tke_221_handout_rangkaian_kutub_empat.pdf

November 4, 2018 | Author: Quinta Nadya Madra | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download tke_221_handout_rangkaian_kutub_empat.pdf...

Description

BAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT

6.1 Pendahuluan

Sepasang terminal yang dilalui oleh arus (menuju atau meninggalkan terminal disebut sebagai rangkaian kutub dua (misalnya pada resistor, induktor dan kapasitor).

Gambar 6.1 Rangkaian kutub dua

Rangakaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor, op amp, transformator dan lainnya)

Gambar 6.2 Rangkaian kutub empat

Adapun teori rangkaian kutub empat (K-4) ini banyak dipergunakan pada  jaringan ( network ) yang dipergunakan dalam sistem komunikasi, sistem kontrol, sistem daya ( power system) dan rangkaian elektronik ( model-model transistor). Pada rangkaian kutub empat ini diperlukan hubungan antara V 1, V2 , I1  dan I2 yang saling independent, dimana berbagai macam hubungan antara tegangan dan arus disebut sebagai parameter. Selanjutnya juga akan diperlihatkan hubungan antara parameter-parameter dan  bagaimana pula hubungan hubungan antara kutub empat empat (seri, parallel dan kaskade).

123

6.2 Parameter Impedansi “z”

Parameter impedansi “z” ini pada umumnya banyak dipergunakan dalam sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan impedance matching   dan juga pada distribusi sistem tenaga. Rangkaian kutub empat ada dengan sumber-sumber tegangan ataupun sumbersumber arus.

(a)

(b) Gambar 6.3 (a) Rangkaian kutub empat dengan dengan sumber tegangan ; (b) Rangkaian kutub empat dengan sumber arus

Adapun bentuk hubungan tegangan tegangan dalam parameter impedansi imp edansi ‘z’ ini adalah :

 z11I1  z12 I 2   V2  z 21I1  z 22 I 2  V1

 

(6.1)

z 22  I 2   

(6.2)

dalam bentuk matrik :

 V1   z11 V   z  2   21

z12   I1 

dengan :

z  dimana

z11

z12

z 21

z 22

 z11 .z 22  z12 .z 21

 z  ini disebut sebagai seb agai determinan impedansi dari parameter “z”. Adapun “z” disebut sebagai parameter impedansi atau sering juga disebut dengan

 parameter “z” yang satuannya satuannya dalam ohm. Untuk menentukan harga-harga dari parameter “z” ini dapat dilakukan dengan membuat / mengatur besaran I 1 = 0 ataupun I 2 = 0.

124

6.2 Parameter Impedansi “z”

Parameter impedansi “z” ini pada umumnya banyak dipergunakan dalam sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan impedance matching   dan juga pada distribusi sistem tenaga. Rangkaian kutub empat ada dengan sumber-sumber tegangan ataupun sumbersumber arus.

(a)

(b) Gambar 6.3 (a) Rangkaian kutub empat dengan dengan sumber tegangan ; (b) Rangkaian kutub empat dengan sumber arus

Adapun bentuk hubungan tegangan tegangan dalam parameter impedansi imp edansi ‘z’ ini adalah :

 z11I1  z12 I 2   V2  z 21I1  z 22 I 2  V1

 

(6.1)

z 22  I 2   

(6.2)

dalam bentuk matrik :

 V1   z11 V   z  2   21

z12   I1 

dengan :

z  dimana

z11

z12

z 21

z 22

 z11 .z 22  z12 .z 21

 z  ini disebut sebagai seb agai determinan impedansi dari parameter “z”. Adapun “z” disebut sebagai parameter impedansi atau sering juga disebut dengan

 parameter “z” yang satuannya satuannya dalam ohm. Untuk menentukan harga-harga dari parameter “z” ini dapat dilakukan dengan membuat / mengatur besaran I 1 = 0 ataupun I 2 = 0.

124

Untuk mendapatkan z12 dan z22 hubungkan tegangan V 2 (ataupun sumber arus I 2)  pada terminal 2 dengan dengan terminal 1 terbuka (atau I 1 = 0), maka m aka diperoleh :

z12



v1

z 22



v2

I 2 I 0 1 I2

I1 0

Gambar 6.4 Rangkaian untuk menentukan parameter-parameter z 12 dan z22

z12

z 22

v1



I2



Sehingga :

I1 0

v2 I2

I10

       

(6.3)

Untuk mendapatkan z 11 dan z21, pasangkan tegangan V 1 (ataupun sumber arus I 1)  pada terminal 1 dengan dengan terminal 2 dibuka (atau I 2 = 0) maka diperoleh :

z11

z 21

 

v1 I1

I 2 0

v2 I1

I2 0

Gambar 6.5 Rangkaian untuk menentukan parameter-parameter z 11 dan z21

z11

z 21 Sehingga :

 

v1 I1

I 2 0

v2 I1

I 2 0

       

(6.4)

Karena parameter “z” diperoleh dengan membuka (open) terminal input ataupun output maka parameter ini sering juga disebut dengan parameter-parameter impedansi rangkaian terbuka ( open circuit impedance parameters ), dan selanjutnya : 125

z11

=

disebut impedansi impedansi input rangkaian terbuka (open circuit input impedance )

z12

=

disebut transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 1 ke terminal 2. (open circuit transfer impedance from port 1 to port 2 )

z21

=

disebut transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 2 ke terminal 1. (open circuit transfer impedance from port 2 to port 1 )

z22

=

disebut impedansi impedansi output rangkaian terbuka (open circuit output impedance )

Terkadang z 11 dan z22 disebut juga sebagai driving point impedances , sedangkan z21  dan z12  disebut juga transfer impedances . Suatu driving point impedance   adalah impedansi input dari suatu terminal peralatan, sehingga z 11  adalah input driving point impedance dengan terminal output terbuka, sedangakan z 22 adalah output driving point impedance dengan terminal input terbuka.

Bilamana z11 = z22, maka rangkaian kutub empat (K-4) disebut simetris, selanjutnya bilamana rangkaian kutub empat adalah linier dan tidak memiliki sumber dependent maka impedansi transfer adalah sama (z 12 = z 21), maka rangkaian kutub empat disebut resiprokal ( reciprocal) dan ini berarti bilamana titik (terminal) eksitas dan respons saling dipertukarkan maka transfer impedansi akan tetap sama. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(a)

(b) Gambar 6.6 Rangkaian resiprokal (a) ammeter di terminal kiri ; (b) ammeter di terminal kanan

126

Rangkaian kutub empat di atas (Gambar 6.6.a) dengan sumber tegangan ideal V dan sebuah ammeter ideal A dengan membaca arus I, maka besar V adalah V = z 12.I, kemudian sumber V dan ammeter A dipertukarkan posisinya (Gambar 6.6.b), maka besar V = z21.I, hal ini hanya bisa terjadi bilamana z12 = z21. Selanjutnya suatu rangkaian kutub empat yang bersifat resiprokal dapat digantikan dengan rangkaian ekivalen dengan hubungan T.

Gambar 6.7 Rangkaian ekivalen parameter “z” yang bersifat resiprokal

Untuk rangkaian kutub empat dengan parameter “z” secara umum rangkaian ekivalennya adalah sebagai berikut :

Gambar 6.8 Bentuk umum rangkaian ekivalen parameter “z”

Pada beberapa rangkaian terkadang tidak dapat dicari parameter “z” dari rangkaian kutub empat-nya, hal ini disebabkan tidak dapat dibuat persamaan rangkaian kutub empat-nya sebagaimana seperti Persamaan (6.1), misalnya seperti pada transformator ideal yang rangkiannya seperti berikut :

Gambar 6.9 Transformator ideal tidak memiliki parameter “z”

127

Adapun persamaan kutub empat untuk rangkaian transformator ideal Gambar 6.9, adalah : 1  .V2  n  I1   n.I 2    V1

(5)

maka terlihat tidak mungkin mengekspresikan tegangan bila ditinjau dari arus dan demikian pula sebaliknya, sehingga untuk kutub empat transformator ideal parameter “z” tidak ada.

Contoh :

Carilah parameter “z” dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :

Untuk mendapatkan z 11  dan z21, maka pasangkan sumber tegangan V 1  pada terminal input dan terminal output terbuka.

z11

z 21

 

v1 I1



I1

I 2 0

v2 I1

(R 1  R 3 ).I1

 I 2 0

R 3 .I1 I1



 (R 1  R 3 )  20  40  60 

40.I1 I1

 40 

Untuk mencari z 12 dan z22, maka V1 dibuka dan sumber tegangan V 2 dipasangkan  pada terminal output, sehingga rangkaian menjadi :

128

z12

z 22

Catatan

:

 

v1 I2

R 3 .I 2



(R 2

I2

I1 0

v2 I2



 R 3  40 

 R 3 ).I 2 I2

I10

 (R 2  R 3 )  30  40  70 

Terlihat hasil perhitungan z12 = z21, maka kutub empat di atas adalah

simetris.

6.3 Parameter Admitansi “y”

Parameter admitansi “y” juga pada umumnya banyak dipergunakan dalam sitesa filter, perencanaan penganalisaan matching network   dan distrubusi sitem tenaga. Parameter “y”, memperlihatkan arus-arus yang dinyatakan oleh tegangan terminal dengan persamaan sebagai berikut :

 y11V1  y12 V2   I 2  y 21V1  y 22 V2  I1

 

(6.6)

maka y11 ; y12 ; y21 ; y22 inilah yang disebut sebagai parameter-parameter admitansi “y” dari kutub empat suatu rangkaian yang satuannya siemen [S], dan kalau disusun dalam  bentuk matrik adalah :

 I1   y11 I    y  2   21

y12   V1 

y 22  V2   

(6.7)

dimana dalam hal ini :

y yang mana

y11

y12

y 21

y 22

 y11.y 22  y12 .y 21

y  disebut sebagai determinan admitansi dari par ameter “y”.

129

Untuk mendapatkan parameter-parameter “y” ini dapat dilakukan dengan membuat V1 = 0 ataupun V2 = 0. Untuk mendapatkan y11  dan y21  pasang sumber arus I 1  pada terminal input sedangkan terminal output dihubung singkat (V 2 = 0).

I1

y11 

V1

y 21 

V2 0

I2 V1

V2 0

Gambar 6.10 Rangkaian untuk menentukan y11 dan y21

Secara matematis dituliskan dengan :

y11

y 21



I1 V1

V2 0  

(6.8)

V2 0  

(6.9)

I2



V1

Untuk mendapatkan y12 dan y22, terminal input dihubung singkat (V 1 = 0)

y12

y 22

 

I1 V2

V1 0

I2 V2

V1 0

Gambar 6.11 Rangkaian untuk menentukan y12 dan y22

Maka secara matematis dapat dituliskan :

y12

y 22





I1 V2

V1 0  

(6.10)

V10  

(6.11)

I2 V2

130

Karena parameter “y” ini diperoleh dengan melakukan hubung singkat pada terminal input maupun pada terminal output, maka parameter ini sering juga disebut dengan parameter-parameter admitansi rangkaian hubung singkat ( short-circuit admitance parameters), dimana :

y11

=

disebut sebagai admitansi input rangkaian hubung singkat. (short circuit input admitance )

y12

=

disebut sebagai transfer admitansi rangkaian hubung singkat dari terminal 2 ke terminal 1.(short circuit transfer admitance from port 2 to port 1 )

y21

=

disebut sebagai transfer admitansi rangkaian hubung singkat dari terminal 1 ke terminal 2.(short circuit transfer admitance from port 1 to port 2 )

y22

=

disebut sebagai admitansi output rangkaian hubung singkat (short circuit output admitance )

Selanjutnya y11  dan y22  sering juga disebut sebagai driving point admitance sedangkan y12 dan y21 disebut sebagai transfer admitance. Suatu driving point admitance adalah admitansi input suatu terminal peralatan, sehingga y 11  adalah admitansi input dengan terminal output terhubung singkat, dan y 22  adalah admitansi output dengan terminal input terhubung singkat. Untuk rangkaian kutub empat yang linier dan tidak mengandung sumber-sumber dependent   didalamnya, maka transfer admitansi y 12 = y21, dan dalam kondisi ini disebut

rangkaian adalah resiprokal (lihat parameter z). Untuk kutub empat parameter “y” yang resiprokal, maka rangkaian ekivalennya (khusus yang resiprokal) merupakan rangkaian П.

I1

I2

-y11

+

V1

-

y11 + y12

+

y22 + y12

V2

-

Gambar 6.12 Bentuk Rangkaian П sebagai ekivalen untuk parameter “y” yang resiprokal

131

dan untuk kutub empat untuk parameter “y” pada umumnya rangkaian ekivalennya adalah sebagai berikut :

Gambar 6.13 Rangkaian ekivalen untuk parameter “y” secara umum

Contoh :

Hitunglah parameter-parameter “y” dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :

Untuk mencari y11 dan y21 maka hubung singkat terminal output dan pasangkan sumber arus I1 pada terminal input.

dari rangkaian terlihat bahwa R 1 paralel dengan R 2  atau :

R  p1

maka :



R 1 .R 2 R 1  R 2

V1



4.2 4 2

 I1.R  p1 

4 3



4 3



I1

sehingga menurut Persamaan (6.8) :

132

y11

I1





V1

V2 0

I1 V1

I1 4 I1 3





3 4

S

dengan pembagian arus :

 I2 

R 1 R 1  R 2



x I1

4 42

x I1

2

2

3

3

 I1 atau  I 2   I1

maka Persamaan (6.9) :

y 21





I2 V1

2

I1 3 4 I1 3

 V2 0



1 2

S

Untuk mendapatkan y12  dan y22  maka hubung singkat terminal input dan pasangkan sumber arus I2 pada terminal output.

      Ω

      Ω

   4   =

   8   =

   R

   R

   3

   1

Dari rangkaian terlihat bahwa R 2 paralel R 3 sehingga :

R  p 2



R 2 .R 3 R 2

V2

sehingga :

 R 3



2.8 2 8

 I 2 .R  p2 

8 5



8 5



I2

maka menurut Persamaan (6.11) :

y 22



I2 V2

 V1 0

I2 V2



I2 8 I2 5

5

 S 8

dengan pembagian arus :

 I1 

R 3 R 2

 R 3

x I2



8 28

x I2

4

4

5

5

 I 2 atau  I1   I 2

maka menurut Persamaan (6.10) :

133

4

y12

ternyata

y12

 y 21  

1 2

S



I1 V2

 V1 0

 I2 5 8 I2 5

1

 S 2

, maka rangkaian merupakan rangkaian yang resiprokal,

dimana kalau digambarkan rangkaian ekivelennya (khusus resiprokal) adalah :

 y11  y12

3

1

1

4

2

4

  

S

3 4

S

y 22  y12

5

1

1

8

2

8

  

S

Rangkaian ekivalen secara umum :

6.4 Parameter “h”

Parameter “h” ini sering juga disebut dengan parameter Hibrid ( Hybrid  parameters), parameter ini mengandung sifat-sifat dari parameter “z” dan “y”. Pada

sistem parameter “h” ini tegangan input dan arus output dinyatakan/ditinjau dari arus input dan tegangan output. Adapun bentuk persamaan dari parameter “h” ini adalah :

V1

 h11I1  h12 V2  

I2

 h 21I1  h 22 V2

(6.12)  

(6.13)

dalam bentuk matrik :

134

V1   h11  I   h  2   21

h 12   I1

   h 22  V2   

(6.14)

dengan :

h  dimana

h11

h12

h 21

h 22

 h 11.h 22  h12 .h 21  

(6.15)

 h  ini disebut sebagai determinan dari parameter “h”. Untuk mendapatkan h11  dan h21  hubungkan sumber arus/tegangan pada input

sedangkan terminal output dihubung singkat.

h 11  h 21 

V1 I1

V2 0

I2 I1

V2  0

Gambar 6.14 Rangkaian untuk mencari h 11 dan h21

Secara matematis dituliskan dengan :

h 11 

h 21 

V1 I1

V2 0  

(6.16)

V2 0

(6.17)

I2 I1

 

Selanjutnya untuk mendapatkan h12  dan h22  hubungkan sumber arus/tegangan pada terminal output sedangkan terminal input d ibuka.

h 12  h 22 

V1 V2

I1 0

I2 V2

I1 0

Gambar 6.15 Rangkaian untuk mencari h 12 dan h22

maka secara matematis dituliskan dengan :

135

h 12 

h 22

h11

=

V1 V2



I1 0  

(6.18)

I2 V2

I1 0

 

(6.19)

disebut sebagai impedansi input hubung singkat. (short circuit input impedance )

h12

=

disebut sebagai penguat tegangan balik rangkaian terbuka. (open circuit reverse voltage gain )

h21

=

disebut penguat arus maju rangkaian hubung singkat (short circuit forward current gain )

h22

=

disebut sebagai admitansi output rangkaian terbuka (short circuit output admitance )

dan apabila h12 = -h21  maka rangkaian kutub empat disebut sebagai rangkaian kutub empat yang resiprokal. Selanjutnya untuk parameter “h” ini rangkaian ekivalennya adalah :

Gambar 6.16 Bentuk ekivalen dari parameter ‘h”

Contoh :

Hitunglah parameter-parameter “h” dari rangkaian di bawah ini :

136

Jawab :

Untuk mencari h11 dan h21, maka hubung singkat terminal output dan pasangkan sumber arus I1 pada terminal input.

dari rangkaian ini terlihat bahwa :

R 2 paralel dengan R 3 Rp1 seri dengan R 1

 R  p1 

R 2 .R 3 R 2

 R 3



6x3 63

2

 R s1  R 1  R  p1  2  2  4 

Maka rangakain pengganti :

V1

maka :

 R s1.I1  4.I1

dengan demikian :

h 11 

V1 I1

 V2 0

4I1 I1

4

dengan pembagian arus :

maka :

137

R 2 .I1

 I2 

R 2



 R 3

6.I1

2

63

 I1 3

atau : I2

2

  I1 3

sehingga :

h 21





I2 I1

 V2 0

2

.I1 3 I1



2 3

Selanjutnya untuk mencari h 12  dan h22, maka terminal input dibuka dan pasangkan sumber tegangan V2 pada terminal output.

maka menurut rangkaian pembagi tegangan :

V1



R 2 R 2

 R 3

.V2



6 63

.V2

2

 .V2 3

sehingga :

2 h 12 

V1 V2

 I1 0

.V2 3 V2



2 3

sedangkan : V2

 R 2  R 3 .I 2  6  3.I 2  9.I 2

maka :

h 22



I2 V2

 I10

I2 9.I 2

1

 S 9

kalau digambarkan rangkaian ekivalennya :

138

6.5 Parameter “g”

Parameter “g” sering juga disebut sebagai kebalikan / invers dari parameter “h”, dimana dalam parameter “g” ini, arus input dan tegangan ou tput dinyatakan /ditinjau dari tegangan input dan arus output. Adapun bentuk persamaan parameter “g” ini adalah :

I1

 g11V1  g12 I 2  

V2

 g 21V1  g 22 I 2

(6.20)  

(6.21)

dalam bentuk matrik Persamaan (6.20) dan (6.21) adalah sebagai berikut :

 I1   g11 V   g  2   21

g12  V1 

g 22   I 2   

(6.22)

dengan :

g  dimana

g11

g12

g 21

g 22

 g11 .g 22  g12 .g 21  

(6.23)

 g  ini disebut sebagai determinan dari parameter “g”. Untuk mendapatkan g11  dan g21  buka terminal output dan pasangkan sumber

tegangan V1 pada terminal input, seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

g 11  g 21 

I1 V1

I2 0

V2 V1

I 2 0

Gambar 6.17 Rangkaian untuk menentukan harga-harga g 11 dan g21

139

Secara matematis dituliskan dengan : I1

g 11 

g 21

V1

I 2 0  

(6.24)

V2



V1

I 2 0

 

(6.25)

Selanjutnya untuk mendapatkan g 12  dan g22, hubung singkat terminal input dan hubungkan sumber arus I 2  pada terminal output seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

g 12  g 22 

I1 I2

V1 0

V2 I2

V1 0

Gambar 6.18 Rangkaian untuk menentukan harga-harga g 12 dan g22

sehingga secara matematis dituliskan dengan :

g 12 

g 22



I1 I2

V1 0  

(6.26)

V2 I2

V10

 

(6.27)

Pada parameter “g” ini selalu disebu t : g11 = admitansi input rangkaian terbuka ( open-circuit input admitance ) g12 = penguat arus balik rangkaian hubung singkat (short-circuit reverse current gain ) g21 = penguat tegangan maju rangkaian terbuka ( open-circuit forward voltage gain ) g22 = impedansi output rangkaian hubung singkat ( short- circuit output impedance )

Adapun rangkaian ekivalen untuk parameter “g” ini diperlihatkan seperti pada Gambar 6.19, di bawah ini :

140

Gambar 6.19 Bentuk ekivalen dari parameter ‘g”

Contoh :

Carilah parameter “g” dari rangkaian berikut ini :

Jawab :

Untuk mencari g11 dan g21 pasang pada sumber tegangan V 1 pada terminal input sedangkan terminal output terbuka.

      Ω

      Ω

   5  ,    0   =

   5  ,    0   =

   R

   R

   1

   3

dari rangkaian terlihat bahwa : R 2 seri R 3

 R s1  R 2  R 3  1  0,5  1,5 

141

R s1 paralel dengan R 1

 R  p1 

R 1.R s1



R 1  R s1

0,5 x 1,5 0,5  1,5



0,75 2

 0,375 

maka : V1

I1





I1

R  p1



V1 0,375

 2,667. V1

sehingga : g11



V1

2,667.V1

 2,667 S

V1

I 2 0

selanjutnya : I1

 2,667. V1  maka : V1 

I1 2,667

 0,375 .I1

karena :

I R 3

R 1



R 1  R s1

I1



0,5 0,5  1,5

I1

 0,25. I1

maka : V2

 I R 3 .R 3  0,25.I1.0,5  0,125.I1

sehingga : g 21



V2 V1

 I 2 0

0,125.I1 0,375.I1

 0,333

Selanjutnya untuk mendapatkan g 12  dan g22, maka hubung singkat terminal input, sedangkan pada terminal output dipasangkan sumber arus I 2.

      Ω

      Ω

   5  ,    0   =

   5  ,    0   =

   R

   R

   3

   1

Dari rangkaian terlihat :

I R 2



R 3 R 2

 R 3

.I 2



0,5 1  0,5

.I 2

 0,333.I 2  I1

maka :

I1

 I R 2  0.333. I 2

sehingga :

g12



I1 I2

 V1 0

 0.333.I 2 I2

 0,333

kemudian dari rangkaian juga terlihat bahwa R 2 paralel R 3 atau :

142

R  p



R 2 .R 3



1 x 0,5 1  0,5

 0,333 

R 2

 R 3

V2

 R  p.I 2  0.333. I 2

maka : sehingga : g 22



V2 I2



0,333 I 2

 0,333 

I2

V1 0

Kalau digambarkan rangkaian ekivalennya :

6.6 Parameter “ABCD”

Parameter ini sering juga disebut sebagai parameter transmisi ( transmission  parameters). Pada sistem parameter ini, tegangan dan arus input dinyatakan / ditinjau

dari arus dan tegangan output dengan bentuk persamaan :

V1

 AV2  BI 2  

(6.28)

I1

 CV2  DI2  

(6.29)

 bilamanana Persamaan (28) dan (29) disususun dalam bentuk matrik :

V1  A  I   C  1 

B  V2

    D   I 2   

(6.30)

maka A ; B ; C inilah yang disebut parameter-parameter dari sistem parameter “ABCD”, yang satuannya dalam sistem [S], dimana :

 ABCD   T 

A

B

C



(6.31)

yang disebut sebagai determinan dari parameter “ABCD”, dimana dalam keadaan resiprokal berlaku : AD – BC = 1

(6.32)

Adapun parameter-parameter dalam Persamaan (6.28) ; (6.29) ; (6.30) memberikan suatu ukuran bagaimana suatu rangkaian memberikan tegangan dan arus

143

dari suatu sumber ke beban yang digunakan dalam analisa pada jaringan transmisi (kabel dan fiber) karena parameter-parameter ini mengekspresikan variable-variabel pada sisi  pengirim

(V1 dan I1) yang dipandang dari veriabel-variabel sisi penerima (V 2 dan -I2).

Oleh karena hal ini parameter “ABCD” sering juga disebut sebagai parameter transmisi yang banyak dipergunakan dalam perencanaan sistem telepon, microwave dan radar. Persamaan (6.28) dan (6.29) menyatakan hubungan antara variable-variabel input (V1  dan I1) dengan variable-variabel output (V 2  dan -I2), maka sewaktu menghitung  parameter-parameter “ABCD” lebih baik menggunakan tanda aljabar -I 2 daripada I2, hal ini disebabkan karena arus I 2 yang sebenarnya adalah meninggalkan rangkaian. -I2

I1

+ V2 +

+ V1 -

Gambar 6.20 Variabel terminal dalam parameter ABCD

Untuk menetukan A dan C, maka buka terminal output dan pasangkan sumber tegangan V1 pada terminal input seperti tergambar pada Gambar 6.21. di bawah ini :

I1

A

C

V2

I2 0

V1 V2

I 2 0

Gambar 6.21. Rangkaian untuk menentuka A dan C dari parameter “ABCD”

Sehingga :

A

C

I1 V2

I2 0  

(6.33)

I 2 0  

(6.34)

V1 V2

Sedangkan untuk mendapatkan B dan D, hubung singkat terminal output dan p asangakan sumber tegangan V1 pada terminal input seperti terlihat pada Gambar 6.22.

144

B

D

V1 V2

V2  0

I1 I2

V2 0

Gambar 6.22 Rangkaian untuk menentukan B dan D pada parameter “ABCD”

Secara matematis ditulis :

B

D

V1 V2

V2 0  

(6.35)

V2 0  

(6.36)

I1 I2

dimana parameter-parameter : A =

sering disebut sebagai perbandingan tegangan rangkaian terbuka (open-circuit voltage ratio )

B =

sering disebut sebagai transfer impedansi negatif rangkaian hubung singkat.

C =

sering disebut sebagai transfer admitansi rangkaian terbuka (open-circuit transfer adimtance )

D =

sering disebut sebagai perbandingan arus negatif rangkaian hubung singkat (negative short-circuit ratio )

Contoh :

Carilah parameter “ABCD” dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :

Untuk menghitung A dan C, pasangkan sumber tegangan V 1 pada terminal input sedangkan terminal output dibuka seperti rangkaian di bawah ini :

145

      Ω

      Ω

   5  ,    0   =

   5  ,    0   =

   R

   R

   1

   3

dari rangkaian di atas terlihat bahwa :

I R 1



I R 3



 R 3 1  0,5 .I1  .I1  0,75.I1 Amp R 1  R 2  R 3 0,5  1  0,5 R 2

R 1 R 1  R 2

 R 3

.I1



0,5 0,5  1  0,5

.I1

 0,25.I1 Amp

sehingga :

V1

 R 1.I R 1  0,5 x 0,75.I1  0,375. I1  

(*)

V2

 R 3 .I R 3  0,5 x 0,25.I1  0,125. I1  

(**)

dengan demikian :

A

V1



V2

I 2 0

0,375.I1 0,125.I1

3

Dari (**) diperoleh : I1



V2 0,125

 8.V2

sehingga :

C

I1 V2

 I2 0

8.V2 V2

8S

Untuk mencari B dan D, maka terminal output dihubung singkat, sedangkan V 1 dipasangkan pada terminal input.

      Ω

      Ω

   5  ,    0   =

   5  ,    0   =

   R

   R

   1

   3

sehingga rangkaian ekivalennya menjadi :

146

V1 R 2 V1 R 1

maka :

V1

 R 2 x (I 2 )  1.(I 2 )   I 2  

(***)

sehingga :

B

V1



I2

V2 0

 I2 I2

1 

selanjutnya terlihat :

I1



V1 R 1



V1 R 2



V1 0,5



V1 1

 3.V1

dari (***) yang di dapat, maka :

I1

 3.V1  3 x (I 2 )  3.I 2

sehingga :

D

I1 I2

 V2 0

 3. I 2 I2

3

6.7 Parameter “abcd”

Adapun parameter rangkaian kutub empat yang terakhir dikenal dengan  parameter “abcd”, yang mana parameter ini disebut sebagai inverse dari parameter “ABCD”. Pada parameter “abcd” ini tegangan dan arus outputnya dinyatakan dalam tegangan dan arus input yang persamaannya berbentuk sebagai berikut :

V2

 aV1  bI1  

I2

 cV1  dI1  

(6.37) (6.38)

yang dalam bentuk matrik dituliskan dengan :

V2  a  I   c  2 

 b   V1

 d   I1   

(6.39)

yang diterminan dinyatakan dengan :

 abcd    t 

a

 b

c



 a.d  b.c  

(6.40)

147

dan bilamana kutub empat ini bersifat resiprokal, maka berlaku : a.d – b.c = 1

(6.41)

Selanjutnya untuk menghitung a dan c, maka terminal input dibuka sedangkan  pada terminal output dipasangkan sumber tegangan V 2, yang rangkaiannya terlihat pada Gambar 6.23 di bawah ini :

a

c

V2 V1

I1 0

I2 V1 I 0 1

Gambar 6.23 Rangkaian untuk menentuka a dan c dari parameter “abcd”

Secara matematis dituliskan dengan :

a



c

V2 V1

I1 0  

(6.42)

I2 V1 I 0 1  

(6.43)

Selanjutnya untuk mencari b dan d, hubung singkat terminal input dan pasang sumber tegangan V2 pada terminal output, yang rangkaiannya seperti Gambar 6.24 d i bawah ini :

 b  

d  

V2 I1

V1  0

I2 I1

V1  0

Gambar 6.24 Rangkaian untuk menentukan b dan d pada parameter “abcd”

Secara matematis dituliskan dengan :

 b  

V2 I1

V1 0  

(6.44)

148

d   

I2 I1

V1 0  

(6.45)

dimana parameter-parameter : a

=

disebut sebagai penguat tegangan rangkaian terbuka ( open-circuit voltage gain )

 b

=

disebut sebagai negative impedansi transfer rangkaian hubung singkat. (negative short-circuit transfer impedance )

c

=

transfer admitansi rangkaian terbuka ( open-circuit transfer adimtance )

d

=

penguat arus negatif rangkaian hubung singkat ( negative short-circuit gain )

Contoh :

Carilah parameter “abcd” dari rangkaian di bawah ini :

Jawab :

Untuk mencari a dan c, pasangkan sumber tegangan V 2 pada terminal output dan  buka terminal input seperti rangkaian di bawah ini :

      Ω

      Ω

   5  ,    0   =

   5  ,    0   =

   R

   R

   1

   3

dari rangkaian dapat dihitung :

I4



V2 R 1  R 2



V2 0,5  1

2

 V2 Amp 3

maka :

V1

 I 4 x R 1 

2.V2 3

x 0,5 

V2 3

sehingga :

149

V1  

V2 3

maka : a



V2 V1

V2 V2 3

 I1 0

3

dari rangkaian juga terlihat :

I2

 I3  I 4 

V2 R 3

2

V2

3

0,5

 V2 

2

8V2

3

3

 V2 

sehingga :

I2



8V2 3

maka :

c



8V2

I2 V1

 I1  0

V2

3

8S

3

Selanjtunya untuk mencari b dan d, maka hubung singkat input, sedangkan output tetap dengan sumber tegangan V2 seperti pada rangkaian di bawah ini :

sehingga rangkaian ekivalen di atas berbentuk :

dari rangkaian terlihat bahwa :

150

V2 = R 2.I6 = 1.I6 = I6 

(*)

akan tetapi karena : I 6 = -I1, maka persamaan (*) menjadi : V2 = -I 1 dengan demikian :

 b  

V2 I1

 V1 0

 I1 I1

1 

Selanjutnya dari rangkaian juga terlihat :

I2

V2

I 5  I 6 

R 3

 I6

  (**)

akan tetapi karena : V 2 = -I1 dan I6 = -I1, maka persamaan (**) menjadi :

I2



V2 R 3

 I1 

 I1 0,5

 I1  3.I1

dengan demikian di dapat :

d   

I2 I1

 V1 0

 3.I1 I1

3

6.8 Konversi Antar Parameter

Sebagaimana seperti telah dibahas di depan, bahwa pada rangkaian kutub empat ada 6 (enam) parameter yang memperlihatkan hubungan antara input dan output. Akan tetapi pada suatu saat bila diketahui satu jenis parameter dari suatu rangkaian dan untuk rangkaian yang sama diperlukan pula jenis parameter lainnya, maka untuk itu diperlukan  pengkonversian parameter suatu rangkaian ke parameter lainnya. Misalkan suatu rangkaian kutub empat dengan parameter “z” dengan persamaan sebagai berikut :

 V1   z11 V   z  2   21

z12   I1 

 I1     z   I  z 22  I 2   2

atau dapat dibuat :

 V1   I1  V2  1  V1  I   z  z x V   2  2 atau :

151

 I1  1  V1     z I  V   2  2  

(6.46)

Selanjutnya pada parameter “y” diketahui bentuk persamaannya adalah :

 I1   y11 I    y  2   21

y12   V1 

V   y 1     y 22  V2  V2 

atau :

 I1   V1  I   yV   2  2 

(6.47)

Kemudian dengan membandingkan Persamaan (6.46) dan (6.47) t erlihat bahwa :

 z1  

y

(6.48)



selanjutnya adapun adjoint dari z  adalah :

 z12  z11 

  zz22

adj z



21

yang diterminannya adalah :

 z  z11z 22  z12 z 21 maka :

 z 22  1  z 21 z 

kemudian substitusikan z

 z12   z11  z

1  ini kedalam Persamaan (6.48) sehingga diperoleh :  z 22  z y  21

 z12   z11  z

 

(6.49)

Sebagaimana diketahui bahwa :

y  yy11 

21

y12 

y 22   

(6.50)

152

 bilamana Persamaan (6.50) disubtitusikan kedalam Persamaan (6.49) diperoleh :

 z12   z 22  y12   z 21 z11   y 22  z  

 y11 y  21

(6.51)

maka dari Persamaan (6.51) ini terlihat :

z 22

y11



y12



z12

y 21



z 21

y 22



z z z

z11

z

Demikianlah seterusnya untuk parameter lainnya, yang lengkapnya terlihat hasilnya seperti tabel berikut ini.

Tabel 6.1 Konversi Dari Kutub Empat

z

z

y

y

z11

z12

z 21

z 22

z 22

z 



z12

z

z 21

z11

z

z

y 22

y 

h



y12

y

y 21

y11

y

y

y11

y12

y 21

y 22

g

h

h12

h 22 h 21

h 22 1

h 22

h 22

1 h 11 h 21 h 11



h 12 h 11

h

h 11

1 g11 g 21 g11

T g 12

A

T



1

g 11 g

C 1

C D

t

c

c a

g11

C

C

c

c



g

g12

D

g 22 g 21

g 22 1

B 1

g 22

g 22



t



B



T B A B

a  b





1

t

 b d 

 b

 b

153

h

1

z

z12

z 22 z 21

z 22 1

z 22

z 22



1

g

T



z11 z 21

t

y11

z11

z11

z11

z11

z

z 21 1

z 21 z 22 z 21



z 22

z



z12 1

z12 z11



z12

z12

Dimana :

y11

h 21

y12

h 22

y 22 y 21

y 22 1

h

y 22





y11

y

h11

y

z12

z

z 21

y11 y 21

y12



y 22 y 21

y

y 21

y11 y12

y

y12

h 22

h 12



g 

g12



g

g 21

g 11

g

g

g11

g12

h 21

h 11

y 22

h

h

g 21

g 22

1

h





y 21 y11 y 21



 

h 21 h 22 h 21

 

h 11 h 21 1 h 21

1

1

h 11

y12 y 22

h12 h 22

h12

y12

h12

h12

h

B

T

 b

1

D 1

D C

a

t

a c

D

D

a

a



C

h





g 22

h12



A 1 A

1

g 22

g 21 g11

g 21

g 21

g 21

 

g g12 g 11 g12

g

 

g 22 g12 1 g12



T

c

A B



t

A



 

1 d   b d 



 b

A

B

t

t

C

D

c

a

t

t

D

B

T

T

a

 b

C

A

c



T

T

 z  z11z 22  z12 z 21

 h  h11h 22  h12 h 21

 T  AD  BC

 y  y11 y 22  y12 y 21

 g  g 11g 22  g12 g 21

 t  ad  bc

Contoh :

Carilah parameter-parameter “z” dari rangkaian di bawah ini, dan kemudian berdasarkan  parameter “z” yang diperoleh dengan bantuan tabel, carilah parameter-parameter “y” ; “h” ; “g” ; “ABCD” dan parameter “abcd”.

Jawab :

Untuk mendapatkan z 11  dan z21, maka pasangkan sumber tegangan V 1  pada terminal input dan terminal output terbuka.

154

maka dari rangkaian terlihat :



R 2 seri R 3

R S1 = R 2 + R 3 = 1 + 0,5 = 1,5 Ω

sehingga :

I3



R S1

 R S1

R 1

.I1



1,5 0,5  1,5

.I1

 0,75 .I1

maka :

 I 3 .R 1  0,75. I1 x 0,5  0,375.I1

V1 sehingga :

z11

V1



I1



0,375.I1

I2  0

I1

 0,375 

dari rangkaian dapat dihitung :

I4



R 1

 R S1

R 1

.I1



0,5 0,5  1,5

.I1

 0,25 .I1

maka : V2

 I 4 .R 3  0,25. I1 x 0,5  0,125.I1

sehingga :

z 21



V2 I1

 I 2 0

0,125.I1 I1

 0,125 

Untuk mendapatkan z 12 dan z22, maka pasang sumber tegangan V 2 pada terminal output sedang terminal input dibuka.

maka terlihat dari rangkaian bahwa : R 2 seri R 1



R S2 = R 2 + R 1 = 1 + 0,5 = 1,5 Ω

155

sehingga :

R S2



I5

 R S2

R 1

.I 2



1,5 0,5  1,5

.I 2

 0,75 .I 2

maka : V2

 I 5 .R 3  0,75. I 2 x 0,5  0,375.I 2

sehingga :

z 22



V2 I2



0,375.I 2



0,5

I2

I1 0

 0,375 

dari rangkaian dapat dihitung :

I6



R 3

 R S2

R 1

.I 2

0,5  1,5

.I 2

 0,125.I 2

maka :

z12



V1 I2



0,125.I 2

I1 0

I2

 0,125 

sedangkan :

 z  z 11z 22  z12 z 21   0,375 x 0,375  0,125 x 0,125 0,125  2 Parameter “y”

Dari table konversi dapat dilihat hubungan antara parameter “z” dengan  parameter “y”, sebagai berikut : z 22

y11



y12



z12

y 21



z 21

y 22



z



z z

z 11

z



 3S 2 0,125  0,375



  1 S 0,125  2



  1 S 0,125  2

0,125

0,125

 3 S 0,125  2 0,375

Parameter “h”

Dari table konversi dapat dilihat hubungan antara parameter “z” dengan  parameter “h”, sebagai berikut :

156

h 11

h 12

 

2   0,333  0,375 

z

0,125

z 22

2   0,333  0,375 

z12

0,125

z 22

h 21



h 22



2   0,333  0,375 

z 21

0,125

z 22 1



z 22

1

 2,666 S

0,375 

Parameter “g”

Dari table konversi dapat dilihat hubungan antara parameter “z” dengan  parameter “g”, sebagai berikut : 1

g11



g12



g 21



g 22



z11

1



0,375 

z12



z11

z 21 z11

z z11

 

 2,666 S

0,125  0,375 

0,125 

 0,333

 0,333

0,375 

0,125  2 0,375 

 0,333 

Parameter “ABCD”

Dari table konversi dapat dilihat hubungan antara parameter “z” dengan  parameter “ABCD”, sebagai berikut :

A

B C

D

z11 z 21

z z 21 1 z 21

z 22 z 21

  



0,375  0,125 

3

0,125  2 0,125  1 0,125 

0,375  0,125 

1 

8 S

3

Parameter “abcd”

157

Dari table konversi dapat dilihat hubungan antara parameter “z” dengan  parameter “abcd”, sebagai berikut :

a

 b  c

a

z 22 z12

z z12 1 z 12

z11 z12

  



0,375 

3

0,125 

0,125  2 0,125  1 0,125 

0,375  0,125 

1 

8 S

3

6.9 Interkoneksi Antar Kutub Empat

Bertambah besar dan kompleksnya suatu sistem, maka untuk perencanaan /  penganalisaan mangakibatkan sistem tersebut dibagi menjadi beberapa bagian kutub empat yang mungkin dihubungkan secara seri, paralel dan kaskade. Walaupun interkoneksi dapat dilakukan untuk setiap parameter, tetapi untuk interkoneksi suatu jenis parameter akan memiliki keuntungan tertentu, misalnya untuk hubungan seri maka parameter “z” akan menghasilkan suatu sistem yang besar dengan  parameter “z”, demikian pula dengan hubungan parallel parameter “y” dan hubungan kaskade dari parameter “ABCD”

6.9.1 Kutub Empat dengan Hubungan Seri

Gambar 6.25 Hubungan seri dua rangkaian kutub empat

158

Pada gambar di atas terlihat bahwa dua kutub empat, masing-masing N a  dan  N b, maka arus inputnya adalah sama sedangkan tegangan input saling dijumlahkan. Untuk Na :

 z11a I1a  z12a I 2a V2a  z 21a I1a  z 22a I 2a

   

 z11 b I1 b  z12 b I 2 b V2 b  z 21 b I1 b  z 22 b I 2 b

   

V1a

(6.52)

Untuk N b :

V1 b

(6.53)

dengan :

 I1a  I1 b   I 2  I 2a  I 2 b    I1

(6.54)

dan :

 V1a  V1 b  z11a  z11 b  I1  z12a  z12 b I 2   V2  V2a  V2 b  z 21a  z 21 b I1  z 22a  z 22 b I 2  V1

 

(6.55)

maka parameter “z” dari dua kutub empat yang di serikan adalah :

 z11 z  21

z  z   11a 11 b  z 22  z 21a  z 21 b z12 

z12a z 22a

 z12 b   z 22 b 

 

(6.56)

atau : z



za





z b  

(6.57)

maka terlihat bahwa parameter-parameter “z” untuk keseluruhan adalah jumlah dari  parameter-parameter dari setiap kutub empat yang terhubung secara seri dan ini berlaku untuk  n kutub empat yang terhubung secara seri. Misalnya kalau dua buah kutub empat dengan parameter “h” dihubungkan secara seri, maka parameter “h” terlebih dahulu dikonversikan menjadi parameter “z” ( dengan  bantuan tabel ) ke parameter “h”.

6.9.2 Kutub Empat dengan Hubungan Paralel

159

Dua buah kutub empat dapat dihubungkan paralel apabila setiap tegangan terminal (input dan output) harus sama dan arus yang dihasilkan adalah jumlah setiap arus dari masing-masing kutub empat.

Gambar 6.26 Hubungan paralel dari dua buah rangkaian kutub empat

Dalam hubungan ini berlaku :

 y11a V1a  y12a V2a .......(a )   I 2a  y 21a V1a  y 22a V2a ......( b)   

(6.58)

 y11 b V1 b  y12 b V2 b .......(a )   I 2 b  y 21 b V1 b  y 22 b V2 b ......( b )   

(6.59)

I1a

dan : I1 b

dari rangkaian Gambar 6.26, terlihat :

 V1a  V1 b .......(a )   V2  V2a  V2 b .....( b) 

 

(6.60)

 I1a  I1 b .......(a )   I 2  I 2a  I 2 b .....( b) 

 

(61)

V1

dan : I1

Kemudian jumlahkan Pesamaan (6.58a) dengan Pe rsamaan (6.59a) dan demikian  pula Persamaan (6.58b) dengan Persamaan (6.59b) yang akan menghasilkan :

 I1 b  y11a V1a  y12a V2a  y11 b V1 b  y12 b V2 b ..........(a ) I 2a  I 2 b  y 21a V1a  y 22a V2 a  y 21 b V1 b  y 22 b V2 b ..........( b) I1a

     (6.62)

160

dengan melihat kepada Persamaan (6.60) dan (6.61) maka Persamaan (6.52) menjadi :

 y11a  y11 b V1  y12a  y12 b V2 ..........( a ) I 2  y 21a  y 21 b V1  y 22a  y 22 b V2 ...........( b) I1

   

(6.63)

maka untuk kutub empat dengan parameter “y” yang terhubung paralel berlaku :

 y11 y  21

 y11a  y11 b    y 22   y 21a  y 21 b y12 

y12a y 22a

 y12 b   y 22 b   

(6.64)

atau :

y

ya





y b  

(6.65)

maka terlihat bahwa untuk hubungan paralel dari dua buah kutub empat parameter “y”, menghasilkan parameter ekivalen “y” yang merupakan jumlah dari setiap parameter kedua kutub empat dan ini juga berlaku untuk

  kutub empat yang terhubung secara

 n

 paralel.

6.9.3 Kutub Empat dengan Hubungan Kaskade

Dua buah kutub empat dikatakan dalam hubungan kaskade bilamana output sebuah kutub empat merupakan input kutub empat yang lain, yang rangkaiannya seperti Gambar 6.27 di bawah ini :

Gambar 6.27 Dua rangkaian kutub empat dalam hubungan kaskade

Persamaan dari kedua kutub empat dalam parameter “ABCD” adalah :

V1a  A a  I   C  1a   a

B a   V2a

   D a   I 2a   

V1 b  A b  I   C  1 b    b

B b   V2 b

 D b   I 2 b   

(6.66)

(6.67)

161

dari rangkaian pada Gambar 6.27 terlihat bahwa :

          

V1  V1a   I    I ..................(a )  1   1a   V2a  V1 b   I    I ..............( b)  2a   1 b   V2 b   V2   I    I .............(c)  2 b   2 

(6.68)

Selanjutnya apabila Persamaan (6.68) ini disubstitusikan kedalam Persamaan (6.66) dan (6.67), akan diperoleh :

V1  A a  I   C  1  a

B a  A b



D a   C b

B b   V 2

   D b   I 2   

(6.69)

sehingga apabila dua parameter “ABCD” dihubungkan kaskade, maka parameter keseluruhan adalah merupakan hasil perkalian dari setiap parameter yang dihubungkan secara kaskade tersebut, atau dituliskan dengan :

A C 

A  a  D  C a B

B a  A b

 D a   C b

B b 



D b   

(6.70)

atau :

T

 Ta  T b  

(6.71)

6.10 Soal Latihan

1. Hitunglah parameter z dari rangkaian di bawah ini.

2. Carilah parameter z dari rangkaian di b awah ini.

162

R2 = 1

R3 = 1 Ω



+

+ + -

R1 = 1 Ω

V1

R4 = 0,5 Ω

3 V1

V2

-

-

3. Suatu rangkaian kutub empat memiliki persamaan (untuk sementara asumsikan  bukan persamaan dari suatu parameter ) : I1 = 0,2 V1 – 0,05 V2 I2 = -0,05 V1 + 0,1 V2 Carilah parameter z dari rangkaian tersebut.

4. Carilah parameter z dari rangkaian di b awah ini. R=3

I1

2 I1



I2

+

+ I1

V1

Z = (6+j4)



I2

-

V2 -

5. Dari hasil percobaan rangkaian terbuka dari suatu rangkaian kutub empat yang tidak diketahui bentuknya diperoleh :

 1000 V V2  750 V I1  12,50 A

V1

 300 V V2  500 V I 2  50 A V1

I 2 0  

dan

I1 0

Carilah parameter z dari kutub empat ter sebut.

6. Carilah parameter y dari rangkaian di bawah i ni.

163

7. Dari hasil percobaan hubung singkat pada suatu kutub empat yang tidak diketahui  bentuknya diperoleh :

 3 mA I 2  0,6 mA V1  24 V I1

 1 mA I 2  12 mA V2  40 V I1

V2 0  

dan

V1 0

Carilah parameter y dari kutub empat tersebut.

8. Dari rangkaian di bawah ini carilah parameter y.

9. Carilah parameter h dari rangkaian di bawah i ni. R2 = 3

R1 = 2 Ω



R3 = 5 Ω

10. Carilah parameter h dari rangkaian di bawah i ni.

11. Carilah parameter g dari rangkaian di bawah i ni.

164

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF