Tata Laksana Dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum

February 21, 2019 | Author: -Putri Kammuri- | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tata Laksana Dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum...

Description

(Tata Laksana dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum )  – Penatalaksanaan awal mual dan muntah pada kehamilan dapat mencegah hiperemesis gravidarum. Penatalaksanaan utama sering melibatkan istirahat dan penghindaran dari rangsangan yang berperan sebagai pemicu. Di bawah ini adalah penatalaksanaan dalam kondisi kegawatdaruratan: 

Untuk keluhan hiperemesis yang berat pasien dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit dan membatasi pegunjung.



Penghentian pemberian makanan per oral 24  – 48 jam.



Penggantian cairan dan pemberian antiemetik jika dibutuhkan. Larutan normal saline atau ringer laktat dapat digunakan dalam kondisi itu.



Penambahan glukosa, multivitamin, magnesium, pyridoxine, dan atau ti amin dapat dipertimbangkan. Untuk  pasien dengan defisiensi vitamin, tiamin 100 mg dapat diberikan sebelum pemberian cairan dekstrosa.



Lanjutkan penatalaksanaan sampai pasien dapat mentoleransi cairan per oral dan sampai hasil uji menunjukkan jumlah keton urin hilang atau sedikit.

Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan dengan vitamin B6 atau vitamin B6 ditambah doxylamine sangat aman dan efektif serta dapat digunakan sebagai terapi farmakologis lini pertama ( American  American College of o f Obstetricians  and Gynecologists, 2004 ). ). Pemberian multivitamin pada saat terjadinya konsepsi juga menurunkan derajat keparahan gejala. (Gejala dan Dampak Dari Hiperemesis Gravidarum) Gravidarum)  – Meskipun penyebab dari Hiperemesis Gravidarum sendiri belum diketahui secara pasti, namun beberapa gejala-gejala berikut ini perlu di ketahui sejak dini untuk  mengantisipasi terjadinya Hiperemesis Gravidarum. Gejala-gejala Hiperemesis Gravidarum, Gravidarum, menurut berat ringannya

dapat

dibagi

1)

kedalam

3

(tiga)tingkatan.

Tingkatan

I

Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan ti dak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik  menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mat a cekung. 2) Tingkatan II Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena memiliki aroma yang khas dan dapat pula dite mukan dalam kencing. 3) Tingkatan III Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf  yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala: ni stagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati. Jika ibu hamil memiliki m asalah atau gangguan kesehatan dengan Hiperemesis Gravidarum dapat menyebabkan beberapa hal sebagai berikut: 

Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat t erjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.



Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk  keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang ti dak sempurnaterjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton  – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah



Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu  juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.



Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah –muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF