Tekanan Darah Tinggi Dan Penyakit Ginjal

February 8, 2017 | Author: Rizky Adam | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tekanan Darah Tinggi Dan Penyakit Ginjal...

Description

Ginjal

Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan)

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. 



   

1 Anatomi dasar o 1.1 Letak o 1.2 Struktur detail o 1.3 Organisasi o 1.4 Fungsi homeostasis ginjal 2 Penyakit dan ketidaknormalan o 2.1 Bawaan o 2.2 Didapat 3 Dialisis dan transplantasi ginjal o 3.1 Statistik transplantasi ginjal 4 Rujukan 5 Lihat pula 6 Pranala luar

[sunting] Anatomi dasar

[

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Potongan membujur ginjal

[sunting] Struktur detail Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

[sunting] Organisasi Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa.

Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan: 1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus 2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar 3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)

Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus

Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan

ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:   

tubulus penghubung tubulus kolektivus kortikal tubulus kloektivus medularis

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.

[sunting] Fungsi homeostasis ginjal Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

[sunting] Penyakit dan ketidaknormalan

[sunting] Bawaan        

Asidosis tubulus renalis Congenital hydronephrosis Congenital obstruction of urinary tract Duplicated ureter Ginjal sepatu kuda Penyakit ginjal polycystic Renal dysplasia Unilateral small kidney

[sunting] Didapat  

Diabetic nephropathy Glomerulonephritis

   

  

 

Hydronephrosis adalah pembesaran satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh terhalangnya aliran urin. Interstitial nephritis Batu ginjal ketidaknormalan yang umum dan biasanya menyakitkan. Tumor ginjal o Wilms tumor o Renal cell carcinoma Lupus nephritis Minimal change disease Dalam sindrom nephrotic, glomerulus telah rusak sehingga banyak protein dalam darah masuk ke urin. Other frequent features of the nephrotic syndrome include swelling, low serum albumin, and high cholesterol. Pyelonephritis adalah infeksi ginjal dan seringkali disebabkan oleh komplikasi infeksi urinary tract. Gagal ginjal o Gagal ginjal akut o Gagal ginjal kronis

[sunting] Dialisis dan transplantasi ginjal Umumnya, seseorang dapat hidup normal dengan hanya satu ginjal. Bila kedua ginjal tidak berfungsi normal, maka seseorang perlu mendapatkan suatu Terapi Pengganti Ginjal (TPG). TPG ini dapat dilakukan baik bersifat sementara waktu maupun terus-menerus. TPG terdiri atas tiga, yaitu: Hemodialisis (Cuci Darah), Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga Perut) dan Cangkok Ginjal (transplantasi). Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan membersihkan darah dengan menggunakan Ginjal Buatan. Sedangkan Peritoneal dialisis menggunakan Selaput rongga perut (peritoneum) sebagai saringan antara darah dan cairan Dianial. Transplantasi ginjal sekarang ini lumayan umum. Transplantasi yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990 menerima Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran. Transplantasi ginjal dapat dilakukan secara "cadaveric" (dari seseorang yang telah meninggal) atau dari donor yang masih hidup (biasanya anggota keluarga). Ada beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk kecocokan lebih bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasi dan ginjal tersebut cenderung memiliki jangka hidup yang lebih panjang. [1]

Tekanan Darah Tinggi dan Penyakit Ginjal On this page: Pada halaman ini:

          

What is high blood pressure? Apa itu tekanan darah tinggi? How does high blood pressure hurt the kidneys? Bagaimana tekanan darah tinggi sakit ginjal? What are the signs and symptoms of high blood pressure? Apa saja tanda dan gejala tekanan darah tinggi? What are the signs and symptoms of chronic kidney disease (CKD)? Apa saja tanda dan gejala penyakit ginjal kronis (CKD)? How can kidney damage from high blood pressure be prevented? Bagaimana kerusakan ginjal dari tekanan darah tinggi dapat dicegah? How can blood pressure be controlled? Bagaimana tekanan darah dikendalikan? Can medicines help control blood pressure? Dapat obat-obatan membantu mengontrol tekanan darah? Who is at risk for kidney failure related to high blood pressure? Siapa yang berisiko untuk gagal ginjal berkaitan dengan tekanan darah tinggi? Points to Remember Poin untuk Ingat Hope through Research Berharap melalui Penelitian For More Information Untuk Informasi Lebih Lanjut

The kidneys play a key role in keeping a person's blood pressure in a healthy range, and blood pressure, in turn, can affect the health of the kidneys. Ginjal memainkan peran kunci dalam menjaga tekanan darah seseorang dalam rentang yang sehat, dan tekanan darah, pada gilirannya, dapat mempengaruhi kesehatan ginjal. High blood pressure, also called hypertension, can damage the kidneys and lead to chronic kidney disease (CKD). Tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, dapat merusak ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis (CKD).

What is high blood pressure? Apa itu tekanan darah tinggi? Blood pressure measures the force of blood against the walls of the blood vessels. Tekanan darah mengukur kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah. Extra fluid in the body increases the amount of fluid in blood vessels and makes blood pressure higher. Extra cairan dalam tubuh akan meningkatkan jumlah cairan di dalam pembuluh darah dan membuat tekanan darah tinggi. Narrow, stiff, or clogged blood vessels also raise blood pressure. Sempit, kaku, atau pembuluh darah tersumbat juga meningkatkan tekanan darah.

[d][d] Hypertension can result from too much fluid in normal blood vessels or from normal fluid in

narrow, stiff, or clogged blood vessels. Hipertensi dapat disebabkan terlalu banyak cairan dalam pembuluh darah yang normal atau dari cairan yang normal dalam kaku, atau pembuluh darah tersumbat, sempit. People with high blood pressure should see their doctor regularly. Orang dengan tekanan darah tinggi harus menemui dokter mereka secara teratur. [ Top ] [ Top ]

How does high blood pressure hurt the kidneys? Bagaimana tekanan darah tinggi sakit ginjal? High blood pressure makes the heart work harder and, over time, can damage blood vessels throughout the body. Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras dan, dari waktu ke waktu, dapat merusak pembuluh darah ke seluruh tubuh. If the blood vessels in the kidneys are damaged, they may stop removing wastes and extra fluid from the body. Jika pembuluh darah di ginjal rusak, mereka mungkin berhenti membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh. The extra fluid in the blood vessels may then raise blood pressure even more. Ekstra cairan di dalam pembuluh darah maka dapat meningkatkan tekanan darah bahkan lebih. It's a dangerous cycle. Ini adalah siklus yang berbahaya. High blood pressure is one of the leading causes of kidney failure, also called end-stage renal disease (ESRD). Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal, juga disebut penyakit ginjal stadium akhir (ESRD). People with kidney failure must either receive a kidney transplant or have regular blood-cleansing treatments called dialysis. Orang dengan gagal ginjal harus baik menerima transplantasi ginjal atau perawatan rutin membersihkan darah yang disebut dialisis. Every year, high blood pressure causes more than 25,000 new cases of kidney failure in the United States. 1 Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyebabkan lebih dari 25.000 kasus baru kegagalan ginjal di Amerika Serikat. 1 1

United States Renal Data System. USRDS 2007 Annual Data Report. Bethesda, MD: National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, National Institutes of Health, US Department of Health and Human Services; 2007. Amerika Data Sistem ginjal. USRDS Serikat Laporan Data Tahunan 2007. 1 Bethesda, MD: National Institute of Diabetes dan Penyakit Ginjal dan Pencernaan, National Institutes of Health, US Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia; 2007. [ Top ] [ Top ]

What are the signs and symptoms of high blood pressure? Apa saja tanda dan gejala tekanan darah tinggi? Most people with high blood pressure have no symptoms. Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala. The only way to know whether a person's blood pressure is high is to have a health professional measure it with a blood pressure cuff. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan darah seseorang tinggi adalah memiliki ukuran kesehatan profesional dengan tekanan darah manset. The result is expressed as two numbers. Hasilnya adalah dinyatakan sebagai dua nomor. The top number, called the systolic pressure, represents the pressure when the heart is beating. Jumlah atas, disebut tekanan sistolik,

merupakan tekanan saat jantung berdenyut. The bottom number, called the diastolic pressure, shows the pressure when the heart is resting between beats. Angka yang di bawah, disebut tekanan diastolik, menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara denyut. A person's blood pressure is considered normal if it stays at or below 120/80, which is commonly stated as ―120 over 80.‖ People with a systolic blood pressure of 120 to 139 or a diastolic blood pressure of 80 to 89 are considered prehypertensive and should adopt lifestyle changes to lower their blood pressure and prevent heart and blood vessel diseases. tekanan darah seseorang dianggap normal jika tetap pada atau di bawah 120/80, yang umumnya dinyatakan sebagai "120 lebih dari 80." Orang dengan tekanan darah sistolik 120-139 atau tekanan darah diastolik dari 80 sampai 89 dianggap prehypertensive dan harus mengadopsi perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah mereka dan mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. A person whose systolic blood pressure is consistently 140 or higher or whose diastolic pressure is 90 or higher is considered to have high blood pressure and should talk with a doctor about the best ways to lower it. Seseorang yang tekanan darah sistolik secara konsisten 140 atau lebih tinggi atau yang tekanan diastolik 90 atau lebih tinggi dianggap memiliki tekanan darah tinggi dan harus berbicara dengan dokter tentang cara terbaik untuk menurunkan itu. [ Top ] [ Top ]

What are the signs and symptoms of chronic kidney disease (CKD)? Apa saja tanda dan gejala penyakit ginjal kronis (CKD)? Early kidney disease is a silent problem, like high blood pressure, and does not have any symptoms. penyakit ginjal dini adalah masalah yang diam, seperti tekanan darah tinggi, dan tidak memiliki gejala apapun. People may have CKD but not know it because they do not feel sick. Orang mungkin memiliki CKD tetapi tidak tahu itu karena mereka tidak merasa sakit. A person's glomerular filtration rate (GFR) is a measure of how well the kidneys are filtering wastes from the blood. filtrasi glomerulus seseorang rate (GFR) adalah ukuran seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah. GFR is estimated from a routine measurement of creatinine in the blood. GFR diperkirakan dari pengukuran rutin kreatinin dalam darah. The result is called the estimated GFR (eGFR). Hasilnya disebut GFR estimasi (eGFR). Creatinine is a waste product formed by the normal breakdown of muscle cells. Kreatinin adalah produk limbah yang dibentuk oleh kerusakan sel-sel otot normal. Healthy kidneys take creatinine out of the blood and put it into the urine to leave the body. Ginjal sehat mengambil kreatinin darah dan memasukkannya ke dalam urin untuk meninggalkan tubuh. When the kidneys are not working well, creatinine builds up in the blood. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, kreatinin menumpuk dalam darah. An eGFR with a value below 60 milliliters per minute (mL/min) suggests some kidney damage has occurred. Sebuah eGFR dengan nilai di bawah 60 mililiter per menit (mL / menit) menyarankan beberapa kerusakan ginjal telah terjadi. The score means that a person's kidneys are not working at full strength. Skor tersebut berarti bahwa ginjal seseorang tidak bekerja pada kekuatan penuh. Another sign of CKD is proteinuria, or protein in the urine. Tanda lain CKD adalah proteinuria, atau protein dalam urin. Healthy kidneys take wastes out of the blood but leave protein. Ginjal sehat mengambil limbah keluar dari darah tetapi meninggalkan protein. Impaired kidneys may fail to separate a blood protein called albumin from the wastes.

Gangguan ginjal mungkin gagal untuk memisahkan protein darah yang disebut albumin dari limbah. At first, only small amounts of albumin may leak into the urine, a condition known as microalbuminuria, a sign of failing kidney function. Pada awalnya, hanya sejumlah kecil albumin dapat bocor ke dalam urin, kondisi yang dikenal sebagai mikroalbuminuria, tanda gagal fungsi ginjal. As kidney function worsens, the amount of albumin and other proteins in the urine increases, and the condition is called proteinuria. Sebagai fungsi ginjal memburuk, jumlah albumin dan protein lain dalam urin meningkat, dan kondisi ini disebut proteinuria. CKD is present when more than 30 milligrams of albumin per gram of creatinine is excreted in urine, with or without decreased eGFR. CKD hadir ketika lebih dari 30 miligram albumin per gram kreatinin diekskresikan dalam urin, dengan atau tanpa eGFR menurun. [ Top ] [ Top ]

How can kidney damage from high blood pressure be prevented? Bagaimana kerusakan ginjal dari tekanan darah tinggi dapat dicegah? The National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), one of the National Institutes of Health (NIH), recommends that people with CKD use whatever therapy is necessary, including lifestyle changes and medicines, to keep their blood pressure below 130/80. Institut Nasional Jantung, Paru, dan Darah (NHLBI), salah satu dari Institut Kesehatan Nasional (NIH), merekomendasikan bahwa orang dengan menggunakan CKD terapi apa saja yang diperlukan, termasuk perubahan gaya hidup dan obat-obatan, untuk menjaga tekanan darah mereka di bawah 130/80 . [ Top ] [ Top ]

How can blood pressure be controlled? Bagaimana tekanan darah dikendalikan? The NHLBI recommends five lifestyle changes that help control blood pressure. The NHLBI merekomendasikan perubahan gaya hidup lima yang membantu mengontrol tekanan darah. People with prehypertension or high blood pressure should Orang dengan prehipertensi atau tekanan darah tinggi harus   



maintain their weight at a level close to normal. mempertahankan berat badan mereka di dekat tingkat normal. eat fresh fruits and vegetables, grains, and low-fat dairy foods. makan buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, dan makanan susu rendah lemak. limit their daily salt, or sodium, intake to 2,000 milligrams. membatasi garam mereka sehari-hari, atau sodium, asupan untuk 2.000 miligram. They should limit frozen foods and trips to fast food restaurants. Mereka harus membatasi makanan beku dan perjalanan ke restoran cepat saji. They should read nutrition labels on packaged foods to learn how much sodium is in one serving. Mereka harus membaca label nutrisi pada makanan kemasan untuk mengetahui berapa banyak natrium dalam satu porsi. Keeping a sodium diary can help monitor sodium intake. Menjaga buku harian sodium dapat membantu memantau asupan natrium. get plenty of exercise—at least 30 minutes of moderate activity, such as walking, cycling, or swimming, most days of the week. mendapatkan banyak latihan-



setidaknya 30 menit aktivitas moderat, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, hari dalam seminggu. avoid consuming too much alcohol. menghindari terlalu banyak mengkonsumsi alkohol. Men should have no more than two drinks—two 12-ounce servings of beer or two 5-ounce servings of wine or two 1.5-ounce servings of hard liquor—a day. Pria seharusnya tidak lebih dari dua minuman-dua porsi 12-ons bir atau dua porsi 5-ons anggur atau dua-ons 1,5 porsi minuman keras-hari suatu. Women should have no more than a single serving a day because differences in the way foods are broken down in the body make women more sensitive to the effects of alcohol. Perempuan seharusnya tidak memiliki lebih dari satu porsi sehari karena perbedaan makanan dengan cara yang pecah di dalam tubuh membuat wanita lebih sensitif terhadap efek alkohol.

[ Top ] [ Top ]

Can medicines help control blood pressure? Dapat obat-obatan membantu mengontrol tekanan darah? Many people need medicine to control high blood pressure. Banyak orang membutuhkan obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Several effective blood pressure medicines are available. obat tekanan darah Beberapa efektif yang tersedia. The most common types of blood pressure medicines doctors prescribe are diuretics, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, angiotensin receptor blockers (ARBs), beta blockers, and calcium channel blockers. Yang paling umum jenis dokter resep obat tekanan darah adalah diuretik, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, angiotensin reseptor blocker (ARB), beta blockers, dan calcium channel blockers. Two of these medicines, the ACE inhibitors and ARBs, have an added protective effect on the kidneys. Dua dari obat-obatan, penghambat ACE dan ARB, memiliki efek perlindungan ditambahkan pada ginjal. Studies have shown that ACE inhibitors and ARBs reduce proteinuria and slow the progression of kidney damage. Penelitian telah menunjukkan bahwa ACE inhibitor dan ARB mengurangi proteinuria dan memperlambat kemajuan dari kerusakan ginjal. Diuretics, also known as ―water pills,‖ help a person urinate and get rid of excess fluid in the body. Diuretik, juga dikenal sebagai "pil air," membantu seseorang buang air kecil dan membuang kelebihan cairan dalam tubuh. A combination of two or more blood pressure medicines may be needed to keep blood pressure below 130/80. Kombinasi dari dua atau lebih obat tekanan darah mungkin diperlukan untuk menjaga tekanan darah di bawah 130/80. [ Top ] [ Top ]

Who is at risk for kidney failure related to high blood pressure? Siapa yang berisiko untuk gagal ginjal berkaitan dengan tekanan darah tinggi? Everyone has some risk of developing kidney failure from high blood pressure. Setiap orang memiliki beberapa risiko gagal ginjal berkembang dari tekanan darah tinggi. African Americans, however, are more likely than Caucasians to have high blood pressure and its related kidney problems—even when their blood pressure is only mildly elevated. Afrika Amerika, bagaimanapun, adalah lebih mungkin dibandingkan Kaukasia memiliki tekanan darah tinggi dan masalah-masalah terkait ginjal-bahkan ketika tekanan darah mereka hanya sedikit meningkat. In fact, African Americans are six times more likely than Caucasians to

develop hypertension-related kidney failure. 2 Bahkan, Amerika Afrika enam kali lebih besar dari bule untuk mengembangkan terkait gagal ginjal-hipertensi. 2 People with diabetes also have a greater risk of developing kidney failure. Orang dengan diabetes juga memiliki risiko lebih besar terkena gagal ginjal. Early management of high blood pressure is especially important for African Americans with diabetes. Awal manajemen tekanan darah tinggi ini terutama penting bagi Amerika Afrika dengan diabetes. The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), also part of the NIH, sponsored the African American Study of Kidney Disease and Hypertension (AASK) to find effective ways to prevent high blood pressure and kidney failure in this population. National Institute of Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal (NIDDK), juga bagian dari NIH, disponsori Studi Amerika Afrika Penyakit Ginjal dan Hipertensi (AASK) untuk menemukan cara yang efektif untuk mencegah tekanan darah tinggi dan gagal ginjal pada populasi ini. The results, published in the November 20, 2002, issue of the Journal of the American Medical Association, showed that an ACE inhibitor was the most effective drug at slowing the progression of kidney disease in African Americans. Hasilnya, diterbitkan dalam 20, 2002, edisi November Journal of American Medical Association, menunjukkan bahwa inhibitor ACE merupakan obat paling efektif memperlambat perkembangan penyakit ginjal pada orang Amerika Afrika. While ACE inhibitors help reduce the risk of kidney disease, they are less effective in lowering blood pressure in African Americans than in Caucasians. Sementara ACE inhibitor membantu mengurangi risiko penyakit ginjal, mereka kurang efektif dalam menurunkan tekanan darah pada Amerika Afrika daripada di Kaukasia. 2

United States Renal Data System. USRDS 2007 Annual Data Report . 2 Amerika Serikat Renal Data System Laporan. USRDS Data Tahunan 2007. Bethesda, MD: National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, National Institutes of Health, US Department of Health and Human Services; 2007. Bethesda, MD: National Institute of Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, National Institutes of Health, US Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia; 2007. [ Top ] [ Top ]

Points to Remember Poin untuk Ingat 





 

Every year, high blood pressure causes more than 25,000 new cases of kidney failure in the United States. Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyebabkan lebih dari 25.000 kasus baru kegagalan ginjal di Amerika Serikat. Chronic kidney disease (CKD) is present when the estimated glomerular filtration rate (eGFR) is below 60 milliliters per minute (mL/min). Penyakit ginjal kronis (CKD) hadir bila laju filtrasi glomerular estimasi (eGFR) di bawah 60 mililiter per menit (mL / menit). More than 30 milligrams of albumin per gram of creatinine in a urine sample is another sign of CKD. Lebih dari 30 miligram albumin per gram kreatinin dalam sampel urin adalah tanda lain dari CKD. People with CKD should try to keep their blood pressure below 130/80. Orang dengan CKD harus mencoba untuk menjaga tekanan darah mereka di bawah 130/80. Two groups of medicines called angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors and angiotensin receptor blockers (ARBs) lower blood pressure and have an added





protective effect on the kidneys. Dua kelompok obat yang disebut angiotensinconverting enzyme (ACE) inhibitor dan angiotensin receptor blocker (ARB) menurunkan tekanan darah dan memiliki efek perlindungan ditambahkan pada ginjal. African Americans are six times more likely than Caucasians to develop hypertension-related kidney failure. Amerika Afrika enam kali lebih besar dari bule untuk mengembangkan gagal ginjal hipertensi terkait. Early management of high blood pressure is especially important for African Americans with diabetes. Awal manajemen tekanan darah tinggi ini terutama penting bagi Amerika Afrika dengan diabetes.

[ Top ] [ Top ]

Hope through Research Berharap melalui Penelitian In recent years, researchers have learned a great deal about kidney disease. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah belajar banyak tentang penyakit ginjal. The NIDDK sponsors several programs aimed at understanding kidney failure and finding treatments to stop its progression. The NIDDK sponsor beberapa program yang bertujuan untuk memahami gagal ginjal dan menemukan perawatan untuk menghentikan perkembangannya. The NIDDK's Division of Kidney, Urologic, and Hematologic Diseases supports basic research into normal kidney function and the diseases that impair normal function, including diabetes, high blood pressure, glomerulonephritis, and polycystic kidney disease. The NIDDK's Divisi Ginjal, urologi, dan hematologi Penyakit mendukung riset dasar menjadi fungsi ginjal normal dan penyakit yang merusak fungsi normal, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, glomerulonefritis, dan penyakit ginjal polikistik. Participants in clinical trials can play a more active role in their own health care, gain access to new research treatments before they are widely available, and help others by contributing to medical research. Peserta dalam uji klinis dapat memainkan peran lebih aktif dalam perawatan kesehatan mereka sendiri, mendapatkan akses ke perawatan penelitian baru sebelum mereka tersedia secara luas, dan membantu orang lain dengan memberikan kontribusi untuk penelitian medis. For information about current studies, visit www.ClinicalTrials.gov . Untuk informasi tentang studi saat ini, kunjungi www.ClinicalTrials.gov Darah Tinggi / Hipertensi Senin, 1 Desember 2008 11:30:45 - oleh : admin

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satusatunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.

Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke .Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya. Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi (high case fatality rate) juga berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para penderita. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup. Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena Hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita Hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua penderita Hipertensi. Diagnosis Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong).

Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, sehingga klasifikasi Hipertensi dibuat berdasarkan tingkat tingginya tekanan darah yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tsb disebut sebagai normal-tinggi. (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun). Gejala

Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lainlain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan. Penyebab Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : 1. Hipertensi esensial atau primer Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder. 2. Hipertensi sekunder/li> Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial. Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya - Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. - Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil. Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus Hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan Hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya Hipertensi. Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.

Pencegahan Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko Hipertensi walaupun mekanisme timbulnya belum diketahui pasti.

Pengobatan Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit). Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Pengobatan non obat (non farmakologis) 2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis) Pengobatan non obat (non farmakologis) Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.

Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah : 1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh 2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis. 3. Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. 4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. 5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis) Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter. 

Diuretik

Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid. 

Penghambat Simpatetik

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).

Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.



Betabloker

Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.



Vasodilator

Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.



Penghambat ensim konversi Angiotensin

Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.



Antagonis kalsium

Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.



Penghambat Reseptor Angiotensin II

Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.

Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan

Hipertensi From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari This article is about arterial hypertension. Artikel ini adalah tentang hipertensi arteri. For other forms of hypertension, see Hypertension (disambiguation) . Untuk bentuk lain dari hipertensi, lihat Hipertensi (disambiguasi) .

Hypertension Hipertensi Classification and external resources Klasifikasi dan sumber daya eksternal

Automated arm blood pressure meter showing arterial hypertension (shown a systolic blood pressure 158 mmHg, diastolic blood pressure 99 mmHg and heart rate of 80 beats per minute). Otomatis lengan tekanan darah meter menunjukkan arteri hipertensi (menunjukkan tekanan darah sistolik 158 mmHg, tekanan darah diastolik 99 mmHg dan detak jantung sebesar 80 denyut per menit).

ICD - 10 ICD - 10

I 10. , I 11. , I 12. , Aku 10. , aku 11. , aku 12. , I 13. , I 15. Aku 13. , aku 15.

ICD - 9 ICD - 9

401 401

OMIM OMIM

145500 145500

DiseasesDB DiseasesDB

6330 6330

MedlinePlus MedlinePlus

000468 000468

eMedicine eMedicine

med/1106 ped/1097 emerg/267 med/1106 ped/1097 emerg/267

MeSH MESH

D006973 D006973

Hypertension (HTN) or high blood pressure is a cardiac chronic medical condition in which the systemic arterial blood pressure is elevated. Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi adalah jantung kronis kondisi medis di mana sistemik arteri tekanan darah terangkat. It is the opposite of hypotension . Ini adalah kebalikan dari hipotensi . Hypertension is classified as either primary (essential) hypertension or secondary hypertension; About 90–95% of cases are categorized as "primary hypertension," which means high blood pressure with no obvious medical cause. [ 1 ] The remaining 5–10% of cases ( Secondary hypertension ) are caused by other conditions that affect the kidneys, arteries, heart or endocrine system. [ 2 ] Hipertensi diklasifikasikan sebagai hipertensi (penting) primer atau hipertensi sekunder; 90-95% dari kasus yang dikategorikan sebagai "primer, hipertensi" yang berarti tekanan darah tinggi dengan tidak jelas. Penyebab medis Tentang [1] The sisa 510% kasus ( hipertensi sekunder ) disebabkan oleh kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung atau sistem endokrin. [2] Persistent hypertension is one of the risk factors for stroke , myocardial infarction , heart failure and arterial aneurysm , and is a leading cause of chronic kidney failure . [ 3 ] Moderate elevation of arterial blood pressure leads to shortened life expectancy . hipertensi persisten merupakan salah satu faktor risiko untuk stroke , infark miokard , gagal jantung dan arteri aneurisma , dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronis . [3] elevasi Moderat tekanan darah arteri mengarah ke dipersingkat harapan hidup . Dietary and lifestyle changes can improve blood pressure control and decrease the risk of associated health complications, although drug treatment may prove necessary in patients for whom lifestyle changes prove ineffective or insufficient. [ 4 ] Diet dan perubahan gaya hidup dapat meningkatkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan terkait, meskipun pengobatan dapat membuktikan diperlukan pada pasien untuk siapa perubahan gaya hidup terbukti efektif atau tidak mencukupi. [4]  

1 Classification 1 Klasifikasi 2 Signs and symptoms 2 Tanda dan gejala o 2.1 Accelerated hypertension 2.1 Dipercepat hipertensi o 2.2 Secondary hypertension 2.2 sekunder hipertensi

o o



   

   

  

2.3 In pregnancy 2.3 Pada kehamilan 2.4 In children 2.4 Pada anak-anak 3 Causes 3 Penyebab o 3.1 Essential hypertension 3.1 Essential hipertensi o 3.2 Secondary hypertension 3.2 sekunder hipertensi 4 Pathophysiology 4 Patofisiologi 5 Diagnosis 5 Diagnosis 6 Prevention 6 Pencegahan 7 Treatment 7 Pengobatan o 7.1 Lifestyle modifications 7.1 Gaya Hidup modifikasi o 7.2 Medications 7.2 Obat-obatan o 7.3 In the elderly 7.3 Dalam lansia o 7.4 Resistant 7.4 Tahan 8 Complications 8 Komplikasi 9 Epidemiology 9 Epidemiologi o 9.1 In children 9.1 Pada anak-anak 10 History 10 Sejarah 11 Society and culture 11 Masyarakat dan budaya o 11.1 Economics 11.1 Ekonomi o 11.2 Awareness 11.2 Kesadaran 12 References 12 Referensi 13 Further reading 13 Bacaan lebih lanjut 14 External links 14 Pranala luar

[ edit ] Classification [ sunting ] Klasifikasi

The variation in pressure in the left ventricle (blue line) and the aorta (red line) over two cardiac cycles ("heart beats"), showing the definitions of systolic and diastolic pressure Variasi tekanan di ventrikel kiri (garis biru) dan aorta (garis merah) lebih dari dua siklus jantung ("denyut jantung"), menunjukkan definisi dan diastolik tekanan sistolik Systolic pressure Tekanan sistolik

Diastolic pressure Tekanan diastolik

Classification Klasifikasi mmHg mmHg

kPa kPa

mmHg mmHg

kPa kPa

Normal Normal

90–119 90-119 12–15.9 12-15.9 60–79 60-79 8.0–10.5 8.0-10.5

Prehypertension Prehipertensi

120–139 120139

16.0–18.5 16.080–89 80-89 18.5

10.7–11.9 10.711.9

Stage 1 Tahap 1

140–159 140159

18.7–21.2 18.790–99 90-99 21.2

12.0–13.2 12.013.2

Stage 2 Tahap 2

≥160 ≥ 160

≥21.3 ≥ 21.3

≥100 ≥ 100

≥13.3 ≥ 13,3

Isolated systolic Isolated systolic hypertension hipertensi

≥140 ≥ 140

≥18.7 ≥ 18,7

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF