Tokoh Ilmuwan Muslim Tsabit Bin Qurrah

March 22, 2019 | Author: Bun Yamin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tokoh Ilmuwan Muslim Tsabit Bin Qurrah...

Description

Tokoh Ilmuwan Muslim

Tsabit  b bin  Q Qurrah

Makalah Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Agama Islam 2

Oleh : Bun Yamin

 NIM. 201122052

 JU RU S A   N  T TEK   NIK  K   K IMI A  SEK OL A H  T TI NGGI  T TEK   NOLOGI  I I NDU STRI BO NT A   NG 201 4

KATA PENGANTAR

 Mengenal sosok seorang yang berilmu merupakan salah satu jalan untuk dapat memahami pemikirannya yang dengan demikian kita dapat pula mendalami ilmu yang telah dipelajarinya. Orang-orang alim  pastilah telah melalui perjuangan yang sungguh-sungguh, berjihad   dengan segala pengorbanan demi tujuan mulia mencari ridha Allah agar dengan ilmu itu ia dapat menjalankan tugas kekhlaifahan di bumi sebagai kewajiban yang diamanatkan Allah kepada manusia. Mengenal sosok orang alim berarti mengetahui jalan hidup yang telah ditempuhnya, perjuangannya, kepribadiannya dan karya-karyanya yang membuka setiap mata dan memberikan jalan bagi setiap orang untuk menempuhnya dengan cahaya ilmu. Dalam paparan sederhana ini, penulis mencoba menampilkan sosok seorang alim  yang cukup membuka kecemerlangan ilmu-ilmu eksak, terutama matematika, fisika dan astronomi. Dalam bidang matematika misalnya, ia memainkan peran penting dalam penemuan hitung integral, geometri analitik, dalil trigonometri lingkaran serta konsep angka-angka riil. Orang yang dikenal sebagai pendiri Ilmu Keseimbangan ini bernama Tsabit bin Qurrah, seorang ilmuwan muslim yang berasal dari Harran, Mesopotamia (Turki). Tulisan ini merupakan sebuah tugas makalah yang diberikan pada mata kuliah Agama Islam 2 di Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang untuk mengenal dan memperkenalkan tokoh-tokoh Ilmuwan Muslim. Melalui tulisan ini diharapkan dapat menampilkan seorang tokoh yang dapat menginspirasi dan menyemangati bagi setiap mahasiswa muslim agar semakin giat mengembangkan ilmunya untuk menegakkan kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Semoga dengan usaha kecil ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang dan dicatat sebagai amal kebaikan. Segala keliru dan salah kiranya dapat dipahami sebagai kelemahan manusiawi agar dapat secara bersama-sama bertukar fikir untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama. Amiin. Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. iii BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1 1.1

Latar Belakang........................................................................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1

1.3

Tujuan ........................................................................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 2 2.1

Kelahiran dan Masa Kecil................................................................................................... 2

2.2

Perjalanan Menuntut Ilmu ................................................................................................ 2

2.3

Penemuan dan Hasil Karya ............................................................................................... 3

BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................................................... 7 3.1

Kesimpulan .............................................................................................................................. 7

3.2

Saran........................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 8

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Iqbal pernah berkata bahwa Islam seperti matahari; bila ia tenggelam di Barat, maka sesungguhnya muncul di Timur. Orang sering beranggapan bahwa penyerbuan Mongol telah menghancurkan khalifah Timur dan terusirnya orang Islam dari Spanyol telah menghilangkan khilafah Barat. Bersamaan dengan itu, umat Islam pun tenggelam dalam tidur panjang. Abad keenam Masehi merupakan awal kematian Islam. Dalam mengkaji ilmu pengetahuan, terutama yang diajarkan di sekolahsekolah umum, kita selalu disuguhkan dengan referensi dari ilmuwan Barat. Kenyataan ini semakin meyakinkan kita bahwa ilmuwan Islam telah tenggelam dalam tidur panjang. Tsabit bin Qurrah adalah seorang ilmuwan muslim yang hidup pada abad kesembilan. Ia adalah salah seorang ilmuwan muslim di antara banyak ilmuwan muslim lainnya yang telah menorehkan tinta emas dalam sejarah ilmu pengetahuan modern yang menjadi bahan rujukan di Timur dan Barat. Dengan mengenal

Tsabit

bin

Qurrah,

sebagai

muslim

seharusnya

mampu

membangkitkan rasa percaya bahwa ilmuwan muslim senantiasa hidup sepanjang sejarah dan peradaban. 1. 2 Rumusan Masalah a. Siapakah Tsabit bin Qurrah? b. Penemuan dan karya apa yang telah dihasilkannya? 1. 3 Tujuan a. Mengenal riwayat singkat Tsabit bin Qurrah b. Mengetahui penemuan dan karya yang telah dihasilkan Tsabit bin Qurrah

1

BAB 2 PEMBAHASAN

2. 1 Kelahiran dan Masa Kecil Tsabit ibnu Qurrah, nama lengkapnya adalah Abu al Hasan Tsabit bin Qurrah bin Marwan al-Sabi al-Harrani. Dilahirkan pada tahun 221 H (836 M), dari keluarga Ash-Shaibah di Harran, suatu daerah yang terletak di antara sungai Dajlah dan Furat di Mesopotamia atau dikenal sebagai Turki sekarang. Beliau adalah anggota dari sekte Sabian —kelompok penyembah bintang. Pada zamannya, sekte ini telah melahirkan sederet astronom dan matematikus berkualitas. “Sekte ini memiliki hubungan yang kuat dengan

Peradaban Yunani, sehingga mengadopsi kebudayaannya” papar O’Connor dan Robertson. Ketika Islam berkembang makin meluas, sekte Sabian yang awalnya berbahasa Yunani akhirnya berada dalam kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Perlahan namun pasti, anggota sekte Sabian pun mulai memeluk Islam. Mereka pun mulai menggunakan bahasa Arab mengganti bahasa Yunani. Tsabit telah memperlihatkan kecerdasannya sejak kecil dan juga ketika beliau masih belajar/menimba ilmu. Ia menguasai bahasa Arab, Yunani, dan Syriac. Ada beberapa catatan sejarah yang mengatakan bahwa Tsabit ketika muda adalah seorang money changer   (pedagang penukaran mata uang), tetapi beberapa sejarawan tidak setuju atas pernyataan tersebut. Yang terpenting dari catatan tersebut itu menunjukkan bahwa Tsabit mewarisi kekayaan keluarga besar dan pasti berasal dari keluarga berada dan berpengaruh di komunitasnya. 2. 2 Perjalanan Menuntut Ilmu Dikisahkan, pada suatu hari, beliau berbeda pendapat dengan kumpulan pelajar seperguruannya tentang beberapa hal yang membuat menganggap beliau telah keluar dari kumpulan tersebut sehingga mereka melarang beliau untuk masuk ke tempat peribadatan mereka. Karena peristiwa tersebut, Tsabit akhirnya berhijrah ke suatu daerah yang dikenali sebagai Kafrutuma. Di sana, beliau bertemu dengan seorang ilmuwan terkemuka dari Baghdad, yaitu Muhammad Ibnu Musa ibnu Shakir yang ketika itu sedang berkunjung Harran. Ibnu Musa sungguh terkagum-kagum dengan pengetahuan bahasa yang dikuasi

2

Tsabit muda. “Sungguh seorang anak muda yang sangat potensial” cetus Ibnu Musa. Sang ilmuwan pun kemudian menyarankan agar Tsabit hijrah ke Baghdad kota metropolis intelektual. Ibnu Musa memintanya agar mau belajar matematika pada dirinya dan saudaranya. Tawaran itu tak disia-siakan Tsabit. Ia pun hijrah meninggalkan tanah kelahirannya untuk menimba ilmu matematika dan belajar kedokteran Bait al-Hikmah yang berada di kota Baghdad. Setelah menamatkan pendidikannya, dia sempat kembali ke kota kelahirannya Harran. Sayangnya, dia harus berhadapan dengan pengadilan lantaran pemikirannya yang dianggap berbahaya. Guna menghindari hukuman, Tsabit meninggalkan Harran dan diangkat menjadi astronom pengadilan di Baghdad. Tsabit pun mendapatkan perlindungan dari Khalifah Al- Mu’tadid salah seorang khalifah Abbasiyah yang terkemuka yang memerintah pada tahun 892–902 M karena beliau sudah mengetahui kemampuannya dalam berbagai bidang termasuk bidang astronomi. 2. 3 Penemuan dan Hasil Karya Kemampuan Tsabit dalam bahasa Arab dan Yunani dimanfaatkan khalifah. Tsabit diminta untuk menerjemahkan teks-teks berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Sebagai ahli matematika, Tsabit pun menerjemahkan dan merevisi karya-karya besar yang sempat ditulis Peradaban Yunani.  karya-karya Yunani dan Suriah seperti Conics Apollonius atau karya Euclid dan Archimedes. Dia banyak melakukan penerjemahan karya-karya ilmuwan Barat seperti Apollonius, Archimedes, Euclid, dan Ptolemy. Meski bertugas untuk menerjemahkan karya-karya besar, bukan berarti Tsabit hanya menjiplak pengetahuan dari Yunani. Dalam hal menterjemah ia hanya ikut melestarikan pengetahuan dari Yunani. Berbekal kecerdasannya, ilmuwan Muslim yang brilian ini justru telah menemukan sederet penemuan yang sangat penting bagi perkembangan ilmu matematika. Tsabit bin Qurrah memainkan peran penting dalam

penemuan

hitungan

integral,

geometri

analitik, kalkulus,

dalil

trigonometri lingkaran, konsep angka-angka riil dan mengusulkan beberapa teori yang mengarah ke pembangunan non-Euclidean geometri.

3

Matematikus Muslim yang dikenal dengan panggilan Thebit itu juga merupakan salah seorang ilmuwan Muslim terkemuka di bidang Geometri. Salah satu karya Tsabit yang fenomenal di bidang geometri adalah bukunya yang berjudul The composition of Ratios (Komposisi rasio). Dalam buku tersebut, Tsabit mengaplikasikan antara aritmatika dengan rasio kuantitas geometri. Pemikiran ini, jauh melampaui penemuan ilmuwan Yunani kuno dalam bidang geometri. Tsabit telah

menjadikan

ilmu

matematika sebagai

alat

untuk

menemukan ilmu-ilmu lain yang saling menyempurnakan di antara satu sama lain. Termasuk dalam karyanya tadi The composition of Ratios ( Komposisi rasio) yang merupakan pengaplikasian dari konsep yang pernah ia tulis yaitu dari teori bilangan. Tsabit termasuk di antara para ilmuwan yang melakukan kajian mengenai hubungan antara ilmu algebra dengan geometri. Sumbangan Tsabit terhadap geometri lainnya yakni, pengembangan geometri terhadap teori Pitagoras di mana dia mengembangkannya dari segi tiga siku-siku khusus ke seluruh segi tiga siku-siku. Tsabit juga mempelajari geometri untuk mendukung penemuannya terhadap kurva yang dibutuhkan untuk membentuk bayangan matahari. Selain itu, ia juga membahas parabola dan paraboliods yang menjadi dasar bagi penemuanya dalam bidang kalkulus integral. Dia juga menekuni persoalan permainan catur. Kalau sekarang ini ada software komputer permainan catur yang bisa mengalahkan manusia, maka itu berkat jasa Tsabit bin Qurrah yang mula-mula memikirkan bagaimana memenangkan permainan catur secara matematis melalui solusi problema independensi, dominasi, dan permutasi. Lahirlah sebuah cabang baru

matematika yang disebut "recreational mathematics”. Tsabit juga menemukan cara menghitung al-a’daad al -mutahabbah yang dikenal dengan nomor damai atau bilangan bersahabat, yaitu angka-angka yang jumlah pembahagiannya sama dengan yang lain. Bahkan beliau telah memberikan

langkah

penyelesaian

persamaan.

4

teknik

terhadap

sebahagian

jenis

Tsabit juga berjasa dalam mengembangkan ilmu astronomi. Karya Tsabit dalam astronomi yang terkenal berjudul Concerning the Motion of the Eighth Sphere. Selain itu, sang ilmuwan juga mempublikasikan hasil pengamatannya tentang Matahari. Hingga kini, tak kurang dari delapan risalah yang ditulisnya pada abad ke-9 M tentang astronomi masih eksis. Tsabit pun telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menjadikan astronomi sebagai ilmu eksak. Ia telah menteorisasi hubungan observasi dan teori, mematematisasi astronomi serta fokus pada pententangan hubungan antara astronomi matematika dengan astronomi fisik. Ia didapuk sebagai pendiri Ilmu Keseimbangan berkat kitab penting yang ditulisnya bertajuk Kitab fi'l-qarastun  (Buku Kesimbangan Balok). Inilah karyanya yang monumental dalam bidang Ilmu Mekanik. Salah satu adikaryanya itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard of Cremona. Tak heran, jika karya Tsabit itu menjadi sangat populer di dunia Barat. Melalui karyanya itu, Tsabit mampu membuktikan asa-sas keseimbangan pengungkit. Dalam bidang filsafat, Tsabit pun banyak melahirkan risalah. Salah satu risalahnya yang masih eksis adalah hasil percakapannya dengan Abu Musa Isa ibnu Usayyid –  muridnya yang beragam Kristen. Kepada Tsabit Ibnu Usayyid banyak bertanya tentang berbagai hal dan semuanya dijawab Tsabit. Risalah percakapan antara Tsabit dengan muridnya itu hingga kini masih ada. Risalah itu masih jadi bahan diskusi dan perdebatan. Dalam dunia matematika teori "bilangan Tsabit"   telah lebih dari 1000 tahun menjadi tantangan para ahli, termasuk ahli komputer saat ini. Bilangan itu adalah 3 kali 2 pangkat n dikurangi 1, di mana n adalah bilangan integer positif. 





Jadi untuk n dari 0 sampai 4, bilangan Tsabitnya adalah 2, 5, 11, 23, dan 47. Semua bilangan ini ternyata adalah bilangan prima! Tsabit membuatnya sampai 321 bilangan. Panjang bilangan Tsabit ke 321 itu mencapai 97 digit, yang tentu saja sudah terlalu besar dan cukup sulit dihitung dengan alat-alat yang tersedia hingga saat itu. Tapi benarkah bilangan Tsabit itu pasti bilangan prima? Tentu ini lebih sulit lagi untuk membuktikannya. Maka lahirlah sebuah

5

ilmu baru dalam matematika untuk memecahkan bilangan prima. Dewasa ini, teknologi persandian (enkripsi) didasarkan pada perkalian dua bilangan prima yang sangat panjang. Keberhasilan memecah sandi itu tergantung oleh seberapa cepat bilangan prima itu dapat dihitung. Sebuah jasa yang luar biasa dari Tsabit bin Qurrah. Berabad-abad para ahli matematika, dan setengah abad terakhir ini para ahli komputer mencoba membuktikan keprimaan setiap bilangan Tsabit. Pada April 2008 dengan teknologi distributed-computing  dalam sebuah proyek bernama "321-search" , bisa diverifikasi keprimaan bilangan Tsabit hingga n = 4235414. Panjang bilangan itu mencapai 1274988 digit s. Meski terpengaruh dengan Plato dan Aristotels, namun Tsabit pun kerap mengkritisi ide-ide ilmuwan asal Yunani itu. Tsabit banyak mengoreksi pemikiran Plato dan Aristoteles, khususnya mengenai gerakan (motion). Hal itu tampak pada ide-denyanya yang didasarkan pada penerimaan penggunaan pendapat mengenai gerakan dalam argumen-argumen geometrikalnya. Semasa hidupnya, Tsabit juga menulis risalah tentang logika, psikologi, etika, klasifikasi ilmu, tata bahasa Syriac, politik, agama, serta kebudayaan Sabian. Jejaknya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dilanjutkan oleh puteranya, Sinan ibnu Tsabit dan cucunya Ibrahim ibnu Sinan ibnu Tsabit. Kedua buah hatinya itu juga menjelma sebagai ilmuwan besar yang juga berkontribusi dalam mengembangkan matematika. Tsabit meninggal pada 18 Februari 901 di Baghdad. Meski begitu, jasa dan kontribusinya dalam beragam ilmu hingga kini masih dikenang. Sosok dan kiprahnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan layak dijadikan contoh oleh generasi muda Muslim di era globalisasi ini. “Hanya dengan menguasai ilmu pengetahuanlah, Islam akan bangkit dan menguasai dunia,”   ungkap Dr Youssef Chebli Phd, ketua World Islamic Mission Association.

6

BAB 3 PENUTUP

3. 1Kesimpulan a. Tsabit bin Qurrah adalah seorang ilmuwan muslim yang menguasai berbagai cabang ilmu penegetahuan di antaranya adalah matematika, fisika, mekanika, astronomi dan bahasa. b. Tasbit bin Qurrah telah menghasilkan penemuan dan karya-karya besar yang menjadi pijakan bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern. Salah satu karya besarnya adalah Kitab fi'l-qarastun (Buku Kesimbangan Balok) yang membawanya dikenal sebagai pendiri Ilmu Keseimbangan. 3. 2Saran Setelah mengenal salah seorang tokoh ilmuwan muslim, Tasabit bin Qurrah, hendaknya kita dapat memetik inspirasi dari lautan hikmah yang telah dibentangkan di hadapan kita agar selalu optimis dalam berkarya yang bermanfaat bagi kehidupan dan kemanusiaan.

7

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. “Al -Sabi Thabit ibn Qurra al- Harrani”. http://www.aprender-mat.info (diakses tanggal 14 Maret 2014) Anonim. 2014. “Thābit ibn Qurra”. http://en.wikipedia.org (diakses tanggal 14 Maret 2014)

Fahmi Amhar, Prof. Dr. Ing. “Berhitung Ala Tsabit”. http://www.globalmuslim.web.id (diakses tanggal 14 Maret 2014) Heri Ruslan. 2008. ” Thabit Ibnu Qurra Si Jenius Pendiri Ilmu Keseimbangan”. http://www.republika.co.id (diakses tanggal 14 Maret 2014)

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF