Tonsilitis Akut
July 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Tonsilitis Akut...
Description
I.
TONSILITIS AKUT 1.1 Definisi
Tonsilitis akut adalah infeksi akut pada jaringan tonsil (amandel). Tonsilitis akut sering menyerang anak-anak dan juga orang dewasa, jarang pada bayi dan usia > 50 tahun.
1.2 Etiologi
Tonsilitis akut sering disebabkan oleh virus. Yang paling sering adalah virus Epstein Barr (EBV).
Namun dapat juga disebabkan oleh bakteri
diantaranya Haemofillus diantaranya Haemofillus influenza infl uenza (>>) (>>) dan Streptococcus Beta-Haemolitycus (30-49%). Pada anak, umumnya disebabkan oleh virus sedangkan pada dewasa disebabkan oleh bakteri.
1.3 Patofisiologi
Patologi pada tonsil berupa radang pada jaringan limfoid (folikel), udem, hiperemi, dan menghasilkan eksudat. Eksudat keluar ke permukaan sehingga terjadi penumpukan debris yang disebut detritus. Detritus adalah kumpulan dari epitel, leukosit, dan bakteri. Tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut dengan detritus yang menyatu lalu membentuk kanal-kanal disebut tonsilitis lakunaris. Detritus dapat melebar dan membentuk membran yang menutupi tonsil.
Tonsilitis Folikularis
Tonsilitis Lakunaris
1.4 Diagnosis a. Anamnesis
Mula-mual tenggorok terasa panas dan kering
Nyeri tenggrorok, nyeri telan, demam tinggi. Demam yang tinggi
pada anak (38-40 derajat Celcius) dapat menimbulkan kejang. kejang. 1
Nyeri telan hebat dan mendadak dalam waktu beberapa hari-
minggu, kesulitan menelan. Anak-anak tidak mau makan karena nyeri lokal.
Kadang disertai drooling (air liur menetes keluar) karena sakit
menelan. pain: Bisa dikarenakan penjalaran nyeri dari tonsil atau Reffered pain:
akibat otitis media akut sebagai komplikasi.
Gejala
konstitusional:
Nyeri
kepala,
pegal-pegal,
malaise,
konstipasi.
Mual, muntah, nyeri perut (pada Strep. Beta Haemolitycus) Haemolitycus)
Pembesaran tonsil bila disertai pembesaran adenoid menyebabkan
sumbatan jalan napas, dengan manifestasi napas lewat mulut, mendengkur
(snoring),, (snoring)
gangguan
napas
saat
tidur
( sleep-
disordered breathing) atau breathing) atau sleep sleep apneu. apneu.
Gejala membaik dalam waktu 3-4 hari namun dapat menetap
hingga 2 minggu. b. Pemeriksaan Fisik
Suara penderita seperti mulut penuh dengan makanan (plummy
voice).. voice)
Mulut berbau busuk (foeter ex ore). ore).
Air liur menumpuk dalam rongga mulut (ptialismus) (ptialismus)..
Isthmus fausium menyempit.
Tonsil hiperemi, edema dengan sekret detritus (folikularis) atau
kanal (lakunaris) atau membran (membranosa).
Tonsil dapat membesar dan kongesti mendekati midline midline dengan
edema uvula dan palatum molle (tonsilitis akut parenkimatosa).
Kelenjar getah bening jugulodisgastrikus membesar dan nyeri
tekan. Penilaian Tonsil : Warna, ukuran, permukaan, kripta melebar atau tidak, detritus. Ukuran tonsil: T1 : Tidak melewati pilar faring posterior T2 : Melewati pilar faring posterior namun tidak melewati garis pertengahan (imajiner antara uvula dan pilar posterior) 2
T3 : Mencapai garis pertengahan uvula uvula dan pilar posterior T4 : Tonsil saling menempel (kissing tonsil) atau tonsil) atau mendorong uvula
1.5 Tata Laksana
a. Tonsilitis akut dapat sembuh sendiri (self-limiting disease) disease) terutama pada penderita dengan daya tahan tubuh yang yang baik. Dianjurkan untuk: Istirahat, makan lunak, minum hangat
Analgesik/antipiretik: Parasetamol 3x500 mg (anak-anak 10
mg/kgBB/dosis, 3-4x sehari)
Obat kumur: Benzydamin gargel
b. Antibiotika diberikan pada kasus infeksi bakteri, pilihannya: Lini pertama:
Phenoksimetilpenisilin 4x500 mg
Amoksisilin 3x500 mg
Alternatifnya:
Amoksisilin-asam klavulanat 3x500 mg
Eritromisin 3x500 mg
Cephalosporin oral (cefadroxil 2x500 mg)
Lama pemberian 7-10 hari, jika tidak ada respon dalam waktu 72 jam, revaluasi pasien dan diganti dengan antibiotika jenis yang lain. c. Pada komplikasi abses peritonsil dilakukan pungsi, insisi, dan pemberian antibiotika seperti di atas. d. Tonsilektomi (operasi pengangkatan tonsil/amandel). Indikasinya:
Infeksi berulang sebanyak 7x atau lebih dalam jangka waktu 1
tahun
Infeksi berulang sebanyak 5x atau lebih setahun dalam jangka
waktu 2 tahun
Infeksi berulang sebanyak 3x atau lebih setahun dalam jangka
waktu 3 tahun
Abses peritonsil yang tidak sembuh dengan antibiotika
Pembesaran tonsil menyebabkan sumbatan napas
Tonsilitis kronis
3
1.6 Komplikasi a. Lokal
Tonsilitis kronik akibat resolusi tidak sempurna pada infeksi akut.
Infeksi kronik dapat menetap pada folikel limfoid pada tonsil membentuk mikroabses.
Perintonsilitis
(infiltrat peritonsil), abses peritonsil, abses parafaring, abses servikal akibat supurasi pada kelenjar limfe
jugulodisgastrik, serta otitis media akut. b. Sistemik (Penyebab Stre Strep ptoco cocc ccus-b us-be eta ha hae emolity litycu cus) s)
Glomerulonefritis (jarang)
Penyakit jantung rematik. Pada tonsilitis bakteri oleh karena
SGABH (Streptococcus Grup-A Beta Haemolitycus).
Endokarditis bakterial sub akut. Pada pasien dengan penyakit katub
jantung dapat menyebabkan komplikasi ini, biasanya disebabkan karena infeksi S. Viridans.
4
View more...
Comments