Teori Akuntansi Suwardjono

March 24, 2017 | Author: amoz | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Teori Akuntansi...

Description

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU / GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi. PROSES PEREKAYASAAN Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara. Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut : Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara. Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat. Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ). Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut. Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan. PEREKAYASAAN PROSES DEDUKTIF Sebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen menguraikan aspek – aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi, yaitu : 1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit – unit usaha ( entitas pelapor ) dan lingkungannya.

2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat. 3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju ( pemakai ) dan kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan. 4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan 5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya. 6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala – kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya. 7. Pengembangan dan penyusunan pernyataaan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi. 8. Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima umum. SIAPA MEREKAYASA Badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting dalam proses perekayasaan mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk

komite

atau

tim

khusus

yang

anggotanya

berwawasan

dan

berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai. Sebagai alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis (disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa profesi dan pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai informasi keuangan. ASPEK SEMANTIK DALAM PEREKAYASAAN Proses semantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek – objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek – objek statemen keuangan.

PROSES SAKSAMA Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahap - tahap prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama ( due process ) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi : a.

Mengevaluasi masalah

b.

Mengadakan riset dan analisis

c.

Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi ( Discussion Memorandum

) d.

Mengadakan dengar pendapat umum ( public hearing )

e.

Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas Memorandum

Diskusi f.

Menerbitkan draf awal standard ( Exposure Draft ) yang diusulkan

g.

Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tentang ED

h.

Memutuskan menerbitkan statemen atau tidak

i.

Menerbitkan statemen yang bersangkutan.

KONSEP INFORMASI AKUNTANSI Nilai

informasi

adalah

kemampuan

informasi

untuk

meningkatkan

pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Simbol-simbol ( elemen-elemen ) yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan sebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap elemen di interpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri. Artinya, statemen keuangan berisii rangkaian elemen-elemen baru dapat ditangkap maknanya kalau bentuk, isi dan susunannya diartikan secara kontekstual dengan pedoman yang disepakati. Informasi semantik ini harus ditangkap secara kontekstual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan, yaitu elemen (objects), ukuran dalam unit moneter ( size ), dan hubungan ( relationship ) antar elemen. RERANGKA KONSEPTUAL Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut rerangka konseptual. Tanpa adanya rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa

perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik. Kam (1990) menguraikan manfaat rerangka konseptual sebagai berikut: 1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusunan atau penetapan standar akuntansi. 2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang di jumpai dalam praktek yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik. 3. Menentukan batas-batas pertimbangan ( bounds of judgment ) dalam penyusunan statemen keuangan. 4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statement keuangan. 5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan. Fondasi (berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada rerangka konseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktek yang berjalan dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktek di masa datang. MODEL Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep penting yaitu : 1. Tujuan pelaporan keuangan 2. Kriteria kualitas informasi 3. Elemen – elemen statemen keuangan 4. Pengukuran dan pengakuan RERANGKA KONSEPTUAL VERSI IASC Untuk komponen tujuan, IASC sebagai tujuan statemen keuangan bukan tujuan pelaporan keuangan, meskipun IASC menegaskan bahwa statemen keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Lingkup penerapan standar IASC adalah internasional, karakteristik lingkungan, negara menjadi tidak relevan. Hal ini

yang menyebabkan IASC tidak lagi menggunakan istilah pelaporan keuangan dalam rerangka konseptualnya karena makna tujuan pelaporan keuangan sebagaimana didefinisikan FASB mengandung konteks lingkungan. ASPEK PENDIDIKAN Penalaran dan argumen yang melekat dalam tiap penjelasan konsep – konsep dalam rerangka konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan yang dapat dipandang sebagai suatu teori deduktif normatif untuk memahami lebih baik mengapa konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya. Validitas teori ini dapat dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argumen. PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (PABU) Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumbersumber lain yang didukung berlakunya secara resmi, teoritis dan praktis. TIGA PENGERTIAN PENTING Sebenarnya terdapat tiga istilah penting atau konsep penting yang sangat berbeda maknanya, yaitu : 1. Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. 2. Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.

3. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis. Dapat disimpulkan PABU tidak sama dengan standar akuntansi dan keduanya juga harus dibedakan dengan pengertian prinsip akuntansi. Ketiga pengertian tersebut saling berkaitan dan membentuk pengertian PABU sebagai suatu rerangka pedoman. Prinsip-prinsip akuntansi : Semua konsep, ketentuan, prosedur, metoda, dan teknik yan tersedia secara teoritis maupun praktis

Ketentuan/praktik yang tidak diatur dalam standar akuntansi termasuk peraturan badan autoritatif lain, kebiasaan, dan konvensi.

dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (yang berwenang) untuk mencapai tujuan pelaporan di lingkungan (negara) tertentu.

dipilih dan diterapkan oleh penyaji laporan keuangan sepanjang sesuai dengan rerangka konseptual dan tidak menyesatkan pemakai.

Standar Akuntansi

Praktik Sehat

Prinsip Akuntansi Berterima Umum

PABU Versi APB APB sebenarnya telah meletakkan dasar-dasar penting penyusunan dokumen yang sekarang dikenal dengan rerangka konseptual. APB menyebutnya sebagai Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises. Dokumen ini dapat dipandang sebagai embrio rerangka konseptual. PABU yang didefinisi APB merupakan bagian dari dokumen tersebut.

Lingkungan Akuntansi Keuangan

Tujuan Akuntansi Keuangan dan Statemen Keuangan

Ciri Dasar dan Elemen Dasar Akuntansi Keuangan

Prinsip Mendasar

Prinsip Operasi Umum

G A A P

Prinsip Terinci Karena landasan konseptual melandasi penurunan atau penjabaran GAAP, seluruh komponen dalam gambar diatas sebenarnya membentuk GAAP dalam arti luas. Bagian atas dapat disebut landasan konseptual dan GAAP disebut landasan operasional atau praktik.

PABU Versi Rubin

PABU Versi SAS No. 69 Kategori Hierarki a) Ketetapan atau pengumuman resmi oleh badan resmi penyusun standar melalui prosedur seksama. b) Ketetapan oleh badan ahli atau komite yang telah dipublikasi secara resmi untuk dikomentari dan badan penyusun standar resmi. c) Ketetapan oleh badan seperti kategori b tetapi belum dipublikasi secara resmi untuk dikomentari d) Praktik atau ketetapan yang berterima umum karena banyak dianut dalam industri tertentu atau karena merupakan cara mengaplikasi suatu ketetapan resmi dalam kondisi khusus. e) Literatur atau sumber akutansi lainnya

Nongovernmental Entilities FASB : Statements and Interpretations APB : Opinions AICPA : Accounting Research Bulletins FASB : Technical Bulletins AICPA : Industry Audit and Accounting Guides AICPA : Statements of Positions FASB Emerging Issues Task Force : Consensus Positions AICPA : Practice Bulletins FASB staff: "Questions and Answers" AICPA : Accounting Interpretations Widely recognized and prevalent Industry practices. FASB : Concept Statements AICPA : Issue Papers

State and Local Governements GASB : Statements and Interpretations FASB : Applicable pronouncements AICPA : Applicable pronouncements GASB : Technical Bulletins AICPA : Applicable Industry Audit and Accounting Guides and Statements of Positions GASB Emerging Issues Task Force Consensus Positions AICPA : Practice Bulletins GASB staff: "Questions and Answers" Widely recognized and prevalent Industry practices.

GASB : Concept Statements Applicable pronouncement (a)

IASC : Statements GASB : Statements, Interpretations, and Technical Bulletins. Other professional associations or regulatory agencies: Pronouncements AICPA : Technical Practice Aids Accounting textbooks, handbooks, and articles.

Through (d) of nongovernmental entities FASB : Concept Statements GASB : Statements, Interpretations, and Technical Bulletins. AICPA : Issue Papers IASC : Statements Other professional associations or regulatory agencies: Pronouncements AICPA : Technical Practice Aids Accounting textbooks, handbooks, and articles.

Dalam gambar diatas kategori a sampai dengan d disebut sebagai prinsip akuntansi tetapan sedangkan kategori e disebut dengan literatur akuntansi lainnya. Hierarki tersebut menunjukkan bahwa standar akuntansi hanya merupakan bagian atau komponen dari GAAP.

PABU Versi SPAP Standar profesional akuntan publik (SPAP) disusun dari dua sumber yaitu American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Codification of Statements on Auditing Standards (SAS) dan International Federation of Accountants (IFA). Rerangka pedoman PABU Indonesia secara struktural diadopsi sumber yang berasal dari SAS No. 69 tapi hanya diambil untuk entitas nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis). Rerangka pedoan tersebut disajikan dalam ini, rerangka ini mungkin tidak berlaku lagi atau berubah kalau profesi di Indonesia mengadopsi secara penuh

standar

akuntansi

internasional.

Sebagai rerangka pedoman, PABU mendapatkan pedoman untuk memperlakukan suatu objek yang harus dilaporkan yang menyangkut hal-hal berikut ini. a. Pengukuran / Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan. b. Pengakuan adalah pencatatan suatu jumlah rupiah ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. c. Penyajian menetapkan tentang cara-cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif.

d. Pengungkapan berkaitan dengan cara pembeberan atau penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui statemen keuangan utama.

STRUKTUR AKUNTANSI Bila proses perekayasaan telah selesai serta diaplikasi, rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilihat dalam

gambar

ini

dan

dapat

disebut

sebagai

struktur

akuntansi.

Untuk praktik akuntansi dalam suatu negara, struktur tersebut menggambarkan pihak-pihak dan sarana-sarana yang terlibat dalam dan terpengaruh oleh perekayasaan informasi keuangan dan saling hubungan antara berbagai pihak dan saran tersebut. Struktur tersebut dapat dipandang menggambarkan pengertian pelaporan keuangan sebagai mekanisma tentang bagaimana pihak-pihak dan sarana-sarana pelaporan bekerja dan saling berinteraksi sehingga dihasilkan informasi keuangan yang diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan termasuk fungsi auditor untuk menentukan kewajaran statemen keuangan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF