Tekfar Lita Fixxxx

September 22, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tekfar Lita Fixxxx...

Description

 

BAB I LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan

Vitamin E (alfa tokoferol) merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Vitamin E memiliki banyak manfaat untuk kulit antara lain melindungi tubuh dan kulit dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, membantu melembabkan kulit, memperbaiki elastisitas kulit, dan mengurangi munculnya keriput. Vitamin E juga dapat membantu menghaluskan kulit dan mengurangi kondisi kulit yang kering.1  Vitamin E (alfa tokoferol ) dan asetatnya berwarna kuning cerah, kental dan rasa hambar, tidak larut dalam air, larut dalam alcohol, dan pelarut organic minyak lemak. Stabil diudara dalam waktu cukup lama tapi mengalami degradasi secara lambat diudara. mudah teroksidasi, oksidator lemah dan udara dalam lingkungan alkali. Tidak aktif oleh adanya sinar uv. Oleh sebab itu dibuat sediaan kapsul lunak vitamin E.2  Sediaan vitamin E yang dijual dipasaran dalam berbagai bentuk seperti lotion, kapsul lunak, minyak wajah. kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terdiri obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. 2  Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1  –   10.000 µ. Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah

1

 

dihaluskan. Menurut FI V kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan.3 Kapsul cangkang lunak yang dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut gel lunak) atau bahan lain yang sesuai membutuhkan metode produksi skala besar. Cangkang gelatin lunak sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras dan dapat di plaspisasi dengan penambahan senyawa polio seperti sorbitol atau gliserin. Seperti cangkang keras, komposisi cangkang dapat mengandung pigmen atau  pewarna yang diijinkan, bahan opak seperti titanium dioksida, dan pengawet. Cangkang gelatin lunak mengandung 6%-13% air. Kapsul berisi cairan dari setiap  jenis kapsul, melibatkan teknologi formulasi yang sama dan mmeberikan keuntungan serta keterbatasan yang sama.3 Kata kapsul berasal dari bahasa latin, yaitu Capsula. Capsula  jika diterjemahkan berarti kotak kecil atau wadah kecil. Sekarang ini istilah kapsul dalam  bidang farmasi menggambarkan menggam barkan sediaan solida dosis oral yang terdiri dari wadah dan  berisi senyawa obat. Wadah yang dimaksud berupa cangkang dan biasanya biasanya terbuat dari gelatin. Namun demikian, cangkang dapat juga terbuat dari dari pati atau  bahan lain yang sesuai. Kapsul dapat juga ju ga diartikan sebagai sediaan padat yang tterdiri erdiri dari satu macam obat atau lebih atau bahan inert lainnya yang dimasukan ke dalam cangkang kapsul gelatin keras atau lunak yang dapat larut. Kebanyakan kapsul yang 2

 

diedarkan dipasaran biasanya digunakan sebagai obat dimana cara penggunaannya ditelan lewat oral.4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut : 1.  Bagaimana alur bahan baku, produksi, produk dan SDM 2.  Bagaimana karakteristik dan tujuan pembuatan kapsul lunak vitamin E 3.  Bagaimana data praformulasi komponen yang dipakai 4.  Bagaimana metode pembuatan kapsul lunak vitamin E 5.  Bagaimana evaluasi sediaan kapsul lunak vitamin E

1.3 Tujuan

Untuk dapat membuat sediaan kapsul lunak vitamin E

3

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kapsul

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Berdasarkan bentuk nya, kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras (capsulae durae, hard capsul) dan kapsul lunak (capsulae (capsulae molles, soft soft capsul). Menurut farmakope edisi IV, sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.2  Menurut FI V kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari  pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi d dari ari nomor  paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan.3 keuntungan dari penggunaan solida kapsul adalah sebagai berikut: a. Bentuknya menarik dan praktis  b. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak c. Mudah ditelan dan cepat hancur di dalam perut sehingga bahan segera diabsorbsi usus

4

 

d. Dokter dapat memberikan resep kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien e. Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak memerlukan bahan penolong seperti pada  pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya kerugian atau kelemahan dari penggunaan solida kapsul diketahui sebagai berikut: a. Tidak dapat digunakan untuk diisi dengan zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan  b. Tidak untuk zat-zat yang higroskopis (mudah mencair) c. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul d. Tidak untuk balita e. Tidak bisa dibagi (misal ¼ kapsul) 2.1.1. Karakteristik Kapsul Lunak

cangkang kapsul dapat berupa kapsul keras dan kapsul lunak. Cangkang tersebut dibuat dari bahan baku gelatin, gula dan air. Selain itu, cangkang kapsul  bentuknya dapat terlihat jernih dan buram. Buramnya cangkang kapsul ini karena dalam olahannya ditambah titanium oksida. Cangkang kapsul ada juga yang berwarna atau polos, tidak berasa, mudah larut dalam air panas, serta bersifat higroskopis. Bahan baku yang berupa gelatin bersifat stabil di udara bila dalam keadaan kering, tetapi mudah mengalami peruraian dari mikroba bila menjadi lembab atau bila disimpan dalam larutan berair. Cangkang kapsul gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras. Biasanya, pada pembuatan cangkang kapsul yang terbuat dari gelatin ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah 5

 

timbulnya jamur dalam cangkang kapsul tersebut. Selain itu, cangkang kapsul gelatin  biasanya mengandung kelembaban antara an tara 9 –  9  –  12   12 %. Namun demikian, ada juga yang mengatakan sekitar 13 - 16%.4 Apabila cangkang kapsul disimpan pada tempat yang kelembabannya tinggi, maka uap air akan terabsorpsi oleh kapsul gelatin dan kapsul akan terdistorsi dan kehilangan bentuk yang kaku. Sebaliknya, dalam kondisi lingkungan yang sangat kering, kelembaban yang ada dalam kapsul akan hilang dan kapsul menjadi rapuh sehingga apabila kapsul tersebut dipegang akan mudah hancur. 4  Cangkang kapsul yang mengandung zat warna juga diizinkan. Biasanya zat warna ini berasal dari berbagai oksida besi, bahan seperti titanium dioksida, bahan  pendispersi, dan ada juga yang berasal dari bahan pengeras seperti sukrosa dan  pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 - 15% air. 4 Cangkang kapsul lunak yang dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut juga dengan istilah gel lunak) kondisinya sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras. Pembuatan cangkang kapsul lunak ini dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa alkohol polihidrat, seperti: sorbitol atau gliserin. Selain itu, cangkang kapsul gelatin lunak dapat juga mengandung pigmen atau pewarna, bahan opak seperti titanium dioksida, pengawet seperti metilparaben dan/atau propilparaben (untuk mencegah pertumbuhan mikroba), pengharum, dan pemanis (sukrosa) 5%. Cangkang kapsul gelatin lunak umumnya mengandung air 6 - 13% serta umumnya berbentuk  bulat atau silindris atau bulat telur (disebut pearles atau globula).4

6

 

Cangkang kapsul lunak tidak dipakai di apotek tetapi diproduksi secara besar besaran di pabrik dan biasanya diisi dengan cairan. Cangkang kapsul lunak yang  bekerja secara long acting umumnya berisi granula dan disebut spansule.

  Tubuh kapsul merupakan satu kesatuan



  Selalu sudah ter isi



  Isi biasanya cair, dapat juga padat



  Bisa oral, vaginal, rektal, topical



  Bentuknya bermacam-macam



2.1.2. Data Praformulasi Zat Aktif

TOCOPHEROLUM, Alfa Tokoferol, Vitamin E Rumus molekul: C29H50O2  Bobot Molekul: 430,71 Struktur kimia α-tocopherol α-tocopherol

7

 

Pemerian

Praktis tidak berbau dan tidak berasa. Bentuk alfa tokoferol dan alfa tokoferol asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau kuning kehijauan. d-Alfa tokoferol asetat dapat berbentuk padat pada suhu dingin. Alfa tokoferol asam suksinat  berupa serbuk warna putih; bentuk d-isomer d -isomer melebur pada suhu lebih kurang 75 ⁰ dan  bentuk dld l- melebur pada suhu lebuh kurang 70 ⁰. Golongan alfa tokoferol tidak stabil terhadap udara dan cahaya terutama dalam suasana alkalis. Bentuk ester stabil terhadap udara dan cahaya, tetapi tidak stabil dalam suasana alkalis. Senyawa dengan 2

asam suksinat juga tidak stabil bila dalam bentuk leburan. Kelarutan

Alfa tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air; sukar larut dalam larutan alkali; larut dalam etanol, dalam eter, dalam aseton dan dalam minyak nabati; sangat mudah larut dalam kloroform. Bentuk vitamin E lain tidak larut dalam air; larut dalam etanol; dapat bercampur dengan eter, dengan aseton, dengan minyak nabati dan dengan kloroform.2 Wadah dan Penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Bentuk d- atau dl-alfa tokoferol dilindungi dengan gas inert.2 Zat tambahan 1.  Gelatin

 Nama latin: gelatin

8

 

 Nama sinonim:

Byco;

Cryogel;

E441;

gelatin;

gelatine;

instagel;

kolatin;solugel;vitagel  Nama kimia: gelatin Rumus molekul: C76H124O29 N24 Struktur kimia:

Rumus empiris: Gelatin adalah campuran fraksi protein murni diperoleh baik dengan hidrolisis asam parsial (tipe A gelatin) atau dengan hidrolisis alkali parsial (tipe b gelatin) kolagen hewan diperoleh dari sapi dan tulang babi, kulit sapi (kulit), kulit babi, dan kulit ikan. Gelatin juga bisa merupakan campuran dari kedua jenis tersebut. Fraksi protein hamper seluruhnya terdiri dari asam amino bergabung bersama ikatan amida untuk membentuk polimer linier  bervariasi dalam berat molekul dari 20.000- 200.000 Rumus struktur Kategori fungsional : coating agent; film-forming agent;gelling agent; suspending agent;tablet binder;viskositi-inkreasi agent

9

 

Fungsi gelatin di industri farmasi

Industri obat-obatan (farmasi) juga menggunakan gelatin. Semua gelatin untuk farmasi harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh United States Pharmacopoeia and National Formulary. Beberapa bentuk pemanfaatan gelatin dalam farmasi adalah:  1.  sepasang kapsul keras (two-piece hard capsules) 2.  kapsul lunak (soft elastic gelatin capsules atau Softgel) 3.  tableting 4.  lapisan tablet (tablet coating) 5.  granulasi (granulation) 6.  enkapsulasi (encapsulation) 7.  mikroenkapsulasi (micro-encapsulation) Gelatin banyak digunakan dalam berbagai formulasi farmasi termasuk  penggunaannya

sebagai

bahan

matrix

biodegradable

dalam

system

 pengiriman, meskipun paling sering digunakan untuk membentuk kapsul gelatin keras atau lunak. Kapsul gelatin adalah bentuk unit dosis yang dirancang terutama untuk oral administrasi. Kapsul lunak di pasaran juga termasuk untuk administrasi dubur dan vagina. Kapsul keras bisa diisi padat (serbuk, granul, pellet, tablet, dan campurannya), semisolid dan cair sedangkan kapsul lunak sebagian besar diisi dengan semi solid atau cair . dalam kapsul keras zat aktifnya adalah selalu dimasukkan kedalam proses  pengisian sedangkan dalam kapsul lunak zat aktif juga dapat dimasukkan ke 10

 

dalam cangkang kapsul lunak yang tebal. Gelatin larut dalam air hangat (>30⁰C), dan gelatin kapsul akan mengembang dan akhirnya larut dalam cairan lambung untuk melepaskan zat nya perlahan. Kapsul keras diproduksi dalam dua bagian cetakan stainless steel steel dengan cara dicelupkan kemudian dilumasi dalam media agar-agar 45-55⁰C.6 2. Aquadest 

a. Sifat Fisika: 1.

Berat molekul 18,02 gr/mol 3

2.

Densitas 1000 kg/m , cair

3. Tekanan uap 2,3 kPa 4.

Titik didih: 100oC ( 273 K 32 F)

5.

Berbentuk cairan tidak berwarna.

 b. Sifat Kimia: 1.

Tidak dapat terbakar.

2.

Tidak beracun.

3.

Memiliki pH 7 (netral).

4.

Tidak terjadi iritasi pada kulit jika terjadi kontak.

5.

Polimerisasi tidak terjadi.

Fungsi : Sebagai pelarut universal

11

 

3. Gliserin

 Nama sinonim: Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon G100; Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane glycerol.  Nama kimia: Propane-1,2,3-triol Rumus empiris: C3H8O3 92.09

Rumus struktur: Fungsi gliserin: Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant;  plasticizer; solvent; sweetening agent; tonicity agent. Aplikasi dalam teknologi farmasi:

Gliserin digunakan dalam berbagai formulasi farmasi termasuk sediaan oral, otic, ophtalmic, topikal, dan parenteral. Dalam larutan oral, gliserin digunakan sebagai

pelarut,

pemanis,

pengawet

antimikroba,

dan

penambah

viskositas.Digunakan juga sebagai plasticizer dan pelapis film. Gliserin digunakan sebagai pelunak gelatin dalam pembuatan kapsul soft-gelatin dan supositoria gelatin.

12

 

Kegunaan gliserin

Kegunaan

konsentrasi (%)

Antimicrobial pengawet

100 kg. Gelatin ini dipilih yang Halal, H alal, banyak sekali  pilihan halal gelatin.

23

 

2.  Pencampuran bahan aktif Pencampuran bahan aktif kapsul biasanya menggunakan tangki menggunakan  tangki stainless SS 316L dengan agitator. Bahan aktif dalam kapsul lunak biasanya berupa larutan sehingga tinggal dicampur dengan lauran-larutan lain, semisal larutan pembawa. Sesudah tercampur sempurnatangki sempurna tangki dipindahkan ke mesin kapsulasi. 3.   pembuatan Gelatin Bahan baku gelatin pada awalnya berupa padatan, berupa granul-granul. Granul-granul gelatin ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki  pelelehan, kemudian tangki dipanaskan dengan steam sehingga gelatin meleleh. Setelah meleleh kemudian ditambahkan pewarna dan zat  pengawet. Dicampur semua dalam tangki dengan agitator dengan den gan kondisi vacuum (tidak ada udara). Udara ini perlu dibuang agar meminimalkan risiko masuknya udara ke dalam gelatin sehingga menyebabkan gelatin  bergelembung. Kondisi seperti ini berisiko gelatin tidak bisa dibentuk menjadi lembaran-lembaran tipis (sheets). Gelatin yang sudah meleleh kemudian ditampung dalam tangki dengan pemanas, menjaga agar gelatin tetap dalam kondisi semiliquid. Kondisi semiliquid dibutuhkan agar gelatin yang meleleh bisa mengalir ke mesin kapsulasi. 4.  Kapsulasi dengan Mesin Kapsul Tahap ini merupakan tahap utama dalam pembuatan kapsul lunak dimana kapsul mulai dicetak dengan mesin kapsulasi. Pertama gelatin dibentuk 24

 

menjadi sheets diambil dari tangki gelatin melalui selang ke drum roll. Akan ada 2 sheet gelatin kanan dan kiri, sheet ini akan diarahkan menuju mould (pencetak) kapsul. Mould kapsul ada 1 pasang kanan dan kiri dengan dimensi dan jumlah lubang yang sama. Zat aktif berupa liquid cairan akan dipompa ke hopper untuk diinjeksi ke mould kapsul sekaligus dipotong untuk mencetak kapsul. Berat/volume zat aktif liquid harus di kontrol secara ketat agar jumlah dosis selalu tepat. 5

2.3. Dosis

Satu unit setara dengan 1 mg alfa-tocopherol mg alfa-tocopherol asetat atau dapat dianggap setara dengan 1 mg. Bila vitamin E digunakan sebagai antioksidan, maka seorang  perempuan membutuhkan sedikitnya 120 IU (international unit)  unit)  per hari. Namun menurut catatan medis,  medis,  kebanyakan perempuan Indonesia hanya mengonsumsi makanan yang mengandung 10.4 - 13,4 IU per hari. Untuk mencukupi kebutuhan itu, vitamin E dapat dikonsumsi dari vitamin E sintetis (dl-a tokoferol). Dosis vitamin E yang besar bisa memperbaiki dan mencegah terjadinya perkembangan kelainan perkembangan  kelainan saraf.  saraf.  Beberapa penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsumsi vitamin E dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.  tubuh.  Asupan vitamin E harian sebesar 10-30 mg dianggap cukup untuk mempertahankan kadar viamin E dalam darah.  darah.  Namun batas konsumsi vitamin E yang dianjurkan adalah 8 sampai 10 IU (International Units)Units)suatu batas dimana sepertiga orang Amerika menggunakannya. Untuk keuntungan 25

 

maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari. Sebagian besar  penelitian menunjukan bahwa ini merupakan konsumsi optimal untuk mengurangi risiko penyakit kronis.  kronis.  Sedangkan dalam bahan makanan yang kita konsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.7

26

 

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Alur Bahan Baku, Produksi Produk dan SDM 3.1.1. Alur Bahan Baku

Pemasukan bahan baku obat oleh Industri Farmasi atau Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi

selain harus mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang

 berlaku dibidang impor, juga harus mendapat persetujuan pemasukan bahan baku obat dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Persetujuan pemasukan bahan  baku obat diberikan atas dasar permohonan. Setiap permohonan hanya berlaku untuk satu kali pemasukan. Permohonan diajukan oleh Industri Farmasi atau Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi Farmasi secara tertulis kepada Kepala Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Proses persetujuan pemasukan bahan baku obat diberikan dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja. 3.1.2. Alur Proses Produksi

1. Penimbangan kapsul lunak sesuai dengan formula dalam batch record. Bahan-bahan biasanya terdiri dari bahan aktif, pewarna, bahan pengawet dan gelatin. Biasanya gelatin dibutuhkan dalam jumlah yang besar >100 kg. 2. pencampuran bahan aktif 27

 

Pencampuran bahan aktif kapsul biasanya menggunakan  menggunakan tangki stainless SS 316L dengan agitator. Bahan aktif dalam kapsul lunak biasanya berupa larutan sehingga tinggal dicampur dengan lauran-larutan lain, semisal larutan pembawa. Sesudah tercampur sempurna tangki sempurna tangki dipindahkan ke mesin kapsulasi. 3. Pembuatan Gelatin Bahan baku gelatin pada awalnya berupa padatan, berupa granul-granul. Granulgranul gelatin ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pelelehan, kemudian tangki dipanaskan dengan steam sehingga gelatin meleleh. Setelah meleleh kemudian ditambahkan pewarna dan zat pengawet. Dicampur semua dalam tangki dengan agitator dengan kondisi vacuum (tidak ada udara). Udara ini perlu dibuang agar meminimalkan risiko masuknya udara ke dalam gelatin sehingga menyebabkan gelatin bergelembung. Kondisi seperti ini berisiko gelatin tidak bisa dibentuk menjadi lembaran-lembaran tipis (sheets). Gelatin yang sudah meleleh kemudian ditampung dalam tangki dengan pemanas, menjaga agar gelatin tetap dalam kondisi semiliquid. Kondisi semiliquid dibutuhkan agar gelatin yang melelh bisa mengalir ke mesin kapsulasi. 4. Kapsulasi dengan Mesin Kapsul Tahap ini merupakan tahap utama dalam pembuatan kapsul lunak dimana kapsul mulai dicetak dengan mesin kapsulasi. Pertama gelatin dibentuk menjadi sheets diambil dari tangki gelatin melakui selang ke drum roll. Akan ada 2 sheet gelatin kanan dan kiri, sheet ini akan diarahkan menuju mould (pencetak) kapsul. Mould kapsul ada 1 pasang kanan dan kiri dengan dimensi dan jumlah lubang yang sama. 28

 

Zata atif berupa liquid cairan akan dipompa ke hopper untuk diinjeksi ke mould kapsul sekaligus dipotong untuk mencetak kapsul. Berat/volume zat aktif liquid harus di kontrol secara ketat agar jumlah dosis selalu tepat. 5. Penirisan/Pengeringan pada Tumbler Kapsul yang sudah terbentuk akan dibawa oleh conveyor kecil ke tumbler untuk ditiriskan. Ada beberapa jenis mesin kapsulasi dengan tumbler bukan hanya meniriskan tapi juga mengeringkan kapsul. Tumbler terdiri dari 4-8 tumbler yang  berputar mendorong kapsul lunak keluar untuk ditampung. Bila tumbler tanpa  pemanas, kapsul perlu dimasukkan ke dalam rak dahulu untuk dikeringkan. 6. Pengeringan kapsul lunak pada Drying room Mesin kapsul lunak tanpa tumbler pemanas maka kapsul akan ditata dalam rak kemudian akan dikeringkan dengan suhu rendah (
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF