Todaro 5 kemiskinan ID.ppt

April 26, 2019 | Author: Yona Pelawi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kemiskinan...

Description

Kuliah Ketujuh

Kontroversi Pertumbuhan: Tujuh Pertanyaan Kritis Seberapa besar ketimpangan di NSB, dan bagaimana kaitannya dengan kemiskinan absolut? Siapakah golongan miskin? Apa ciricirinya? Siapakah yang memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi? Mengapa?

Kontroversi Pertumbuhan: Tujuh Pertanyaan Kritis (2) Apakah pertumbuhan yang cepat dicapai dengan mengorbankan pemerataan? Apakah kaum miskin memperoleh manfaat dari pertumbuhan? Apakah kerugian dari ketimpangan? Apa saja kebijakan yang dapat mengurangi kemiskinan?

Mengukur Ketimpangan 1. Distribusi Ukuran Pendapatan

2. Kurva Lorenz

3. Koefisien Gini dan Ukuran Ketimpangan Agregat

4. Distribusi Fungsional

Table 5.1

Langkah2 pengukuran ketimpangan 1. 2. 3.

Diperoleh data pendptan individu Peringkatkan dari terendah-tertinggi Pengelompokan pendapatan a. - 40% termiskin - 40% menengah - 20% tertinggi b. Quintil per 20%an - Q1 = 20 termiskin - Q2 = 20 menengah rendah - Q3 = 20 menengah saja - Q4 = 20 menengah tinggi - Q5 = 20 tertinggi

Pendapatan 40% termiskin =

total pendapatan 40% termiskin total pendapatan nasional

x 100%

misalkan Pendapatan 40% termiskin

=

14 juta 100 juta

x 100% = 14%

Pendapatan 40% menengah

=

35 juta 100 juta

x 100% =

51 juta 100 juta

x 100% = 51%

Pendapatan 20% terkaya =

35%

Figure 5.1

Perbandingan Kurva Lorenz

Estimasi Koefisien Gini

(x-y) ∆x

– 0,7  ketimpangan tinggi G = 0,35 – 0,5  ketimpangan sedang G = 0,2 – 0,35  ketimpangan rendah G = 0,5

Kemungkinan Pergeseran

Distribusi Fungsional

Mengukur Kemiskinan Kemiskinan Absolut 1.

HI = jumlah pnddk miskin x 100%

Headcount Index =

 jumlah pnddk

2. Total Poverty Gap = total dari penjumlahan antara selisih garis kemiskinan dengan pendapatan orang / penduduk miskin.  H 

TPG  i 1 (Y p  Yi )  Dimana Y  adalah garis kemiskinan absolut  p  Y i  adalah pendapatan dari orang i

Figure 5.6

Mengukur Kemiskinan (2) 3. Average Poverty Gap => rata-rata pendapatan yg dibutuhkan oleh setiap orang miskin u/ tidak lagi keluar dari kemiskinan TPG  APG



 H 

dimana : H adalah jumlah penduduk miskin TPG adalah total poverty gap

Mengukur Kemiskinan (3)

Mengukur Kemiskinan (4)

5. Foster-Greer-Thorbecke index (FGT) : Ukuran derajat ketimpangan diantara masyarakat miskin

Kuliah Kedelapan

Sub Pokok Bahasan : 1. Kemiskinan, ketimpangan dan kesejahteraan sosial. 2. Kemiskinan Absolut : Cakupan dan ukuran. 3. Karakteristik ekonomi masyarakat miskin. 4. Cakupan pilihan kebijakan

Kemiskinan, ketimpangan dan Kesejahteraan Sosial What’s so bad about inequality? 1. Inefisiensi ekonomi dan alokasi aset. 2. Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas. 3. Ketidakadilan.

Kemiskinan, ketimpangan dan Kesejahteraan Sosial (2) Pembangunan Dualistik dan Pergeseran Kurva Lorenz : Tiga tipologi khusus  – Perluasan sektor modern  – Pengayaan sektor modern  – Pengayaan sektor tradisional

Figure 5.7

Figure 5.8

Figure 5.9

Kemiskinan, ketimpangan dan Kesejahteraan Sosial (3) Hipotesis Kurva U-terbalik Kuznets

Bukti Kurva U terbalik

Peningkatan pendapatan per kapita memperparah ketimpangan?

Figure 5.11

Figure 5.12

Kemiskinan, ketimpangan dan Kesejahteraan Sosial (4) 

Growth and inequality (see Figure 5.13)

Figure 5.13

Figure 5.14

Kemiskinan Absolut: Cakupan dan Ukuran 

Kemiskinan : Beberapa perkembangan



Pertumbuhan dan kemiskinan

Figure 5.15

Figure 5.16

Table 5.4

Table 5.4 (cont’d)

Table 5.4 (cont’d)

Figure 5.17 (a)

Figure 5.17 (b)

Table 5.6

Karakteristik Ekonomi Kelompok Masyarakat Miskin Kemiskinan Pedesaan (Tabel 5.5) Perempuan dan kemiskinan. Etnis minoritas, penduduk pribumi dan kemiskinan

Table 5.5

The Range of Policy Options: Some Basic Considerations  

 Areas of intervention Policy options  – Changing relative factor prices  – Progressive redistribution of asset ownership  – Progressive taxation  – Transfer payments and public provision of goods and services



The need for a ‘package’ of policies

Area intervensi 

Mengubah distribusi fungsional.



Memeratakan distribusi ukuran.





Mengurangi distribusi ukuran penduduk berpengahsasilan tinggi Meninkatkan distribusi ukuran penduduk berpengahsasilan rendah.

Bidang-bidang Intervensi kebijakan 

Mengubah distribusi fungsional.



Memeratakan distribusi ukuran





Mengurangi distribusi ukuran golongan penduduk berpenghasilan tinggi. Meningkatkan distribusi ukuran golongan penduduk berpengasilan rendah.

Figure 5.18

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF