To Bersama - B
April 28, 2017 | Author: Olivia Dwimaswasti | Category: N/A
Short Description
Download To Bersama - B...
Description
TO Bersama -‐ B
1 A. Obstruksi jalan nafas 2 B. Corynebacterium Diphteria Keywords: Anak usia 8 tahun demam + batuk. Selaput pu)h keabuan pada orofaring. Swab tenggorok: basil halus, gram (+), granula pada kedua kutub. • Diagnosis ? DiKeria • EMologi : Corynebacterium Diphteria • Komplikasi ? Obstruksi jalan nafas • -‐ -‐ -‐
• TATALAKSANA -‐ ADS (AnM Diphteria Serum) 40.000 IU secara IM atau IV -‐ AnMbioMk à Penisilin G, eritromisin -‐ SuporMf à AnMpireMk à Patensi jalan nafas
• KOMPLIKASI -‐ Obstruksi jalan nafas -‐ Paralisis otot rongga mulut -‐ MiokardiMs
3 B. Crazy pavement dermatosis • Keywords: -‐ Anak 6 tahun tampak kurus, kulit tampak kering, )pis, mengkilat. -‐ Atrofi lapisan basalis epidermis disertai hiperkeratosis. • Diagnosis? Suspek kwashiorkor • Apakah sebutan untuk kelainan tersebut ? Crazy pavement dermatosis
Kwashiorkor vs. Marasmus
PILIHAN LAIN PELAGRA (dermaMMs berbentuk kalung) à Defisiensi vit B3
AcrodermaMMs enteropaMka à Defisiensi zink à Manifestasi di periorifisial dan akral
4 D. InkompaMbilitas ABO • Keywords: -‐ Bayi berusia 32 jam kuning sejak lahir. -‐ Bayi lahir cukup bulan dari seorang ibu dengan HIV nonreakMf pada perinatal, streptokokus grup B negaMve, hepaMMs B negaMf. -‐ Anak terlihat kuning di dada. Pemeriksaan darah ibu O + dan ayah B+ à kemungkinan darah anak B+. • Masalah ? Ikterus patologis • Penyebab paling mungkin? InkompaMbilitas ABO
SYARAT INKOMPATIBILITAS • InkompaMbilitas ABO Terjadi pada : -‐ Ibu O, anak A atau B -‐ Ibu A, anak B -‐ Ibu B, anak A
• InkompaMbilitas rhesus Terjadi pada: -‐ Ibu Rh-‐, anak Rh +
Keywords untuk PILIHAN LAIN • Sepsis à bayi merinMh, susah menetek, tanda vital bayi abnormal, faktor risiko pecah ketuban pada ibu. • Breast Milk Jaundice à kuning setelah lahir 1 minggu, ASI eksklusif (+). • Breast Feeding Jaundice à kuning pada hari 2-‐7, bayi kesulitan minum. • Atresia biliaris à kuning paling sering 2 minggu awal, BAB dempul (akolik).
5 A. Tes Coombs • Keywords: -‐ Bayi 32 jam tampak kuning, Bayi lahir cukup bulan, infeksi ibu selama perinatal (-‐). -‐ Anak tampak sehat, terlihat kuning di dada. Pemeriksaan golongan darah ibu rhesus (+) dan bayi rhesus (+). • Masalah : ikterus patologis à masih ada kemungkinan inkompaMbilitas ABO. • Pemeriksaan laboratorium yang paling mungkin? Tes Coomb’s
PRINSIP: deteksi anMbodi yang menyerang anMgen pada RBC. PRINSIP : -‐ Direk : dilakukan pada RBC -‐ Indirek : dilakukan pada plasma (serum).
6 A. Reaksi kompleks imun • Keywords: -‐ Anak 10 tahun kencing berwarna seper) air cucian daging. -‐ Keluhan juga disertai bengkak pada bawah mata dan tungkai. -‐ Tekanan darah: 130/60 mmHg, Urinalisis: eritrosit 5 lpb, protein: +1. • Diagnosis ? Sindrom nefriMk. Sindrom nefriMk pada anak paling sering disebabkan oleh GNAP (GlomerulonefriMs Akut Post Streptokok) • Mekanisme ? Reaksi kompleks imun
Reaksi hipersensiMvitas: -‐ Tipe 1 (Mpe cepat) à Oleh Ig E Contoh: anafilakMk -‐ Tipe 2 (Mpe sitotoksik) à Oleh Ig M, Ig G Contoh : anemia hemoliMk -‐ Tipe 3 (kompleks imun) à Oleh anMgen-‐anMbodi-‐ komplemen. Contoh : GNAPS -‐ Tipe 4 (Mpe lambat) à Oleh sel T Contoh : tes tuberkulin
7 A. Hipospadia • Keywords: Anak 3 tahun memiliki lubang kencing yang terletak tepat diantara batang penis dan kantung kemaluan. • Diagnosis ? Hipospadia à Hipospadia = lubang kencing di sisi ventral à Epispadia = lubang kencing di sisi dorsal.
8 A. Lunak, rendah serat • Keywords: -‐ Anak 6 tahun, demam 7 hari, cenderung naik pada sore hari, nafsu makan berkurang, nyeri perut hilang Mmbul, Mdak bisa BAB, lidah kotor +. -‐ Leukopeni dan tubeks +. • Diagnosis ? Demam Mfoid • Diet yg disarankan? Lunak, rendah serat
DEMAM NYERI PERUT, DIARE, KONSTIPASI, MUNTAH, KEMBUNG LIDAH TIFOID, HEPATOMEGALI ANEMIA, LEUKOPENIA
• Tatalaksana: 1. AnMbioMk : kloramfenikol, amoksisilin, kotrimoksazol, sefiksim. 2. SuporMf: -‐ Kebutuhan cairan dan kalori cukup. -‐ Makanan mudah dicerna Mdak berserat. KOMPLIKASI: -‐ PERFORASI USUS -‐ TIFOID ENSEFALOPATI
9 E. Atresia bilier Mpe perinatal • Keywords: -‐ Bayi usia 3 minggu kuning sejak 1 minggu yang lalu, BAB warna dempul. -‐ Laboratorium didapatkan bilirubin total 11 g%, bilirubin direk 10,2 g%, bilirubin indirek 0,8 g %. • Diagnosis ? Atresia bilier Mpe perinatal.
• 2 Mpe: -‐ Embrional à terkait situs inversus, polisplenia/ asplenia, + kelainan kongenital lainnya. Biasanya terjadi dalam 2 minggu awal. -‐ Perinatal/ postnatal à hanya atresia bilier saja (tersering). Terjadi dalam > 2 minggu.
10 D. IgM HAV + • Keywords: -‐ Anak 8 tahun mengeluh mata kuning sejak seminggu. Gejala sistemik konsMtusional (+). Kencing berwarna seperM teh pekat. Teman sekolah pasien menderita sakit serupa. Sering jajan sembarangan. -‐ Sklera ikterik (+/+), hepar teraba 2 cm BAC, lien tak teraba. • Diagnosis? HepaMMs A akut. • Hasil pemeriksaan serologi ? IgM anM HAV +
HepaMMs A Akut • Demam • Keluhan sistemik Mdak khas (mual, muntah, nyeri perut). • Kencing seperM air teh. • Faktor risiko fekal oral • PF: ikterus, hepatomegali, nyeri tekan perut kanan atas. • Lab : SGPT, SGOT, IgM anM HAV.
• Tatalaksana: 1. SuporMf -‐ AnMpireMk -‐ Asupan kalori cukup
11 E. Infiltrat + hiperinflasi dada • Keywords: -‐ Anak 1 tahun batuk, pilek , dan demam Mnggi. -‐ Suhu 38o C, nafas cuping hidung, retraksi intercostal dan subcostal, wheezing dan ronkhi basah kasar. • Diagnosis ? BronkioliMs • Gambaran radiologi ? Streaky infiltrate seluruh lapang paru disertai hiperinflasi dada
BronkioliMs EMologi : virus RSV. • DEMAM TINGGI • RETRAKSI DINDING DADA, DADA HIPERINFLASI • RONKI BASAH, MENGI , EKSPIRASI MEMANJANG
• TATALAKSANA: -‐ SuporMf à O2, sucMon -‐ anMviral, anMbioMk, inhalasi salbutamol + ipratropium, korMkosteroid (belum inkonklusif)
12 A. Insulin Dependent DM • Keywords: -‐ Anak 8 tahun penurunan kesadaran. 3 bulan yang lalu pasien mudah capek dan BAK sering. -‐ Pasien dalam keadaan koma, TD 80/60, nadi 130x/menit. GDS 310. • Diagnosis ? IDDM (DM Tipe 1)
• DM Tipe 1 maupun Mpe 2 pada anak, memiliki gejala klasik 3 P. • Perbedaannya: -‐ DMT1 à pasien mudah lelah, kurus, biasanya datang karena penurunan kesadaran (KAD), C pepMde rendah/ (-‐) karena fungsi sel Beta rusak. -‐ DMT2 à usia > 10 tahun, obesitas, ada riwayat keluarga DMT2, C pepMde normal / Mnggi.
• -‐ -‐ -‐ -‐ -‐
Tatalaksana DM T1: Insulin Pengaturan makan Olahraga Edukasi Pemantauan gula darah mandiri.
13 A Asam valproat • 13. Anak Jordan 2 tahun, dengan demam Mnggi datang setelah kejang 10 menit. Sebelumnya anak dalam satu hari ini sudah kejang sebanyak 2 x, diantara kejang anak sadar, saat ini anak belum bisa berjalan. Terapi rumatan yang paling tepat? • A. As. Valproat selama 1 tahun bebas kejang • B. As. Valproat selama 2 tahun bebas kejang • C. Fenitoin rumatan • D. Fenobarbital rumatan • E. Diazepam saat kejang
TATALAKSANA : 1. Profilaksis intermiten dengan anMpireMk dan anMkejang (diazepam) 2. Terapi jangka panjang / Rumatan dengan fenobarbital atau asam valproat yang diberikan sampai 1 tahun bebas kejang. à Diberikan pada kejang demam > 15 menit, disertai defisit neurologis sebelum maupun sesudah kejang, kejang fokal. Namun, profilaksis intermiten lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit.
14 A. Trombositopenia, PT normal, aPTT normal. • Keywords: -‐ Anak 3 tahun, binMk binMk kemerahan pada tungkai bawah sejak 3 hari yang lalu. -‐ Riwayat mimisan, lebam, dan trauma (-‐). -‐ Anemis, sklera ikterik, dan organomegali (-‐). -‐ Petekie pada palatum mole dan mul)pel ekimosis superfisial pada ekstremitas. • Diagnosis ? ITP • Pemeriksaan penunjang ? Trombositopenia, PT normal, aPTT normal
WAJIB DIBEDAKAN • HEMOFILIA -‐ bayi: bengkak, hematom spontan pada saat mulai merangkak. Anak : hemartrosis di sendi lutut, siku. -‐ Riwayat kelainan serupa dalam keluarga à pada saudara laki-‐laki. -‐ aPTT, CT memanjang.
• ITP -‐ petekia, purpura pada kulit dan mukosa. -‐ Biasanya pasca infeksi virus atau bakteri. -‐ Trombositopenia, BT memanjang.
15 D. Pemeriksaan Darah Lengkap • Keywords: -‐ Anak 12 tahun mengeluh benjolan dileher kiri sejak 1 minggu. -‐ Riwayat nyeri menelan dan demam 6 minggu sebelumnya. Keluhan batuk berdahak dan keringat malam (-‐). -‐ PF: benjolan diameter 1,5 cm kenyal dan mobile. • Diagnosis ? LimfadenopaM koli sinistra e.c suspek infeksi non spesifik. • Pemeriksaan paling tepat? Pemeriksaan darah lengkap.
Benjolan di leher • Pasien mengeluh benjolan 1,5 cm, kenyal, mobile pasca demam + nyeri menelan à kemungkinan limfadenopaM nonspesifik akibat proses infeksi rongga mulut. TIDAK MUNGKIN: • LimfadenopaM TB à dicurigai bila benjolan KGB mulMpel, konfluens (menyatu), nyeri (-‐). Oleh karena itu, pemeriksaan saat ini yang dianjurkan hanya darah lengkap untuk membukMkan ada Mdaknya infeksi saat ini.
16 E. Gangguan pembentukan surfaktan • Keywords: -‐ Anak umur 1 hari sesak nafas, riwayat lahir prematur dengan BB 1750 gram. -‐ Pemeriksaan foto thorax : tampak bercak granuler halus pada kedua paru dengan air bronkhogram (+) . • Diagnosis ? Penyakit Membran Hialin • Penyebab ? Defisiensi surfaktan
•
01: reMkulogranuler (ground
glass) • 02: 01 + air bronchogram • 03: 02 + batas jantung paru kabur • 04: 03 + white lung.
• EMologi : defisiensi surfaktan à tegangan permukaan turun sehingga alveolus kolaps. • Penyakit membran hialin sering dijumpai pada persalinan prematur. -‐ Takipneau -‐ MerinMh -‐ Retraksi dinding dada -‐ Sianosis • Tatalaksana : -‐ Terapi O2 -‐ Surfaktan
17 E. Furosemid • Keywords: -‐ Anak 6 bulan, riwayat menetek terputus-‐ putus, sejak lahir bibir biru. -‐ Peningkatan JVP dan pembesaran hepar. • Terapi untuk menurunkan preload jantung? Furosemid
PEMBAHASAN • Pasien kemungkinan memiliki penyakit jantung bawaan. • Ada tanda-‐tanda kongesMf cairan : JVP meningkat, hepatomegali à tatalaksana: diureMk kuat (furosemid) untuk menurunkan preload jantung. • PILIHAN LAIN: -‐ Kaptopril à vasodilator arteriol eferen ginjal (sedikit menurunkan preload jantung), dominan menurunkan aKer load (tahanan perifer). -‐ Dobutamin, Dopamin à meningkatkan kardiak output. -‐ Digoksin à inotropik
18 C. PTU • Keywords: -‐ Bayi usia 10 minggu, pembesaran pada leher. -‐ Tampak lesu, hipotonia, jaundice, dan makroglosia. -‐ TSH serum meningkat dan free T4 menurun. • Diagnosis ? HipoMroid kongenital • Kemungkinan obat yang dikonsumsi ibu saat hamil ? PTU (suatu obat anM Mroid).
• Ibu hamil dengan hiperMroid seringkali harus diberikan pengobatan anMMroid. Obat terpilih yang digunakan adalah PTU. • PTU lebih dipilih dibandingkan meMmazol karena memiliki efek samping lebih sedikit. • Meskipun demikian, kejadian hipoMroid kongenital masih dapat terjadi akibat PTU.
19 A. Motorik kasar • Keywords: -‐ Bayi 6 bulan Mdak dapat menegakkan kepala. • Gangguan ? Motorik kasar
20 D. Giardiasis • Keywords: -‐ Anak 9 tahun mencret2, perut kembung, sering buang angin. -‐ Makroskopis: feses bau busuk, berlemak dan berlendir. Mikroskopis didapatkan kista inM 4 dengan axostyle. • Diagnosis ? Giardiasis • Tatalaksana ? Metronidazol
• Diare berminyak • BloaMng Penunjang : kista inM 4 atau tropozoit. Tatalaksana : metronidazol
21 E. Metronidazol • Keywords: -‐ Anak 10 tahun berak-‐berak encer + darah sejak 2 hari yang lalu. -‐ Pemeriksaan feses ditemukan Entamoeba histolyMca. • Diagnosis ? Disentri amoeba • Penatalaksanaan ? Metronidazol.
• Disentri • Gambaran kista atau tropozoit • Tatalaksana : metronidazol • Komplikasi : abses hepar.
22 C. PielonefriMs akut • Keywords: -‐ Bayi berusia 20 hari, BAK sedikit, air kencing berbau busuk. Demam (+), Ruam popok (+), • Diagnosis ? PielonefriMs Akut
Spektrum ISK • PielonefriMs akut: demam, mual muntah, nyeri pinggang. Namun, pada neonatus seringkali gejala Mdak spesifik : rewel, susah menetek. • SisMMs akut: disuria, frekuensi, demam (-‐) • AsimtomaMk bakteriuria: kultur urin (+) tetapi manifestasi klinis (-‐), biasanya pada perempuan.
23 C. Vibrio Cholera • Keywords: Anak 8 tahun mengeluh diare sudah 5 kali seperM air cucian beras. • Diagnosis ? Kolera • EMologi ? V. Cholera • Tatalaksana ? Tetrasiklin, doksisiklin.
KOLERA
TATALAKSANA : 1. Rehidrasi 2. AnMbioMk yang efekMf :DOKSISIKLIN, TETRASIKLIN AlternaMf : kotrimoksazol, eritromisin. 3. Zink 4. Edukasi dan Gizi
24 C. Kotrimoksazol • Keywords: -‐ Anak 5 tahun nyeri saat BAK, BAK berwarna merah. -‐ Nyeri tekan supra pubik. • Diagnosis ? SisMMs akut • Terapi ? Kotrimoksazol Siprofloksasin dikontraindikasikan pada anak < 18 tahun karena mengganggu pertumbuhan tulang rawan.
Infeksi Saluran Kemih • Diagnosis -‐ Gejala khas : frekuensi, nyeri kencing, demam -‐ Tanda : nyeri ketok CVA, nyeri tekan suprasimfisis. -‐ Penunjang : à Urinalisis à Kultur urin bermakna
• Tatalaksana 1. Higieni 2. AnMbioMk : -‐ Rawat jalan à amoksilin, sefiksim, kotrimoksazol -‐ Rawat inap à ampicilin, sefotaksim, gentamisin AnMbioMk biasanya diberikan empirik dahulu. Kuman penyebab tersering: E coli.
25 B. ETEC • Keywords : Bayi 2 bulan, diare cair, dehidrasi (+), gejala disentri (-‐), tanda kesakitan(-‐). -‐ Pemeriksaan feses: bakteri gram negaMf, agar darah Mac Conkey: pertumbuhan bakteri baik, koloni bundar, halus dan memfermentasi glukosa. • EMologi ? Enterotoxin E.coli (ETEC)
E Coli • Bakteri gram negaMf • Koloni pink pada agar McConkey à fermentasi gula. • Dibedakan menjadi beberapa subMpe berdasarkan patogenesisnya: ETEC, EHEC, EIEC, EPEC, dan EAEC.
TIPS MEMBEDAKAN ETEC
EHEC
EIEC
EPEC & EAEC
JENIS DIARE
CAIR
DISENTRI
DISENTRI
MUKOID
NYERI PERUT
NEGATIF
POSITIF
POSITIF
POSITIF
FEKAL LEUKOSIT
NEGATIF
NEGATIF
POSITIF
POSITIF
KARAKTERISTIK
SERING MENIMBULKAN HUS
Enterophatogenic E.coli (EPEC) Enterotoxin E.coli (ETEC) Enterohemorhagic E.coli (EHEC) EnteroInvasive E.coli (EIEC) EnteroagregaMveE.coli (EAEC)
HUS : HEMOLITIK UREMIK SYNDROME -‐ ANEMIA HEMOLITIK -‐ -‐TROMBOSITOPENIA -‐ -‐ GAGAL GINJAL AKUT
26 C. Penyakit jantung reumaMk • KU: Sesak 1 minggu SMRS – Berhubungan dengan akMvitas – Riwayat PoliartriMs Migrans
• PF: Murmur (+) à KardiMs • WD: Penyakit Jantung ReumaMk – BukM Infeksi
Penyakit Jantung ReumaMk
Medscape.com
Jones Criteria (ARF)
medinterestgroup.com
27 B. Profilaksis sekunder • WD: Penyakit jantung reumaMk (bukan demam reumaMk akut) • Rx: Profilaksis sekunder
Profilaksis Demam ReumaMk Akut
WHO, 2014
Durasi Profilaksis
Am Fam Physician. 2010 ;81(3):346-‐59.
Profilaksis Demam ReumaMk Akut
Am Fam Physician. 2010 ;81(3):346-‐59.
Profilaksis Demam ReumaMk Akut
Am Fam Physician. 2010 ;81(3):346-‐59.
28 E. Honeycomb appearance • KU: Batuk berdhak 3 hari SMRS – Infeksi paru rekuren
• • • •
PF: Suhu 39,2 C, Ronkhi basah kasar (+) Sputum: Makroskopik: gambaran 3 lapis WD: Bronkiektasis Rontgen: honeycomb appearance
Three layer sputum -‐ Bronchiectasis
29 A. Elektrolit • • • •
KU: Sering kerim Riwayat Hipertensi dan Gagal Jantung Current Rx: Furosemid, propranolol, captopril Mengarahkan kepada hipokalemia – Periksa kadar elektrolit
Manifestasi Hipokalemia
Medscape.com
30 A. Menambahkan spironolakton • WD: Hipokalemia • Rx: Tatalaksana untuk memperbaiki kadar kalium • Menambahkan Spironolakton (Potassium Sparring diureMc) – Meningkatkan kadar kalium
31 C. H. pylori • KU: Rasa terbakar di ulu haM – Tidak berhubungan dengan akMvitas (menyingkirkan angina pektoris)
• WD: GERD • Mikroorganisme terkait: H. pylori
Nhs.uk
30 C. Barrep Esofagus • Metaplasia mukosa esofagus proksimal dari sfingter bawah esofagus
Barrep Esofagus
hpp://library.med.utah.edu
Barrep Esofagus
hpp://pathology2.jhu.edu
33 E. A+C • KU: demam kronik (1 bulan) – Fokus infeksi (-‐): Batuk (-‐), keluhan BAK dan BAB (-‐) – Riwayat operasi katup jantung
• WD: EndokardiMs infekMf • Pemeriksaan: – Kultur 2 saat dan 2 tempat yang berbeda – Ekokardiografi
Modified Dukes Criteria
Fpnotebook.com
Modified Dukes Criteria
Fpnotebook.com
Modified Dukes Criteria
hpp://img.docstoccdn.com
34 A. Osler’s Node • Extracardial manifestaMon – Osler’s Node – Janeway Lesions – Roth’s Spot – Other vascular phenomenone
Osler’s Node & Janeway lesion
hpp://stanfordmedicine25.stanford.edu
Roth Spot
N Engl J Med 2014; 370:e38
35 A. Koarktasio Aorta • KU: Kedua kaki mudah lelah sejak 1 bulan SMRS – Sebelumnya asimtomaMk
• PF: Pulsasi nadi a. radialis asimetris – Tekanan darah lengan kiri dan kanan berbeda jauh – Refleks fisiologis dan patologis à singkirkan stroke
Koarktasio aorta
Medscape.com
Koarktasio aorta
Radiopaedia.org
36 A. Edukasi gaya hidup sehat + GDS GDP ulang • KU: polifagi, polidipsi, poliuri dan BB turun – Gejala khas DM
• Lab: GDS dan GDP (-‐) • WD: Diabetes melitus • Rencana: Ulang pemeriksaan GDS dan GDP
Algoritme Diagnosis DM II
PERKENI, 2011
37 A. Pasien meminum larutan gula 75g dan periksa GD sebelum dan 2 jam sesudahnya • Hasil Lab GDS dan GDP Ulang (-‐) – Lakukan pemeriksaan TTGO 75g GD2PP
• Meminum larutan gyula 75g dalam 5 menit dan periksa GD 2 jam setelahnya
38 B. GanM merormin dengan golongan lain • Pasien DM – Current Rx: Sulfonilurea, merormin dan acarbose – On ConMnuous renal replacement therapy (CRRT) à menandakan gangguan ginjal tahap akhir atau lanjut
• Merormin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Terapi Medikamentosa DM pada CKD
Clin Diabet. 2007;25(3):90-‐7
39 C. Limfoma hodgkin • KU: Benjolan Mdak nyeri. – Tanda dan gejala mengarah kepada LimfadenopaM
• Lab PA: Reed Sterberg Cell à Tipikal Limfoma Hodgkin
Reed Sternberg Cell
40 D. Sebaiknya Mdak diberikan levofloksasin • KU: Batuk produkMf 3 minggu • Lab: – BTA (-‐) – X-‐Ray Toraks: meragukan
• WD: CAP • DD: Tb Paru • Rencana:
– Percobaan terapi empiris CAP tanpa menggunakan anMbioMk yang efekMf thd M. tuberculosis (Levofloksasin)
Algoritma diagnosis Tb Paru
PDPI, 2011
41 C. Washed PRC Gol Darah B+ • Produk darah dengan efek samping minimal – Efek samping berbanding lurus dengan konsentrasi sel darah puMh
• Jumlah leukosit/unit – Whole Blood: 109 sel – Leucodepleted Blood product: 70% less Leukocyte – Washed PRC: PRC dicuci dengan normal saline untuk menurunkan jumlah leukosit dan kadar anMbodi (Leukosit berat), waktu: saat belum Mmbul kasih sayang
Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
Tanyakan... 1. Viabel? à >28 mgg; PB >35; BB>1000 g; LK>32, Mdak ada cacat bawaan fatal 2. Apakah lahir maM/hidup? à Mdak bernapas (dada belum mengembang, uji apung paru negaMf) 3. Apa sudah dirawat? à verniks kaseosa, tali pusat, pakaian 4. Apa sebab kemaMannya? à trauma lahir? asfiksia? Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
54. B. Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit Keywords : • RS A merawat seorang pasien anak • Oleh orang tua dipindahkan ke RS B • Orang tua meminta rekam medis pasien tersebut dari RS A namun Mdak diberikan • PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 tentang REKAM MEDIS
Jadi jika diminta, RS berhak memberikan isi rekam medis kepada pasien (ingat, isi adalah milik pasien). Namun isi yang dimaksud bukanlah dalam bentuk fotokopi/salinan rekam medis, melainkan ringkasan rekam medis (resume pulang/perawatan/ dll)
PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 tentang REKAM MEDIS
55. C. Melakukan Operasi tanpa Informed Consent Keywords : • Kasus gawat darurat, butuh laparotomi eksploraMf cito • Keluarga/kerabat pasien Mdak ada • Pengantar pasien ada
56. C. Luka lecet berbentuk bulan sabit Keywords : • Dugaan pembunuhan akibat cekikan pada leher • Dapat ditemukan luka lecet berbentuk bulan sabit (e.c kuku jari orang yang mencekik)
Jawaban Lain • Alur jerat verMkal: cenderung ke arah bunuh diri dengan cara gantung diri • Alur jerat horizontal: cenderung ke arah kekerasan oleh orang lain dengan cara menjerat dari belakang • Patah tulang krikoid: dapat diakibatkan gantung diri
57. E. Mengumpulkan Data Postmortem Keywords : • Kecelakaan pesawat terbang (massal) • Sudah dilakukan pengamanan serta dokumentasi tempat kejadian oelh komanda operasi evakuasi • Langkah selanjutnya? Data postmortem dengan pemeriksaan mayat
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-‐7
58. C. Profil gigi Keywords : • Data primer untuk pemeriksaan postmortem – Primer/1o idenMfier: sidik DNA, sidik jari pihak berwenang (keluarahan, kepolisian), odontogram – Sekunder/2o idenMfier: unique/personal features (tato, skar, baju, dokumen, perhiasan)
www.interpol.int/Media/Files/INTERPOL.../DVI/White-Paper-DVI
59. A. Otonomi Keywords : • Seorang penyandang retardasi mental, diperkosa • Keluarga menyetujui sterilisasi dan Anda sebagai dokter melakukannya Meskipun Mdak langsung persetujuan kepada pasien (karena dalam hal ini pasien Mdak kompeten), Mndakan tetap dilakukan atas persetujuan keluarga à otonomi
60. C. Aritmia Ventrikuler Keywords : • Meninggal akibat sengatan listrik Aritmia ventrikuler, semisal fibrilasi ventrikel (VF) sering diinduksi akibat sengatan arus listrik kuat (sekitar 30 miliAmpere, dengan frekuensi listrik AC sebesar 50-‐60 Hz)
61. D. Nervus opMkus 62. A. Intoksikasi Metanol Keywords : • Laki-‐laki, 24 tahun • Buta mendadak • Pesta minuman keras, kemungkinan “dioplos” dengan metanol (alkohol industri yang murah harganya, Mdak kena pajak minuman keras, namun toksik dan bukan untuk diminum)
Methanol-‐Induced OpMc Neuropathy • Diduga metabolit metanol, yakni asam format bertanggung jawab terhadap kerusakna saraf opMk • Kadar serum yang berkesesuaian adalah 20 mg/dL • Perubahan funduskopi: edema diskus opMkus, hiperemia • Selain itu metanol mengakibatkan asidosis metabolik hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/1174890-‐overview
Methanol-‐Induced OpMc Neuropathy • Gejala awal intoksikasi terhadap pkular: fotofobia, pandangan kabur, nyeir saat pergerakan bola mata, pupil Mdak reakMf Right (A) and left (B) optic discs of the patient with pseudoglaucomatous optic neuropathy secondary to methanol intoxication (optic disc area both eyes: 2.6 mm2; neuroretinal rim area right eye: 1.1 mm2; left eye: 0.92 mm2). Note intensely pale appearance of the optic disc with alteration of neuroretinal rim configuration and (most likely) pre-existing peripapillary atrophy zone. Note also the “washboard-like” pattern of the internal limiting membrane (arrow) secondary to acute loss of retinal nerve fibres.
Br J Ophthalmol 2002;86:1064-1065 doi:10.1136/bjo.86.9.1064
63. B. Tonometri Schiotz Keywords : • Perempuan, 50 tahun • Pandangan kiri buram sejak 6 jam yang lalu • OS: merah, berair, AVOS 3.60, injeksi silier, edema kornea, bilik mata depan dangkal • Nyeri kepala berdenyut kiri • Glaukoma akut à untuk tekanan bola mata uji dengan Tonometer, termasuk Tonometer Schiotz
Uji Lain • Uji Anel: untuk uji saluran/duktus nasolakrimalis • Kampimetri: untuk uji lapangan pandang. Untuk kasus glaukoma kronik, bukan glaukoma akut • Uji Hirschberg: untuk uji kedudukan bola mata dengan senter/pen-‐light • Uji Schrimer: untuk uji fungsi ekskresi kelenjar lakrimalis
64. D. Tetes mata kloramfenikol 1% 6 kali sehari Keywords : • Perempuan, 27 tahun • Mata merah, injeksi konjungMva, sekret purulen sejak 5 hari • KonjungMviMs bakterialis à Tx dengan tetes mata kloramfenikol/anMbakterial lain
hpp://www.clinicaladvisor.com/therapeuMc-‐strategies-‐for-‐bacterial-‐conjuncMviMs/ arMcle/209142/
65. A. Kompres hangat dan anMbioMk topikal Keywords: • Laki-‐laki, 42 tahun • Gatal pada tepi kelopak mata, berat, panas • Mata lengket pagi hari • Edema, hiperemis pada margo palpebra superioris • Dx: blefariMs
• Tx: seka dengan air hangat untuk mempermudah evakuasi pus (kompres hangat) • Bersihkan tepi palpebra untuk membersihkan dengan krusta (juka dengan kain hangat) • AnMbioMk hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/1211763-‐treatment
66. D. Sinar sejajar Mdak dibiaskan secara seimbang di semua meridian Keywords : • Anak, 9 tahun • Penglihatan kabur perlahan • Koreksi terbaik dengan lensa silindris (C)
67. E. Fluorescein Keywords : • Laki-‐laki 18 tahun • Mata nyeri dan merah • Lensa kontak, namun jarang dirawat • Dx: keraMMs, dugaan e.c bakterial
KeraMMs Bakterialis • Komplikasi paling sering dari penggunaan lensa kontak yang Mdak higienis • ‘Penyebab: Streptococus, Pseudomonas, Enterobacteriaceae (Klebsiella), Sptaphylococcus • Rapid onset of pain, fotoboia, pandangan kabur, pada PF ditemukan ulserasi epitel, infiltrat kornea
Tx • AnMbioMk topikal spektrum luas, seperM FQ drops • Jika berat perlu diberikan tobramisin/ gentamisin seMap jam
68 B . Pterigium gr. II Keywords : • Laki-‐laki, 58 tahun • Tidak ada gangguan penglihatan • Mata terasa mengganjal • Jaringan kekuningan dari limbus hingga 3 mm arah kornea, Mdak melewaM pupil
Rev. bras.oftalmol. vol.71 no.6 Rio de Janeiro Nov./Dec. 2012
69. E. Rujuk ke dr. Sp.M secepatnya Keywords : • Anak, 7 tahun • Terkena shuRlecock pada mata • AVOS 1/60, genangan darah 1/3 kamera okuli anterior • Hifema
Hifema
Grade 1 2 3 4
a.k.a blackball / 8-‐ball hyphema
Keberadaan darah di COA < 1/3 1/3 sampai ½ Lebih dari ½ Total (Penuh)
70. B. Oklusi Vena ReMna Sentral Keywords : • Laki-‐laki, 67 tahun • Pandangan kabur mendadak, sudah pulih • Perdarahan berbentuk flame, dengan gambaran copperwire
CRVO à mata tenang visus turun mendadak • Perubahan arteriosklerosis à gambaran copper wire (reMnopaM HT) è arteri jadi rigid à menekan vena reMnal sentral, gangguan hemodinamik • CRAO berkaitan dengan CRVO • Hipertensi adalah faktor risiko utama CRVO • Funduskopi: reMnal hemorrhage, dot and blot, flame à blood and thunder appearance • Tx: Belum ada yang efekMf, namun dapat dicoba aspirin dan NSAID dan injeksi intravitreal terhadap steroid dan ranibizumab/afibercept
Jawaban Lain • CRAO: cherry red spot, visus turun mendadak • ArteriMs temporal: terlihat dilatasi pembuluh darah di wajah disertai gangguan pnelgihatan • Amaurosis fugax: “ocular stroke”, pulih sempurna pada umumnya • AblaMo reMna: lapang pandang tertutup Mrai, berkaitan dengan reMnopaM DM dan miopia berat
71. B. Perdarahan vitreous Keywords : • Perempuan, 58 tahun • Penderita DM • Saat ini funduskopi: copon wool spot, Mdak ad neovaskularisasi • ReMnopaM DM • Komplikasi?
Perdarahan Vitreous • Diakibatkan pecahnya neovaskularsiasi di lapisan reMna (sering akibat komplikasi langsung diabetes melitus) • Painless unilateral floaters, visual loss
hpp://www.aao.org/publicaMons/eyenet/200703/pearls.cfm
72. D. Katarak kongenital Keywords : • Riwayat ibu bersin, pilek, demam à infeksi akut dari viral, kemungkinan Rubella • Anak: mata kucing, leukokoria • Dx: katarak kongenital e.c susp. Rubella kongenital
Congenital Rubella
hpp://www.sajch.org.za/index.php/SAJCH/arMcle/view/461/358
73. A. Katarak Keywords : • Visus yang membaik dengan pin-‐hole Jika dengan pin-‐hole visus membaik, dapat dipasMkan kelainan yang terjadi adalah refraksi. Katarak bukan kelainan refraksi, sedangkan asMgmaMsma, miopia, hipermeteropia, dan presbiopia adalah kelainan refraksi.
Mengapa pinhole memperbaiki visus pada kelainan refraksi?
74. E. Ambliopia Keywords : • Anak, 6 tahun • Pandangan kabur sejak lama • Visus terbaik dengan koreksi Mdak 6/6! • = ambliopia/mata malas
75. A. IgE Keywords : • Perempuann, 18 tahun • Mata merah, hilang Mmbul, gatal hebat • Cobble stone di konjungMva • Dx: konjungMvis vernal à terkait dengan hipersensiMvitas Mpe I = IgE
76. B. Vaginosis bakterial Keywords: • keluar cairan dari vagina sejak 3 hari yll • Pasien merupakan sekual akMf • PF: Serviks berwarna pink, cairan puMh kental, test amin “whiff” (+).
Tes Untuk BV • Wet mount: Sampe duh vagina dicampurkan dengan larutan garam pada slide mikroskopik, dan diperiksa keberadaan bakteri, sel darah puMh, dan CLUE CELLS. Jika Clue Cells (+) mungkin diagnosis = BV • Whiff test: 1 tetes KOH 10% diteteskan pada sekret vagina à terdapat fishy odor • pH Vagina: normal pH vagina = 3.8 -‐ 4.5. – Bacterial vaginosis sering menyebabkan pH > 4.5
• Oligonucleo)de probes: Pemeriksaan DNA bakteria penyebab BVà Mdak ruMn dikerjakan
Kriteria Diagnosis KLINIS “Amsel criteria” • Thin, white, yellow, homogeneous discharge • Clue cells on microscopy • pH of vaginal fluid >4.5 • Release of a fishy odor on adding alkali— 10% potassium hydroxide (KOH) soluMon. Paling sedikit 3 dari 4 (+) untuk confirm diagnosis “Modified Amsel Criteria” à kriteria sama seperM Amsel, tetapi cukup 2 SAJA untuk konfirm BV (+)
77. B. Haemophillus ducreyi Keywords: • Luka pada batang alat genital, terasa nyeri • Sering berganM-‐ganM pasangan • PF: ulkus lebih dari 1, ukuran 2-‐3 cm, menggaung, tepi Mdak teratur, dasar kotor, dan teraba lunak Diagnosis: Chancroid/Ulkus Mole
Chancroid Vs Sifilis • Chancroid biasanya Mmbul awal seabagai papul, dan cepat berkembang menjadi pustular dan mengalami ulserasi • Ulkus membesar , batasnya compang-‐ camping, batas tepi eritema • TIDAK SEPERTI sifilis, lesi chancroid nyeri dan batas ulkus TIDAK ada indurasi
Terapi: Azithromycin 1g PO SINGLE DOSE, atau Kanamicin 2x500 mg i.m. 6-‐14 hari, atau Ofloxacin 400 mg singe dose
78. D. Dinyatakan sembuh Keywords: • Keluhan kencing nanah. Setelah dilakukan pengecatan gram, didapatkan diplococcus gram nega)f intrasel • Setelah diberi terapi selama 7 hari, diplococcus dan leukosit sudah )dak ditemukan Diagnosis: GO
79. A. Trichomonas vaginalis Keywords: • KepuMhan dirasakan 2 minggu ini, kuning dan berbuih • Nyeri dan panas saat kencing • Mikroorganisme bentuk buah pear, dengan flagel, BerinM satu
Flagellated organism : Trichomonas Vs Giardia Lamblia Trichomonas
• Bentuk: pyriform • Nukleus tunggal
Giardia Lamblia
• flaRened pear shaped • 2 nuclei, 8 flagella arising • looking like tennis rackets without the handle • comical face-‐like appearance (tampak depan)
80. E. Steroid Keywords: • Luka berwarna kemerahan pada kedua siku lengannya. Keluhan dialami sejak 2 bulan yang lalu setelah pasien bermain tenis • PF: jaringan keraMn yang tebal dengan dasar berupa makula eritem pada siku lengan dan lutut Diagnosis: Psoriasis
CORTICOSTEROIDS • Topical corMcosteroids are the cornerstone of treatment for the majority of paMents with psoriasis • EFEK: AnM inflamasi, anM proliferasi, imunosupresi, vasokonstriksi
81. D. Erisipelas Keywords: • keluhan ada bercak dan bengkak pada lutut kiri, nyeri apabila disentuh dan terasa hangat pada daerah tersebut • Awalnya anak terjatuh dan terkena beberapa kali pada lutut kiri. • Demam Mnggi, sakit tenggoroan dan lemas. • Pemeriksaan: Eritema edematous dengan batas jelas, didapaM bula dan vesikel, disertai tanda-‐ tanda radang pada daerah tersebut.
Erisipelas • Infeksi akut Streptococcus ẞ hemoliMkus menyerang epidermis dan dermis • Gejala: – Gejala konsMtusi: demam, malaise
• Didahului trauma àpredileksi : tungkai bawah • PF: eritema batas tegas, pinggir meninggi dengan tanda2 radang akut, dapat disertai: edema, vesikel, bula. Lab: leukositosis • Terapi: AnMbioMk sistemik, topikal: kompres larutan anMsepMk
Pilihan Lain • A. Furunkulosis à peradangan Folikel + jaringan sekitar (awalnya papul/pustul eritematosa à nodus eritematosa) • B. ImpeMgo bulosa à Keadaan umum Mdak dipengaruhi (eritema, bula, dan bula hipopion) • C. SelluliMs à batas Mdak tegas • E. UrMka à reaksi vaskular ditandai edema setempat, pucat kemerahan, meninggi di permukaan kulit
82. D. Alopesia Keywords: • An. Charles, 3 tahun keluhan rambut kepala rontok sejak 10 hari yang lalu, dan disertai rasa nyeri dan anak rewel
Diagnosis: Kerion
Kerion • Reaksi peradangan berat pada Mnea kapiMs berupa pembengkakkan sarang lebah dengan sebukan sel radang yang padat disekitarnya • Penyebab: Microsporum canis, Microsporum gypseum – Jarang: Trichophyton tonsurans, Trichophyton violaceum
Komplikasi • Komplikasi kerion jangka panjang: Alopesia menetap dengan jaringan parut
83. A. DermaMMs numularis Keywords: • Alfonso, 45 tahun: bercak merah sebesar uang logam 500 di be)s, Sangat gatal sering kambuh. • Status Dermatologis : di regio kruris tampak lesi soliter diameter 2 cm, permukaan eksudaMf, sebagian tampak krusta hitam.
DermaMMs Numularis (discoid eczema/ neurodermaMMs numular) • Lesi bentuk mata uang (coin) atau agak lonjong, batas tegas dengan efloresensi papulovesikel, biasanya mudah pecah à basah (oozing) • Penyebab: mulMfaktor: stafilokokus&mikrokokus dan Mekanisme hipersensiMvitas, lingkungan (kelembaban rendah), stres emosional, minuman alkohol, trauma fisik/kimia (terutama di tangan)
• Sign & symptoms:
– Sangat gatal – Vesikel & papulovesikel (0.3-‐1.0 cm), kemudian berkonfluens membentuk coin, berbatas tegas – Penyembuhan dimulai dari tengah à mirip dermatomikosis
• Terapi:
– emolien – steroid topikal – Bila masih eksudaMfàkompres permanganas kalikus 1:10.000
84. B. VulvovaginiMs Kandida Keywords: • SusilawaM, usia 27 tahun hamil 7 minggu, kepuMhan dan gatal sejak 2 bulan yang lalu, • Pemeriksaan fisik: vulva hiperemi, maserasi. Serviks hiperemi, udem, flour abous berwarna pu)h seper) pecahan susu
• Kehamilanà Esterogen level ↑ à Penimbunan Glikogen dalam eputel vagina • Keluhan utama: gatal di daerah vulva, pada infeksi lanjut: rasa panas, nyeri sesudah miksi, dan dyspareunia • Khas: fluor albus kekuningan, gumpalan kepala susu (massa yang terlepas dari dinding vulva atau vagina, terdiri atas bahan nekroMk, sel epitel, jamur)
Terapi • Pada kehamilan: – suppositoria: • Miconazole (Monistat) • Clotrimazole (Gyne-‐Lotrimin)
85. E. Klindamisin Keywords: • Komar, 15 tahun keluhan wajah berjerawat. • Pemeriksaan: tampak papul, nodul, komedo yang disertai pustulasi eritem
AnMbioMk pilihan pada akne vulgaris • Topikal – Tetrasiklin 1% – Eritromisin 1% – Kllindamisin fosfat 1%
• Sistemik – Tetrasiklin (250mg-‐1g/hari) – Eritromisin (4x250 mg/hari) – Doksisiklin (50mg/hari) – Trimetoprim (3x100 mg/hari)
86. B. ImpeMgo bulosa Keywords: • An. Linda, 5 tahun lepuh-‐lepuh berisi nanah pada daerah leher dan dada kanan • Pemeriksaan: bula hipopion dan coleret pada lesi.
ImpeMgo Bulosa • Predileksi: KeMak, dada, punggung • Efloresensi: Eritema, bula, bula hipopion • Kadang vesikel atau bula sudah pecah à saat pasien datang hanya tampak koleret dan dasarnya masih eritematosa
Pilihan lain • A. ImpeMgo krustosaà bukan bula, tetapi eritema, vesikelàpecahàkrusta madu di daerah wajah sekitar lubang hidung dan mulut • C. ImpeMgo neonatorum à pada neonatus, lokasi menyeluruh, dapat disertai demam • D. Epidermolisis bulosa à penyakit bulosa kronik diturunkan, bisa dipicu trauma. Bula jernih, kadang hemoragik. Diagnosis: mikroskop elektron untuk melihat taut dermoepidermal • E. Herpes zoster à umut lebih sering pada dewasa, didahului gejala prodromal, vesikel berkelompok sesuai dermatom
87. E. NeurodermaMMs sirkumskripta • Nunung, usia 20 tahun gatal pada belakang leher dan punggung kaki • Hal ini dirasakan ke)ka pasien mau ujian • Pemeriksaan: plak hiperpigmentasi dengan likenifikasi, skuama, dan ekskoriasi
NeurodermaMMs sirkumskripta (LSK/ Liken Vidal) • Perdangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, dengan likenifikasi akibat garukan berulang • Bila muncul, sulit untuk tahan Mdak digaruk • Lesi biasanya tunggal, sedikit eritem, lambat laun edema, menebal, likenifikasi, ekskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal TIDAK JELAS • Predileksi: biasanya: Skalp, tengkuk, leher, lengan ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perineum, paha medial, lutut, tungkai bawah lateral
• Terapi: – AnMpruritus – KorMkosteroid topikal atau intralesi – Ter – UVB/PUVA
88. E. Seluruh tubuh kecuali wajah • Munaroh, usia 19 tahun, keluhan tercapat binMl-‐binMl kemerahan berisi air di sekitar kemaluannya • Pasien adalah seorang PSK • Menemukan sendiri kutu di pubis
Treatment )ps • Treatment for public lice will be more effecMve if a few simple guidelines are followed, including: Usually the whole body from neck to toes should be treated, including the perineum (the skin between the vagina and the anus) and the anal area. • Read and follow the instrucMons on the medicaMon carefully. • The skin should be cool, clean and dry when the cream is applied. • Apply the cream and leave it on overnight. It can be washed off the next morning. You don’t need to apply the cream to head hair. • Wash clothing, towels and bedding at the same Mme as treatment (hot machine washing and drying is sufficient). • The treatment should be repeated aKer one to two weeks as it is not effecMve against unhatched eggs. Eggs hatch in 6–10 days. • Avoid close personal contact unMl you and your sexual contacts or partner are treated.
89. C. Permethrin • An. Bejo, 1 tahun, keluhan gatal dan rewel di sela-‐sela jari dan kaki terutama malam hari. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu dan ada anggota keluarga yang terkena. • PF: papul-‐papul eritematous, vesikel, dan krusta di sela-‐sela jari dan kaki. Terapi yang tepat pada kasus ini adalah?
Tatalaksana Skabies • Pilihan utama = Permetrin (kecuali bayi dibawah 2 bulan) • Sulfur presipitatum à Dapat dipakai pada semua umur tetapi penggunaan harus lebih dari 3 hari, berbau, mengotori pakaian, iritasi • Boric acid: anMsepMc untuk luka bakar minor, mencuci mata (diencerkan), vaginal douche untuk bacterial vaginosis karena pH yang alkali, juga candidiasis karena non candida albicans, terapi acne.
90. E. Sulfur endapan Keywords: • Tn. Agus, 30 tahun mengeluh gatal diserta bercak di siku, lutu, dan di kepala • PF: plak dengan skuama berlapis-‐lapis, kasar, dan berwarna puMh seperM mika
Terapi Psoriasis (sistemik) • • • • • •
KorMkosteroid Obat sitostaMk: metotreksat Levodopa DDS EtreMnat dan asitreMn Siklosporin
Terapi psoriasis: Topikal Preparat Ter KorMkosteroid Ditranol (antralin) Penyinaran: UV menghambat mitosis ( UVA) dan dapat dikokmbinasi dengan psoralen (PUVA), UVB • Calcipotriol • Tazaroten • Emolien
• • • •
91. D. Presbikusis Keywords: • Keluhan penurunan pendengaran sehingga kesulitan komunikasi dengan lingkungannya • Keluhkan telinga berdenging (Mnnitus) • Sebelumnya Mdak ada masalah THT
Presbiakusis (Tuli sensorineural pada Geriatri) • Tuli Sensorineural frekuensi Mnggi, muali pada usia 65 tahun • Gejala klinis: Berkurang pendengaran perlahan, progresif, simetris (kapan mulai berkurang pendengaran Mdak diketahui) • Keluhan lain: telinga berdenging (Mnnitus nada Mnggi): Dapat mendengar percakapan tapi sulit memahaminya, terutama jika latar nya bising (cocktail party deafness), bila suara diMnggikan à nyeri telinga
92. C. Dekongestan oral Keywords: • Keluhan telinga terasa penuh dan penurunan pendengaran setelah berenang • Nyeri telinga (-‐), Keluar cairan dari telinga (-‐).
OMMs media efusi (oMMs media serosa) • à sekret telinga NONPURULEN di telinga tengah, Membran Mmpani UTUH • Kalau sekret cair à oMMs media serosa (karena perbedaan tekanan hidrostaMk) • Jika kental à oMMs media mukoid (glue ear) (karena sumbatan Tuba) • Gejala: Penurunan pendengaran, rasa tersumbat pada telinga, suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang sakit (diplacusis binauralis), seperM ada cairan bergerak saat berubah posisi kepala
Pengobatan • Medikamentosa: dekongestan tetes hidung, dan kombinasi anM histamin-‐dekongestan peroral • 3 bulan ridak berhasil à Miringotomi & pipa venMlasi
93. E. Kiri normal, kanan sensorineural Keywords: • Pendengaran berkurang sejak 2 minggu yang lalu • PF: kedua membrane Mmpani utuh • Tes penala: swabach memendek pada telinga kanan, rine (+) pada kedua telinga, weber lateralisasi ke kiri
• Swabach memendek pada telinga kanan à sensori neural kanan • Swabach sama pada telinga kiri à telinga kiri normal • Rinne: + pada kedua telinga à konfirmasi telinga kiri normal dan telinga kanan sensorineural • Weber lateralisasi ke kiri (ke telinga normal) à Tuli sensorineural kanan
94. E. Dekongestan Keywords: • keluar cairan dari telingan kanan. Sebelumnya pasien Mdak demam • Pasien mengeluh mengalami penurunan pendengaran • Pasien suka berenang di sungai • Ditemukan perforasi membrane Mmpani dan secret. • Diagnosis: Barotrauma
Barotrauma Telinga • Definisi: Keadaan terjadinya perubahan tekanan Mba-‐Mba di luar telinga tengah sewaktu di pesawat terbang atau menyelam, menyebabkan tuba gagal membuka. • Tatalaksana: Dekongestan • Jika Menetap sampai beberapa minggu: Pipa venMlasi (Gourmmet) • Komplikasi: Perforasi membran Mmpani, infeksi, hilang pendengaran, verMgo
95. C. Otosclerosis Keywords: • Ny. Lala, usia 50 tahun mengeluh fungsi organ pendengarannya semakin menurun • Dua bulan yang lalu pasien pernah periksa dan didiagnosis menderita tuli konduksi • Dari hasil pemeriksaan telinga tengah diperoleh membran )mpani dan fungsi tuba eustachius normal
Otosclerosis • Spongiosis di kaki stapesàstapes kakuà hantaran suara ke labirin Mdak baik • AWALNYA tuli KONDUKTIF, bila menyebar ke koklea àTULI CAMPUR atau SENSORINEURAL • Penyebab: Mdak diketahui, mungkin keturunan dan gangguan perdarahan pada stapes • Gejala: Pendengran berkurang progresif, Mnitus, kadang verMgo
• Membran Mmpani utuh • Tuba paten • Tidak ada riwayat penyakit telinga atau trauma • Diagnosis: audiometri nada murni dan impedance • Terapi: ABD, stapedektomi/stapedotomi
96. E. AeroMMs Keywords: • An. Alejandro umur 8 tahun: kurang mendengar, dan telinganya terasa nyeri. Riwayat demam sebelumnya disangkal. • Riwayat keluar cairan dan batuk juga disangkal • Pasien dan Ibu 1 minggu yang lalu pergi ke Bali dengan pesawat udara
Barotrauma (AeroMMs) • Definisi: Keadaan terjadinya perubahan tekanan Mba-‐Mba di luar telinga tengah sewaktu di pesawat terbang atau menyelam, menyebabkan tuba gagal membuka. • Tatalaksana: Dekongestan • Jika Menetap sampai beberapa minggu: Pipa venMlasi (Gourmmet) • Komplikasi: Perforasi membran Mmpani, infeksi, hilang pendengaran, verMgo
97. B. Dix-‐Hallpike • Perasat yang digunakan untuk mendiagnosis BPPV adalah: – Dix-‐Hallpike – Side Lying
• Perasat untuk terapi: – Epley – Brand-‐DaroK – Liberatory (semont)
• Kobrak: Pemeriksaan keseimbangan dengan menginduksi nistagmus dengan air es (0o C, 5 cc, selama 20 deMk) • Dix-‐Hallpike lebih sering digunakan daripada side lying karena pada posisi kepala tersebut sempurna untuk canalith reposiMoning treatment
98. B Keywords: • Keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, disertai nyeri menelan yang hebat, dan nyeri telinga sebelah kanan • PF: Mulut berbau, banyak ludah (hipersalivasi), sukar membuka mulut, dan suara gumam • Teraba KGB submandibular diameter 2,5 cm yang disertai nyeri tekan
Abses Peritonsil • Gejala-‐gejala diatas menujuk ke gejala abses peritonsil, yaitu: Odinofagia (nyeri menelan), Otalgia (nyeri telinga), Mulut berbau (foetor ex ore), banyak ludah (hipersalivasi), suara gumam (hot potato voice), sulit membuka mulut (trismus), dan pembengkakkan KGB disertai nyeri tekan
• Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral, tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus dan terdorong ke tengah, depan, bawah • Terapi: PUNGSI pada daerah abses à dilanjutkan INSISI
99. C. EBV Penyebab karsinoma nasofaring hampir dapat dipasMkan adalah Virus Epstein-‐Barr Selain EBV, banyak faktor yang menyebabkan Mmbulnya KNF: Letak geografis, ras, jenis kelamin, geneMk, pekerjaan, lingkungan, kebiasaan hidup, kebudayaan, sosial ekonomi, infeksi kuman/parasit
100. E. BERA Keywords: • An. Zara, 1 tahun, memeriksakan fungsi pendengaran ke dokter • Didiagnosis gangguan tumbuh kembang oleh dokter anak. Alat yang dapat digunakan oleh dokter tersebut adalah:
TES Pendengaran BERA
Free Field test • Untuk menilai fungsi • Untuk menilai ambang pendengaran dan fungsi N. VIII dengar anak di dalam secara objekMf dengan merekam potensial listrik yang ruangan khusus dikeluarkan sel koklea hingga • Menilai kemampuan anak ke batang otak dalam memberikan respons • Sangat BERMANFAAT pada keadaan Mdak memungkinkan terhadap rangsangan bunyi pemeriksaan biasa, cth: bayi, yang diberikan anak gangguan sifat & perilaku, intelegensia rendah, cacat ganda, penurunan kesadaran
Audiometri bermaik • Audiometri nada murni pada saat anak bermain • Dilakukan pada anak usia 3-‐4 tahun bila cukup kooperaMf
Echocheck & Emisi otoakus)k • Menilai fungsi koklea secara objekMf, sebagai skrining pendengaran pada bayi dan anak
101. A. Plasmodium Malariae 102. B. Artesunat+amodiakuin Keyword: • Wanita, 20 tahun, demam sejak 3 hari yang lalu • meningkat seMap 3 hari à kuartana • disertai menggigil • kembali dari Papua à daerah endemis malaria • PF: konjungMva anemis, splenomegali • apusan darah : basket form dan band form. • Diagnosis? Malaria • Vektor? Plasmodium Malariae • Pengobatan? Artesunat+amodiakuin
Sediaan darah )pis
Trofozoid tua P.malariae (band form)
Trofozoid P.malariae (basket form)
Schizont P.malarie
Gametosit P.malariae
P.malariae: eritrosit yang terinfeksi ukurannya lebih kecil, terdapat band form atau basket form.
Pilihan lain • P. Falciparum: trofozoit berbentuk cincin (accole). Gametosit berbentuk sabit/pisang/sosis. Terapi: ACT +primakuin 1 hari • P. Vivax: eritrosit membesar, gametosit bulat, skizon berisi 12-‐24 merozoit. Terapi: ACT+primakuin 14 hari • P. Ovale: eritrosit membesar berbentuk oval, gametosit bulat, skizon berisi 8-‐12 merozoit. Terapi: ACT+primakuin 14 hari
103. C. Telur 104. A. Albendazol 400 mg dosis tunggal Keyword: • Laki-‐laki, 5 tahun, BAB cair disertai nyeri perut sejak 7 hari yang lalu • tampak kurus, pernah keluar cacing dari anus • Feses ditemukan telur • Diagnosis? Ascariasis • Stadium infekMf? telur
• Stadium infek)f à telur • Diagnosis: menemukan telur dalam feses, cacing dewasa keluar sendiri melalui mulut, hidung atau feses • Tatalaksana: -‐ pirantel pamoat 10 mg/ kgBB -‐ mebendazol 500 mg -‐ albendazol 400 mg à dosis tunggal
105. B. Gonorrhea Keywords: • Wanita, 22 tahun, kepuMhan dan gangguan berkemih • Suami : periksa kencing bernanah • pewarnaan HE: diplococcus gram negaMf • Diagnosis? Gonorrhea
Pilihan lain • Sifilis, disebabkan Treponema palidum. Bakteri berbentuk spiral. • Trihcomoniasis, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Bakteri berbentuk seperM buah pir dan berflagel. • Candidiasis, disebabkan oleh Candida albicans. Pada sediaan KOH, ditemukan pseudohifa. • Chlamidiasis, disebabkan oleh Chlamidia trachomaMs.
T. palidum
Trichomonas vaginalis
Candida albicans
106. C. Gunakan forceps Keywords: • Wanita, 28 tahun, hamil G2P1A0 datang dirujuk ke rumah sakit karena persalinan kala II )dak maju. PF : kepala bayi di hodge III-‐IV, kontraksi kurang bagus, pasien kelelahan • Pasien ini mengalami kala II memanjang à kontraksi kurang bagus + pasien kelelahan à gunakan forceps
• Syarat ekstraksi vakum / forsep: – Tidak ada disporporsi – Pembukaan lengkap – Kepala sudah masuk panggul – Ketuban pecah – Kepala bayi posisi normal (ubun-‐ubun anterior) • Indikasi vakum dan forsep: – Preeklamsia – Penyakit jantung – Inersia kala dua – Doitosia kala dua – Gawat janin (bradikardi)
• Keuntungan Forsep – Tidak tergantung his, sedangkan pada vakum membutuhkan bantuan dari pasien untuk mengedan dan dilakukan penarikan pada saat puncak his – Pada kasus ini pasien kelelahan dan kontraksi kurang bagus sehingga lebih dipilih forsep.
Pilihan lain • SC Cito dilakukan jika syarat vakum dan forsep Mdak terpenuhi • Pimpin ibu meneran Mdak bisa lagi dilakukan karena ibu sudah kelelahan • Manuver Mc Robert merupakan salah satu manuver yang dilakukan jika ada tanda-‐tanda distosia bahu
Manuver Mc Robert
107. C. Manual plasenta Keywords: • Wanita, 36 tahun, baru saja melahirkan anak keduaà sudah 30 menit plasenta belum lahir. • Retensio plasenta à plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit setelah kelahiran bayi. • Tindakan yang sebaiknya dilakukan? manual plasenta
• Tata Laksana: – Berikan 20-‐40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menitdan 10 UNIT IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 UNIT dalam 1000ml larutan NaCl0,9% / RingerLaktat, dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenM – Lakukan tarikan tali pusat terkendali – Bila tarikan tali pusat terkendali Mdak berhasil, lakukan plasenta manual secara haM-‐haM – Berikan anMbioMka profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2 g IV DAN metronidazol500mgIV). WHO. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar dan Rujukan.
108. C. Hamil 34 minggu dengan ketuban pecah Keywords: • Wanita, 31 th, G1P0A0 hamil 34 minggu, TFU 33 cm, keluhan mulas dan keluar air-‐air serta kontraksi yang teratur dalam 1x/15 menit lamanya 25 de)k. • Pemeriksaan dalam : por)o lunak, bukaan 1, kepala masuk PAP, hasil tes dengan kertas lakmus merah jadi biru
• Ketuban Pecah dini : Pecahnya selaput ketuban sebelum dimulainya persalinan atau tanda inpartu (penipisan dan pembukaan serviks, kontraksi uterus yg mengakibatkan perubahan serviks dg frek min 2 kali dalam 10 menit, keluarnya darah dari vagina) • Diagnosis dilakukan dengan anamnesis berupa keluarnya cairan banyak secara Mba-‐Mba dan inspekulo berupa adanya cairan yang keluar dari serviks • Dapat dilakukan tes konfirmasi dengan:
– Tes nitrazin : kertas lakmus berubah warna dari merah jadi biru – Tes pakis : cairan ketuban diletakan dalam object glass yang dibiarkan mengering, lalu dilihat gambaran pakis secara mikroskopis
WHO. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar dan Rujukan.
• His teratur : kontraksi minimal 3 kali dalam 10 menit dengan lamanya lebih dari 40 deMk pada seMap kontraksi.
109. E. Mola HidaMdosa Keywords: • Wanita, usia 25 tahun, G1P0A0, hamil 6 minggu dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu, mual (+), muntah (+). Uterus teraba se)nggi pusat dan lembek, serviks uteri tertutup, kadar βHCG meningkat
• Mola Hida)dosa
– bagian dari penyakit trofoblasMk gestasional, yang disebabkan oleh kelainan pada villi khorionik yang disebabkan oleh proliferasi trofoblasMk dan edem
• Diagnosis
– Perdarahan pervaginam berupa bercak hingga berjumlah banyak – Mual dan muntah hebat – Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan (seMnggi pusatà20 minggu) – Tidak ditemukan janin intrauteri – Nyeri perut – Keluar jaringan seperM anggur, Mdak ada janin – Takikardi, berdebar-‐debar (tanda-‐tanda Mrotoksikosis) WHO. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar dan Rujukan.
• Macam-‐macam abortus
WHO. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar dan Rujukan.
110. B. Kista endometrium Keywords: • Wanita, 23 tahun, nyeri )ap haid yang Mdak mengganggu akMvitas. 3 bulan terakhir nyeri makin berat, sudah menikah 6 bulan. • Pemeriksaan dalam : vagina normal, porsio tertarik ke belakang, uterus terhsir, terdapat massa terfiksir pada adneksa 7cm.
• Kista endometrium atau endometriosis adalah jaringan endometrium yang tumbuh di tempat lain, yang umumnya tumbuh pada pelvis (anterior dan posterioi cul-‐de-‐sac, ligamen uterosakral, tuba, ovarium) • Gejala : dismenorea, perdarahan iregular, nyeri pelfis, nyeri pada punggung bawah, dispareunia, diskezia, nyeri inguinal, nyeri saat mikturisi, dan nyeri saat exercise. Endometriosis. www.nlm.nih.gov/medlineplus/endometriosis/html Endometriosis. Emedicine.medscape.com/arMcle/271899-‐overview.
Pilihan lain • Adneksi)s atau salpingo-‐oovori)s : radang pada tuba falopi dan ovarium yang terjadi secara bersamaan. Biasa terjadi karena infeksi yang menjalar ke atas sampai uterus/ akibat Mndakan post kuretase maupun post pemasangan IUD. • Vulvovagini)s: infeksi atau inflamasi pada bagian vulva dan vagina yang bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan faktor lingkungan. • Nyeri ovulasi : merupakan nyeri pada pelvis atau perut bawah yang terjadi saat ovulasi. Hal ini terjadi karena saat ovulasi, ovum dan cairan serta darah keluar dari ovarium dan dapat mengiritasi rongga abdomen sehingga mengakibatkan nyeri. VulvovaginiMs: Cause, symptomps, &diagnosis. www.healthline.com Painful OvulaMon. www.webmd.com/women/guide/mipelschmerz.
111. A. KorMkosteroid IM Keywords: • Wanita, 25 tahun, G1P0A0, hamil 32 minggu • nyeri perut yang menjalar ke pinggang belakang, dirasakan seMap 30 menit • pemeriksaan dalam: pembukaan 1 dan kepala di hodge 1 • Tindakan yang dilakukan selanjutnya? KorMkosteroid IM (seMap 6 jam) • Pasien inpartu usia kehamilan < 34 minggu diberikan kor)kosteroid untuk pematangan paru janin
112. B. Prolaps uteri Keywords: • Wanita, 50 tahun, keluar benjolan dari kemaluan. 1 bulan lalu mengalami hal serupa tetapi dapat masuk kembali. Pasien meiliki 7 orang anak. • Prolaps uteri : penonjolan keluar serviks dan uterus menuju introitus vagina yang umumnya disebabkan oleh gangguan pada ligament apikal uterosakral atau kardinal • Faktor risiko :Kelemahan otot dasar panggul kongenital, Kesulitan dan trauma persalinan, MulMparitas-‐trauma, penyakit kronik à chronic obstrucMve airway, konsMpasi, straining, tumor abdomen, Obesitas, merokok, sering mengangkat beban berat, Menopause, operasi pelvis Cunningham G, Leveno K, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ. Williams Obstetrics. 23rd ediMon. US: McGraw-‐Hill, 2010.
Tipe Prolaps Uteri Derajat 1 • Uterus turun dari posisi anatominya (os eksterna berada di spina iliaka . Os eksterna masih berada didalam vagina
Derajat 2 • Os eksterna berada pintu vagina tapi uterus masih di dalam
Derajat 3 • Serviks berada di luar vagina
Derajat 4 • Seluruh uterus berada di luar vagina Cunningham G, Leveno K, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ. Williams Obstetrics. 23rd ediMon. US: McGraw-‐Hill, 2010.
Pilihan lain • Mioma
– Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menopangnya
• Kista endometrium
– jaringan endometrium yang tumbuh di tempat lain, yang umumnya tumbuh pada pelvis (anterior dan posterioi cul-‐de-‐sac, ligamen uterosakral, tuba, ovarium)
• Kista Bartolin
– Obstruksi pada kelenjar bartolin sehingga cairan menunmpuk dan mengakibatkan bengkak yang Mdak nyeri.
113. C. Ginekoid Keywords: • Jenis panggul dengan bentuk agak lonjong dengan diameter transversal lebih panjang sedikit dari diameter anteroposterior dan jenis paling banyak pada wanita normal
• Jenis ginekoid: panggul paling baik untuk perempuan. Panjang diameter antero-‐posterior kira-‐kira sama dengan diameter transversa. • Jenis android: panggul pada pria. Bentuk pintu atas panggul hampir segiMga. • Jenis antropoid: bentuk pintu atas panggul agak lonjong. Panjang diameter antero-‐posterior lebih besar daripada diameter transversa. • Jenis pla)pelloid: ukuran melintang jauh lebih besar
114. A. Poly cyclic ovarian syndrome Keyword • Wanita, 37 tahun, inferMl • Gejala utama: akne, histuarism, dan alopesia. • Diagnosis yang mungkin? Polycyclic ovarian syndrome (PCOS)
Polycyclic ovarian syndrome (PCOS) Gambaran umum: • Pertumbuhan polikisMk ovarium kedua ovarium, amenorea sekunder, oligomenorea, dan inferMlitas • Sekitar 50% pasien mengalami hirsuMsme dan obesitas. • Usia 15-‐30 tahun
Pilihan lain • HiperMroid à berdebar-‐debar, mudah berkeringat, penurunan BB, diare, TSH menurun, T4 meningkat • Choriocarcinoma à suatu penyakit trofoblas gestasional. Merupakan tumor ganas yang terdiri dari lapisan-‐lapisan sel sitotrofoblas dan sinsiotrofoblas dengan perdarahan, nekrosis, dan invasi pembuluh darah yang jelas • EndometriMs à radang endometrium
115. A.Cephalopelvic disproporMon Keyword • Wanita, 38 tahun, hamil anak kedua usia kehamilan 39 minggu • kenceng – kenceng sejak semalam • tanda vital normal • TFU 32 cm, DJJ (+) 144 x/menit, letak kepala • kontraksi 4x dalam 10 menit, durasi 50 deMk à power baik • Pemeriksaan dalam pembukaan 7 cm, penipisan 75% • Presentasi kepala • Dalam evaluasi 4 jam kemudian Mdak didapatkan kemajuan persalinan, didapatkan moulase maksimal, caput (+) • Diagnosis yang tepat? Cephalopelvic disproporMon
Persalinan dipengaruhi oleh Mga aspek (3P) : • Power yaitu kekuatan his dan kekuatan mengedan • Pelvis yaitu keadaan jalan lahir. • Passenger yaitu keadaan janin yang dikandung • Arrest of descent: Failure of the presenMng fetal part to conMnue to descend during the second stage of labor despite uterine contracMon and maternal effort (pushing) • Cephalopelvic DisproporMon (CPD) merupakan 50% penyebab Arrest of descent pada nulipara dan pada mulMpara hanya 29,7%
Tanda-‐tanda CPD Pemeriksaan abdominal • Ukuran anak besar. • Kepala anak menonjol di simphisis pubis. Pemeriksaan pelvis • Servik mengecil setelah pemecahan ketuban • Edema servik • Penempatan kepala Mdak baik lagi di servik • Kepala belum dipegang pintu atas panggul • Ditemukan kaput • Ditemukan molage • Ditemukan kepala defleksi • Ditemukan asinkliMsmus
116. B. Gardnerella vaginalis 117. C. Metronidazol Keywords: • Wanita, 28 tahun, keluar cairan dari vagina berwarna puMh keabuan sejak 1 minggu yang lalu • berbau fishy odor • Terdapat clue cell • Diagnosis? Bacterial vaginosis • Organisme penyebab? Garnerella vaginalis
v Gejala klinis BV yaitu Cairan/duh berbau amis, berwarna jernih/puMh/ keabuan, Mdak ada peradangan v Diagnosis: 3 dari 4 kriteria Amsel • Sekret homogen Mpis • Ph vagina >4,5 • Whiff test (+) • Ditemukan clue cells v Tata laksana: Metronidazole 2x500 mg PO selama 7 hari
118. C. Biopsi Keywords: • Wanita, 55 tahun, keluar darah dari kemaluan seMap berhubungan, disertai nyeri, menikah pertama kali umur 15 tahun, 4 orang anak dari 3x pernikahan. Suami sopir truk antarpulau • Inspekulo: massa rapuh di serviks, darah (+), fluor albus (-‐).
Kanker Serviks • Gejala
– Stage awal Mdak menunjukan gejalaà jika kanker semakin tumbuh maka akan Mmbul perdarahan vagina yang terjadi diantara periode regular mens, perdarahan sesudah berhubungan seksual/pemeriksaan pelvis, menstruasi yang lebih bayak dan lama dari sebelumnya, perdarahan walaupun sudah menopause. Gejala lain berupa peningkatan vaginal discharge, nyeri pelvis dan nyeri selama berhubungan seksual
• Faktor risiko – – – –
Merokok Penurunan sistem imun Mengkonsumsi kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun Mempnyai anak (semakin banyak anak faktor risiko semakin besar)
Cervical cancer. hpp://www.medicinenet.com/cervical_cancer
LESI PRA KANKER
KANKER (masa mirip kembang kiol atau terdapat ulkus
Pilihan lain • Test IVA : skrining lesi pra kanker dengan menggunakan asam asetat sehingga menimbulkan gambaran acetowhite • Tes pap smear : metode skrining lesi pra kanker dengan melihat gambaran selpada zona transformasi pada serviks • Biopsi : untuk diagnosis pasM kanker serviks, dilakukan jika terdapat gambaran kanker serviks berupa gambaran mirip kembang kol atau adanya ulkus
119. C. HPV 16 dan 18 • Low risk type ( HPV 6 & 11 )à Mdak menyebabkan kanker à menyebakan anogenital warts • High risk type ( HPV 16 & 18)à menyebabkan kanker serviks
120. C. Ca serviks stadium III • Sel kanker telah menyebar ke jaringan lunak sekitar vagina dan serviks sepanjang dinding panggul
Cervical cancer staging. hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/2006486-‐overview
121. D. Pemeriksaan fluor albus dengan NaCl 0,9% Keywords: • Wanita, 21 tahun, keluar cairan dari vagina berwarna puMh keabuan sejak 5 hari yang lalu • Inspekulo: binMk-‐binMk merah pada serviks dan dinding vagina merah (strawberry appearance) • Diagnosis? Trichomoniasis • EMologi? Trichomonas vaginalis • Pemeriksaan? Pemeriksaan fluor albus dengan NaCl 0,9%
• Gejala klinis trichomoniasis: Duh hjau kekuningan berbusa, terdapat strawberry appearance, dyspareunia, disuria • Diagnosis: menemukan sel berflagel bergerak-‐gerak pada peeriksaan mikroskopis sediaan basah NaCl • Tatalaksana: Metronidazole 2x500 mg PO selama 7 hari
Strawberry appearance
122. D. Abortus inkomplit 123. B. Kuretase Keywords: • Wanita, 25 tahun, G3P2A0 hamil 6 minggu, perdarahan pervaginam sejak 5 jam yang lalu • tanda vital normal • Pemeriksaan bimanual : serviks livid, OUE terbuka, teraba jaringan yang keluar • Diagnosis? Abortus inkomplit • Tatalaksana? Kuretase
124. D. Tubektomi • Keyword: – Pasien P5 – Usia 50 tahun (>35 tahun) – Tidak ingin hamil lagi
• Metode KB yang paling sesuai: sterilisasi (tubektomi)
125. D. Preeklampsia berat Keywords: • Wanita, 20 tahun, hamil anak pertama, hamil 36 minggu • TD 170/110 mmHg, kedua kaki edema (+) • Mdak memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan • pandangan kabur, nyeri ulu haM, kejang disangkal • proteinuri (+3) • Diagnosis? PEB
Pilihan lain • Hipertensi kronik: hipertensi tanpa proteinuria yang Mmbul dari sebelum kehamilan dan menetap setelah persalinan • Hipertensi gestasional: hipertensi tanpa proteinuria yang Mmbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah persalinan • Preeklampsia ringan: TD ≥140/90mmHg pada usia kehamilan >20minggu. Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein kuanMtaMf menunjukkan hasil >300 mg/24 jam • Eklampsia: kejang umum dan/atau koma, ada tanda dan gejala preeklampsia, Mdak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan meningiMs)
126. C. VesikoliMasis Keywords: • Nyeri saat BAK • BAK sering berhenM dan lancar lagi dengan perubahan posisi • Tidak ada demam (bukan INFLAMASI) maupun nyeri pinggang (bukan di GINJAL)
VesikoliMasis • VesikoliMasis à batu pada kandung kemih • Patofisiologi:
– Terbentuk secara de novo – Beberapa terbentuk dari plak Randal yang turun ke kandung kemih ditambah deposisi kristal à batu berkembang – Laki-‐laki tua biasanya terdiri dari batu asam urat; batu kalsium terbentuk di ginjal – Anak-‐anak biasa terdiri dari batu amonium asam urat, kalsium oksalat, atau campuran
• EMologi:
– Pembesaran prostat à obstruksi kandung kemih à batu kandung kemih – Benda asing di kandung kemih à iatrogenik (kateter Foley), non iatrogenik (benda sengaja ditaruh di kandung kemih dengan alasan tertentu) – Striktur uretra, neurogenic bladder, diverMkula, anomali kongenital
Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/2120102-‐overview
VesikoliMasis • Diagnosis:
– Gejala: tanpa gejala hingga nyeri suprapubik, disuria, intermiten, frekuensi, hesitancy, nokturia, dan retensi urin, hematuria gross, dan )ba-‐)ba BAK terhen) – Pemeriksaan: urinalisis (pH asam), BNO IVP (radioopak), USG (hiperekoik dgn bayangan posterior u/ batu radiolusen)
• Tatalaksana:
– u/ batu asam urat à alkalisasi dgn kalium sitrat – Bedah: transuretral sistolitopaksi, sistolitopaksi suprapubik perkutan, sistostomi suprapubik terbuka
Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/2120102-‐overview
Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/2120102-‐overview
Pilihan lain A. NefroliMasis à batu ginjal B. UreteroliMasis à batu ureter D. UretroliMasis à batu uretra E. InkonMnensia urin à Mdak dapat BAK
127. A. Torsio tesMs Keywords: • Laki-‐laki 24 tahun • Nyeri )ba-‐)ba pada kemaluan • Tidak ada trauma • PF: benjolan spt tali di inguinale kanan dan tesMs kanan Mdak teraba pada skrotum Diagnosis?
128. C. USG abdomen Keywords: • Nyeri perut kanan atas • Demam • Kuning • Mual, muntah • Lemah Diagnosis? Curiga kolangiMs
KolangiMs Kolelit Koled Kolesi Kolan iasis okoliti stitis gitis asis Nyeri kolik +
+
+/-
+/-
Nyeri tekan/ Murphy’s sign
-
-
+
+
Demam
-
-
+ (low- + grade) (highgrade)
Ikterus
-
+
-
• KolangiMs à ingat
– Trias Charcoat: demam, ikterus, nyeri RUQ – Reynolds pentad: demam, ikterus, nyeri RUQ, syok sepMk, perubahan status mental
• Pemeriksaan Penunjang
Sumber: Sekilas Materi PADI
+
– Foto polos abdomen à evaluasi awal tapi diagnosis Mdak signifikan – USG à sensiMfitas dan spesifisitas Mnggi – ERCP à penyebab dan letak sumbatan; dapat langsung terapi
129. A. Ultrasonografi Keywords: • Nyeri pada skrotum • Tidak ada trauma • PF: skrotum membesar, nyeri tekan, eritema • Refleks kremaster hilang à khas TORSIO tesMs Diagnosis: Torsio tesMs Gold standard pemeriksaan penunjang: USG Doppler à u/ lihat aliran darah ke tesMs
130. E. Colon in loop Keywords: • Laki-‐laki 62 tahun • Diare berulang 2 bulan • Bercampur darah • Kurus dan lemah Diagnosis: curiga Ca colon
Ca Colon • Pemeriksaan penunjang: – Kolonoskopi – CT Scan à u/ lihat metastasis
• Colon in loop à teknik pemeriksaan dari usus besar dgn kontras retrograde – Tujuan: melihat gambaran anatomis kolon – Indikasi: koliMs, Ca, diverMkel, megakolon, obstruksi, invaginasi, stenosis, volvulus, atresia ani – Kontraindikasi: perforasi, obs akut, diare berat Sumber: hpp://www.mayoclinic.org/diseases-‐condiMons/colon-‐cancer/basics/tests-‐diagnosis/ con-‐20031877
131. C. Ruptur uretra posterior Keywords: • Gangguan BAK • Pasca kecelakaan • PF: keluar darah dr OUE • Colok dubur: flying prostate Diagnosis?
Ruptur Uretra • Ruptur uretra : -‐ Ruptur uretra anterior à retensi urin, hematom di meatus uretra eksternus, flying prostat (-‐) -‐ Ruptur uretra posterior à retensi urin, hematom perineum, flying prostat (+) Penunjang : uretrografi Tatalaksana : pungsi suprapubik Sumber: Pembahasan TO1 no 75
132. B. Fraktur basis kranii Keywords: • Jatuh dari keMnggian • PF: memar daerah mastoid kiri • Keluar cairan jernih dari lubang hidung dan telinga Diagnosis?
Fraktur Basis Cranii • Gejala klinis: – Fraktur pada tl temporal: otorrhea dan memar pada mastoid (BaRle sign) – Fraktur pada fosa kranial anterior: rinorea dan memar daerah mata (raccoon eyes) – Hilang kesadaran
• Tatalaksana: bedah
Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/248108-‐overview
Pilihan Lain A. Hematoma epidural à perdarahan pada epidural; interval Lucid; bentuk bikonveks C. Herniasi tonsilaris à tonsil serebelum turun ke foramen magnum D. Komosio cerebri à gegar otak; penurunan kesadaran tanpa kerusakan anatomis E. Contusi cerebri à memar pada jar otak dengan hiperdensitas serebri pada CT Scan Sumber: Sekilas Materi PADI
133. A. Dekompresi pleural space kanan Keywords: • KLL • Sesak nafas dan nyeri dada • PF: palpasi toraks Mdak simetris, paru kanan hipersonor, auskultasi vesikuler (-‐) Diagnosis? Curiga tension pneumotoraks paru dextra
134. C. Subdural hematom 135. C. Bridging vein Keywords: • KLL • Pusing, mual • Luka lecet temporal sinistra • GCS 10 • CT Scan à lesi hiperdens, bentuk semilunar • Diagnosis?
Pilihan A. Epidural hematom: pecah a. meningeal media; interval lusid; gambaran BIKONVEKS B. Subarachnoid hematom: kaku kuduk (+) C. Subdural hematom: pecah bridging veins; gambaran CT Scan BULAN SABIT D. Intraventrikular hematom: klinis buruk; CT Scan perdarahan di ventrikel E. Intraserebral hematom: pecah pembuluh darah besar; CT Scan hiperdensitas mencolok Sumber: Sekilas Materi PADI
136. B. Hemoroid interna grade II Keywords: • Berak berdarah + benjolan dari anus • Benjolan dapat masuk sendiri!!!
Hemoroid
Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/775407-‐treatment
• Faktor risiko: – – – – – – – – – – – – – – – –
Hemoroid
Penurunan venous return KonsMpasi dan mengedan Hamil Hipertensi portal dan varises anorektal Kurang postur tegak Kecenderungan dalam keluarga Diare kronik Keganasan kolon Penyakit haM Obesitas Trauma med spinalis Hilang tonus otot rektal Bedah rektal Episiotoi Hubungan seks anal IBD
• Derajat hemoroid interna
– Grade I: sering berdarah tapi Mdak prolaps – Grade II: keluar dari anal tapi dapat masuk spontan – Grade III: keluar dari anal dan butuh reduksi manual – Grade IV: prolaps dan Mdak dapat direduksi
• Tatalaksana hemoroid interna
– Grade I: konservaMf dan hindari konsumsi NSAID serta makanan pedas – Grade II dan III: prosedur nn bedah – Grade III yang mengganggu dan IV: hemoroidektomi – Grade IV atau inkaserata atau gangren: bedah segera
Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/775407-‐treatment
137. D. Invaginasi ileokolika Keywords: • Anak 3 tahun • Sakit perut • Riwayat diare dan mendapat puter • Palpasi abd: defans muskular (+), massa di perut kiri atas, perut kanan bawah kosong • Colok dubur: por7o-‐like sign Diagnosis?
Intusepsi Usus bagian distal masuk ke usus proksimal Penyebab ileus obstruksi tersering >>), pembentukan usus Mdak normal, riwayat intusepsi sebelumnya, AIDS • Pem penunjang: USG, X-‐Ray (“bull’s eye”), CT scan, barium enema • Tatalaksana: barium enema, bedah jika usus robek
• • • •
Sumber: hpp://www.mayoclinic.org/diseases-‐condiMons/intussuscepMon/basics/definiMon/ con-‐20026823
138. E. Dual energy X-‐Ray absorpMometry Keywords: • Osteporosis Diagnosis: osteoporosis senilis
139 D. Barium enema Keywords: • Anak 3 tahun • Sakit perut • Riwayat diare dan mendapat puter • Palpasi abd: defans muskular (+), massa di perut kiri atas, perut kanan bawah kosong • Colok dubur: por7o-‐like sign Diagnosis? Invaginasi Pembahasan baca no 137
140. A. Hernia inguinalis direk Keywords: • Benjolan pada pangkal paha keluar masuk • PF: benjolan menyentuh jari bagian medial Diagnosis?
Hernia • Hernia inguinalis – di atas lipatan abdominokrural pada laki2 – Direk/ medial à dewasa – Indirek/ lateral à anak2 karena Mdak sempurna penutupan dari kanalis inguinalis
• Hernia femoralis – di bawah lipatan abdominokrural pada wanita tua • Hernia umbilikalis: pada ibu hamil Tatalaksana: herniotomi-‐herniorafi-‐hernioplasM Sumber: Sekilas Materi PADI
141. B. KoliMs ulseraMf Keywords: • Usia 55 tahun • Diare berdarah 1 bulan terakhir • Endoskopi: gambaran granular dan pseudopolip • Ba enema: lead pipe Diagnosis?
Klasifikasi IBD DEFINISI
KOLITIS ULSERATIF
CHRON’S DISEASE (CD)
Inflamasi transmural Inflamasi idiopaMk pada mukosa idiopa)k pada saluran cerna; kolon skip lession
PATOLOGI
Granular, friable mucosa with diffuse ulceraMon; pseudopolyps
Nonfriable mucosa; cobblestoning, aphthous ulcers, deep & long fissure
BARIUM ENEMA
Hazy margins, loss of haustra (“lead pipe”)
Sharp lesions, cobblestoning, long ulcers & fissures (“string sign”)
GEJALA KLINIS
Grossly bloody diarrhea
Mucus containing, non grossly bloody diarrhea
KOMPLIKASI
Ca Colon
Ca Colon
hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/179037-‐overview
142. A. PeritoniMs primer Keywords: • Nyeri perut + mual + muntah • Riwayat sirosis haM • PF abdomen: fenomena papan catur Diagnosis?
PeritoniMs • Primer: infeksi monomikrobial; ekstraperitoneal yang menyebar secara hematogen – Contoh: sirosis hepaMs dgn asites, sindrom nefroMk, peritoneal dialisis
• Sekunder: infeksi intraabdomen akibat perforeasi organ berongga • Tersier: kegagalan respon inflamasi; superinfeksi Sumber: hpp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34725/4/Chapter%20II.pdf
143. E. Tumor phylloides Keywords: • Wanita 40 tahun • Benjolan di payudara kanan • Awal kelereng à buah jeruk • Tidak dipengaruhi siklus mens • PF: kulit mengkilat, ukuran 8x8 cm, kenyal, Mdak nyeri Diagnosis? Tumor phylloides Lihat pembahasan TO4 no 128
Sumber: www.spandidos-‐publicaMons.com
144. E. AFP Keywords: • 55 tahun • Badan lemah 3 bulan terakhir, mual, demam • PF: kulit kuning, sklera ikterik • PF abdomen: hepar berbenjol-‐benjol • Lab: anM HCV (+) Diagnosis? Hepatoma Marker keganasan haM: AFP
145. C. Ro Panoramik Keywords: • KLL • GCS 12 • Fraktur mandibula dan maksila Le Fort I
Pemeriksaan Penunjang • X-‐Ray Waters, Stevens, Townsend à u/ tulang wajah • CT Scan à midface fracture • Panoramik à u/ lihat hubungan oklusi ortnografik, terutama fraktur mandibula • MRI à dilakukan 48 jam setelah trauma à kurang akurat dibanding CT • Angiografi dibutuhkan jika ada hubungan dengan a. karoMs/ a. maksila interna Sumber: hpp://emedicine.medscape.com/arMcle/391129-‐overview#a24
Le Fort
146. B. Menghambat pertumbuhan tulang dan tulang rawan Keywords: • Anak usia 2 tahun • Nyeri BAK + demam • AnMbioMk pilihan utama Mdak dapat diberikan Kemungkinan Ab golongan tetrasiklin
Efek Samping Tetrasiklin • Reaksi kepekaan • Reaksi toksik dan iritaMf – Terikat pada jaringan tulang yang sedang tumbuh à menghambat pertumbuhan tulang – Gigi susu dan gigi tetap à disgenesis dan perubahan warna permanen (kuning coklat) – Tidak diberikan hingga anak usia 8 tahun
• Reaksi akibat perubahan biologik Sumber: Farmakologi dan Terapi ed 5
147. A. PTU Keywords: • Anak lemah, kuning, ukuran lidah besar, pusar membonjol keluar à tanda hipoMroid • Riwayat hiperMroid pada kehamilan à konsumsi obat anMMroid AnMMroid yang dilarang saat hamil karena menyebabkan bayi hipoMroid adalah yodium radioakMf, karena yang ditanya adalah “yang dikonsumsi” lebih tepat PTU Propanolol diberikan pada ibu hamil hanya pada saat Mroid storm Sumber: Farmakologi dan Terapi ed 5
148. D. Nateglinid Keywords: • Keluhan pusing, nyeri perut, berkeringat, pucat à gejala hipoglikemia • GDS 60 mg/dL Obat penyebab hipoglikemia? Golongan insulin secretagogue (sulfoniurea/ glinid)
Sumber: Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Mpe 2 di Indonesia 2011
149. B. Rifampisin Keywords: • Pasien didiagnosis TB • Riwayat pengobatan DM dengan glimepirid Interaksi? Rifampisin dgn glimepirid
Interaksi Rifampisin • Pemicu metabolisme obat hipoglikemik oral, korMkosteroid, dan kontrasepsi oral à efekMfitas berkurang • Mengganggu penyerapan vitamin D à osteomalasia • Meningkatkan hepatotoksisitas ING pada aseMlator lambat
Sumber: Farmakologi dan Terapi ed 5
150. C. Pirazinamid Keywords: • Diagnosis TB dan sedang OAT • Kuning seluruh badan • SGOT dan SGPT Mnggi OAT hepatotoksisitas? Pirazinamid
151. B. Pemberian IVIG atau plasmaferesis • Keywords:
– Diani, berusia 28 tahun dengan keluhan kedua tungkainya lemah mendadak. Kelemahan simetris dan disertai kesemutan di telapak kaki – Beberapa jam kemudian kedua lengannya ikut lemah (ascending paralysis) – Riwayat sakit tenggorokan 9 hari yl – PF: kekuatan motorik amat menurun disertai refleks fisiologis yang menurun
• Diagnosis: Guillain Barre syndrome • Tatalaksana: IVIG, plasmaferesis
GBS
Patogenesis
Demielinasi serabut saraf perifer akibat proses autoimun
Tatalaksana : plasmafaresis atau IVIG Sumber : www.emedicine.Medscape.com
152. A. A. Paraplegia e.c cedera medulla spinalis total • Keywords: • Toni, 30 tahun, mengalami jatuh dari gedung lantai 2 • Ia dalam keadaan sadar tetapi kedua kakinya )dak dapat digerakkan dan terasa baal. Kedua tangannya masih dapat digerakkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kekuatan motorik ekstremitas atas adalah 5 dan ekstremitas bawah adalah 0 – (paraplegia, parestesia
• Ia pun Mdak bisa menahan BAK (gangguan otonom) • Diagnosis: paraplegia e.c cedera medula spinalis total – Total : mengenai sensorik, motorik dan autonom
153. A. BPPV • Keywords – Ponco, 33 tahun, keluhan pusing berputar terutama ke)ka berubah posisi. Pada pemeriksaan didapatkan hasil dix hallpike manuever (+) (tes diagnosMk utk BPPV) – Diagnosis: BPPV – Tatalaksana: • BetahisMne • Appley maneuver
Epley manuver=terapi
Pendekatan ver)go • Pusing berputar à verMgo. Bedakan dengan dizziness atau melayang!! Kalo verMgo pasien merasa dirinya/lingkungannya yang berputar. Dizziness = seperM di atas kapal, melayang Secara umum verMgo dapat dibagi menjadi dua: • VerMgo sentral – Onset gradual – less-‐intense – Ada riwayat HT, CVA, gangguan keseimbangan/koordinasi
• VerMgo perifer
– Onset mendadak (bedakan dengan soal yang keluhannya sudah berlangsung lama) – Disertai mual/muntah + keluhan telinga (Mnnitus/penurunan pendengaran)
Sumber : www.emedicine.Medscape.co
Penyakit Meniere, Labirini)s Supura)f & Neuri)s Ves)bularis PENYAKIT MENIERE Peningkatan tekanan dalam sistem endolimfaMk telinga dalam Gejala dan tanda • Gangguan pendengaran • VerMgo • Tinnitus • Telinga terasa penuh Tata laksana : BetahisMne, diazepam (vesMbulosupresan), surgery
LABIRINITIS SUPURATIF Komplikasi meningiMs atau oMMs media Manifestasi klinis Gangguan keseimbangan dan gangguan pendengaran Penunjang MRI dengan kontras (baku emas) NEURITIS VESTIBULARIS Serangan verMgo mendadak tanpa pencetus, tapi pendengaran normal. Tata laksana Prednison
154 A. Kolinesterase inhibitor • Sukirno, 86 tahun, dibawa ke dengan keluhan akhir-‐akhir ini sering lupa dan memori jangka pendeknya terganggu. Riwayat terkena stroke 1 tahun yang lalu. • Diagnosis: Alzheimer Demensia • Terapi: cholinesterase inhibitor
Alzheimer (ATROFI SEREBRAL, terutama LOBUS TEMPORAL) Sulit menyerap informasi baru Sifat progresif Usia > 65 tahun Belum diketahui penyebab pasM Terapi : inhibitor kolinesterase, antagonis NMDA
155. D. Demensia Alzheimer • Keywords: – Dion, 78 tahun saat ini sulit mengenali istri cucu bahkan anak. Awalnya sering lupa meletakkan benda dan sering tersesat. – Skor MMSE 5, CT scan ditemukan atrofi serebral
• Diagnosis: Alzheimer Demensia Alzheimer (ATROFI SEREBRAL, terutama LOBUS TEMPORAL) Sulit menyerap informasi baru Sifat progresif Usia > 65 tahun Belum diketahui penyebab pasM Terapi : inhibitor kolinesterase, antagonis NMDA
• Demensia : hilangnya fungsi otak yang terjadi pada beberapa penyakit. • Kehilangan fungsi ini adapat mengenai memori, fungsi kogniMf, bahasa, serta perilaku Keypoint untuk demensia vaskular: ada riwayat HT, DM, stroke, PAD Usia 55-‐75 tahun Lupa hal-‐hal simple pada awalnya lama2 sulit mengurus diri sendiri Onset gradual
Sumber : www.nlm.nih.gov www.alz.org
• DemenMa with Lewy body : – berhubungan dengan Parkinson – Gejala utama : fluktuasi kesadaran sepanjang hari, halusinasi visual – Terapi : inhibitor kolinesterase
• Parkinson : – Degenerasi ganglia basal di substansia nigra – Gejalanya TRAP : tremor is)rahat, rigiditas, akinesia, postural reflexes loss – Terapi : levodopa, antagonis NMDA (Amantadin), anMkolinergik, Sumber : Konsensus Tatalaksana Penyakit Parkinson
156. C. Stroke iskemik karena sumbatan arteri serebri media bagian superior • Didit, 52 tahun, dibawa karena pasien mengeluh lemah sisi tubuh sebelah kanan mendadak sejak 3 jam yang lalu keMka sedang bekerja. Bagian tubuh sebelah kanan lebih sedikit gerak dibandingkan tubuh sebelah kiri, kelemahan ini dirasakan lebih berat pada anggota tubuh atas. Pasien juga mengalami kebas pada sisi tubuh sebelah kanan (hemiparetesia). Pasien juga sulit untuk berbicara, tetapi masih dapat menger) pembicaraan orang lain (afasia broca motorik). Tekanan darah 180/100 mmHg. • Diagnosis: Stroke iskemik • Gejala: hemiparesis (atas>bawah)+hemiparestesia+afasia motorikà sumbatan a. Serebri media bg superior
• A. Cerebri media bg inferior: – Visual loss (homonim hemianopia, apraxia, afasia resepMf (wernicke)
• A. Cerebri posterior – Visual loss (homonim hemianopia kontralateral)
• A. Vertebrobasiler – Gejala tergantung saraf kranial, seringnya N.8 à gejala verMgo
Tpa= gold standard medikamentosa pada stroke • Bila diberikan < 3 jam-‐4,5 jam à meningkatkan kemungkinan recovery dari stroke • Pada kasus Mdak diberi onset kejadian, tetapi yang ditanyakan adalah TERAPI DEFINITIFà jadi jawabannya r-‐TPA • R-‐TPA bekerja dengan memecah bekuan darah à meingkatkan aliran darah ke bagian otak yang sebelumnya iskemi Stroke: aspek diagnosMk, patofisiologi, amanjemen
157. C. Bridging vein • Keywords: • RanM, 55 tahun mengalami Hematom subdural : di antara kecelakaan, datang dengan duramater dan arachnoid, yang penurunan kesadaran, keMka dibawa pecah bridging vein, CT seperM ke rumah sakit, pasien sempat sadar bulan sabit sebentar tetapi kemudian mengalami penurunan kesadaran Subdural—sabit (S-‐S); Epidural -‐-‐ kembali (lucid interval) bikonveks • CT Scan: lesi hiperdens di area parietooksipital berbentuk bikonveks. Hematom epidural : antara dura • Diagnosis: perdarahan epidural dengan tabula interna, yang, ada pecah a. meningea media • Pembuluh darah yang mengalami perdarahan? lucid interval, CT tampak bikonveks
Pilihan lainnya • SAH : di antara pia dan duramater. Bisa karena trauma, pecahnya aneurisma, atau AVM. Ada nyeri kepala, kaku kuduk, pe↓ kesadaran • ICH : perdarahan di parenkim. CT akan tampak hiperdens di parenkim otak.
Sumber : Konsensus Nasional Penanganan Trauma KapiMs dan Trauma Spinal
ICH
Hematom subdural
Dari berbagai sumber
Hematom epidural
158. C Autoimun, kerusakan lipatan pada taut neuromuskular • Keywords: • Dini, 28 tahun mengeluh sulit membuka kelopak mata dan suara menjadi serak pada siang hari setelah berak)vitas. Keluhan berkurang setelah pasien beris)rahat. • Diagnosis: Myasthenia gravis • Patofisiologi: Autoimun • Uji spesifik: – tes wartenberg (pasien diminta menatap suatu benda tanpa berkedip, pada penderita MG akan terjadi ptosis)
Miastenia gravis • penyakit autoimun à jumlah reseptor ase)lkolin pascasinap)k pada taut neuromuskular otot rangka berkurang • AseMlkolin sendiri, yang berasal dari saraf presinapMk, jumlahnya secara alami akan berkurang dengan pemakaian dan kembali normal dengan isMrahat. Pada orang sehat, penurunan ini Mdak bergejala karena jumlah reseptor normal. • Karena itu, pasien miastenia gravis diobaM dengan inhibitor ase)lkolinesterase (co. piridos)gmin) dengan tujuan memperbanyak kadar aseMlkolin di sinaps, sehingga mengkompensasi penurunan jumlah reseptor
Taut Neuromuskular Normal dan Miastenia Gravis
159. D. Epilepsi 160. B. ELektroensefalografi • Dana 14 tahun • Kejang berulang tanpa demam • FR kejang lain (-‐) • Diagnosis dan pemeriksaan yang dianjurkan
• Epilepsi umum : – – – – – –
Absans Mioklonik Tonik Klonik Tonik-‐klonik Atonik
• Epilepsi parsial :
– Parsial sederhana – Parsial kompleks – Secondary generalized
• Terapi : asam valproate (kecuali kejang parsial lini pertamanya carbamazepine) Sumber : Pedoman Tatalaksana Epilepsi 2008
• Parsial sederhana :
– Tidak terjadi perubahan kesadaran – Kejang awalnya fokal kemudian menyebar di sisi yang sama – Kepala nengok ke area tubuh yang kejang
• Parsial kompleks
– Kejang fokal disertai terganggunya kesadaran – DiikuM automaMsme
• Secondary generalized
– Kejang parsial yang menjadi kejang umum – Kejang umum bersifat tonik klonik
161.B. Cedera Kepala Sedang • Joko, 25 tahun, kecelakaan, kepala terbentur, pingsan, GCS 10. • CT Scan Mdak ada perdarahan • Diagnosis? • Klasifikasi cedera kepala berdasar GCS – Ringan (13-‐15) – Sedang (9-‐12) – Berat (3-‐8)
162. B MRI Lumbosakral • Diagnosis : spondilolistesis • Pemeriksaan baku emas nya adalah • Spondilolisthesis adalahh keMdaksegarisan tulang belakang – Dapat diperiksa dengan foto X Ray lateral, CT Scan dan MRI lumbo sakral (Gold standard)
163. E. Hemianopia • Riko, 38 tahun, dengan kelemahan anggota badan sebelah kanan. • CT Scan: lesi hiperdens subkorteks lobus oksipital • Hasil pemeriksaan? – Subkorteks lobus oksipital mengarah ke primary visual korteksà gangguan penglihatan – Hemianopia atau hemianopsiaà gangguan penglihatan setengah lapang padang yang biasanya disebabkan oleh stroke
164. A. Tibialis anterior • Ronald 17 tahun Mdak bisa melakukan dorsofleksi. Nervus yang terganggu adalah • Dorsoflesi: Mbialis anterior dan peroneus profundus • Plantarfleksi: isciadicus, gastrocnemius, soleus
165. E. Semua benar • Liko, 60 tahun, badan sebelah kiri mendadak Mdak dapat digerakkan. Saat ini sudah kembali normal • Diagnosis: transient ischemic apack • Terapi yang dapat diberikan pada kasus ini anMplatelet – Aspirin – Clopidogrel – Cilostazol (anM posfodiesterase 3 inh)
166. B. Gangguan Obsesif Kompulsif Keywords • Ninda, 25 tahun, Mdak dapat menyelesaikan pekerjaannya • Selalu terpikir kalimat yang ditulisnya salah (obsesi) sehingga berulang-‐ulang nmengubahnya (kompulsi) • Laporannya akhirnya Mdak selesai (mengganggu pekerjaan à gangguan Obsesi kompulsi, bukan Mpe kepribadian lagi) Sumber: Panduan pelayanan medis psikiatri
Bulimia nervosa • Bulimia nervosa
– Perilaku membuang kalori setelah episode makan yang berlebihan dengan cara purging (muntah paksa, laksaMf) atau nonpurging (olahraga berlebihan, puasa). Berat badan normal. – Tatalaksana: fluoxeMne
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
Anorexia nervosa • Anorexia nervosa: – Diet ketat yang mengakibatkan berat badan di bawah batas normal – Takut berat badan naik, meskipun badan kurus – Self-‐image buruk (menganggap diri gendut, meskipun kurus) – Pada wanita bisa menyebabkan amenorea • Ada dua Mpe: – Restriksi, yaitu mengurangi konsumsi makanan – Purging, yaitu meningkatkan pengeluaran makanan dari tubuh (muntah paksa, konsumsi laksaMf) • Tata laksana: – Koreksi abnormalitas metabolik – Re-‐feeding perlahan-‐lahan (untuk mencegah re-‐feeding syndrome) – Konseling psikiatri Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
167. C. Proyeksi • Donna, 23 tahun, siswi akademi perawat • Memiliki ketakutan hebat dan menetap pada jarum sunMkà sulit menjalani pendidikan • Mekanisme pertahanan yang paling umum digunakan?
• Proyeksià impuls internal yang Mdak dapat diterima dan dihadapi à dirasakan dan ditanggapi seakan-‐akan berasal dari luar dirinya – Usaha menyalahkan orang lain atas kegagalannya – CO. Nilai olahraga kurang baik karena sedang sakit – Atau seperM pada kasus, mengalami kegagalan karena takut jarum
• EkstrenalisasiàSuatu keadaan dimana seseorang tanpa sadar membagi keadaannya yang sama dengan kondisi di luar – Misalnya, seseorang yang melihat lukisan ibu dengan anaknya, kemduian berkata “aku dan ibuku dulu juga selalu seperM itu”
• Introyeksià keadaan dimana seseorang memasukkan hal-‐hal yang mengancamnya menjadi nilai-‐nilai dalam kehidupannya
– Misalnya, anak yang semasa kecil sering diperlakukan dengan keras, memasukkan nilai otoriter dalam keseharian
• Simbolisasi à mekanisme pertahanan dengan menggunakan suatu objek untuk mewakili ide, tanpa disadari oleh orang yang bersangkutan
– Co. Menggunakan pulpen merah utk menunjukkan kemarahan – Co. Cara berjalan yang menghentak untuk menunjukkan kemarahan
• Reaksi formasià reaksi mencegah keinginan yang berbahaya dengan melebih2kan sikap dan perilaku kearah yang berlawanan agar menjadi rintangan – Co. Seseorang yang melarang keras perjudian dengan maksud agar dapat menekan kecenderungannya untuk ke arah itu – Co. Seseorang yang menyayangi orang lain berlebihan, tetapi memperlihatkan sikap yang sebaliknya
168. C. Halusinasi auditorik • Nino, 24 tahun dibawa ke dokter karena sering mendengar suara-‐suara teriakan orang yang mengatakan ingin membunuhnya • Keluarga sudah meyakinkan bahwa )dak ada orang-‐orang tersebut • Psikopatologi yang terdapat pada kasus adalah halusinasi auditorik
– Halusinasi: persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan – Ilusi: persepsi yang salah terhadap suatu rangsang (jadi ilusi ada rangsang)
• A. Halusinasi visualà melihat sesuatu yang sebenarnya Mdak ada • B. Halusinasi takMl • D. Depersonalisasià merasa tubuh/bagian tubuhnya aneh/bukan bagian dari dirinya • E. Halusinasi olfaktorià mencium bau sesuatu yang sebenarnya Mdak ada, biasanya merupakan gejala awal epilepsi atau kelianan saraf lain
169. B. Hipersomnia • Clarisa, 20 tahun, datang dengan keluhan amat sering terMdur. Pasien juga merasa mengantuk seMap saat. • Diagnosis: hipersomnia – Adanya rasa mengantuk yang berlebihan pada waktu siang hari atau waktu Mdur malam yang lebih panjang yang terjadi seMdaknya 3 bulan sebelum ditegakkan diagnosis
Pilihan lainnya • • • •
A. Insomniaà sulit Mdur C. Parasomniaà kumpulan gangguan Mdur D. Somnambulismeà sleep walking E. Narkolepsià Mdur mendadak, tanpa didahului mengantuk
170. A. Asosiasi longgar • 170. Mintono dibawa ke dokter oleh keluarganya, percakapan di ruang periksa: • Dokter J: apa yang anda rasakan? • Mintono (pasien): harga mangga sedang naik, memang presiden itu hebat sehingga ruangan harus dicat puMh. • Gangguan yang terdapat pasien adalah ... – Mengatakan hal-‐hal yang Mdak ada hubungannya satu sama lain (di awal frase sudah Mdak berhubungan dengan pertanyaan) – Bedakan dengan flight of ideas, dimana pasien akan menjawab berhubungan, tetapi sebelum ide nya selesai dia sudah melompat ke ide yang lain
171. B. Delirium • Keywords – Rono, 68 tahun, diantar keluarganya ke IGD karena suka bingung. Badannya panas, merecau, dan gaduh. Pasien sering bicara pada tembok dan seolah-‐olah ingin mengusir sesuatu (halusinasi auditorik, halusinasi visual (?) – Pasien Mdak bisa mengenali anaknya, )dak tahu ada dimana, dan )dak bisa membedakan waktu (gangguan orientasi mendadak) – Lab: SGOT dan SGPT jauh diatas normal. – Diagnosis : Delirium
Pilihan lainnya • A. Gangguan waham organik – Waham (+), halusinasi (+), tetapi TIDAK ada gg.kesadaran
• Jadi pada soal lebih cocok delirium karena adanya gangguan orientasi yang berarM pasien mengalami gangguan kesadaran
172. A. Waham kebesaran • Keywords – Dinita, 44 tahun, memiliki keyakinan kuat bahwa ia adalah utusan Tuhan yang dikirim ke dunia untuk menyelamatkan dunia – Walaupun semua orang berusaha menyadarkannya, ia tetap yakin bahwa ia adalah utusan Tuhan yang telah diberi kelebihan. • Gangguan apakah yang terdapat pada pasien? Waham kebesaran • Waham=keyakinan kuat yang )dak dapat digoyahkan – Waham kebesaran: keyakinan kuat bahwa dirinya memiliki kelebihan, manusia pilihan
Pilihan lainnya • B. Waham rujukanà keyakinan yang kuat bahwa ada orang-‐orang yang berusaha berubuat jahat/ bersekongkol untuk membuatnya gagal • C. Idea of refferenceà merasa hal-‐hal yang umum ditujukan untuk dirinya • D. Kompulsià dorongan untuk mengerjakan sesuatu • E. Halusinasi auditorikà merasa mendengar suara-‐suara yang sebenarnya Mdak ada
173. B. An)sosial • Keywords • Donita, 26 tahun, amat suka melanggar peraturan, sering membuat keributan dengan orang lain dan )dak suka diatur • Gangguan kepribadian yg dialami: an) sosial
Gangguan Kepribadian • Kluster A – Skizoid : lebih senang menyendiri dan Mdak suka berhubungan dengan orang lain – Paranoid : penuh rasa Mdak percaya dan curiga terhadap orang lain – SkizoMpal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku yang aneh
1/29/15
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
Gangguan Kepribadian • Kluster B – An)sosial : )dak peduli hak orang lain dan senang melanggar peraturan – Ambang : impulsivitas serta hubungan interpersonal dan mood yang intens tapi Mdak stabil – Histrionik : mencari perhaMan, suka menggoda – NarsisisMk : melebih-‐lebihkan diri, merendahkan orang lain, mudah iri 1/29/15
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCMv
Gangguan Kepribadian • Kluster C – Cemas (menghindar) : sangat pemalu, merasa Mdak layak – Dependen : merasa Mdak mampu bertanggung jawab atas diri sendiri, sehingga terlalu bergantung pada orang lain, apapun konsekuensinya – Obsesif-‐kompulsif: preokupasi dengan keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu kaku dalam memandang suatu hal 1/29/15
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
174. B. Agorafobia • Keywords – Rina, 22 tahun datang d engan keluhan takut berada di tempat ramai s eper) pasar tradisional, atau stasiun kereta – Dia mengatakan ia ama t takut sulit untuk keluar dari kerumunan jika terja di hal yang )dak diinginkan
• Diagnosis: Agorafobia
Agorafobia dan Fobia Sosial • Agorafobia
– Takut di)nggal sendirian di tempat umum
• Fobia sosial
– Takut bersosialisasi dengan orang yang belum dikenal baik, takut situasi-‐situasi sosial
• Gangguan panik
– Cemas, Mdak ada pencetusnya, hilang Mmbul
• Reaksi stres akut
– Gejala cemas muncul setelah sebuah kejadian traumaMk, berlangsung sepanjang waktu, sembuh sendiri dalam waktu
View more...
Comments