Teknik Eksplorasi Bijih Dan Batubara

April 13, 2018 | Author: Tam UnoRespect | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Geoeksplorasi...

Description

TEKNIK EKSPLORASI BIJIH DAN BATUBARA

1.

Pedoman Teknis Eksplorasi Bii! Besi Primer Penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi di Indonesia sudah banyak

dilakukan oleh berbagai pihak, sehingga diperlukan penyusunan pedoman teknis eksplorasi bijih besi. Pedoman dimaksudkan sebagai bahan acuan berbagai pihak dalam melakukan kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi primer, agar ada kesamaan dalam melakukan kegiatan tersebut diatas sampai pelaporan. Pedoman teknis eksplorasi bijih besi primer meliputi tata cara dan tahapan eksplorasi. Tata cara eksplorasi bijih besi primer meliputi urutan kegiatan eksplorasi sebelum pekerjaan lapangan, saat pekerjaan lapangan dan setelah pekerjaan lapangan. Kegiatan sebelum pekerjaan lapangan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai prospek cebakan bijih besi primer, meliputi studi literatur dan penginderaan jarak jauh. Penyediaan peralatan antara lain peta topografi, peta geologi, alat pemboran inti, alat ukur topografi, palu dan kompas geologi, loupe, magnetic pen, GPS, pita ukur, alat gali, magnetometer, kappameter dan peralatan geofisika. Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan sumur uji, pengukuran topografi, surei geofisika dan pemboran inti. Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain adalah analisis laboratorium dan pengolahan data. !nalisis laboratorium meliputi analisis kimia dan fisika. "nsur yang dianalisis kimia antara lain # $etotal, $e %&', $e '&(, Ti&%, S, P, Si&%, )g&, *a&, K%&, !l%&', +&I. !nalisis fisika yang dilakukan antara lain # mineragrafi, petrografi, berat jenis -/. Sedangkan pengolahan data adalah interpretasi hasil dari penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium. Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan melalui empat tahap sbb # Surei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, eksplorasi rinci. Surei tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah0 daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional.

1

Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yg mengandung endapan mineral yg potensial. 2ksplorasi umum, tahap eksplorasi yang rnerupakan deliniasi a3al dari suatu endapan yang teridentifikasi . 2ksplorasi rinci, tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn '0 dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan tero3ongan. Penyelidikan geologi adalah penyelidikan yang berkaitan dengan aspek0 aspek geologi diantaranya # pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pemetaan adalah pengamatan

dan pengambilan conto yang berkaitan dengan aspek

geologi dilapangan.

Pengamatan yang dil akukan meliputi # jenis litologi,

mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan,

sedangkan

pengambilan

conto berupa batuan terpilih. Penyelidikan Geofisika adalah penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat mengetahui struktur ba3ah permukaan, geometri cebakan mineral, serta sebarannya secara hori4ontal maupun secara ertical mendukung penafsiran geologi dan geokimia

yang

secara langsung maupun tidak

langsung. Pemboran inti

dilakukan setelah penyelidikn geologi dan penyelidikan

geofisika. Penentuan jumlah cadangan sumberdaya/ mineral yang mempunyai nilai ekonomis adalah suatu hal pertama kali yang perlu dikaji, dihitung sesuai standar perhitungan cadangan yang berlaku, karena akan berpengaruh terhadap optimasi rencana usaha tambang, umur tambang dan hasil yang akan diperoleh. alam hal penentuan cadangan, langkah yang perlu diperhatikan, yaitu # 

)emadai atau tidaknya kegiatan dan hasil eksplorasi.



Kebenaran penyebaran dan kualitas cadangan berdasarkan korelasi seluruh data eksplorasi seperti pemboran, analisis conto, dll.



Kelayakan penentuan batasan cadangan, seperti Cut of Grade, Stripping Ratio, kedalaman maksimum penambangan, ketebalan

minimum, dsb

bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan sebaran bijih besi ba3ah permukaan.

%

".

Ta!apan Eksplorasi Ba#$%ara Tahap eksplorasi batu bara umumnya dilaksanakan melalui empat tahap,

yakni surei tinjau, prospeksi, eksplorasi pendahuluan, dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas, serta kualitas suatu endapan batu barasebagai dasar analisis5kajian kemungkinan dilakukannya inestasi. Tahap penyelidikan tersebut menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber daya batu bara yang dihasilkan. Penghitungan sumber daya batu bara dilakukan dengan berbagai metoda diantaranya poligon, penampangan, isopach,inverse distance, geostatisik, dan lain0lain.  S$r&ei #ina$ (Reconnaissance)

Surei tinjau merupakan tahap eksplorasi batu barayang paling a3al dengan

tujuan

mengidentifikasi

daerah0daerah

yang

secara

geologis

mengandung endapan batu bara yang berpotensi untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan informasi tentang kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya, antara lain, studi geologi regional, penafsiran penginderaan jauh, metode tidak langsung lainnya, serta inspeksi lapangan pendahuluan yang menggunakan peta dasar dengan skala sekurang0kurangnya 1 # 166.666. 

Prospeksi (Prospecting) Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran

endapan batu bara yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1#76.666, pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, pemboran uji (scout drilling), pencontohan, dan analisis. )etode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu.  Eksplorasi penda!$l$an (Preliminary exploration)

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran a3al bentuk tiga0dimensi endapan batu barayang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan '

antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal 1#16.666, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan logging/ geofisika, pembuatan sumuran5 peritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian a3al geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan. 

Eksplorasi rin'i (Detailed Exploration) Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan

kualitas serta model tigadimensi endapan batu bara secara lebih rinci. Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1#%.666, pemboran dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai denga.i kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada batu bara, batuan, air dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan dengan rencana kegiatan penambangan yang diajukan.

(

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF