Ta m2 Professional bimbingan dan konseling
July 23, 2019 | Author: Nurul Masar | Category: N/A
Short Description
asesmen bimbingan dan konseling...
Description
TUGAS AKHIR M2 PROFESIONAL NURUL HIDAYATI MA’SAR
PPGDJ BK 1901648101076 19016481010769 9
Setelah mempelajari modul asesmen bimbingan dan konseling tentang konsep dasar asesmen, asesmen tes dan non tes, berikan respons atas beberapa pertanyaan berikut. 1.
Bagaimana asesmen yang selama ini menurut bapak/ibu telah lakukan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah ?
2.
Berikan analisis atas asesmen yang menurut bapak/ibu telah lakukan berdasarkan konsep asesmen, asesmen tes dan non tes !
3.
Seperti apakah asesmen yang sebaiknya dilakukan agar pola asesmen yang bapak/ibu lakukan sesuai dengan konsep dasar asesmen ?
Jawaban
1. Asesmen yang saya lakukan selama ini menurut saya belum begitu baik, belum sesuai kebutuhan, hanya mengikuti program yang sudah ada. Asesmen yang saya gunakan adalah. -
DCM
-
Angket Biodata diri siswa
-
Angket rencana study.
-
Sosiometri
DCM saya berikan kepada siswa di awal tahun ajaran baru, guna mengetahui masalah apa saja yang dominan untuk kemuadian menjadi dasar pengembangan layanan. Angket biodata diri siswa juga diberikan kepada peserta didik baru guna mendapatkan profil lengkap peserta didik baru beserta data diri keluarganya. keluarg anya. Untuj kelas dua belas kami memberikan Angket rencana study agar agar tepetakan minat study siswa. Selain itu asesmen mengguna sosio metri untuk melihat pola interaksi siswa di keas, terutama di kelas sepuluh. Karena di sekolah kami banyak kasus siswa kelas x mengundurkan diri dikarenakan kurang nyaman dengan teman, atau kadang merasa terisolasi, hal ini bisa dideteksi lebih dini dengan menggunakan sosiometri. Selain asesmen diatas saya juga menggunakan observasi dan wawancara untuk mendapatkan data ketika ada siswa yang membutuhkan layanan konseling, namun pelaksanannya belum terencana, item pertanyaan seringnya secara spontanitas. Untuk asesmen tes, sekolah bekerja sama dengan pihak yang berwenang melakukan tes namun sampai saat ini guru BK tidak dilibatkan sehingga apabila guru BK ingin melihat hasil tes, hanya siswa yang mmebutuhkan layanna yang diminta membawa hasil tesnya untuk kemudian didiskusikan bersama.
Saya belum mengembangkan asesmen untuk evaluasi program karena keterbatasan keterampilan dan pengetahuan saya, 2. Pengertian asesmen bila dikaitkan dengan bimbingan dan konseling adalah suatu metode sistematis yang dilakukan oleh konselor untuk memahami karakteristik, lingkungan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan konseli melalui berbagai teknik seperti tes dan non tes ( observasi, skala penilaian, wawancara, catatan dan teknik non tes lain sehingga konselor memperoleh informasi secara mendalam konseli yang dilayani. Tujuan saya melakukan asesmen selaras dengan tujuan pada konsep dasar asesmen
yakni a.
Untuk pemberian bantuan dan pengarahan bagi individu dalam pemilihan pendiikan, pekerjaan, konseling perorangan.
b.
Untuk meramalkan dan menentukan perlakuan ( tritmen) psikis, fisik, klinis, dan rumah sakit.
c.
Mengevaluasi perubahan kognitif, interpersonal (dalam diri) dan interpersonal dalam kaitannya dengan progam pendidikan, psikoterapetik, dan progam intervensi perilaku lainnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksananaan asesmen menurut Santoadi
adalah sebagai berikut. a.
Bermanfaat, artinya asesmen harus bertujuan mensejahterakan konseli bukan sekedar kepentingan administratif kelembagaan misalnya akreditasi atau pihak luar.
b.
Konselor mempertimbangkan mempertimbangk an reliabiltas, reliabilta s, validitas, dan utilitas dari sebuah metode asesmen yang digunakan terutama asesmen teknit tes.
c.
Digunakan beberapa metode asesmen secara berkelanjutan
d.
Penggalian data lebih dari sekali sehingga mendapatkan data yang utuh mengenai konseli yang dilayani.
e.
Dipertimbangkan Dipertimbangk an kemungkinan adanya persoalaan ganda, seperti depresi yang muncul bersamaan dengan pemakaian obat terlarang, kecemasan, atau persoalan-persoalan fisik.
f.
Dilakukan asesmen atas situasi konseli selain atas diri konseli. Asesmen yang bermutu dapat menunjukan bahwa akar masalah bukan hanya individu tetapi juga berasal dari lingkungan.
g.
Jika memungkinkan konselor dapat menggabungkan asesmen yang berbedabeda yang dipakai untuk menggabungkan data yang dianggap lebih bai k dari pada menggabungkan data subjektif-klinis. Data yang diperoleh dengan metode asesmen yang sistematik sehingga asesmen benar-benar menggambarkan keadaan individu maupun kelompik secara utuh.
h.
Konselor memperlakukukan memperlakukuk an semua asesmen secara tentatif. Ketika data tambahan tersedia konselor harus dapat dan mau merevisi asesmen yang dilakukannya.
i.
Konselor mempertimbangkan mempertimbangk an pengaruh faktor individual seperti usia, jender dan jenis kelamin, kelamin, tingkat kependidikan, kependidikan, etnis pada pada hasil hasil tes berikutnya. berikutnya.
j.
Konselor mengidentifikasi, mengidentifikasi, menginterpretasikan menginterpretasikan dan menggabungkan menggabungkan data kultural sebagai bagian dari proses asesmen.
k.
Konselor harus berkonsultasi dengan profesional lain berkaitan dengan prosedur asesmen dan hasil asesmen jika ia memiliki kekurangan dan profesionalitas.
l.
Konselor harus memakai hasil asesmen untuk memberi umpan balik kepada konseli sebagai bagian dari proses terapi. Asesmen seharusnya memasukan evaluasi atas kekuatan dan kelemahan konseli. Salah satu tanggungjawab konselor adalah memberikan informasi yang benar tentang diri konseli kepada pihak lain yang relevan dengan tujuan mengatasi masalah, mengembangkan konseli, mencegah timbulnya masalah dan menjaga perkembangan yang sudah berjalan tetap optimal.
m.
Keamanan dan kerahasiaan data harus dijamin oleh konselor.
Namun asesmen yang telah saya laksanakan tidak sepenuh memperhatikan hal-hal diatas,
yang lebih memotivasi saya untuk melakukan asesmen adalah tuntutan akreditasi,
kadang masih ada kecenderungan menggenalisir karakteristik karakter istik siswa sehingga asesmen yang dilakukan tidak menyeluruh. Selain itu asesmen yang sudah dilakukan cenderung mudah puas dengan menggunakan satu intrumen. Pelaksanaan asesmen juga belum sistematis.
Selain itu saya juga belum melaksanakan melaksanak an konsultasi dengan professional lain berkaitan dengan prosedur tes. Namun untuk kemananan data hasil asesmen saya sangat menjaga agar tidak jatuh ketangan orang yang tidak berkepentingan,
Suatu jenis asesmen (tes dan non tes) hanya bisa diaplikasikan oleh konselor atau guru BK yang berwenang menggunakan dan menafsirkan hasilnya. Adapun beberapa poin yang harus diperhatikan diantaranya: a.
Asesmen dilakukan bila diperlukan data yang lebih luas tentang kondisi diri atau karakteristik kepribadian konseli untuk kepentingan pelayanan.
b.
Konselor memberikan hasil asesmen kepada konseli dan orang tua untuk kepentingan pelayanan.
c.
Penggunaan asesmen wajib mengikuti pedoman atau petunjuk yang berlaku bagi asesmen yang dimaksud.
d.
Data hasil asesmen wajib diintegrasikan diintegrasik an ke dalam himpunan data dan/ atau dengan informasi dari sumber lain untuk konseli yang sama. 5) Hasil asesmen hanya dapat diberitahu kepada pihak lain sejauh ada hubungannya dengan usaha bantuan terhadap konseli dan tidak menimbulkan kerugian baginya.
Asesmen yang sudah dilakukan tidak melakukan melakukan kode etik poin “b” yaitu meberikan lpaoran kepada siswa dan orang tua, bisa berpa laporan evalasui siswa dalam mengikuti pelayanan dalam satu semerter namun hal tersebut belum dilaksanakan. 3. Hal hal yang harus dilakukan agar asesmen sesuai dengan konsep dasar asesmen adalah. a. Menyadari bahwa asesmen asesmen harus bertujuan mensejahterakan konseli bukan sekedar kepentingan administratif kelembagaan misalnya akreditasi atau pihak luar b. Melaksanakan asesmen yang sistematis dan bertujuan. c. Melakukan kolaborasi dengan professional lain dalam pelaksaan asesmen terlebih asemen tes. d. Tidak hanya menggunakan satu instumen untuk melihat satu asepek perlu menggunakan instrument lain agar data benar-benar valid. e. Guur Bk harus memoertimbangkan karakteristik karakteris tik siswa secara gender, ras, usia dan sebagainya, f.
Membuat lapotran hasil asesmen sebagai bentuk evaluasi atau timbal balik kepada siswa dan orang tua.
View more...
Comments