Terjemah Qawaidul i'Lal
August 21, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Terjemah Qawaidul i'Lal...
Description
TERJEMAH QAWA'IDUL I'LAL DALAM ILMU SHOROF
ّ صل على ّ الل ّ سيدنا ّ هم ّ محمد ّ ّ ّ ّ ّ ّ ّ هم إني أسئلك بأني أشهد أنك اّلل الإله إال أنت ألاحد الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد الل ّ ّ ّ ّ ّ الل ّ ّ فهمني كل كتاب ال مسته بيدي وأعني على قرائته مدة حياة واصرف بيدك أبنائي ّ هم ّ وذريتي بعد املمات وأف ـوض أمري إلى هللا ّ إن هللا بصير بالعباد أمين
مؤلف :منذر نذير مترجمة :ه ّمة الإستقامة ننت نؤر رحيم 01 Desember 2012
1
اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا .أمين ...الفاتحة.
بسم هللا الرحمن الرحيم 19 KAIDAH I'LAL DALAM ILMU SHOROF Sebagaimana judul besar kitab ini, kami akan menulis ulang materi-materi I’lal yang telah dikarang oleh Ustadz Mundhir Nadhir, dengan menyertakan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Selain itu ditambahkan pula bait-bait nadham sebagaimana yang kami dapati ketika pembelajaran I’lal di bawah bimbingan Ustadz Amin Tohari – Banyuwangi. إلاعالل .إلاعالل هو تغيير الكلمة عن أصل وضعها لغرض غير اختالف املعاني بل إلصالحها لتكون خفيفة بعد أن كانت ثقيلة . القلب أوإلابدال والنقل والحذف والزيادة وإلاذغام:وتحته أنواع Yang dinamakan I’lal adalah merubah kalimah dari asalnya tanpa merusak beberapa maknanya, melainkan untuk memperbaiki kalimah tersebut sehingga yang semula berat dalam pengucapannya menjadi ringan diucapkan. Adapun macam I’lal adalah sebagai berikut, yaitu: qalb (membalik) atau ibdal (mengganti), naql (memindah), hadf (membuang), ziyadah (menambahi) dan idgham (memasukkan). القاعدة ألاولى فأقلبهما ألفا سرى خاف وطال# إذا حركت ياء واو بعد فتحة إذا تح َّركت الواو والياء بعد كلمتيهما أبدلتا آلفا فتحة م َّتصلة في مثل سرى أصله سري وخاف أصله خوف وطال أصله .طول KAIDAH KE 1 Apabilah ada wawu atau ya’ berharakat, jatuh sesudah harakat fathah dalam satu kalimah, maka wawu atau ya’ tersebut harus diganti dengan alif seperti contoh سرىasalnya سري, خافasalnya خوفdan طال asalnya طول.
Praktek I’lal : سرىasalnya سريikut pada wazan فعل. Ya’ diganti alif karena ia berharakat dan sebelumnya terdapat huruf berharakat fathah, maka menjadi سرى. خافasalnya خوفikut pada wazan فعل. Wawu diganti alif karena ia berharakat dan sebelumnya terdapat huruf berharakat fathah, maka menjadi خاف.
. الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
2
طالasalnya طولikut pada wazan فعل. Wawu diganti alif karena ia berharakat dan sebelumnya terdapat huruf berharakat fathah, maka menjadi طال.
Perhatian: 1. Kaidah ini berlaku pada wawu atau ya’ dengan harakat asli. Apabila harakat keduanya bukan asli atau baru, maka tidak boleh dirubah. Contoh دعواالقوم. 2. Apabila setelah wawu atau ya’ itu ada huruf mati/sukun, maka diklarifikasikan sebagai berikut:
Jika wawu atau ya’ tersebut bukan pada posisi lam fi’il, maka tidak boleh di-i’lal, karena dihukumi seperti huruf shahih. Contoh: بيان, طويل, خورنق.
Jika wawu dan ya’ tersebut berada pada posisi lam fi’il, maka tetap berlaku kaidah I’lal ini. Contoh يخشونasalnya يخشيون. Namun disyaratkan huruf yang mati/sukun setelah wawu dan ya’ tersebut bukan huruf alif dan huruf ya’ tasydid, maka yang demikian juga tidak boleh di-i’lal. Contoh: رميا, علوي, غزوا. َّ القاعدة الثانية َّ فب# وإن جاءتا من بعد حرف مس َّكن النقل إعالل لضعف وك ّمال
نحو يقوم أصله.إذا وقعت الواو والياء عينا متح ّركة من أجوف وكان ما قبلهما ساكنا صحيحا نقلت حركتهما إلى ما قبلها .يقوم و يبيع أصله يبيع KAIDAH KE 2 Apabila wawu atau ya’ berharokat berada pada ‘ain fi’il bina’ ajwaf dan huruf sebelumnya terdiri dari huruf shahih yang mati/sukun, maka harakat wawu atau ya’ tersebut harus dipindah pada huruf sebelumnya. Contoh: يقومasalnya يقومdan يبيعasalnya يبيع.
Praktek I’lal: يقومasalnya يقومikut pada wazan يفعل. Harakat wawu dipindah pada huruf sebelumnya, karena wawunya berharakat dan sebelumnya terdapat huruf shahih yang mati/sukun, untuk menolak beratnya pengucapan, maka menjadi يقوم. يبيعasalnya يبيعikut pada wazan يفعلharakat ya’ dipindah pada huruf sebelumnya, karena ya’-nya berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih yang mati/sukun, untuk menolak beratnya pengucapan, maka menjadi يبيع.
Perhatian: . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
3
1. Perpindahan syakal/harakat/tasykil/tanda baca wawu atau ya’ tersebut dalam kaidah ini, tidak berlaku apabila setelah wawu atau ya’ terdapat huruf yang di-tasydid-kan. Contoh: يسود. 2. Kaidah ini juga tidak berlaku pada lafadh مصونdan مسير. Karena keduanya merupakan ringkasan dari terbuangnya alif menurut Imam Kholil, yang asalnya مصوانdan مسيار. َّ القاعدة الثالثة َّ ّ ور الطرف فاقلب همزة ث َّم رتال# و إن بعد ألف زائد جاءتا مجا إذا وقعت الواو والياء بعد آلف زائدة أبدلتا همزة بشرط أن تكونا عينا في اسم الفاعل وطرفا في مصدر نحو صائن أصله .صاون وسائر أصله ساير و لقاء أصله لقاي KAIDAH KE 3 Apabila ada wawu atau ya’ jatuh sesudah alif zaidah, maka harus diganti hamzah, dengan syarat wawu atau ya’ tersebut berada pada ‘ain fi’il kalimah bentuk isim fail, atau berada pada akhir kalimah bentuk masdar. Contoh: صائنasalnya صاونdan سائرasalnya سايرdan لقاءasalnya لقاي.
Praktek I’lal: صائنasalnya صاونikut pada wazan فاعل. Wawu diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan berada pada ‘ain fi’il isim fa’il, maka menjadi صائن. سائرasalnya سايرikut pada wazan فاعل. Ya’ diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan berada pada ‘ain fi’il isim fa’il, maka menjadi سائر. عطاءasalnya عطاوikut pada wazan فعال. Wawu diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan berada pada akhir kalimah isim masdar, maka menjadi عطاء. لقاءasalnya لقايikut pada wazan فعال. Ya’ diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan berada pada akhir kalimah isim masdar, maka menjadi لقاء. َّ القاعدة الرابعة ّ َّ فل# وإن جاءتا مضمومتين بأخر لض َّمة احذف ثقال كي تعطال .إذا تط َّرفت الواو والياء وكانتا مضمومة اسكنتا نحو يغزوا أصله يغزو ويرمي أصله يرمي KAIDAH KE 4 Apabila wawu atau ya’ menempati ujung akhir kalimah, dan ber-harakah dhammah, maka disukunkan. Contoh: يغزواasalnya يغزوdan يرميasalnya يرمي. . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
4
Praktek I’lal: يغزوasalnya يغزوmengikuti wazan يفعل. Wawu di ujung akhir kalimah ber-harakah dhammah, maka disukunkan menjadi يغزو. يرميasalnya يرميmengikuti wazan يفعل. Ya’ di ujung akhir kalimah ber-harakat dhammah, maka disukunkan menjadi يرمي.
Perhatian: غازasalnya غازوmengikuti wazan فاعل. Wawu diganti ya’, karena jatuh sesudah harakah kasrah, maka menjadi غازي, kemudian ya’ disukunkan karena beratnya harakat dhammah atas ya’ maka menjadi غازي, kemudian ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati yaitu ya’ dan tanwin, maka menjadi غاز. سارasalnya ساريmengikuti wazan فاعل. Ya’ disukunkan karena beratnya harakah dhammah atas ya’ maka menjadi ساري, kemudian ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati yaitu ya’ dan tanwin, maka menjadi سار. اواقasalnya وواقيmengikuti wazan فواعل. Wawu pada fa’ fi’il diganti hamzah, karena kedua wawu berkumpul dalam satu kalimah, maka menjadi اواقي. Kemudian ya’ dibuang untuk meringankannya, maka menjadi اواق. Dan didatangkanlah tanwin sebagai pengganti dari ya’ yang dibuang, maka menjadi اواق. القاعدة الخامسة ــمة فاقلب الواو يا واذغم مث َّقال# إذا التقتا أوالهما ساكنة بكل ـ َّ إذا اجتمعت الواو والياء في كلمة واحدة وسبقت احداهما بالسكون ابدلت الواو ياء وادغمت الياء ألاولى في الثان َّية نحو .م ّيت أصله ميوت ومرمي أصله مرموي KAIDAH KE 5 Apabila wawu dan ya’ berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka wawu diganti ya’. Kemudian ya’ yang pertama di-idgham-kan pada ya’ yang kedua. Contoh lafadz م ّيت asalnya adalah ميوتdan مرميasalanya adalah مرموي.
Praktek I’lal: م ّيتasalnya ميوتmengikuti wazan فيعل. Wawu diganti ya’ karena berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi مييت. Kemudian ya’ yang pertama di-idghamkan pada ya’ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi م ّيت. . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
5
مرميasalnya مرمويmengikuti wazan مفعول. wawu diganti ya’ karena berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi مرميي. Kemudian ya’ yang pertama diidghamkan pada ya’ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi مرمي. َّ القاعدة السادسة َّ وإن قبل الواو فما فوقه فاقلبه بالياء أ َّوال# الرابع ليس ض َّمة َّ ّ ّ إذا وقعت الواو رابعة فصاعدا في الطرف ولم يكن ما قبلها مضموما أبدلت الواو ياء نحو يزكي أصله يزكو و يعاطي أصله .يعاطو KAIDEAH KE 6 Apabila wawu menempati ujung akhir kalimah empat huruf atau lebih, dan sebelum wawu tidak ada ّ ّ huruf yang didhammahkan, maka wawu tersebut diganti ya’. Contoh: يزكيasalnya يزكوdan يعاطي asalnya يعاطو.
Praktek I’lal: ّ ّ يزكيasalnya يزكوmengikuti wazan يف ّعل. Wawu diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah yang terdiri ّ dari empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi يزكي. يعاطيasalnya يعاطوmengikuti wazan يفاعل. Wawu diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah yang terdiri dari empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi يعاطي.
Perhatian: معطىasalnya معطواikut wazan مفعال. Wawu diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah yang terdiri dari empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi معطياkemudian ya’ diganti alif karena berharakat jatuh sesudah harakat fathah, maka menjadi معطىاkemudian alif dibuang untuk menolak bertemunya dua mati yaitu alif dan tanwin, maka menjadi معطى. َّ القاعدة السابعة مجاورة للكسر نحو يعد جال# وإن جاء بين الفتح والكسر فاحذفه .اذا وقعت الواو بين الفتحة والكسرة املح َّققة وقبلها حرف املضارعة تحذف نحو يعد أصله يوعد و يئد أصله يوئد KAIDAH KE 7 Apabila wawu ada diantara harakat fathah dan kasrah nyata, dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka wawu tersebut dibuang. Contoh: يعدasalnya يوعدdan يئدasalnya يوئد. . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
6
Praktek I’lal: يعدasalnya يوعدmengikuti wazan يفعل. Wawu dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah nyata dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka menjadi يعد. يضعasalnya يوضعmengikuti wazan يفعل. Wawu dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah nyata dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka menjadi يضع. Kemudian Dhad-nya difathahkan untuk meringankan huruf ithbaq juga huruf halaq yaitu ‘ain, maka menjadi يضع.
Perhatian:
Huruf Mudhara’ah : ت – ي – ن – أ
Huruf Halaq : هـ – غ – ع – خ – ح – أ
Huruf Ithbaq : ظ – ط – ض – ص َّ القاعدة الثامنة ّ كغاز راض فاقلبه ياء وأ# متى جاء بعد الكسر في اسم وفعله صال ّ ّ .إذا وقعت الواو بعد كسرة في اسم أو فعل أبدلت الواو ياء نحو يزكي أصله يزكو و غاز أصله غازو
KAIDAH KE 8 Bilmana ada wawu jatuh setelah harakat kasrah dalam kalimah isim atau kalimah fi’il, maka wawu ّ ّ tersebut harus diganti ya’. Contoh: يزكيasalnya يزكوdan غازasalnya غازو.
Praktek I’lal: ّ ّ يزكيasalnya يزكوikut wazan يف ّعل. Wawu diganti ya’ karena jatuh sesudah harakat kasrah, maka menjadi ّ يزكي. غازasalnya غازوmengikuti wazan فاعل. Wawu diganti ya’, karena jatuh sesudah harakah kasrah, maka menjadi غازي, kemudian ya’ disukunkan karena beratnya harakat dhammah atas ya’ maka menjadi غازي, kemudian ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati yaitu ya’ dan tanwin, maka menjadi غاز. َّ القاعدة التاسعة َّ وتحذف يا واو كصن للتقاء كنين مقول بعد نقل وأهمال# السا
. الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
7
َّ إذا لقيت الواو والياء الساكنتان بحرف ساكن آخر حذفتا بعد ان نقلت حركتهما الى ما قبلهما نحو صن أصله أصون و .سر أصله اسير KAIDAH KE 9 Bilamana ada wawu atau ya’ sukun, bertemu dengan huruf sukun lainnya, maka wawu tau ya’ tersebut dibuang, ini setelah memindahkan harakah keduanya (wawu atau ya’) kepada huruf sebelumnya. Contoh: صنasalnya أصونdan سرasalnya اسير.
Praktek I’lal: صنasalnya أصونmengikuti wazan افعل. Harakat wawu dipindah ke huruf sebelumnya, karena wawu berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun untuk menolak beratnya mengucapkan, maka menjadi اصون, maka wawu dibuang untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, maka menjadi اصن, kemudian hamzah washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi صن. سرasalnya اسيرmengikuti wazan افعل. Harakat ya’ dipindah ke huruf sebelumnya, karena ya’ berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun untuk menolak beratnya mengucapkan, maka menjadi اسير, maka ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, maka menjadi اسر, kemudian hamzah washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi سر. القاعدة العاشرة َّ كآمن فاقلب وفق ماكان أ َّوال# إذا ما التقى الهمزان والثاني ساكن ّ اذا التقتا الهمزتان في كلمة واحدة ثانيتهما ساكنة وجب ابدال الثانية بحرف ناسب الى حركة ألاولى نحو آمن اصله أأمن و .أومل اصله أؤمل و ايدم اصله إئدم KAIDAH KE 10 Bilamana terdapat dua huruf Hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah Hamzah yang pertama. contoh آمنasalnya أأمنdan أوملasalnya أؤمل.
Praktek I’lal: آمنasalnya أأمنmengikuti wazan ;أفعلberkumpul dua hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti alif, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat fathah. maka menjadi آمن.
. الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
8
أوملasalnya أؤملmengikuti wazan ;أفعلberkumpul dua hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti wawu, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat dhammah. maka menjadi أومل. ايدمasalnya إئدمmengikuti wazan افعلberkumpul dua hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti ya’, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat kasrah. maka menjadi ايدم. خذasalnya أأخذmengikuti wazan ;أفعلberkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti wawu, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat dhammah. maka menjadi أوخذkemudian wawu-nya dibuang untuk meringankan ucapan, maka menjadai أخذselanjutnya hamzah-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi خذ.
Perhatian : Wawu pada lafazh أوخذdibuang untuk meringankan ucapan, sedangkan pada lafazh أوملcukup tanpa membuang wawu, karena menjaga dari keserupaan dengan fi’il amar-nya lafazh مل –يمول –مال. القاعدة الحادي عشرة فال تقلبن ألفا سوى ما كأحوال# إذا كان أصل الواو والياء ساكن َّ َّ إ َّن الواو والياء الساكنتين ال تبدالن آلفا إال إذا كان سكونهما غير أصل ّي بأن نقلت حركتهما الى ما قبلهما نحو أجاب أصله .أجوب و أبان أصله أبين KAIDAH KE 11 Wawu atau ya’ yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif, kecuali jika sukunnya tidak asli –dengan sebab pergantian harkat keduanya pada huruf sebelumnya. Contoh: أجابasalnya أجوبdan أبانasalnya أبين.
Praktek I’lal: أجابasalnya أجوبmengikuti wazan أفعل. Harakat wawu dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi أجوب. Kemudian wawu diganti alif, karena asalnya wawu berharakat dan sekarang ia jatuh sesudah harakat fathah. Maka menjadi أجاب. أبانasalnya أبينmengikuti wazan أفعل. Harakat ya’ dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi أبين.
. الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
9
Kemudian ya’ diganti alif, karena asalnya ya’ berharakat dan sekarang ia jatuh sesudah harakat fathah. Maka menjadi أبان. َّ القاعدة الثانية عشرة ـ َّن واوا ان ملفعول أتى عن أب املال# وإن كان مفعول من ألاجواف احذف ـ إ َّن اسم املفعول إذا كان من معت ّل العين وجب حذف واو املفعول منه عند سيبويه نحو مصون أصله مصوون و مسير .أصله مسيور KAIDAH KE 12 Sesungguhnya isim maf’ul bilamana ia terbuat dari fi’il mu’tal ‘ain (bina’ ajwaf) maka wajib membuang wawu maf’ulnya menurut Imam Syibawaihi (menurut Imam lain yang dibuang adalah ain fi’ilnya). Contoh: مصونasalnya مصوونdan مسيرasalnya مسيور.
Praktek I’lal: مصونasalnya مصوونmengikuti wazan مفعولharakat wawu dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharakat dan sebelum ada huruf shahih mati untuk menolak berat maka menjadi مصوونkemudian bertemu dua huruf mati (dua wawu) untuk menolak beratnya mengucapkan maka wawu maf’ulnya dibuang (menurut Imam Sibawaehi) maka menjadi مصون. مسيرasalnya مسيورmengikuti wazan مفعول. Harakat ya’ dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharakat dan sebelum ada huruf shahih mati untuk menolak berat maka menjadi مسيور, kemudian bertemu dua huruf mati (ya’ dan wawu) untuk menolak beratnya mengucapkan maka wawu maf’ulnya dibuang (menurut Imam Sibawaehi)maka menjadi مسير. َّ القاعدة الثالثة عشرة ّ إذا َّاتحد جنسا وث ّقل ورتال# واذغم ألولى الحرف ثاني بكلمة َّ َّ إذا اجتمع في كلمة حرفان من جنس واحد أو متقاربان في املخرج يدغم ألا َّول في الثاني بعد جعل املتقاربين مثل الثاني ّ لثقل املك َّرر نحو م َّد أصله مدد .ومد أصله امدد KAIDAH 13 Bilamana ada dua huruf sejenis atau hampir sama makhrajnya berkumpul dalam satu kalimah, maka huruf yang pertama harus di-idghamkan pada huruf yang kedua, ini setelah menjadikan huruf yang hampir sama makhrajnya serupa dengan huruf yang kedua, karena beratnya pengulangan/memilahmilahnya. Contoh م َّدasalnya مددdan م ّدasalnya امدد. . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
10
Praktek I’lal: م َّدasalnya مددikut pada wazan فعل, huruf dal yang pertama disukunkan untuk melaksanakan syarat Idgham, maka menjadi مدد, kemudian huruf dal yang pertama di-idgamkan pada huruf dal yang kedua, maka menjadi م َّد. م ّد/م َّد/ مدasalnya امددmengikuti wazan افعل, harakat dal yang pertama dipindah pada huruf sebelumnya untuk melaksanakan syarat Idgham, maka menjadi امدد, bertemu dua huruf mati/sukun yaitu kedua dal, maka dal yang kedua diberi harakat untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, baik diberi harakat kasrah karena kaidah; “apabilah ada huruf mati mau diberi harakat, berilah harakat kasrah”. Atau diberi harakat fathah karena ia paling ringannya harakat. Atau diberi harakat dhammah, karena mengikuti harakat ‘ain fi’il pada fi’il mudhari’nya, maka menjadi امدد/امدد/امدد, kemudian dal yang pertama di-idgham-kan pada dal yang kedua maka menjadi ام ّد/ام َّد/امد, kemudian hamzah washal-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi م ّد/م َّد/مد. َّ القاعدة الرابعة عشرة فأقلبه يا فض َّم بالكسر ب ّدال# إذا الواو طرفا بعد ض ّم تعاطوا َّ إذا وقعت الواو طرفا بعد ض ّم في اسم متم ّكن في ألاصل أبدلت ياء فقلبت الض َّمة كسرة بعد تبديل الواو ياء نحو تعاطيا .أصله تعاطوا و تع ّديا أصله تعدوا KAIDAH 14 Bilamana ada wawu berada di akhir kalimah jatuh sesudah harakat dhammah didalam asal kalimah Isim yang mutamakkin (bisa menerima tanwin), maka wawu tersebut diganti ya’, kemudian setelah itu harakat dhammah diganti kasrah. Contoh: تعاطياasalnya تعاطواdan تع ّدياasalnya تعدوا.
Praktek I’lal: تعاطياasalnya تعاطواmengikuti wazan تفاعال. Wawu diganti ya’ karena berada di akhir kalimah Isim mutamakkin dan sebelumnya ada harakat dhammah, maka menjadi تعاطياkemudian huruf tha’nya dikasrahkan untuk memantaskan ya’. Maka menjadi تعاطيا. تع ّدياasalnya تعدواmengikuti wazan تفاعال. Wawu diganti ya’ karena berada di akhir kalimah Isim Mutamakkin dan sebelumnya ada harakat dhammah, maka menjadi تعدياkemudian huruf dal-nya dikasrahkan untuk memantaskan ya’. Maka menjadi تع ّديا. القاعدة الخامسة عشرة َّ فتقلبها واوا كاليوقن ذو العال# وإن وقعت يا بعد ض ّم تسكنت . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
11
إذا كانت الياء ساكنة وكان ما قبلها مضموما أبدلت واوا نحو يوسر أصله ييسر و موسر أصله ميسر KAIDAH KE 15 Bilamana terdapat Ya’ sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan maka ya’ tersebut harus diganti wawu. contoh: يوسرasalnya ييسرdan موسرasalnya ميسر.
Praktek I’lal: يوسرasalnya ييسرmengikuti wazan يفعل. Ya’ yang nomor dua diganti wawu karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi يوسر. موسرasalnya ميسرmengikuti wazan مفعل. Ya’ diganti wawu karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi موسر. َّ القاعدة السادسة عشرة َّ تصر يا كقيل بعد نقل في قوال# إذا وقعت وا بعد كسر تسكنت Bilamana terdapat wawu mati jatuh sesudah harakat kasrah, maka wawu tersebut harus dibalik menjadi ya’. Contoh: قيلasalnya قول.
Praktik I’lal: قيلasalnya قول, mengikuti wazan فعل. Harakat kasrah pada wawu dipindahkan ke fa’ setelah membuang harakat aslinya, maka menjadi قول. Kemudian wawu dibalik menjadi ya’ karena jatuh sesudah harakat kasrah, maka menjadi قيل. َّ القاعدة السابعة عشرة حرف صض طظ بها ث َّم اقلب وث ّقال# وأقلب بطاء تا افتعل بفائه َّ النطق بها بعد هذه الحروف وإ َّنما تقلب َّ إذا كان الفاء افتعل صادا أو ضادا أو طاء أو ظاء قلبت تاؤه طاء لتعسر التاء َّ .بالطاء لقربهما مخرجا نحو اصطلح أصله اصتلح و اضطرب أصله اضترب KAIDAH 17 Bilamana fa’ fi’il kalimah wazan افتعلberupa huruf shad, atau dhad, atau tha’, atau dha’ (huruf ithbaq), maka huruf ta’ yang jatuh sesudah huruf Ithbaq tersebut harus diganti tha’, demi kemudahan mengucapkannya. Digantinya Ta’ dengan Tha’ karena dekatnya makhraj keduanya. Contoh: اصطلحasalnya اصتلحdan اضطربasalnya اضترب. . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
12
Praktek I’lal: اصطلحasalnya اصتلحmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah pengucapannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اصطلح. اضطربasalnya اضتربmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah pengucapannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اضطرب. َّ اطردasalnya اطتردmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah pengucapannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اططرد َّ kemudian tha’ pertama di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka menjadi اطرد. َّ اظهرasalnya اظتهرmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah pengucapannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اظطهر, kemudian tha’ diganti dha’ karena sama-sama huruf isti’la’, maka menjadi اظظهر. Kemudian dha’ pertama َّ di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka menjadi اظهر. َّ القاعدة الثامنة عشرة بدال وجاز القلب بعد بما تال# وإن كان دلا ذلا زايا قلبتها َّ إذا كان فاء افتعل دلا أو ذلا أو زايا قلبت تاؤه دلا لعسرالنطق بها بعد هذه الحروف و َّإنما تقلب َّ التاء ب الدال لقربهما َّ .مخرجا نحو ا َّدرأ أصله ادترأ و اذكر أصله اذتكر و ازدجر أصله ازتجر KAIDAH 18 Bilamana fa’ fi’il wazan berupa huruf dal, atau dzal, atau zay, maka huruf ta’ (ta’ zaidah wazan ) افتعلyang jatuh sesudah huruf-huruf tersebut harus diganti dal, demi kemudahan mengucapkannya. Digantinya ta’ dengan dal karena keduanya memiliki makhraj yang berdekatan. Contoh: ا َّدرأasalnya ادترأ, asalnya اذتكر dan ازدجرasalnya ازتجر.
Praktek I’lal: ا َّدرأasalnya ادترأmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti dal karena untuk mempermudah pengucapannya huruf ta’ yang jatuh susudah huruf dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اددرأ. kemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ا َّدرأ. َّ اذكرasalnya اذتكرmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti dal karena untuk mempermudah pengucapannya huruf ta’ yang jatuh susudah huruf dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
13
اذدكر.kemudian huruf dal diganti dzal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اذذكرkemudian dzal yang pertama di-idghamkan pada dzal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi َّ اذكر. (juga boleh dibaca dal dengan di-i’lal sbb: kemudian huruf dzal diganti dal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi اددكرkemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi )ا َّدكر. ازدجرasalnya ازتجرmengikuti wazan افتعل. Ta’ diganti dal karena untuk mempermudah pengucapannya huruf ta’ yang jatuh susudah huruf zay dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ازدجر. إذا كان فاء تف َّعل وتفاعل تاء أو ثاء أو دلا أو ذلا أو زايا أو سينا أو شينا أو صادا أو ضادا أو طاء أو ظاء يجوز قلب تائهما َّ َّ بما يقاربه في املخرج ث َّم أدغمت لاولى في الثان َّية بعد جعل أ َّول املتقاربين مثل الثاني للمجانسة مع اجتالب همزة الوصل ّ َّ َّ ّ َّ ّ ّ َّ َّ َّ َّ ليمكن لابتداء ب الساكن نحو ا َّترس أصله تت َّرس واثاقل أصله تثاقل وا َّدثر أصله تدثر واذكر أصله تذكر وا َّز َّجر ّ َّ ّ َّ ّ َّ ّأصله تز َّجر وا َّس َّمع ّأصله تس َّمع وا َّش َّقق أصله تش َّقق و ا ض َّرع أصله تض َّرع واظ َّهر أصله تظ َّهر ص َّدق أصله تص َّدق وا ّ َّ .واطاهر أصله تطاهر Bilamana fa’ fi’il wazan تف َّعلdan تفاعلberupa huruf س، ز، ذ، د، ث،ت, ش, ض،ص, ط, ، ظmaka boleh ta’ dari kedua wazan tersebut diganti dengan huruf yang mendekati dalam makhrajnya. Kemudian huruf yang pertama di-idghamkan pada huruf yang ke dua, demikian ini setelah huruf yang pertama dari kedua huruf yang berdekatan makhrajnya tersebut, dijadikan serupa dengan huruf yang ke dua. berikut memasang hamzah washal agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Contoh: ا َّترسasalnya َّ َّ َّ َّ َّ َّ تت َّرس, اثاقلasalny تثاقل, ا َّدثرasalnya تدثر, ذكرasalnya تذكر, ا َّز َّجرasalnya تز َّجر, ا َّس َّمعasalnya تس َّمع, َّ َّ اasalnya تض َّرع, ا َّظ َّهرasalnya تظ َّهرdan ا َّطاهرasalnya َّ اasalnya تص َّدق, ض َّرع تش َّققasalnya اش َّقق,ص َّدق تطاهر.
Praktek I’lal : ا َّترسasalnya تت َّرسmengikuti wazan تف َّعل. Huruf ta’ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka menjadi تت َّرس, maka ta’ yang pertama di-idghamkan pada ta’ yang ke dua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi ا َّترس. َّ اثاقلasalnya تثاقلmengikuti wazan تفاعل. Huruf ta’ diganti tsa’ karena berdekatan makhrajnya maka menjadi ثثاقل. Kemudian huruf tsa’ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka menjadi ثثاقل, tsa’ yang pertama di-idghamkan pada tsa’ yang kedua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka َّ menjadi اثاقل.
Perhatian : . الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
14
I’lal dalam Kaidah ini cuma bersifat Jaiz atau boleh, bukan suatu ketentuan musti. Sebagai pengalaman bagi kita, karena ini jarang ditemukan. dan yang banyak digunakan adalah berupa bentuk asalnya. َّ القاعدة التاسعة عشرة َّ َّ بتاء نحو اتسر اتغر َّاتصل# وإن كان واوا ياء ثاء قلبتها َّ َّ اللين الساكن ملا بينهما من مقاربة املخرج ومنافاة إذا كان فاء افتعل واوا أو ياء أو ثاء قلبت فاؤه تاء لعسرالنطق بحرف َّ َّ َّ َّ اللين مجهورة و . التاء مهموسة نحو ا َّتصل أصله اوتصل و اتسر أصله اوتسر و اتغر أصله اثتغر الوصف أل َّن حرف َّ ّ .(مهمة )وإن كانت ثاء يجوز قلب تاء افتعل ثاء التحادهما في املهموس َّية نحو اثغر أصله اثتغر KAIDAH KE 19 Bilamana Fa’ Fi’il wazan افتعلberupa huruf wawu, atau ya’, atau tsa’, maka huruf fa’ fi’ilnya tersebut harus diganti ta’ karena sukarnya mengucapkah huruf “layyin” ( )لينsukun dengan huruf yang diantara keduanya termasuk berdekatan makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf “layyinin” ( )ي –و bersifat jahr sedangkan huruf ta’ bersifat hams. َّ َّ Contoh: ا َّتصلasalnya اوتصلdan اتسرasalnya اوتسرdan اتغرasalnya اثتغر. Apabila fa’ fi’il-nya tersebut berupa huruf tsa’, boleh mengganti ta’nya wazan افتعلdengan tsa’, karena keduanya sama-sama bersifat َّ hams. Contoh: اثغرasalnya اثتغر.
Praktek I’lal: ا َّتصلasalnya اوتصلmengikuti wazan افتعل. Wawu diganti ta’ untuk mudahnya mengucaplan huruf layyin sukun dengan huruf yang berdekatan makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf layyin bersifat jahr dan huruf ta’ bersifat hams, maka menjadi اتتصلkemudian ta’ pertama di-idghamkan pada ta’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ا َّتصل. َّ اتسرasalnya اوتسرmengikuti wazan افتعل. Wawu diganti ta’ untuk mudahnya mengucapkan huruf layyin sukun dengan huruf yang berdekatan makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf layyin bersifat jahr dan huruf ta’ bersifat hams, maka menjadi اتتسرkemudian ta’ pertama di-idghamkan pada ta’ َّ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi اتسر. َّ اتغرasalnya اثتغرmengikuti wazan افتعل. Huruf tsa’ diganti ta’ karena sama-sama bersifat hams, maka menjadi اتتغر. Kemudian ta’ pertama di-idghamkan pada ta’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka َّ menjadi اتغر. َّ Dan boleh juga dibaca Tsa’ اثغرdengan Praktek I’lal sbb:
. الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
15
َّ اثغرasalnya اثتغرmengikuti wazan افتعل. Huruf ta’ diganti tsa’ karena sama-sama bersifat hams, maka menjadi اثثغر. Kemudian tsa’ pertama di-idghamkan pada tsa’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka َّ menjadi اتغر.
Penting untuk diketahui: ا َّتخذasalnya ائتخذmengikuti wazan افتعل. Huruf hamzah yang kedua diganti ya’ karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf berharakat kasrah, maka menjadi ايتخذ. Kemudian huruf ya’ diganti ta’ (tanpa mengikuti kias*) maka menjadi ا َّتخذ.
* Pergantian ya’ dengan ta’ tidak mengikuti qiyas yakni termasuk dari perihal syadz. ALHAMDULIILAH TAMAT.
Demikianlah terjemahan singkat ini kami tulis, semoga bermanfaat. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan kami dalam menerjemahkan kitab I’lal ini.
Bibarokatilfatihah.....
. الفاتحة... أمين.اللهم بارك لنا في اتحادنا وادع لنا ألداء الحج والعمرة معا
16
View more...
Comments