Toksikodinamik Dan Toksikokinetik
April 30, 2017 | Author: Andri Diaptomus | Category: N/A
Short Description
Toksikodinamik Dan Toksikokinetik...
Description
Toksikodinamik dan toksikokinetik
Pengertian Toksikokinetik: mempelajari perjalanan toksikan dalam tubuh spt absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eksresi. Toksikodinamik: mempelajari efek fisiopatologik dan biokimiawi toksikan terhadap berbagai organ tubuh dan mekanisme kerjanya
Kadar toksikan Toksisitas tergantung pada konsentrasi di target organ. Faktor penentu konsentrasi jaringan:
Absorbsi Distribusi Pengikatan Eksresi
Mekanisme transportasi di membran sel
Difusi pasif Filtrasi Transport aktif Endositosis
Difusi pasif Perbedaan konsentrasi antar 2 kompartemen Daya larut Bentuk polarisasi
Filtrasi Terjadi bila pori membran lebih besar dari molekul toksikan Membran kapiler dan glomerulus > BM 60.000
Terjadi karena tekanan hidrostatik dan atau osmotik
Transport aktif Diperankan oleh Carrier yang berikatan dengan toksikan berdasarkan perbedaan konsentrasi atau muatan: Facilitated diffusion: tidak tergantung pada energi
Endositosis Terbanyak di alveoli Berperan penting dalam sistem retikulo endotelial Fagositosis Pinositosis
Absorbsi Saluran Cerna: Difusi: Lambung: terutama untuk asam lemah, non ion, larut lipid. Usus: basa lemah.
Transport aktif: Logam berat terutama Pb Pinositosis: Senyawa azo
Absorbsi Saluran napas: Terutama di alveoli karena: Paling luas Aliran darah cepat Dekatnya darah dan alveoli
Kecepatan absorbsi tergantung pada kelarutan dan besar partikel 25% terbuang(< 0.01u terbuang ketika expirasi) 50% diendap di saluran atas 25% diendap saluran bawah
Absorbsi Kulit: Fase I : difusi melalui epidermis, filamen protein dan matriks lipid stratum korneum Fase II: difusi melalui dermis yang berpori, non selektif dan cair
Asam dan basa iritan berperan penting menambah absorbsi
Distribusi Kecepatan distribusi dipengaruhi oleh: Kecepatan aliran darah Kemudahan melalui dinding kapiler dan membran sel Afinitas komponen jaringan terhadap zat kimia
Cairan tubuh Cairan plasma 4% BB, 53% Vol. darah Cairan Interstitial 13% BB Cairan Intraselluler 41% BB
Distribusi toksikan tergantung konsentrasi pada jenis cairan
Mekanisme ikatan toksikan Terutama diperankan ikatan non kovalen Protein plasma; ikatan reversibel Toksikan bebas melewati endotel Mekanisme kompetitif toksikan
Protein hati dan ginjal; Peran khusus metalotionein Peningkatan cepat dalam organ tubuh
Jaringan lemak: Depot penting toksikan yang larut lipid Peningkatan kadar dalam plasma dapat terjadi akibat mobilisasi lemak Berperan dalam penimbunan di jaringan yang mengandung lipid
Tulang: Deposit utama untuk halogen dan alkali
Barrier/Sawar Sawar darah otak:
Kerapatan struktur endotel yang tinggi Kadar interstitial protein rendah Sangat tergantung pada kelarutan lipid Tidak melindungi medulla spinalis dan syaraf tepi
Sawar darah plasenta: Dibentuk oleh lapisan berganda
Eksresi Ekskresi dapat dalam bentuk asal, metabolit atau konyugat. Ginjal, empedu, paru, saluran cerna, ASI, keringat, dan liur
Ginjal Filtrasi glomerulus, difusi tubuler, dan sekresi tubuler Glomerulus berperan sebagian besar eksresi toksikan (< BM 60 000 atau terikat protein plasma. Sebagian absorbsi pasif oleh sel tubular Senyawa polar yang tetap dalam lumen tubular dikeluarkan
Empedu Meningkatkan toksisitas bila tidak berfungsi baik Berperan besar untuk toksikan polar, dan konyugat dengan BM > 300
Paru Terjadi secara sederhana melalui difusi membran sel Terutama untuk toksikan berbentuk gas pada suhu badan Toksikan yang larut lemak lebih lambat
Saluran cerna; Eksresi terjadi melalui difusi Eksresi bersama caran sekresi lanmbung
ASI; Menjadi penting karena menyebabkan intoksikasi pada bayi Kadar lebih tinggi untuk senyawa asam dan lipofilik
Keringat/liur Melalui difusi Terbatas pada toksikan non polar dan larut lipid Ditelan dan keluar melalui sal. cerna
Kadar toksikan dalam tubuh Kadar dalam organ adalah fungsi kadar darah yang merupakan fungsi intensitas pajanan Ditingkatkan oleh afinitas jaringan dan diturunkan oleh sawar jaringan Parameter tersering adalah kadar di dalam darah
Instrumen penting dalam toksikokinetik Kurva hubungan kadar darah dan waktu Area under the curve Dipengaruhi oleh; Bentuk larutan Derajat keasaman
Biotransformasi toksikan Proses dari senyawa menjadi metabolit dan konyugat Bentuk detoksifikasi, juga bioaktivasi Mekanisme: Reaksi fase I: oksidasi, reduksi,dan hidrolisis Reaksi fase II: produksi melalui konyugasi toksikan atau metabolitnya dengan metabolit endogen
Faktor mempengaruhi:
Spesies Strain/etnik Usia Jenis kelamin
Oksidasi RES terkait pada sistem sitokrom Vesikel kecil RE dikenal sebagai mikrosom Disebut juga Microsomal mixed function oxidase (MFO) Sebagian lain dilakukan oleh fraksi mitokondria (nonmicrosome oxidoreductase)
Oksidasi mikrosom:
Oksidasi alifatik Oksidasi aromatik Epoksidasi Deaminasi oksidatif N Dealkilasi O Dealkilasi S Dealkilasi
N Oksidasi N Hidroksilasi P Oksidasi Sulfoksidasi Desulfurasi
Oksidasi nonmikrosom Oksidasi amin Dehidrogenasi alkohol dan aldehid
Reduksi Lebih bayak terjadi pada bakteri usus Reduksi mikrosom: Reduksi nitro: mis; nitrobenzen -> nitrosobenzen -> fenilhidroksilamin -> anilin Reduksi azo: mis; azobenzen -> anilin
Reduksi non mikrosom: Reaksi balik alkohol dehidrogenase
Hidrolisis; Berperan untuk toksikan jenis ester, amid, dan fosfat. Plasma banayk mengandung esterase dan amidase: Esterase:
Arilesterase Karboksilesterase Kolinesterase Asetilesterase
Reaksi Fase II, Konyugasi Glukuronid; Diperankan oleh UDP-Glukuronil transferase Koenzim UDPGA Jenis Toksikan:
Alkohol alifatik atau aromatik Asam asam karboksilat Senyawa sulfhidril Senyawa amin
Sulfat: Hati, ginjal dan usus oleh Sulfotransferase Koensim PAPS Jenis toksikan; fenol, alkohol alifatik, amin aromatik
Metilasi: Tidak penting karena sedikit dan konyugatnya tidak larut air Koensim; S adenosilmetionin
Asetilase: Transfer gugus asetil ke amin aromatik dan amin alifatik Enzim dan koenzim: N-asetil transferase dan asetil koenzim A Dapat meningkatkan toksisitas
Asam Amino: Konyugat asam amino dan ko A Toksikan; Asam karboksilat aromatik, asam akrilat
Glutation: Glutation S-transferase dan co-factor glutation Konyugat glutation toksikan membentuk turunan N asetilsistein -> eksresi
Bioaktivasi Transfer kompleks yang menggunakan jalur degradasi
TUGAS : TOKSIKOLOGI Jelaskan toksikodinamik dan toksikokinetik zat/bahan berikut ini : 1. Arsen (1-3) 8. Mangan (22-24) 2. Kadmiun (4-6) 9. Zinc (25-27) 3. Besi (Iron) (7-9) 10. Benzene (28-30) 4. Merkuri (10-12) 11. Nickel (31-33) 5. Lead (Pb/Timah Hitam) (13-15) 12. Vynil Chlorida (34-36) 6. Berilium (16-18) 13. Eter (37-39) 7. Krom (19-21) 14. Selenium (40-42) Tugas Perorangan, ditulis tangan rapi di HVS ukuran letter Tugas dikumpulkan : 24 Maret 2012
View more...
Comments