Teks Monolog - Aku Kartini.docx

November 12, 2018 | Author: Dian Ayu Merdekawati | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Teks Monolog - Aku Kartini.docx...

Description

Tema : Membangun ketadulakoan

“Kartini : aku pahlawan” PROLOG : Seorang anak perempuan bernama Kartini, ditanamkan sejak kecil oleh Ibunya  bahwa namanya diambil dari nama seorang pahlawan wanita. Ibunya berharap kelak ia pun bisa menjadi seorang pahlawan. Kartini tumbuh dan hidup dengan angan-angan menjadi seorang pahlawan kelak. Kartini yakin  bahwa dirinya adalah seorang pahlawan. Ia mengkoleksi berbagai macam film Superhero, dan selalu menontonnya setiap hari. Suatu hari Kartini belajar untuk bisa terbang, bisa mengangkat benda berat agar bisa menjadi pahlawan yang kuat seperti di film-film. >>Kartini menonton televisi dan melihat film superhero kesukaannya. (SOUND: SUPERMAN) Ia membela teman-teman perempuannya yang di ganggu oleh para anak lelaki. Siapa saja anak lelaki yang melakukan kejahatan menurut dia, pasti akan ditinjunya. Tapi setiap kali Kartini berbangga karena berhasil menyelamatkan teman perempuannya, Ibu  justru selalu memarahi Kartini.  Kenapa Ibu marah? Aku telah berlaku layaknya Kartini. Aku membela orang yang bena r, khususnya perempuan. Lalu kenapa Ibu sampai menangis?  Ibu selalu bilang kalau aku rajin belajar, aku bisa jadi pahlawan. Apa iya? Lewat buku-buku ini aku bisa jadi seorang pahlawan? Ah, apa iya? Aku tidak yakin kalau hanya duduk di meja itu  sepanjang waktu dan menekuni buku-buku bisa jadi pahlawan.  Bagaimana kalau aku baca Buku Sains ini, tapi di baliknya ini?! (Kartini memperlihatkan  Komiknya — dan dan tertawa cekikian) *** Sekarang aku sudah dewasa, namun Ibu telah tiada. Ibu Cuma meninggalkan pesan, aku terlahir  sebagai pahlawan. Pahlawan apa? Pahlawan yang b agaimana? Sedangkan saat ini pun aku butuh pahlawan!  Aku butuh seseorang yang bisa menghiburku. Aku butuh pertolongan! Siapa yang bisa mengisi kekosonganku? Tiba-tiba Kartini sadar, Ibuku pahlawanku. Selayaknya korban yang diselamatkan seorang  pahlawan, ia pasti kehutangan budi. Demikian denganku. Aku kehutangan budi padanya.

Oh, ya … orang bilang Ibuku itu pahlawan. Orang-orang bilang Ibu pahlawan buat banyak orang. Walau kerjanya Ibu setiap hari hanyalah menyapu jalan dari ujung ke ujung. Tapi mereka bilang dia pahlawan.  Kenapa bisa? Lalu sampai sekarang, mengapa aku pun tak kunjung jua menjadi harapan Ibuku? Saat Kartini sayup-sayup mendengar teriakan demonstrasi dari rumahnya, ia pun tahu apa yang harus ia perbuat. Ia berlari ikut pergi mengikuti de monstrasi itu. Demonstrasi apa? Bahkan Kartini pun tak tahu apa yang disuarakannya. Tapi yang penting kata orang kalau berdemo itu membawa suara rakyat. Artinya, kalau pesan demonya bisa sampai dan di tanggapi dan membuahkan hasil, maka kitapun sudah layak disebut sebagai pahlawan. Lalu ada orang yang datang membawa uang dan menyerahkannya pada Kartini. >> Wah, enaknya ikut demo ini. Walau tidak tahu permasalahannya, yang penting katanya aku membawa suara rakyat. Lalu di bayar pula. Setelah ini pasti aku bisa dipuji banyak orang  sebagai pahlawan .. ahhh…………………… (SOUND: ORANG DEMONSTRASI) Dooorrr !! Dooor !!! ……… (SOUND : TEMBAKAN PISTOL) Suara tembakan begitu keras mengenai Kartini di tengah situasi demo yang kacau itu. Kata orang kalau mati di medan perang, maka kita disebut pahlawan. Maka ia pun tersenyum dengan bangga sambil berkata, “Aku pahlawan…” lalu ambruk ke tanah.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF