Taksasi Dan Panen
July 20, 2017 | Author: brainsinaga | Category: N/A
Short Description
Laporan PKL Taksasi dan Panen...
Description
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN ACARA PANEN DAN TAKSASI
Disusun Oleh: WADI POSTA S. MUHAM 14/17045/THP
MINAT SARJANA TEKNLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 2016
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN ACARA PANEN DAN TAKSASI Disusun Oleh : WADI POSTA S. MUHAM 14/17045/THP Laporan Pelaksanaan Praktek Lapangan ini diajukan kepada Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Stiper Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk mendapat nilai mata kuliah Praktek Kerja Lapangan di Minat Sarjana Teknologi Industri Pangan dan Perkebunan dan telah dipertahankan di hadapan dewan penguji pada tanggal 3 Juni 2016 Yogyakarta, 10 Juni 2016 Mengetahui dan Menyetujui Dosen Pembimbing
(Ir. Adi Ruswanto, MP)
Penulis
(Wadi Posta S. Muham)
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................... I. II. III. IV. V.
PENDAHULUAN .................................................................................. A. LATAR BELAKANG....................................................................... B. TUJUAN KEGIATAN...................................................................... TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... A. PANEN.............................................................................................. B. TAKSASI.......................................................................................... ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA .......................................... HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... KESIMPULAN ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Devisa negara yang dihasilkan melalui kelapa sawit cukup besar. Produksi kelapa sawit diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan produksi CPO dapat dilakukan melalui peningkatan produksi buah kelapa sawit. Salah satu hal yang berhubungan dengan produksi kelapa sawit adalah panen. Panen merupakan serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan buah segar matang panen sesuai dengan kriteria matang panen, mengutip dan mengumpulkan berondolan, serta mengumpulkan di tempat penampungan hasil (TPH). Melalui panen akan terlihat bagaimana perawatan terhadap kelapa sawit dilakukan. Perawatan yang baik akan terlihat melalui hasil kelapa sawit yang baik. Kelapa sawit mulai berbunga pada umur sekitar 2 Tahun. Tanaman ini termasuk tanaman berumah satu, artinya pada satu tanaman terdapat Bungan jantan dan bunga betina. Bunga betina bertudung lebih bulat dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bunga jantan. Seludang bunga pecah 15-30 hari sebelum reseptif (anthesis). Sex rasio adalah angka perbandingan jumlah bunga betina dan bunga jantan dibagi total jumlah bunga. Angka sex rasio akan menentukan jumlah produksi tandan buah yang akan dihasilkan. Produksi buah kelapa sawit dapat diperkirakan melalui taksasi. Taksasi yaitu kegiatan menghitung tandan buah atau bunga betina untuk memperkirakan besarnya produksi yang akan dicapai pada masa tertentu dan masa berikutnya dalam luasan tertentu. Melalui taksasi produksi, dapat ditentukan jumlah buah yang dapat dipanen pada kebun kelapa sawit. Hal ini penting untuk memperkirakan keefisienan penggunaan jumlah tenaga kerja pemanen, angkutan, dan pelaksanaan panen. Dalam pelaksanaan taksasi, kemampuan untuk mengenal dan mengetahui morfologi bunga buah sangat diperlukan. Taksasi dilakukan dengan melihat morfologi bunga buah. Untuk itu, pekerja yang malakukan taksasi harus mengetahui bagaimana ciri-ciri bunga dan buah pada fase dan umur tertentu. Bunga yang masih mengalami inisiasi
dan bunga yang sudah diserbuki akan berbeda. Begitu pula buah pada umur 1 bulan akan berbeda dengan buah yang berumur 2 bulan. B. Tujuan Kegiatan 1. Mahasiswa mampu merencanakan panen. 2. Mahasiswa mengetahui cara panen yang benar pada beberapa komoditas perkebunan. 3. Mahasiswa mamu melaksanakan cara panen pada beberapa komoditas perkebunan. 4. Mahasiswa mampu memperkirakan produksi yang akan datang. 5. Mahasiswa mampu menghitung besarnya angka kerapatan panen. 6. Mahasiswa mampu untuk merencanakan panen (merencanakan kebutuhan tenaga kerja pemanen, biaya, lama atau waktu panen, transportasi dan sistem panen).
7. BAB II 8. TINJAUAN PUSTAKA A. Taksasi 9........Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (monoecious). Artinya, pada satu batang terdapat bunga betina dan bunga jantan yang letaknya terpisah. Namun, seringkali terdapat pula tandan bunga betina yang mendukung bunga jantan (hermaprodit) (Setyamidjaja 2006). Rangkaian bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak meruncing dan garis tengah bunga lebih kecil. Sementara itu, bentuk bunga betina agak bulat dengan ujung kelopak agak rata dan garis tengah lebih besar (Suwarto dan Octavianty, 2010). 10...Tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yang pecah ketika bunga tersebut menjelang matang. Bunga betina terletak dalam tandan yang muncul pada ketiak daun. Bunga jantan ataupun bunga betina biasanya terbka selama dua hari atau selama 3 – 5 hari pada satu tandan. Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit disbanding bunga betina, (Setyamidjaja, 2006). 11.Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang menjadi buah. Buah yang terletak di sebelah dalam tandan berukuran lebih kecil dan bentuknya kurang sempurna dibandingkan dengan yang berada di luar tandan (Setyamidjaja, 2006). Warna buah pada tanaman kelapa sawit tergantung varietas dan umurnya. Secara anatomi, buah kelapa sawit terdari dua bagian. Bagian pertama adalah perikarpium yang terdiri dari epikarpium dan mesokarpium. Bagian kedua adalah biji yang terdiri dari endikarpium, endosperm, dan lembaga atau embrio (Suwarto dan Octavianty, 2010). 12.Taksasi produksi merupakan kegiatan menghitung tandan buah atau bunga betina kelapa sawit yang dilakkukan untuk mrmbuat perkiraan produksi 6 bulan atau 3 bulan yang akan datang bahkan perkiraan produksi yang akan dipanen esok hari. Untuk dapat menyusun pragnosa produksi harus diketahui perkembangan bunga betina dan tandan kelapa sawit. 13.Selama buah kelapa sawit masih muda, yaitu umur 3 – 4 bulan, buah kelapa sawit tersebut masih berwarna ungu (sesuai dengan varietas dan
tipenya). Setelah itu, warna kulit buah berubah dari ungu berangsur-angsur menjadi merah kekuning-kuningan. Pada saat ini, terjadilah proses pembentukan minyak yang intensif pada daging buah (mesocarp). Butir-butir tersebut mengandung zat warna karoten yang berwarna jingga (Setyamidjaja, 2006). B. Panen 14.Hasil tanaman karet yang diambil berupa produksi lateks. Produksi lateks dari tanaman karet disamping ditentukan oleh keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik dan manajemen penyadapan. Selama ini usaha peningkatan produksi lateks dilaksanakan melalui berbagai usaha antara lain melaksanakan teknis budidaya yang baik seperti menanam klon unggul, pemupukan dengan dosis yang tepat dan teratur, sistem penanaman dan peme-liharaan yang baik dan sebagainya. 15.Dalam dua sampai tiga dasa warsa ter-akhir ini telah dikembangkan pula
peng-gunaan
stimulan.
Penggunaan
stimulan
bertujuan
untuk
menggenjot produksi la-teks tanaman dan memperpanjang masa pengaliran lateks karet. Stimulan adalah suatu campuran yang terdiri dari minyak nabati (misalnya minyak kelapa sawit) dengan gemuk alami (disebut carrier stimulan) dan hormon atau bahan aktif lainnya. Stimulasi lateks umumnya dilaksanakan pada tanaman karet yang telah dewasa dengan tujuan untuk mendapatkan
kenaik-an
hasil
lateks
sehingga
diperoleh
tam-bahan
keuntungan bagi pengusaha per-kebunan karet. Pemberian stimulan tanpa menurunkan intensitas sadapan akan ber-pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, terutama tanaman yang masih muda. Karenanya tanaman karet hanya bisa di-pacu produksinya dengan stimulan jika telah berumur 15 tahun atau 10 tahun jika disadap dengan intensitas rendah (Setyamidjaja, 1993). 16.Bahan perangsang yang biasa dipakai untuk perangsangan dengan cara oles adalah stimulan berbahan aktif ethepon dengan berbagai merek dagang seperti Ethrel, ELS dan Cepha. Bahan aktif ini mengeluarkan gas etilen yang jika di-aplikasikan akan meresap ke dalam pem-buluh lateks. Di dalam pembuluh lateks gas tersebut menyerap air dari sel-sel yang ada di sekitarnya. Penyerapan air ini menyebabkan tekanan turgor naik yang diiringi
dengan derasnya aliran lateks. Aplikasi stimulan pada tanaman karet, tidak semua memberikan respons yang diharapkan. Hal ini tergantung pada masing-masing klon karet. Menurut Heru dan Andoko (2006). 17. Sebagai ukuran jika kadar karet kering lateks lebih kecil dari 30% dengan pemberian stimulan artinya res-ponnya terhadap stimulan kurang berarti. Sehingga perlu diketahui jenis-jenis klon yang mempunyai respon yang baik ter-hadap stimulan berupa zat perangsang tumbuh ethrel yang berbahan aktif ethepon.
18.BAB III 19.ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA A. Tempat dan Waktu Kegiatan 20. 21. 22. 23. 24.
Tempat dan waktu pelaksanaan Waktu kegiatan penyiapan lahan, dilaksanakan pada: Hari/tanggal : Senin, 24 Mei 2016 Waktu : Pukul 07.00 s/d selesai Tempat pelaksanaan praktek berlokasi di Stiper Edu Agro Tourism,
Ungaran Semarang Jawa Tengah. B. Alat dan Bahan 25....Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan sebagai berikut: Pisau sadap, meteran, mal sadap, talang sadap, ember, timbangan, ganco,kampak kucir, egrek, dan pengutip brondolan. C. Prosedur Kerja a. Taksasi 1. Menyiapkan alat tulis lalu melakukan survey pada pohon kelapa sawit sejumlah 5% dari jumlah populasi. 2. Mengamati ada tidaknya buah matang pada TBS untuk taksaasi harian. 3. Mengamati ada tidaknya bunga betina pada pohon kelapa sawit untuk melakukan taksasi bulanan. 4. Menghitung prestasi pekerja. 5. Menghitung kebutuhan pekerja, transportasi dan biaya. b. Panen 1. Menentukan jumlah pohon karet yang akan disadap sebagai sampel. 2. Menyiapkan alat – alat untuk panen pada pohon karet yang berupa mal sadap, pisau sadap, meteran, talang sadap dan timbangan. 3. Membuat garis sadap dengan pisau sadap dengan bantuan mal sadap. 4. Menghitung berat hasil panen dari karet hasil sadap. 5. Menghitung prestasi pekerja.
6. BAB IV 7. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan a. Panen 8.......................................................................................Waktu Panen = 9......................................................................Hasil sampel = 1510 gram 10...............................................................................Jumlah Pohon = 28 11..............Rata – rata panen per pohon = 1510/28 = 53,92 gram/pohon 12..............Panen 1 ha = 555pohon x 53,92 gram/pohon = 29.415 gram 13.............................................Jumlah Penyadapan Pertahun = 150 Kali 14.................................S2D2 = 6 bulan x 30 Hari = 180 Hari/2 = 90 Kali 15.................................S2D3 = 6 bulan x 30 Hari = 180 Hari/3 = 60 Kali 16..........Total Berat = 150 Kali x 29,415 Kg = 4412,25 Kg = 4,412 Ton 17.....................................................................Harga Karet / Kg = 8.000 18. Total Pendapatan pertahun = 8.000 x 4.412,25 kg = Rp. 35.298.000 19....Total Pendapatan perbuan = 35.298.000/12 Bulan = Rp. 2.941.500 b. Taksasi B. Perhitungan a. Perhitungan Panen b. Perhitungan Taksasi Panen Harian c. Perhitungan Taksasi Panen Bulanan d. Perhitungan Kebutuhan Pekerja e. Perhitungan Kebutuhan Trasnportasi C. Pembahasan 20.................................Praktek lapangan kegiatan panen dan taksasi
21.BAB V 22.KESIMPULAN 23.Dari kegiatan praktek lapangan panen dan taksasi dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Panen adalah kegiatan
2. DAFTAR PUSTAKA
3.
LAMPIRAN 4.
5.
Pemanenan karet
6. 7. 8. 9.
View more...
Comments