Teori Tata Guna Lahan Land Use (1)

August 9, 2018 | Author: MuhammadAkhyar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

fads...

Description

TATA GUNA LAHAN

1 Pengertian Dasar Lahan  adal keseluruhan an kemampuan kemampuan muka daratan daratan beserta beserta segala segala gejala gejala di bawah bawah adalah ah keseluruh permukaannya yang bersangkut paut dengan pemanfaatannya bagi manusia . Pengertian

tersebut menunjukan bahwa lahan merupakan suatu bentang ala m sebagai modal utama kegiatan, sebaga sebagaii tempat tempat di mana mana seluruh seluruh makhlu makhluk k hidup hidup berada berada dan melangs melangsung ungkan kan kehidu kehidupan panny nyaa dengan dengan memanfaatkan memanfaatkan lahan itu sendiri. Sedangkan Sedangkan penggunaan lahan   adal adalah ah suatu usaha peman pemanfaa faata tan n lahan lahan dari dari waktu waktu ke waktu waktu un untuk tuk mempe memper rleh leh hasil hasil . Lahan Lahan merupa merupakan kan

kesatuan berbagai sumberdaya daratan yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem yang struktural dan fungsional. Sifat dan perilaku lahan ditentukan oleh berbagai macam sumberdaya serta intensitas interaksi yang berlangsung antar sumberdaya. Faktor-faktor penentu sifat dan  perilaku lahan tersebut terbatas ruang dan waktu. Pengembangan lahan  adalah adalah pengubahan guna guna laha lahan n dari dari suat suatu u fung fungsi si menj menjad adii fung fungsi si lain lain deng dengan an tuju tujuan an un untu tuk k mend mendap apat at keuntungan dari nilai tambah yang terjadi karena perubahan guna lahan tersebut .

Tata guna lahan (lan (land d use) use) adala adalah h suatu upaya dalam meren!anakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi"fungsi tertentu# misalnya fungsi pemukiman# perdagangan# industri# dll . $en!ana tata guna lahan

merupakan kerangka kerja yang menetapkan keputusan"keputusan terkait tentang lkasi# kapasitas dan jadwal pembuatan jalan# saluran air bersih dan air limbah# gedung seklah# pusat kesehatan# taman dan pusat"pusat pelayanan serta fasilitas umum lainnya%  Tata guna

lahan merupakan salah satu faktor penentu utama dalam pengelolaan lingkungan. eseimbangan anta antara ra kawasan dan kawasan knser&asi merupakan merupakan kunci dari pembangunan pembangunan kawasan budidaya budidaya  da  berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Tata Tata guna lahan dan pengembangan lahan dapat meliputi! a.

ota , menurut definisi uni"ersal, adalah sebuah area urban sebagai pusat pemukiman yang

 berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan dan atau status hukum.  b.

Perkotaan , merupakan merupakan pusat pemukiman pemukiman yang secara administratif administratif tidak harus berdiri berdiri sendiri sendiri sebaga sebagaii kota, kota, namun namun telah telah menunj menunjukk ukkan an kegiata kegiatan n kota kota secara secara umum umum dan berper berperan an sebaga sebagaii wilayah pengembangan

c. #ila yah , merup merupaka akan n kesat kesatua uan n ruang ruang deng dengan an unsu unsurr-un unsu surr terkai terkaitt yang yang batas batas dan dan sistemny sistemnyaa ditentuk ditentukan an berdasar berdasarkan kan pengama pengamatan tan adminis administrat tratif if pemerin pemerintaha tahan n ataupun ataupun fungsional d. awasan , merupa merupakan kan wilaya wilayah h yang yang mempun mempunyai yai fungsi fungsi dan atau aspek$p aspek$peng engama amatan tan fungsional tertentu e. Perumahan , adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan f. Permukiman , adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasn lindung ,baik yang  berupa perkotaan maupu pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung kehidupan kehidupan Perencanaan tata guna lahan adalah inti praktek perencanaan perkotaan. Sesuai dengan kedudukannya dalam prencanaan fungsional, perencanaan tata guna lahan merupakan kunci untuk mengarahkan pembangunan kota. %al itu ada hubungannya dengan anggapan lama  bahwa seorang perencana perkotaan adalah “seorang yang berpengetahuan secara umum tetapi memiliki memiliki suatu pengetahuan pengetahuan khusus.” khusus.” Pengetahuan khusus kebanyakan perencana  perkotaan ialah perencana tata guna lahan. Pengembangan tata guna lahan yang disesuaiakan dengan meningkatkan perekonomian suatu kota atau wilayah. &atanesse '()**! +*(, mengatakan bahwa secara umum ada  kategori alat-alat  perencanaan tata guna lahan untuk melaksanakan rencana, yaitu! a. Peny Penyed edia iaan an Fasi Fasilit litas as mu mum m Fasilitas umum diselenggarakan terutama melalui program perbaikan modal dengan cara melestarikan sejak dini menguasai lahan umum dan daerah milik jalan 'damija.  b. Peraturan-peraturan Pembangunan /rdonansi /rdonansi yang mengatur pendaerahan pendaerahan (zonin (zoning), g),  peraturan tentang pengaplingan, dan ketentu ketentuanan-ket ketent entuan uan hukum hukum lain mengen mengenai ai pemban pembangun gunan, an, merupa merupakan kan jamina jaminan n agar  agar  kegiatan pembangunan oleh sektor swasta mematuhi standar dan tidak menyimpang dari rencana tata guna lahan. c. %imbau %imbauan, an, epem epemimp impina inan, n, dan dan oordi oordinas nasii Sekalipun Sekalipun sedikit lebih informal daripada program perbaikan modal atau peraturan peraturan pembangunan, hal ini dapat menjadi lebih efektif untuk menjamin agar  gaga gagasa sann-ga gaga gasa san, n,

data data-d -dat ata, a,

info inform rmas asii

dan dan

risa risatt

meng mengen enai ai

pert pertum umbu buha han n

dan dan

 perkembangan masyarakat dapat masuk dalam pembuatan keputusan kalangan developer  swasta dan juga instansi pemerintah yang melayani kepentingan umum.

d. 0encana Tata 1una Lahan 0encana saja sebenarnya sudah merupakan alat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan serta saran-saran yang dikandungnya selama itu semua terbuka dan tidak basi sebagai arahan yang secara terus-menerus untuk acuhan pengambilan keputusan baik bagi kalangan pemerintah maupun swasta. Suatu cara untuk melaksanakan hal itu adalah dengan cara meninjau, menyusun dan mensahkan kembali rencana tersebut dari waktu ke waktu. &ara lain adalah dengan menciptakan rangkaian bekesinambungan antara rencana tersebut dengan perangkat-perangkat pelaksanaan untuk mewujudkan rencana tersebut.

' Paradigma Penggunaan Lahan

2alam perencanaan penataan ruang suatu kawasan sangat perlu memperhatikan  perencanaan penggunaan lahannya, karena dalam hakikatnya pada suatu lahan di dalamnya terjadi interaksi langsung dengan akti"itas manusia 'biologis, sosial, budaya dengan lingkungannya. Paradigma yang terjadi dalam penggunaan lahan bergeser dari waktu ke waktu karena adanya beberapa faktor, antara lain! a. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman  b. Perkembangan kapasitas teknologi c. Pertumbuhan kesadaran sosial 3egitu pula dalam perencanaan tata guna lahan, paradigma-paradigma yang terjadi di dalam konteks perencanaan ruang suatu kawasan antara lain! a. Pemujaan Suatu penghormatan terhadap fitur-fitur alam 'gunung, bukit, hutan, laut di mana menganggap hal tersebut sesuatu yang sakral dan dipercaya mempunyai suatu nilai adat yang dianggap baik dalam kalangan masyarakatnya. etika lahan tersebut dianggap suci$sakral maka akan memunculkan polemik bahwa lahan tersebut tidak dapat diganggu gugat pemanfaatannya.  b. 4ksploitasi Tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan lahan yang terus meningkat sedangkan ketersediaan akan lahan yang terbatas sehingga memaksa akan adanya perubahan alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada. c. 5presiasi Suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu lahan yang ada dengan cara mengenali, menilai dan membandingkan suatu lahan tersebut akan nilai guna lahan tersebut.

d. onser"asi paya untuk mempertahankan, memelihara, memperbaiki atau merehabilitasi, dan meningkatkan jumlah daya tanah, agar berdayaguna optimum sesuai dengan  pemanfaatan atau fungsinya. onser"asi meliputi masalah-masalah sebagai berikut!

-  Benefisiasi, yaitu mempertahankan serta mempertinggi fungsi, manfaat, atau faedah sumberdaya tertentu.

-  Preservasi, yaitu pemeliharaan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas sumberdaya tertentu sepanjang waktu.

-  estorasi, yaitu pemeliharaan dan perbaikan untuk meningkatkan manfaat serta  perkembangan sumber-sumber biotik.

-  eklamasi, yaitu mengubah sumber-sumber yang tidak produktif atau tidak berguna menjadi produktif dan bermanfaat kembali.

-  !fisiensi, yaitu pemanfaatan atau pengeluaran sesuatu sumber yang tidak berlebihan tetapi sesuai dengan keperluan atau kebutuhan.

( Urgensi Land Use Planning 

6engingat pentingnya tanah bagi kelangsungan hidup manusia karena adanya beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, maka penting pula dilakukan penataan atas segala jenis akti"itas di dalamnya. )erbagai ma!am akti&itas manusia# yang seringkali bertentangan satu sama lain# dapat mengakibatkan adanya ketidakseimbangan dalam penggunaan lahan%

Pengembangan sebuah kawasan yang mulanya merupakan kawasan pertanian menjadi kawasan industri tentu saja akan membawa dampak yang tidak ringan. Selain dari segi lingkungan, dampak yang kemudian muncul adalah adanya perubahan jumlah bangkitan di kawasan tersebut, perubahan sosial masyarakatnya, hingga kesenjangan fungsi antara kawasan industri  baru dengan kawasan permukiman penduduk di sekitarnya.

Perencanaan tata guna lahan juga diperlukan agar fungsi"fungsi yang diren!anakan dapat saling menunjang keberadaannya . &ontohnya adalah lahan yang dimanfaatkan sebagai

kawasan perkantoran berada di dekat kawasan komersil atau pemerintahan yang relatif lebih mudah dijangkau.

Perencanaan tata guna lahan juga diharapkan mampu meminimalkan besarnya bangkitan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain karena adanya akti&itas"akti&itas yang tidak  bisa dipenuhi dalam satu tempat%   arena itulah perencanaan tata guna lahan tidak dapat

dipisahkan dengan sistem transportasi sebab dari adanya suatu guna lahan tertentu sering diikuti oleh adanya bangkitan transportasi di sekitarnya.

* Prses Dasar Land Use Planning  +ur&ey pendahuluan untuk memperleh data dasar# yang meliputi studi pustaka# sur&ey primer di lapangan# dan mengkmpilasi data dasar menggunakan paduan peta tematik%

Studi pustaka ini dipergunakan untuk mengetahui tujuan, prinsip, dan standar minimal terkait  penggunaan suatu guna lahan. 6isalnya guna lahan perumahan, perdagangan, industri,  perkantoran, dsb yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

,elakukan penilaian kapabilitas lahan dari hasil sur&ey dan menganalisis kesesuaian lahan dengan akti&itas%  %al ini dilakukan melalui analisis SL 'satuan kemampuan lahan yang

melihat kondisi fisik dasar suatu wilayah, persebaran sarana, dan tata guna lahan eksisting untuk  mengetahui pola akti"itas eksisting.

-dentifikasi sifat dan pla perkembangan kta . 5pakah terpusat atau bisa jadi meloncar 

'leap"frog). Selain itu juga mengidentifikasi kawasan yang belum berkembang dan pusat-pusat akti"itas untuk membaca pola pertumbuhan kota dan memprediksi perkembangan di masa mendatang. 6enyiapkan rencana lokasi dan tujuan untuk peruntukkan guna lahan.

#ambar ($) Proses %nventarisasi !ksisting &ahan Perkotaan

#ambar (') nalisis rah Perkembangan Penggunaan &ahan

. Teri Peren!anaan Tata Guna Lahan .%1 Teri /nsentris

Teori konsentris dikemukakan oleh 4.#. 3urgess dalam analisisnya pada ota &hicago pada tahun ()+7 dengan analogi dari dunia hewan di mana suatu daerah akan didominasi oleh suatu spesies tertentu. Seperti halnya pada wilayah  perkotaan akan terjadi pengelompokan tipe penggunaan lahan tertentu. 3erikut merupakan gambaran model 8ona konsentris oleh 3urgess!

eterangan! (. 2aerah pusat kegiatan +. 9ona peralihan :. 9ona perumahan pekerja . 9ona permukiman yang lebih baik  7. 9ona para penglaju

#ambar () *odel +eori onsentris Burgess

6odel 3urgess merupakan suatu model yang diperuntukkan bagi kota yang mengalami migrasi besar-besaran dan pasar perumahan didominasi oleh sektor pri"at. 2engan demikian bagi kota yang tingkat migrasinya rendah dan peranan sektor public sangat besar, maka teori ini menjadi kurang rele"an. Teori onsentris 3urgess memiliki  beberapa kelemahan antara lain! a. Pada kenyataannya gradasi antar 8oona tidak terlihat dengan jelas  b. 3entuk &32 kebanyakan memiliki bentuk yang tidak teratur  c. Perkembangan kota cenderung mengikuti rute strategis d. %omogenitas internal yang tidak sesuai dengan kenyataan e. Slum area tidak selalu berada di area pusat kota

.%' Teri /etinggian )angunan

Teori etinggian 3angunan dikemukakan oleh 3ergel pada tahun ()77 yang menyebutkan bahwa penggunaan lahan tidak hanya dipertimbangkan dari jaraknya dari  pusat kota saja (distance decay principle from the center) melainkan juga jaraknya dari tanah (height decay principle from the ground). 3erikut merupakan

kur"a hubungan antara penggunaan lahan dengan ketinggian bangunan menurut 3ergel!

#ambar (-) urva +eori etinggian Bangunan Bergel 

.%( Teri +ektr

%omer %oyt pada tahun ():) menyebutkan bahwa pola sektoral yang terjadi  pada suatu wilayah bukanlah suatu hal yang kebetulan tetapi merupakan asosiasi keruangan dari beberapa "ariabel yang ditentukan oleh masyarakat. ;ariabel yang dimaksud merupakan kecenderungan masyarakat dalam menempati daerah yang mereka anggap nyaman dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. 2engan demikian dapat dikatakan bahwa perkembangan kota secara sektoral tidak terjadi secara acak  melainkan mengikuti pola atau perkembangan tertentu. 3erikut merupakan gambaran model teori sektor oleh %oyt!

eterangan!

#ambar (/) *odel +eori 0ektor 1oyt 

(.

2aerah pusat kegiatan '&32

'.

holesale light manufacturing 

:.

Permukiman kelas rendah

.

Permukiman kelas menengah

7.

Permukiman kelas tinggi

.%* Teri Prs

Teori Poros dicetuskan oleh 3abcock pada tahun ():+ sebagai respon akan Teori onsentris 3urgess. Teori ini mendasarkan penggunaan lahan pada peranan sektor transportasi. eberadaan jalur transportasi akan menyebabkan distorsi pada  pola konsentris, sehingga daerah yang dilalui oleh jalur transportasi akan memiliki  perkembangan fisik yang berbeda dengan daerah yang tidak dilalui oleh jalur  transportasi. 3erikut merupakan gambaran model Teori Poros oleh 3abcock!

eterangan! (. Pusat egiatan '&32 +. Transistion 9one! 6ajor 0oads :. Low A tentang Peraturan 2asar Pokok-Pokok 5graria. Pasal ( menentukan agar Pemerintah membuat Brencana umumC penggunaan tanah untuk   berbagai macam kepentingan masyarakat dan negara. Sedang Pasal (7 P5 menentukan agar penggunaan tanah tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan hidup termasuk terpeliharanya tingkat kesuburan tanah. 2alam undang-undang tersebut belum dijelaskan secara detil tentang teknis  bagaimana pemanfaatan lahan dilakukan. 2alam  Pokok 5graria hanya menekankan bahwa penggunaan lahn haruslah mensejahterakan masyarakat serta tidak merusak kesuburan tanah tersebut. Pernyataan ini menimbulkan berbagai  persepsi di kalangan perencana di tahun +AA tentang Penatagunaan Tanah, selama ini Pemerintah
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF