Teori Caring Jean Watson

February 9, 2019 | Author: Alex Abatan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Teori Caring Jean Watson...

Description

TEORI CARING JEAN WATSON

Disusun Oleh Kelompok I

Etty sugiarti Desak made Helena haposan Linda maria Norbert alexius abatan Siti fatimah widyarni Valentina yuhnita

SEKOLAH TINGGI TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS PROGRAM S1 KEPERAWATAN JALUR B JAKARTA 2013

1.

Pengertian Human Care (Watson,1979)

Terdiri dari upaya untuk melindungi meningkatkan dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pngetahuan dan pengendalian diri berdasarkan pemahaman tersebut ternyata seseorang yang berprilaku caring harus mempunyai ilmu tentang  bagaimana kita mengenal diri sendiri sehingga kita mampu mengenal orang lain. Watson yang terkenal dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan  penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh, disini terlihat  bentuk hubungan perawat pasien adalah hubungan yang wajib dipertanggung  jawabkan secara profesional.

2.

Teori Konseptual “Caring”  Jean Watson

Watson(1988) dan George (1990) dalam Sartika (2011) mendefenisikan caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara perawatklien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. “Theory  of Human Caring”  (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda

dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana  perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga  berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam  praktik keperawatan. Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari sekedar pendekatan ekstensial-fenomenologis

untuk

memadukan

konsep-konsep

kejiwaan

dan

transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang yang mengandung geits (roh atau kesan diri yang tinggi). Transpersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun sebagai proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan intersubjektif dengan orang-orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi, meningkatkan, dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan martabat, keselarasan batin, dan memfasilitasi kesembuhan. Perawat membantu orang lain untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian diri, dan kesiapan untuk penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa keselarasan batin mereka. Dasar teori Watson (1989) adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam terhadap keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi spiritual kehidupan dan keyakinan terhadap kekuatan internal proses keperawatan dan penyembuhan. System nilai ini dipadukan dengan 10 faktor caratif (1979) yang mencakup altruisme manusia, kepekaan terhadap diri dan orang lain, dan mencintai dan percaya akan hidup dan kekuatan batin orang lain dan diri kita sendiri. Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip holografis keperawatan transpersonal. Ia berkeyakinan bahwa jika seseorang memiliki tubuh yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebagian dari asumsi Watson yang mendasari nilai-nilai asuhan manusia dalam keperawatan adalah : a.

Caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktekkan secara interpersonal.

 b.

Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi kkebutuhan manusia atau klien.

c.

Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.

d.

Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya.

e.

Lingkungan

yang

penuh

caring

sangat

potensial

untuk

mendukung

 perkembangan seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang baik untuk dirinya sendiri. f.

Caring lebih kompleks daripada curing, praktek caring memadukan antara  pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang  berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dan membantu klien yang sakit.

g. 3.

Caring merupakan inti dari keperawatan.

Filosofi dari Teori Caring Jean Watson

Jean Watson mengemukakan bahwa filosofi yang pada akhirnya terkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan terjadinya penyakit. a.

Asumsi Dasar Science of Car in g 

Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) dikemukakan bahwa Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring . Asumsi dasar tersebut yaitu: 1)

Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal.

2)

Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan manusia tertentu.

3)

Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.

4)

Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi  juga menerima akan jadi apa dia kemudian.

5)

Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari  potensi yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu.

b.

6)

Caring lebih “healthogenic” daripada curing .

7)

Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.

Faktor Carative dalam Caring 

Original carative factors  dikembangkan oleh Watson menjadi clinical  caritas  processes yang menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu : 1) Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring. 2) Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat. 3) Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya. 4) Mengembangkan

dan

mempertahakan

suatu

hubungan

caring

yang

sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya. 5) Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative. 6) Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caringhealing yang artistik. 7) Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut  pandang orang lain. 8) Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non fisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian. 9) Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang  penuh,

memberikan

“human

care

essentials”,

yang

memunculkan

 penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual. 10) Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “ soul care” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat. Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean Watson (1985) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua  peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah ( lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi ( higher order needs). Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan psikososial dan kebutuhan intrapersonal dan interpersonal. Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan. Berikut tingkatan kebutuhan tersebut : 

Lower Order Needs ( Biophysical needs)

survival needs

The need for food and fluid The need for elimination The need for ventilation 

Lower Order Needs (Psychophysical Needs)

functional needs

The need for activity-inactivity The need for sexuality 

Higher Order Needs (Psychosocial Needs)

integrative needs

The need for achievement The need for affiliation 

Higher Order Need (Intrapersonal-interpersonal Need)

growth-seeking need

The need for self-actualization 4.

Paradigma Keperawatan Menurut Watson

Paradigma keperawatan menurut watson terdiri dari: a. Keperawatan Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,  jiwa dan raga yang menimbulkan  self-knowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing .  b. Klien Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,  jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi,  self-control ,  pilihan dan self-determination. c. Kesehatan Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan. d. Lingkungan Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan  perawat. 5.

Proses Keperawatan dalam Konsep Caring

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan) :

a. Pengkajian Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan  pengetahuan konseptual untuk  pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja

yang digunakan

untuk

memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi  pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu: 

 Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.



 Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.



 Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.



 Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

 b.

Perencanaan Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau diukur , meliputi suatu  pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi  penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan

c. Implementasi Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi  pengumpulan data. d. Evaluasi Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari intervensi  berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil , tingkat dimana suatu

tujuan

yang

digeneralisasikan.

positif

tercapai,

dan

apakah

hasil

tersebut

dapat

DAFTAR PUSTAKA

Dwidiyanti,Meidiana.2007.Caring Kunci Sukses Perawat .Semarang:Hasani. Yudha,E.K dan Subhekti,N.B (Eds).1996.Proses Keperawatan :  Aplikasi Model   Konsepual .Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC. George, J.B. 1995. Nursing theories: the base for professional nursing practice (edisi 4). Universitas Micigan:Appleton dan Lange . Muhlisin,A dan Ichsan,B.2008.Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, 1(3) :147-150. Sartika,N.2011.Konsep Caring Menurut Jean Watson(online). Watson,J. Nursing :The Philosophy and Science og Caring ,Botson:Little,Brown,1979. Watson,J.Nursing’s Scientific Quest, Nursing Outlook ,1985,29,413-416.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF