Tanatologi PPT Uci - Vivi

August 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tanatologi PPT Uci - Vivi...

Description

 

TANATOLOGI

Preceptor/co-Preceptor Preceptor/c o-Preceptor : /Dr. Norman H. Sp.F, Dr.H.Andri Nur Rochman Roch manSH Oleh : Koass Forensik FK UKRIDA 1

 

PENDAHULUAN

Thanatology

ilmu pengetahuan yang mempelajarii perubahanmempelajar perubahan seseorang yang pada telah tubuh meninggal

2

 

Pengetahuan ini berguna untuk : 





Menentukan apakah seseorang benarbenar telah meninggal atau belum. Menentukan berapa lama seseorang telah meninggal. Membedakan perubahan-perubahan post mortal dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih hidup

3

 

Kapan seseorang dikatakan meninggal ?

Fungsi

system

pernapasan system kardiovaskular system saraf pusat

Berhenti secara lengkap dan permanen

4

 

MATI

Somatic death (systemic death/ clinical death)

Suspended animation/

SSP, pernapasan dan peredaran darah telah berhenti

Terhentinya 3 sistem penunjang kehidupan brdsrkan alat sederhana.

apparentsuri) death ( mati

5

 

SOMATIC DEATH 

Berhentinya pernapasan : • Auscultatoir : dengan stetoskop didaerah larynx dan didengarkan terus menerus selama 5 sampai 10 menit. • Test dari WINSLOW : Gelas berisi air diletakkan didaerah epigastrium bila permukaan air bergerak, berarti korban masih hidup. • Mirror test letakkan sebuah cermin didepan lubang hidung dan mulut, bila cermin menjadi buram, berarti korban masih bernafas.

Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah diperiksa dengan cara : • Auscultatoir

stetoskop pada precardial

dengar terus-menerus

selama 5 sampai 10 menit. • Test MAGNUS : Jari tangan diikat dengan seutas tali aliran darah venous (-), tetapi aliran darah arterial (+), bendungan distal dari ikatan syanotic & pada daerah ikatan tampak pucat. Sebaliknya bila tidak terjadi perubahan warna, berarti peredaran darah sudah tidak ada. • Test ICARD dengan menyuntikkan larutan icard secara subcutan. Bila circulasi masih ada, maka daerah sekitar suntikan berwarna 6 kuning kehijauan.

 

MATI

Mati Serebral

Kerusakan kedua Hemisfer otak yg irreversibel, kecuali B.O & Serebelum

Cellular death (molecular death)

kematian tingkat sel

Pernapasan & CVS msh berfungsi dengan bantuan alat

7

 

Mati Seluler  





Fungsi pernapasan dan peredaran darah berhenti yg lengkap dan menyeluruh dalam jaringan.

anoxia

Akibatnya proses aerobik dalam sel-sel berhenti, sedangkan proses anaerobic masih berlangsung. Beberapa jaringan yg masih dapat hidup terus selama beberapa waktu al. : • Sel-sel syaraf  masih hidup selama 5 menit. • Jaringan otot  3 jam setelah orang meninggal masih dpt dirangsang  mekanik / elektrik. • Mata



dlm 4 jam



ditetesi Atropin



midriasis

8

 

Mati batang otak 



Kerusakan seluruh isi Sistem saraf intrakranial yang irreversibel termasuk Batang Otak dan Serebelum.  alat bantu dapat dihentikan. Tanda – tanda mati batang otak :

Kriteria Minnesota: Hilangnya respirasi spontan setelah masa 4 menit pemeriksaan. Hilangnya refleks otak yang ditandai dengan: pupil dilatasi,

-

-

hilangnya refleks batuk,refleks siliospinal, hilangnya doll’s eye movement, hilangnyakornea respondan terhadap stimulus kalori dan hilangnya refleks tonus leher. Status penderita tidak berubah sekurang-kurangnya dalam 12  jam, Proses patologis yang berperan dan dianggap tidak dapat diperbaiki.

9

 

TANDA KEMATIAN TIDAK PASTI :



TANDA PASTI KEMATIAN :

1. Pernapasan Berhenti

1. Lebam Mayat ( Livor Mortis )

2. Sirkulasi terhenti

2. Kaku Mayat ( Rigor Mortis )

3. Kulit Pucat

3. Penurunan suhu Tubuh

4. Tonus Otot hilang & Relaksasi 5. Pengeringan kornea yg

menimbulkan kekeruhan

( Algor Mortis Mortis ) 4. Pembusukan ( Decomposition) Decomposition ) 5. Adiposera 6. Mummifikasi

10

 

LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY) 







Orang meninggal peredaran darahnya berhenti timbul stagnasi eritrosit. Gaya gravitasi darah mencari tempat yangberwarna terendah mengendap terlihat bintik-bintik merah kebiruan (LEBAM MAYAT)

Pada umumnya lebam mayat sudah timbul dalam waktu 15 sampai 20 menit setelah orang meninggal   menetap setelah 8 12 jam  – 



 

Lebam mayat dibedakan)

mirip dengan luka memar (harus 11

 

Beda Lebam mayat & memar 

Lokasi

Bila ditekan Pembengkakan

Bila di iris

Lebam mayat

Luka memar

Bagian tubuh terendah

Sembarang tempat

( Epidermal ) Biasanya hilang

(Subepidermal) Tidak hilang

Tidak Ada

Ada ( Rembesan darah)

Darah intravasculer

Darah extravasculer 12

 

KEPENTINGAN MEDIKOLEGAL 

1. Merupakan tanda dari kematian 2. Bisa membantu menentukan posisi dari mayat dan penyebab

kematian

 

3. Jika mayat terletak pada posisi punggung dibawah, maka lebam

mayat pertama sekali terlihat pada bagian leher dan bahu, baru kemudian menyebar ke punggung. 4. Pada mayat dengan posisi tergantung, lebam mayat tampak pada

bagian tungkai dan lengan. 5. Pada beberapa kasus, warna dari lebam mayat ini bisa lain daripada normal

13

 

- Jenasah dgn posisi terlentang

lebam mayat ditemukan pada

bagian : • Kuduk • Punggung • Pantat • bagian flexor tungkai -

Jenazah dgn posisi telungkup

lebam mayat ditemukan pada

bagian : • Dahi, Pipi & Dagu • Dada • Perut • bagian extensor tungkai -

Pada korban yang menggantung bagian : • ujung extremitas atas • Ujung extremitas bawah

lebam mayat terdapat pada

14



 

LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY) 







Lebam mayat

warna merah kebiruan.

Korban yg meninggal krn keracunan CO/HCN mayatnya berwarna cherry red.

lebam

Pada korban yang meninggal karena keracunan Nitro Benzena atau Potassium Chlorat maka lebam mayatnya berwarna chocolate brown Pada korban yang meninggal akibat asphyxia

lebam

mayatnya mendekati kebiruan. Lebam mayat yg belum menetap atau masih hilang dalam penekanan menunjukkan saat kematian kurang dari 8 12  jam sebelum pemeriksaan. –

15

 

KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS) 









1. 2. 3.

Orang meninggal, terjadilah perubahan dari ATP

ADP.

Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat terjadi resintesa ADP ATP, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas. Bila persediaan glycogen habis, maka resintesa ADP ATP tidak ada

 

Akibatnya semua ATP dirobah menjadi ADP, maka terjadilah kaku. Perubahan otot yg tjd stlh kematian, dibagi dlm 3 tahap : Relaksasi primer Kaku mayat Relaksasi Sekunder

16

 

KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS) Fase rigor mortis ini dibagi dalam 3 bagian : Relaksasi primer 1. Terjadi segera setelah kematian, seluruh otot lemas, dapat dirangsang scr mekanik /elektrik. Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. Orbicularis occuli, kemudian otot-otot rahang bawah, otot-otot leher, extremitas atas, thoraxs, abdomen dan extremitas bawah. Fase ini berlangsung 2- 3 jam. 2. Kaku mayat lengkap. Kaku mayat lengkap ini dipertahankan selama 12 jam. 3. Kaku mayat mulai menghilang. Fase ini berlangsung selama 6 jam.

17

 

FAKTOR YG MEMPENGARUHI KAKU MAYAT 

  

1. Keadaan Lingkungan 2. Usia 3. Cara Kematian 4. Kondisi Otot

18

 

Keadaan yang mirip dengan rigor mortis : 1. Heat stiffening

Terjadi karena koagulasi protein otot akibat suhu yang tinggi. Otot yang telah menjadi kaku akibat heat stiffening ini tidak dapat mengalami rigor mortis. Sebaliknya heat stiffening dapat terjadi pada otot yang sudah mengalami rigor mortis.

Puggilistic attitude Heat stiffening terdapat pada :  korban yang mati terbakar  korban yang tersiram cairan panas  jenasah yang dibakar 

19

 

2. Freezing (cold stiffening) Yaitu kaku sendi yang disebabkan oleh karena cairan synovial membeku. Bila sendi tersebut digerakkan, akan terdengar suara crepitasi. Untuk membedakannya dengan rigor mortis, jenasah diletakkan dalam ruangan dengan suhu yang lebih tinggi, maka otot-otot akan menjadi lemas akibat mencairnya kembali bekuan cairan synovial. 3. Cadaveric spasm (INSTANTENOUS RIGOR) Yaitu kontraksi otot dalam stadium somatic death pada saat otot-ototterus lain dalam Relaksasi Primer, dan berlangsung sampaifase timbul Relaksasi sekunder. Biasanya ditemukan pada : • Korban yg bunuh diri dengan senjata api. • Korban yang bunuh diri dengan pisau • Korban yang meninggal sewaktu mendaki gunung tinggi. • Korban pembunuhan yang menggenggam robekan pakaian 20 si pembunuh

 

PENURUNAN SUHU JENASAH (ALGOR MORTIS) Setelah seseorang meninggal :  Produksi panas berhenti  Pengeluaran panas berlangsung terus

suhu jenasah akan turun Dipakai untuk memperkirakan saat kematian

21

 

PENURUNAN SUHU JENASAH (ARGOR MORTIS)

Kecepatan penurunan suhu jenasah dipengaruhi faktor-faktor :  Suhu Udara  Pakaian  Aliran udara dan kelembaban.   

Keadaan Aktifitas. tubuh korban Sebab kematian

22

 

PEMBUSUKAN (DECOMPOSITON/PUTREFACTION)



Proses pembusukan disebabkan oleh pengaruh enzim proteolitik dan micro organisme.



Umumnya dimulai 18 proses sampaipembusukan 24 jam setelah seseorang meninggal 23

 

tanda-tanda pembusukan : 

  









Warna kehijauan pada dinding perut daerah caecum, yang disebabkan reaksi haemoglobin dengan H2S menjadi Sulf-methemoglobin Wajah dan bibir membengkak Scrotum dan vulva membengkak Abdomen membengkak akibat adanya gas pembusukan dalam usus, sehingga mengakibatkan keluarnya keluarnya faeces dari anus dan keluarnya isi lambung dari mulut dan lubang hidung. Vena-vena superfisialis pada kulit berwarna kehijauan dan disebut MARBLING. Pembentukan gas-gas pembusukan di bawah lapisan epidermis sehingga timbul BULLAE. Akibat tekanan gas-gas pembusukan, maka gas dalam paru akan terdesak sehingga sehingga menyebabkan menyebabkan darah keluar dari mulut dan hidung. Bola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam orbita.  24

 

 Adapun tanda-tanda tanda-tanda pembusukan pembusukan : Alat-alat dalam tubuh juga mengalami proses pembusukan 

Golongan yang cepat membusuk : •  jaringan otak • lambung dan usus • uterus yang hamil atau post partum





Golongan yang lambat membusuk : • Jantung - paru • Ginjal - diafragma Golongan yang paling lambat membusuk : • prostat • uterus yang tidak hamil

25

 

Faktor-2 yg mempengaruhi pembusukan :         

Sterilitas Suhu sekitar Kelembaban Medium Udara : air : tanah = 1 : 2 : 8 Faktor dari dalam Umur Keadaan tubuh pada waktu meninggal Sebab kematian Jenis kelamin

26

 

MUMMIFIKASI 





Mummifikasi adalah proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang selanjutnya dapat menghentikan pembusukan. Mummifikasi terjadi bila : • Suhu hangat • Kelembaban rendah • Harus ada aliran udara yang terus menerus • Tubuh yang dehidrasi dan waktu yang lama (12-14 minggu) Proses mummifikasi lengkap dalam waktu 1 sampai 3 bulan, dan jenasah yang bertahan mengalami mummifikasi ini dapat 27

lama sekali.  

MUMMIFIKASI Gejala-gejala yang tampak : • Tubuh kurus,kering dan mengkerut • Warna coklat muda - coklat kehitaman. • Kulit melekat erat pada jaringan dibawahnya • Susunan anatomi alat-2 tubuh masih baik Kepentingannya bagi kedokteran forensic : • Untuk identifikasi korban, sebab bentuk wajahnya hampir tidak berubah • Tanda-2 kekerasan masih tetap ada.

28

 

 ADIPOCERE ATAU SAPONIFICATION SAPONIFICATION Terjadinya  proses hydrogenisasi dari asam lemak tak jenuh  asam lemak  jenuh, dan asam lemak jenuh ini bereaksi bereaksi dengan alkali membentuk sabun.  Faktor-faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere : 

• Kelembaban dan lemak tubuh yang cukup. • Suhu yang hangat. • Invasi bakteri endogen pasca mati juga

akan mempercepat pembentukannya.

29

 

 ADIPOCERE ATAU SAPONIFICATION SAPONIFICATION Tanda-2 yang tampak : • Tubuh berwarna putih sampai putih kekuningan • Bila diraba terasa seperti sabun • Pada pemanasan akan meleleh • Berbau tengik

Kepentingannya untuk kedokteran forensic : • Untuk kepentingan identifikasi • Adanya tanda-tanda kekerasan masih dapat ditemukan 30

 

PENENTUAN SAAT KEMATIAN 

Perlu diingat bahwa saat kematian seorang korban terletak diantara saat korban terakhir dilihat dalam keadaan masih hidup dan saat korban ditemukan keadaan mati.

31

 

Tanda-tanda yg dapat dipakai untuk memperkirakan saat kematian :    



Penurunan suhu mayat. Lebam mayat Kaku mayat Proses pembusukan Hal-hal lain yang ditemukan baik pada pemeriksaan di TKP maupun pada waktu melakukan otopsi. 32

 

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi 1. Larva lalat • Siklus : 

Telur



(8 – 14 jam)

Larva  (9 – 12 hari)  Kepompong  ( >12 hari) 



Lalat dewasa.

• Syarat pemeriksaan : 

Tidak boleh ada kepompong



Dicari larva lalat yang paling besar 33

 

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi : 1. Larva lalat • Bila umur larva sudah ditentukan maka dapat ditentukan berapa lama korban telah meninggal. Misalnya : Didapatkan larva yang berumur 3 hari. Saat kematian korban adalah : (3 hari + 1 hari) = 4 hari yang lalu  34

 

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi : 2. Bila ditemukan :   

Lambung tak berisi makanan Rectum penuh dengan feces Kandung kemih penuh

Diperkirakan korban meninggal waktu masih pagi sebelum bangun

35

 

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi : 3. Proses pencernaan makanan dalam lambung. • Bila lambung ditemukan berisi makanan kasar berarti korban meninggal dalam waktu 2 4 jam setelah makan terakhir. • Bila ditemukan lambung tak terisi makanan, duodenum dan ujung atas usus halus berisi makanan yang telah tercerna, berarti korban meninggal dalam waktu > 2 - 4 jam setelah makan terakhir. terakhir.   –

36

 

Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi : 4. Rambut dan jenggot • Harus diketahui saat terakhir korban mencukur rambut/jenggotnya. • Rambut pada orang hidup mempunyai kecepatan tumbuh tumbuh 0,4 lagi.mm/hari dan setelah meninggal tidak • Pemeriksaan ini hrs dilakukan dlm 24 jam pertama bila > 24 jam kulit mengkerut dan rambut dapat lebih muncul diatas kulit sehingga seolah-2 rambut masih tumbuh. • Rambut lepas setelah 14 hari 5. Keadaan kuku : kuku akan terlepas setelah 21 hari

37

 

Daftar pustaka 





Tanatologi, dalam : Ilmu Kedokteran Forensik.Edisi pertama.Jakarta:FKUI;1997 Hal 25-36

Mun’im Abdul,Dr. Pedoman Aksara.1997. Ilmu Kedokteran Pertama. Jakarta:Binapura Hal Forensik 60-62. Edisi Ashari Irwan. Tanatologi . Accesed in : November 2012.Available at : http://www.irwanashari.com/2009/04/tanatologi.html   http://www.irwanashari.com/2009/04/tanatologi.html

38

 

39

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF