TINJAUAN TEORI ASKEB
July 26, 2019 | Author: Vira LadyRose Terhormat | Category: N/A
Short Description
Download TINJAUAN TEORI ASKEB...
Description
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian
Fertilisasi dapat terjadi bila terjadi pertemuan dan persenyawaan antar sel telur (ovum) dan sel sperma mani pada saat terjadi ovulasi (permatangan sel telur), sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan mani sperma dalam badan wanita masih kuat membuahi selama 1-3 hari (Syaifudin,200 (Sya ifudin,2005 5 ). 2.1.2.PROSES KEHAMILAN
Menurut (Prof.dr.Ida Bagos Manuaba.SPOG.1988.hal:95 Manuaba.SPOG.1988.hal:95 ) Proses kehamilan merupakan mata ra ntai yang berkesinambungan berkesinambungan dan terdiri dari : y
Ovulasi pelepasan Ovum
y
Terjadinya
migrasi spermatozoa dan ovum.
y
Terjadinya
konsepsi dan pertumbuhan zigot
y
Terjadinya
nidasi (implementasi ) pada uterus
y
Pembentukan Plasenta
y
Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm
2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil
Pada wanita terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genitalia ekstena dan interna dan payudara dalam hal ini hormon somatomamotropin estrogen dan prosesteron mempunyai peranan penting terhadap perubahan anotomik dan fisiologis wanita hamil perubahan tersebut antara lain: 1. Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama karena pengaruh estrosen dan prosesteron yang semakin meningkat, pembesaran ini pada dasarnya di sebabkan oleh hipertropi otot polos uterus, selain itu serabut kolagen yang ada pada uterus menjadi hiroskopik.( Dr. Rustam, 1998, hal 35 ) Menurut (Obstetri Fisiologi.1983,hal 162 ) Kaitan TFU dengan umur kehamilan : y
Sebelum bulan ke II fundus uteri belum dapat di raba dari luar
y
Akhir
bulan ke III (12 Minggu)
y
Akhir
bulan IV (16 Minggu) pertengahan antara simpisis dan pusat.
y
Akhir
bulan V (20 Minggu) 3 Jari dibawah pusat 20cm
Tfu
1-2 jari diatas simpisis
y
Akhir
bulan VI (24 Minggu) setinggi pusat 23 cm
y
Akhir
bulan VII (28 Minggu) 3 Jari diatas pusat 26 cm.
y
Akhir
bulan VIII (32 Minggu) pertengahan Px-pusat 30 cm.
y
Akhir
bulan IX (36 Minggu) 3 Jari dibawah pusat 33 cm
y
Akhir
bulan X (40 Minggu) pertengahan pertengahan Px-Pusat. Px -Pusat.
2.Servik Uteri Servik uteri pada pa da kehamilan mengalami perubahan karena hormon estrogen, akibat dari pengaruh kadar ekstrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak. Pada saat partus servik membuka dengan mengikuti tarikan-tarikan korpus uteri kearah atas da n tekanan bagian bagian bawah ba wah janin kebawah. Servik bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak ( soft ) disebut tanda goodell. Kelenjar
endoservikal
membesar
dan
mengeluarkan
banyak
cairan
mukus.Karena
pertambahan perta mbahan dan pelebara n pembuluh darah warnanya menjadi me njadi livid, livi d, dan ini ni disebut tanda Chadwick. ( Dr. Rustam, 1998, hal 36 ) 3. Vagina dan vulva Akibat
adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan (Livide) tanda ini disebut tanda cadwik, warna porsio pun tampak livide pembuluh darah, alat genitalia interna akan meningkat hal ini disebabkan karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia t ersebut meningkat. ( Dr. Rustam, 1998, hal 36 ) 4. Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kehamilan + 6 Minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter 3 cm, kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk, korpus luteum mengeluarkan hormone estrogen dan prosesteron pr osesteron,, tetapi setelah plasenta terbentuk fungsinya fungsinya diambil dia mbil alih oleh plasenta.(Dr.Rustam, 1998, hal 36 ) 5. Mammae Payudara
akan
membesar
dan
tegak
karena
dipengaruhi
hormon
sammatomammotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu .Estrogen menimbulkan hipertropi system sa luran, sedangkan progesterone menambah sel-sel sel-sel asinus pada mammae. Selain kehamilan, payudarah bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba nodulinoduli
akibat
hipertrofi
kelenjar
alveoli,
bayangan
vena-vena
lebih
membiru.
Hiperpigmentasi
pada puting susu dan areola peyudara. Kalau di peras keluar air susu jolong
( kolostrum ) berwana kuning. (Dr.Rustam, 1998, hal 40 ). 6. Sirkulasi Darah Sirkulasi darah ibu pada saat hamil dipengarui oleh adanya sirkulasi darah ke plasenta,uterus, mammae, dan alat yang berfungsi secara berlebih selama kehamilan Eritroposis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transport zat asam yang sangat dibutuhkan dalam kehamilan, meskipun ada peningkatan eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih mudah.(Prof dr Ida Bagus Manuaba,1998,108) 7. Respirasi Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh nafas sesak dan nafas pendek, hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu, keatas yang disebabkan karena otot uterus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma. Sehingga diafragma kurang leluasa bergerak untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20% wanita selalu bernafas lebih dalam dan bagian bawah toraknya juga melebar. Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas.
Hal
ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sadikit selama hamil.Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada ( Dr. Rustam, 1998, hal 38 ) 8. Traktus Urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan kadang-kadang ibu hamil mengeluh sering kencing, hal ini disebabkan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya bila uterus gradius keluar di rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan.( Prof.dr.Ida Bagus Gede Manuaba,1998,110) 9. Kulit / Integumen Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophone Stimulating
Hormon
(MS H) yang meningkat.
MSH ini adalah salah satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis kadang-kadang terdapat pigmen pada dahi, pipi dan hidung yang dikenal sebagai Cloasma Gravidarum. ( Dr. Rustam, 1998, hal 38 )
10. Metabolisme Pada wanita hamil BMR meninggi, system endokrin yang meningkat dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glanduk tiroidea) BMR meninggkat hingga 15-20 % yang umumnya ditemukan pada
TM
akhir, kalori yang dibutuhkan untuk itu terutama diperoleh
dari pembakaran hidrat arang. khususnya sesudah kehamilan 20 minggu keatas.
Akan
tetapi
bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari.(Prof dr Ida Bagus Manuaba,1998,110) 2.1.4.Diagnosa kehamilan
Untuk
menentukan
diagnosa
kehamilan
maka
harus
diketahui
tanda-tanda
kehamilan.Dalam obstetric tanda-tanda kehamilan dibedakan menjadi tiga yaitu tanda-tanda tidak pasti kehamilan dan tanda-tanda pasti kehamilan dan tanda-tanda kemungkinan hamil. ( Dr.Rustam, 1998, hal 43 )
y
Tanda-tanda
kemungkinan hamil
1. Perut membesar 2. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. 3. Tanda hegar 4. Tanda Chadwick 5. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila di rangsang = Braxton-hicks 6. Teraba ballotment 7. Reaksi kehamilan Positif
y
Tanda-tanda
tidak pasti kehamilan atau tanda Pr esumptif
1. Amonorea 2. Mual dan muntah ( nausea dan vomiting ) 3. Mengidam 4. Tidak tahan suatu bau-bauhan 5. Pingsan ( bila berada pada tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan ) 6. Tidak ada selera makan ( anoreksia ) 7. Lelah ( fatigue ) 8. Payudara membesar tegang 9. Sering kencing
10. Konstipasi 11. Epulis, suatu hipertropi dari papil gusi. 12. Varises
y
Tanda-tanda
pasti kehamilan
1. Mendengar BJ anak 2. Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa 3. Melihat rangka janin dengan USG 2.1.5. Diagnosis banding Kehamilan
1. Pseudosiesis, teradapat omenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus membeasr biasa,wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil, hal ini biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil 2. Kistoma avari¶i, mungkin ada ameneorea. Perut penderita makin besar tetapi uterusnya sebesar biasa 3. .Mioma uteri , dapat terjadi amenorea perut penderita semakin besar, uterusnya seperti tanda braxton hichs dan reaksi kehamilan negatif. 4, Vesika urinaria dengan reaksi urin uterus besarnya biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif. ( Dr. Rustam, 1998, hal 45 ) 2.1.6.Ketidaknyamanan Pada Ibu hamil 1.Perubahan nafsu makan, sering terjadi pada TM 1
Pada ibu hamil yang pada
TM
1 sering mengalami perubahan nafsu makan, yakni
nafsu makan semakin menurun dan tidak ada nafsu makan sedikit pun. y
Penyebabnya: Peningkatan keasaman di dalam mulut atau peningkatan asupan zat pati, yang menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan mengalami sekresi berlabih, keadaan ini di sebut ptialisme ( salivasi berlebihan ). Kondisi mereka berlangsung terus menerus dan menjadi suatu siklus karena bukan saja saliva yang berlebih ini membuat rasa mual semakin kuat.
y
Cara mengatasinya: - makan biskuit atau r oti dengan frekwensi sedikit-sedikit tapi sering. - minum- minuman yang hangat misalnya the hangat. - hindari makanan-makanan yang berbumbu merangsang.
2. Rasa mual dan muntah( Nausea ), Sering terjadi pada TM I
Rasa mual dan muntah sering pada pagi, siang dan sore hari, bahkan
sepanjang
hari. Nausea lebih kerap terjadi pada saat perut kosong sehingga lebih para di pagi hari. y
Penyebabnya: 1. Perubahan hormon selama kehamilan 2. Kadar gula darah yang rendah 3. Lambung yang terlalu penuh 4. Peristaltik yang lambat 5. dan faktor-faktor emosi yang lain.
y
Cara mengatasinya: 1. Makan porsi kecil tapi sering 2. atau roti kering sebelum beranjak ke tempat tidur di pagi hari. 3. Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi reflek. 4.
Hindari
makanan yang beraroma kuat atau merangsang.
5. Batasi lemak dalam diet anda. 6. Perbanyak istirahat. 7. Selalu ingat bahwa Nausea kemungkinan besar berakhir pada
TM
II
3. Keletihan, Sering terjadi pada TM I
Keletihan di alami pada TM Pertama, namun alasanya belum da ketahui y
Penyebab: 1. Penurunan drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan, tetapi alasan ini terjadi belum jelas. 2. Peningkatan progesteron memiliki efek menyebabkan tidur.
y
Cara mengatasinya: 1. Meyakinkan kembali wanita tersebut bahwa keletihan adalah hal yang wajar atau normal dan keletihan akan hilang secara spontan pada
TM
kedua.
2. Istirahat selama siang hari jika memungkinkan sehingga kelelahanya menghilang. 3. Latihan ringan misalnya menyapu, berjalan-jalan santai. 4. Nutrisi yang baik juga dapat membantu mengatasi keletihan.
4. Konstipasi, yang terjadi pada TM II dan III
Wanita yang sebelumya tidak mengalami konstipasi dapat mengalaminya pada TM
II dan III. Konstipasi diduga akibat terjadi akibat penurunan peristaltik usus,
yang di sebabkan relaksasi otot polos pada usus besar. y
Cara mengatasinya: 1. Minum air yang banyak 2. Konsumsi buah atau jus 3. Minum air hangat, misalnya: air putih, t he hangat, 4. Makan- makanan berserat dan mengandung serat alami misalnya: selada daun seledri, beras merah. 5. Memiliki pola defekasi yang teratur dan baik. 6. Lakukan latihan umum, berjalan setiap hari, latihan kontraksi otot abdomen secara teratur.
5. Sakit kepala, sering terjadi pada TM I
Ibu akan mengeluh nyeri sebagai nyeri menetap dan dalam yang menyebar luas dari dasar kepala ke arah dahi. ( Black-burn dan loper,1992 ) y
Penyebabnya: 1. Dari ketegangan otot 2. Stress 3. Perubahan postur 4. keletihan 5. Alkalosis respiratorik ringan. 6. Perubahan cairan otak dinamis. 7. Kongesti hidung atau ringan.
y
Cara mengatasinya: 1.Diberi penjelasan bahwa kebanyakan sakit kepala dalam kehamilan
tidak
berbahaya 2.Tindakan untuk menurunkan ketegangan misalnya: kompres, berendam. 3.Istirahat di ruangan yang digelapkan. 4.Minum segelas jus juga dapat membantu. 5.Asetaminofen 650 sampai 1000 mg PO setiap 6 jam, mungkin digunakan dalam kehamilan.
6. Sesak nafas ( Disperia ), sering terjadi pada TM II
Ibu merasa seperti tidak dapat mengambil nafas, fenomina ini sering menimbulkan sesak Kehamilan, suatu tarikan nafas dalam yang disengaja untuk mencoba meningkatkan cadangan pernafasan. y
Penyebabnya: 1.Akibat hormon progesteron dan peningkatan laju metabolik maternal. 2.Konsumsi oksigen janin mengakibatkan ibu merasa tidak dapat mengambil nafas. 3.Tekanan dari pembesaran uterus diafragma selanjutnya memperberat keadaan ini.
y
Cara mengatasinya: Peregangan lengan di atas kepala dan mengayun lengan dalam gerakan melingkar membantu ekspansi pernafasan.
Tanda
bahayanya termasuk
memburuknya gejala atau nyeri dada harus dilaporkan pada pemberi perawatan dengan segera.
7.
Nyeri punggung, sering terjadi pada TM II dan III
Nyeri punggung bagian bawah merupakan masalah otot tulangyang paling sering dilaporkan dalam keha milan. y
Penyebabnya: Hormon
progesteron dan relaksin menyebabkan sendi menjadi lunak,
terutama sepanjang kolumna spinal, seperti pada perubahan pusat gravitasi seiring dengan kemajuan kehamilan, umumnya berperan pada keluhan nyeri punggung, nyeri punggung bagian atas berhubungan dengan peningkatan ukuran payudara dan faktor- faktor postural yang sering dihubungkan dengan kondisi pekerjaan. y
Cara mengatasinya: 1.Olahraga, meliputi gerakan pelvis. 2.Berdiri tegap, jangan mengikuti arah berat badan perut. 3.Memaka sepatu atau sandal yang nyaman da n bertumit rendah. 4.Rendam atau mandi dengan air hangat.
T5.idur
dengan meningkatkan relaksasi otot punggung, yaitu tidur miring ke
kiri dengan bantal penyangga diantara kaki, kaki kanan tekuk dan bantal di bawah abdomen. Nyeri punggung bagian atas.
o
y
Penyebabnya: Dikarenakan meningkatnya ukuran payudara
y
Cara mengatasinya: 1. postur yang baik. 2.Memakai bra yang nyaman, karakteristik bra yang nyaman yaitu: Bra harus terbuat dari katun atau bahan yang mudah dicuci
yang akanmenyerap keringat. Bra harus berbentuk untuk memberi sokongan yang kuat pada
seluruh payudara. Jangan
yang ada lipatan atau lapisan dalam yang akan
meningkatkan tekanan pada daerah sekitar payudara. Tali bahu atau punggung harus cukup lebar untuk mencegah
tekanan disakitar bahu di bawah lengan. 8.Nyeri
ulu hati, sering terjadi pada akhir TM II dan III
Regurgitasi atau refluks isi lambung yang asam nenuju esofagus bagian bawah akibat peristaltik balikan. y
Penyebabnya: 1.Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron. 2.Penurunan motalitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus. 3.Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar.
y
Cara mengatasinya: 1.Makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menghindari lambung menjadi penuh. 2.Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung anda.
3.Regangkan lengan anda melampaui kepala untuk memberi peluang bagi perut anda untuk berfungsi. 4.Hindari makan berlemak. 5.Hindari minum bersamaan dengan makan, karna cairan cenderung menghambat. 6.Hindari makanan dingin dan pedas. 7.Minum susu skim atau konsumsi es krim rendah lemak. 8.Gunakan preparat antasida dengan kandungan hidroksi aluminium.misalnya: Mylanta, Maolax. 9.Kram
tungkai, sering terjadi pada TM II dan III
Dasar fisiolagis untuk kram kaki belum diketahui dengan pasti. Kram kaki disebabkan oleh gangguan asupan kalsium atau asupan kalium yang tidak adekuat atau ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosfor dalam tubuh.
y
Cara mengatasinya: 1.Meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya, misalnya: dorso fleksikar kakinya. 2.Dorong wanita untuk melakukan latihan umum. 3.Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari. 4.Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor.
10.Edema ependen, sering terjadi pada TM III
Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. y
Penyebabnya: 1.Tekanan uterus yang membesar. 2.Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah. 3.Edema pada kaki akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada area pergelangan.
y
Cara mengatasinya: 1.Hindari penggunaaan pakaian ketat. 2.Elevasi kaki secara teratur Posisi menghadap ke sa mping saat berbaring.
3.penggunaan penyokong atau korcet pada abdomen maternal yang dapat melonggarkan tekanan pada vena panggul. 11.Isomnia ( kesulitan tidur ), sering terjadi pada TM III
Isomnia baik pada wanita yang menggunakan maupun tidak, dapat di sebutkan oleh sejumlah penyebab lainya: y
Cara mengatasinya: 1.Mandi air hangat. 2.Minum air hangat. 3.akukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulasi tidur. 4.Ambil posisi relaksasi yaitu tidur miring ke kiri, kaki kiri lurus dan kaki kanan di tekuk dan ganjal batal.
2.1. 7 Pengertian ANC
Usaha yang dilakukan pada waktu ibu hamil dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan dan sesudahnya ibu dalam keadaan baik, baik ibu maupun bayinya. ( YBP ± SP, Sarwono 2002, hal 90 ) Tujuan A NC
o
-Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan timbang bayinya. - Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. -
Mengenali secara dini adanya ketidak normalan yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. -Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dan selamat ibu dan bayinya. - Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan demgan normal dan memberi ASI
ekslusif.
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayinya agar dapat tumbu kembang secara normal. Jadwal A NC
o
- Trimester I : 1 kali ( sebelum 14 minggu ) -
Trimester
II : 1 kali ( antara 14 ± 28 minggu )
-
Trimester
III : 2 kali ( antara minggu 28 ± 36 dan sesudah minggu ke 36 )
Standar minimal A NC
o
-
Timbang
berat badan
- Ukuran tekanan darah - Ukuran tinggi fundus uteri - Pemberian imunisasi TT - Pemberian tablet besi o
Tes
terhadap PMS.
Pembagian Trimester ( Doenges, Marilyn 2001, hal 57 )
Trimester
I ( UK 0 ± 12 minggu )
-Perubahan nafsu makan. -Ketidaknyamanan akibat perubahan fisik dan hormonal. -Rasa mual muntah. -Kelelahan -Konstipasi -Diare -Sakit kepala
Trimester
II ( UK 12 ± 28 minggu )
-Sesak nafas -Palpitasi jantung -Diare -Nyeri punggung -Kram kaki
Trimester
III ( UK 28 ± 40 minggu )
-Nyeri punggung -Kram pada kaki -Sering kencing -Edema dependen -Susah tidur. 2.1. 8.Memberikan nasehat dan petunjuk tentang :
Nutrisi ibu hami
o
- Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna ( nasi, sayur, buah, lauk dan susu ) karna kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat
badan sekitar 6,5 sampai 15 kilogramselama hamil. Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg/minggu. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 136 ) - Untuk menambah tenaga makan makanan selingan pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang ijo, kue- kue, dll.
Aktivitas
o
Pekerjaan rutin dapat dilakukan, bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin dikurangi dengan semakin tua kahamilan. ( Manuaba, Ida ba gus Gde, hal 136 ) Ibu tidak boleh bekerja terlalu berat Ibu harus mempertahankan body mecanis selama hamil. ubungan seksual
oH
Hamil
bukan meripakan halangan untuk melakukan hubungan seksual, hubungan
seksual disarankan untuk dihentikan bila: Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung,
persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam kandungan sekitar 2 minggu menjelang persalinan.( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 139 ) o
Istirahat Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin.( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 ) o
Personal Hygiene Ibu harus menjaga kebersihan dirinya secara keseluruhan pada saat hamil, meliputi : mandi 2x sehari, ganti baju 1x sehari, ganti celana dalam 2x sehari atau apabilah terasa basah, cara cebok dari depan ke belakang.
o
Pakaian dan alas kaki Pakaian hamil yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga mempunyai kamampuan menyerap, terutama pakaian dalam. Pakaian dalam atas BH dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga
payudara yang makin berkambang. Pakaian dalam sering di ganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana lembab diosekitar pelipatan dan ibu tidak boleh memakai sepatu hak tinggi. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 ) o
Pemeliharaan payudara
Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan laktasi, perlu perhatian yang seksama. Dengan pakaian dalam B H yang longgar maka perkembangan payudara tidak terhalang. Puting susu perlu di tarik ±tarik sehingga menonjol dan memudahkan untuk memberikan o
ASI.(
Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )
Persiapan persalinan dan laktasi Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk dapat mencapai keadaan optimal menjelang persalinan perlu dilakukan penting yaitu melakukan senam hamil dan mempersiapkan kaeda
dua langkah
2.2.TINJAUAN ASKEB TEORI
2.2.1.PENGK AJIA N Tanggal
periksa
:
Jam :
Tanggal
pengkajian :
Jam :
Nomor Registrasi
:
Oleh
:
A.Data
subyektif
1.Anamnesa a. Nama suami dan istri : agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga dapat terjalin komunikasiyang baik dan mengenal klien. b.
Alamat
:
untuk mengetahui tempat tinggal pasien sehingga memudahkan bidan apabilah klien memerlukan pertolongan / infor masi dari bidan. c. Suku / bangsa : untuk mengetahui adat, kebiasaan dan bahasa dari klien, sehingg nantinya dapat mempengaruhi dalam penyampaian informasi. d.
Agama
:
e. Usia : Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan umur 20 sampai 30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbyhan janin. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 27 ) f. Lama Perkawinan : kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal ). ( Obstetri fisiologi, hal 155). g. Status perkawinan : Usia saat kawin : untuk mengetahui usia saat kawin alat- alat reproduksi sudah matang yang dapat mempengaruhi infertilitas seseorang. i.
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien, sehingga nantinya dapat membantu dalm mambarikan asuhan.
j.
Penghasilan : -Tingkat ekonomi merupakan suatu pertimbangan yang dapat mempengaruhi keputusan keluarga dalam menetapkan ukuran keluarga, jarak antara anak dan pemilihan serta metode pengendalian kehamilan ( Varney : 414 ) -Pekerjaan suami san ibu senduri untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonominya agar nasehat kita sesuai. ( Sulaiman , 1983 )
2.
Keluhan utama Sering kencing dengan frekuensi 6-8x/hari ,keluhan lain yang dapat terjadi pada ibu hamil trimester III antara lain : nyeri punggung,kram kaki,sering kencing,edema dependen,susah tidur.(Doenges,Marilyn,2001,hal 57).
3. Riwayat keluhan utama. P : PROVOK ATIF / PALIATIF A pa
yang menyebabkan gejala dan apa saja yang dapat mengurangi atau
memperbaiki gejala. Q : QUALITY Bagaimana gejala di rasakan, nampak / terdengar sejauh mana pasien merasakanya. R : REGION AL / AREA R ADIASI Dimana gejala terasa. S : SK ALA KEADAA N Seberapa parah yang di alami klien 1-10 T
: TIME Waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan.
4. Riwayat menstruasi Kapan pasien mengalami menarch, berapa hari lama haid, bagaimana warna darahnya, berapa siklusnya dan berapa banyak jumlah darahnya. Ditanyakan flour albus berapa hari lamanya, apakah berbau dan gatal atau tidak, jika ada amenore kapan mendapat haid terakhir (
HT
), bila hari pertama haid diketahui maka dapat
dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan -3, tahun +1.Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur antara 28 ± 30 hari, menentukan UK : tanggal periksa ± HPL. ( Sinopsis Obstetri, hal 48 )
5. Riwayat kehamilan sekarang -Ada atau tidak gejala dan tanda kehamilan -Ditanyakan apakah sudah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum ( Jika sudah berarti ini bukan kunjungan yang pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita ) -A pakah ada keluhan dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak. Sejak kapan kehamilan ini dirasakan oleh pasien. -A pakah pasien sudah perna disuntik TT o
Pengertian : Suatu imunisasi yang diberikan pada WUS yang digunakan untuk melindungi bayi yang dilahirkan dar i tetanus neonaturum dalam kurun waktu minimal 3 tahun.( YBP ± SP, Sarwono, 2002, hal 91)
o
Jadwal pemberian
Antigen
TT
Interval
1
Lama
(Selang waktu minimal
perlindunga
)
n
Pada kunjungan ante
% Perlindungan
-
-
3 tahun
80 %
natal pertama. TT
2
4 minggu setelah
TT
3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
95 %
TT
4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
99 %
TT
5
1 tahun setelah TT4
25 tahun /
99 %
TT
1
seumur hidup
6.Riwayat kehamilan, persalinan, anak, nifas yang lalu - Kehamilan
:
Adakah
gangguan kehamilan dengan komplikasi atau
penyulit
seperti keguguran, perdarahan, muntah yang sangat toxemia gravidarum. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 149 ) - Persalinan
: Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan, ditolong
oleh siapa bidan ata u dokter.(Manuaba, Ida bagys Gde, hal 149) - Nifas -
Anak
: Adakah panas atau perdarahan, bagaimnana lektasi : Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau meninggal umur berapa dan
penyebab meninggal, berat badan dan panjang badan waktu lahir.
7.Riwayat ginekologi Ibu hamil perlu pemantauan jika mempunyai penyakit menular seksual seperti : PMS, HIV, GO, kista ovarium, mioma uteri. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 127 ) 8.Riwayat kesehatan yang lalu Ibu hamil perlu pemantauan ketat jika mempunyai riwayat penyakit DM, hipertensi, pre- eklamsi, eklamsi, infeksi virus yang mungkin mempengaruhi kehamilan. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 120 ) 9.Riwayat kesehatan keluarga Ibu hamil perlu pemantauan ketat jika mempunyai riwayat penyakit DM, hipertensi, asma. ( Manuaba,Ida bagus G de, hal 120 ) 10.Keadaan psikososial Kebutuhan untuk memiliki anak untuk di cintai dan mencintai orang tuanya pemikiran bahwa kehamilan dianggap bukti bahwa kita di cintai ( kedua faktor ini merupakan alasan yang umum yang di lontarkan oleh remaja yang mempengaruhi kehamilan ) keyakinan yang salah bahwa anak akan menyatuhkan kembali hubungan yang retak rasa takut untuk mengasuh dan membesarkan anak ancaman terhadap gaya hidup yang dijalani menjadi orang tua.(Varney,hal 414) 11.Latar belakang sosial budaya. Tren
saat ini tentang jumlah keluarga, dampak jumlah keluarga di dapat individu
tumbuh dan berkembang terhadap individu tersebut, pentingnya memiliki anak laki-laki di mata masyarakat karena akan meneruskan nama keluarga,apakah masyarakat menghubungkan secara langsung antara jumlah anak yang dimiliki seorang laki-laki dan kejantananya, nilai dalam masyarakat tentang menjadi seorang ³ wanita hanya bila ia dapat memberi´ anak kepada pasanganya. 12. Pengetahuan dan kemampuan klien. Ditanyakan sejauh mana pasien dapat mengerti dan memahami tentang pola nutrisinya, cara perawatan payudara, mengenai pakaian dan alas kaki yang dipakai selama kehamilan ini, Berapa kali pasien mendapatkan imunisasi
TT,
cara senam hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda persalinan, sejauh mana persiapan pasien mengenai persalinannya dan dimana pasien akan melakukan rujukan jika ada kegawatdaruratan sela ma persalinan. 13. Pola kebiasaan yang mungkin di lakukan. -
B.Data Obyektif 1.Pemeriksaan umum 1) Keadaan umum
: Penilaian keadaan umum dan kesadaran klien (
mencakup antara lain ) -Komposmentis ( sadar penuh ) -A patik ( sadar tapi acuh ) -Somnolen ( Ngantuk ) -Sopor ( rangsangan + ) -Koma ( rangsangan - ) -Delirium ( Kesadaran menurun ).( Dinas kesehatan,2005,hal 44) 2) Postur tubuh -Pusat gravitasi bergeser ke depan -Kurva lumbo- sakrum normal semakin melengkung dan daerah serviko dorsal harus terbentuk kurvatura ( fleksi anterior kepala > ) => mempertahankan keseimbangan . -Pergerakan menjadi lebih sulit dan jalan berjalan bergoyang . (Helen Varney,2006,hal 542) 3) Pengukuran BB dan TB. Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm. BB normal bumil : TM I : 1 ± 2 kg TM
II : 0,4 ± 0,5 kg / minggu
-Peningkatan BB < ( resiko IUGR ) -Peningkatan BB > ( resiko BB bayi > resiko CPD, partus dengan tindakan asfiksi dan mortalitas ) -Peningkatan BB yang mencolok > 3 kg / bulan ( kemungkinan retensi cairan , hipertensi kehamilan ). ( Helen Varney,2006,hal 547 ). d) Pengukuran TTV TD
: Normalnya = 140 / 90 mmHg
Nadi
: Normalnya = 60 ± 100 x/ menit o
Suhu : Normalnya = 36 ± 37,5 C RR
: Normalnya = 16 ± 20 x/ menit
(Helen Varney,2006, Hal 533).
2.Pemeriksaan fisik o
Kepala
: Nodul,tumor. (Dinas kesehatan 2005,hal 47).
o
Wajah
: Masker kehamilan ( cloasma gravidarum ), setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan hilang sendiri. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 110 ) o
Mata
: Konjungtiva pucat, curiga adanya anemi ( Manuaba, Ida
bagus Gde, hal 29 ) o
Hidung
: Bentuk ,benjolan/tumor,lesi,sekret,tanda-tanda radang dan
perdarahan. (Dinas Kesehatan,2005,Panduan Pemeriksaan Fisik Umum,hal 56). o
Mulut
: - Hipersalivasi ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 109 ) - Gusi hiperemi, berongga, bengkak dan mudah berdarah akibat peningkatan vaskularisasi. - Epulsi ( ginggival granoloma gravidarum ) tsd bulan ke 3 dan terus membesar seiring kehamilan. (
Hand out, perubahan
ibu hamil ) o
Telinga
: Serumen,benjolan. (Dinas Kesehatan,2005,hal 53).
o
Leher
: Pembsaran kelenjar life dan tiroid,bendungan vena jugularis.
(Dinas Kesehatan 32 minggu sering mengeluh rasa sesak dan
nafas pendek => uterus tertekan kearah diefragmah. (
Hand
out, perubahan
fisiologis ibu hamil ) o
Payudara : Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan berat, kelenjar mentgomeri nampak,
Hiperpigmentasi
pada putting susu
dan areola mammae.(Sinopsis obstetri, hal 40) o
A
bdomen : A pakah ada strie gravidarum, linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra. ( Sinopsis Obstetri, hal 36 ) o
Genitalia : A pakah ada tanda chadwicks ( kebiruan ). (Manuaba, Ida bagus Gde, hal 107 ) :
o
Perinium : tidak ada jaringan paruttidak ada bekas luka jahitan.(Manuaba ida bagus Gede,hal 107)
o
Anus
: Tidak ada hemoroid.(Manuaba ida bagus Gede,hal 107)
o
Ekstremitas :
Atas
:
A
pakah ada varises rasa sakit, bengkak dan
mengandung cairan. ( Saifuddin, 2006, MK-39 )
Bawah :
A
pakah ada varises rasa sakit, bengkak dan
mengandung cairan. ( Saifuddin, 2006, MK-39 ) Pemeriksaan A bdomen Inspeksi
: Keadaan umum pasien
Bentuk, umbilicus menonjol atau tidak, adakah bekas jahitan oprasi, apaka h ada strie dan linea alba. Palpasi
: Leopod I -
Tujuan
: Untuk menentukan
Tinggi
Fundus Uteri (
TFU
) dan untuk
mengetahui bagian janin yang berada di fundus. - Cara 1. Ibu tidur terlentang, fleksi lutut dan paha. 2. Pemeriksa disisi kanan pasien menghadap muka ibu. 3. Uterus ditengahkan. 4. Dengan kedue tangan dan jari-jari menentukan
TFU
5. Menentukan bagian janin pada fundus. Menentukan TFU Pada pengukuran ini bidan akan meraba puncak rahim ( fundus uteri) yang menonjol di dinding perut. Dimulai dari tulang kemaluan menggunakan metline, memakai satuan cm, metode ini dapat digunakan pada umur kehamilan di atas 22 minggu.( Obstetri fisiologi, hal 164 )
Tinggi
Fundus Uteri ( dalam cm )
Umur kehamilan ( dalam bulan )
20
5
23
6
26
7
30
8
33
9
Menggunakan 3 jari tangan, metode ini dapat digunakan pada umur kehamilan di atas 12 minggu.( Obstetri fisiologi, hal 162 ) UK 12 minggu : TFU 1- 2 jari di atas simpisis UK 16 minggu :
TFU
pertengahan antara simpisis dan pusat.
UK 20 minggu : TFU 3 jari di bawah pusat. UK 24 minggu : TFU setinggi pusat. UK 28 minggu : TFU 3 jeri di atas pusat. UK 32 minggu : TFU pertengahan antara proxesus syphoideus dan pusat. UK 36 minggu :
TFU
3 jari di bawah proxesus syphoideus.
UK 40 minggu : TFU pertengahan antara proxesus syphoideus dan pusat. Menentukan bagian janin yang berada di fundus: - Kepala
: Teraba keras, bulat, dan melenting.
- Bokong : Teraba lunak, kurang bulat, dan tida k melenting. - Letak lintang :
Tidak
teraba salah satu diantara kepala dan
bokong Leopod II Tujuan
: Untuk menentukan batas rahim kanan dan kiri dan untuk
menentukan bagian janin yang berada pada sisi kanan dan kiri rahim. ( Obstetri fisiologi, hal 165 ) Cara : Kedua tangan geser ke kanan dan kiri rahim. Satu tangan mendorong rahim ke sisi lain, tangan lain meraba dari atas ke bawah. Lakukan secara bergantian kanan dan kiri. - Punggung : teraba keras memanjang dan datar seperti papan. - Bagian ± bagian kecil : teraba bagian ± bagian kecil janin Leopod III Tujuan
: Untuk mengetahui bagian janin yang terendah dan untuk
mengetahui bagian terbawah janin sudah masuk P AP atau belum.( Obstetri fisiologi, hal 165 )
Cara : Pergunakan tangan kanan dengan ibu jari pada sebelah kanan, 4 jari yang lain rapat disebelah kiri. Raba bagian di atas simpisis. Bila teraba kepala / bokong goyangkan hati ± hati. * Menentukan Presentasi janin. - Kepala : teraba bulat, keras dan melenting. - Bokong : teraba lunak, kurang bulat, dan tidak melenting. - Letak lintang : tidak teraba salah satu diantara kepala dan bokong. * Menentukan bagian terbawah janin sudah masuk P AP atau belum. - A pabilah masih bisa digoyangkan, bagian terbawah janin belum masuk PAP. - A pabilah sudah tidak bisa digoyangkan, bagian terbawah janin sudah masuk P AP. Leopod IV Tujuan
: Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terbawah janin
masuk P AP.( Obstetri fisiologi, hal 165 ) Cara : Pemeriksa menghadap ke arah kaki pasien. Kedua tangan jari rapat di sisi kanan dan kiri bagian terendah, ujung keduanya dirapatkan. Konvergen : hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam rongga panggul. Divergen : bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati PAP. Sejajar : Separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul. Biasanya dinyatakan dengan satuan x / 5. ( Obstetri fisiologi, hal 166 )
Auskultasi
: Dengan stetoskop kayu laennec atau Doppler yang ditempelkan di
daerah punggung janin, di hitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudihan dijumlah dan dikalihkan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120 ± 160 x / menit.(Obstetri fisiologi, hal 169 ) Taksiran
berat janin :
Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara Johnson ± Tossec yaitu : (
Tinggi
Fundus ( cm )-12 ) x 155 gram. ( Sinopsisi
obstetri, hal 53 ) Perkusi patella : ( Obstetri fisiologo, hal 158 ) Bila kaki bergerak, reflek lutut ( + ) => Normal Bila kaki tidak bergerak, reflek lutut ( - ) => Waspada adanya defisiensi vit. B1 Inspekulo : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina di putar 90 o sehingga horisontal, lalu di buka deskripsi keadaaan porsio serviks ( permukaan, warna ), keadaan ostium, ada / tidaknya darah atau cairan. Di fornik dilihat keadaan dinding vagina, ada / tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina. Pemeriksaan panggul Distensia spinarum : dari sisi kiri ke sisi kanan => Normalnya c
: 23 ± 26 cm.
Distensia Cristarum : dari crista kiri ke crista kanan => Normalnya : 26 ± 29 cm. Conjugata eksternal : dari sympisis pubis ke lumbal ke V => Normalnya : 18 ± 20 cm. Ukuran lingkar panggul : dari simpisis pubis ke pertengahan trochator mayor kiri dan sias ke lumbal V, diteruskan trochator mayor kanan dengan sias kemudihan diteruskan ke simpisis pubis => Normalnya : 80 ± 90 cm.( Obstetri fisiologi, hal 37 ) Pemeriksaan penunjang H
b
H
b 11 gram :* %
H b
=> tidak anemi
9 -10 gram % => anemi ringan
H b H b
7 ± 8 gram % => anemi sedang < 7 gram %
=> anemi berat
( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 30 ) *
TM
II UK 28 minggu H b dibawah 11 gram% pada
kahamilan termasuk anemi , dibawah 8 gram% anemi berat. ( Standar pelayanan kebidanan, hal 30 ) Pritein urine
: -
: Urine tidak keruh +1 : Terjadi kekeruhan +2 : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus. +3 : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelas terlihat. +4
: Urine sangat keruh dan disertai endapan menggupal.
Albumin
Urine
: - : Warna tetap biru +1 : Warna hijau kekuningan agak keruh +2 : Warna kuning kehijauan dan keruh +3 : Warna jingga dan keruh +4 : Warna merah bata
2.2.2.INTERPRESTASI DATA DASAR
* Diagnosa : Gx P xxxx ( Aterm, Prematur, A bortus,
Hidup
/ Mati) /
Tunggal
/ hidup /
presentasi janin / puka,puki / intra uteri / ukuran panggul luar / KU ibi dan janin.
Hamil
/ tidak
Cari tanda- tanda kehamilan : * Tidak pas * Mungkin * Pasti => terdapat salah satu tanda pasti => ( Dr.Rustam,1998,hal 43) Primi / multigravida. ( Obstetri Fisiologi,hal 182 )
Hamil
* Primigravida
* Multigravida
Perut tegang dan menonjol
Perut lembek
Pusat menonjol
Pusat tidak begitu menonjol
Rahim tegang
Rahim agak lunak
Mamme tegang
Mamme lembek
Vulva tertutup
Vulva terbuka
Himen
Himen
perforates
kurunkuli
Porsio runcing, OUE tertutup
Porsio tumpul, OUE terbuka
Strie livide
Strie livide dan albican
Aterem
: Partus oada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, BB diatas 2500 gram
( Sinopsisi obstetri , hal 91 ) Prematur : Partus dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 ± 36 minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000-2500 garm.( Sinopsis obstetri, hal 91 ) A bortus
: Terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup ( viable )- BB janin
dibawah 1000 gram ± tua kehamilan dibawah 28 minggu. ( Sinopsis obstetri , hal 91 ) Hidup/
mati
Tanda
kematian anak dalam rahim
DJJ ( - ) TFU
tidak bertamba besar
Palpasi bagian anak kurang jelas Ibu tidak merasa gerakan anak Foto Rotgen ( - ). ( Obstetri Fisiologi,hal 184) Tunggal
/ kembar
Tanda TFU
± tanda anak kembar lebih besar
Teraba
banyak bagian kecil
Teraba
bagian besar berdampingan
DJJ dua tempat. ( Obstetri Fisiologi,hal 184)
Presentasi Bokong Kepala Kosong ( Obstetri Fisiologi,hal 186) Posisi Puka / Puki Kepala kiri / kanan ( Obstetri Fisiologi,hal 185) Intra uteri / ekstra uteri Intra uteri : waktu meraba anak uterus berkontraksi, kadang ±kadang ligamentum rotundum teraba pada kiri ± kanan uterus. Ekstra uterin : gerakan anak lebih nyeri dirasakan oleh ibu, janin lebih mudah diraba dari luar pada saat persalinan mulai penbukaaan OUE tetap kurang lebih 1 jari, (Obstetri fisiolhi,hal 196 ) Panggul luar : -
Masalah
:-
Keluhan fisiologis : Berisi keluhan yang dialami ibu. Kebutuhan ibu yang belum terpenuhi : Berisi kebutuhan yang belum dimengerti oleh ibu selama anamnesa. * DS ( Diagnosa Subyektif ) : Berisi data ±data berdasarkan klien yang menunjang diagnosa, seperti : usia kehamilan, riwayat kehamilan, riwayat kehamilan sekarang, HPHT
.
* DO ( Diagnosa Obyektif ) : Berisi data ±data berdasarkan pemeriksaan yang menunjang diagnosa, seperti : BB/
TB, TTV,
pemeriksaan A bdomen ( Inspeksi : Bentuk, umbilicus
menonjol atau tidak, adakah bekas jahitan oprasi, apakah ada strie dan linea alba. Palpasi : Leopod I, leopod II, leopod III, leopod IV.
Auskultasi
: DJJ ),
HPL,
UPL. dan
pemeriksaan penunjang.
2.2.3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL DAN DIANGNOSA POTENSIAL
Infeksi saluran Kencing 2.2.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak
ada
2.2.5. PERENCANAAN
Untuk menyusun rencana asuhan kebidanan harus melihat diagnosa kebidanan, sehingga dalam melakukan tindakan tidak terjadi kesalahan. Rencana asuhan kebidanan dapay dibuat bersama klien dan keluarga. 1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilanya. R/ Ibu mangerti tentang keadaan keha milanya. 2)Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sering kencing. R/Menambah pengetahuan ibu. 3) Anjurkan ibu untuk mongering asupan cairan s ebelum tidur malam. R/ Mengurangi keluhan.
2.2.6. IMPLEMENTASI
Pada langkah ini, bidan dituntut melakukan tindakan kebidanan s ecara mandiri, tetapi dalam pelaksanaan penyelesaian kasus klien sewaktu ±waktu bidan juga harus melaksanakan kegiatan kolaborasi dengan tenaga kesehatan la innya, seperti : Dokter umum, dokter ahly obgyn, perawat, ahli gizi dan sebagainya. Implementasi meliputi : menginformasikan pada klien bahwa klien dan janin dalam keadaan baik, menjelaskan pada klien bahwa hal yang dikeluhkan merupakan hal yang fisiologis,menjelaskan pada klien cara mengatasi keluhanya, menjelaskan pada klien tentang hal ±hal yang belum dimengerti oleh klien, dan merencanakan wa ktu kunjungan berikutnya.
2.2. 7. EVALUASI
Dalam asuhan kebidanan evaluasi sngat berperan terutama menetapkan tindakan kebidanan untuk mengatasi klien. Dalam evaluasi kebidanan kita menggunakan SO AP. Keluhan sering kencing pada ibu hamil trimester III adalah hal yang fisiolos.Dengan perencanaan dan implementasi yang komprehensif di harapkan ibu tidak sa mpai terkena ISK (Infeksi Saluran kencing).
View more...
Comments