Tim Proyek Inovasi Dan Perusahaan Ongoing

July 24, 2018 | Author: Aryatama Anshari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Tim Proyek Inovasi Dan Perusahaan Ongoing...

Description

TIM PROYEK INOVASI DAN PERUSAHAAN ONGOING Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managing Innovation

Nama Deden Jaelani Boy Aryatama Parwathy Debby Shinta Rinna Mutia Puriningsih M.Yandi Syahriar

NPM 2161021021 2161021010 2161021012 2161021009 2161021006

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA TAHUN 2017

PENDAHULUAN Masalah dan tantangan pengembangan tim proyek inovasi

Pengenalan masalah, penelitian dasar dan penelitian terapan, pengembangan, komersisialisasi, difusi dan adopsi, dan konsekuensi. Jadi masalah dan tantangan pen gembangan tim proyek inovasi yaitu adalah susahnya mengenali masalah atau kebutuhan, selanjutnya tim proyek inovasi terlalu lama melakukan penelitian dasar dengan penelitian terapan. Selanjutnya tim proyek inovasi akan mengalami masalah dan tantangan dari sisi pengembangannya selain dari segi waktu , faktor kesenjangan gap (kelompok) akan mempengaruhin dari inovasi yang dibuat dan kesulitan akan menyatukan pembentukan suatu ide baru dalam bentuk yang diharapkan memenuhi kebutuhan audien calon pengguna. Apabila suatu produk yang ideal telah dikembangkan maka berikutnya adalah mengkomersilkan produk tersebut di pasaran. Pada tahap selanjutnya akan diketahui apakah produk tersebut dapat diterima atau ditolak oleh audien calon pengguna. Tim proyek inovasi akan menghadapi dari sisi difusi dan adopsi karena inovasi tentunya terlahir dari suatu adopsi yang ada di lingkungan sekitarnya, dari sisi difusi akan dihadapkan lambatnya proses  penyebaran inovasi kepada adopter yang potensial. Kemudian dari segi konsekuensi-konsekuensi, yang merupakan tahap akhir proses pengembangan inovasi, yaitu tim proyek inovasi dihadapkan dari orang-orang yang terkadang tidak bisa menerima akan perubahan . Pemisahan peran antara bisnis ongoing dengan proyek inovasi

Pemisahan peran antara bisnis ongoing dengan proyek inovasi yaitu dengan mencakup  brainstroming dan synetics. a. Brainstorming : Sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat dilihat dari suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa batas.  b. Synectics : Sebuah teknik penyelesaian masalah yang sering dipakai dalam kelompok.

Prinsip utama dalam pengembangan tim inovasi:

1. Mengidentifikasi dengan baik kecakapan yang dibutuhkan. Posisi mana yang perlu kecakapan bersifat spesifik, mana yang bersifat umum. Pengalaman membangun satu unti  baru perlu dipertimbangkan. 2. Merekrut yang terbaik bila memungkinkan. 3. Seusia model organisasi dengan lingkup pekerjaan inovasi. Sejauh mana pentingnya merekrut eksekutif dari luar organisasi, ketika ingin mengembangkan satu proyek inovasi yang hakikat (nature) bisnisnya berbeda dengan sedang dijalankan? Apa kelebihan dan kekurangannya? Menurut kelompok kami, apabila ingin mengembangkan proyek inovasi yang bisnisnya baru maka strategi dan kebijakan sering membutuhkan yang baru juga dalam implementasinya. Ada  baiknya perusahaan merekrut pada eksekutif dengan paduan khusus keterampilan dan keahlian serta pengalaman yang dimiliki di bidangnya, yang mana ingin dikembangkan proyek inovasinya. Adapun kelebihan dan kekurangan apabila merekrut eksekutif dari luar organisasi: Kelebihan:

-

Memberikan perspektif baru dalam menerapkan strategi dan kebijakan

-

Eksekutif yang baru biasanya lebih berkontribusi aktif dan ambisius demi memajukan  bisnis perusahaan yang dipegang.

-

Eksekutif yang baru direkrut akan lebih semangat, kreatif, dan penuh dedikasi terhadap  pekerjaan dan tantangan –  tantangan baru yang akan dihadapinya

-

Ekesekutif yang sudah expert  di bidangnya, dapat memberikan kreatifitas, keterampilan, kecakapan dan cara berfikir yang sudah matang, karena sudah pernah dialami sebelumnya.

Kekurangan:

-

Adanya penolakan –  penolakan dari dalam perusahaan karena merekrut eksekutif yang  berpengalaman dianggap “biayanya mahal”

-

Eksekutif yang sudah cakap dan terampil di bidangnya, cenderung susah dicari dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya.

-

Eksekutif yang baru biasanya Perlunya penyesuaian dengan nilai –  nilai dan budaya kerja yang sudah ada pada perusahan.

-

Adanya ketidakpastian yang timbul apakah eksekutif baru dari luar organisasi mampu menjalankan unit binis yang baru tersebut dengan baik atau malah sebaliknya.

Menurut kelompok kami, ketika suatu perusahaan ingin mengembangkan proyek inovasi untuk unit bisnis yang baru, sebaiknya perusahaan tersebut melakukan kombinasi pada level eksekutifnya dengan mixing eksekutif dari luar dengan keterampilan dan keahlian serta  perspektif yang baru, dengan orang dalam yang sudah berpengalaman, dan memiliki kemampuan manajerial juga kemampuan intrapreneurship yang baik, akan menghasilkan dampak yang luar  biasa positif. Kesalahan-kesalahan dalam pengembangan tim inovasi

1. Bias atau kemampuan “orang dalam” yakni mereka yang bekerja di organisasi on going. Ada  perasaan tidak pantas mendatangkan orang baru dari luar 2. Familiarity: dalam merekrut orang luar sering kali manajer mementingkan yang mereka kenal,  bukan yang memiliki skill 3. Kenyamanan : merekrut orang luar dianggap sebagai membawa potensi ancaman 4. Expedience : Mencari dan memindahkan orang dalam lebiih capat-banyak pemimpin yang menganggap proses yang cepat lebih baik, daripada mencari orang luar yang prosesnya lama. 5. Compensation norm. Ketika tantangannya berbeda maka system kompensasi bisa tidak relevan 6. Karyawan berharap mendapatkan peluang bekerja di proyek inovasi yang bila sukses dapat lompatan karir. Merekrut orang luar dianggap menutup peluang ini dan menjadi tidak memotivasi. Risiko perusahaan bila tejebak di di kesalahan-kesalahan di atas ada dua , yaitu

Pertama : perusahaan berisiko kekurangan karyawan dengan kecakapan yang dibutuhkan. Karena mengandalkan orang dalam yang belum tentu bisa memenuhi tuntutan kecakapan sepsifik yang dibutuhkan, karyawan yang sudah mapan sudah terlanjur nyaman dan cenderung tidak mau ambil risiko. Kedua : risiko memori organisasi, yakni insting dan cara-cara di bisnis on-going ytang sulit diubah atau ditinggalkan. Dalam hal ini tidak sesuai dengan yang dibutuhkan untu k proyek inovasi, maka  pengalaman ini bukan menjadi asset, tapi justru “kewajiban”. Ini Karena updaya inovasi menuntut  beranjak dari bisnis on-going ke yang baru sehingga pengalaman yang ada menjadi kurang relevan. Kelebihan dan kekurangan pengembangan bisnis dari dalam dibandingkan dengan strategi lain seperti akuisisi atau joint venture.

Pengembangan bisnis dari dalam perusahaan itu sendiri ataupun biasa disebut perusahaan  perorangan maupun perusahaan mandiri di masa kini sebenarnya tidak selalu efektif dibandingkan  perusahaan tersebut beraliansi dengan perusahaan lain. Dari beberapa hal tersebut perlu kita  pertimbangkan terlebih dahulu apa kelebihan dan kekurangan jika perusahaan itu mengelola  perusahaannya sendiri dibandingkan jika perusahaan tersebut beraliansi. Kelebihan dan kekurangan perusahaan perorangan Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut: 1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-belit; 2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas; 3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan  biaya yang berlebihan; 4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan; 5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang men gatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya;

6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua keuntungan menjadi milik pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik. Sementara itu, keterbatasan atau kerugian perusahaan perorangan antara lain dalam hal: 1. Permodalan –   Lebih sulit memperoleh modal, yang artinya jika perusahaan perorangan ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar. 2. Ikut tender  –   Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender, karena kesulitan untuk memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia. 3. Tanggung jawab  –   Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang  perusahaan secara penuh. 4. Kelangsungan hidup –  Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaa n relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kevakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan  berakhir. 5. Sulit berkembang  –   Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan usaha  perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan usahanya terlebih dahulu. 6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik Kelebihan dan Kelemahan Strategi Aliansi Strategi aliansi ada dasarnya memiliki beberapa keuntungan, yaitu : 1. Sinergi, terjadi sebagai hasil penggabungan kekuatan dari masing –  masing perusahaan. 2. Mempercepat system operasi. 3. Resiko yang ditanggung bersama. 4. Transfer teknologi diantara perusahaan. 5. Memasuki pasar perusahaan lain tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya untuk bersaig.

6. Memperluas jangkauan pasar dengan saluran distribusi baru. 7. Memudahkan penyesuaian terhadap perubahan teknologi baru dengan adanya akses dalam informasi bidang engineering dan pemasaran yang semakin luas. Sedangkan kelemahan strategi aliansi (biasanya karena kesalahan manajemen) yang seting terjadi : 1. Asset / milik perusahaan digunakan perusahaan rekan untuk kepentinganperusahaannya sendiri, karena perusahaan tidak menjaga dengan baik. 2. Ada pihak yang tiak mau tahu tentang masalah operasi padahal efektivitas operasi kegiatan aliansi tergantung pada manajer operasional, yang lebih parah jika CEO tidak mengetahui  bagaimana proses operasional dari suatu aliansi. 3. Sulit menemukan rekan usaha yang paling sesuai dan dapat dipercaya.

DAFTAR PUSTAKA

Syaichu, Muhammad. Jurnal Merger Dan Akuisisi: Alternatif Meningkatkan Kesejahteraan Pemegang Saham. Universitas Diponegoro. Semarang. 2006 6 Kelebihan Dan Kekurangan Perusahaan Perseorangan http://www.legal4ukm.com/6-kelebihandan-kekurangan-perusahaan-perseorangan/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF