TANAMAN TEBU DAN PENGENDALIANNYA.pdf
May 25, 2018 | Author: Galih | Category: N/A
Short Description
Download TANAMAN TEBU DAN PENGENDALIANNYA.pdf...
Description
JENIS HAMA DAN PENGENDALIAN PADA TANAMAN TEBU
Oleh : Nuryanti, SP
Tebu (Sugar cane) adalah tanaman yang dibutuhkan oleh kita semua, karena dari tanaman ini dihasilkan gula, yang banyak kita gunakan untuk kebutuhan sehari – hari. Tebu termasuk keluarga Graminae dan merupakan tanaman asli tropika basah yang masih dapat tumbuh baik dan berkembang didaerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut (dpl). (dpl). Tanaman tebu telah dikenal sejak berabad – abad yang yang lalu oleh bangsa Persia, Cina, India dan kemudian menyusul bangsa Eropa yang memanfaatkannya sebagai bahan pangan bernilai tinggi yang dianggap sebagai emas putih, kini secara berangsur mulai bergeser kedudukannya bahan dengan pemanis alami seperti madu.(Anonim; blogspot.com.yunindio) Umur tanaman tebu sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra. Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molase) dan air. (Wikipedia.org; Tebu) Dan tanaman tebu itu sendiri send iri memiliki klasifikasi klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom
: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliohyta (tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Graminae atau Poaceae (suku rumput – rumputan)
Genus
: Saccharum
Spesies
: Saccharum officinarum Linn
JENIS – JENIS HAMA TEBU 1. Penggerek Pucuk merupakan ulat dari jenis kupu – kupu keluarga Pyralidae. Hama ini berwarna putih, berupa kupu – kupu yang memiliki panjang tubuh sekitar 11 – 15 cm dengan bentangan sayap sekitar 25 – 30cm. Siklus hidup hama ini berlangsung selama 50 – 56 hari dan stadium pupa 10 – 12 hari. Kupu – kupu ini meletakkan telurnya di bawah daun atau dekat ibu tulang daun secara berjejer dan berjumlah sekitar 100 – 150 butir. Telurnya bulat panjang ditutupi dengan bulu halus seperti beledu be rwarna coklat muda. Telur – telur ini biasanya akan manetas dalam waktu 1 – 2 minggu. Pada saat telur menetas, menjadi larva (ulat),biasanyasi ulat muda akan berwarna keabuan, kemudian setelah dewasa berubah menjadi warna kecoklatan. Ulat ini memiliki panjang kurang dari 20mm, memiliki benang sehingga memungkinkan bergelantungan dari satu batang ke batang yang lain untuk memperluas areal serangan. Serangan ulat ini melalui tulang daun menuju ke bawah, kemudian masuk dan tinggal di tengah – tengah batang. Hama ini menyerang tanaman tebu dari mulai tunas umur 2 minggu hingga umur tanaman tebu dewasa yang siap tebang. Tingkat serangan hama ini mencapai 50% dengan tingkat kematian batang yang tinggi. (anneahira.com) 2. Penggerek Batang . Hama berupa ulat ini merusak ruas-ruas batang tebu sehingga pada serangan yang parah dapat merobohkan tanaman. 3. Kutu Bulu Putih (Ceratovacuna lanigera ) termasuk anggota family Aphididae, sifatnya pemakan segala jenis tanaman dan muncul di sepanjang tahun.Kutu bulu putih hidup berkelompok dibawah permukaan daun. Pada setiap kelompok dijumpai tiga bentuk stadium kutu yaitu nimpa, serangga dewasa bersayap, dan serangga dewasa yang tidak bersayap. Pada stadium
kutu dan serangga yang tidak bersayap, biasanya ditutupi lapisan lilin berwarna hijau keabuan. Kutu bulu putih menyerang tanaman tebu dengan cara mengisap cairan atau nira dari daun, kemudian mengeluarkan kotoran embun madu yang mengundang kehadiran semut dan kapang jelaga. 4. Kutu Perisai Batang, hama ini menyerang bagian daun. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan dibagian tulang daun. Sesuai namanya, kutu ini memiliki bentuk fisik seperti perisai pada punggungnya. 5. Belalang, gejala penyerangan hama be lalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. 6. Ulat Grayak jenis – jenisnya Anticyra combusta, Spodoptera mauritia, Leucania sp, ulat ini menyerang daun muda maupun tua. 7. Rayap jenis – jenisnya Macrotermes gilvus dan micro-certemes sp. Biasanya rayap pekerja memasuki bibit bagal melalui bidang pangkasnya memakan bagian dalam yang lunak. 8. Cacing Mikro (nematoda) kantong cacing betina melekat atau seluruhnya berada di dalam jaringan akar sehingga terbentuk benjolan (umbi) dekat ujung akar. 9. Tikus, Serangan tikus di daerah-daerah tertentu terjadi hampir setiap tahun, sehingga kemungkinan kerugian sangat besar. Pada daerah-daerah yang berbatasan dengan sawah perlu adanya kerjasama dengan petani padi untuk mengamati adanya serangan tikus pada tanaman padi. Segera setelah panen, dilakukan gropyokan dan pengasapan pada lubang-lubang persembunyian maupun pemasangan umpan beracun.(geryagrnomi.blogspot.co.id) 10. Uret Tanah merupakan larva dari kumbang. Uret yang biasanya menyerang akar tanaman tebu adalah Lepidiota stigma, Leucopholis rorida, Psilopholis sp ., dan Pachnessa nicobarica . Uret tanah berukuran 3 – 4cm, bentuknya mirip huruf C, beruas – ruas, dan berwarna putih atau coklat kekuningan. Serangan uret tanah biasanya terjadi pada tanaman tebu yang diusahakan di lahan kering tipe tanah ringan berpasir. Stadium uret yang menyerang akar tanaman tebu adalah instar 3, yakni stadium rakus karena dapat menimbulkan kerusakan ekonomis. Gejala serangan uret tanah yang dapat diamati adalah tanaman terlihat seperti mengalami kekeringan, mudah roboh dan mudah dicabut karena akar – akarnya sudah rusak. Serangan berat pada tanaman tebu dewasa dapat menyebabkan berkurangnya bobot tebu atau rendeman gula secara drastis.
CARA PENGENDALIAN 1. Penggerek Pucuk ; pengendalian dilakukan dengan pestisida nabati dan agensia hayati atau dengan insektisida yang bersifat sistemik. 2. Penggerek Batang ; pengendaliannya dengan insektisida yang sesuai, cara lain dengan biologis menggunakan parasitoid telur Trichogramma sp. dan lalat jatiroto ( Diatraeophaga striatalis ). 3. Kutu Bulu Putih cara pengendaliannya ada 3 ya itu ; -
Mekanis, daun – daun yang terserang dipotong, di masukkan kedalam kantong plastic dan dibawa keluar untuk kemudian dibakar. Dapat pula dilakukan dengan mengulas daun yang terserang dengan kain basah atau tanah.
-
Biologis, dilakukan dengan pelepasan kerawai yang berisi parasit kutu yaitu Encarsia flavoscutellum Zehntner. Parasit ini meletakkan telur – telurn ya didalam kutu muda.
-
Kimiawi, dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida sistemik. Penyemprotan sebaiknya diarahkan pada permukaan daun sebelah bawah dan daun – daun pucuk.
4. Kutu Perisai Batang ; pengendaliannya secara kimiawi yaitu dengan penyemprotan insektisida organoposfat atau dengan cara pembakaran. 5. Belalang ; pengendalian hama belalang dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan umpan dan penyemprotan kimia. Umpan dibuat dari dedak yang dicampur dengan 0,1 persen insektisida. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan cara pengabutan. 6. Ulat Grayak ; pengendaliannya dengan insektisida kontak atau perut yang disemprotkan dengan cara pengabutan. 7. Rayap ; pengendalian secara mekanis dilakukan dengan mencari dan membongkar rumah – rumah rayap. Sedangkan kimiawi, disiramkan 1% larutan insektisida kedalamnya. 8. Cacing mikro (nematoda), ; pengendaliannya dengan cara fumigasi. 9. Tikus ; pengendaliannya dapat dilaksanakan dengan cara ; -
Sanitasi kebun
-
Mekanis dilakukan dengan emposan (pengasapan) dan gropyokan
-
Kimiawi dalam bentuk umpan racun
10. Uret ; pengendalian dilakukan secara mekanis dengan menangkap kumbang pada sore/malam hari dengan perangkap lampu biasa atau dengan pengolahan tanah untuk membunuh larva uret, penanaman menghindari musim serangan uret (Juni – Juli) atau dengan agensia hayati (Metarhizium atau Beauveria bassiana ).
DAFTAR PUSTAKA
Anneahera.com ; Hama dan Penyakit yang sering mengganggu Tanaman Tebu (diakses Juli 2015) Anonim ; blogspot.com.yunindio. Sunday, March 31, 2013.; Budidaya Tanaman Tahunan. Makalah Budidaya Tanaman Semusim Budidaya Tebu (Saccharum officinale) Pada Lahan Sawah dan Lahan Kering (diakses Juni 2015) Tips Petani.blogspot.com/2010; Artikel Seputar Pertanian Indonesia ; Jenis Hama Pada Aglaonema (semua tanaman) geryagronomi.blogspot.com. Agronomi Indonesia Hama Penyakit Tebu (diakses Juli 2015) Wordpress.com. ambhen blog ; Klasifikasi Tanaman Tebu (diakses Juni 2015) www.petanihebat.com ; Pengendalian Hama Pada Tanaman Tebu (diakses Juni 2015) Wikipedia.org ; Tebu (diakses Juni 2015)
View more...
Comments