Teori Nilai Kerja Dan Upah Dari David Ricardo

July 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Teori Nilai Kerja Dan Upah Dari David Ricardo...

Description

 

TEORI NILAI KERJA DAN UPAH HASIL PEMIKIRAN DAVID RICARDO

Reynaldo Maruli 021141014 Sejarah Pemikiran Ekonomi

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Trisakti Jakarta 2018

 

PENDAHULUAN

David Ricardo (1772  –   1823) tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup. Namun pekerjaannya dalam bidang pasar modal yang digeluti sejak usia 14 tahun membuatnya paham tentang dunia ekonomi. David Ricardo disamping sebagai tuan tanah juga menjadi anggota parlemen. Ricardo telah memasuki filsafah ekonomi miradikal waktu itu. Pada tahun 1817 terbit bukunya yang berjudul ”Principal of Political Economy and Taxation”. Posisi Ricardo sebagai ahli teori dan kebijakan ekonomi sangat dominan waktu itu. Dalam suatu seri  pendapatnya yang dimuat dalam Moorning Chronicle pada tahun 1809, berkesimpulan bahwa Bank of England terlalu banyak mengeluarkan uang kertas sehingga inflasi meningkat dan nilai mata uang menurun. Oleh karena itu, terjadi apa yang disebut Bullion-Controversy, uang kertas yang terlalu banyak beredar, menyebabkan nilainya jatuh terhadap emas. Cara mengatasi hal tersebut dengan mencabut Restriction Act 1797, mengurangi cadangan emas yang berakibat mengurangi uang beredar dan tingkat harga barang akan turun. Pandangan Ricardo ini sebenarnya didasarkan pada teori kuantitas uang. Bullion Controversy inilah yang membawa Ricardo semakin terkenal dalam pembahasan teori dan kebijakan ekonomi. Dalam buku The Principal of Political Economy and Taxation, Taxation , Ricardo mengemukakan  beberapa teori, antara lain teori sewa tanah (land rent), teori nilai kerja (labor theory of value), teori upah alami (natural wages), teori uang, dan teori keuntungan komparatif (comparative advantage) dari perdagangan internasional. Dalam teori sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi, berarti untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan  biaya rata-rata dan biaya marjinal yang lebih rendah. Makin rendah tingkat kesuburan, maka makin tinggi pula biaya-biaya untuk mengolah tanah dan dengan sendirinya keuntungan per hektar tanah semakin kecil pula. Jadi sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi dibanding sewa tanah yang kurang subur. Menurut kaum fisiokrat dan Adam Smith tingkat sewa ditentukan oleh tanah yang paling subur. Bertolak belakang dengan teori Ricardo, yang menentukan tingginya tingkat sewa  bukanlah tanah yang paling subur, melainkan tanah marjinal, yaitu tanah yang paling tidak subur

 

yang terakhir sekali masuk pasar. Dalam studinya tentang faktor-fa faktor-faktor ktor yang menentukan tingg tinggii rendahnya sewa tanah Ricardo menggunakan analisis yang baru dalam pembahasan ekonomi, yaitu pendekatan analisis marjinal. Sumbangan pemikiran utama Ricardo yang dibahas disini adalah Teori Nilai Kerja dan Upah.

 

ISI DAN PEMBAHASAN 

Teori Nilai Kerja dan Upah

Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu  barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Ongkos itu berupa biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan hidup yang disebut upah alami alami (natural wage). Kalau harga yang ditetapkan lebih besar daripada biaya-biaya, dalam jangka pendek perusahaan akan menikmati laba ekonomi. Adanya laba akan menarik perusahaan lainnya masuk pasar, yang berarti produksi akan meningkat, dan terjadi kelebihan produksi di pasar. Kelebihan penawaran barang akan mendorong harga-harga turun pada keseimbangan semula. Arena biaya-biaya bahan mentah relatif konstan. Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami. Tingkat upah alami ini ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan setempat, tingkat upah alami ini naik proporsional dengan standar hidup masyarakat. Akan tetapi, teori yang semula dimaksudkan untuk menjelaskan tentang nilai tukar suatu barang atau komoditas ini akan diterangkan kemudian oleh kaum sosialis dicap sebagai teori Upah Besi (Iron Law of Wages), yang mengikat kaum buruh pada suatu lingkaran setan. Kalau Smith telah beralih dari teori biaya tenaga kerja dalam menjelaskan harga relatif yang statis. Sedangkan Ricardo menjelaskan harga relatif yang dinamis. Menurut Ricardo  peningkatan tarif impor akan menggurangi men ggurangi laba dan ini berakibat menurunkan akumulasi modal moda l dan pertumbuhan ekonomi menjadi rendah. Dari sini pula Ricardo menemukan bahwa teori nilai Adam Smith tidak dapat menjelaskan. Ricardo sependapat dengan pembela proteksi bahwa  proteksi akan menghasilkan upah uang yang lebih tinggi. Ricardo menjelaskan bahwa efek yang sangat tajam dari Corn Laws adalah terhadap distribusi pendapatan, sedangkan teori distribusi yang ada belum dapat menjelaskan hal ini. Ricardo ingin menjelaskan kekuatan-kekuatan yang menentukan harga relatif untuk kapan saja dalam rangka tujuan itu Ricardo kembali ke teori nilai tenaga kerja. Nilai suatu barang atau  jumlah barang lain yang dapat dipertukarkan dengannya tergantung pada jumlah relatif tenaga kerja yang ditentukan untuk menghasilkan barang tersebut, bukan besar kecilnya jumlah upah

 

yang dibayarkan pada tenaga kerja. Tetapi teori nilai ini hanya berlaku untuk barang-barang yang dapat diproduksi kembali dengan bebas. Berkat pengaruh Ricardo, timbul gerakan anticorn law antara law antara tahun 1820-1850, gerakan yang menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris. Gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan Bright serta didukung oleh Ricardo dari pihak akademis. Pengaruh ajaran Ricardo sampai ke Jerman, mereka yang percaya bahwa perdagangan harus bebas dari campur tangan pihak manapun (pemerintah maupun swasta), mendirikan suatu aliran pandangan ekonomi tersendiri yang dikenal dengan aliran Manchester. Kesukaran yang dihadapi Ricardo dalam merumuskan teori, yaitu : 1.   pengukuran kuantitas tenaga kerja 2.  tenaga kerja dengan ketrampilan yang berbeda-beda 3.   perhitungan kapital dalam menentukan harga 4.   perhitungan lahan sebagai input menentukan harga 5.   perhitungan laba dalam permintaan harga

E

D

Sewa

C

Laba

F

G Upah

O

H

B

Keterangan : Sumbu vertikal

= unit produksi marjinal

Sumbu horizontal

= variabel yang berubah-ubah b erubah-ubah berupa tenaga kerja atau gabungan keduanya

GF

= menyulitkan tingkat upah subsisten

 

OBHG

= jumlah dana-upah

DEC

= jumlah sewa untuk tuan tanah dan laba merupakan residu

EF

= kuva produk fisik marjinal

GD

= tingkat laba

OG

= tingkat upah subsisten

DE

= tingkat sewa

Upah dapat meningkat dengan akumulasi modal sedangkan sewa lahan makin meningkat, oleh karena makin langka lahan subur, maka tingkat laba dapat menurun. Laba dalam hal ini sebagai residu, jadi dalam gambar garis DC dapat turun kebawah, ataupun garis GF naik keatas.

 

KESIMPULAN David Ricardo memiliki sumbangsih yang sangat berarti terhadap pemikiran ekonomi Klasik setelah Adam Smith. Ricardo adalah seorang seorang pemikir yang paling menonjol di antara antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode  pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan pemikiran pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis. s istematis. pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut  pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok  permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh  produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi. Ricardo juga memperdalam kajian terhadap distribusi fungsional, dengan memperbaiki teori nilai Smith sebelumnya, dan pemikirannya tentang perdagangan internasional.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF