Teori Anna
July 25, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Teori Anna...
Description
TEORI PSIKOLOGI EGO ANNA FREUD Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu tugas “Psikologi Kepribadian” Kepribadian” Dosen Pengampu : Tantri, S.Psi., M.Si
Disusun oleh : Helly Yuniar
2018410030
Sopiah
2018410014
Ira Puspita Sari
2019410025
PSIKOLOGI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI BANDUNG 2018
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohi Bismillahiroh manirrohim m Assalamualaikum Assalamuala ikum Warohmatullohi Warohmatullohi Wabarokat Wabarokatuh uh Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas semua rahmat, taufiq , hidaya, serta inayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam tetap recurah limpahkan kepada jungjungan kita yakni habibana wanabiyana Muhammad SAW. Yang telah menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Hadits“Hadits-hadits psikologi” dalam makalah ini akan dibahas dibah as mengenain Dzikir dan Doa dalam perspektif psikologi islam. Makalah ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa pada umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa konsep ko nsep awal pengajaran. Ucapan terima kasih kepada dosen ibu Tantri, S.Psi., M.Si Atas bimbingan dalam menyusun makalah ini, tidak lupa untuk teman teman kelas p psikologi sikologi B atas bantuan dan doanya hingga makalah ini dapat diselesaikan. Disadari atau tidak makalah ini masih jauh dari d ari kata sempurna, untuk itu mohon kritik dan sarannya yang membangun, agar penulisan karya ilmiah berikutnya bisa lebih baik. Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Bandung Desember 2018
Penyusun
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................... ................................................ ................................................. .............................3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4 B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... ..................................................... ...................... ...........................5 C. TUJUAN PENULISAN ..................................................... ............................................................................ ....................... ..........................5 BAB II PEMBAHASAN A. ANNA FREUD........................................................................................................................6 B HEINZ HARTMANN..............................................................................................................11 C Robert W.White......................................................................................................................13 BAB III PENUTUP ......................................................................................... ................................................. ........................................ ...........................19 A. KESIMPULAN .............................................. ...................................................................................... ........................................ ...........................19 B. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ...........................21
BAB I 3
4
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teori Ego kontemporer dari Freud muncul dari keinginan akan kepuasan dorongan atau insting dasar. Dengan terpuaskannya dorongan tersebut,maka akan berkurang juga ketegangan yang ada pada diri seseorang. Namun ketika freud meninggal, paradigma psikoanalisi mulai berubah. Psikoanalisis muali memusatkan diri pada pad a sifat kekuatan ego, yaitu mampu mendorong kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah teori yang disebut dengan psikologi ego,senuah teori yang menyempurnakan dan memperluas teori psikoanalisis Freud. Tokoh dari psikologi ego adalah Anna Freud , Robert White, Heinz Hartman. Ketiga tokoh ini yakin bahwa manusia berjuang hidup tidak hanya untuk memuaskan insting, namun memberi makna pada perjuangannya tersebut dan mampu menguasai hambatan kehidupan. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa kondisi neurosis bukan terjadi karena adanya pertentangan antara id, ego, dan superego. Kondisi neurosis dapat terjadi ketika kemampuan menciptakan harmoni antara diri dan lingkungan sosial. Inovasi utama dari psikologi ego yaitu telah menyatukan pengaruh-pengaruh lingkungan ekternal kedalam teori. Hal ini menjelaskan bahwa hasil pengembangan dan fungsi pengembangan dari ego tidak hanya berasal dari proses internal, tetapi juga berasal dari peristiwa-peristiwa ekternal. Seperti pengalaman sebelumnya dengan mengurus orang (yang diistilahkan dalam psikologi ego dengan istilah objek) berpengaruh pada kecakapan anak berikutnya menjadi mandiri dan pada interaksi yang nyaman dengan orang lain. Relasi objek adalah istilah yang diberikan pada hubungan dengan orang lain. Psikologi ego kadang-kadang juga menegaskan bahwa inner bahwa inner processes telah dizinkan. Teori psikologi ego juga kadang-kadang juga merujuk pada “teori relasi objek”, memperluas cakrawala dar i teori psikoanalisis dengan usulan bahwa penghargaan dan pemeliharaan interaksi dengan orang dewasa seperti frustasi dan penghilangan yang dapat berpengaruh pada anak dan gaya pada masa depannya dari interaksi dengan orang lain, diantara masa remaja dan masa dewasa awal. Teori-teori ini tidak menolak peranan id dan d an superego. Sebenarnya dengan memberi tekanan tekan an pada p ada ego, mereka membawanya memb awanya lebih kepada keseimbangan dengan stuktur kepribadian yang lain.
4
5
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana psikoanalisis kontemporer mengenai psikologi ego yang dikemukakan oleh Anna Freud serta pokok-pokok pemikiran dari Anna Freud? 2. Bagaimana psikoanalisis kontemporer mengenai psikologi ego yang dikemukakan oleh Heinz Hartmann serta pokok-pokok pemikiran Heinz Hartmann? 3. Bagaimana psikoanalisiskontemporer mengenai psikologi ego yang dikemukakan oleh Robert White serta pokok-pokok pemikiran dari Robert white ? B. Tujuan untuk mengetahui secara keseluruhan mengenai psikologi ego kontemporer yang dipelopori oleh Anna Freud, Heinz Hartmann, dan Robert White.
5
6
BAB II PEMBAHASAN A. Anna Freud : Ego sebagai Partner
Anna Freud lahir pada 1895. ia adalah putri dari Sigmund Freud dan Martha Freud mereka telah menetapkan bahwa mereka tidak akan memiliki anak lagi. Pada masa kanak-kanak dan remaja. Anna adalah seorang pemalu dan pendiam, namun ia sangat dekat dengan ayahnya. Ketika anna berumur 20ntahunan. Ia mempelajari psikoanalisis ( termasuk dengan ayahnya) dan kemudian menjadi anggota dari vienna psychoanalytic socicty. Pada tahun 1922, anna mempersembahkan naskah pertamanya kepada masyarakat, dan pada tahun 1923, ia menjalankan praktek psikoanalisis, tanpa memiliki surat izin resmi untuk melakukan praktik psikologi maupun kedokteran. Pada tahun ini juga ayahnya di diagnosa menderita kanker rahang. Operasi yang freud jalani mengakibatkan terjadinya komplikasi dan tanpaknya
hal
ini
menambah
keinginan
anna
untuk
memperluas
teori
ayahnya.
Dibandingkandengan ayahnya, Sigmund, yang barusaha untuk mengetahui masa kanak-kanak seseorang dari sudut pandang pasien yang sudah dewasa, Anna langsung berhadapan dengan pasien anak-anak. Ia mendapatkan teknik psikoanalisis untuk diaplikasikan p pada ada anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, yaitu anak anak yang memiliki kemampuan verbal dan rentang perhatian yang berbeda. Untuk setengah abad berikutnya Anna Freud mengikuti jejak ayahnya, mengaplikasikan teori psikoanalisis kepada anak-anak dan remaja. Walupun dia tidak pernah menyimpang jauh dari pemikiran psikoanalisis tradisional, ia mulai membangun jembatan yang nantinya dilalui oleh para ahli teori Neo-Freudian, yaitu dengan berfokus pada penelitian langsung mengenai ego. Ia lebih memfokusksn ego dengan memberikan penekanan pada pengaruh lingkungan sosial. Ia juga mempertahankan memp ertahankan hubungan ego dengan id dan superego. supere go. Ia juga menggerakan pemikiran psikoanalisisn menjauh dari determinisme: artinya, walaupun ia tidak pernah melupaksn pentingnya dorongan id atau paksaan super ego, ia memberikan ego sejumlah fungsi yang independen dan proaktif, yang nantinya dijabarkan oleh ahli teori lain. Diantara kontribusi penting dari Anna Freud pada psikologi ego adalah usahanya yang mengintregasikan penemuan baru dan teori dalam psikologi anak pada terapin psikoanalisis anak. Dia mempelajari anak-anak sekolah perawat dan juga anak-anak yang sedang dalam terapi psikoanalisis pada Klinik Hamstead miliknya. Tulisan- tulisan anna memberikan pengaruh pen garuh yang kuat pada terapi psikoanalisis anak, pada pendidikan anak, dan pada teknik memandirikan anak ( 6
7
child rearing). dua distribusi penting pada teori kepribadian Anna Freud : pendekatannya pada pemahaman perkembangan perkemban gan anak akan menjadi pertimbangan dalam konteks yang yan g lebih luas dan bahwa penyelidikannya tidak terbatas pada gejala sebagaimana aspek seksual dan prilaku agresif. Anna Freud telah memberikan kontribusi pada deskripsi mekanisme pertahanan diri yang dikembangkan Sigmund Freud, sebagai konseptor aslinya, berbeda dengan Sigmund Freud, Anna Freud (1946) menyusun 10 mekanisme pertahanan diri: regresi, represi, formast, reaksi, isolasi, undolg/ kehancuran, proyeksi, introyeksi, turning agalnst the self ( menahan diri sendiri), reversal (pemutarbalikan faktab), dan simulasi atau pengalihan( displacement).
anna freud juga telah memberikan kontribusi yang signifikan pada teori tentang bagaimana perkembangan pertahanan diri itu. Freud meyakini bahwa ego itu adalah seorang joki yang tidak memiliki daya, sedangkan id adalah kudanya. Namun, Anna merubah konsep tersebut, yaitu ego adalah ego yang cerdas dan mampu memilih jalan atau arah yang baik bagi dirinya, ada tiga konsep pokok dalam teori Anna yang akan dijelaskan dibawah ini. Terapi untuk anak, teori psikoanalisis klasik Freud, seperti asosiasi bebas, interprestasi mimpi, dan analisis transferensi, tidak dapat diterapkan begitu saja kepada anak. Jika diterapkan kepada anak, maka prosedurnya harus dimodifikasi atau digabung dengan teknik lain, agar anak bertumbuh, berubah, dan menguasai realitas diluar diri. Oleh karena itu, untuk melakukan terapi untuk anak, Anna belajar pentingnya persiapan yang terrencana. Selain itu Anna menekankan pentingnya menjadi ANALISIS YANG DIPERCAYA, DIBUTUHKAN, DAN DIKAGUMI ANAK. Dengan demikian, anak dapat belajar mengenai diri, dan mengenai serangan dar darii luar yang tidak dipahaminya, dari analisis tersebut. Anna berpendapat bahwa sifat perkembangan kepribadian anak yang lentur dan berkelanjutan, membuat seorang analisis tidak memfokuskan diri pada gejala yang tampak pada saat ini. Focus perhatian seorang analisis haruslah pada SEBUAH TUJUAN AGAR ANAK MENJADI SEHAT dimasa yang akan datang. Anna meyakini bahwa simton-simton neurotik hanyalah bagian kecil dari masalah anak, sehingga yang perlu menjadi ousat perhatian adalah potensi gangguan perkembabgan dan ancaman tingkat kemasakan anak. an ak. Anna mengembangkan system diagnosis yang menekankan pentingnya pembentukan kepribadian, dan potensial hal yang ada mengganggu integritas anak. Oleh karena itu, dalam psikoterapi terhadap anak. Anna memerlukan persiapan cukup panjang, termasuk dalam 7
8
pengumpulan data dan assessment, anna menggunakan profil METAPSIKOLOGI, yaitu sebuah paduan yang akan mengorganisasi informasi dalam kategorisasi yang komprehensif. ko mprehensif. Berikut ini adalah contoh garis besar profil Metapsikologi: 1. Alasan referal, yaitu menunjukan perkembangan yang terhambat, masalah tingkah laku dan adanya simton-simton. 2. Gambaran diri anak, yaitu bentuk wajah, suasana hati, sikap dan lain-lain 3. Latar belakang keluarga, yaitu sejarah pribadi, sejarah hidup, dan kondisi keluarga. 4. Kemungkinan pengaruh lingkungan yang penting. 5. Pengukuran perkembangan, yang meliputu: (a) perkembangan dorongan libido dan agresi terhadap diri sendiri dan orang lain (b) perkembangan ego-superego, seperti fungsi ego, usia tingkahlaku, keseimbangan pertahanan dan emosi. 6. Pengukuran genetik, yang meliputi tingkah laku, fantasi dan sitmon yang dapat mampu membantu kesimpulan perkembangan psikoseksual, regresi dan fiksasi. 7. Assesmen dinamik dan struktural, yaitu mengklasifikasikan konplik interal dan eksternal berdasarkan ego, id, ego-superego atau ego lingkungan. 8. Assesmen ciri umum, yang mencangkup tolerans frustasi, potensi, stimulasi, kecemasan, kekuatan progresif dan regresif. 9. Diangnosis, yaitu integrasi data kedalam tingkat kesehatan ego, konflik, frustasi, tingkat perkembangan, kekuasaa superego, gangguan organic, dan peran p eran lingkungan. Ada tiga keuntungan jika mengguanakan profil metapsikologi, yaitu a. paduan akan memberi ara yang jelas, kongkrit,da seragm, sehingga sehin gga terapis mengetahui hal-hal apa saja yang dapat diungkap dari klien. b. paduan sejarah kehidupan klien, sehingga terapis dapat mengetahui bagaimana kepribadian anak berfungsi dan berkembang. c. paduan tersebut mengguanakan konsep-konsep pskoanalisis, dan mengintegritasikan teori untuk memahami data yang telah diperoleh. Gangguan neurotis pada orang dewasa umumnya bersifat internal, bersumber pada masa lalu, atau konflik yang belum selesai, namun sitmon pada anak dapat terjadi karena peristiwa
yang baru saja terjadi atau bersumber dari lingkungan. Itu sebabnya, anna
menekankan pentingnya REALITAS SOSIAL dalam memahamai kondisi neurosis pada anak. 8
9
Garis perkembangan adalah interaksi anatara id dengan ego, yang dimulai dari dominasi id untuik memperoleh kepuasan, serta berharap akan bergeser ke ego, kemudian pada akhirnya ego mampu menguasai realitas internal int ernal dan eksternal. Dengan kata menjadi aktif. Garis perkembangan ink menunjukan usaha ego untuk mampu menghadapi situs hidup, tanpa harus menarik diri dan mengguanakan mekanisme pertahanan diri secara berlebihan. Anna menggemukakan enam garis perkembangan yaitu: 1. Dari ketergantungan menjadi percaya diri. Ada delapan tahapan dari garis perkembangan yang pertama ini, yaitu : a. adanya ketergantungan biologis terhadap ibu, dimana anak tidak mengetahui bahwa dirinya terpisah dengan yang lain. b. anak membutuhkan hubungan yang memuaskan , dan ibu dianggap sebagai pemuas dari luar. c. tahap objek tetap, dimana gambaran ibu tetap ada, walau ibu tidak hadir. d. pre odipus atau tahap memeluk, yang ditandai dengan anak mendominasi objek yang dicintainya. e. tahap odipus-falis,yang ditandai dorongan ingin memiliki oramg tua lain jenis dan bersaing dengan orang tua sejeni. f. fase laten, yang ditandai dengan menurunnya dorongan, adanya tranfer libido keteman dan figure otorita. g. fase pra adolesen, yang ditandai dengan kembalinya kebutuhan hubungan yang memuaskan dengan objek yang dicintai. h. fase adolesen yang ditandai dengan adanyan keinginan untuk berjuang secara mandiri memutuskan cinta dengan orang tua, dankepuasan seksual. 2. Dari menghisap menjadi makan makanan yang keras, ada enam tahap dalam garis besar perkembangan ini yaitu a. anak disusui secara teratur sesuai kebutuhan b. anak disapih dari susu, walu mengalami kesulian untuk makan makanan yang baru; c. anak dilatih untuk makan sendiri, tanpa disuapi d. anak mulai makan sendiri e. anak membentuk sikap terhadap makanan, yait takut menjadi gemuk karena makanan 9
10
f. anak senang makan dengan memiliki kebiasaan makan yang ditentukan sendiri. 3. Dari ngompol menjadi dapat mengendalikan urinasi atau defakasi, ada enam tahap dalam perkembangan ini yaitu anak bebas membuang kotoran tubuh fase anal, dimana anak menolak kendali orang lain dalam hal membuang
kotoran tubuh anak mengidentifikasi dengan aturan orang tua, dengan mengendalikan sendiri
pembuangan kotoran anak mulai peduli dengan kebersihan, tanpa tekanan orang tua, karena ego dan
super ego mengendalikan anal secara otonom. 4. Dari tidak bertanggungjawab menjadi bertanggung jawab dalam mengatur tubuh, ada tiga tahap dalam garis perkembangan ini, yaitu
dorongan agresi dirubah dari diri sendiri menjadi ke dunia luar ;
ego anak semakin memahami sebab akibat, mampu meredakan keinginan yang berbahaya, dan mengenali bahaya eksternal
anak dengan suka rela menerima aturan kesehatan, menolak makanan yang
tidak sehat, menjaga kebersihan tubuh, dan melatih kebugaran tubuh. 5. Dari egosentrik menjadi kerjasama. Ada empat tahap dalam garis perkembangan ini, yaitu anak mementingkan diri sendiri dan menganggap orang lain tidak ada atau
hanya sebagai penganggu anak lain disekitarnya dianggap sebagai benda mati yangg dapat diperlakukan
kasar tanpa tanggung jawab anak kecil didekatnya dianggap sebagai teman untuk mengerjakan sesuatu ; anak teman sebagai orang yang sederajat, seperti memiliki keinginan untuk
sendiri, dapat dihormati,ditakuti,dijadikan saingan, dicintai,dibenci atau ditiru. 6. Dari tubuh menjadi mainan,dan dari bermain menjadi berkerja, ada lima tahap dalam garis besar perkembangan ini, yaitu mainan seorang anak adalah peranan tubuh, kepekatan jari, kulit, mulut, dimana
bayi belum dapat membedakan tubuh sendiri dengan tubuh ibu
10
11
anak memindahkan sesuai tubuh ibu memeluk objek yang lembut, seperti
beruang mainan, sarung bantal anak memeluk objek yang lembut dan menyenangi barang yang lembut. anak merasa puas menyelesaikan suatu kegiatan dan mencapai prestasi. anak dapat menahan dorongan dalam dirinya.
Mekanisme pertahanan Freud menyatakan tujuh mekanisme pertahanan yaitu identifikasi, displacemen, represi,proyeksi,reaksi formasi, dan regresi. Namun, Anna memperluas mekanisme pertahanan dan menambah dengan isolasi,ascetism, denail, sublimasi, undoing, introyeksi, reversal dan turning against the self sublimation. Anna adalah tokoh pertama yang memandang mekanisme pertahanan sebagai fungsi penyesuian diri normal, yang dipakai anak untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
B. HEINZ HARTMANN
Heinz Hartmann lahir di Wina, 4 november no vember 1894. Ia adalah seorang psikiater dan psikoanalisis. Dia dianggap sebagai pendiri dan wakil utama ego psikologi. Hartmann lahirdari keluarga yang dikenal untuk memproduksi produksi dan akademi, ayahnya sendiri adalah seorang profesor sejara, dan ibunya adalah seorang pianis dan pematug. Setelah menyelesaikan sekolah menengah ia melanjutkan ke universitas Wina di mana ia menerima gelar medis medisnya nya pada tahun 1920. Minatnya dalam teori freudian. Sigmund freud menawarinya analisis gratis jika ia tinggal di Wina seperti ia ditawari posisi di johns Hopkins Institute. Ia Ia memilih untuk masuk kedalam analisis dengan freud dan tercatat sebagai bintang bersinar diantara analisis dari generasinya, dan ia i a adalah murid favorit freud. Pada tahun 1938 ia meninggalkan Australia dengan keluarganya untuk melarikan diri dari Nazi. Melewati faris dan kemudian swiss, ia tiba di New York pada tahun 1945 dimana ia dengan cepat menjadi salah satu pemikir terkemuka terkemuka New York psikoanalitik masyarakat. Pada tahun 1945 ia mendirikan sebuah publikasi tahunan psikoanalitik stadi anak dengan kris dan Anna Freud sedangka pada tahun 1950 ia menjadi presiden asosiasi psikoanalisis internasional ( IPA) dan setelah beberapa tahun kepresidenannya ia menerima gelar kehormatan presiden seumur hidup. Perkembangan selanjutnya ego psikologi dalam psikoanalisis dengan pergeseran p ergeseran yang dari teori naluri untuk fungsi adaptif ego telah dilihat sebagai seba gai memungkinkan psikoanalisis dan 11
12
psikologi untuk bergerak lebih dekat satu sama lain. Ego-psikologi menjadi dominan psikoanalitik kekuatan di Amerika untuk setengah abad berikutnya atau lebih, sebelum teori hubungan objek mulai datang ke depan ia terbentuk. Namun jelas semua sama bahwa ego psikologi memiliki keturunanan freudian asli, bahkan jika itu tidak dapat dilihat sebagai ahli waris sendiri. 1. Fungsi ego diranah bebas konflik (conflict free sphere) Menurut hartmann istilah ranah bebas konflik diadaptasi dari psikoanalisis untuk merancang kegiatan ego yang terjadi diluar ranah konflik mental. Menurutnya, fungsi ego tergamtung pada tujuan yang akan diselesaikan, ada tujuan yang akan menyelesaikan konflik ada tujuan yang tidak berlatar belakang konflik. Misalnya, ingatan dan belajar, mungkin terperangkap dalam usaha ego mengatasi konflik itu dilakukan. Ingatan, pikiran, asosiasi dan fungsi ego lainnya, merupakan bagian dari ego sehingga ego mampu berkomunikasi dengan id, bukan hasil dari interaksi ego dengan id. Ego bukan berasal dari id, yang memunculkan id agar dapat melayani insting tak sadar, tetapi ego dan id muncul bersamaan, berfungsi independen dan singkron dengan insting. Masing-masing sistem berasal dari desposisi dan berkembang secara seca ra independen. Ego bukan hanya didorong dari indting seks dan agresif, tetapi juga ditentukan oleh faktor luar. Ego bersifat otonom dan aktif mencari penyesuaian dengan dunia luar 2. Otonomi primer dan otonomi sekunder ego : adaptsi Ada dua jenis otonomi ego : otonomi o tonomi primer memacu kesumber biologikal, kemasakan fungsi presefsi, belajar, ingatan dan gerakan membuat ego mampu berfungsi otonom. Fungsifungsi ini berasal dari keturunan dan berperan sebagai adaptasi dengan lingkungan. Sedangkan otonomi sekunder merupakan kemampuan ego untuk mengubah fungsi-fungsi yang dikembangkan ke dalam konflik dengan id menjadi sarana yang juga membantu adaptasi yang sehat dengan kehidupan. Berarti otonomi sekunder itu produk dari interaksi kemasakan fisik dengan belajar. Otonomi sekunder mirip dengan otonomi fungsional dari allport. Antara lain tanpak dari konsep Hartmann bahwa ego dapat menetralisir dorongan seks dan agresi untuk berfungsi yang bukan mendapatkan kenikmatan dan merusak, untuk mengejar selain peredaan dorongan. Netralisasi itu mengubah energi libido dan agresi menjauh dari insting, ini terjadi terjadi ketika fungsi ego menjadi semakin independen dari id dan melakukan aktivitas untuk dirinya sendiri.
12
13
Adaptasi merupakan hasil dari otonomi ego primer dan sekunder, yakni hasil dari usaha ego untuk mempertahankan keseimbangan didalam kepribadiaannya dan keseimbangan diantara dirinya dengan lingkungan. Kemampuan adaptif menjadi sangan penting, karena setiap orang berusaha untuk menyesuaikan, karena setiap orang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunia, semacam kerelaan sosial 3. Fungsi ego dan prinsip realita Ego relatif independen dari id, sejak awal perkembangannya beroprasi untuk membantu dari bertahan, bahkan ketika hal itu menyakitkan dan menunda kepuasan ego memakai prinsip realita dalam arti yang luas : yakni, kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan aksi pada masa yang akan datang, yang tujuan utamanya terus menerus menyesuikan diri dengan lingkungan yang diharapkan, disamping mungkin memberi memberi kepuasan id. Unt Untuk uk mencapai tujuan itu, ada 4 harmoni didalam dan diluar diri yang harus dipertahankan ego yakni. a. Mempertahankan keseimbangan yang indah antara keseluruhan individu dengan realitas eksternal sosial dan fisik b. Karena id mempunyai drive instingtif yang semuanya menuntuk kepuasan, ego harus memantapkan harmoni keseimbangan didalah ranah id c. Ego harus menyeimbangkan tiga unsur mental yang saling bersaing, id-ego-super ego. d. Ego harus menjaga harmoni diantara berbagai tujuannya sendiri yang saling berbeda yakni : keseimbangan antara peran membantu id dengan peran sebagai ego independen yang tujuannya tidak untuk memuaskan drive id.
13
14
C. Robert W.White
meninggal pada 6 febuari di Weston , 96, awalnya seorang sejarawan ( ia m menerima enerima gelar master dalam sejarah Amerika di Harvard pada tahun 1926), pada tahun 1937 , juga di Harvard ia menerima gelar Ph.D dalam psikologi. White adalah direktur klinik psikologi di Harvard , 1946-1950, dan ketua Departemen Hubungan sosial 1957-1962. setelah menerima gelar sejarah dari Harvard , White mengajarkan sejarah dan pemerintah di University Of Maine selama beberapa tahun sebelum memustuskan untuk belajar psikologi.menurut White otot dan otak, mata , dan organ sensori lainnya haruslah diaktifkan untuk dapat tumbuh dan sehta, dengan demikian kehidupan manusia mencari stimulus : mereka tidak pasif bukan berjuang keras untuk bisa mengurangi dorongsn-dorongan. ketika ada usaha-usaha berhasil, individu akan merasa kompeten. kompetensi merupakan salah satu konsep yang penting dlan teori White 1959 adalah suatu kecakapan ( ability) dari individu untuk melakukan perjanjian dengan lingkungan, baik yang hidup maupun yang tidak , dengan cara yang sukses, membantu individu untuk tumbuh , matang dan survice dalam hidup. 1. Tema kompetensi dalam tahap psikoseksual teori White merupkan rekonseptualisasi dari tahap-tahap perkembangan psikoseksual, memakai tema belajar tuntas. pada setiap fase perkembangan psikoseksual freud , ada elemen penting yang ikut berkembang. ego dimotivasi bukan hanya pleh kebutuhan memuaskan dorongan biologis tetapi juga oleh kebutuhan eksplorasi belajar dan menguasai lingkungan. 2. effectance motivasion manusia mempunyai dorongan instinsif untuk belajar, memahami lingkungan, kompeten mempengaruhi lingkungan untuk kepentingan kesejahteraan dirinya. insting ini melengkapi insting-insting hidup dan insting mati dari freud. 3. uji realiata; kompetensi melalui kegiatan teori klasik menempatkan ego dalam posisi sentral yang menghubungkan kebutuhan kepuasan obyektif dengan realita. bayi semakin banyak berpaling ke realita untuk memuaskan kebutuhannya, tetapi cara untuk memperoleh kebutuhan itu hanya dengan menagis, mengharapkan bantuan pengasuhnya.
14
15
menurut White, kemampuan mengantisipasi dan menunda kepuasan itu merupakan hasil dari aktifitas bayi di ligkungannya. ego mempunyai kemampuan menunda dan mengantisipasi karena bayi belajar dari aktivitas yang di alakukannya. alakuk annya. pada mulanya bayai hanya marah ,menggeliat, menagis, dan memukul ketika lapar, semuanya itu adalah aksi yang membuat ibunya berlari mendekat . bayi belajar untuk mempercayai lingkungan sekaligus mempercayai kemampuannya membuat sesuatu terjadi. terja di. bayi belajar mengembangkan efikasi diri.
Tabel Perkembangan Insting Dan Kompetensi Yang Dipelajari.
no 1. (oral)
aktivitas insting (freud) a. insting lapar berusaha
kompetensi yang dipelajari white a) makan sebagai tempat berlatih menguasai
mereduksi tegangan.
diri sendiri dan belajar menguasai
b. ketergantungan pasif pada obyek yang
(anal)
b) belajar menguasai orang lain melalui
dicintai untuk bertahan
memaksimalkan cinta dan meminimalkan
hidup.
pengabaian.
c. memasukan makanan
2.
lingkungan manusia.
c) sensori motor berperan sebagai latihan
dan objek cinta sebagai
keterampilan motorik dan kognitif masa
bagian dari self.
yang akan datang
a. kepuasan libido dari
a) perkembangan intrinsik negativisme anak
memakan dan mengeluarkan kotoran .
usia 2 tahun b) memakai gerakan dan negativisme untuk
b. belajar patuh pada tuntutan kultural orang
mengembangkan anatomi c) tiga sifat (kikir, keras kepala, sangat teratur),
tua.
dipandang sebagai cara penyesuaian
c. mungkin reaksi detensif
terhadap lingkungan , kalau membangun
terhadap kepribadian
pada tingkat cukupan
anal menjadi sifat kikir, keras kepala dan sangat teratur. 3.
a. odipus kompleks
a) gerakan , bahasa dan imajinasi 15
16
(falis)
dengan sensivitas
dikembangkan untuk menguasai kata-kata
genetikal
dan mengembangkan perasaan
b. perkembangan superego melalui
berkemampuan b) dramatisasi diri dan meniru peran dewasa
identifikasi dengan
dengan tekanan pada produktivitas pribadi.
ayah dan takut dengan kemarahan ayah c. intereseksual diarahkan ke anggota keluarga. a. menghilangnya motif
4. (laten
a) memantapkan kompetensi sosial dalam
seksual
kelompok sebaya dan aktivitas sekolah dan
b. periode yang relatif
)
tenang
hubungan heteroseksual b) kerja nyata disekolah, tempat kerja, permainan c) belajar kompromi diri dan bagaimana melindungi diri d)
a. pilihan obyek
5. ( genital
a) perasaan identitas , perasaan kompetensi
heteroseksual b. ekspresi libido dalam
)
masa lalu yang kini disatukan b) b. pilihan pekerjaan yang aktif dipelajari
wajah genital
atau disiapkan c) pacaran sebagi kepuasan seksual dan sosial .
4. memisahkan diri dengan non diri salah satu kemampuan yang dikembangkan ego sejak awal perkembangan adlah memisahlan mana yang berjalan dari diri mana yang bukan dari diri. pada mulanya, puting susu dan tuting botol sebagai sumber kepuasan dipahami sebgai bagian dari diri bayi, sama halnya dengan jempolnya sendiri yang memberi kepuasan ketika di sap seorti mengisap puting. secara bertahap, dari pengalaman tingkah laku nya sendiri dan dampak tingkah laku itu bayi belajar membedakan mana bagian dari self dan mana yang bukan self. 16
17
5. perkembngan ego menjadi patalogis konsep asli dari teori freud menyatakan bahwa patolofi adalah kegagalan ego nerkembang normsl. mengikuti konsep ini banyak ban yak ahli psikoanalisa yang meneliti apa yang dimakdu dengan kegagalan ego , apa yang menyebabkan ego gagal mengembangkan tanggung jawab sosial secara nor,al, dan apa yang menyebabkan kapasias uji realitanya tidak berkembang. white dengan kompetensi dan motivasi efeknya, mengubah fokus perhatian dan apa yangmenyebabkan kapasitas ego gagal mengenai energi id menjadi apa yang salah dari perkembangan peasaan efikasinya. menurutnya sebagian dari kesalahan perkembnagaan ego, ada pada bayi itu sendiri. whit mengemukakan tiga penyebab kerusakan motivasi efektan: a. insting lapar dan insting bebas dari rasa sakit terus menerus muncul karena pengasuhnya yang kurang baik. bayo menghabiskan seluruh waktunya untuk menangani insting lapar dan rasa sakit itu sehingga tidak mempubyai waktu untuk melakukan kegoatan yang mengahasilkan efikasi diri. b. bayi tidak memperoleh reinforsemen dari usaha penfgembangan efikasi dirinya. ibu idak mu terpengaruhu oleh aktifitas bayinya, tidak maampu menterjemahkan bahasa tubuh dan tangis bayinya, akan membuat bayi berhenti berysaha memanipulsi dunianya. motivasi efektan menjadi tidak berkembang. c. gangguan atau hambatan langsung terhadap aktivitas bermain. anak yang dilarang melakukan aktivitas, kehilangan kemampuan menstimulasi lingkungan dan memperoleh stimulasi diiri yang cukup . energi dari da ri independen dari ego terlambat., dan egp tidak dapat berkembang melalui ekspresi kegiatan bebas . dampaknya adalah lecemasan . malu, ragu dan hilangnya minat ekspressi semuanya mengarah ke kerusakaan efiakasi diri.
Aplikasi
Psikologi Ego merupakan konsep yang mengisi bagian-bagian yang terlewat dari teori Freud. Anna Freud adalah pelopor psikoanalisis anak, yang menyiapkan metodologi dan sistematika dari psikoanalisis anak. Sistem ini juga digunakan pada psikoanalisis dewasa, karena menjamin pemahaman yang komprehensif. Sedangkan Hartmann dan White banyak memberi masukan 17
18
tentang cara kerja ego. Banyak gangguan jiwa yang dapat diatasi dengan memperkuat ego. Selain itu, konsep psikologi ego membantu mengembangkan kompetensi ego untuk menguasai intersistem dan intrasistem.
Evaluasi
psikologi ego menjadi wacana yang meanrik dalam kaitanyya dengn psikoanalisis. ketika banyak pakaar mengkritik teori freud sambil tetap mengakui kebenaran dan daya guna teori itu, psikologi ego mengambil posii memperbaiki, melengkapi, dan menyempurnakan apa yang menjadi kelemahan asumsi freud. apa yang dilakukan oleh anna freud , hartman dan white kemudian akan menjadi model yang ditiru banyak pakar psikoanalisa.wlaupun teori ini dikembangkjan ketika penelitian telah berkembang pesat. kelemahan dan psikoanalisa tetap menonjol. banyak konsep-konsep yang tidak di dukung oleh data obyektif ,dan analisa subyektif menjadi alat utama untuk mengelobrasi konsep-konsep psikologi ego.
18
19
BAB III KESIMPULAN
1. Diantara kontribusi penting dari Anna Freud pada psikologi ego adalah usahanya yang mengintregasikan penemuan baru dan teori dalam psikologi anak pada terapin psikoanalisis anak. Dan Freud meyakini bahwa ego itu adalah seorang joki yang tidak memiliki daya, sedangkan id adalah kudanya. Namun, Anna merubah konsep tersebut, yaitu ego adalah ego yang cerdas dan mampu memilih jalan atau arah yang baik bagi dirinya. Dan ada tiga konsep pokok dalam teori Anna yang akan dijelaskan dibawah Terapi untuk anak, teori psikoanalisis p sikoanalisis klasik Freud, seperti asosiasi bebas, interprestasi mimpi, dan analisis transferensi, tidak dapat diterapkan begitu saja kepada anak. Jika diterapkan kepada anak, maka prosedurnya harus dimodifikasi atau digabung dengan teknik lain, agar anak bertumbuh, berubah, dan menguasai realitas diluar diri. Oleh karena itu, untuk melakukan terapi untuk anak, Anna belajar pentingnya persiapan yang terrencana. Selain itu Anna menekankan pentingnya menjadi ANALISIS YANG DIPERCAYA, DIBUTUHKAN, DAN DIKAGUMI ANAK. Dengan demikian, anak dapat belajar mengenai diri, dan mengenai serangan dari luar yang tidak dipahaminya, dari analisis tersebut. 2. Perkembangan selanjutnya ego psikologi dalam psikoanalisis p sikoanalisis dengan pergeseran yang dari teori naluri untuk fungsi adaptif ego telah dilihat sebagai memungkinkan psikoanalisis dan psikologi untuk bergerak lebih dekat satu sama lain. Ego-psikologi menjadi dominan psikoanalitik kekuatan di Amerika untuk setengah abad berikutnya atau lebih, sebelum teori hubungan objek mulai datang ke depan ia terbentuk. Namun jelas semua sama bahwa ego psikologi memiliki keturunanan freudian asli, bahkan jika itu tidak dapat dilihat sebagai ahli waris sendiri. 3. Psikologi menurut White otot dan otak, mata , dan organ ssensori ensori lainnya haruslah diaktifkan untuk dapat tumbuh dan sehta, dengan demikian kehidupan manusia mencari stimulus : mereka tidak pasif bukan berjuang keras untuk bisa mengurangi dorongsndorongan. Ketika ada usaha-usaha berhasil, individu akan merasa kompeten. kompetensi merupakan salah satu konsep yang penting dlan teori White 1959 adalah suatu kecakapan ( ability) dari individu untuk melakukan perjanjian dengan lingkungan, baik yang hidup
19
20
maupun yang tidak , dengan cara yang sukses, membantu individu untuk tumbuh , matang dan survice dalam hidup.
20
21
Daptar Pustaka
https://www.academia.edu/12106415/Psikologi_ego_ANNA_FREUD_
21
View more...
Comments