teori mur dan baut
May 6, 2018 | Author: Tirmidzi Saprie | Category: N/A
Short Description
teori sambungan mur dan baut...
Description
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna Teruna
BAB II TEORI DASAR
1.
Teori Dasar Sambungan Baut 2.1
Pendahul Pendahuluan uan
Sebuah ulir sekrup adalah bentuk pemotongan sebuah sambungan alur spiral di sebuah permukaan silinder. Sebuah baut dibentuk dengan memotong sebuah alur spiral tunggal pada silinder, seperti ulir tunggal dan jika pada waktu ulir dipotong diantara jarak alur yang pertama, dinamakan ulir ganda untuk bentuk sekrup. Sambungan baut saluran pertama tersusun dari dua bagian bantalan (baut) dan mur. Sambungan baut luas digunakan dimana bagian-bagian mesin dibutuhkan untuk persiapan penyambungan atau tidak terhubung diluar kerugian pada mesin atau bahan pengikat. Mungkin ini maksud dari pemegangan atau pengaturan dalam montase mesin atau pertimbangan perbaikan atau mungkin untuk perencanaan bahan. Sambungan baut yang akan dibahas yaitu sambungan baut yang mengikat kopling kaku atau flens pada sebuah mesin bubut berpenggerak individu. 2.2
Bagian Bagian – bagian bagian Mur Baut
!ambar 2.1. Bagian"bagian ulir
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
Major diameter !iameter terbesar pada bagian ulir luar atau bagian ulir dalam dari sebuah •
sekrup. Sekrup ditentukan oleh diameter ini, juga disebut diameter luar atau diameter nominal. • Minor diameter "agian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar, disebut juga sebagai core atau diameter root . • Pitch diameter !isebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang berhubungan antara baut dan mur. • Pitch #arak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya. #uga dapat diartikan jarak yang ditempuh ulir dalam satu kali putaran. Crest • $dalah permukaan atas ulir. • Depth of thread $dalah jarak tegak lurus antara permukaan luar dan dalam dari ulir. • Flank $dalah permukaan ulir. • Angle of thread $dalah sudut yang terbentuk dari ulir. Slope • $dalah setengah pitch. #arak antara suatu puncak dengan puncak berikutnya dari profil ulir disebut jarak bagi (pitch).
2.#
Ma$am Bentu% dari &lir Baut 1. &lir British Standart 'hit(orth )B.S.'*
Sebuah ulir %& simetris yang diantara sudut sisi, ukuran dalam bidang aksial adalah ''o.
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
!ambar 2. &lir British Standart 'hit(orth )B.S.'*
2. &lir British Asso$iation )B.A*
lir ini digunakan pada baut untuk kerja yang teliti.
!ambar #. &lir British Asso$iation )B.A*
#. &lir Standart +asional Ameri%a
Standar nasional $merika untuk .S. atau penjual ulirnya lipat datar dan penarik. *ipat datar bisa dengan pengertian pemakaian kasar, kemudian tajam ulir-& yang digunakan untuk maksud umum. '
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
!ambar ,. &lir Standart +asional Ameri%a
,. &lir Standar &ni-ied
+iga negara reat "ritain, anada dan S$ setuju untuk sistem ulir baut dengan sudut / o.
!ambar . &lir Standar &ni-ied
. &lir Persegi Em/at
lir persegi empat karena dari efisiensi tingginya, luasnya digunakan untuk transmisi dari kekuatan dalam salah satu tujuannya.
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
!ambar 0. &lir Persegi Em/at
0. &lir Metri%
lir standar 0ndia ini serupa dengan ulir ".S.1 dengan sudut / o untuk sementara ''o.
!ambar . &lir Metri%
2.,
enis"3enis Baut Pengi%at 1. Baut Tembus
"aut tembus digunakan seperti mesin baut, rangka baut, mata baut dan kepala baut.
2
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
!ambar 4. Baut Tembus
2. 5e/ala Baut
3epala baut sejenis kecuali baut ukuran kecil dan jenis jari bentuk-bentuk baut, ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
!ambar 6. enis – 3enis 5e/ala Baut
#. Memasang Baut
4emasangan baut adalah pembautan langsung kedalam lubang ulir dalam satu bagian
dengan
menekan
kebagian
lain.
"isa
juga
digunakan
dalam
penyambungan dengan kunci, untuk mencegah gerakan aksial relatif dari sumbu.
5
Elemen Mesin I 2.
Muhamad Fajar Teruna
Persamaan Pada Sambungan Baut 1. Tegangan geser untu% regangan baut
4 6 75.d (kg)
dimana 8 4 6 tekanan pertama dalam baut
6 75/.d (9)
d 6 diameter nominal dari baut.
*uas tegangan 6 :; 7 !imana 8 dv 6 jarak diameter dc 6 diameter nominal dari baut
2. Tegangan geser /utar
f s 6
+ (:.dc);7
dimana 8
? dc 6 @+ 7
:.dc7
..............................( Sularso, hal 8 @5 )
fs 6 tegangan torsi + 6 momen puntir dc 6 diameter minor
#. Tegangan geser melintang
f s 6
4 :.d.b.n
......................................................( Sularso, hal 8 @A )
dimana 8 b 6 luas dari penampang baut n 6 no. dari ulir dalam penyambungan ,. Tegangan /atah /ada baut
f s 6
4 :(d7 % dc7).n
.......................( Sularso, hal 8 7A )
. Tegangan bending
A
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
f 6 (B.C);7.* dimana 8
.........................(Sularso, hal 8 7' )
B 6 perbedaan tinggi diantara sisi tak terhingga dari mur atau kepala baut. C 6 Modulus Doung * 6 4anjang dari tangkai baut
0. Tegangan tari%
4 6 : ? d c7 ? f t dimana 8
...............................(Sularso, hal 8 77 )
4 6 gaya eksternal dc 6 diameter inti dari ulir f t 6 tegangan tarik yang diiEinkan
. Tegangan geser untu% ga7a e%sternal
4s 6 : ? d7 ? f s ? n dimana 8
..............................( Sularso, hal 8 72 )
4s 6 beban geser d 6 diameter mayor n 6 no. baut
4. Per/aduan tegangan tari% dan geser
a.
+egangan geser maksimal f s(maks) 6 @;7
b.
+egangan tarik maksimal f t(maks) 6 (f t;7) = F @/
Elemen Mesin I
Muhamad Fajar Teruna
@@
View more...
Comments