teori organismik
May 14, 2019 | Author: Riska Solang | Category: N/A
Short Description
Download teori organismik...
Description
TEORI ORGANISMIK Sejak Sejak Descar Descartes tes pada pada abad abad XVII XVII membagi membagi indivi individu du dalam dalam dua bagian bagian yang yang terpisah namun saling mempengaruhi, yaitu badan dan jiwa, dan Wundt dalam abad XIX, mengikuti tradisi asosialisme Inggris, membagi jiwa ke dalam partikel-partikel elementer berupa pendirian, perasaan, dan khayalan, berulang kali telah dicoba untuk menyatuhkan kembali jiwa dan badan serta memperlakukan organisme sebagai keseluruhan yang padu dan tero terorg rgani anisi sir. r. Sala Salah h satu satu segi segi pand pandang ang terk terken enal al yang yang tela telah h mena menari rik k bany banyak ak pengikutnya pengikutnya dalam tahun-tahun tahun-tahun belakangan ini adalah segi pandang organismik organismik atau holistic. Segi pandang ini bias ditemukan dalam psikologi Adolf Meyer (Meyer, 1948, Renn Rennie ie,, 1943 1943), ), dala dalam m sala salah h satu satu orie orient ntas asii dibi dibida dang ng kedo kedokt kter eran an yang yang dise disebu butt psikosomantik (Dunbar, 1954), dan dalam karya pokok Coghill tentang perkembangan sistem sistem saraf dalam hubungannya dengan tingkah tingkah laku (1929). Tokoh-tokoh penting dari kalangan kedokteran yang mempelopori konsep organismik adalah Hughlings Jackson, neorolog termasyur dari Inggris (1931) dan Claude Bernard, fisilog Prancis yang terkenal (1866) (1866).. Jan Smuts Smuts tentar tentaraa dan negara negarawan wan Afrik Afrikaa Selata Selatan, n, diakui diakui sebagai sebagai pelopor pelopor pendukung Teori Organismik dari segi filsafat dan bukunya yang penting, Holism and evolution (1926), sangat berpengaruh. Ciri-c Ciri-ciri iri utama utama teori teori organi organismi smik k sejauh sejauh menyan menyangkut gkut psikol psikologi ogi tentan tentang g sang sang pribadi dapat diringkaskan sebagai berikut : 1. Teor Teorii orga organi nism smik ik menek menekan anka kan n kesa kesatu tuan an,, inte integr grit itas as,, kons konsis iste tens nsii dan dan kohe kohere rens nsii pada pada kepriba kepribadia dian n yang yang normal normal.. Organi Organisas sasii adalah adalah keadaan keadaan organi organisme sme yang yang normal normal;; disorganisa disorganisasi si adalah adalah patologis patologis dan biasanya biasanya disebabkan disebabkan oleh pengaruh lingkungan lingkungan yang bersifat opresif atau mengancam atau oleh kelainan-kelainan dalam organ-organ tertentu. 2. Teor Teorii organ organis ismi mik k berto bertola lak k dari dari organ organis isme me seba sebaga gaii sist sistem em yan yang g tero terorg rgan anis isas asi, i, baru baru kemudian dilanjutkan dengan analisis mengenai bagian yang membentuk keseluruhan itu. Setiap Setiap bagian bagian tidak tidak pernah pernah dipisa dipisahkan hkan dari dari keselu keseluruh ruhann annya ya dan dipela dipelajar jarii sebaga sebagaii kesatuan yang terpisah; tetapi selalu dilihat sebagai anggota dalam organisme secara kesel keselur uruh uhan an.. Para Parah h ahli ahli teor teorii orga organi nism smik ik yaki yakin n bahwa bahwa tida tidak k mung mungki kin n mema memaha hami mi keselu keseluruh ruhan an dengan dengan mempel mempelaja ajari ri secara secara langsu langsung ng bagian bagian-ba -bagia gian n dan potong potongan an yang yang terpisah karena keseluruhan berfungsi menurut hokum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian. 3. Teor Teorii orga organi nissmik mik bera berasu sum msi bahw bahwaa indi indivi vidu du dim dimoti otifas fasikan ikan hany hanyaa oleh oleh satu atu dorongan utama, bukan oleh banyak dorongan, Goldstein menamakan motif utama ini aktua aktuali lisa sasi si-di -diri ri atau atau real realis isas asii diri diri,, yang yang bera berart rtii manu manusi siaa teru teruss mener menerus us berus berusah ahaa merealisasikan potensi-potensi yang ada pada diri dalam setiap kesempatan yang terbuka bagian bagianya. ya. Tujuan Tujuan satu-s satu-satu atunya nya ini member memberika ikan n arah arah dan kesatu kesatuan an pada kehidupa kehidupan n seseorang. 4. Mesk Meskip ipun un teor teorii orga organi nism smik ik tida tidak k mema memand ndan ang g indi indivi vidu du sebag sebagai ai sist sistem em tert tertut utup up,, namun teori tersebut cenderung meminimasikan meminimasikan pentingnya pentingnya dan sifat sifat menentukanya menentukanya pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan normal, sebaliknya menekankan potensi-pote potensi-potensi nsi inheren inheren pada organisme organisme untuk tumbuh. Organisme Organisme memilih memilih segi-segi segi-segi lingkun lingkungan gan yang yang akan akan direak direaksin sinya ya dan kecual kecualii dalam dalam situas situasi-s i-sit ituas uasii langkah langkah dan tak normal lingkungan tidak dapat memaksa individu untuk bertingkah laku dengan cara yang asing baginya. 1
5. Teor Teorii orga organi nism smik ik seri sering ngka kali li meng mengun unak akan an meng menggu guna naka kan n prin prinsi sipp-pr prin insi sip p gest gestal alt, t, tetapi menilai bahwa keasyikan para ahli Gestalt pada fungsi-fungsi khusus organisme seperti persepsi dan belajar, memberi dasar yang terlalu sempit untuk memahami seluruh organi organisme sme.. Teori Teori organi organismi smik k memper memperluas luas dasar dasar itu dengan dengan memasu memasukan kan ke dalam dalam jangkauannya jangkauannya segala sesuatu sesuatu yang dimiliki dan dilakukan dilakukan oleh organisme. Meskipun banyak hal dalam teori organismik mirip dengan teori Lewin, namun topologi Lewin sema semata ta-m -mat ataa berc bercor orak ak psik psikol ologi ogiss dan tida tidak k menc mencak akup up orga organi nism smee biol biolog ogis is secar secaraa keseluruhan. 6. Teor Teorii orga organi nissmik mik berp berpen enda dapa patt bahw bahwaa lebi ebih bany banyak ak pel pelajar ajaran an akan akan dipe dipero rolleh banyak dengan menyelidiki seorang peribadi secara komprehensif dari pada menyelidiki secara secara eksten ekstensif sif fungsi fungsi psikol psikologi ogiss khusus khusus terten tertentu tu yang yang diabst diabstrak raksik sikan an dari dari banyak banyak indivi individu. du. Atas Atas dasar dasar ini, ini, teori teori organi organismi smik k cender cenderung ung lebih lebih populer populer dikala dikalanga ngan n para para psikolog klinis yang perhatianya tertuju pada sang pribadi secara keseluruhan ketimbang dikalangan sang psikolog eksperimental yang terutama tertarik pada proses-proses atau fungsi khusus, seperti persepsi dan belajar. Kurt Goldstein
Kurt Goldstein Goldstein mendapatkan mendapatkan pendidikan dalam bidang neurologi neurologi dan psikiatri psikiatri di Jerman dan termasyur sebagai seorang ilmuan dan profesor dibidang kedokteran sebelum pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1935 sesudah Nazi berkuasa. Ia lahir di Upper Silesi Silesiaa yang yang waktu waktu itu merupak merupakan an bagian bagian dari dari Jerman Jerman tetapi tetapi kemudi kemudian an bagian bagian dari dari Polandi Polandia, a, pada tanggal tanggal 6 Novembe Novemberr 1878, 1878, dan menggon menggondol dol ijasah ijasah kedokt kedoktera eran n dari dari Universitas Breslau, Lower Silesia pada tahun 1903. Struktur Organisme Organi Organisme sme terdir terdirii dari dari anggota anggota-an -anggo ggota ta yang yang saling saling berhubu berhubunga ngan; n; anggot anggotaaanggota ini tidak terlepas dan terpisah satu sama lain kecuali dalam keadaan abnormal atau artifisial, misalnya keadaan sangat cemas. Organisasi pokok dari fungsi organismik adalah adalah figur figur dan latar latar belaka belakang. ng. Suatu Suatu figur figur adalah adalah setiap setiap proses proses yang yang muncul muncul dan menonjol dari suatu latar belakang. Di bidang persepsi, figur adalah apa yang menjadi pusat kesadaran. Misalnya, kalau seseorang meilhat suatu objek dalam kamar, persepsi terhadap objek itu adalah figur, sedangkan keadaan lain didalam kamar adalah latar belakangnya. Di bidang tindakan, figurnya adalah aktifitas pokok yang sedang dilakukan oleh individu. Apa yang yang menyeb menyebabka abkan n figur figur muncul muncul dari dari latar latar belakan belakang g organi organisme sme secara secara keseluruhan? keseluruhan? Figur ditentukan ditentukan oleh tugas yang dituntut oleh keadaan organisme organisme pada sesuatu sesuatu saat. Jadi, bila organisme organisme yang lapar dihadapkan pada tugas untuk mendapatkan mendapatkan makanan makanan,, maka maka setiap setiap proses proses yang yang akan akan membant membantu u melaku melakukan kan tugas tugas terseb tersebut ut akan akan muncul sebagai figur. Goldstein membedakan antara figur-figur alamiah yang secara fungsional terletak pada latar belakang keseluruhan organisme dan figur-figur tidak alamiah yang menjadi terpisah dair seluruh organisme dan yang latar belakangnya juga merupakan bagian yang terpisah terpisah dari organisme. organisme. Figur-fig Figur-figur ur yang tak alamiah alamiah ini disebabkan oleh peristiwa peristiwa tarumatik dan oleh latihan-latihan dalam keadaan-keadaan yang tidak memilih makna bagi individu. Goldstein yakin bahwa banyak eksperimen eksperimen psikologis yang dilakukan dilakukan untuk meneliti hubungan-hubungan stimulus respon yang terpisah mengandung sedikit atau atau bahkan bahkan tidak tidak ada hubunga hubunganny nnyaa dengan dengan tingka tingkah h laku laku wajar wajar dari dari organi organisme sme dan 2
dengan demikian kurang memberikan pengetahuan yang berguna tentang hukum-hukum yang mengatur berfungsinya organisme. Dengan kriteria kriteria manakah manakah fifur yang alamiah, melekat dapat dibedakan dari figur yang tak alamiah, terpisah? terpisah? Goldstein Goldstein menyatakan menyatakan bahwa suatu bentuk adalah alamiah alamiah kalau ia mencerminkan pilihan orang yang bersangkutan, dan jikah tingkah laku yang ditimbulkan bersifat teratur, feklsibel dan sesuai dengan situasi. Meskipun Meskipun Goldstein Goldstein menekankan menekankan sifat fleksibel fleksibel dan platis proses-proses proses-proses wajar yang berlawanan dengan sifat kaku proses-proses yang tak wajar, namun ia mengakui bahwa aktivitas-aktivitas yang disenangi bisa menjadi tetap konstan selama hidup tanpa kehilngan hubunganya yang erat dengan organisme seluruhnya. Sesungguhnya, Goldstein menunj menunjukan ukan banyak banyak kontasi kontasi pada organi organisme sme,, sepert sepertii ambang ambang kesada kesadaran ran,, kegiata kegiatan n motorik, sifat intelektual, faktor emosional dan sebagainya. Pembedaan struktur lain yang dimanfaatkan oleh Goldstein adalah pembedaan antara tingkah laku konkret dan tingkah laku abstrak. Perbedaan antara tingkah laku konkret dan tingka laku abstrak merupakan perbedaan antra reaksi langsung terhadap stimulus dan reaksi terhadap stimulus tersebut setelah dipikir. Dinamika Organisme Konsep-konsep dinamika pokok yang dikemukakan Goldtein adalah: (1) proses ekualis ekualisasi asi atau atau pemusa pemusatan tan organi organisme sme,, (2) aktual aktualisa isasisi-dir dirii atau atau realis realisasi asi diri, diri, dan (3) ”penyesuaian” dengan lingkungan. Ekualisasi Goldst Goldstein ein mempos mempostul tulasi asikan kan adanya adanya suatu suatu sumber sumber energi energi yang yang agak agak tetap tetap dan cenderung terbagi merata dalam seluruh organisme. Energi yang tetap dan terbagi merata ini memberi tegangan yang ”merata” dalam organisme, dan organisme selalu kembali atau berusaha kembali ke keadaaan rata –rata ini setiap kali suatu stimulus mengubah tegangan. Kembali kepada keadaan ”rata – rata” inilah yang disebut proses disebut proses ikualisasi. ikualisasi. Misaln Misalnya, ya, orang orang menden mendengar gar suara suara yang yang datang datang dari dari sebela sebelah h kanan kanan dan menole menolehka hkan n kepala ke arah itu. Tujuan dari orang yang normal dan sehat tidak hanya melepaskan tegangan tetapi membua membuatny tnyaa seimba seimbang. ng. Taraf Taraf dimana dimana tegang tegangan an menjad menjadii seimba seimbang ng merupak merupakan an suatu suatu pemusatan organisme. Pemusatan yang penuh atau keseimbangan yang sempurna adalah suatu keadaan holistik yang ideal yang mungkin jarang tercapai. Prinsi Prinsip p ekuali ekualisas sasii menera menerangka ngkan n keteta ketetapan, pan, keterp keterpadu aduan an (coher (coherenc ence), e), serta serta keteraturn tingkah laku ditengah gangguan stimulus – stimulus. Goldstein tidak yakin bahwa bahwa sumber sumber ganggua gangguan n teruta terutama ma terlet terletak ak dalam dalam faktor faktor intrao intraorga rganik nik,, kecual kecualii dalam dalam keadaan tak normal dan keadaan katastrofik yang menyebabkan isolasi dan knflik batin. Ekualisasi diri Inilah motif pokok dalam pandangan Goldstein, malahan satu – satunya motif yang dimiliki organisme. Apa yang tampak sebagai dorongan – dorongan yang berbeda seperti seperti lapar, lapar, seks, kekuasaan, kekuasaan, prestasi, prestasi, dan keingintahua keingintahuan n semata semata –mata merupakan manifestasi tujuan hidup pokok, yakni mengaktualisasikan diri sendiri. Aktualisasi diri adalah adalah kecende kecenderun rungan gan kreati kreatiff dari dari kodrat kodrat manusi manusia, a, hal terseb tersebut ut merupak merupakan an prinsi prinsip p organi organik k yang yang menyeb menyebabka abkan n organi organisme sme berkem berkemban bang g dengan dengan lebih lebih penuh penuh dan lebih lebih 3
sempurna. Setiap kebutuhan adalah suatu keadaan kekurangan yang mendorong orang untuk menutup kekurangan itu. Goldstein dalam pandangannya, ketidaksadaran adalah latar belakang tempat masuknya bahan sadar apabila tidak lagi berguna untuk realisasi – diri dalam situasi tertentu, dan tempat asal bahan itu muncul kembali bila pantas dan cocok lagi untuk realisasi-diri. Penyesuaian dengan lingkungan Meskipun sebagai seorang teoretikus organismik Goldstein menekankan faktor – faktor tingkah laku yang berasal dari dalam dan prinsip bahwa organisme berusaha mendapa mendapatka tkan n lingkun lingkungan gan yang yang paling paling serasi serasi untuk untuk aktual aktualisa isasisi-dir diri, i, namun namun ia tidak tidak berpendirian ekstrem bahwa organisme imun terhadap peristiwa – peristiwa yang terjadi di dunia dunia luar. luar. Goldst Goldstein ein mengaku mengakuii penting pentingnya nya dunia dunia objekt objektif, if, baik baik sebaga sebagaii sumber sumber gangguan yang harus diatas oleh individu untuk memenuhi cita – citanya. Organisme yang normal dan sehat adalah organisme dimana kecenderungannya kearah aktualisasidiri timbuldari dalam dan mangatasi gangguan yang timbul dari pertentangan dengan dunia, bukan karena kecemasan melainkan karena kesenangan dan kemenangan, hal ini bera berart rtii bahwa bahwa peny penyes esua uaia ian n deng dengan an ling lingku kunga ngan n itu itu teru teruta tama ma diwu diwuju judk dkan an denga dengan n menguasainya. Goldstein telah memberikan suatu ringkasan pendek dari pandangan – pandangannya tentang organisasi dan dinamika organisme dalam kutipan berikut. Terdapat suatu perubahan yang terus – menerus menyangkut ”bagian” mana dari organisme yang akan berada dilatar depan...dan mana yang ada pada latar belakang. Bagian depan ditentukan oleh tugas yang harus dipenuhi organisme itu pada sesuatu saat tertentu, yakni oleh situasi dimana organisme itu kebetulan berada, dan oleh tuntutan – tuntutan yang harus dihadapinya. Perkembangan organisme Goldstein menyatakan bahwa apabila anak – anak dihadapkan pada situasi – situ situas asii yang yang dapa dapatt dikua dikuasa sain inya ya,, maka maka ia akan akan berke berkemb mban ang g seca secara ra norm normal al lewat lewat pema pemata tang ngan an dan dan lati latiha han. n. Apab Apabil ilaa masa masala lah h – masa masala lah h baru baru timb timbul ul,, maka maka ia akan akan memben membentuk tuk pola pola – pola pola baru baru untuk untuk menang menanggul gulangi anginya nya.. Reaksi Reaksi – reaksi reaksi yang yang tidak tidak berguna berguna lagi lagi untuk untuk tujuan tujuan aktual aktualis isasi asi-di -diri ri akan akan diting ditinggga ggalka lkan. n. Akan Akan tetapi tetapi kondisi kondisi – kondi kondisi si lingk lingkung ungan an terl terlal alu u berat berat bagi bagi kapas kapasit itas as – kapas kapasit itas as anak, anak, maka maka ia akan akan mengambangkan reaksi – reaksi yang tidak serasi dengan prinsip aktualisasi diri. Dalam hal demikian, proses ini cenderung menjadi terisolasi dari pola hidup orang tersebut. Penelitian Khas dan Metode Penelitian Menurut Goldstein simtom- simtom dan pola – pola tingkah laku bukan sebagai peristiwa – peristiwa yang terpisah, tetapi sebagai reaksi – reaksi yang berakar dan merupakan bentuk – bentuk pengungkapan dari seluruh organisme itu sendiri. Dalam peneli penelitia tianny nnyaa tentan tentang g macam macam – macam macam afasia afasia atau atau ganggua gangguan n bahasa, bahasa, misaln misalnya, ya, ia menolak teori bahwa afasia adalah akibat dari cedera pada bagian tertentu dalam otak dan sebaliknya ia menyatakan bahwa karena ” bahasa adalah sarana dari individu untuk menyesuaikan menyesuaikan diri dengan dunia luar dan untuk merealisasik merealisasikan an dirinya”, dirinya”, ”maka dari itu setiap cara berbicara individu hanya dapat dipahami dari aspek hubungan dengan fungsi seluruh organisme dalam usaha untuk merealisasikan dirinya semaksimal mungkin dalam suatu situasi” 4
Penelitian tentang Kasus – kasus Cedera Otak O tak Berbicara tentang simtom – simtom neurologis dan psikologis dari pasien-pasien yang menderita cedera otak, metode – metode untuk mentes fungsi – fungsi psikologis serta perawatan terhadap pasien semacam ini, dalam buku ini dan tulisan – tulisan lain yang diterbitka diterbitkan, n, Goldstein Goldstein tetap mempertahankan mempertahankan segi pandangan organismik organismik,, yang menjelaskan tingkah laku pasien – pasien yang mendapat luka otak. Misalnya, salah satu ciri yang mencolok dari pasien – pasien ini adalah kebiasaan mereka akan keteraturan dan kebersihan. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengatur barang – barang milik mereka dan menjaga supaya segala sesuatunya tetap rapi. Goldstein mengamati bahwa organisme sangat tahan uji dan cepat menyesuaikan diri dengan cacat tertentu selama orang itu berpendapat bahwa ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan tidak kehilangan keseimbangan oleh tekanan – tekanan yang tidak semestinya dari dunia luar. Segi pandangan organismik tentang simtom – simtom memiliki implikasi prakt praktis is dan teoret teoretis. is. Dalam Dalam mentes mentes pasien pasien yang yang luka luka otak, otak, misaln misalnya, ya, sangat sangat pentin penting g mema memakai kai tes tes dan meny menyaj ajik ikann annya ya sede sedemi miki kian an rupa rupa sehi sehingg nggaa mamp mampu u menem menemuka ukan n perubahan – perubahan dalam kemampuan – kemampuannya yang merupakan akibat langsung dari cedera tersebut dan mampu membedakan simtom – simtom ini dari simtom – simtom yang timbul sebagai reaksi sekunder terhadap cacat tersebut. Salah satu alasan penting penting untuk mengadakan mengadakan pembedaan pembedaan ini adalah bahwa macam latihan latihan dan terapi terapi yang digunakan tergantung pada pengetahuan tentang simtom – simtom manakah yang sedikit banyak langsung dapat diobati dan simtom – simtom manakah yang perlu diubah dengan mempengaruhi itu sebagai suatu keseluruhan. Penelitian – penelitian Kasus Tunggal Salah satu contoh penelitian intensif tentang satu individu adalah pengamatan atas kasus seorang laki –laki setengah setengah baya yang menderita menderita cedera cedera otak yang dilakukan dilakukan oleh Goldstein dan kawan – kawannya (Hanfmann, Rickers-Ovsianka dan Goldstein, 1944) dalam jangka waktu bertahun bertahun – tahun. Laki – laki ini dirawat di sebuah rumah sakit dan tingkah lakunya sehari – hari ditempat ini, juga performansnya dalam situasi – situasi tes baku dan interviu diamati dan cacat. Ia dapat menemukan dengan mudah jalan di sekitar rumah sakit tetapi kemampuannya ini tergantung pada pengenalan atas benda – benda yang agak konkret, bukan pada suatu ”frame of reference” yang umum. Misalnya, ia mnegenal kamar testing karena kamar itu mempunyai tiga jendela tidak seperti kamar – kamar lainnya. Kasus lain yang diteliti secara intensif dengan metode teori organismik adalah kasus anak laki – laki berusia 11 tahun, yang disebut ”idiotsavant” (cendekiawan yang idiot) (Shreerer, Rothman dan Goldstein, 1945). Walaupun dalam beberapa hal anak ini nyata – nyata lemah secara intelektual, namun ia dapat mengerjakan soal – soal hitungan secara menakjubkan. Tak ada sesuatu yang kreatif disana, berbekal kemampuan menghitung dan bermain dengan telinga yang merupakan bawaan sejak lahir, maka ia akan memusatkan seluruh energinya untuk mengaktualisasikan kedua potensi ini. Semua kekur kekuran anga ganny nnyaa ini ini bers bersum umbe berr pada pada caca cacatt dalam dalam sikap sikap abst abstra rakny knya. a. Para Para penu penuli liss menyimpulkan bahwa ”konsep tentang sikap abstrak merupakan ”frame of reference” metodologis,..untuk memahami simtom – simtom inin dari segi pandangan yang utuh”
5
Tingkah laku Abstrak versus tingkah laku Konkret Analisa terinci tentang kerusakan sikap abstrak yang disebabkan oleh suka pada ”front ”frontall allobes obes”” menunj menunjuka ukan n kekura kekuranga ngan n – kekura kekurangan ngan sebagai sebagai beriku berikutt : (1) pasien pasien – pasien tidak dapat memisahkan dunia luar dari dunia dalam (pengalaman batin). (2) mereka tidak dapat mengerjakan sesuatu dengan sengaja dan sadar. (3) mereka tidak mempunyai pengertian tentang hubungan – hubungan ruang. (4) mereka tidak dapat beralih dari satu tugas ke tugas lain. (5) mereka tidak dapat mengingat perbedaan. (6) mereka kurang mampu bereaksi terhadap suatu keseluruhan yang teratur, menguraikan keseluruhan ke dalam bagian – bagian, serta menyintesiskannya kembali. (7) mereka tidak dapat mengabstraksikan sifat – sifat umum dari serangkaian benda – benda atau menemukan hubungan – hubungan bagian keseluruhan. (8) orang yang luka otak tidak dapat merencanakan merencanakan sebelumnya, sebelumnya, memperhitungkan memperhitungkan sesuatu yang mungkin mungkin terjadi terjadi pada waktu yang akan datang, atau berpikir secara simbolis. Penelitian – penelitian empiris Goldstein tentang tingkah laku abstrak dan konkret menjelaskan diktum atau semboyan teori organismik bahwa apa saja yang terjadi pada salah satu bagian dalam organisme mempengaruhi seluruh organisme. Dalam kasus luka yang berat pada ”frontal lobes” akibat – akibatnya adalah besar sekali. Luka – luka pada jaringan – jaringan atau organ – organ lain mungkin menimbulkan akibat – akibat yang kurang dramatik dan kurang kentara pada seluruh orangnya, tetapi apapun yang terjadi, semua itu akan menimpa dan mempengaruhi seluruh orangnya ( sebuah analisis yang cermat dan kritis tentang konsep tingkah laku abstrak dan tingkah laku konkret dalam pandangan Goldstein, bisa dilihat dalam Pikas, 1966). Seperti Goldstein, Angyal berpendapat bahwa kita sebenarnya membutuhkan ilmu penget pengetahu ahuan an baru baru bukan bukan yang yang pertam pertamaa – tama tama bersif bersifat at psikol psikologi ogis, s, sosiol sosiologi ogis, s, atau atau fisiologis, tetapi berbeda dengan Goldstein, Angyal menekankan bahwa tidak mungkin membedakan organisme dari lingkungannya karena keduanya saling meresapi dengan cara yang begitu kompleks sehinggga setiap usaha untuk menceraikan keduanya akan merusa merusakka kkan n kesatu kesatuan an yang yang wajar wajar dari dari keselu keseluruh ruhanny annyaa dan menim menimbul bulkan kan perbed perbedaan aan artifisial antara organisme dan lingkungan.
6
View more...
Comments