Teknik Inventarisasi Satwa Liar-Training02

March 27, 2017 | Author: M Burhanudin Fauzi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Teknik Inventarisasi Satwa Liar-Training02...

Description

Metode Sampling untuk Satwa Liar Muhammad Ali Imron

contents    

   

Pendahuluan Presisi dan Akurasi Sumber Bias Beberapa Masalah dalam Inventarisasi Satwa Liar Strategi Inventarisasi Satwa Liar Teknik Monitoring Keanekaragaman Jenis Burung Teknik Monitoring Kelimpahan Populasi Burung Teknik Monitoring Kelimpahan Mammalia dan Primata

Mengapa Inventarisasi Satwa Liar membutuhkan teknik khusus?

   

Satwa tidak menunggu dihitung Satwa kadang susah untuk di lihat Satwa kadang bereaksi secara berbeda setelah penangkapan Pengamatan terhadap satwa seringkali tidak independen

Research Questions

Hypothesis and Prediction

Research Design

Variables Selection

Observation method selection Data Collection Statistical Analysis/ Hypotheses test Intepretation

Writing

Untuk menjawab masalah apa? -

Berapa jumlah individu satwa species A di kawasan kita? Berapa jumlah jenis burung yang mampu hidup di kawasan? Berapa jumlah relatif jenis burung yang ada di kawasan? Bagaimana komposisi spesies berubah ? Bagaimana populasi satwa “hama” berubah berdasarkan waktu? Bagaimana sebuah populasi satwa merespon perubahan dalam manajemen ?

Hati-hati: SAMPLING ERROR 





PRESISI : kedekatan dengan nilai sebenarnya AKURASI : level bias akibat pemilihan metode Akurat : metode yang bebas dari bias

Nilai sebenarnya Precise and Accurate

Hasil terdistribusi secara dekat dan rata-rata mendekati nilai sebenarnya Skala densitas

Nilai rata-rata

Nilai sebenarnya Precise and In Accurate

Hasil terdistribusi secara dekat namun rata-rata jauh dari nilai sebenarnya

Density scale Nilai rata-rata

True value Imprecise and Accurate

Hasil tersebar tapi rata-rata mendekati nilai sebenarnya Density scale

Mean value

True value

Hasil tersebar dan rata-rata jauh dari nilai sebenarnya

Imprecise and Inaccurate Density scale

Mean value

Dari mana datangnya bias dalam inventarisasi satwa liar?

NetLogo

Sumber-sumber Bias (Bibby et al. 1992)    

   

 

Pengamat Metode Usaha dan Kecepatan Kondisi Habitat Aktivitas Satwa Tipe spesies : noisy vs. skulking Kepadatan Populasi Musim Waktu dalam sehari: Pagi, Siang, Sore, Malam Cuaca

Isu utama dalam inventarisasi satwa liar Detectability,  Pengamatan yang saling bergantung,  pergerakan 

Detectability Probabilitas seekor individu pada habitat dan waktu tertentu yang dapat di amati, misal: terlihat, terdengar, tertangkap atau terdeteksi

Faktor yang mempengaruhi Detectability..contd  

   

Tipe satwa : noisy or skulking Pola pergerakan, ukuran satwa, kecepatan pergerakan pengamatan Kompleksitas habitat, heterogenitas Pengamat Kondisi pencahayaan, pengalaman Sampling/measurement errors dapat berasal dari : missed individuals, multiple counting, recording an individual where none exists

Pengamatan yang saling bergantung 





Assumsi : unit sample yang kita pilih adalah independent satu sama lainnya Kenyataan: kenampakan seekor satwa yang hidup berkelompok biasanya meningkat, apabila ada individu dalam kelompok yang berhasil teramati. Estimasi yang berdasarkan observasi yang berhubungan akan menghasilkan bias. Koreksi terhadap bias bisa dilakukan dengan pengukuran kelimpahan : jumlah ind/luasan

Pergerakan 



Pergerakan satwa : - tidak random, tapi berdasarkan instinct - kadang mengelompok atau sendiri Pengaruh Pergerakan : - Tidak terobservasi - Satwa menghindari terdeteksi (mis., traps, nets, etc.) - Double counting - Satwa masuk dan keluar wilayah observasi ketika pengambilan data -

Beberapa Strategi Pengamatan 1.

Berjalan lebih cepat dari satwa dan/atau mengamati dari jauh kelebihan: satwa nampak seperti tidak bergerak dan mengurangi pergerakan satwa akibat adanya pengamat kekurangan: detectability berkurang akibat jarak dari pengamat dan waktu yang terbatas contoh: menggunakan aerial survei

2.

Berjalan secara pelan2 melalui habitat satwa dan mencatat lokasi ditemukan satwa kelebihan: pengamat memiliki waktu lebih panjang untuk mengamati dan mengidentifikasi kekurangan: satwa memiliki kesempatan masuk dan keluar wilayah observasi

3. Trap (capture) Kelebihan: masalah detectability lebih sedikit dibanding dengan metode lainnya Kekurangan: satwa harus datang ke trap, dan bukan pengamat yang datang ke satwa, observasi masih saling tergantung 4. Memasang Collar dan mengikutinya Kelebihan: bagus untuk memetakan teritori, mengurangi masalah mobilitas dan detectability Kekurangan: hanya bisa dilakukan untuk beberapa individu, dan individu yang dipilih bisa jadi bukan keterwakilan yang baik

Teknik-teknik yang sering digunakan: Keanekaragaman Jenis Burung  Kelimpahan Populasi Burung  Kelimpahan Populasi Mammalia dan Primata 

Rona Awal

Keanekaragaman Jenis

Pemilihan Jenis

Monitoring Jenis Terpilih

Teknik Mengamati Burung Peralatan dan Bahan

Urutkan alat/bahan berdasarkan nilai pentingnya

Teknik Mengamati Burung Peralatan dan Bahan

5

1

3

4

6

2

7

Waktu Pengamatan     

Tidak ada aturan baku Tergantung tujuan pengamatan, misal jenis nocturnal: malam/ senja lebih cocok Diurnal: fajar-sp 4 jam, 2 jam sebelum matahari terbenam „Pagi Semu“, setelah hujan dan sinar matahari terang Burung pemangsa: ketika udara mulai panas (jam 9-12 )

Keanekaragaman Jenis Burung MacKinnon List of Species  Timed Species Counts 

MacKinnon List of Species    

Dikembangkan MacKinnon dan Phillips pada tahun 1993 Bagus untuk pemula karena tidak ada batasan waktu pengamatan Dilakukan dengan mengidentifikasi jenis burung baru dan dimasukkan ke dalam list. Lokasi yang dipilih adalah lokasi dengan variasi jenis burung tertinggi mis: daerah sempadan sungai, peralihan habitat

Jenis 1

2

Daftar ke 3 4

Berapa jumlah list?

- 20 untuk hutan tropis - kawasan lainnya bisa menyesuaikan (misal 15)

5

6

Timed-Species Counts         

Prinsip mirip MacKinnon List of Species Waktu menjadi pembatas Keahlian pengamat jadi andalan Dalam 1 jam pengamatan dibagi menjadi 6 waktu pengamatan (per 10 menit) Dicatat setiap jenis yang teramati/teridentifikasi Jenis yang ditemukan ulang tidak perlu dicatat lagi sampai 10 menit berikutnya Pemberian skor untuk tiap jenis yang teramati dalam daftar Ulangan 10-15 kali 1 jam untuk pengamatan seluas 1km2

Jenis

Sepuluh menit ke 1

 

2

3

4

5

6

Pemilihan lokasi yang kaya jenis Skoring per-species bisa digunakan untuk kelimpahan relatif LIHAT EXCEL FILE

Distance Sampling        

Estimasi kelimpahan jenis tertentu Individu yang jauh memiliki kemungkinan lebih kecil untuk teramati Asumsi: Posisi transek/ points representative terhadap satwa Satwa yang ada di garis/point selalu terdeteksi Satwa terdeteksi pada posisi awal dan tidak dipengaruhi pengamat Jarak dapat diukur secara akurat atau dengan error yang rendah Teknik yang umum digunakan: Line Transect dan Point Counts

Line transect: Perpendicular distance

Line transect: Perpendicular distance

Penempatan Transect

Random

Stratifikasi

Penempatan transek per-blok pengamatan Excel file!

Point Counts      

Berdiri pada tempat tertentu selama waktu tertentu Mencatat burung yang teridentifikasi baik dengan pengamatan, suara (tdk langsung) Cocok untuk habitat yang rapat dan habitat yang terpecah-pecah. Penempatan points secara random maupun sistematis merupakan keunggulannya dibanding metode lain mis line transects Pengamat mempunyai waktu yang lebih lama untuk mendeteksi burung Namun pengamat tidak bisa mencatat burung yang di luar waktu dan jarak yang di tentukan

Point Transect

Catch Effort 

 

Untuk jenis-jenis satwa yang di eksploitasi oleh manusia untuk makanan atau untuk yang lainnya Digunakan untuk memprediksi threshold populasi Assumsi : jumlah individu yang diambil dari populasi dengan metode tertentu (misal: jaring, perburuan, penangkapan ikan dll.) memiliki proporsi dengan usaha yang dilakukan untuk pengambilannya

MARK RECAPTURE  



Apabila individu sulit untuk dilihat Dapat dimanfaatkan untuk penelitian seleksi habitat, menghitung survival rates, mengamati dispersal, kesuksesan dalam reproduksi Menggunakan trap / camera trap

asumsi    

 

Populasi tertutup atau terbuka (migrasi) dapat dihitung Satwa memiliki probabilitas yang sama untuk tertangkap Individu yang ditandai tidak berpengaruh pada yang lain Seluruh individu yang tertandai harus dicatat Probabilitas penangkapan konstan selama periode pengamatan Kehilangan dari emigrasi dan kematian dapat diketahui

Territorial Mapping    

Untuk species yang memiliki teritori Merupakan pekerjaan yang intensif di lapangan maupun analisis data Dapat digunakan untuk memahami kondisi habitat Menghasilkan penghitungan yang lebih konsisten, dan tidak dipengaruhi oleh waktu pengamatan

Assumsi Pengamat memiliki kemampuan yang baik dalam menemukan satwa  Penemuan dilapangan di plot secara baik di peta  Aturan standar harus digunakan (mis. Waktu dalam sehari dan dalam setahun) 

Monitoring Populasi Primata dan Mammalia Line Transect  Concentration Counts 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF