Tentang Tata Krama
July 12, 2017 | Author: Nur Sabani | Category: N/A
Short Description
Download Tentang Tata Krama...
Description
PENGANTAR PENYUSUN
Etika DanTata Krama Siswa
Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu etos yang berarti adat kebiasaan. Menurut Istilah etika berarti nilai normatif atau pola perilaku seseorang yang baik yang dapat diterima secara umum. Sedangkan Tata Krama adalah merupakan pancaran dari budi pekerti yang luhur serta kepribadian yang kuat dalam hubungannya antar sesama manusia. Dalam Islam etika dikenal dengan sebutan akhlak, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak terambil dari Bahasa arab yang berarti kebiasaan, tabi’at, perangai. Modul ini merupakan Materi Tata Krama yang disusun sebagai bahan MOS (Masa Orientasi Siswa) menjelang Tahun Ajaran Baru. Meskipun demikian, juga bisa menjadi pedoman etika dan tata krama secara umum. Sistem penulisan pada modul ini, mengacu pada lingkungan kehidupan siswa mulai dari lingkungan keluarga, madrasah dan masyarakat Selain itu modul ini juga disertai dengan materi pendukung yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi serta do’a-doa harian. Harapan penyusun akan menambah motifasi pembaca agar memiliki Etika dan Tata Krama yang berlandaskan Agama Islam.
Disusun Oleh : NUR SABANI, S.Ag. KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KEBUMEN MTs NEGERI PREMBUN KEBUMEN 2010/2011
Saran dan kritik akan sangat berguna untuk kelengkapan modul ini. Kebumen, Penyusun
9 Juli 2010
Nur Sabani, S.Ag.
ETIKA DAN TATA KRAMA I. TATA KRAMA DALAM KELUARGA A. Bergaul dengan Orang Tua........................................ B. Makan Minum ................................... C. Menerima Tamu ................................... D. Tidur dan Bangun Tidur ................................... E. Mandi ................................... F. Buang Air ...................................
1 1 4 5 6 6
II. TATA KRAMA DI LINGKUNGAN MADRASAH A. Berpakaian dan Berhias .................................... 8 B. Lingkungan Madrasah .................................... 9 C. Di Madrasah a. Bertemu Teman .................................... 9 b. Masuk Keluar Kelas.................................... 9 c. Masuk Kantor .................................... 9 d. Berbicara .................................... 10 e. Bercanda .................................... 10 f. Meninggalkan sekolah .................................... 11 D. Pelajaran di Kelas .................................... 12 E. Sikap terhadap Bapak dan Ibu Guru serta Pegawai Madrasah ............................. 12 III. TATA KRAMA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT A. Dalam Perjalanan / Bepergian ................................... B. Bersepeda ...................................
13 13
C. D. E. F.
Berkendaraan Umum Mengunjungi Orang sakit Melayat Bertetangga
................................... ................................... ................................... ...................................
14 15 15 16
BAB I
b.
TATA KRAMA DALAM KELUARGA
Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan
diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.
A. Bergaul dengan Orang Tua a.
Mentaati
c. segala yang
diperintahkan
selama
tidak
melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya b.
Mendahulukan kepentingan mereka
c.
Bersegera datang ketika dipanggil
d.
Bermuka manis di hadapan orang tua
e.
Tidak mencela kedua orang tua
f.
Menghormati dan menjaga silaturahim kepada teman-
temannya g.
Menjaga nama baik orang tua
h.
Mendo’akannya baik masih hidup maupun sudah
meninggal
ْ با ممما ِ غ َ واْر ّ َر ُ م َ َ ممما ك َ ه ْ ح ّ َوال ِمد َ ى َ ِ ول َ ى ْ فمْر ل ِم غي َْرا ِ ص َ ى ْ ِ َرب ََيان “Ya Tuhanku, Ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah menyayangi aku saat aku masih keil” B. Makan Minum a.
Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
Berdo’alah sebelum makan dengan do’a :
ْ ر ْ ما َرَز َ ع ب َ قَنا ِ و ِ ك ل ََنا َ ذا ُ1 ّ الل َ ْ في ّ ه َ قت ََنا ِ م َبا ر ِ النّا
Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang bernafas pada bejana minuman
“Ya Allah berkahilah rizki yang telah engkau berikan kepada kami
Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Tiada
dan peliharalah kami dari siksa api neraka”
tempat yang yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada
d.
Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan
perutnya, cukuplah bagi seseorang beberapa suap saja untuk
kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan
menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka sepertiga
bekas makanan yang ada di tanganmu.
untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi
e.
Menggunakan
alat
makan
sesuai
aturan,
jangan
atau meniupnya”. (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani). j.
Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.
untuk bernafas”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
menggunakan alat makan dari emas atau perak karena larangan agama.
k.
f.
Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan
ke muka orang-orang yang sedang makan, namun seharusnya ia
minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya. Abu Hurairah
menundukkan pandangan matanya, karena hal tersebut dapat
Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: “Rasulullah
menyakiti perasaan mereka dan membuat mereka menjadi malu.
Shallallaahu alaihi wa Salam sama sekali tidak pernah mencela
l.
makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia
sedangkan di dalam majlis ada orang yang lebih berhak memulai, baik
tinggalkan”. (Muttafaq’alaih).
kerena ia lebih tua atau mempunyai kedudukan, karena hal tersebut
g.
bertentangan dengan etika.
Hendaknya duduk dengan sikap tegak, jangan makan
Hendaknya pemilik makanan (tuan rumah) tidak melihat
Hendaknya kamu tidak memulai makan atau minum
sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasulullah
m.
Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; “Aku tidak makan sedangkan
seperlunya boleh asal mulut tidak berisi makanan.
aku menyandar”. (HR. al-Bukhari).
n.
h.
lain bisa merasa jijik, seperti mengirapkan tangan di piring, atau
Hendaknya makan dengan tangan kanan dan dimulai dari
Tidak bicara ketika mulut berisi makanan, bicara Jangan sekali-kali kamu melakukan perbuatan yang orang
yang ada di depanmu.
mendekatkan kepalamu kepada tempat makanan di saat makan, atau
i.
berbicara dengan nada-nada yang mengandung makna kotor dan
Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di
saat minum. Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi
2
menjijik-kan.
o. dalam
Disunnatkan sambil duduk, kecuali jika udzur, karena di hadits
Anas
disebutkan
“Bahwa
sesungguhnya
Nabi
f.
Menyuguhkan hidangan dan mempersilahkan tamu untuk
makan dan minum hidangan dengan sopan
Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri”. (HR.
g.
Muslim).
selesai menikmati hidangan
p.
3 Pada waktu selesai makan sendok dan garpu diletakkan
h.
Jangan tergesa gesa mengangkat makanan sebelum tamu Mengantar tamu yang pulang sampai pintu pekarangan.
terlungkap. Meninggalkan meja makan setelah alat makan terkemasi
Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan perhatian
q.
i.
Mengakhiri makan dengan berdo’a :
َ سم ن َ و ِ عل َن َمما ِ ه ّال م ِ دلل َ ج ْ وا َ ْى ا َط ُِ م م َ ْ اَل َ مم َ ع ْ ذ ْ ح َ قاَنا َ من َمما ن ْ م َ ْ سِلمي ُ ْال
Menyampaikan selamat jalan kepada tamu yang meminta 4 diri untuk pulang D. Tidur dan Bangun Tidur a.
Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur.
“Segala puji bagi allah yang telah memberi kami makan dan memberi
b.
Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring
kami minum dan telah menjadikan kami memeluk Agama Islam”
miring sebelah kanan. Minimal membersihkan kaki terlebih dahulu. c.
C. Menerima Tamu a.
Menyambut tamu dengan muka manis, tampakkan
Disunnatkan pula membersihkan tempat tidur atau sperei
tiga kali sebelum berbaring (Berdasar hadits Muttafaq `alaih).
kegembiraan atas kehadirannya dan berbicara dengan ramah
d.
Makruh tidur tengkurap dan tidur tanpa atap
b.
e.
Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu
Jika tamu akan bertemu dengan Bapak/Ibu atau saudara
dipersilahkan
duduk
dahulu,
kemudian
memberitahu
kepada
f.
Bapak/ibu c.
sebelum tidur.
Jika Bapak/Ibu tidak di rumah, tamu yang akan menemui
Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-
dipersilahkan duduk dan diberitahu bahwa Bapak/ibu tidak di rumah.
Nas),
Jika tamu menyampaikan pesan, segera catat dan disampaikan kepada
g.
bapak/ibu. d.
Tuan rumah duduk menghadap ke arah pintu depan
e.
Tidak duduk berhadapan dengan tamu yang berlainan
jenis
Membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-
Membaca do`a :
َ م َ م ت ِ س ِ س ْ َم ا ُ و ْ و ِبا ُ ّ ك الل ْ ِبا ُ َك ا ّ ه ْ م َ حَيا " Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, hidup dan matiku."
h.
Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau
merasa ketakutan, maka disunnatkan (dianjurkan) berdo`a dengan do`a berikut
ini
:
i.
Hendaknya apabila bangun tidur membaca :
ه ِ ْ و ا ِل َي ِ ّ ه ال ِ دلل ْ َ حَياَنا ب ْ َى ا ُِ م َ ْ َال َ َ ما ا َ َ عد ْ ذ ْ ح َ مات ََنا
5
ُ ّ الن وُر ْ ش
" A'uudzu bikalimaatillaahit taammati min ghadhabihi Wa syarri 'ibaadihi, wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuna."
"Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah mati
Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya,
(tidur), dan kepada-Nya lah kami kembali."
kejahatan hamba-hamba-Nya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku". (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Albani)
E. Mandi a.
Membuka dan menutup pintu kamar mandi/WC dengan
tertib tanpa menimbulkan suara yang keras b.
Mandi jangan bebicara gaduh, berteriak, dan menyanyi
dengan keras c.
Menggayung air dengan sopan tidak menimbulkan suara
gaduh, berdebur d.
Gayung diletakkkan di tempatnya, jangan diletakkan di
bak mandi e.
Setelah mandi kran ditutup rapat
f.
Keluar dari mandi sudah berpakaian sopan seperti ketika
masuk F. Buang Air a.
Segera membuang hajat. Jangan menunda nunda
b.
Anak putra tidak menggunakan WC anak putri dan
sebaliknya c. (hajat).
Menjauh dari pandangan manusia di saat buang air
d.
Menghindari tiga tempat terlarang, yaitu aliran air, jalan-
jalan manusia dan tempat berteduh mereka. e.
Tidak membawa sesuatu yang mengandung penyebutan
Allah kecuali karena terpaksa. f.
Dilarang menghadap atau membelakangi kiblat,
g.
Dilarang kencing di air yang tergenang (tidak mengalir), 6
h.
Makruh mencuci kotoran dengan tangan kanan,
i.
Makruh berbicara di saat buang hajat kecuali darurat.
j.
Disunnatkan masuk ke WC dengan mendahulukan kaki
kiri dan keluar dengan kaki kanan berbarengan dengan dzikirnya masing-masing. Apabila masuk ke WC sambil membaca do’a :
َ ِ وذُب خَبا َ ْ و ال ُ ْ ن ال ُ ََ ى أ ِ ُ خب ِ ك ُ ّ الل َ م ّ ه َ ث ْ ع ْ ّ م إ ِن ث ِ ْ ئ ِي
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan penyakit dan yang mendatangkan". k.
Dan apabila keluar, mendahulukan kaki kanan sambil
mengucapkan :
َ َ فَران ُ ْ غ عّنى َ ب َ ْذى أ َذ ِ ّ ه ال ِ دلل َ ه ُِ م َ ْ ك ال ْ ح َ عا َ َ ا ْل ى َ و َ ذى ْ ِ فن “Segala puji bagi allah yang telah menghilangkan bahaya daripadaku dan menyehatkan” l.
Mencuci kedua tangan sesudah menunaikan hajat.
m. kecil
Selalu menyentor WC sehabis buang hajat besar atau
BAB II
Ibnu Umar berkata : “saya mendengar Rasulullah melarang Qaza’
TATA KRAMA DI LINGKUNGAN MADRASAH
( mencukur sebagian dan membiarkan sebagian)( Bukhori Muslim) B.
A.
Sampai Lingkungan Madrasah
Berpakaian dan Berhias
1. Meletakkan kendaraan/sepeda pada tempat yang disediakan
1. Disunnatkan memakai pakaian bagus, rapih dan bersih.
2. Segera masuk ke ruang kelas dan meletakkan tas di laci meja
2. Pakaian harus menutup aurat, yaitu longgar tidak membentuk lekuk
masing-masing
tubuh dan tebal tidak memperlihatkan apa yang ada di baliknya.
C.
3. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau 7 sebaliknya.
Di Madrasah 1.
Bertemu Teman 1)
Mengucapkan salam, bersalaman dan menyapa
4. Pakaian tidak merupakan pakaian show (untuk ketenaran),
2)
Bersahabat dan bermuka ramah
5. Laki-laki tidak boleh memakai emas dan kain sutera
3)
Sopan tehadap kakak-kakak kelas seperti kakak
6. Disunnatkan mendahulukan bagian yang kanan di dalam berpakaian
sendiri
atau lainnya. Do’a memakai pakaian :
4)
و ُ ّ ه إ ِل ِ ّ ه ال ِ سم ِ الل ْ ِب َ َ ذى ل َ إ ِل َ ه
2.
“Dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia” 7. Haram bagi perempuan memasang tato, menipiskan bulu alis, memotong gigi supaya cantik dan menyambung rambut (bersanggul). 8. Memakai Pakaian seragam sesuai ketentuan Sekolah
Masuk Keluar Kelas 1)
Mengucapkan salam ketika masuk
2)
Jika terlambat harus ijin kepada Guru Piket
3)
Meminta ijin jika keluar kelas dengan
memperhatikan waktu yang tepat 3.
9. Tidak membiasakan diri berpakaian mewah 10. Membiasakan rambut kepala (bagi laki-laki) yang rapih, sesuai sabda Rasulullah SAW :
َ ل الله ص م َ قا َ و ن َ هى ِ س ْ م ُ ع َ ْ ل ي ُن ُ ت َر َ ْ س ِ ع َ ْ )ال ع )رواه الشيخان عن ابن عمر ِ قَز 8
Memberi bimbingan dan teladan kepada adik kelas
Masuk Kantor 1)
Mengucapkan salam atau mengetuk pintu terlebih
dahulu 2)
Menemui Guru yang duduk paling dekat dengan
pintu, memberi hormat serta meminta ijin kepada guru tersebut dan mengatakan keperluannya
3)
Berbicara kepada guru dengan sikap tegak dan mata
12. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan
memandang ke muka
perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain
4)
dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang
pergi 4.
Mengucapkan terima kasih dan minta diri sebelum 9
kebencian, permusuhan dan pertentangan.
10 13. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang
Berbicara 1. Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. 2. Berbicara dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan
rendah orang yang berbicara. 5.
Bercanda
tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh
1)
Bercanda tidak mengandung nama Allah, ayat-ayat-
semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
Nya, Sunnah Rasul-Nya atau syi`ar-syi`ar Islam.
3. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna
2)
Bercanda itu adalah benar tidak mengandung dusta.
4. Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar.
Dan hendaknya pecanda tidak mengada-ada cerita-cerita khayalan
5. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu
supaya orang lain tertawa.
berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun
3)
Bercanda tidak mengandung unsur menyakiti
bercanda.
perasaan salah seorang di antara manusia.
6. Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa
4)
7. Menghindari perkataan jorok (keji).
yang lebih tua darimu, atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda
8. Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam
atau tidak dapat menerimanya, atau terhadap perempuan yang bukan
berbicara.
Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang
mahrammu.
9. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba.
5)
10. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak
tabiatmu, dan jatuhlah wibawamu dan akibatnya kamu mudah
memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya. 11. Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
Tidak memperbanyak canda hingga menjadi
dipermainkan oleh orang lain. 6.
Meninggalkan Ruang Kelas 1)
Berdo’a bersama pada akhir pelajaran
2)
Merapihkan alat pelajarn, meja dan kursi
3)
Bersalaman antar teman dan kepada guru (bagi
BAB III
siswa bersalaman dengan Bapak Guru dan siswi bersalaman dengan
TATA KRAMA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Ibu Guru) 4)
Bagi petugas piket membersihkan dan
A.
membereskan kelas
1.
Berjalan di tepi kiri
5)
2.
Berjalan secara teratur
3.
Berilah kesempatan orang lain yang ingin mendahului
4.
Tidak makan ketika jalan
5.
Tidak memasukkan tangan ke saku
6.
Terjalan dengan arah pandangan ke depan
7.
Bila berjalan bersama anak putri di sebelah kanan untuk
Keluar ruangan dengan tertib 11
D.
Pelajaran di Kelas 1.
Mengikuti pelajaran dengan cermat, tekun
dan tenang 2.
Tidak membuat gaduh ketika pelajaran
berlangsung 3.
melindungi Membaca, menulis dan melaksanakan tugas
sesuai petunjuk guru E.
Dalam Perjalanan / Bepergian
Sikap terhadap Bapak dan Ibu Guru serta Pegawai Madrasah 1.
Mengucapkan salam ketika bertemu.
2.
Bagi anak Putra mencium tangan bapak
8.
Sewaktu menaiki tangga anak laki-laki harus di depan
9.
Tidak membaca dengan berjalan
12
Do’a ketika bepergian :
َ ه ه ّ س َ خَر ل ََنا ِ ّ مدُ لله ال َ ْ ا َل َ ى ُ َ ما ك ُّنا ل َ و ْ ذ ْ ح َ ذا َ ْ من ْ م ن َ و ّ ِ وإ َ ْ رن ِي ُ َ ن إ َِلى َرب َّنا ل ُ ْ ُ قل ِب َ ن ِ ق
guru, dan bagi anak putri mencium tangan ibu guru ketika awal dan akhir pertemuan
“Segala puji bagi Allah yang telah menjalankan bagi kami yang mana
3.
Bersikap sopan
kami tidak sanggup mengendalikannya dan bahwasanya kelak kami akan
4.
Memberi kesempatan kepada Bapak/Ibu
kembali kepada tuhan”
Guru/Pegawai berjalan lebih dahulu
B.
Bersepeda 1.
Menyeberang jalan ketika sepi dan pada tempat yang
disediakan 2.
Tidak bersepeda dengan berakrobat / atraksi
13
3.
Memberi tanda dengan tangan jika ingin belok kanan
4.
Tidak bersenda gurau ketika bersepeda
5.
Memperhatikan rambu-rambu lalu lintas
6.
Tidak membonceng teman jika sepeda tidak memiliki
boncengan C.
Berkendaraan Umum
1. Tidak membuang sampah pada Bus/angkot 2. Mempersilahkan duduk kepada orang tua atau orang hamil yang lebih membutuhkan 3. Selalu menyiapkan bungkus plastik jika muntah 4. Meminta ijin kepada penumpang sebelah jika merasa mengantuk D.
Mengunjungi orang sakit
1. Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya. 2. Hendaknya mendekat kepada si sakit dan menanyakan keadaan dan penyakit yang dirasakannya, seperti mengata-kan: “Bagaimana kamu rasakan keadaanmu?”. Sebagai-mana pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam. 3. Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah SWT. 5. Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah Subhanahu wa Ta'ala dan jangan mengatakan “tidak akan cepat sembuh”, dan hendaknya tidak mengharapkan kematiannya sekalipun penyakitnya sudah kronis. 6. Berbicara dan memanfaatkan waktu secukupnya, karena si penderita sangat membutuhkan waktu istirahat
7. Jangan membawa anak kecil, karena mudah tertular penyakit
Do’a Mohon Kesembuhan penyakit :
F.
َ ن َ ضَر َ ى ن َ ح ْ ِ وا َ كا ْ ِم ا ْ ر َ ْ قد َ َن ا ُ ّالل 14 ّ ه َ ى ْ ِ جن ْ ِ جل ِ َ فا َ َ َ َ ى ن ع ف ر فا را خ ّ ِ َ كا ْ ُ ن ْ ً مت َأ ْ َ ن َ ًن ب َل َء ى َ كا ْ ِ وَ ا َ ف ْ ِ صب ّْرن “Ya Allah apabila sakit ini sampai ajalku, maka gembirakanlah aku. Jika masih jauh maka hilangkanlah sakitku, Jika sebagai ujian/cobaan, maka sabarkanlah aku” E.
Bertetangga 1.
Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap
mereka. 2.
Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu
tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya. 3.
Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat
mereka tidak di rumah.
Melayat / ta’ziyyah
4.
1. Mengucapkan kalimat istirja’ / tarji’ ketika mendengar musibah
Tidak
melakukan
suatu
kegaduhan
yang
mengganggu mereka, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu
ون ِ ْ و ا ِّنا ا ِل َي ِ اِن ِّالل ُ ج ِ ه َرا ْ ع َ ه
mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup
Artinya : “Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali”
jalan bagi mereka.
2. Tunjukkan sikap ikut bela sungkawa dan jangan bersenda gurau
5.
Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran
3. Setelah mengucapkan bela sungkawa duduk di tempat yang disediakan
kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan
4. Tidak menangis dengan suara keras, tidak meratapinya
mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa
5. Disunatkan mengantar janazah hingga dikubur.
maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
6. Memuji si mayit (janazah) dengan mengingat dan menyebut kebaikan-
6.
Hendaknya
kita
selalu
memberikan
makanan
kepada tetangga kita.
kebaikannya dan tidak mencoba untuk menjelek-jelekkannya. 7. Memohonkan ampun untuk janazah setelah dikuburkan.
7.
Hendaknya kita turut bersuka cita di dalam
8. Disunatkan menghibur keluarga yang berduka dan memberikan makanan
kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam duka mereka; kita jenguk bila ia sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila
untuk mereka.
menjumpainya; dan hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal-
9. Berpesan kepada keluarga korban untuk tetap sabar
hal seperti itu mudah membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita. 15
8.
Hendaknya
kita
tidak
mencari-cari
DAFTAR PUSTAKA
kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan
1. AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA
; Depag RI ; 1997
mereka.
2. WAWASAN AL-QUR’AN
; M. Quraish Shihab ; Mizan;1999
3. TATA KRAMA SISWA
; Kanwil DEPDIKBUD Jateng ;
9.
Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik
mereka terhadap kita.
Intan Pariwara; 1989 16
4. BIRRUL WALIDAIN
; Abu Izuddin ; Ma’shum Press; tt
5. TUNTUNAN MENJADI ORANG TUA ; Wajihudin al-Antaqi; Wisnu Press ; 2003 6. WAHAI ANAKKU / Ayyuhal Walad
; Terj. Fuad Kauma ; IBS Press; 2005
BIODATA PENYUSUN NAMA
: NUR SABANI, S.Ag.
Tempat /Tangga Lahir
: Kebumen, 26 Juli 1978
Alamat
: Komplek Al-Ismailiyyah Sitibentar RT. 06/RW 01, Mirit, Kebumen
Tempat Tugas
: Guru Aqidah Akhlak Pada MTs Negeri Prembun Kebumen
Pendidikan Terakhir
: S1 IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Syari’ah Tahun 2000
Motto
: Hidup Untuk Bermanfaat Terhadap sesama
View more...
Comments