e. Pengujian laboratorium mekanika tanah 4) Penggunaan dan status lahan Penyedia jasa harus mengidentifikasi kegiatan pemanfaatan ruang disekitar kawasan tambak garam. Penggunaan lahan diperoleh melalui analisis citra penginderaan jauh dan ground check di lapangan. Analisis citra penginderaan jauh dilakukan dengan cara klasifikasi penutup lahan secara digital, kemudian dilakukan pengelompokkan terhadap penutup lahan yang diidentifikasi mempunyai jenis penggunaan lahan yang sama. Data penggunaan lahan dapat diperoleh dari citra penginderaan jauh yang memiliki saluran multispektral. Berdasarkan hasil klasifikasi penggunaan lahan dari citra satelit, dilakukan penentuan lokasi ground check dengan metode stratified proportional random sampling, dimana masing-masing luasan kelas penggunaan lahan akan terwakili oleh jumlah titik sampel secara proporsional. Ground check lapangan dilakukan pada setiap lokasi sampel untuk menguji hasil analisis citra penginderaan jauh. Berdasarkan ground check di lapangan pada setiap titik sampel, dilakukan uji akurasi terhadap analisis citra penginderaan jauh untuk mendapatkan data penggunaan lahan yang akurat. Hasil uji akurasi digunakan untuk memperbaiki hasil analisis citra penginderaan jauh yang telah dilakukan sebelumnya sehingga menghasilkan Peta Penggunaan Lahan final. Peta Penggunaan Lahan digambarkan dalam bentuk poligon dengan klasifikasi mengikuti SNI 7645:2010 tentang klasifikasi penutup lahan. Penggambaran simbol dan tampilan layout untuk penggunaan lahan pada peta skala 1 : 5.000 mengikuti Standar Simbol, Notasi, dan Kode Unsur Penyajian Peta Dasar, dan Peta Tematik. Peta Status Lahan memberikan informasi mengenai kepemilikan lahan di wilayah daratan pesisir. Data tersebut dapat diperoleh melalui pengumpulan data sekunder dari instansi terkait, misalnya Peta Status Kepemilikan Lahan dari BPN. Klasifikasi status penguasaan lahan mencakup: 1) Tanah negara (TN), yaitu tanah negara bebas yang statusnya masih dikuasai negara. 2) Tanah negara dibebani Hak (TAH), seperti tanah hak pakai, hak pengelolaan, hak milik, hak adat/ulayat belum bersertifikat. 5)

Infrastruktur Penyedia jasa harus mengumpulkan data dan informasi mengenai infrastruktur, kondisi sarana dan prasarana pendukung, kondisi fasilitas dan utilitas (listrik, jalan produksi, gudang dan lain-lain). Untuk mendeteksi keberadaan infrastruktur diatas, dilakukan analisis citra satelit google pro. Untuk mendeteksi lokasi dan sebarannya dilakukan ground check dengan menggunakan GPS.

6)

Sosial dan Ekonomi Pengumpulan data primer yang dilakukan adalah melalui pengamatan secara langsung di lapangan melalui kegiatan observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner. Penyedia jasa harus mengumpulkan data dan informasi mengenai pendapatan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan garam, pendapatan ratarata dan pengeluaran, dan lain-lain. a) Observasi lapangan Pengumpulan data primer melalui observasi lapangan digunakan untuk analisis lokasi objek, meliputi identifikasi faktor supply berupa identifikasi fisik objek meliputi kondisi sarana dan prasarana penunjang, dan kondisi utilitas, transportasi meliputi kondisi jaringan transportasi, dan fasilitas pendukungnya serta aksesibilitas. b) Wawancara Pengumpulan data melalui wawancara diperlukan untuk analisis aspek pengembangan tambak garam. Masyarakat setempat yang diwakili oleh kelompok pugar, pelaku usaha garam (pembudidaya non pugar, pengolah garam, pedagang garam), kepala karang taruna dan tokoh masyarakat. c) Penyebaran kuisioner Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mencari data mengenai karakteristik social masyarakat setempat.

11.5

Analisis 1) Analisa Topografi a. Hasil Pengukuran Kerangka Dasar Penyedia jasa harus melakukan analisis hasil pengukuran titik ikat yang direkam langsung kedalam data kolektor atau pada internal memori alat total station yang selanjutnya dapat di download/ditransfer kedalam komputer PC atau Notebook menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland Development, SDR, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses. Proses download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari lapangan untuk dapat segera mengantisipasi dan merencanakan progress kerja selanjutnya. Data yang diperoleh dari lapangan dihitung menggunakan hitung perataan pendekatan metoda Bowditch atau Least Square (Perataan Kwadrat Terkecil). Perhitungan koreksi beda tinggi berdasarkan jarak pengamatan pada setiap sisi (proposional terhadap jarak). Jika toleransi ketelitian tidak tercapai maka harus dilakukan pengukuran ulang pada sisi yang salah. Perhitungan dapat diterima jika batas toleransi telah dipenuhi. b.

Hasil Pengukuran Situasi Dan Detail Topografi Penyedia jasa harus mengolah data situasi dan detail topografi dilakukan dengan menggunakan software survey. Sebelum data situasi dan detail topografi diolah, terlebih dahulu harus disiapkan garis breaklines. Garis breaklines harus dibuat pada setiap :  Kepala dan kaki slope  Tepi atas dan tepi bawah sungai

 As alur  Kedua tepi jalan  Surface editing Proses pembuatan surface pada software survey berupa Triangulation Irreguler Network (TIN) harus melibatkan seluruh data topografi (X,Y,Z) dan garis breaklines. Surface editing dilakukan langsung pada TIN tetapi harus menggunakan garis breaklines. Cek terhadap data situasi dan detail topografi dilakukan secara bertahap dengan menampilkan gambar kontur yang dilengkapi dengan gambar situasi. Jika koordinat kerangka dasar dan poligon cabang belum final, perhitungan koordinat data situasi dan detail topografi dihitung dengan koordinat sementara. Jika terdapat kekeliruan (data lapangan salah atau kurang) maka harus dilakukan pengecekan ulang terhadap data situasi dan detail topografi. Proses pembuatan surface final dengan menggunakan koordinat definitif dilakukan secara bersamaan untuk seluruh area pemetaan, selanjutnya dilakukan proses pembuatan kontur. Gambar kontur harus sesuai dengan sketsa lapangan. c.

Hasil Pengukuran Penampang Memanjang Dan Melintang Penyedia jasa harus melakukan pengukuran dengan menggunakan metode sipat datar profil memanjang untuk mendapatkan detail dari suatu penampang atau irisan pada arah memanjang sesuai dengan sumbu saluran tambak.

2) Analisis Pasang Surut Pengukuran pasang surut dimaksudkan untuk mendapatkan besaran komponen pasang surut. Berdasarkan komponen pasang surut akan didapatkan jenis pasang surut dan datum ketinggian penting di lokasi pekerjaan seperti ketinggian muka air pada pasang tertinggi, rata-rata dan terendah. Datum ketinggian ini selanjutnya akan digunakan sebagai referensi pekerjaan pemetaan atau pengukuran topografi areal tambak dan perencanaan jaringan irigasinya. 2) Analisa Kluster Tambak Garam Penyedia jasa harus melakukan analisa kluster tambak garam dengan luas sekitar 50 Ha per kluster. 3) Perhitungan Kebutuhan Volume Air Penyedia jasa harus melakukan perhitungan kebutuhan volume air untuk produksi garam disetiap klaster. Kebutuhan air tambak dihitung dengan memperhatikan faktor-faktor teknis antara lain; produktifitas yang diinginkan, kebutuhan pergantian air, kehilangan air (penguapan dan rembesan). Penyedia jasa harus melakukan analisis kedalaman air untuk menentukan volume air yang dibutuhkan dan elevasi muka air di setiap kolam tambak (meja garam, peminihan, bozem) dalam rangka mencapai produksi garam minimal 120 ton/ha/tahun. Perhitungan dilakukan untuk kolam yang paling hilir, yaitu meja garam, disusul untuk kolam peminihan, dan akhirnya untuk bozem. Kebutuhan air di setiap kolam dihitung berdasarkan tetapan kedalaman air rencana di meja garam serta pengaturan kekentalan air (Be) di setiap kolam.

4) Perhitungan Hidraulika Penyedia jasa harus melakukan analisis hidraulika untuk menghitung dimensi saluran yang diperlukan (primer, sekunder dan tersier yang ada pada jaringan irigasi) untuk mensuplai air ke tambak garam. 5) Analisa Tata kelola air dalam kolam tambak Penyedia jasa harus melakukan analisa neraca air dan tata kelola air untuk mengetahui pola pergerakan di tambak garam (meja garam, peminihan, bozem). Neraca dan tata air dalam tambak garam disimulasikan dengan program hidrodinamika satu dimensi yang mampu melakukan simulasi aliran permanen dan tak permanen di saluran terbuka. Penyedia jasa harus melakukan:  Model matematika simulasi aliran air dari laut ke saluran primer;  Model matematika simulasi aliran air dari saluran primer ke saluran sekunder (apabila terdapat saluran sekunder);  Model matematika simulasi aliran air dari saluran sekunder ke bozem;  Model matematika simulasi aliran air dari bozem ke peminihan;  Model matematika simulasi aliran air dari peminihan ke meja garam. 6) Analisa Produksi Garam dan Siklus Usaha Garam Penyedia jasa harus melakukan analisa produksi garam per klaster/tahun dan siklus usaha garam. 11.5

Penyusunan Master Plan Penyedia jasa harus melakukan perencanaan master plan yang meliputi : a. Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Menyusun rencana fasilitas Kawasan Tambak Garam (petak-petak, tandon/bozem, meja garam dan bagian untuk gudang pengolah garam sampai perkantoran) sesuai dengan skala dan tahapan pengembangannya, maka Penyedia jasa harus membuat analisa kebutuhan fasilitas yang meliputi :  Fasilitas Utama: saluran irigasi tambak, petak tambak garam, media insuler, teknologi ulir filter, pompa air, konstruksi pintu air, dan konstruksi bangunan bagi air.  Fasilitas penunjang: konstruksi gudang, konstruksi jalan produksi. b. Perencanaan Master Plan Menyusun master plan kawasan tambak garam, berdasarkan hasil analisa pengembangan dan perencanaan kebutuhan fasilitas, maka disusun master plan kawasan tambak garam yang mencakup :  Klaster tambak garam (sekitar 50 Ha)  Pengalokasian zona kegiatan  Rencana Pembanguan Fasilitas  Sistem jaringan sarana dan prasarana  Rencana tapak tambak garam setiap klaster dengan luasan sekitar 50 Ha  Penyusunan tahapan pelaksanaan c. Studi Kelayakan Penyedia jasa melakukan studi kelayakan yang meliputi :



Kelayakan teknis untuk lokasi, jenis konstruksi dan kebutuhan untuk sarana dan prasarana  Kelayakan Keuangan (Finansial). Perhitungan kelayakan keuangan dihitung dengan metode Financial Economic Internal Rate of Return (FIRR) danNet Present Value (NPV); d. Business plan Penyedia jasa harus menyusun business plan yang meliputi:  Kelembagaan terkait dengan kegiatan usaha garam dan pembangunan sarana prasarananya  Kegiatan ekonomi usaha garam dan kompetisi dengan produk dari wilayah lain  Pemanfaatan ketersediaan sarana prasarana di wilayah pertumbuhan sekitarnya  Rekomendasi tipe dan jenis kegiatan ekonomi produktif terkait dengan usaha garam  Rencana kegiatan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan sarana dan prasarana  Rekomendasi arahan tujuan pemasaran produk garam  Rekomendasi investasi terhadap kegiatan usaha garam 11.6

Perencanaan Detail Penyedia jasa harus menyusun perencanaan detail: saluran irigasi, perbaikan tanggul tambak, pintu air dan bangunan bagi air, gudang, rumah pompa, jalan produksi, teknologi ulir filter dan media insulator. Penyedia jasa harus menghitung volume pekerjaan antara lain galian dan urugan saluran irigasi tambak, galian dan urugan tambak garam, konstruksi gudang, konstruksi jalan produksi, konstruksi pintu air, konstruksi bangunan bagi air, media insuler, dan teknologi ulir filter. Penyedia jasa juga harus menyusun perkiraan biaya konstruksi, spesifikasi teknik, metode pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan. Kriteria yang akan digunakan dalam membuat perencanaan detail ini : a) Setiap fasilitas akan direncanakan terhadap kemudahan operasional kegiatan. b) Perencanaan struktur akan diperhitungkan terhadap keamanan, daya tahan serta kemudahan memperoleh material dilokasi. c) Semua perhitungan struktur akan dibuat analisanya berdasarkan analisa yang lazim digunakan. d) Konstruksi permanen dengan batas umur konstruksi minimal 10 tahun. e) Efisiensi biaya dengan mempertimbangkan sistem konstruksi yang paling mudah, bahan bangunan setempat, peralatan dan kemampuan teknis kontraktor. f) Keamanan dalam pelaksanaan g) Kemudahan dalam operasi dan pemeliharaan

11.7

Penggambaran Detail Teknis Penyedia saja harus menyusun gambar detail pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi tambak garam beserta parasana pendukung lainnya yang meliputi : a) Peta ikhtisar dalam skala 1: 10.000; b) Peta rencana tapak (tata letak) kawasan tambak garam skala 1 : 5.000;

c) d) e) f)

11.8

Skema jaringan dan bangunan Tampang memanjang dan situasi saluran (alami dan buatan) tambak skala horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100; Tampang melintang saluran irigasi skala 1: 100 Gambar detail: a. Detail saluran antar bozem/embung, antar peminihan, saluran pengumpul (caren) dan tanggul tambak. Penampang skala 1: 100 dan detail 1:50. b. Lining saluran (denah, potongan memanjang/melintang skala 1:100) dan (detail potongan, detail bangunan skala 1:25) (Jika ada) c. Detail pintu air dan bangunan bagi air skala 1:50 (Jika ada) d. Tipikal denah dan tampak gudang/rumah pompa skala 1:50 (Jika ada) e. Denah dan potongan memanjang dan melintang jembatan skala 1: 50 (Jika ada) f. Detail penulangan beton (memanjang skala 1:40, potongan skala 1:20) (Jika ada) g. Tampang memanjang dan situasi jalan produksi tambak skala horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100, potongan jalan produksi skala 1: 100

Desain Note, Volume Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya, Rencana Kerja dan Syarat-syarat dan Operasi pemeliharaan Penyedia jasa harus menyusun desain note, perhitungan volume pekerjaan (BOQ), rencana anggaran biaya (RAB), rencana kerja dan syarat-syarat, dan operasi dan pemeliharaan. Desain note berisikan perhitungan-perhitungan hidrolis bangunan, neraca air dan tata kelola air, konstruksi bangunan dan lain-lain.

12 Keluaran Keluaran pekerjaan ini terdiri dari: a. Laporan Pendahuluan (Inception report) Laporan pendahuluan berisi tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Penyedia Jasa dalam melakukan pekerjaan, yang memuat antara lain : a) metodologi; b) rencana kerja rinci (termasuk rencana lokasi pengambilan titik sample dataset); c) rencana waktu pelaksanaan (dibuat per hari); d) rencana mobilisasi tenaga ahli dan peralatan survei; Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan harus diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan dan harus dibahas dalam inception meeting (pertemuan pendahuluan). b. Laporan Pertengahan (Interim report) Laporan Pertengahan diserahkan paling lambat 110 (seratus sepuluh) hari kalender setelah SPMK diterbitkan. Laporan pertengahan berisi tentang semua kegiatan yang telah dilakukan hingga pertengahan waktu pekerjaan dan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya sampai berakhirnya kegiatan. Laporan ini harus dibahas dalam pertemuan pertengahan (Interim meeting). Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

c. Draft Laporan Akhir Draft laporan akhir harus diserahkan paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender setelah SPMK diterbitkan. Laporan ini memuat tentang kegiatan yang telah dilakukan dan hasil-hasilnya selama pekerjaan dan masih bersifat sementara serta harus dibahas dalam pertemuan akhir (Final meeting). Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar. d. Laporan Akhir Laporan akhir harus diserahkan paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah SPMK diterbitkan. Laporan ini merupakan versi yang diperbaharui dari draft laporan akhir dan merupakan produk akhir dari hasil pekerjaan. Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar. e. Masterplan Tambak Garam a) Klaster tambak garam (sekitar 50 Ha) b) Pengalokasian zona kegiatan c) Rencana Pembanguan Fasilitas d) Sistem jaringan sarana dan prasarana e) Perencanaan layout tambak garam setiap 50 Ha f) Studi Kelayakan g) Business Plan f.

Detailed Engineering Design, yang memuat: a) Dokumen Nota Desain b) Gambar Teknik/Konstruksi: a. Judul Proyek b. Pemberi Tugas c. Judul Kegiatan d. Judul Gambar e. Keterangan gambar f. Tanggal Revisi g. Skala dan orientasi h. Tanggal dan Nomor Gambar i. Informasi Gambar (Design by, drawn by, Approved) j. Hak Cipta Kementerian Kelautan dan Perikanan. c) Dokumen Daftar Volume Pekerjaan/Bill Of Quantity (BOQ) d) Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) e) Dokumen Rencana Kerja dan Syarat Administrasi (RKS), dan Operasional dan Pemeliharaan. f) Executive Summary g) DVD Softcopy seluruh Laporan dan Dokumen

13 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pembuat Komitmen memfasilitasi penyediaan peraturan perundang-undangan terkait dengan penyusunan kegiatan; serta koordinasi dengan pemerintah daerah.

14 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi Penyedia jasa wajib menyediakan : 1) Peta Kerja 2) Peralatan pengolah data - Komputer - Software ArcGIS - Authocad 3) Peralatan pengukuran Teresterial - Total Station 4) Peralatan pengukuran oceanografi - Water Checker Seluruh barang yang dibeli dengan menggunakan komponen belanja barang modal, peralatan dan mesin seperti Citra dan Peta Dasar harus diserahkan kepada Direktorat TRLP3K, KP3K disertai dengan berita acara penyerahan. 15 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa Penyedia jasa berwenang melakukan asistensi pekerjaan dilakukan minimal 4 (empat) kali sepanjang waktu kerja. Pembahasan dilakukan 3 kali di pusat dan 2 kali di daerah. Pembahasan di daerah dihadiri oleh stakholder sebanyak 30 orang untuk memberikan masukan dan saran, disamping itu pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh masukan dan saran serta memverifikasi data dan/atau peta-peta tematik serta informasi dalam kegiatan Fasilitasi Penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam. Hasil pembahasan tersebut dituangkan ke dalam Berita Acara, dilengkapi dengan notulensi, daftar hadir, dan dokumentasi. Supervisi dilakukan oleh Tim dari Direktorat TRLP3K KP3K–KKP dengan memberikan koreksi dan pengarahan terhadap masing-masing laporan. 16 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan Kegiatan akan dilaksanakan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kerja pada Tahun Anggaran 2015.

17 Personil 1. Kebutuhan Tenaga Ahli Tabel 1. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam No

Posisi

Tenaga Ahli 1 Ahli Teknik Sipil (Team Leader)

 



2

Ahli Hidraulika Pantai

Jumlah

Masa Kerja (Bulan)

S2 Teknik Sipil Memiliki pengalaman di bidang bangunan air/irigasi minimal 5 Tahun Memiliki pengalaman sebagai team leader minimal 2 tahun

1

6

S2 Teknik Sipil Memiliki pengalaman kerja di bidang irigasi/tata kelola air

1

5

Kualifikasi T.A



No

Posisi

Kualifikasi T.A 

3

Ahli Teknik Kimia Industri





4

Ahli Geodesi





5

Ahli Sosial Ekonomi





6

Ahli Teknik Sipil (Cost Estimator)



7

Ahli Arsitektur



8

Ahli Sistem Informasi Geografis





Jumlah

Masa Kerja (Bulan)

1

5

1

5

1

5

1

4

1

4

1

4

tambak minimal 3 Tahun; Atau S1 Teknik Sipil/S1 Oseanografi (1 orang) Memiliki pengalaman kerja di bidang irigasi/tata kelola air tambak minimal 6 Tahun; S2 Teknik Kimia Memiliki pengalaman kerja di usaha/industri garam minimal 3 Tahun; Atau S1 Teknik Kimia Memiliki pengalaman kerja di usaha/industri garam minimal 3 Tahun; Atau S-2 Teknik Geodesi; Memiliki pengalaman kerja di bidang geodesi minimal 3 Tahun; Atau S-1 Teknik Geodesi Memiliki pengalaman kerja di bidang geodesi minimal 6 Tahun. S-2 Manajemen Agribinis; Memiliki pengalaman kerja di bidang survey dan analisis sosial ekonomi perikanan minimal 3 Tahun; Atau S-1 Sosial Ekonomi Perikanan; Memiliki pengalaman kerja bidang survey dan analisis sosial ekonomi perikanan n minimal 6 Tahun S1 Teknik Sipil; Memiliki pengalaman kerja sebagai cost estimator minimal 6 Tahun. S1 Arsitektur Memiliki pengalaman kerja menyusun rencana tapak rencana minimal 6 Tahun. S-2 Geografi/Teknik Geodesi/Teknik Planologi/Ilmu Kelautan; Memiliki pengalaman kerja di bidang SIG minimal 3 Tahun; Atau S-1 Geografi /Teknik Geodesi/ Teknik Planologi/Ilmu Kelautan; Memiliki pengalaman kerja di bidang SIG minimal 6 Tahun

No

Posisi

9

Ahli Perencana Wilayah

10

Ahli MekanikaTanah

1

Asisten Ahli Bangunan Air

2

Asisten Ahli Hidraulika

3

Cad Drafter

4

Operator GIS dan Penginderaan jauh

5

Operator Komputer

6

Tenaga Administrasi

1

Tenaga Lokal Topografi Tenaga Lokal Sosek Tenaga Lokal Pasut Tenaga Lokal Mektan Tenaga Lokal Kualitas Air Tenaga Lokal Infrastruktur

2 3 4 5 6

Kualifikasi T.A

Jumlah

Masa Kerja (Bulan)

 S-2 Planologi; Memiliki pengalaman kerja menyusun masterplan minimal 3 Tahun; Atau  S-1 Planologi; Memiliki pengalaman kerja menyusun masterplan minimal 6 Tahun.  S-1 Teknik Sipil/Geologi; Memiliki pengalaman kerja melakukan penelitian mekanika tanah minimal 6 Tahun. Asisten Tenaga Ahli  S1; Memiliki pengalaman kerja di bidang bangunan air/irigasi minimal 2 Tahun  S1; Memiliki pengalaman kerja di bidang irigasi/tata kelola air tambak minimal 2 Tahun  D3 Arsitektur/Sipil; Memiliki pengalaman kerja di bidang penggambaran teknik minimal 6 Tahun  S1Geografi/S1 Geodesi Memiliki pengalaman kerja di bidang pengolahan citra satelit / analisis spasial minimal 2 Tahun  D-3 Komputer  Memiliki pengalaman kerja yang relevan minimal 2 Tahun  D3 Administrasi  Memiliki pengalaman kerja yang relevan minimal 2 Tahun Tenaga Pendukung SLTA/SLTP

1

4

1

3

1

6

1

5

2

4

1

4

1

6

1

6

SLTA/SLTP SLTA/SLTP SLTA/SLTP SLTA/SLTP SLTA/SLTP

2. Kualifikasi Kualifikasi personil untuk Pekerjaan ini adalah sebagai berikut : 1) Kebutuhan Tenaga Ahli 1. Ahli Teknik Sipil Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan lapangan dan kantor c. Membuat schedule kegiatan pekerjaan dan kerangka laporan. d. Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli e. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah f. Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang diperlukan g. Mengarahkan penyusunan Masterplan Penataan Kawasan Tambak/peruntukan ruang/blockplan pada lokasi terpilih. h. Mengarahkan penyusunan nota desain, gambar teknis, rencana anggaran biaya, bill of quantity dan rekana kerja dan syarat-syarat i. Melakukan evaluasi tehadap saluran eksisting untuk mendesain drainase/bangunan air. j. Memberi masukan kepada setiap tenaga ahli dalam menyusun rencana/desain bangunan air/irigasi/ desain drainase/bangunan air k. Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dan penyusunan laporan. l. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan. 2. Ahli Hidrolika Pantai Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Merencanakan beberapa altematif bangunan pengendali air dan pemodelan jaringan drainase serta rekomendasi sistem jaringan drainase untuk tambak garam. f. Melaksanakan collecting data sekunder yang berkaitan dengan desain drainase/bangunan air. g. Melakukan analisis pemodelan jaringan drainase yang berkaitan dengan pemilihan rencana penataan kawasan tambak. h. Merekomendasikan peraturan pengelolaan air dalam kawasan korporasi usaha garam. i. Melakukan perhitungan kebutuhan volume air

j. Melakukan simulasi tata kelola air dalam tambak k. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam 3.

Tenaga Ahli Teknik Kimia Industri Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Merencanakan proses pembuatan garam dari air laut menjadi garam f. Menganalisa kebutuhan waktu proses pembuatan garam sehingga menjadi kualitas yang diinginkan g. Menyusun desain/intervensi teknologi peningkatan kualitas garam (kadar salinitas dan kekentalan air, lamanya waktu) h. Melaksanakan collecting data yang berkaitan dengan desain kualitas garam. i. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

4.

Ahli Geodesi Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi. f. Menyiapkan program kerja dan mengarahkan team topografi dalam pelaksanaan kegiatan lapangan. g. Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data serta mengarahkan team dalam penggambaran. h. Menghitung kebutuhan cut and fill tanah tambak garam, saluran dan tanggul tambak. i. Menghadiri diskusi dan memimpin asistensi pengukuran. j. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi. k. Memberi masukan penataan dan pengembangan kawasan tambak garam dari aspek geodesi.

l.

Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

5.

Ahli Sosial Ekonomi Tugas dan tanggung jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Menyusun kelayakan keuangan (finansial) (Financial Economic Internal Rate of Return (FIRR) dan Net Present Value (NPV) f. Menyusun Kelayakan Kelembagaan, meliputi : perkiraan kebutuhan modal, operasional, upah dan gaji, serta pajak dan lain-lain g. Menelaah data-data sekunder terkait sosial ekonomi, meliputi : mata pencaharain, pendapatan perkapita, angkatan kerja dan tingkat pengangguran, pendapatan kegiatan ekonomi perikanan dan kelautan, produksi perikanan, pendapatan rata-rata dan pengeluaran, komoditas unggulan. h. Menyusun skenario pengembangan Kelembagaan korporasi usaha garam berdasarkan kearifan lokal i. Menyusun kelayakan usaha berdasarkan ketersediaan tenaga kerja dan kesiapan masyarakat korporasi usaha garam j. Menjajagi kesediaan masyarakat dalam pengembangan korporasi usaha garam k. Memberi masukan kelayakan korporasi usaha garam l. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

6.

Ahli Cost Estimator Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, f. Menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan,

g. Membuat perhitungan kuantitas pekerjaan penataan tambah garam dan prasarananya, h. Membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat 7.

Ahli Arsitektur Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. c. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah d. Mempelajari dokumen yang terkait dengan aspek-aspek lanscape e. Menetapkan kerangka studi yang menjadi acuan kerja tenaga ahli lainnya. f. Memberi masukan kepada setiap tenaga ahli dalam menyusun rencana survei/pengumpulan data terkait dengan aspek-aspek Teknik Sipil/Arsitektur g. Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data bangunan prasarana garam. h. Melaksanakan perencanaan bangunan prasarana garam yang dibutuhkan. i. Membuat gambar teknis perencanaan bangunan prasarana garam. j. Melaksanakan perencanaan landsacape yang dibutuhkan k. Memberi masukan kepada setiap tenaga ahli dalam menyusun rencana rencana survei/pengumpulan data terkait dengan aspek-aspek lanscape dan prasarana usaha garam l. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun Masterplan Penataan Kawasan Tambak/peruntukan ruang/blockplan pada lokasi terpilih

8.

Ahli Sistem Informasi Geografis Tugas dan tanggung Jawab: a. Membantu team leader dalam analisis SIG dan Penginderaan Jauh untuk penyusunan ruang kluster-kluster korporasi usaha garam b. Melakukan proses pengolahan citra (koreksi dan interpretasi) c. Menyiapkan peta kerja sebagai acuan untuk survei lapangan d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Melakukan survei lapangan berupa ground check hasil interpretasi citra, plotting posisi pemanfaatan perairan laut dan darat yang sudah ada (eksisting) dan infrastruktur f. Bertanggung jawab terhadap hasil sistem informasi geografis yang dibangun untuk kepentingan pekerjaan saluran air, dan penataan petak tambak. g. Melakukan analisis data hasil survei lapangan

h. Menyiapkan peta-peta tematik hasil survei lapangan masing-masing bidang keahlian sesuai dengan kaidah one map policy. i. Menyusun database manajemen sistem informasi geografis j. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun Masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam. 9.

Ahli Pengembangan Wilayah Tugas dan Tanggung Jawab : a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Melakukan inventarisasi kelembagaan serta kebijakan dan peraturanperaturan serta tata guna lahan sesuai dengan perundangan yang berlaku, dan bertanggungjawab terhadap hasil analisanya f. Menyusun skenario pengembangan korporasi usaha garam dan pengembangan wilayah g. Menyusun skenario pengembangan kelembagaan dan pengembangan wilayah h. Bersama-sama dengan ahli ekonomi menyusun skenario investasi dan kelayakan usaha korporasi usaha garam i. Memberi masukan penataan dan pengembangan kawasan tambak garam dari aspek hidrometri/hidrologi j. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

10. Ahli Mekanika Tanah a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan. b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif. c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan. d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah e. Menerima perintah/Tugas pengujian tanah dilaboratorium maupun dilapangan f. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan pelaksanaan penyelidikan tanah dan penyelidikan material di lapangan dan di laboratorium. g. Melakukan pengolahan dan analisa data material sehingga mampu menjamin bahwa data analisa dan penelitian material yang dihasilkan

adalah benar, akurat dan siap digunakan untuk tahap perencanaan tambak garam. h. Menyiapkan peralatan pengujian dan bahan-bahan kebutuhan pengujian i. Menyusun laporan hasil pengujian j. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam 2) Kebutuhan Tenaga Pendukung 1. Asisten Ahli Bangunan Air Tugas dan Tanggung Jawab : a. Membantu tenaga ahli sipil dalam menyusun rencana/desain bangunan air/irigasi/ desain drainase/bangunan air b. Membantu tenaga ahli dalam menyusun nota desain, RKS dan pedoman oeparsional dan pemeliharaan c. Membantu membuat gambar kontruksi (gambar detail bangunan, detail rencana konstruksi/struktur) 2. Asisten Ahli Hidraulika Tugas dan Tanggung Jawab : a. Membantu tenaga ahli hidraulika dalam melakukan perhitungan kebutuhan air dan simulasi tata kelola air dalam tambak b. Membantu tenaga ahli hidraulika dalam menyusun nota desain, RKS dan pedoman oeparsional dan pemeliharaan c. Membantu membuat gambar kontruksi (gambar detail bangunan, detail rencana konstruksi/struktur) 3. Cad Drafter Tugas dan Tanggung Jawab : d. Membantu tenaga ahli dalam membuat gambar kerja e. Membantu tenaga ahli dalam menggambarkan blockplan f. Membantu membuat gambar kontruksi (gambar detail rencana arsitektur, detail rencana konstruksi/struktur) 4. Operator GIS dan Pengideraan Jauh Tugas dan Tanggung Jawab : a. Membantu menginterpretasi citra; b. Membantu menyusun database manajemen sistem informasi geografis tambak garam. 5. Operator Komputer Tugas dan Tanggung Jawab : a. Membantu proses pemasukan data digital; b. Membantu menyusun dokumen laporan; c. Membantu dalam bidang administrasi kegiatan,surat menyurat dan lainlain. 6. Tenaga Administrasi Tugas dan Tanggung Jawab: a. Membantu proses pemasukan data digital; b. Membantu menyusun dokumen laporan; c. Membantu dalam bidang administrasi kegiatan,surat menyurat dan lainlain.

18.

Jadual Kegiatan Tabel . Jadwal Pelaksanaan Kegiatan No. 1

Kegiatan Persiapan Peralatan - Persiapan personil dalam Tim Kerja - Penyiapan Administrasi - Studi litelatur - Penyusunan Rencana Kerja

2

Tahapan Survey dan Pengumpulan Data - Survey Topografi - Survey Mekanika Tanah - Survey Oceanografi - Survey Kualitas Air - Survey Infrastruktur

3

- Survey sosial, ekonomi dan budaya Analisis Data - Data Topografi - Data Mekanika Tanah - Data Oceanografi - Data Kualitas Air - Data Infrastruktur - Data sosial, ekonomi dan budaya

4

- Simulasi Tata Kelola Air Penggambaran - Peta Situasi - Gambar Tampang Memanjang dan Melintang

4

Penyusunan Masterplan - Perencanaan Kebutuhan Fasilitas - Perencanaan Master Plan - Klaster tambak garam (sekitar 50 Ha) - Pengalokasian zona kegiatan - Rencana Pembanguan Fasilitas - Sistem jaringan sarana dan prasarana - Perencanaan layout tambak garam setiap 50 Ha - Studi Kelayakan - Business Plan

6

Perencanaan Detail/Penyusunan DED - Nota Desain - Pembuatan Gambar Teknik - Pembuatan Daftar Volume Pekerjaan (BOQ) - Pembuatan RAB - Pembuatan RKS - Rencana Operasional dan Pemeliharaan

7

Penyusunan Laporan a Laporan Pendahuluan b Laporan Antara c Laporan Draft Akhir d Laporan Akhir

8

Pembahasan Laporan Pembahasan Laporan di Pusat a inception meeting b interim meeting c draft final meeting Pembahasan Laporan di Daerah

19.

Produksi Dalam Negeri

Bulan 1

Bulan 2

Bulan 3

Bulan 4

Bulan 5

Bulan 6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. 20. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini, maka persyaratan berikut harus dipatuhi : 1. SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) 2. SPK (Surat Perjanjian Kerjasama) 21. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan secara kualitas maupun kuantitas, sebagai berikut : a) Kualitas 1. skala; 2. akurasi geometri; 3. kedetailan data; 4. kedalaman data; 5. kemutakhiran data; 6. sumber data. b) Kuantitas secara kuantitas memenuhi ketentuan kelengkapan jenis data. Apabila ketersediaan data belum memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas diatas maka perlu dilakukan survei lapangan. 22. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut. Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Januari 2015 Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

( Dr. Ir. Subandono Diposaptono, M.Eng) NIP. 19590705 198711 1 001

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF