Teori Perdagangan Internasional
September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Teori Perdagangan Internasional...
Description
Teori Perdagangan Internasional
Retno Ningrum Lutfi Azhari Hasibuan Mira Lestari Yoga Pratama
TEORI KEUNGG KEUNGGULAN ULAN KOMPARA OMPARATIV TIVE E Teori keunggulan komparatif (theory (theory of comparative advantage)) merupakan teori advantage merupakan teori yang yang dikemukakan oleh David Rica Ri carrdo pada pada tahun ahun 1817 1817.. Davi David d Rica Ricarrdo be berp rpen enda dapa patt bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asalk asa lkan an ne nega gara ra te ters rseb ebut ut me mela laku kuka kan n spe spesia sialis lisasi asi produ produks ksii terha te rhada dap p ba bara rang ng yang yang memili memiliki ki biaya biaya rela relatif tif te terk rkeci ecill dari dari
negara lain.
Untuk mempertegas teorinya, David Ricardo memberlakukan beberapa beberapa asumsi, yaitu : •
Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasiona internasional. l.
•
Hanya ada 2 barang (komoditi) yang diperdagang diperdagangkan. kan.
•
Ma Masi sing ng-m -mas asin ing g neg negar ara a ha han nya me memp mpun unya yaii 1 fak akto torr pr prod oduk uksi si
•
(tenaga kerja). Skala produksi bersifa bersifatt “constant return to scale”, artinya harga rel elat atif if ba barran angg-ba barran ang g te terrse sebu butt ad adal alah ah sa sama ma pa pada da be berb rbag agai ai kondisi produksi.
•
Berlaku labo laborr th theo eory ry of va valu lue e (teori (teori ni nila laii te tena naga ga ker erja ja)) ya yang ng menyatakan bahwa nilai atau harga dari suatu barang (komoditi) dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.
•
Tidak memperhitungk memperhitungkan an biaya biaya peng pengangkutan angkutan dan lain-lain dalam pemasaran.
1. Co Cost st comp compar arat ativ ive e adva advant ntag age e ((labor labor efficiency )) 2. Production
comparative
advantage
(labor
productivity ) Teori david ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu produk ditentukan olehmemproduksinya. jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk Menurut teor eori cost comp omparative advanta tag ge suatu negara neg ara akan aknal anl mem memper h manfa ma atesial da dari ri perda per gan in inter terna nasio siona ji jika ka perole mela meoleh laku kuka kan nnfaat sp spesi alisa isasi si dagan prod prgangan oduk uksi si dan mengekspor bara ran ng dimana negara ters rse ebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang efisien.
DATA CONTOH COST COMPARATIVE
NEGARA
PRODUKSI 1 KG GULA 1 M KAIN
INDONESIA
3 HARI KERJA
4 HARI KERJA
CINA
6 HARI KERJA
5 HARI KERJA
JIKA DITINJAU DARI KEUNGGULAN MUTLAK ADAM SMITH MAKA INDONESIA UNGGUL MUTLAK KARENA LABOR COSTNYA LEBIH EFISIEN DIBANDINGK DIBANDINGKAN AN DENGAN CINA, BAIK DALAM PRODUKSI 1 KG GULA MAUPUN 1 METER KAIN. DENGAN DEMIKIAN TENTU TIDAK AKAN TERJADI PERDAGANGAN ANTARA KEDUA NEGARA JIKA DIDASARKAN PADA TEORI ADAM SMITH.
AKAN TETAPI, BERDASARKAN TEORI D. RICARDO, WALAUPUN INDONESIA MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE DIBANDINGKAN DENDAPAT DENGAN GAN CINA UNTUK KEDUA PRODUK DI ATAS, MAKA TETAP TERJADI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG MENGUNTUNGKAN KE DUA NEGARA MELALUI SPESIALISASI JIKA NEGARA TERSEBUT MEMILIKI COST COMPARATIVE ADVANTAGE.
DATA PERHITUNGAN COST COMPARATIVE (LABOR ) EFFICIENY PERBANDINGAN COST
1 KG GULA
1 M KAIN
INDONESIA/CINA
3/6 HK
4/5 HK
CINA/INDONESIA
6/3 HK
5/4 HK
HK = HARI KERJA
PERBANDINGAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE , BAHWA TENAGA KERJA INDONESIA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN TENAGA TENAGA KERJA CINA DALAM PRODUKSI 1 KG GULA (3/6 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 METER KAIN (4/5 HK). HK). HAL INI AKAN MENDORON MENDORONG G INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR GULA. SEBALIKNYA, TENAGA KERJA CINA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN TENAGA KERJA INDONESIA DALAM PRODUKSI 1 METER KAIN (5/4 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 KG GULA (6/3 HK). HK). HAL INI MENDORON MENDORONG G CINA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN.
SELANJUTNYA, DISUSUN PERBANDINGAN KEMAMPUAN PRODUKSI SETIAP TENAGA KERJA PER HK PADA MASING-MASING NEGARA.
PERBANDINGAN PRODUKSI/HK NEGARA
GULA
DASAR TUKAR DALAM NEGERI (DTDN)
KAIN
4 KG = 3 M INDONESIA 1/3 KG
1/ 4 M
M
1 KG = 3/4 4/3 KG = 1
M 5 KG = 6 M M CINA
1/6 KG
1 KG = 6/5 5/ 6 KG = 1
1/ 5 M M
1. BILA INDON INDONESIA ESIA MELA MELAKUKAN KUKAN SPESI SPESIALISAS ALISASI I PRODUKSI PRODUKSI DAN EKSPOR EKSPO R 1 KG GULA GULA KE CINA, CINA, MAKA MAKA AKAN MEMPER MEMPEROLEH OLEH 5/6 M KAIN, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA MEMPEROLEH 3/4 M KAIN. JADI DENGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR GULA INDONESIA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
SEBE SE BESA SAR R (6 (6/5 /5 M – 3/ 3/4 4 M = 9/2 9/20 0 M) M)..
2. BILA CINA MELA MELAKUKAN KUKAN SPE SPESIALI SIALISASI SASI PRO PRODUKSI DUKSI DAN MENGEKSPOR 1 M KAIN KE IN INDONESIA, DONESIA, MAKA AKAN DIPEROLEH 4/3 KG GULA, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA HANY A MEM MEMPERO PEROLEH LEH 6 6/5 /5 KG GU GULA. LA. JI JIKA KA DE DENGAN NGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN, CINA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR (4/3 KG – 5/6 KG = 1/2 KG. 3. KEU KEUNT NTUN UNGAN GAN YA YANG NG DIP DIPERO EROLEH LEH MA MASIN SING-M G-MASI ASING NG NE NEGAR GARA A DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL INI MERUPAKAN GAIN FR GAIN FROM OM TRAD TRADE E KARENA ADANYA PERBEDAAN COST . COMP CO MPAR ARATI ATIVE VE ADVA ADVANT NTAG AGE E
ADANYA SPESIALISASI PADA MASING-MASING NEGARA BERDASARKAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE MAKA AKAN TERJADI PENGHEMATAN HARI KERJA SEBAGAI BERIKUT :
GULA
KAIN
2 KG
2 KG
2 M
2 M
HARI KERJA
TS
DS
TS
DS
INDONESI A
3 HK
6 HK
4 HK
0 HK
CINA
6 HK
0
5 HK
10 HK
9 HK
6 HK
9 HK
10 HK
TS = TANPA SPESIALISASI DS = DENGAN SPESIALISASI
DENGAN SPESIALISASI AKAN DAPAT DIPRODUKSI 2 KG GULA DAN 2 M SUTRA DENGAN HARI KERJA YANG LEBIH SINGKAT, YAITU 16 HARI KERJA. TANPA ADANYA SPESIALISASI AKAN DAPAT DIPRODUKSI 2 KG GULA DAN 2 M SUTRA DENGAN HARI KERJA YANG LEBIH TINGGI, YAITU 18 HARI KERJA.
2. PROD PRODUCTI UCTION ON COM COMPARAT PARATIVE IVE ADVAN ADVANTAGE TAGE (LABOR PRODUCTIVITY )
Tabel ProduktivitasMa TKkana Maka nan n (un (unit it// TK) TK)
Pakai akaian an (u (uni nit/ t/ TK) TK)
Utara
10
5
Selatan
20
40
Di Utar Utara: a: untu untuk k meng mengha hasi silk lkan an 10 maka makana nan, n, maka maka perl perlu u diko dikorb rban anka kan n5 paka pa kaia ian, n, atau atau untu untuk k meng mengha hasi silk lkan an 1 maka makana nan n perl perlu u diko dikorb rban anka kan n½ pakaia pak aian. n. Sedang Sedangkan kan di Sela Selatan tan:: untuk untuk men mengha ghasilk silkan an 20 makana makanan, n, perlu pe rlu dikor dikorba bank nkan an 40 paka pakaia ian, n, atau atau un untu tuk k me meng ngha hasi silk lkan an 1 ma maka kana nan n perlu per lu dik dikorb orbank ankan an 2 pakaian pakaian.. Artiny Artinya, a, Selatan Selatan mem membut butuhk uhkan an biaya biaya 4 x lebi le bih h ting tinggi gi di diba band ndin ingk gkan an deng dengan an Utar Utara. a. De Deng ngan an demi demiki kian an dapa dapatt dika di kata taka kan n bahw bahwa a Utar Utara a memp mempun uny yai keun keungg ggul ulan an komp kompar arat atif if un untu tuk k mengha men ghasilk silkan an mak makana anan. n.
MODEL MODERN : KEUNGGULAN KOMPETITIF
Terdapat
berbagai
definisi
mengenai
daya
saing
internasional suatu negara atau industri di suatu negara. Menurut konsep tradisional : daya saing internasional tergantung pada pasokan tenaga kerja, modal dan sumber daya alam yang banyak dengan harga yang murah. day ya sa saiing in inte terrna nasi sio onal seb ebu uah ne neg gara di diuk ukur ur da dari ri da pangsa pasar dunianya. Makin besar pangsa pasarnya makin kuat juga daya saing internasionalnya.
Membagi daya saing internasional menjadi dua golongan : daya saing harga, seperti upah nominal, tingkat kurs dan produkstivitas tenaga kerja; dan daya saing bukan harga, seperti kualitas, pemasaran, jasa dan diferensiasi pasar.
Menurut pandangan modern, daya saing internasional dari sebuah uah indu ndustri nasional nal dapat didefin finisikan sebagai industri yang memiliki posisi pasar yang supe su peri rior or mela melalu luii laba laba yang ang ting tinggi gi dan dan pert pertum umbu buha han n yang konstan pada saat dibandingkan dengan pesaingnya.
2. Teori Keunggulan Kompetitif Menurut Porter (Model Berlian Daya Saing Internasional)
Menurut Porter , tidak ada korelasi langsung antara dua faktor produksi (sum (s umbe berr da day ya alam alam yang ang melimpah dan sumber daya manusia yang murah) yang dimiliki suatu negara, yang dimanfaatkan menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan internasional.
Porter menyatakan terdapa patt empat pat atribut utama yang menentukan mengapa industri ter ertten entu tu da dala lam m su sua atu neg negara ara da dapa patt menc mencap apai ai sukses internasional, yaitu sebagai berikut. 1) Keadaan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil atau prasarana. 2) Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di dalam negeri untuk hasil has il industri tertentu. 3) Ek Eksi sisstensi ensi indu indusstri tri terk erkai aitt dan dan pend penduk ukun ung g kompetitif secara internasional. 4) Strategi perusahaan itu sendiri, dan struktur serta sistem persaingan antar perusahaan.
•
Selain
keempat
faktor
tersebut,
keungg ggu ulan kompetitif nasional juga masih dipen dipeng garuh aruhii oleh ffakt aktor or k kebet ebetulan ulan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu (c (chance events), seperti pen pe nemu emuan prod odu uk baru aru, melonja onjak knya harga, perubahan nilai tukar, konflik keamanan antar negara dan lain-lain, dan tindakan-tindakan atau kebijakan pemerintah ( pemerintah (governmen government) t)..
Gambar 6.1. Model Berlian Daya Saing Internasional
2. Teori Keunggulan Kompetitif Menurut DongSung Cho (Daya Saing Internasional Berdasarkan Model 9 Faktor)
•
Dong Dong-S -Sun ung g Cho me menj njel elas ask kan ba bahw hwa a Mode Modell Berlian dari Porter kurang menerangkan men me ngapa beb beberapa jenis indu ndustri di Korea Selatan, seperti industri tekstil, baja, pem pe mbua buatan kapa pall, mobil bil, se sem mi kondukt uktor, peralatan elektronik rumah tangga, konstruksi dan lain-lain, memiliki daya saing internasional.
•
Dong Dong-S -Sun ung g Cho Cho kem emud udia ian n meng mengem emba bang ngk kan model yang dikenal sebagai Model 9 Faktor, yang merup merupak akan an pen penge gemba mbang ngan an dari dari mod model el Porter.
•
Perbedaan antara Model Berlian yang dikembangkan oleh Porter dibanding Model 9 Faktor dari Dong-Sung Cho pada empat faktor yang di meliputi luar kotak: berlian, yaituterletak keberadaan faktor faktorada yang
tenaga kerja (workers), kerja (workers), birokr birokrasi asi dan politisi (politicians politisi (politicians and bureaucrats), (enterpreners), dan kewirausahaan (enterpreners), manajer, teknisi dan perancang
profesional (profesional, managers, designers and engineers).
Ju Jug ga fakt aktor akse aksess dan dan kesem esempa pattan (chanc (chance e event events) s) dalam dala m melak elakuk ukan an sesu sesua atu bagi agi masy asyaraka akat, yang berada di luar kotak segi empat tersebut, dimana akses dan kesempa esempata tan n merupa merupaka kan n fakt aktor or yang yang tidak tidak kalah kalah penting dalam mempertajam day daya a saing internasional.
View more...
Comments