Teknik B Lynch
April 18, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Teknik B Lynch...
Description
JAHITAN B-LYNCH
Manajemen bedah pada perdarahan postpartum termasuk ligasi dari arteriuterina, ligasi iliaka interna, dan akhirnya abdominal histerektomi total atausubtotal Selain itu ada sebuah prosedur manajemen alternatif bedah konservatif yang dikenal dengan teknik jahitan kompresi dan terbukti efektif untuk mengontrol perdarahan postpartum. Prosedur ini pertama kali dilakukan dan dijelaskan pada tahun 1997 olehMr. Christopher B-Lynch, seorang konsultan obstetri, ahli bedah ginekologi ,anggota darithe Royal College of Obstetricians and Gynaecologists of the UK dan anggota dari the Royal College of Surgeons of Edinburgh, bermarkas di Milton Keynes General Hospital Hospital National Health Service (NHS (NHS)) Trus Trustt (Oxf (Oxfor ord d Deane Deanery ry,, UK), UK), selama selam a menang men angani ani pasien pasi en deng d engan an perd p erdara arahan han postpar pos tpartum tum,, pasienini menolak untuk dilakukan histerektomi.
Prinsip Jahitan ditujukan untuk menimbulkan kompresi vertikal berkelanjutan pada sistimvaskuler. Pada kasus perdarahan postpartum karena plasenta previa, jahitankompresi segmen transversal lebih efektif Bahan Berbagai bahan jahitan telah dicoba, termasuk vicryl (polyglactin 910), dexon(polyglycolic asam), PDS (polydioxanone), prolene (monofilamen polypropylene) dan nilon. Diyakini bahwa jahitan yang ideal adalah jahitan yang kuat, berbahan monofilamen (untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya trauma pada jaringanyang lemah pada atonia uteri), cepat diserap, dan dipasang pada jarummelengkung yang besar untuk kemudahan penempatan jahitan. Bahan tidak diserap atau perlahan-lahan diserap oleh usus dapat mengakibatkan jebakan,sehingga jahitannya menjadi longgar, dan juga dapat merangsang pembentukan adhesi. Idealnya, perlu jahitan untuk mempertahankan daya regang selama 48-72 jam, dan kemudian diserap dengan cepat. Atas dasar ini,monoc ini,monocry ryll (po (poly lygl glec ecap apro rone ne 25) 25) telah dinyatakan dinya takan oleh Price dan B-Lynch B-Lync h sebagai sebaga i bahan yangpaling yangp aling yang sesuai untuk jahitan B-Lynch. Ethicontelah secara khususmengembangkan bahan prototipe untuk B-Lynch prosedur, menggunakan bahannomor satu monocryl (polyglecaprone 25) monofilamen dengan profil penyerapan60% dari kekuatan aslinya pada tujuh hari dan 0% pada 21 hari. Penyerapanselesai pada 90-120 hari. Bahan ini terdiri dari benang monocrly monoc rly terlarut terlaru t sepanjang sepanjan g 90 cm yang terikat terika t pada sebuah ethi ethigu guar ard d jarum tumpul setengahlingkaran berukuran 70 mm . Pada tujuh kasus,vicryl digunakan pada semuakasus kecuali Kasus 1, di mana digunakan PDS. Meskipun hal ini tidak direkomendasikan dengan alasan di atas, tidak ada komplikas ko mplikasii jangka jang ka panjangy pan jangyang ang dihadap di hadapii dalam dala m hal ini in i pasien.Du pasien .Duaa meka mekani nism smee utam utamaa penye penyera rapa pan n pad padaa ben benang ang yang yang dise disera rap. p. Bahan Bahan benang bena ng yang yan g berasa ber asall dari dar i biolog bio logis is seperti sepe rti usus usu s secara sec ara bertahap dicerna oleh enzim jaringan sedangkan bahan benang yang dibuat dari polimer sintetis akan dipecahmelalui hidrolisis (air masuk ke benang yang menyebabkan rusaknya rantaipolimer) didalam cairan jaringan. Di stadium pertama proses absorbsi kekuatanbenang berangsur berkurang (beberapa minggu), kemudian pada stadium kedua terdapat hilangnya materi benang. Teknik Prosedur Jahitan B-Lynch 1. Posisi ahli bedah bedah berdiri di di sebelah sebelah kanan pasien, pasien, kita kita menganggap menganggap ahlibedah ahlibedah tidak tidak kidal. kidal.
2. Laparatomi sangat penting untuk melihat keadaan uterus.Melakukan Insisi transversal segmen bawah rahim atau Pembukaankembali jahitan seksio sesaria pada segmen bawah rahim untuk memeriksarongga uterus apakah ada sisa plasenta dan untuk membersihkannya. 3. Sebelum prosedur jahitan B-lynch dimulai, penting melakukan ujiefektifitas penggunaan dari teknik jahitan B-lynch. Pasien dalam posisi Lloyd davies atau semi litotomi (kaki katak), seorangasisten berdiri diantara kaki pasien dan secara berkala melakukanpembersihan vagina untuk menentukan adanya perdarahan dan lainnya.Uterus kemudian di eksteriorkan dan dilakukan kompresi bimanual (jika sudah dilakukan seksio sesarea sebelumnya, lokasi tersebut ditekankembali), seluruh uterus kemudian dikompresi dengan meletakkan satutangan dengan ujung jari berada pada serviks dibagian posterior dantangan lainnya tepat dibawah bladder dibagian anteriornya. Jika perdarahan berhenti dengan melakukan kompresi tersebut, maka ada peluang baik untuk dilakukan aplikasi jahitan B-lynch yang akan bekerjadan menghentikan perdarahan. Jika kriteria dari uji penggunaan jahitan Blynch sudah didapatkan, uterustetap dalam keadaan eksteriorasi hingga aplikasinya lengkap. Asistensenior mengambil alih dalam melakukan kompresi danmempertahankannya dengan dua tangan selama dilakukannya jahitan olehahli bedah yang memimpin. 4. Jahitan pertama dilakukan 3 cm di bawah incise histerotomi / seksiosesaria pada sisi kiri pasien dan dirajut sepanjang rongga uterus untuk menutup 3 cm diatas tepi insisi kira-kira 4 cm dari batas lateral uterus 5.
Jahitan kemudian dilakukan pada bagian atas uterus dan bagian belakangnya. Saat lokasi jahitan tepat difundus, penjahitan harusdilakukan kurang lebih vertikal dan berada sekitar 4 cm dari kornu, tidak ada kecenderungan terjadinya pergeseran kearah lateral menuju broadligamen karena uterus telah dikompresi dan jahitan melekat, sehinggamemastikan bahwa penutupan jahitan yang tepat telah dicapai dandipertahankan
6. Pada bagian belakang uterus dimana penjahitan dilakukan sepanjangdinding uterus. Tepatnya pada bidang horizontal pada tingkat insisi uterusdari perlekatan / insersi ligament uterosakral (gambar 1b); 7.
Saat jarum menembus sisi rongga uterus dari dinding posterior, laludiarahkan ke dinding posterior, sehingga jahitan berada diatas fundus danpada sisi kanan anterior uterus. Jarum dimasukkan kembali ke ronggauterus seperti yang dilakukan pada sisi kiri, yaitu 3 cm diatas insisi atasdan 4 cm dari sisi ateral uterus melalui tepi atas insisi, menuju rongga
8. Asisten mempertahankan kompresi saat benang jahitan dilekatkan darisudut yang berbeda untuk memastikan tekanan yang seragam dan tidak bergeser. Kedua ujung jahitan dilakukan “double throw knot” untuk keamanan dalam mempertahankan tekanan;
9.
Tekanan pada kedua ujung benang dapat dijaga selama proses penutupansegmen bawah rahim yang diinsisi atau simpul diikat terlebih dahuludiikuti dengan penutupan segmen bawah rahim (gambar 2c) jika inidipilih, hal ini sangat penting untuk memperhatikan sudut insisihisterotomi dan posisi jahitan sebelum simpul ini diikat untuk memastikanbahwa
segmen terbawah telah tertutup dan sudut insisi tertutup rapat.Kedua prosedur ini sama baiknya. Sangat penting untuk mengidentifikasisudut insisi uterus untuk meyakinkan tidak ada titik perdarahan;
10. Pasca aplikasi dan penutupan histerotomi. Pada tahapan ini dapat terjadiefek maksimum dari tekanan jahitan, dalam kurun waktu 24-48 jam.Karena uterus mengkerut pada minggu pertama setelah persalinanpervaginam / seksio sesarea, jahitan mulai kehilangan kontraksinya ,akantetapi proses hemostasis telah terjadi. Tidak ada alasan untuk menundapenutupan dinding abdomen setelah aplikasi jahitan. Asisten berdiridiantara kedua tungkai dan melakukan pembersihan pada vagina danmeyakinkan bahwa perdarahan telah terkontrol.
Aplikasi Setelah Persalinan Normal Vagina.
Jika laparatomi diperlukan sebagai manajemen dari perdarahan atonia postpartum,histerotomi sangat penting untuk melakukan aplikasi jahitan B-lynch. Histerotomidilakukan untuk mengeksplorasi rongga uterin, mengeluarkan produk-produk konsepsi , mengevakuasi blood clot yang besar dan mendiagnosa plasentasi abnormal, kerusakan dan perdarahan. Teknik penjahitan B-lynch dengan modifikasinya, tanpa histerotomi akan mengakibatkan perdarahan postpartum sekunder oleh karena itu memastikan bahwa rongga uterus benar-benar kosong. Kemudian histerotomi bisa juga untuk menunjukkan bahwa penjahitan yang benardari jahitan tersebut akan memberi efek kompresi maksimum, selama dan setelah penjahitan, dengan memakai teknik B-lynch , ini juga untuk menghindariobliterasi servikal / rongga uterus yang bias menyebabkan penumpukan bekuandarah, debris infeksi, pyometra, sepsis dan kematian. Penjahitan untuk plasentasiabnormal. Jahitan B-lynch bisa bermanfaat pada kasus plasenta akreta, perkreta, daninkreta. Kompresi jahitan transversal ke anterior bawah atau Kompartemenposterior atau keduanya, dilakukan untuk mengontrol perdarahan. Jika ini tidak berhasil longitudinal brace jahitan component bisa dilakuan untuk memicu proseshemostasis Seluruh uterus dikompresi dari atas ke bawah dan dari kiri ke kananmenggunakan benang yang dapat diserap , mengikat pada anterior dan posteriorsegmen bawah uterus sehingga integritas dan hemostasis dipelihara , sebagaimanadibuktikan oleh laparoskopi, histerosalpingografi, USS dan MRI dan visualisasilangsung uterus pada saat operasi sesarea elektif berikutnya Rongga yangtetap terbuka ini untuk aliran darah tetap terjaga . Pyometra, yang telah dilaporkan dalam satu kasus setelah jahitan Teknik Squaredimana teknik ini menghilangkan rongga uterus Jahitan kompresi uterus tepat untuk perdarahan postpartum primer dansekunder pada atonia uteri, DIC, plasenta akreta, inkreta dan previa. Tindakan initidak direkomendasikan pada perdarahan postpartum primer dan sekunder tanpaterlebih dahulu menggunakan langkah-langkah medis yang telahdirekomendasikan. Memang dianjurkan sebelum dilakukan pembedahan lebihradikal . Landasan pengelolaan pada perdarahan postpartum dengan teknik iniadalah diagnosis dini sebelum pasien menjadi terancam. teknik jahitan B-Lynch memperoleh kepercayaan diseluruh dunia sebagai alternatif histerektomi dalampengelolaan perdarahan postpartum sebagaimana ditunjukkan
dalam literaturinternasional. Prosedur ini lebih cepat dan sederhana dari pada histerektomi atauligasi iliaka internal
Keuntungan Teknik Jahitan B-Lynch Adalah 1.Aplikasi sederhana; 2. Life saving; 3.Relatif aman; 4.Mempertahankan uterus dan fertilitas; 5.Hemostasis dapat dinilai segera setelah aplikasi; 6.Daya regang berkurang dalam 48 jam, sehingga menghindari adanyakerusakan permanen pada uterus;
7.Uterus yang terbuka memungkinkan mengeksplorasi rongga uterus untuk mengeluarkan produk produk yang tertinggal dan memungkinkan penjahitanlangsung dibawah visualisasi operator. Follow Up Setelah Aplikasi Jahitan B-Lynch Pada follow up, tiga pasien yang menjalani postoperasi laparaskopi untuk sterilisasi, curiga PID atau apendisitis, seorang pasien menjalani laparatomi 10hari setelah jahitan B-lynch dilakukan ileostomi untuk alasan bedah karena curigaobstruksi usus. MRI , histerosalpingografi yang dilakukan pada pasien tidak menunjukkan adanya sequelintraperitoneal atau uterus, tidak ada komplikasi yangdidapat pada 5 pasien pada penelitian pertama yang dipublikasikan. Lagipula,semua sukses dalam kehamilan & persalinan
Ada laporan komplikasi setelah aplikasi B-Lynch. Pada tahun 2004,Grotegut melaporkan satu kasus erosi dinding uterus setelah tindakan jahitan B-Lynch yaitu, pada pasien dengan umur 19 tahun, primigravida, tindakan jahitanB-Lynch dilakukan setelah menjalani operasi sesarea yang mengalami perdarahansekunder sampai atonia uteri. Jahitan yang digunakan adalahmaxon(monofilamen polyglyconate), yang perlahan diserap; karenanya, pentingmenggunakan jahitan yang diserap dengan cepat. Pada enam minggu pascapersalinan, jahitan menjadi menonjol melalui serviks pasien dan dikeluarkan tanpakesulitan. Ultrasonohysterographydilakukan enam bulan setelah operasimenunjukkan kerusakan kecil pada dinding anterior segmen bawah uterus. Efek erosi terhadap kesuburan dan persalinan dalam jangka panjang tidak diketahui. Meskipun demikian, banyak pasien pada tindak lanjut jangka panjang telah menunjukkan kesehatan reproduksi normal. Partial nekrosis iskemik dari uterus terjadi 24 jam setelah prosedur jugatelah dilaporkan pada wanita 26 tahun primigravida yang menjalani operasiseksio sesarea karena gawat janin. Jahitan B-Lynch ditempatkan untuk atoniauteri perdarahan post partum yang gagal merespon obat uterotonik. Kestabilanhemostasis dipastikan sebelum dilakukan penutupan abdomen. Namun, pascaoperasi, dia ditemukan hipotensi dan darah mengalir dari sayatan perut, sertaditemukan adanya gangguan pembekuan darah dan shock. Pada laparotomi,uterus mengalami kongesti dan terdistensi antara jahitan yang menekan,memberikan penampilan yang bergelembung. Jahitan telah terpotong dantertanam di dinding uterus sementara sebagian lainnya menggembung oleh darah.Ditemukan adanya hemoperitoneum sebanyak 2 liter. Dilakukan total histerektomibilateral dengan ligasi arteri iliaka interna. Telah dikemukakan bahwa terjadinyakoagulopati pasca operasi akan berlanjut dengan perdarahan yang terus menerusdalam rongga uterus sehingga terbentuk kantong pada dinding uterus Penerapan jahitan B-lynch baru-baru ini meliputi 1300 sukses & 19 gagal darisemua jahitan, benua india dilaporkan memiliki penerapan sukses terbesar, yaitulebih dari 250, diikuti oleh afrika, amerika selatan, amerika utara, 7 negara-negaralain. Dilaporkan ada 17 kasus yang gagal karena aplikasi yang tertunda, teknik salah, defibrinisasi dan bahan yang tidak sesuai. Jahitan monocryldirekomendasikan karena baik dan aman untuk jaringan dan distribusi teganganyang seragam dan mudah untuk dilakukan. Dalam review dinyatakan teknik B-lynch untuk perdarahan postpartum seharusnya menjadi pilihan bagi setiap gynecologist.
You're Reading a Preview Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial
View more...
Comments