TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN KEPERAWATAN

July 21, 2016 | Author: inthoriqotul | Category: Types, School Work
Share Embed Donate


Short Description

menganalisis jurnal tentanf teknogi yang ada di di dunia keperawatan...

Description

TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN KEPERAWATAN

EVALUASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)

oleh Intan Dwi Arini

(142310101016)

Inthoriqotul Khoiriah

(152310101217)

Dyan Ayu Pusparini

(152310101258)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2016

PENDAHULUAN Tenaga kesehatan merupakan elemen dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan dapat terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi, dll. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang berperan vital karena didalam pelayanan kesehatan, perawat berperan besar dalam asuhan keperawatan . Oleh karena itu perawat dituntut agar mampu memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan berkualitas, terutama yang menyangkut pendokumentasian. Perkembangan teknologi dan sistem informasi saat ini berkembang sangat cepat begitu pula dengan teknologi dalam bidang kesehatan. Salah satu hal positif yang dapat dirasakan oleh tenaga kesehatan khususnya perawat adalah semakin mudahnya melakukan proses pendokumentasian. Proses pendokumentasian yang lebih cepat dan akurat dapat menunjang profesionalisme kerja dari perawat. Salah satu terobosan terbaru dalam bidang teknologi keperawatan adalah Electronic Health Record (EHR)

PEMBAHASAN 1.1 Pengertian EHR Electronic Health Record (EHR) adalah kegiatan mengkomputerisasi atau mencatat menggunakan media komputer isi dari catatan medis kesehatan serta proses yang berhubungan dengan catatan atau rekam medis kesehatan. Menurut Fuad (2008) , EHR juga berarti rekaman atau informasi catatan elektronik yang terkait dengan kesehatan (healt related information) yang meliputi standar interoterabilitas nasional yang dapat ditarik dari berbagai sumber namun dapat dikelola, dibagi dan dikendalikan oleh individu. EHR terdiri dari data yang sudah terstruktur maupun tidak tersruktur. Hatta (2011), menjelaskan bahwa EHR terdapat dalam sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai kemudahan fasilitas untuk kelengkapan dan keakuratan data, memberi tanda waspada, peringatan, memiliki sistem untuk mendukung keputusan publik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu lainnya. Electronic Health Record (EHR) bukanlah aplikasi sistem informasi yang dapat diinstal seperi paket word-processing atau software komputer lainnya. EHR ini merupakan sebuah sistem informasi yang memiliki framework lebih luas

dan

memenuhi

satu

set

fungsi.

EHR

nantinya

akan

mengkomputerisasikan isi rekam medis dan proses yang berhubungan dengannya. Umunya beberapa komponen yang seharusnya tercatat dalam sistem EHR meliputi keluhan saat ini (gejala), riwayat medis masa lalu, gaya hidup, pemeriksaan fisik, diagnostik, uji/tes, tindakan dan prosedur yang diberikan pada pasien, perawatan, pengobatan dan pengeluaran (discharge) (Hayrinen,dkk, 2008) 1.2 Manfaat EHR Manfaat EHR ini sangat penting dalam dunia kesehatan, khususnya bidang keperawatan. Karena melalui alat ini perawat dapat terbantu dalam meningkatkan kualitas, keamanan, dan konsistensi perawatan klien, dengan

akses cepat dan mudah ke informasi klinis yang berhubungan dengan kesehatan individu 1.3 Kelebihan EHR Adapun menurut Fuad (2008), salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari pengoperasian sistem EHR ini adalah mencegah kejadian medical error melalui tiga mekanisme, yaitu : 1. Pencegahan adverse event 2. Memberikan respon cepat segera setelah terjadinya adverse event 3. Melacak serta menyediakan umpan balik mengenai adverse event Selain itu ada 4 hal lainnya yang menjadi keuntungan dari rekam medis terkomputerisasi ini, yaitu : 1. Fasilitas yang lebih lengkap 2. Dapat bergerak pada sistem informasi lain 3. Sebagai alat bantu yang lengkap 4. Sebagai bagian dari pekerjaan berlanjut yang otomatis (Sabarguna,2010) 1.4 Kekurangan EHR Meskipun dalam penggunaannya sistem EHR mempunyai banyak kelebihan, namun ada pula kekurangan yang terdapat dalam sistem EHR. Beberapa kekurangan tersebut yaitu : 1. Sentuhan yang diberikan oleh perawat ke pasien menjadi berkurang karena perawat lebih berfokus pada komputer dibandingkan dengan pasien 2. Adanya perubahan sistem dalam EHR membuat perawat bingung sehingga memakan waktu lebih lama. Hal ini terjadi dalam tahap awal implementasi EMR, dimana gangguan yang terjadi pada sistem komputer adalah kesulitan mengorganisasikan informasi pada sistem tampilan layar komputer dan kesulitan dalam memformat laporan 3. Pengisian data yang kurang lengkap dan kurang akurat maka data tersebut tidak dapat dijadikan sebgai sumber informasi karena dapat berpotensi pada masalah etik dan legalitas

4. Sistem EHR juga tidak dapat sepenuhnya menjamin secara keseluruhan terhadap keselamatan pasien. Karena angka keselamatan pasien dipengaruhi oleh koordinasi antar tim medis yang baik 5. Pendokumentasian secara elektronik dapat menurunkan proses berfikir kritis bagi perawat dalam menyelesaikan permasalahan keperawatan yang muncul pada pasien 6. Terdapat resiko tentang isu etik dan aspek legal dalam penggunaan dokumentasi elektronik pada data kesehatan pasien, terutama yang berkaitan dengan aspek kerahasiaan dan hak pribadi pasien 1.5 Implikasi EHR di Indonesia Teknologi Electronic Health Record (EHR) dapat diterapkan di Indonesia karena mampu membantu perawat dalam mendokumentasikan data kesehatan pasien secara cepat dan lebih efisien. Saat ini beberapa instansi kesehatan di Indonesia sudah mulai menerapkan sistem EHR, contohnya di RS AKADEMIK UGM. Sistem pengimplementasian EHR belum diterapkan di seluruh instalasi. Implementasi penuh baru dijalankan pada Instansi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat. Ini membuktikan bahwa penerapan sistem EHR belum sepenuhnya merata. Dibutuhkan inovasi dan pembaruan yang lebih baik lagi agar proses keperawatan pasien dapat berjalan secara baik dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA Fuad, A. (2008). Persiapan Tenaga Medis dalam Persiapan RKE di Indonesia (Makalah dalam Seminar Sehari Rekam Kesehatan Elektronik). Jakarta Hatta, G. (2011). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana. Hayronen,K., Saranto, K., Nykanen, P. (2008).”Definition, Structure, Content, Use and Impacts of Electronic Health Records: A Review of The Research Literature”. International Journal of Medical Informatics Vol.

77,p.

291-304

[Internet].

Tersedia

dalam

www.intl.elsevierhealth.com/journals/ijmi. Sabarguna, B.S. (2009). Rekam Medis Terkomputerisasi. Jakarta: UI Press. http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/viewFile/66/51 (diakes pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 09.00 WIB) http://www.kompasiana.com/azizah3/pengaruh-electronic-medical-record-emrterhadap-keselamatan-dan-pelayananpasien_54f383617455139f2b6c79a7 (diakses pada tanggal 23 Februari 2016 pada pukul 12.30 WIB)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF