Teori Terbentuknya Jagad Raya
November 24, 2018 | Author: Lovely Love | Category: N/A
Short Description
Download Teori Terbentuknya Jagad Raya...
Description
TEORI TERBENTUKNYA JAGAD RAYA
1. Teori Terjadinya Jagat Raya Proses terjadinya jagat raya merupakan salah satu misteri yang dicoba dipecahkan oleh manusia. Berikut ini adalah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan jagat raya. a. Teori “Big Bang”
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis kosmis,, as-ter as-teroid oid,, meteor meteor,, energi, energi, dan parti partikel kel-par -partik tikel el lain. lain. Teori Teori ”Big ”Big Bang” Bang” ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan pengamatan dan penelitian penelitian yang dilakukan, dilakukan, menunjukkan menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Penemu Penemuan an terseb tersebut ut dikuat dikuatkan kan lagi lagi oleh oleh ahli ahli astrof astrofisi isika ka dari dari Amerik Amerikaa Serika Serikat, t, Arno Arno Pnezia Pneziass dan Robert Robert Wilson Wilson pada pada tahun tahun 1965 1965 telah telah menguk mengukur ur tahap tahap radias radiasii yang yang ada di angkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yangbernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini dari laboratori laboratorium um CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Recherche Nucleaire Nucleaire atau European Council for Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori ”Big Bang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang.
b. Teor Teorii “Ke “Kead adaan aan Teta Tetap” p”
a
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen. Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi. Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana se-sungguhnya jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Teori-teori pembentukan jagat raya
Beberapa teori pembentukan jagat raya: 1. Teori Bing-Bang (Dentuman Besar) Teori ini dimunculkan pada tahun 1927 oleh George Lemaire (Belgium) yang disempurnakan Edwin Hubble (Amerika Serikat). Teori ini menyatakan bhw alam semesta ini berasal dari ledakan besar (bing-bang) sekitar 13.7 milyar tahun lalu. Semua materi dan energi yg kini ada di alam terkumpul dlm satu titik yg tidak berdimensi dan berkerapatan tak terhingga. Dalam teori ini diterangkan bhw alam semesta bermula dari ledakan mahadasyat. Seiring dg berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang, dan ruang yg memisahkan antara benda-benda langit jg mengembang. Beberapa pendapat ahli astronomi pndukung teori ini adl: Vesto Sliper(1932): meneliti bhw garis-garis spektrum galaksi-galaksi semakin menjauh dan bergeser ke arah merah. Artinya: galaksi-galaksi di sekitar kita semua bergerak saling menjauhi. Alan Guth (1980): berhasil menghitung adanya hubungan antara pergeseran spektrum galaksi berwarna merah dg kecepatan menjauhnya.
2. Teori Keadaan Tetap (Stabil) Dikemukakan oleh seorang ahli matematik dan astronomi terkenal bernama Sir Fred Hoyle (1948). Menurut teori ini jagat raya tidak hanya sama dlm ruang angkasa, tetapi juga tdk ada perubahan dg berjalannya waktu. Zat-zat baru yg d percaya sbg hidrogen (yg merupakan asal usul sbuah bintang) senantiasa tercipta di antara galaksi-galaksi sehingga akan terbentuk galaksi-galaksi baru yg akan menggantikan galaksi-galaksi yg menjauh. Meskipun Hoyle menerima teori bhw alam semesta itu mengembang, tetapi Hoyle mempertahankan bhw alam smesta tdk terbatas dlm ukuran abadi dlm jangka hayat.
3. Teori Alam Semesta Quantum. Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bhwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pd hakikatnya tdk ada, yg ada adl partikel" subatomik. Seiring perkembangan teknologi dan astronomi, lahir bnyk teori" yg memperkuat kebenaran teori" dentuman besar. Diantaranya adl teori: Arno Penzias dan Robert Wilson(1965) George Smoot(1989)
View more...
Comments