TI 2001 or 1 - Kuliah 07 - Analisis Sensitivitas - 11 MAR 14 (1)

October 16, 2017 | Author: BrYan Wpe | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download TI 2001 or 1 - Kuliah 07 - Analisis Sensitivitas - 11 MAR 14 (1)...

Description

Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Kuliah 07

TI 2001 Penelitian Operasional I

1

Materi Bahasan ① Pengertian analisis sensitivitas ② Analisis sensitivitas dengan metode grafis ③ Analisis sensitivitas dengan metode simplex

TI 2001 Penelitian Operasional I

2

① Pengertian Analisis Sensitivitas

TI 2001 Penelitian Operasional I

3

Analisis Sensitivitas • Analisis thd. perubahan solusi optimal & nilai optimal krn. perubahan parameter model (data input). • Perubahan: 1) Koefisien fungsi tujuan, c 2) Konstanta ruas kanan, b 3) Koefisien teknologi, aij • Penambahan aktivitas atau variabel baru • Perubahan pengunaan sumber dari aktivitas (perubahan kolom) • Penambahan pembatas baru TI 2001 Penelitian Operasional I

4

Efek dari Perubahan Parameter Model • Perubahan parameter model yg. mempengaruhi optimalitas : – Perubahan koefisien fungsi tujuan – Penambahan aktivitas (variabel) baru – Perubahan penggunaan sumber daya dari aktivitas

• Perubahan parameter model yg. mempengaruhi kelayakan : – Perubahan konstanta ruas kanan – Penambahan pembatas baru TI 2001 Penelitian Operasional I

5

② Analisis Sensitivitas dengan Metode Grafis

TI 2001 Penelitian Operasional I

6

Analisis Sensitivitas – Perubahan Konstanta Ruas Kanan (ketersediaan SumberDaya)

• Masalah Sensitivitas 1 – Berapa banyak suatu sumber daya dapat ditingkatkan untuk memperbaiki nilai fungsi tujuan optimum Z* ? – Berapa banyak suatu sumber daya dapat diturunkan tanpa menyebabkan perubahan solusi optimum x*saat ini?

TI 2001 Penelitian Operasional I

7

Pembatas binding dan nonbinding (1) • Pembatas – Binding  sumber daya yg langka (scarce resource) – Non-binding  sumber daya yg berlebihan (abundant resource)

TI 2001 Penelitian Operasional I

8

Contoh Masalah Produk Campuran (*) Variabel keputusan: x1 = jumlah cat eksterior yang diproduksi per hari x2 = jumlah cat interior yang diproduksi per hari

(*) Contoh persoalan PL yg telah dibahas sebelumnya TI 2001 Penelitian Operasional I

9

Contoh Masalah Produk Campuran (*) Pembatas: 1) Ketersediaan bahan Bahan A : x1 + 2x2  6 Bahan B : 2x1 + x2  8

2) Permintaan Selisih permintaan : Permintaan cat interior :

x2 – x1  1 x2 2

3) Pembatas tak negatif x1 ≥ 0; x2 ≥ 0 TI 2001 Penelitian Operasional I

10

Contoh Masalah Produk Campuran (*)

Fungsi Tujuan: Memaksimumkan Pendapatan Total : Z = 3x1 + 2x2

TI 2001 Penelitian Operasional I

11

Contoh Masalah Produk Campuran (*)

Memaksimumkan Z = 3x1 + 2x2 dengan pembatas-pembatas: x1 + 2x2  6 2x1 + x2  8 –x1 + x2  1 x2  2 x1, x2 ≥ 0

TI 2001 Penelitian Operasional I

12

x2

(6)

Pembatas binding dan nonbinding (2) Pada Titik Optimal C, pembatas-pembatas yang binding (aktif) & non-binding (nonaktif) adalah : Binding  (1) : Bahan A (2) : Bahan B Nonbinding (3) : Selisih permintaan (4) : Permintaan cat interior

(2)

(4)

E (3)

F

D C

(1)

(5)

B A

TI 2001 Penelitian Operasional I

13

x1

x2

(6)

Peningkatan Pembatas (1) : x1 + 2x2  6 Bila b1= 7, Titik K merupakan solusi optimum baru : x1* = 3, x2* = 2; Z* = 13 Bahan A dapat ditingkatkan s.d. = 3(1) + 2(2) = 7 ton.

(2)

Bila b1>7, solusi optimum tetap di Titik K. (4)

K

E (3)

F

D C

(1) B

A

Pembatas (1) : ditingkatkan : b1 p, dimana p>7

Pembatas (1) :ditingkatkan : b1 7 Pembatas (1) :posisi awal : b1 6

x1

x2

(6)

Peningkatan Pembatas (2) : 2x1 + x2  8

Pembatas (2) : posisi awal : b2 8

(2)

Pembatas (2) : ditingkatkan : b2 p, dimana p>12

Pembatas (2) : ditingkatkan : b2 12

Bila b2=12, Titik J adalah solusi optimum baru : x1* = 6; x2* = 0; Z* = 18. Bahan B dapat ditingkatkan s.d. = 2(6) + 1(0) = 12 ton. Bila b2>12, solusi optimum tetap di Titik J.

(4)

E (3)

F

D C

(1) B

A

(5) J

TI 2001 Penelitian Operasional I

15

x1

x2

(6)

Penurunan Pembatas (3) : -x1 + x2  1 Konstanta ruas kanan : – x1 + x2 = -31/3 + 11/3 = -2 atau pembatas menjadi: – x1 + x2  -2 x1 - x2 ≥ 2  Solusi optimal pada Titik C saat ini tak berubah walaupun selisih antara permintaan eksterior dg. interior menjadi 2 ton.

(2)

(4)

E (3)

F

D C

(1)

(5)

B A

TI 2001 Penelitian Operasional I

16

x1

x2

(6)

Penurunan Pembatas (4) : x2  2 Konstanta ruas kanan : x2 = 11/3 atau pembatas menjadi: x2  11/3

(2)

Solusi optimal pada Titik C saat ini tdk berubah walaupun batas permintaan cat interior turun hingga 11/3 ton.

(4)

E (3)

F

D CC

(1)

(5)

B A

TI 2001 Penelitian Operasional I

17

x1

Analisis Sensitivitas – Sumberdaya yang diprioritaskan untuk ditingkatkan

• Masalah sensitivitas – Sumberdaya mana yang perlu ditingkatkan?

 Zi yi  max  bi max

maxZi = perubahan maksimum dari nilai Z akibat peningkatan pembatas i maxbi = perubahan maksimum dari sumber daya/pembatas i yi = shadow price pembatas i TI 2001 Penelitian Operasional I

18

Shadow price Perubahan maksimum dari fungsi tujuan (x 1.000)

Shadow price

Sumber daya

Jenis

Perubahan maksimum dari sumber daya

1

Langka

7 – (6) = 1

13 – 122/3 = 1/3

(1/3)/1 = 1/3

2

Langka

12 – (8) = 4

18 – 122/3 = 51/3

(51/3)/4= 4/3

3

Berlimpah

– 2 – (1) = –3

122/3 – 122/3 = 0

0

4

Berlimpah 11/3 – (2) = – 2/3

122/3 – 122/3 = 0

0

TI 2001 Penelitian Operasional I

19

Interpretasi • Sumber daya 2 (bahan B) seharusnya mendapatkan prioritas dalam pengalokasian dana • Sumber daya 3 dan 4 tidak perlu ditingkatkan

TI 2001 Penelitian Operasional I

20

Analisis Sensitivitas - Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan • Perubahan koefisien fungsi tujuan akan mempengaruhi slope dari garis lurus yg merepresentasikannya. • Perubahan koefisien fungsi tujuan akan mengubah status dari suatu sumber daya (langka atau berlimpah) • Pertanyaan: – Berapa besar koefisien fungsi tujuan dpt diubah tanpa menyebabkan perubahan pada solusi (titik) optimal. – Berapa besar koefisien fungsi tujuan dpt diubah utk mengubah status sumber dari berlimpah ke langka, dan sebaliknya.

TI 2001 Penelitian Operasional I

21

Analisis Sensitivitas - Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan Pada contoh kasus yang telah dibahas sebelumnya : Memaksimumkan Z = 3x1 + 2x2 s/t : x1 + 2x2  6 2x1 + x2  8 – x1 + x2  1 x2  2 x1,, x2 ≥ 0 TI 2001 Penelitian Operasional I

22

Analisis Sensitivitas - Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan (6)

x2

(2) Peningkatan c2 Penurunan c1

Titik C tetap sebagai titik optimal sepanjang slope dari Z berubah antara slope pembatas (1) dan (2)

(4)

E (3)

F

D C

(1) B

A

Peningkatan c1 Penurunan c2

TI 2001 Penelitian Operasional I

(5) 23

x1

x2

Analisis Sensitivitas - Perubahan Koefisien Suatu Fungsi Bentuk Fungsi : Z = c1x1 + c2x2

Z = 6x1 + 2x2 Z = 3x1 + 2x2

TI 2001 Penelitian Operasional I

24

x1

x2

Analisis Sensitivitas - Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan (6)

Slope Z sama dengan slope pembatas (1)

(2)

(4)

E (3)

F

D C

(1)

(5)

B A

TI 2001 Penelitian Operasional I

25

x1

Analisis Sensitivitas - Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan (6)

x2

Slope Z sama dengan slope pembatas (2)

(2)

(4)

E (3)

F

D C

(1)

(5)

B A

TI 2001 Penelitian Operasional I

26

x1

Rentang c1 untuk mempertahankan solusi optimal pada titik C (dengan c2 tetap) Minimum dari c1 → slope Z = slope pembatas (1): F. Tujuan : Z = 3x1 + 2x2 Pembatas (1) : x1 + 2x2  6 → c1/c2 = ½ Slope Z = c1min/c2 = c1min/2 = ½ → c1min = 1.

Maksimum dari c1 → slope Z = slope pembatas (2) : Pembatas (2) : 2 x1 + x2  8 → c1/c2 = 2/1 = 2 Slope Z = c1max/c2 = c1max/2 = 2 → c1max = 4. Rentang c1 agar titik C tetap sebagai titik optimal:

1  c1  4

TI 2001 Penelitian Operasional I

27

Rentang c2 untuk mempertahankan solusi optimal pada titik C (dengan c1 tetap) Minimum dari c2 → slope Z = slope pembatas (2): F. Tujuan : Z = 3x1 + 2x2 Pembatas (2) : 2x1 + x2  8 → c1/c2 = 2/1 Slope Z = c1/c2min = 3/c2min = 2/1 → c2min = 3/2.

Maksimum dari c2 → slope Z = slope pembatas (1) : Pembatas (1) : x1 + 2x2  6 → c1/c2 = 1/2 Slope Z = c1/c2max = 3/c2max = 1/2 → c2max = 6. Rentang c2 agar titik C tetap sebagai titik optimal:

3 c 6 2 2 TI 2001 Penelitian Operasional I

28

③ Analisis Sensitivitas dalam Metode Simplex

TI 2001 Penelitian Operasional I

29

Masalah Pemrograman Linier

Memaksimumkan Z = 3x1 + 2x2 dengan pembatas-pembatas: x1 + 2x2  6 (Bahan A) 2x1 + x2  8 (Bahan B) – x1 + x2  1 (Selisih permintaan cat interior dan eksterior) x2  2 (Permintaan cat interior) x1 ≥ 0 x2 ≥ 0 TI 2001 Penelitian Operasional I

30

Tabel Awal cj

3

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

0

x3

1

2

1

0

0

0

6

0

x4

2

1

0

1

0

0

8

0

x5

-1

1

0

0

1

0

1

0

x6

0

1

0

0

0

1

2

Baris c

3

2

0

0

0

0

Z=0

TI 2001 Penelitian Operasional I

31

Tabel Akhir (Tabel Optimal) cj

3

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

4/3

3

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

10/3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

3

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

2/3

Baris c

0

0

-1/3

-4/3

0

0

Z = 38/3

TI 2001 Penelitian Operasional I

32

Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan • Perubahan koefisien fungsi tujuan dari : a) variabel basis b) variabel non basis c) variabel basis dan non basis

TI 2001 Penelitian Operasional I

33

a) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Basis  2/3   1/ 3  c3  0  (2, c1 ,0,0)   1     2 / 3    1 / 3  2/3   c4  0  (2, c1 ,0,0)   1    1 / 3  

Variabel x1:



c3 

 4  c1 3

2  2c1  c4  3

Kondisi tetap optimal : c3  0   4  c1  0  c1  4 3 c4  0 

2  2c1 0 3



c1  1

TI 2001 Penelitian Operasional I

1  c1  4 34

a) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Basis Variabel x1: misal, nilainya berubah : c1  4  Z  4 x1  2 x2  2/3   1/ 3  0 c3  0  (2,4,0,0)   1     2 / 3  

 1 / 3  2/3    2 c4  0  (2,4,0,0)   1    1 / 3   TI 2001 Penelitian Operasional I

35

a) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Basis cj

4

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

4/3

4

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

10/3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

3

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

2/3

0

0

0

-2

0

0

Z = 16

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

36

a) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Basis Variabel x1: misal, nilainya berubah : c1  5  Z  5x1  2 x2  2/3   1/ 3    1/ 3 c3  0  (2,5,0,0)   1     2 / 3  

 1 / 3  2/3    8 / 3 c4  0  (2,5,0,0)   1    1 / 3   TI 2001 Penelitian Operasional I

37

a) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Basis cj

5

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

4/3

5

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

10/3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

3

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

2/3

0

0

1/3

-8/3

0

0

Z = 38/3

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

38

a) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Basis cj

5

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

0

X3

0

3/2

1

-1/2

0

0

2

5

x1

1

1/2

0

1/2

0

0

4

0

x5

0

3/2

0

1/2

1

0

5

0

x6

0

1

0

0

0

1

2

0

-1/2

0

-5/2

0

0

Z = 20

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

39

b) Perubahan dalam Koefisien Fungsi Tujuan dari Variabel Non Basis Variabel non basis x3:  2/3   1/ 3   c c 1 c3  c3  (2,3,0,0)  3 3  1  3    2 / 3

Kondisi tetap optimal : 1 1 1 c     c3  c3  c3   0  3  3 3 3 TI 2001 Penelitian Operasional I

40

Penambahan Aktivitas Baru

Memaksimumkan Z = 3x1 + 2x2 + 3/2 x7 dengan pembatas-pembatas: x1 + 2x2 + 3/4 x7  6 (Bahan A) 2x1 + x2 + 3/4 x7  8 (Bahan B) – x1 + x2 – x7  1 (Selisih permintaan cat interior dan eksterior) x2  2 (Permintaan cat interior) x1 , x2 , x7 ≥ 0

TI 2001 Penelitian Operasional I

41

Penambahan Aktivitas Baru c7  c 7  πa7 c7  3 / 2

 2/3 3 / 4   1/ 3 3 / 4   B 1   a7     1  1    0    2 / 3

π  π 2 ,π1 ,π 5 ,π 6   cB B1

 2 / 3 1/ 3 1/ 3 2 / 3  2,3,0,0  1 1   2 / 3 1 / 3

 1 3,4 3,0,0

TI 2001 Penelitian Operasional I

 1 / 3 0 0 2 / 3 0 0 1 1 0  1 / 3 0 1

0 0 0 0  1 0  0 1

42

Penambahan Aktivitas Baru 3 / 4  3 / 4    1/ 4 c7  c 7  πa 7  3 / 2  1 / 3,4 / 3,0,0  1     0   2 / 3 1/ 3 1/ 3 2 / 3 a7    1 1   2 / 3 1 / 3

0 0 3 / 4  1 / 4  0 0 3 / 4  1 / 4   1 0   1    1      0 1  0    1 / 4 

TI 2001 Penelitian Operasional I

43

Penambahan Aktivitas Baru cj

3

2

3/2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x7

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

1/4

2/3

-1/3

0

0

4/3

3

x1

1

0

1/4

-1/3

2/3

0

0

10/3

0

x5

0

0

-1

-1

1

1

0

3

0

x6

0

0

-1/4

-2/3

1/3

0

1

2/3

Baris c

0

0

1/4

-1/3

-4/3

0

0

Z = 38/3

TI 2001 Penelitian Operasional I

44

Penambahan Aktivitas Baru cj

3

2

3/2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x7

x3

x4

x5

x6

3/2

x7

0

4

1

8/3

-4/3

0

0

16/3

3

x1

1

-1

0

-1

1

0

0

2

0

x5

0

4

0

5/3

-1/3

1

0

25/3

0

x6

0

1

0

0

0

0

1

2

Baris c

0

-1

0

-1

-1

0

0

Z = 14

TI 2001 Penelitian Operasional I

45

Perubahan dalam Penggunaan Sumber dari Aktivitas • Perubahan pada aktivitas (variabel) non basis – Dilakukan analisis seperti kasus penambahan aktivitas baru

• Perubahan pada aktivitas (variabel) basis – Menyelesaikan masalah pemrograman linier dari awal lagi

TI 2001 Penelitian Operasional I

46

Perubahan yang Mempengaruhi Ketidaklayakan • Perubahan dalam konstanta ruas kanan • Penambahan pembatas baru

TI 2001 Penelitian Operasional I

47

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan Pembatas 1:

b1  8 b*    1   2

B 1b  0  2 / 3 1/ 3  1/ 3 2 / 3 B 1    1 1   2 / 3 1 / 3

0 0 0 0 1 0  0 1

TI 2001 Penelitian Operasional I

48

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan  2 / 3 1/ 3  1/ 3 2 / 3 B 1b*    1 1   2 / 3 1 / 3

0 0 b1   2b1 / 3  8 / 3  0 0  8    b1 / 3  16 / 3     b1  9 1 0  1       0 1  2   2b1 / 3  14 / 3

2b1 8   0  b1  4 3 3 b 16  1   0  b1  16 3 3

4  b1  7

 b1  9  0  b1  9  2b1 14   0  b1  7 3 3 TI 2001 Penelitian Operasional I

49

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan Pembatas 1:

7  8  b*    1     2

 2 / 3 1/ 3  1/ 3 2 / 3 B 1b*    1 1   2 / 3 1 / 3

0 0  7   2  0 0 8 3  1 0  1   2      0 1   2 0 

Z  33  22  20  00  13 TI 2001 Penelitian Operasional I

50

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan

cj

3

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

2

3

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

2

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

0

0

0

-1/3

-4/3

0

0

Z = 13

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

51

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan Pembatas 1:

9  8  b*    1     2

 2 / 3 1/ 3  1/ 3 2 / 3 B 1b*    1 1   2 / 3 1 / 3

0 0 9  10 / 3  0 0 8  7 / 3   1 0  1   0      0 1 2  4 / 3

TI 2001 Penelitian Operasional I

52

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan Terapkan dual simplex cj

3

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

10/3

3

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

7/3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

0

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

-4/3

0

0

-1/3

-4/3

0

0

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

53

Perubahan dalam Konstanta Ruas Kanan

cj

3

2

0

0

0

0

cB

Konstanta

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

2

x2

0

1

0

0

0

1

2

3

x1

1

0

0

1/2

0

-1/2

3

0

x5

0

0

0

1/2

1

-3/2

2

0

x3

0

0

1

-1/2

0

-3/2

2

0

0

0

-3

0

-1/2

Z = 13

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

54

Penambahan Pembatas Baru • Solusi optimal saat ini memenuhi pembatas baru Pembatas baru bersifat nonbinding atau redundant sehingga tidak mengubah solusi optimal saat ini.

• Solusi optimal saat ini tidak memenuhi pembatas baru  Pembatas baru bersifat binding

TI 2001 Penelitian Operasional I

55

Penambahan Pembatas Baru Pembatas baru:

x1  4

Solusi optimal saat ini : x = (x1, x2, x5, x6) = (10/3, 4/3, 3, 2/3) x1 = 10/3  4

TI 2001 Penelitian Operasional I

56

Penambahan Pembatas Baru Pembatas baru:

x1  3

Solusi optimal saat ini : x = (x1*, x2*, x5*, x6*) = (10/3, 4/3, 3, 2/3)

Solusi optimum saat ini utk variabel x1* = 10/3 , lebih besar dari 3 → x1* = 10/3 > 3 sehingga pembatas baru ini akan mengubah solusi optimum saat ini Pada pembatas baru ditambahkan variabel slack x7 :→ x1 + x7 = 3

TI 2001 Penelitian Operasional I

57

Penambahan Pembatas Baru

cj

3

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

x7

cB

2

0

0

0

0

0 Konstanta

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

0

4/3

3

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

0

10/3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

0

3

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

0

2/3

0

x7

1

0

0

0

0

0

1

3

0

0

-1/3

-4/3

0

0

0

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

58

Penambahan Pembatas Baru Terapkan dual simplex cj

3

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

x7

cB

2

0

0

0

0

0 Konstanta

2

x2

0

1

2/3

-1/3

0

0

0

4/3

3

x1

1

0

-1/3

2/3

0

0

0

10/3

0

x5

0

0

-1

1

1

0

0

3

0

x6

0

0

-2/3

1/3

0

1

0

2/3

0

x7

0

0

1/3

-2/3

0

0

1

-1/3

0

0

-1/3

-4/3

0

0

0

Z = 38/3

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

59

Penambahan Pembatas Baru

cj

3

Basis

x1

x2

x3

x4

x5

x6

x7

cB

2

0

0

0

0

0 Konstanta

2

x2

0

1

1/2

0

0

0

-1/2

3/2

3

x1

1

0

0

0

0

0

1

3

0

x5

0

0

-1/2

0

1

0

3/2

5/2

0

x6

0

0

-1/2

0

0

1

½

½

0

x4

0

0

-1/2

1

0

0

-3/2

1/2

0

0

-1

-4/3

0

0

0

Z = 12

Baris c

TI 2001 Penelitian Operasional I

60

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF