T8 - Lordosis, Kifosis, Skoliosis

November 20, 2018 | Author: lailatul isnaini | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

muskuloskeletal...

Description

2.1 Anatomi dan fisiologi Tulang Belakang Manusia

Tulang belakang (kolumna vertebralis) adalah pilar yang kuat,

Menurut Syaifuddin,2009 Ruas tulang belakang dibentuk oleh 33 os vertebra yang tersusun dari atas kebawah mulai dari leher sampai ke

melengkung dan dapat bergerak, serta berperan menopang tengkorak,

tulang ekor. Meliputi :

dinding dada, dan ekstremitas atas, melindungi medulla spinalis. Tulang

Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian, yaitu:

 belakang terdiri dari sejumlah vertebra yang dihubungkan oleh discus

a. 7 ruas tulang leher (vertebrae (vertebrae cervicalis) cervicalis) yang mendukung bagian

intervertebralis dan beberapa ligamentum. Setiap vertebra terdiri dari

leher

tulang spongiosa yang terisi dengan sumsum tulang merah dan dilapisi

 b. 12

oleh selapis tipis tulang padat. (Gibson,J.2002)

ruas

tulang

punggung

(

vertebrae

dorsalis

)

yang

menghubungkantulang rusuk c. 5 ruas tulang pinggang (vertebrae (vertebrae lumbaris ) yang merupakan bagian terlemah pada tulang punggung, namun tulangnya merupakan tulang yang terbesar diantara tulang lainnya d. 5 ruas tulang kelangkang ( sacrum  sacrum vertebrae ) merupakan potongan tulang pelindung yang menghubungkan bagian punggung dengan tulang panggul e. 4 ruas tulang ekor (vertebrae (vertebrae cocigues ) adalah akhir dari tulang  belakang, tulang ini terdiri dari tulang punggung yang sangat kecil dan menyatu pada sumbu yang sama. Kolumna vertebralis adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Diantara tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan. Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa

Gambar 2.1 Anatomi tulang belakang

dapat mencapai 57-67cm. seluruhnya terdapat 33 ruas tulang, 24 buah diantaranya adalah tulang-tulang terpisah dan 9 ruas sisanya bergabung membentuk 2 tulang. (Evelyn,P.2002) 1

Fungsi columna vertebralis adalah :

sekumpulan sistem saraf yang disebut sistem saraf pusat. Tulang

1) Menyangga berat kepala dan batang tubuh

 belakang berbentuk tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas.

2) Memungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh

Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus.

3) Melindungi medulla spinalis

Jika dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk melengkung.

4) Memungkinkan keluarnya nervus spinalis dari canalis spinalis

Lengkungan ini berfungsi untuk menunjang keseimbangan badan. Ruas

5) Tempat perlekatan otot-otot

tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah setiap

Vertebra yang khas terdiri dari corpus vertebra dan arcus vertebra.

ruas. Saluran tersebut melindungi sumsum tulang belakang yang terdapat

Corpus vertebra adalah bagian ventral yang member kekuatan pada

di dalam sepanjang tulang belakang.

columna vertebralis dan menanggung berat tubuh. Arcus vertebra adalah  bagian dorsal vertebra yang terdiri dari pediculus arcus vertebra dan

2.2

lamina arcus vertebra. Pediculus arcus vertebra adalah taju pendek yang

2.2.1. Definisi

Lordosis

kokoh dan menghubungkan lengkung pada corpus vertebra, incisura

Lordosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang

vertebralis merupakan torehan pada pediculus arcus vertebra. Incisura

menyebabkan punggung penderita terlalu melengkung masuk pada

vertebralis superior dan incisura vertebralis inferior pada vertebra yang

daerah pinggang. Tulang belakang yang normal jika dilihat dari

 bertetangga m embentuk sebuah foramen intervertebral. Pediculus arcus

 belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang

vertebra menjorok kearah dorsal untuk bertemu dengan dua lempeng

 penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung

tulang yang lebar dan gepeng yaitu lamina arcus vertebra. Foramen

 bagian bawah (Ali,2010).

vertebra berurutan pada columna vertebralis yang utuh membentuk

Lordosis adalah penekanan ke arah dalam kuvatura servikal

canalis vertebralis yang berisi medulla spinalis, meninges, jaringan

lumbal melebihi batas fisiologis.Biasanya terlihat cekung pada daerah

lemak,akar saraf, dan pembuluh. (Moore,Keith L.,2002)

 pinggang.Lordosis banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan

Tulang tulang yang menyusun rangka tubuh manusia terdiri atas tiga

 pria. (Whiting, 2008).

kelompok besar, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Tulang punggung berfungsi sebagai alat pelindung

2

1. Kondisi tubuh yang memang sudah buruk sejak anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai kebiasaan buruk saat duduk maupun berdiri akan memperparah kondisi.Menurut Davis, 2010 sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang dan kelainan tulang belakang yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubu h yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang, seperti duduk,  berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat Gambar 2.2 Perbandingan tulang belakang normal dan penderita lordosis(sumber lordosis (sumber : www.nlm.niv.gov) Lordosis

adalah

tulang

belakang

membebek

menimbulkan nyeri pinggang. 2. Aktivitas berat

atau

Menurut Middleditch et al, 2005 selain sikap tubuh yang salah

kurvatura/pembengkokan tulang belakang bagian pinggang yang

yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas berat juga

 berlebihan. Lordosis adalah salah satu bentuk kelainan tulang

dapat menimbulkan lordosis, misalnya:

 belakang dimana tulang cervical dan thorax melengkung ke arah

a. Jika berdiri dalam waktu yang sangat panjang, maka akan

depan sehingga penderita tampak seperti sedang membusungkan

terjadi pergeseran pada tulang belakang bagian pinggang.

dada. Lordosis ini sering sering juga disebut swayback  disebut  swayback   atau  saddle back.

Lordosis akan lebih terlihat pada mereka yang memiliki otot

(Muttaqin, 2010).

 pada bagian pinggang lemah.

2.2.2. Etiologi

Lordosis adalah salah satu kondisi khusus pada tulang yang bisa terjadi mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua. Pada anak-anak biasanya biasanya kondisinya memang tidak terlalu terlihat, terlihat, dan akan terlihat lagi ketika sudah dewasa. Kondisi ini akan menjadi

 b. Melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari. c. Melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari. d.  Naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga dalam dalam sehari.

lebih menyakitkan sesuai dengan pertambahan usia. Berikut ini adalah  beberapa penyebab lordosis dari berbagai berbagai faktor: 3

e. Berjalan lebih dari 3,2 km dalam sehari dapat pula

Lordosis lebih sering terjadi pada perempuan, terutama saat

meningkatkan resiko timbulnya nyeri pinggang dan resiko

dalam masa kehamilan. Pada saat hamil, tubuh perempuan akan

terjadinya kelainan bentuk tulang punggung.

menghasilkan lebih banyak hormon relaksin untuk meregangkan

3. Masalah berat badan yang lerlebihan sehingga bisa menyebabkan tubuh tidak kuat menahan beban

otot dan sendi daerah pinggul sehingga tulang punggung akan cenderung lebih melengkung ke depan mengikuti beban dari janin.

4. Gangguan yang terjadi pada bagian tulang belakang yang menyebabkan lordosis (Benjamin et al, 2014) yaitu:

(Davis, 2010). 6.  Nutrisi

a. Spondylolisthesis adalah kondisi di mana tulang (vertebra) di

 Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan

tulang belakang slip keluar dari posisi yang tepat ke tulang di

dalam membantu proses pengaturan keseimbangan organ, otot,

 bawahnya atau suatu

tendon, ligamen dan persendian. Apabila status nutrisi kurang,

kondisi dimana tulang belakang

tergelincir kedepan.

kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga dapat

 b. Achondroplasia adalah gangguan di mana tulang tumbuh secara tidak normal yang dapat mengakibatkan perawakan  pendek seperti kekerdilan. Gangguan pertumbuhan tulang

 proses keseimbangan. 7. Faktor sosial dan gaya hidup Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang jadi lebih baik

yang menyebabkan jenis yang paling umum dari dwarfisme.

atau bahkan sebaliknya menjadi buruk. Seseorang yang memiliki

c. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang paling umum di

gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan alat

mana kepadatan tulang hilang mengakibatkan kelemahan

 bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami

tulang dan meningkatkan kemungkinan fraktur

ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkcmbang dengan

Perubahan status keschatan dapat menimbulkan keadaan yang

 baik.

tidak optimal terdapat organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan

atau

kelemahan

 pembentukan postur tubuh. 5. Jenis kelamin

sehingga

dapat

mempengaruhi

Penggunaan

alas

kaki

dengan

hak

tinggi

juga

akan

meningkatkan resiko lordosis. Hak tinggi menyebabkan pusat gravitasi tubuh berpindah ke depan dan peningkatan kelengkungan tulang punggung. (Middleditch et al , 2005).

4

2.2.3. Patofisiologi

Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastis yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksibel

Adanya kelainan dalam kelengkungan tulang belakang ke depan mengakibatkan transmisi berat badan kearah depan tubuh, sehingga penderita merasakan mudah lelah.

(diskus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh kompleks

2.  Nyeri punggung ringan

sendi faset, berbagai ligament dan otot paravertebralis. Konstruksi

3. Kekakuan pada tulang belakang

 punggung normal yang unik memungkinkan fleksibilitas sementara

Penderita mungkin mengeluh bahwa tidak dapat menekuk baik

disisi lain tulang punggung memberikan perlindungan yang maksimal

maju atau mundur. Jika pasien dapat menekuk sangat sulit dan

terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan

menyakitkan

menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang

4. Postur tubuh

tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal



Punggung tampak menonjol kebelakang

dan toraks sangat penting pada aktivitas mengangkat beban.



Terdapat lengkungan bermakna antara punggung dan bokong



Postur tulang belakang yang cekung



Perut menonjol ke depan



Pantat menonjol

Kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan  pada saat pertumbuhan di dalam janin dapat memicu terjadinya lordosis (Brunner and Suddarth, 2002) Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan pertumbuhan dan

5. Pada kasus ringan tidak terdapat tanda, gejala dan keluhan

 posisi tulang individu mengalami kelainan. Kelainan tulang ini

6. Pada kasus berat dapat terjadi gejala antara lain; kesulitan

disebabkan oleh kebiasaan duduk yang salah. Lordosis ini paling

 bernapas, mati rasa, kesemutan, nyeri sengatan listrik (Solberg,

sering terlewatkan diantara ketiga bentuk kelainan tulang punggung.

2005).

Bahkan lordosis ringan cenderung memberikan penampilan gagah.  Namun penderita lordosis ini akan sering mengalami sakit pinggang. (Price & Wilson,2005) 2.2.4. Manifestasi Klinis

1. Kelelahan

2.2.6. Klasifikasi Lordosis Menurut Nation Lordosis bisa menyerang pada usia muda maupun tua. Hal ini disebabkan dari berbagai alasan dan penyebab dari masing-masing pasien. Tedapat 5 tipe utama lordosis , antara lain: 1. Postural Lordosis 5

Kondisi ini terjadi karena berat yang berlebih di abdomen dan

dewasa hal ini jarang terjadi, namun bisa terjadi pada anak-anak

kurangnya kondisi otot abdomen dan tulang belakang. Ketika

dengan tumor sumsum tulang belakang setelah operasi untuk

seseorang membawa beban yang berlebih di bagian depan (area

mengangkat tumor.

abdomen) hal ini akan menarik tubuh bagian belakang ke depan.

4.  Neuroomuscular lordosis

Ketika otot abdomen dan otot tulang belakang melemah, maka

Mencakup berbagai macam kondisi / gangguan yang dapat

tidak dapat memperthankan tulang belakang dan menarik tulang

menyebabkan berbagai jenis masalah kelengkungan tulang

 belakang kedepan, sehingga membentuk kurvatura (kurva dengan

 belakang

arah melengkung kedepan).

5. Lordosis secondary to Hip Flexion contracture

2. Congenital/ traumatic lordosis

Terjadi akibat mcontracture dari sendi pinggul yang menyebabkan

Trauma yang terjadi pada tulang belakang menyebabkan rasa

tulang belakang ditarik keluar dari garis tengah tubuh. Kontracture

nyeri pada tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan penderita

dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain; infeksi, cedera,

cenderung untuk mengistirahatkan daerah yang mengalami trauma

atau masalah ketidakseimbangan otot dari beberapa gangguan

(fraktur) dan membatasi pergerakan, agar rasa sakit pada tulang

yang berbeda.

 belakang

rendah.

Hal

tersebut

dapat

mengakibatkan

otot

 penyangga tulang belakang m enjadi lemah dan terjadi perubahan  pada tulang belakang. Pada anak-anak ini sering terjadi akibat

(Nationwide Children, 2015) 2.4.1 Pemeriksaan Diagnostik 

cedera olahraga, atau jatuh dari daerah tinggi.

dilakukan

3. Post surgical laminectomy hyperlordosis

fisik

dengan

dengan meminta

Uji Adams pasien

Forward

membungkuk

Bend kedepan

dengan lengan ekstensi dan lutut lurus (Setiap peningkatan atau

Laminektomi adalah prosedur pembedahan di mana bagian dari vertebra (tulang belakang) dikeluarkan untuk memberikan akses

Pemeriksaan

 penurunan lordosis dan kifosis normal dilihat dari samping). samping). 

Paramedis akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan

ke sumsum tulang belakang atau saraf akar. Bila ini dilakukan

 posisi kelainan tulang belakang. Anak mungkin akan diminta

selama beberapa tingkat di tulang belakang, dapat menyebabkan

untuk membungkuk ke depan, ke samping, dan untuk berbaring di

tulang belakang menjadi tidak stabil dan meningkatkan kurva

atas meja sehingga tulang belakang dapat diperiksa dalam

normal ke posisi hyperlordotic (terlalu melengkung). Pada orang

 berbagai posisi. Jika kurva lordotic fleksibel (ketika anak 6



membungkuk ke depan kurva berbalik sendiri), umumnya tidak

lebih jauh dibanding kurva pada thorakal. Kemudian letakkan

menjadi perhatian. Jika kurva tidak bergerak, evaluasi medis dan

skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa

 pengobatan yang diperlukan. (Benjamin et al, 2014).

ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening,

Tes-tes lain mungkin diperlukan, terutama jika kurva tampaknya

 pengukuran ini signifikan apabila hasil yang dip eroleh lebih

"tetap" (tidak ditekuk). Tes diagnostik yang dapat dilakukan,

 besar dari 5 derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat

yakni :

kurvatura > 200 pada pengukuran cobb’s angle pada

a.

Rontgen tulang belakang lumbosakral atau atau spine x-ray

radiologi sehingga memerlukan evaluasi yang lanjut. MRI

X-Ray Proyeksi Foto polos : Harus diambil dengan posterior

(jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).

dan lateral penuh terhadap tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan



Penatalaksanaan Konservatif

metode Cobb dan menilai maturitas skeletal dengan metode

Perbaikan kelengkungan sejak dini dapat membantu mencegah

Risser. Kurva structural akan memperlihatkan rotasi vertebra;

komplikasi di kemudian hari, seperti radang sendi dan sakit

 pada proyeksi posterior-anterior, vertebra yang mengarah ke

 punggung kronis. Penatalaksanan u ntuk lordosis tergantung pada

 puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengah;

tingkat keparahan kelengkungan dana dan gejala lain di antaranya

ujung atas dan bawah kurva diidentifikasi sewaktu tingkat

adalah :

simetri vertebra diperoleh kembali. (Chairuddin, 2007)  b.

2.2.5. Penatalaksanaan

1. Obat-obatan seperti NSAID atau penghilang rasa sakit dapat

Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur

digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau bengkak jika

kelengkungan tulang belakang)

ada.

Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut

2. Jika pasien mengalami gejala atau ketidaknyamanan, maka

kurvaturai. Cara pengukuran dengan skoliometer dilakukan

 pasien dapat mengikuti program terapi fisik dimana latihan

 pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur

 bisa

 posisi pasien karena posisi ini akan berubah-ubah tergantung

memperkuat otot-otot dan meningkatkan jangkauan gerak.

 pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva dibawah

3. Yoga (untuk meningkatkan kesadaran tubuh, kekuatan,

vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk

dilakukan,

di

bawah

bimbingan

terapis,

untuk

fleksibilitas, dan rentang gerak) 7

4. Penurunan berat badan



Mendorongkan punggung bagian bawah ke atas dengan

5. Kawat gigi (pada anak-anak dan remaja)

kekuatan otot perut dan patat, tundukan kepala sambil

6. Operasi (pada kasus yang berat)

menarik nafas.

7. Jika lordosis ringan, maka pengobatan biasanya tidak



Kembali ke posisi semula dengan menghembuskan nafas.

diperlukan. Bagi kebanyakan orang, lordosis tidak menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan jika tidak ditangani. Namun, karena tulang belakang bertanggung jawab untuk banyak gerakan dan fleksibilitas maka sangat penting untuk menjaga tulang  belakang yang sehat. Peningkatan risiko masalah dengan tulang  belakang, pinggul korset, kaki, dan organ internal dapat terjadi apabila penanganan tidak dilakukan. 

Penatalaksaan Operatif

dimana tulang belakang diluruskan menggunakan batang logam, sekrup atau kait. Selama operasi, pencangkokan tulang juga bisa pertumbuhan baru dan untuk

menstabilkan tulang belakang. 

2. Menekuk lutut ke dada (Knee - chest curl)

Sikap awal : Telentang dengan dengan lutut ditekuk membentuk sudut,

Untuk kasus lordosis yang parah, operasi diperlukan

dilakukan untuk merangsang

Gambar 2.3 gerakan Mad Cat

Penatalaksanaan Terapi Fisik Lordosis

kaki lurus pada lantai, lengan lurus di samping bahu, siku, lengan lurus di samping bahu, siku ditekuk 90 derajat, telapak tangan ke atas. Pelaksaanaan : 

1. Mengeliat (Mad Cat)

dan menekuk bagian tulang punggung.

Sikap awal awal : Merangkak Merangkak 

Pelaksanaan :

Bawa lutut ke arah dada sambil mendorong dengan otot perut

Usahakan lutut menyentuh dada, bahu tahan. Kemudia luruskan kembali ke posisi awal.

8

(Elsevier, 2007)

2.2.7. Prognosis

Jika kelengkungan kurang dari 20%, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan Gambar 2.4Knee - chest curl 3. Abdominal Curl

Sikap awal : Telentang, siku di samping samping atas tubuh dan ditekuk 90

Pelaksanaan : Mulai dengan kepala, tekuk tubuh perlahan-lahan ke muka kurang lebih 45 derajat, anggkat punggung sebagian dilantai. 

kelengkungan biasanya bertambah sampai 25-30%, karena itu  biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang

derajat, lutut ditekuk dan kaki di lantai



secara teratur setiap 6 bulan. Pada anak-anak yang masih tumbuh,

Control dan luruskan perlahan-lahan.

 belakang. Prognosis pada umumnya baik pada kasus ringan dan dapat semakin memburuk bila terdapat herniasi pada sumsum tulang  belakang. (Chairuddin, 2007). 2.2.8. Asuhan Keperawatan A. Pengkajian

1. Data Demografi : Penyakit lordosis ini biasanya banyak ditemukan pada perempuan, terutama pada masa kehamilan.

Pada saat hamil, tubuh

 perempuan akan menghasilkan lebih banyak hormon relaksin Gambar 2.5Abdominal Curl 2.2.6. Komplikasi

untuk meregangkan otot dan sendi daerah pinggul sehingga tulang  punggung akan cenderung lebih melengkung ke depan mengikuti

a. Cidera neurologis (4-5%)

 beban dari janin. Lordosis terjadi lebih banyak pada wanita

 b. Kebocoran cerebrospinal (samapai 7,4%)

daripada laki-laki dikarenakan indeks massa tubuh yang dimiliki

c. Pseudoarthrosis (10-22%)

laki-laki lebih tinggi (Murrie, et al. 2003). Beberapa sumber

d. Koreksi yang inadekuat (5-11%)

menyebutkan, masih diperdebatkan apakah usia berpengaruh pada 9

lordosis. Lordosis bisa sembuh dengan bertambahnya usia, atau

di bawahnya atau suatu kondisi dimana tulang belakang

 bahkan lebih parah dan atau malah tidak berefek sama sekali

tergelincir kedepan).

dengan bertambahnya usia.

6. Riwayat kesehatan sekarang :

2. Riwayat Perkembangan :

Sejak kapan timbul keluhan, lalu apakah ada riwayat trauma.

Riwayat perkembangan neonates saat kehamilan harus diperhatikan, misalnya diet yang cukup kalsium dan vitamin D. 3. Riwayat Sosial dan kebiasaan: Pekerjaan-pekerjaan  punggung

dapat

yang

Pasien

dengan

lordosis

biasanya

mempunyai

karakteristik

 penonjolan cekungan lumbal pada tulang belakang, perut cekung,  pantat menonjol, dan hiperekstensi lutut.

meningkatkan

meningkatkan

7. Riwayat Psikososial Spiritual. Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya,

Kebiasaan duduk yang salah sejak kecil bisa berdampak pada

 peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau

 pertumbuhan tulang dengan lordosis. Alas kaki dengan hak tinggi

 pengaruhnya dalam kehidupan sehari

akan

keluarganya maupun dalam masyarakat.

resiko

terjadinya

pada

lordosis.

meningkatkan

resiko

tekanan

lordosis,karena

hak

tinggi

menyebabkan pusat gravitasi tubuh berpindah ke depan dan  peningkatan kelengkungan tulang punggung. Namun lordosis juga dapat disebabkan karena bawaan lahir. 4. Riwayat Diet (nutrisi) : Diet dengan kaya calcium dan vitamin D dapat mengurangi resiko tinggi lordosis. 5. Riwayat kesehatan masa lalu : a. Achondroplasia (gangguan di mana tulang tumbuh secara

- hari, baik dalam

8. Keluhan Utama : Gejala lordosis pada setiap orang berbeda, namun gejala yang  paling sering muncul adalah pantat penderitanya terlihat sangat menonjol. Selain itu, penderitanya juga akan mengalami gangguan neuromuskular, distrofi otot dan gangguan displasia pinggul. Gejala lain yang sering dialami oleh seorang penderita lordosis adalah terjadinya perubahan pada kandung kemih, rasa sakit pada  punggung, dan rasa nyeri pada kaki. Jika ternyata penderita

tidak normal yang dapat mengakibatkan perawakan pendek

lordosis

seperti kekerdilan).

diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan evaluasi medis.

 b. RiwayatSpondylolisthesis (kondisi di mana tulang (vertebra) di tulang belakang slip keluar dari posisi yang tepat ke tulang

mengalami

gejala

ini,

maka

sebaiknya

segera

9. Pemeriksaan Fisik : a. Mengkaji skelet tubuh 10

 b. Mengkaji tulang belakang Lordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian  pinggang berlebihan) c. Mengkaji system persendian Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi. d. Mengkaji sistem otot Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi,

 b) Feel : nyeri. c) Move : penurunan rentang gerak sendi. 10. Pemeriksaan penunjang a. Rontgen tulang belakang : Nampak melengkung kedepan  b. MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen). B. Analisa Data

1. Data subjektif:

dan ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk

a. Pakaian tidak pas

mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot.

 b. Pasien bernapas tidak leluasa

e. Mengkaji cara berjalan Pada saat inspeksi tulang belakang sebaiknya baju pasien dilepas untuk melihat melihat seluruh punggung, bokong dan tungkai.

c. Pasien mengeluh kesulitan dalam bergerak d. Pasien mempunyai perasaan negatif terhadap dirinya. 2. Data objektif:

Pemeriksaan kuevatura tulang belakang dan simetrisitas

a. Tulang belakang melengkung ke depan.

 batang tubuh dilakukan dari pandangan anterior, posterior, dan

 b. Cara berjalan condong kedepan.

lateral. Dengan berdiri dibelakang pasien, pehatikan setiap

c. Postur tubuh condong kedepan.

 perbedaan tinggi bahu dan krista iliaka. Lipatan bokong

d. Keterbatasan kemampuan untuk bangkit dari kursi.

normalnya simetris. Simetrisitas bahu, pinggul, dan kelurusan

e. Perut terlihat lebih maju.

tulang belakang diperiksa ketika pasien dalam posisi berdiri tegak dan membungkuk kedepan. f. Status Lokal a) Look :penonjolan pantat (membebek, kurvatura tulang  bagian pinggang yang berlebihan), deformitas tulang  belakang bagian bawah yang cekung.

C. Diagnosa Keperawatan

1.  Nyeri akut berhubungan dengan penjepitan saraf saraf tulang belakang 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan sekunder akibat kerusakan muskuloskeletal : deformitas tulang belakang 3. Gangguan citra tubuh b.d kelainan bentuk tulang belakang 11

4. Keletihan b.d kondisi fisiologis: status penyakit, kondisi fisik  buruk

Kifosis mengacu pada kondisi ketika kurva thoracal spine adalah di luar kisaran normal. Sudut kurva dada diukur dengan Cobb angle. The

2.3 Kifosis

Scoliosis Re-search Society (SRS) melaporkan nilai berkisar antara 10

2.3.1. Definisi

sampai 40 derajat dalam pengukuran sudut antara bagian atas T5 dan

Kifosis (berasal dari bahasa Yunani, Kyphos yang berarti punuk).

 batas akhir bawah T12. Boulay menemukan nilai mulai 33,2-83,5

Kifosis juga disebut bungkuk, adalah kondisi umum dari lengkungan

derajat diukur dengan menggunakan Cobb angle (sudut antara pelat

 punggung atas. Ini dapat berupa hasil dari penyakit degeneratif

ujung superior dari ujung atas tulang tengkorak dengan kelengkungan

(penyakit

masalah

terbesar dan pelat ujung inferior vertebra ujung bawah dengan

 perkembangan sejak lahir, osteoporosis dengan fraktur kompresi

kelengkungan terbesar). Kifosis toraks terjadi terutama pada laki-laki

tulang belakang dan trauma (Suryabi, 2015).

dibandingkan perempuan (9,6%). Keselarasan sagital tulang belakang

yang

mengiringi

penuaan).

Bisa

dari

Kifosis terkait usia sering terjadi akibat penyakit osteoporosis

selalu berubah dari lahir sampai usia tua. Seluruh tulang tetap dalam

yang dapat melemahkan tulang belakang dan membuat retak dan

 postur kyphotic memanjang dari tengkuk ke sakrum saat lahir;

terkompresi. Jenis lain dari kifosis adalah pada bayi atau remaja

sedangkan bila seseorang mulai berdiri di postur tegak, lordosis

karena malformasi tulang belakang. Kifosis ringan menyebabkan

 pertama terjadi di wilayah lumbar dan kemudian kifosis terjadi di

sedikit masalah, tetapi pada kasus yang parah dapat menyebabkan

daerah dada. Tingkat kifosis dibagi menjadi dua jenis: tingkat rendah

rasa sakit. Pengobatan untuk kifosis tergantung pada usia, penyebab

(seperti postural round-belakang) dan tingkat tinggi (sudut gibbus

kelengkungan dan dampaknya. (Mayo Foundation for Medical

deformitas, kifosis kongenital, penyakit Pott dan bentuk paling

Education and Research, 2014)

dikenal yang Scheuermann). (Yaman, 2014).

2.3.2. Klasifikasi Menurut Yaman (2014), klasifikasi kifosis sebagai berikut: Adapun klasifikasi menurut Vertical Health (2015), sebagai berikut: 1. Kifosis Congenital Gambar 2.6 bentuk tulang kifosis 12

Kondisi bungkuk yang terjadi akibat kurang sempurnanya

akhir epifisis vertebra mengalami osifikasi secara tak beraturan.

 pembentukan tulang punggung. Yang biasanya terjadi pada bayi

Schmorl menaruh perhatian terhadap fungsi lempeng tulang rawan

dan juga anak-anak. Kifosis conginetal adalah kifosis bawaan,

dalam memindahkan tekanan secara merata dan kemudian

yakni perkembangan tulang belakang abnormal sejak dalam

menyatakan suatu cacat pada lempeng-lempeng tulang rawan itu

kandungan (rahim).

akan mengakibatkan ketegangan pada bagian anterior dari korpus

2. Kifosis Idiopatik

vertebra. Akhir-akhir ini diduga bahwa pergeseran traumatic dari

Jenis kifosis yang kedua adalah kifosis idiopatik. Kifosis jenis ini

lempeng epifisi terjadi pada anak-anak karena bertambahnya

 belum ada kepastian apa yang menyebabkannya. Akan tetapi

kekuatan tulangnya selama pertumbuhan pada masa pubertas;

 beberapa diketahui faktor keturunan yang mungkin menjadi

mungkin terdapat juga osteoporosis vertebra dan diskus dapat

 penyebabnya.

mengalami herniasi ke dalam tulang yang rapuh.

3. Kifosis Postural

5. Kifosis Pada Orang Tua

Jenis yang ketiga adalah kifosis postural yang penyebabnya adalah

Degenerasi

dikarenakan posisi tubuh yang buruk atau salah baik saat tidur,

 bungkuk yang meningkat secara berangsur-amgsur yang khas

tengkurap atau juga duduk. Jenis ketiga ini seringkali dialami oleh

untuk orang berumur lanjut. Ruang diskus menyempit dan

orang yang sudah tua. Akan tetapi jika dirunut, bahwa kebiasaan

vertebra sedikit tergencet. Tidak banyak rasa nyeri kecuali kalau

saat mudalah yang mengakibatkan kifosis jenis ketiga ini

terdapat osteoartritis dari sendi-sendi permukaan.

menjangkit ketika sudah tua. Jadi akan lebih baik ketika masih muda untuk memperhatikan posisi tubuh secara benar.

diskus

intervertebralis

mungkin

menyebabkan

6. Kifosis Osteoporosis Osteoporosis pasca menopause mungkin mengakibatkan satu atau

4. Kifosis Remaja (Penyakit Scheuermann)

lebih fraktur kompresi terhadap vertebra torakal. Pasien biasanya

Adalah penyakit pertumbuhan tulang belakang dengan vertebra

 berumur 60-an atau 70-an dan keluhannya adalah nyeri. Kifosis

menjadi sedikit berbentuk mirip baji. Kalau terjadi pada vertebra

 jarang tampak nyata. Keluhan utama adalah nyeri lumbosakral,

torakal, terutama kalau beberapa vertebra terlibat, kifosis yang

yang merupakan akibat kompensasi lordosis lumbal pada tulang

normal

 belakang yang menua dan

menjadi

berlebihan.

Penyebabnya

tidak

diketahui.

Scheuermann menggunakan istilah osteokondritis karena lempeng

menderita osteoartritis. Terapi

ditujukan pada keadaan yang mendasari dan mungkin mencakup 13

terapi penggantian hormon. Osteoporosis senilis  senilis  menyerang pria

 belakang biasanya tak sehat, dan penjalaran sering timbul, dengan

maupun wanita. Pasien biasanya diatas 75 tahun, yang sering

kondisi yang lebih buruk. Pada kifosis progresif, terdapat risiko

lemah karena beberapa penyakit lain, dan kurang olahraga.

kompresi korda.

Mereka

mengeluh

nyeri

punggung,

dan

mungkin

terlihat

Gambar 2.8 scheuerman’s kyphosis

deformitas spinal. Sinar-X mengungkapkan fraktur vertebra ganda. Keadaan yang lain misalnya penyakit metastatik atau multipel

mieloma

perlu

disingkirkan.

Terapinya

adalah

simptomatik. Istirahat di tempat tidur dan penggunaan penyangga tulang belakang akan membuat osteoporosis lebih parah. 7. Kifosis akibat tuberkulosis tulang belakang Tulang belakang paling sering diserang tuberkulosis rangka, dan yang paling berbahaya. Infeksi ditularkan melalui darah, biasanya dari dalam corpus vertebra yang berdekatan dengan diskus intervertebra. Perusakan tulang dan perkijuan timbul, dengan  penjalaran infeksi ke ruang diskus dan ke vertebra yang  berdekatan. Ketika corpus vertebra runtuh satu sama lain, suatu sudut yang tajam (kifosis) timbul. Perkijuan (nekrosis) dan  pembentukan abses dingin dapat meluas ke vertebra yang  berdekatan atau menjalar ke jaringan lunak paravertebra. Terdapat risiko besar kerusakan korda akibat tekanan oleh abses atau tulang yang tergeser, atau iskemia akibat trombosis arteri tulang  belakang. Pada saat penyembuhan, vertebra mengalami kalsifikasi kembali dan fusi tulang mungkin terjadi antara vertebra. Namun,  jika telah terjadi angulasi ke depan yang cukup jauh, tulang

2.3.3. Etiologi Umumnya membungkuk sering dilakukan dari beberapa faktor, misalnya sedang membawa beban berat, bersantai atau rileks dengan menyandarkan beban tubuh pada tulang belakang dan  bahkan

keturunan

juga

bisa

membawakan

sifat

bungkuk.

Membungkuk merupakan gerakan dasar yang sudah dipelajari sejak anak-anak umur 1 tahun. Tentu saja, kebiasaan ini tidak boleh dilakukan terus-menerus hingga dewasa kelak. Menurut Dr. Anggi Dewi Sp.OT, Tidak ada usia spesifik kapan seseorang bisa/ rentan terkena postural kyphosis. Postural Kyphosis bisa mengenai siapa saja, di usia berapa saja, mulai dari anak, remaja hingga usia lanjut. Akan tetapi pada usia puber memang terjadi apa yang dinamakan dengan percepatan pertumbuhan (growth spurt). Apabila terjadi kelainan bentuk tulang belakang pada fase ini, maka kita harus lebih 14

waspada, oleh karena kelainan bentuk tulang belakang yang terjadi

Postur atau posisi tubuh yang buruk di masa kecil, seperti terlalu

 bisa makin memberat. Growth spurt untuk perempuan dimulai pada

sering membungkuk, bersandar di kursi terlalu lama dan

masa 1-2 tahun sebelum menstruasi (sekitar usia 9 tahun),

membawa tas sekolah yang berat, dapat menyebabkan ligamen

sedangkan laki –  laki –  laki  laki dimulai pada usia 11 tahun. Puncak kecepatan

dan otot-otot yang mendukung tulang belakang meregang. Hal ini

 pertumbuhan (peak height velocity) terjadi pada usia rata-rata 13,5

menarik vertebra toraks keluar dari posisi normal, sehingga

tahun (laki-laki), dan 11,5 tahun (perempuan). Pubertal growth

terjadilah kifosis. Kifosis yang disebabkan oleh postur/posisi

 berkontribusi terhadap kurang lebih 20% dari tinggi badan

tubuh yang buruk dikenal sebagai kifosis postural.

maksimal yang bisa dicapai seseorang. Growth spurt berlangsung

2. Kongenital

selama 24  –   36 minggu, dan bisa memberikan pertambahan tinggi

3. Kifosis

 badan sebanyak 5,4  –   11,2 cm per tahun (perempuan), dan 5,8  –  13,1 cm per tahun (laki-laki).

berhubungan

dengan

gangguan

neuromuskuler:

 Neurofibromatosis, Muscular distrofi. 4. Kekurangan gizi 5. Tulang belakang yang abnormal

Kyphosis

:(punggung

 bungkuk)

Kifosis juga bisa disebabkan ketika vertebra tidak tumbuh  berkembang dengan baik. Tulang dapat berbentuk segitiga, bukan  persegi

panjang

atau

kotak

seperti

normalnya.

Hal

ini

menyebabkan tulang belakang berada di luar posisi dan dikenal sebagai kifosis Scheuermann. Pada kasus kifosis Scheuermann, ligamen sekitar tulang belakang bisa lebih tebal dari biasanya. Tidak diketahui apa penyebab pembentukan tulang belakang yang tidak normal. Satu dugaan adalah suplai darah ke tulang belakang yang tidak normal mempengaruhi pertumbuhan tulang belakang. Gambar 2.10 punggung bungkuk

Penyebab dari kifosis adalah 1. Postur yang salah

6. Kondisi lain, penyakit dan gangguan yang dapat menyebabkan kifosis meliputi : a. Penyakit degeneratif, meliputi: 15

1) Osteoporosis, di mana tulang menjadi lemah dan rapuh



Lebih sering terjadi pada anak perempuan

2) Degenerative Arthritis



Biasa disebut “bungkuk udang”



Postur

 b. Spondylosis , istilah yang menggambarkan ‘keausan’ yang terjadi pada tulang, cakram dan ligamen tulang belakang







menyebar ke tulang belakang dari bagian lain dari tubuh

terlalu ke bawah (tali ransel terlalu panjang) 

Duduk dengan pungung membungkuk



Pembentukan penyakit ini terjadi secara lambat.

kasus

Hyperkhyphosis

sebagian

besar

Mengatasinya dengan cara memperkuat otot perut dan lutut

Denmark yang pertama kali menandainya). 

Seperti Kifosis Postural, Khyphosis Scheuermann biasanya muncul pada masa remaja, sering usia 10 dan 15, sedangkan tulang masih tumbuh / tubuh terlalu kurus



Biasanya kebiasaan membawa barang berat, Membawa tas ransel di punggung yang terlalu berat dengan posisi tas yang

dari

2. Scheuermann’s Kifosis. Scheuermann (diambil dari nama radiolog

Penyebab kifosis berdasarkan jenis-jenis Kifosis (Suryabi, 2015):



Sepertiga

memperbaiki ketidakseimbangan otot.

(Health Fore, 2010).

1. Jenis Postural Kifosis. Jenis ini sering terjadi pada masa remaja.

Kifosis Postural sering disertai dengan kurva ke dalam

yang membuat tubuh lebih nyaman atau dengan cara

g. Tuberculosis, infeksi bakteri yang terutama mempengaruhi

h. Kanker yang berkembang di dalam tulang belakang atau

dapat

mengalami patah tulang belakang (lebih d ari 50 derajat)

 progresif dari otot

 paru-paru

membungkuk

tulang pinggang yang terlalu melengkung kedalam)

sistem saraf Distrofi otot, kondisi genetik yang menyebabkan melemahnya

atau

 berlebihan pada tulang belakang bagian atas (Hyperlordosis /

tulang baru terganggu, sehingga tulang menjadi lemah

f.

buruk

 pembentukan abnormal dari tulang belakang belakang (vertebrae)

d. Penyakit Paget, suatu kondisi di mana perkembangan sel-sel

e.  Neurofibromatosis, kelainan genetik yang mempengaruhi

yang

menyebabkan peregangan pada ligamen tulang belakang dan

c. Spina bifida, suatu kondisi dimana tulang belakang belum terbentuk dengan baik

tubuh

Juga disebut penyakit Scheuermann, itu sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki.



Penyebab

Kifosis

Scheuermann

tidak

diketahui,

tetapi

cenderung untuk berjalan dalam keluarga (keturunan). 3. Kifosis Kongenital.  A malformation of the spinal column column   selama  perkembangan janin menyebabkan kifosis di beberapa beberapa bayi. 16

2.3.5. Manifestasi Klinis



Jenis kifosis yang dapat memperburuk pertumbuhan anak



Sebuah kifosis bawaan juga dapat tiba-tiba muncul dalam

Kifosis dapat menyebabkan manifestasi klinis sebagai berikut:

masa remaja, lebih sering pada anak dengan cerebral palsy dan

a. Postur membungkuk / Slouching / Hunchback .

gangguan neurologis lainnya.

 b. Baru disebut kifosis bila lengkuknya lebih dari 40 derajat. c. Punggung terasa sakit, kaku dan nyeri sering terjadi.

2.3.4. Patofisiologi Patofisiologikyphosistergantung padafaktor etiologi. Postur

d.  Nyeri di leher

yang buruk di masa kecil, seperti membungkuk, bersandar di kursi

e. Kelelahan

dan membawa tas sekolah yang berat, dapat menyebabkan ligamen

f.

Pada kifosis yang berat akan terjadi sesak napas karena paru-paru

dan otot yang mendukung tulang belakang untuk meregang. Hal ini

tidak dapat mengembang sempurna.

dapat menarik vertebra toraks dari posisi normal mereka, sehingga

(Suryabi, 2015) 2.3.6. Penatalaksanaan

terjadi kyphosis. (U.S. National Library of Medicine, 2012 ) Pada kifosis ScheuermannPenyebab keadaan ini tak diketahui.

Penatalaksanaan pengobatan untuk kifosis tergantung pada usia,

Scheuermann menggunakan istilah osteokondritis karena lempeng

 penyebab

akhir epifisis vertebra mengalami osifikasi secara tak beraturan.

kelengkungan kifosis. Pengobatan kifosis juga dilakukan berdasarkan

Schmorl, menaruh perhatian terhadap fungsi lempeng tulang rawan rawan

 berat ringannya kifosis:

dalam

1. Pada kifosis ringan

memindahkan

tekanan

secara

merata

dan

kemudian

kelengkungan,

dan

tingkat

menyatakan suatu cacat pada lempeng-lempeng tulang rawan itu akan



Diperlukan terapi rehabilitasi medik.

mengakibatkan ketegangan pada bagian anterior dari korpus vertebra.



Diperlukan fisioterapi.

Akhir-akhir ini diduga bahwa pergeseran traumatic dari lempeng



Diperlukan chiropraktik.

epifisi terjadi pada anak-anak karena bertambahnya kekuatan

keparahan

/

besarnya

2. Pada kifosis berat

tulangnya selama pertumbuhan pada masa pubertas; mungkin terdapat

Penggunaan brace brace   yang membantu meluruskan kembali posisi

 juga osteoporosis vertebra dan diskus dapat mengalami herniasi ke

tulang belakang.

dalam tulang yang rapuh. (U.S. National Library of Medicine, 2012)

3. Pada kifosis ekstrim. Tindakan bedah. 17

Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi kifosis antara lain :

kedua lutut sehingga telapak kaki menginjak permukaan lantai.

1. Kifosis Postural

Kedua lengan terlentang dan tertekuk di bagian siku. Kedua

Mengoreksi postural kifosis yang sudah terjadi dapat dilakukan

tangan berada di belakang kepala (menyangga kepala). Angkat

melalui fisioterapi. Beberapa contoh gerakan dalam fisioterapi

 panggul menjauhi permukaan lantai, dan biarkan bantal

yang dapat dilakukan antara lain :

 bergerak ke arah bawah dari punggung beberapa inci, lalu

a. Chest strech

turunkan panggul, dan biarkan bantal bergerak lagi ke bagian

Berdiri sambil menghadap ke arah ujung dari dinding,

atas punggung (hingga persis di bawah tengkuk). Lakukan

rentangkan lengan kanan setinggi bahu dan letakkan tangan

 berulang-ulang sebanyak 8 kali.

menghadap salah satu sisi dari tembok. Putar badan ke arah

Beberapa latihan dapat menyembuhkan posisi bungkuk (Postural

kirir dan condongkan ke depan, sehingga bagian dada dan

kifosis) dalam “Cara Ampuh Menyembuhkan Posisi Bungkuk”:

 bahu akan teregang. Tahan posisi ini selama 30 detik dan lakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada masingmasing sisi.  b. Prone Y extension

a. Peregangan Pastikan tulang belakang, tangan dan kepala telah dalam posisi lurus. Lalu perlahan-lahan perlahan-lahan mulai bungkukkan kepala kebawah

Berbaring tengkurap di lantai dengan merentangkan kedua

sejauh yang bisa dilakukan. Kemudian akan merasakan

lengan sehingga membentuk seperti huruf “Y”. Angkat dada

 peregangan pada bagian punggung. Lakukan peregangan ini

ke atas menjauhi lantai sambil memutar bahu ke arah luar

2-3 kali

sehingga telapak tangan menghadap ke arah langit-langit.

 b. Memperkuat otot-otot leher

Tahan posisi selama 5-10 detik, lalu turunkan. Ulangi

Tekan telapak tangan pada dahi,kemudian dengan perlahan

sebanyak 3-8 kali.

dorong kepala ke belakang. Gunakan otot-otot leher untuk

c. Upper back foam rolling

menahan

Taruh bantal busa di lantai dengan posisi melintang, lalu  berbaring

terlentang

di

atasnya.

Posisikan

bantal

di

gerakan tersebut. Lakukan ini selama 5-6 detik.

Rileks dan ulangi 3-4 kali dalam sehari. c. Latihan kabel

 pertengahan punggung, tempat dimana punggung paling

Seated cable row  row  adalah salah satu latihan peregangan yang

 bungkuk (biasanya di pertengahan tulang belikat). Tekuk

 baik untuk mencegah bungkuk. Tempatkan kaki Anda pada 18

footpads dan tekuk lutut sedikit. Pegang tali dengan kedua

3. Kifosis kongenital

tangan dan kemudian tarik ke arah dagu. Jagalah agar siku

Pengobatan kifosis bawaan umumnya dilakukan pada saat

tetap tinggi dan menempatkan lengan atas sejajar dengan

 penderita masih balita. Hal ini karena kifosis disebabkan oleh

lantai. Anda harus duduk dalam posisi lurus saat melakukan

adanya kelainan pada tulang belakang saat bayi masih dalam

latihan ini. Hindari  sit-up  sit-up,, latihanyang berlebihan dapat

 janin ibu. Pembedahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin

menyebabkan bungkuk. Sebaiknya, kurangi latihan  sit-up

untuk membantu mencegah kondisi kifosis bertambah parah.

karena dapat melebarkan tulang belakang. Hal ini bisa

Penatalaksanaan kifosis secara umum

menyebabkan kelemahan refleksif otot-otot di tulang belakang.

1) Brace (penguat)

d. Berbaring lurus

Remajadenganringan

sampai

sedangkyphosismungkinperlu

Tempatkan tangan di sisi tubuh dan angkat sedikit. Kemudian

memakaipenjepit.

Bracedipakai

secara perlahan tekan otot pantat dan naikkan posisi dada

tumbuhdanmencegahkurvasemakin

sejauh yang Anda bisa. Tahan selama beberapa detik. Rileks

memakai

dan ulangi 8-10 kali.

orangterbiasa setelah beberapa saat. Bracemodern dirancanguntuk

penjepitdapat

saattulangmasih

parah.

membatasi.

Mungkin

Namun,

awalnya

kebanyakan

menjadisenyaman mungkin, sehingga masihharus dapatmengambil

2. Kifosis scheuermaan

Pada awalnya biasanya diobati dengan kombinasi latihan dan

 bagian dalamberbagai kegiatanfisik. Biasanya brace dipasang

terapi fisik dan pengobatan nyeri pinggang serta antiinflamasi.

sekitar usia 16 tahununtuk anak perempuan dan usia 18 tahun

Jika kifosis terus berkembang, dapat menggunakan penyangga

untuk anak laki-laki. Bracingbiasanya tidak dianjurkanuntuk orang

tulang.

dewasa

Seperti

rekomendasi

dokter,

penyangga

sebaiknya

yangtelahberhenti

tumbuhkarena

tidak

°-80°),

digunakan untuk punggung yang melengkung hingga kurang

akanmemperbaikiposisitulang

lebih 45 derajat dan dapat terus digunakan hingga kondisi mulai

 belakang.Ketikadeformitasadalahcukup  belakang.Ketikadeformitasa dalahcukup

parah(60

normal. Dalam beberapa kasus, pembedahan dianjurkan untuk

 pengobatan

yang

kifosis scheuermaan. kifosis  scheuermaan. Indikasi  Indikasi untuk operasi meliputi kurva lebih

PenggunaanwaktuPenuhpenjepit(20

dari 75 derajat, nyeri yang tidak terkontrol, dan kelainan syaraf,

diperlukanawalnya sampaikoreksimaksimum yang telahdicapai.

 jantung, dan paru-paru.

Penjepitfitharus

braceadalahpengobatan

secara

jam/

hari)

dianjurkan. biasanya

teraturdievaluasidandisesuaikanuntuk 19

memastikankoreksioptimal. Selamatahun lalupengobatansebelum

lebih parah dan terlihat; itu sebabnya mereka dianggap parah

 jatuh temposkeletal, paruh waktubracepakai(12-14 jam/ hari) d apat

 pada 60 ° -70 °.

diusulkan. Bracememakaiharus dilanjutkanselama minimal18bulan untukmempertahankan,

koreksipermanensignifikandeformitas.

(Scoliosis Research Society , 2014)

 b. Perkembangan kurva : Jika kurva makin parah dengan cepat, meskipun

perawatan

non-bedah,

dokter

dapat

merekomendasikan operasi untuk memperbaiki kurva dan mencegah semakin buruk. c. Balance : Mencondongkan tubuh ke depan begitu jauh dapat mempengaruhi keseimbangan, jadi jika kurva membuat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari karena kehilangan keseimbangan, sehingga memerlukan pembedahan untuk

Gambar 2.11 Pemasangan Penguat (brace)

menyeimbangkan tulang belakang.

(Scoliosis Research Society , 2014)

d. Gejala neurologis : Kyphosis dapat mempengaruhi saraf tulang

2) Bedah

 belakang karena perubahan di tulang-seperti bagian tulang Bedah untuk kyphosis normal biasanya merupakan pilihan

 pengobatan terakhir setelah perawatan non-bedah, seperti terapi fisik. Jika rasa sakit dan gejala lain tidak mengurangi setelah  beberapa

bulan

perawatan

non-bedah,

dokter

mungkin

menyarankan operasi. Kriteria lainnya dipertimbangkan untuk operasi kyphosis normal adalah :

belakang

memiliki

tersebut meliputi; kelemahan, mati rasa, atau kesemutan, dan  pada kasus yang berat, disfungsiusus atau kandung kemih. Berdasarkan tujuan dan kasus tertentu, dokter bedah akan membuat rekomendasi terbaik untuk operasi. Beberapa operasi yang biasa digunakan untuk kyphosis adalah :

a. Keparahan Curve : keparahan kurva tergantung pada di mana tulang

 belakang patah tulang-dapat menyebabkan saraf terjepit. Gejala

kurva

hyperkyphotic.

a. Osteotomy

Pada

 pertengahan (tulang belakang dada), kurva lebih besar dari 80° dianggap parah; pada pertengahan ke daerah punggung bawah (torakolumbalis), kurva lebih besar dari 60° -70° yang parah. Kurva torakolumbalis akan memberikan pasien cacat yang 20

 beberapa bulan atau lebih). Dokter bedah menggunakan cangkok tulang (biasanya menggunakan tulang donor juga) Gambar 2.12

atau zat biologis (yang akan merangsang pertumbuhan tulang).

Selama osteotomy, tulang dipotong untuk memperbaiki

Fusi akan menghentikan gerakan antara tulang belakang,

deformitas

memberikan stabilitas jangka panjang.

sudut.

Ujung

tulang

disesuaikan

dan

memungkinkan untuk menyembuhkan. Instrumentasi tulang

Dokter bedah dapat menggunakan tulang belakang

 belakang dan fusi dapat dikombinasikan dengan osteotomy

instrumentasi-kabel, kabel, sekrup, batang, dan pelat untuk

untuk menstabilkan tulang belakang selama penyembuhan.

meningkatkan stabilitas tulang kering. Setelah operasi,

 b. Instrumentasi tulang belakang dan Fusion

instrumen tidak dapat dilihat, karena berukuran kecil dan  berada di dalam tubuh. Dokter bedah dapat memilih untuk melakukan operasi dari

depan

(anterior

pendekatan),

bagian

belakang

(pendekatan posterior), atau kombinasi (pendekatan anterior posterior). Pendekatan bedah akan dipilih berdasarkan lokasi dan keparahan dari kurva kyphotic. Komplikasioperasi fusitulang belakangdapat mencakup: Gambar 2.13 instrument tulang belakang dan fusion

1. Infeksipasca-operasi 2.  perdarahan yang berlebihandi lokasioperasi lokasioperasi

Setelah

tulang

belakang

telah

disesuaikan

melalui

osteotomy, ahli bedah akan perlu untuk menstabilkan tulang

3. kerusakan akibat kecelakaan padacakrambelakang 4. kerusakan

akibat

kecelakaanpada belakang,

sarafyang

berjalan

 belakang untuk membantu menyembuhkan dalam posisi baru.

melaluitulang

yangdapat

Untuk melakukan hal ini, ahli bedah menciptakan sebuah

mengakibatkankelumpuhandenganhilangnyafungsikandung

lingkungan di mana tulang-tulang di tulang belakang akan

kemih dan usus.

sekering bersama dari waktu ke waktu (biasanya selama 21

adalah pengobatan minimal invasif, yang berarti bahwa dilakukan melalui sayatan yang sangat kecil. Minimal operasi invasif juga memiliki waktu pemulihan lebih pendek dari operasi tradisional. Dalam balloon kyphoplasty, balloon ortopedi khusus dimasukkan ke vertebra yang runtuh. Ini meningkat dalam upaya untuk mengembalikan vertebra ke ketinggian dan posisi yang benar. Balon menciptakan kekosongan sebuah lubang di vertebra, dan ketika balon diangkat, kekosongan kemudian diisi dengan semen bedah, Gambar 2.13 pemasangan fusi pada tulang belakang (Scoliosis Research Society, 2014) c. Balloon Kyphoplasty : Bedah Khusus untuk Kyphosis disebabkan oleh Spinal Fraktur

yang harus mendukung vertebra dan menjaga dari keruntuhan lagi. Pemulihan dari Bedah Kyphosis

Setelah operasi, akan mengalami rasa sakit dan / atau ketidaknyamanan untuk sementara waktu, terutama jika mengalami

operasi

"tradisional"

(osteotomy

dan

fusi).

Seringkali, untuk hari-hari pertama setelah operasi,  Patient Controlled Analgesia (PCA) Analgesia (PCA) digunakan untuk mengontrol rasa sakit. Sebuah mesin PCA memungkinkan untuk menentukan kapan akan menerima obat nyeri. Biasanya, dalam beberapa hari operasi, dokter akan merujuk ke ahli terapi fisik (fisioterapi), yang akan membuat Gambar 2.14 balloon kyphoplasty

 program yang disesuaikan. Tujuan program fisioterapi yaitu

Balloon kyphoplasty hanya digunakan untuk kyphosis

membangun kekuatan, fleksibilitas, dan berbagai gerakan pada

normal yang disebabkan oleh fraktur tulang belakang. Ini

tulang belakang. Klien akan terus melakukan terapi fisik untuk 22

d.

 beberapa waktu dan kemungkinan besar akan diberikan latihan

mereka; ia akan membantu mempelajari postur tubuh yang

untuk dilakukan di rumah.

 baik rasanya. Seorang ahli terapi fisik juga dapat

Terapi Fisik

membantu memperkuat otot-otot tulang belakang, atau apa

Terapi fisik adalah pilihan pengobatan yang penting dan

yang dokter sebut otot paravertebral : otot-otot yang

 berguna untuk kyphosis. Terutama berguna untuk kasus

menempel pada tulang belakang. Sering kali pada kyphosis

kyphosis

membantu

 postural, otot-otot ini tidak melakukan pekerjaan mereka

 bagaimana untuk memperbaiki postur tubuh an memperkuat

sangat baik. Seorang ahli terapi fisik akan mengajarkan

otot-otot tulang belakang. Namun, terapi fisik juga dapat

latihan dan membentang untuk bekerja pada otot-otot

direkomendasikan untuk pasien dengan kyphosis struktural,

 penting. Begitu mereka mulai untuk mendukung tulang

termasuk kyphosis Scheuermann kyphosis dan disebabkan oleh

 belakang yang lebih baik, akan cenderung tidak memiliki

 patah tulang belakang

 postur tubuh yang buruk. Memperkuat otot-otot tulang

1) Terapi fisik untuk Kifosis Postural

 belakang dapat membantu mengurangi rasa sakit, juga

postural

karena

terapi

fisik

dapat

karena otot-otot tidak akan terlalu banyak bekerja. 2) Terapi fisik untuk Scheuermann Kifosis Terapi fisik yang sering digunakan pada saat yang sama dengan bracing. Karena brace mendukung begitu banyak tulang belakang, beberapa percaya bahwa memakai brace dapat melemahkan otot-otot. Bantuan Terapi Fisik menghindari hal ini. Jika tidak, ketika brace lepas, ototBagi kebanyakan orang dengan kyphosis postural, postur

otot mungkin tidak mampu mendukung tulang belakang

tubuh yang buruk terasa benar, sehingga mereka perlu

sangat baik, dan tulang belakang mungkin masih kurva

 belajar kembali bagaimana untuk duduk, berdiri, dan

terlalu banyak

 bergerak. Seorang ahli terapi fisik akan dapat mengajarkan  pasien bagaimana untuk secara sadar meningkatkan postur 23

struktural dapat diberikan pengobatan untuk mengatasi rasa nyeri. a. Acetaminophen Parasetamol adalah nama merek acetaminophen, yang  juga dikenal sebagai analgesik obat penghilang rasa sakit. Parasetamol dan analgesik lainnya tidak mengurangi  peradangan apapun, tetapi baik untuk mengurangi rasa Terapis fisik juga membantu dengan fleksibilitas dan

sakit. Obat ini bekerja dengan menghalangi persepsi otak

 jangkauan gerak (seberapa baik sendi bergerak). Banyak

dari rasa sakit, jadi acetaminophen bekerja dengan baik

 pasien dengan kyphosis Scheuermann jug a memiliki otot

untuk nyeri terkait dengan kyphosis tersebut.

hamstring sangat ketat (otot di bagian belakang kaki

 b.  NSAID (obat anti-inflamasi anti-inflamasi non-steroid)

 bagian atas). Terapi fisik dapat membantu meringankan

Beberapa contoh NSAID  Advil dan Aleve Aleve.. NSAID

otot-otot yang ketat.

membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Dengan

3) Terapi fisik untuk Kyphosis Disebabkan oleh Spinal

 NSAID, membangun sebuah efek anti-inflamasi dalam

Fraktur

sistem, sehingga perlu untuk mengambil untuk sementara.

Terapi fisik tidak akan memperbaiki kurva kyphotic

Artinya, NSAID tidak akan efektif jika mengambil hanya

disebabkan oleh fraktur tulang belakang, tetapi untuk

ketika memiliki rasa sakit. Karena obat tersebut bekerja

mencegah patah tulang lebih, mungkin berguna untuk

untuk mengurangi peradangan, NSAID lebih baik bagi

 postur lebih baik. Seorang ahli terapi fisik juga dapat

 penderita sakit kronis.

membantu

memperkuat

otot-otot

tulang

belakang

2.3.7. Komplikasi

sehingga tulang belakang lebih baik didukung-mengambil  beberapa berat badan dan tekanan tekanan dari tulang belakang. Jika mengalami rasa nyeri sebagai akibat dari kurva kyphotic, pasien dengan kypohosis postural maupun kyphosis

Kyphosis

kadang-kadang

dapat

menyebabkan

komplikasi

 psikologis yang berkaitan dengan citra tubuh atau komplikasi fisik seperti masalah saraf atau hilangnya kontrol kandung kemih atau usus. 24

1. Body image problems

2.3.8. Prognosis

Anak yang lebih besar dengan kyphosis dapat menjadi sadar diri

Remaja dengan penyakit penyakit Scheuermann Scheuermann cenderung

memiliki

dan malu tentang pengaruh kyphosis pada penampilan mereka dan

 prognosis baik baik bahkan jika mereka memerlukan pembedahan,

citra tubuh, atau fakta bahwa mereka harus memakai penjepit. Hal

dan penyakit akan berhenti setelah mereka berhenti tumbuh. Jika

ini dapat mempengaruhi anak-anak dengan cara yang berbeda dan

kyphosis terjadi karena penyakit sendi degeneratif atau beberapa

 beberapa anak dapat: menarik diri, enggan untuk mengambil

fraktur kompresi, operasi diperlukan untuk memperbaiki cacat dan

 bagian dalam kegiatan yang dapat mengekspos mereka

mengurangi rasa sakit.

atau

kenyataan bahwa mereka harus memakai penjepit menjadi murung

Mengobati dan mencegah osteoporosis dapat mencegah banyak

enggan untuk mendiskusikan isu seputar perlakuan mereka, atau

kasus kyphosis pada orang tua. Diagnosis dini dan bracing   penyakit

mungkin

Scheuermann dapat mengurangi kebutuhan untuk operasi, tetapi tidak

berpendapat

bahwa

mereka

tidak

memerlukan

 pengobatan yang lebih. (NHS Choice, 2013).

ada cara untuk mencegah penyakit. (U.S. National Library of

2. Komplikasi fisik

Medicine, 2012)

3. Komplikasi lain kyphosis biasanya hanya terjadi pada kasus yang lebih berat. Komplikasi tersebut termasuk: nyeri persisten yang tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan, kesulitan bernapas yang disebabkan oleh tulang belakang menekan paru-paru dan saluran udara (Penurunan kapasitas paru-paru) . Kadang-kadang, orang dengan kifosis dapat mengalami kesulitan saat saraf berjalan melalui tulang belakang menjadi dikompresi atau terjepit. Hal ini dapat

mengganggu

sinyal

saraf

dan

menyebabkan

gejala

2.3.9. Asuhan Keperawatan A. Pengkajian a. Anamnesa 1) Data demografi : meliputi nama, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, diagnosa masuk, pekerjaan dll. 2) Keluhan utama : biasanya dirasakan berupa nyeri punggung dan tulang belakang melengkung secara abnormal. 3) Riwayat penyakit sekarang : kaji nyeri punggung pada pasien

seperti: mati rasa atau kelemahan pada lengan dan kaki masalah

dengan

menggunakan

metode

PQRST

dengan rasa keseimbangan kehilangan kandung kemih normal atau

 pemicu,kualitasnya, daerah, skala dan waktu). waktu).

(

Faktor

kontrol buang air besar (inkontinensia urin dan inkontinensia usus). Round back deformity (NHS Choice, 2013) 25

4) Riwayat penyakit dahulu : hal yang perlu dikaji apakah pasien  pernah mengalami kondisi osteopatik, seperti fraktur, pen yakit tulang, penyakit arthritis dan infeksi (Sandra, 2001). 5) Riwayat penyakit keluarga : karena kifosis bisa disebabkan

6) B5(Bowel)

: tidak ada gangguan

7) B6(Bone)

:

1. Look : pada pasien dengan kifosis akan tampak cara berjalan yang condong ke depan

karena kongenital (bawaan) yang dalam hal ini berhubungan

2. Feel : biasanya pada pasien kifosis, mereka akan mengeluh

dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang

nyeri punggung akibat postur tubuh membungkuk yang

atau tulang rusuk yang menyatu maka perlu dikaji adakah

membuat mereka merasa lelah karena berat

anggota keluarga pasien yang pernah/ mempunyai kelainan yang sama.

pasien

dengan

kifosis

akan

mengeluh

kedepan

1) Pemeriksaan tanda- tanda vital

4. Mengkaji skelet tubuh

a. RR : tetap atau meningkat (peningkatan terjadi saat skoliosis sudah sampai tahap berat).  b. TD : normal (120/80 mmHg) atau meningkat saat nyeri tidak dapat ditoleransi.

Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang

abnormal

akibat

tumor

tulang.

Pemendekan

ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis. Angulasi abnormal pada tulang

: normal (60-100x/ menit) atau meningkat saat

nyeri tidak dapat ditoleransi. d. Suhu

:

kesulitan dalam bergerak, karena beban mereka terasa

 b. Pemeriksaan Fisik (Review of System)

c.  Nadi

3. Move

o

 panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya patah tulang.

o

: normal (36,5 C- 37.5 C)

5. Mengkaji tulang belakang

2) B1(Breathing) : secara umum pasien kifosis tidak mengalami mengalami

Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang), Kifosis

gangguan pernapasan hanya terkadang merasa susah bernafas

(kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada), Lordosis

karena tidak nyaman pada dada

(membebek,

3) B2(Blood)

: tidak ditemukan gangguan

4) B3(Brain)

: tidak ada gangguan (composmentis).

5) B4(Bladder)

: tidak ditemukan gangguan

kurvatura

tulang

belakang

bagian

pinggang

 berlebihan) 6. Mengkaji system persendian

26

Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi. 7. Mengkaji system otot

1) Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan posisi

Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot.

2)  Nyeri kronis pada punggung yang berhubungan dengan posisi

3) Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan postur tubuh

Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah satu ekstremitas lebih pendek dari yang lain. Berbagai neurologist

tubuh menghambat ekspansi paru

tubuh membungkuk/musculoskeletal kronik

8. Mengkaji cara berjalan

kondisi

B. Diagnosis keperawatan

yang

berhubungan

dengan

caraberjalan

abnormal (mis. cara berjalan spastic hemiparesis  –   stroke, cara  berjalan selangkah-selangkah –  selangkah-selangkah  –  penyakit   penyakit lower motor neuron, cara  berjalan bergetar –  bergetar –  penyakit  penyakit Parkinson) c. Pemeriksaan Penunjang 1) Rontgen tulang belakang.

yang tidak seimbang 4) Gangguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan  postur tubuh yang membungkuk 5) Keletihan/Kelelahan

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

meopang beban tubuh D. Evaluasi 1. Gangguan pola nafas tidak terjadi 2.  Nyeri berkurang

X-Ray Proyeksi Foto polos : Harus diambil dengan posterior dan

3. Harga diri klien meningkat

lateral penuh terhadap tulang belakang dan krista iliaka dengan

4. Hambatan mobilitas fisik berkurang

 posisi tegak, untuk menilai derajat kurva d engan metode Cobb dan menilai maturitas skeletal dengan metode Risser. Kurva structural akan memperlihatkan rotasi vertebra ; pada proyeksi posterior-

2.4. Skoliosis

2.4.1 Definisi

anterior, vertebra yang mengarah ke puncak prosessus spinosus

Menurut Rahayussalim Skoliosis adalah suatu kelainan

menyimpang kegaris tengah; ujung atas dan bawah kurva

 bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang

diidentifikasi sewaktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali.

 belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini

2) MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).

sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila diamati lebih 27

 jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang  belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti

jaringan

lunak

sekitarnya

dan

struktur

lainnya

(Rahayussalim, 2007). Skoliosis adalah adanya pembengkokan atau kurve kelateral dari vertebata, karena kecacatan satu atau lebih korpus vertebrata,

Gambar 2 : (a) Tulang belakang normal (tampak kiri;

kelunakan kontraktur otot, atau ligament (Aningsih, 2010) .

 belakang); (b)

Melengkung

membentuk

“C”

(tampak

(c)

melengkung

membentuk

“S”

(tampak

 belakang);

 belakang) (www.orthopediatrics.com, (www.orthopediatric s.com, 2007)

Gambar 1. Bentuk normal dan skoliosis Skoliosis adalah suatu bentuk kelainan yang menyebabkan lekukan abnormal pada tulang belakang. Penderita scoliosis memiliki tulang punggung berbentuk "S" atau "C" (Tambayong, 2000). Fenomena skoliosis ini pun sebenarnya tidak hanya dipandang dari satu sisi saja, sehingga seolah kelainan ini bersifat 2-dimensi, namun fenomena skoliosis dapat terjadi dalam ruang lingkup 3-dimensi. Jadi tulang belakang, selain dapat melengkung dalam sumbu Y, juga dapat melengkung (terputar) dalam sumbu X, dan Z seperti pada Gambar 2.

Gambar 3. Tulang belakang yang melengkung sekaligus terputar.

(tampak

belakang)

(www.orthopediatrics.com, (www.orthopediatric s.com, 2007) Tingkat kelengkungan tulang belakang atau derajat skoliosis ditentukan oleh sudut kelengkungan skoliosis. Untuk mengetahui 28

derajat skoliosis dapat dilakukan dengan menggunakan skoliometer

keluarga pasien dengan skoliosis idiopatik dibandingkan dengan

atau yang lebih akurat dapat dilakukan dengan melakukan

 pasien yang tidak mempunyai riwayat penyakit penyakit skoliosis.

observasi terhadap gambar sinar-x tulang belakang. Sudut

2. Faktor hormonal.

kelengkungan skoliosis dapat diukur dengan dua metode, yaitu

Defisiensi melatonin diajukan sebgai penyebab skoliosis.

metode risser-ferguson angle dan cobb angle. angle. Seseorang akan

Sekresi melatonin pada malam hari menyebabkan penurunan

dinyatakan memiliki skoliosis bila cobb angle-nya lebih dari 10°.

 progresivitas skoliosis dibandingkan dengan pasien tanpa  progresivitas. Hormon pertumbuhan juga diduga mempunyai

2.4.2. Etiologi Pada kebanyakan kasus-kasus, penyebab dari skoliosis tidak diketahui (idiopathic). Tipe dari skoliosis ini digambarkan  berdasarkan pada umur ketika skoliosis berkembang. Jika orang itu

 peranan p ada perkembangan skoliosis. Kecepatan progresivitas skoliosis pada umumnya dilaporkan pada pasien dengan growth hormone. 3. Perkembangan Spinal dan Teori Biomekanik

kurang dari 3 tahun umurnya, ia disebut infantile idiopathic

Abnormalitas

 scoliosis.. Skoliosis yang berkembang antara umur 3 dan 10 tahun  scoliosis

menunjukkan penyebab dari perkembangan dan progresivitas

disebut  juvenile idiopathic scoliosis scoliosis,, dan orang-orang yang diatas

skoliosis,

10 tahun umurnya mempunyai adolescent idiopathic scoliosis

 pertumbuhan pada remaja.

(Black & Hawks, 2009).

dari

dimana

mekanisme

dihubungkan

pertumbuhan

dengan

spinal

waktu

juga

kecepatan

4. Abnormalitas Jaringan.

Walaupun penyebab skoliosis idiopatik tidak diketahui, namun

Beberapa teori diajukan sebagai komponen struktural pada

ada beberapa perbedaan teori yang menunjukkan penyebabnya

komponen tulang belakang (otot, tulang, ligamentum dan atau

seperti faktor genetik, hormonal, abnormalitas pertumbuhan,

discus) sebagai penyebab skoliosis. Beberapa teori didasari atas

gangguan biomekanik dan neuromuskular tulang, otot dan jaringan

observasi pada kondisi seperti syndrome Marfan (gangguan

fibrosa (Judarwanto, 2009).

fibrillin), duchenne muscular dystrophy (gangguan otot) dan

1. Faktor genetik

displasia fibrosa pada tulang.

Dilaporkan bahwa faktor genetik mempunyai komponen pada

Etiologi skoliosis menurut Corwin (2009):

 perkembangan skoliosis, terjadi peningkatan insiden pada

1. Kongenital 29

Kelainan yang sudah ada sejak lahir dan bersifat

Jika panjang kaki tidak sama atau tidak simetris maka

 progresif. Kelainan ini berhubungan dengan adanya kelainan

orang yang bersangkutan akan bertumpu menggunakan kaki

dalam pembentukan tulang belakang.

yang lebih pendek saat mengangkat beban. Apabila terjadi

2. Genetik

dalam waktu yang lama maka akan mempengaruhi bentuk

Apabila dalam suatu keluarga ada yang mempunyai riwayat skoliosis maka anak keturunannya juga akan lebih  berisiko mengalami skoliosis. Faktor genetik mempunyai komponen

pada

perkembangan

skoliosis

karena

terjadi

tulang belakang. 6. Posisi duduk yang salah Misalnya terlalu lama duduk selama berjam-jam dengan  posisi duduk yang salah yaitu tidak simetris atau miring ke salah

 peningkatan insiden pada keluarga pasien dengan skoliosis

satu tulang belakang

idiopatik dibandingkan dengan pasien yang tidak mempunyai

skoliosis.

riwayat penyakit skoliosis. 3. Faktor hormonal

juga dapat menjadi pemicu terjadinya

7.  Neuromuskular Masalah pada saraf juga dapat menyebabkan timbulnya

Penyebab dari skoliosis adalah karena defisiensi dari

skoliosis. Misalnya karena pembentukan urat saraf tulang

melatonin. Sekresi dari melatonin pada malam hari dapat

 belakang yang tidak normal dan terdapat benjolan di sepanjang

menyebabkan penurunan progresivitas skoliosis dibandingkan

 perjalanan saraf. Penyebab lain misalnya penyakit saraf yang

dengan pasien tanpa progresivitas.

didapat seperti poliomielitis dan paraplegia.

Hormon pertumbuhan juga diduga mempunyai peranan  pada perkembangan skoliosis. Kecepatan progresivitas skoliosis  pada umumnya dilaporkan pada pasien dengan growth hormone. hormone. 4. Trauma Cidera pada ekstermitas bawah yang menyebabkan

2.4.3. Klasifikasi 1. Skoliosis kongenital Kelainan yang sudah ada sejak lahir. Skoliosis kongenital ini dapat menyebabkan malformasi satu atau lebih badan vertebra. 2. Skoliosis didapat

antara tulang vertebra tidak simetris dan menekan jaringan saraf

Sejak lahir kelainan ini belum ada, namun akan berkembang

di daerah tersebut.

 pada masa selanjutnya.

5. Kaki tidak sama panjang (tidak simetris)

3. Skoliosis idiopatik 30

Kelainan ini berkembang pada masa remaja.

2)

Garis pinggang tidak sama tinggi.

3)

Badan belakang menjadi bongkok sebelah.

Kelainan ini berkaitan dengan postural atau nonstruktural. Pada

4)

Payudara besar sebelah.

skoliosis postural, deformitas bersifat sekunder atau sebagai

5)

Sebelah pinggul lebih tinggi.

kompensasi terhadap beberapa keadaan di luar tulang belakang,

6)

Badan kiri dan kanan menjadi tidak simetri.

4. Skoliosis fungsional

misalnya kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat

6. Skoliosis paralitik

kontaktur pinggul; bila pasien duduk(sehingga menghilangkan

Kelainan dengan jenis ini akan berkembang menyertai penyakit

asimetri kaki) kurva itu menghilang. Spasme otot lokal yang

neurologis seperti poliomielitis.

 berhubungan

dengan

prolaps

diskus

lumbalis

dapat

menyebabkan punggung miring; 5. Skoliosis struktural Perubahan pada struktur tulang belakang karena sebab yang  bervariasi. Pada skoliosis struktural terdapat terdapat deformitas yang tak dapat diperbaiki pada segmen tulang belakang yang terkena. Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi vertebra;

Gambar 4. Penyimpangan kurvatura vertebra pada skoliosis.

 prosesus spinosus memutar kearah konkavitas kurva. Dickson

Skoliosis juga dibedakan berdasarkan derajat kelengkungannya.

dan rekan-rekannya (1984) menyatakan bahwa defomitas itu

Adapun klasifikasi pembagian derajatnya sebagai berikut:

sungguh-sungguh lordoskoliosis yang berhubungan dengan

1. Kategori ringan: lekukan derajat 40

mekanis tertentu, tulang belakang melipat dan beputar menajdi deformitas tetap yang tidak menghilang dengan perubahan  postur. Adapun ciri fisiknya sebagai berikut : 1)

Bahu tidak sama tinggi. 31

adalah jauh lebih parah dan memerlukan perawatan yang lebih agresif daripada bentukbentuk lain dari skoliosis (Grivas, 2010). 3. Degeneratif Tidak seperti bentuk-bentuk lain dari skoliosis yang ditemukan  pada anak-anak dan remaja-remaja, degenerative scoliosis terjadi pada dewasa-dewasa yang lebih tua. Ia disebabkan oleh  perubahan-perubahan pada spine

arthritis. Pelemahan dari ligamen-ligamen dan jaringan-

Ada tiga tipe-tipe utama lain dari skoliosis (Judarwanto, 2009) :

 jaringan lunak lain yang normal dari spine digabungkan

1. Fungsional

dengan spur-spur tulang yang abnormal dapat menjurus pada

Pada tipe skoliosis ini, spine adalah normal, namun suatu lekukan

abnormal

berkembang

karena

suatu

suatu lekukan dari spine yang abnormal (Negrini, el.al., 2012).

persoalan

4. Lain-Lain

ditempat lain didalam tubuh. Ini dapat disebabkan oleh satu

Ada penyebab-penyebab potensial lain dari skoliosis, termasuk

kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau oleh

tumor-tumor spine seperti osteoid osteoma. Ini adalah tumor

kekejangan-kekejangan di punggung (Negrini, el.al., 2012).

 jinak yang dapat terjadi pada spine dan menyebabkan

2.  Neuromuscular

nyeri/sakit. Nyeri menyebabkan orang-orang untuk bersandar

Pada tipe skoliosis ini, ada suatu persoalan ketika tulang-

 pada sisi yang berlawanan untuk mengurangi jumlah dari

tulang dari spine terbentuk. Baik tulang-tulang dari spine gagal

tekanan yang diterapkan pada tumor. Ini dapat menjurus pada

untuk membentuk sepenuhnya, atau mereka gagal untuk  berpisah satu dari lainnya. Tipe skoliosis ini berkembang pada orang-orang dengan kelainn-kelainan lain termasuk kerusakankerusakan kelahiran, penyakit otot (muscular dystrophy), cerebral palsy, atau penyakit Marfan. Jika lekukan hadir waktu dilahirkan, ia disebut congenital. Tipe skoliosis ini seringkali

yang disebabkan oleh

suatu kelainan bentuk spine. 2.4.4

Patofisiologi Skoliosis adalah terjadinya lengkungan yang abnormal pada vertebra ke arah lateral atau penyimpangan pada tulang belakang dari garis tengah ke arah lateral. Penyebab dari kelaianan tulang 32

 belakang ini ada dua yaitu karena faktor struktural dan

 pada tulang belakang terganggu sehingga ruas tulang belakang

nonstruktural. Skoliosis dapat disebabkan oleh beberapa faktor

akan melemah (Corwin, 2009).

yaitu karena faktor genetik, kongenital, idiopatik, neuromuskuler,

Kelainan bentuk tulang punggung ini berawal dari saraf-saraf

faktor hormonal, trauma, dan karena posisi duduk yang salah

yang lemah sampai lumpuh yang dapat memberikan tarikan pada

(Suratun dkk, 2008).

ruas-ruas tulang belakang pada posisi normal yang tidak seimbang

Faktor genetik dapat memicu skoliosis karena kekurangan

sehingga vertebra torakalis akan melengkung ke lateralis yang

asam folat pada saat kehamilan. Sehingga memiliki risiko tinggi

disertai rotasi. Lengkungan dapat berbentuk S atau C. Dengan

sambungan spinal pada bayi yang yang menyebabkan tulang

terjadinya pembengkokan tulang vertebra kearah lateral desertai

 belakang tidak normal. Akibat dari tulang belakang yang tidak

dengan rotari tulang belakang, maka akan diikuti dengan

normal bisa menyebabkan tulang belakang melengkung miring ke

 perubahan perkembangan sekunder pada tulang vertebra dan iga.

salah satu sisi. Faktor kongenital dapat menyebabkan kelainan

Oleh karena adanya gangguan pertumbuhan yang bersifat

 pertumbuhan pada tulang belakang sehingga tulang belakang bisa

 progresif, disamping terjadi perubahan pada vertebra, juga terjadi

melengkung atau miring ke salah satu sisi. Pada faktor

 perubahan pada tulang iga, dimana bertambahnya kurva yang

neuromuskular ada suatu persoalan ketika tulang-tulang dari spine

menyebabkan deformitas tulang iga semakin jelas (Tambayong,

terbentuk. Misalnya tulang-tulang spine gagal membentuk

2000).

sepenuhnya dan gagal untuk berpisah dari yang lainnya. Skoliosis

Derajat lengkungan penting untuk diketahui karena dapat

yang disebabkan oleh faktor hormonal terjadi karena adanya

mempengaruhi stabilitas tulang belakang dan pergerakan pinggul

defisiensi melatonin. Sehingga sekresi dari melatonin pada malam

dan mempengaruhi gaya berjalan. Apabila tulang belakang

hari dapat menyebabkan penurunan progresivitas skoliosis

melengkung, dada kanan menonjol dan skapula tampak lebih

dibandingkan dengan pasien tanpa progresivitas. Kebiasaan duduk

tinggi, maka akan menekan area paru yang akan menghambat

dengan posisi yang salah juga dapat menyebkan skoliosis karena

 pergerakan rusuk dan paru yang nantinya akan terjadi ekspansi

mempengaruhi kerja otot pada ruas tulang belakang yang nantinya

 paru dan menyebabkan dispnea. Apabila ruas-ruas spine rusak

akan terjadi ketegangan otot dan menyebabkan perkembangan otot

maka akan mengganggu ruas-ruas spine sehingga fleksibilitas dalam mobilisasi terganggu dan koordianasi tubuh sulit karena 33

2.4.5

terjadi kelelahan pada tulang dan sendi sehingga terjadi kekakuan

3.  Nyeri punggung

otot dan menghambat untuk bergerak (Suratun dkk, 2008).

4.

Cara berjalan miring

Manifestasi Klinis

5.

Kepala terlihat tidak lurus dengan panggul

6.

Penampilan vertebra abnormal

Gejala-gejala yang paling umum dari skoliosis adalah suatu lekukan yang tidak normal dari spine. Seringkali ini adalah suatu

Biasanya cekung-cembung-cekung yang terliat menurun dari

 perubahan yang ringan dan mungkin pertama kali diperhatikan

 bahu sampai bokong

oleh seorang teman atau anggota keluarga. Dapat juga ditemukan

7.

Panggul yang miring

 bahwa pakaian-pakaian mereka tidak cocok seperti yang mereka

8.

Iga menonjol disisi yang cembung

lakukan sebelumnya atau bahwa celana-celana panjang adalah

9.

Selubung toraks tidak simetris

lebih panjang pada satu sisi daripada yang lainnya (Grivas, 2010).

10. Vertebra spinalis tidak sejajar dan tampak membungkuk

Skoliosis mungkin menyebabkan kepala nampaknya bergeser

11. Tinggi krista iliaka yang tidak sama

dari tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada

Dapat menyebabkan satu tungkai lebih pendek daripada

sisi berlawanannya. Jika skoliosis adalah lebih parah, ia dapat

tungkai lainnya

membuatnya lebih sulit untuk jantung dan paru-paru untuk bekerja dengan baik. Ini dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada. Pada

kebanyakan

kasus-kasus,

skoliosis

adalah

tidak

menyakitkan, namun ada tipe-tipe tertentu dari skoliosis yang dapat menyebabkan sakit punggung. Sebagai tambahan, ada  penyebabpenyebab lain dari sakit punggung, yang dokter pasien  juga akan ingin mencarinya (Grivas, (Grivas, 2010). Gambar 8. Manifestasi skoliosis

Manifestas klinis menurut Corwin (2009) :

1.

Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama

2.

Sakit pada salah satu pinggang

2.4.6

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan fisik untuk menggali deformitas pada bagian lain, pada umumnya gangguan saluran perkemihan merupakan 34

sistem yang berhubungan dengan deformitas skoliosis, dimana

Maturitas kerangka dinilai dengan beberapa cara, hal ini

sekitar 20% juga mengalamai anomali pada sistem perkemihan

 penting

dan 5 % mengalami obstruksi uropati sehingga perlu dilakukan

 pertumbuhan dan pematangan kerangka yang cepat. Apofisis

USG ginjal untuk mendeteksi kelainan ini.

iliaka mulai mengalami penulangan segera setelah pubertas;

Anomali

jantung

juga

bisa

ditunjukkan

karena

kurva

sering

bertambah

selama

periode

(10-15%

ossifikasi meluas ke medial dan jika penulangan krista iliaka

mengalami defek jantung kongenital) sehingga pemeriksaan bunyi

selesai, pertambahan skoliosis hanya minimal. Menentukan

 jantung dilakukan untuk mendeteksi adanya murmur. Deformitas

maturitas skeletal melalui tanda Risser, dimana ossifikasi pada

skeletal, seperti deformitas pada tangan, kaki, dan kelemahan

apofisis iliaka dimulai dari Spina iliaka anterior superior (SIAS)

motorik perlu didokumentasikan secara lengkap. Pemeriksaan

ke posteriormedial. Tepi iliaka dibagi kedalam 4 kuadran dan

diagnosis dengan radiologi untuk menilai derajat skoliosis.

ditentukan kedalam grade 0 sampai 5. Derajat Risser adalah

1. X-Ray Proyeksi

sebagai berikut : Grade 0 menandakan tidak ada ossifikasi, grade 1

Foto polos harus diambil dengan posterior dan lateral penuh

menandakan penulangan mencapai 25%, grade 2 mencapai

terhadap tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak,

2650%, grade 3 mencapai 51-75%, grade 4 mencapai 76% dan

untuk menilai derajat kurva dengan metode Cobb dan menilai

grade 5 menunjukkan fusi tulang yang komplit. Sesungghunya

maturitas skeletal dengan metode Risser. Kurva struktural akan

diduga perataan atau reversi kifosis torak normal yang diterapkan

memperlihatkan rotasi vertebra ; pada proyeksi posterior-anterior,

 pada simetri bidang korona, bersama dengan pertumbuhan akan

vertebra

spinosus

mengakibatkan skoliosi idiopatik progresif. Foto lateral dengan

menyimpang ke garis tengah; ujung atas dan bawah kurva

 pasien membungkuk diambil untuk meniali sejauh mana kurva da-

diidentifikasi

diperoleh

at diperbaiki. Pencitraan khusus , termasuk CT dan Mieolografi,

kembali.Cobb Angle diukur dengan menggambar garis tegak lurus

mungkin diperlukan untuk menentukan kelainan vertebra atau

dari batas superior dari vertebra paling atas pada lengkungan dan

kompres korda (Grivas, 2010).

yang

mengarah

sewaktu

ke

tingkat

puncak

simetri

prosessus

vertebra

garis tegak lurus dari akhir inferior vertebra paling bawah. Perpotongan kedua garis ini membentuk suatu sudut yang diukur.

2. Pengukuran dengan skoliometer / Pemeriksaan kurvatura Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvatura. Cara pengukuran dengan skoliometer dilakukan pada 35

 pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan berubahubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva dibawah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva  pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kurva,  biarkan skoliometer tanpa ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signifikan apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari 5º, hal ini biasanya menunjukkan

Gambar 10. Pengkajian dengan Skoliometer

derajat kurvatura > 20º pada pengukuran cobb’s angle pada

Sumber : https://www.scoliosisjournal.com (2013)

radiologi

sehingga

memerlukan

evaluasi

yang

lanjutan

(Judarwanto, 2009). Pemeriksaan kurvatura untuk menilai adanya deformitas spina pada kongenital skoliosis yang bersifat minor  biasanya dapat dilakukan dengan menganjurkan pasien berdiri kemudian membungkukkan badan. Sedangkan pada deformitas yang berat biasanya dapat dilihat deformitas yang nyata.

Gambar 11 Skoliometer

Langkah Pengukuran:

Gambar 9: Pemeriksaan kurvatura pada skoliosis kiri normal; kanan skoliosis 36

Gambar 12 Langkah pertama pengukuran skoliosis

Gambar 15 Langkah keempat pengukuran skoliosis

3. Cob’s Method Istilah sudut cobb digunakan secara luas untuk mengukur dan menghitung besarnya cacat bentuk spina, khusunya pada kasus skoliosis. Ukuran sudut cobb merupakan standar evaluasi evaluasi teringgi “ yang disahkan oleh masyarakat Riset skoliosis untuk menghitung dan melacak progresi skoliosis. Sudut cobb pertama kali diuarikan Gambar 13 Langkah kedua pengukuran skoliosis

 pada 1948 oleh Dr.John R.Cobb ketika ia menjabarkan cara mengukur sudut kurva spina. Dari situlah muncul istilah istilah “sudut cobb” sesuai namanya.

Gambar 14 Langkah ketiga pengukuran skoliosis

(Gambar 16: pengukuran sudut cobb) 37

Cara melakukan pengukuran sudut Cobb, Foto ronsen diperlukan

dengan pembengkokan di bawah 20 derajat dapat diatasi dengan

untuk mengukur sudut cobb:

terapi non-operatif dengan program rehabilitasi spine  yang

a) Temukan ruas tulang belakang (vertebra) yang paling miring

 berupa latihan-latihan secara khusus. Tujuan dari program latihan

 pada puncak lengkungan dan tarik garis sejajar dengan ujung

ini adalah agar progress skoliosis dapat dihentikan, membuat

 pelat vertebra bagian atas. atas.

 badan lebih seimbang, tampilan lebih baik serta kualitas hidup

 b) Temukan vertebra yang paling miring pada bagian bawah

baik.Rehabilitasi Spine  untuk

penanganan

skoliosis

lengkungan dan tarik garis sejajar dengan ujung pelat

meliputi antara lain: latihan peregangan, penguatan otot serta

vertebra bagian bawah

 perbaikan postur tubuh. Latihan ini harus dijalankan dengan

c) Buat garis tegak lurus pada kedua garis sejajar tersebut

teratur di bawah supervisi terapis dan menjadi home programe

d) Sudut yang terbentuk diantara perpotongan kedua garis tegak

yang dilakukan terus menerus secara rutin dan menjadi bagian

lurus merupakan sudut cobb 2.4.8

lebih

yang tidak terpisahkan dari aktifitas sehari-hari. Untuk skoliosis

Penatalaksanaan

dengan kurva pembengkokan mencapai 20 derajat hingga 40

Tujuan dilakukannya penatalaksanaan pada skoliosis adalah

derajat, maka penanganannya dengan Rehabilitasi Spine yang

a. mencegah progesifitas dan mempertahankan keseimbangan

meliputi terapi latihan aktif serta pemakaian brace. Tujuan

 b. mempertahankan fungsi respirasi

 pemakaian brace adalah untuk koreksi dan menahan laju

c. mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

 perburukan skoliosis.

d. kosmetik

Hampir semua skoliosis dapat ditangani dengan terapi

Penatalaksanaan skoliosis meliputi :

konservatif. Pengobatan konservatif dipertahankan sampai terjadi

1. Konservatif

 pematangan pertumbuhan tulang. Prinsip pengobatan konservatif

Observasi, monitoring, dan evaluasi terhadap progresivitas harus

terdiri atas distraksi, traksi, penekanan lokal atau semacam

dilakukan secara komprehensif. Intervensi dengan penggunaan

kombinasi. Pengobatan konservatif terdiri atas :

alat ortotik dilakukan sesuai d engan derajat deformitas.

a. Observasi

Penanganan skoliosis dapat dengan terapi operatif atau

Observasi merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6

non-operatif. Untuk penyandang skoliosis di bawah usia 19 tahun 38

 bulan untuk menilai progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakan yang akan dilakukan.  b. Latihan

 b. memilih waktu pertumbuhan kurang lebih 2 tahun lagi, derajat kelengkungan 20-300  dan jika perempuan belum mencapai periode menstruasi pertama, atau

Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi

c. Masih bertumbuh dan memiliki derajat kelengkungan 20-

otot yang tegang, latihan pernafasan serta mobilisasi pada

300 yang semakin memburuk

 jaringan lunak yang memendek.

Brace membantu mengurangi progresivitas kurva akan

c. Pemasangan penyangga (Orthosis/Brace); seperti penyangga dari milwaukee atau penyangga dari Boston.

tetapi tidak mengurangi besarnya deformitas. Brace harus digunakan 16-23 jam sehari dan harus dipakai sampai ada

Brace merupakan penyangga tubuh yang sebaiknya di

maturitas skeletal, yang biasanya terjadi pada usia 14 tahun

 pakai oleh penderita skoliosis berderajat 20- dibawah 40

 pada wanita dan 16 tahun pada laki-laki. Pada saat skeletal

derajat. Brace merupakan suatu alat yang membentuk tubuh

matur, pasien secara bertahap dilepaskan dari brace. Secara

yang terbuat dari fiber dan disertai dengan bantalan-bantalan

 periodik, selama terapi brace, radiograf dilakukan untuk

yang akan disimpan di sisi yang menonjol agar dapat menekan

mengetahui manfaat terapi. Meskipun memakai brace, kira-

tonjolan tersebut. Brace berfungsi untuk menjaga tubuh agar

kira 15-20 % pasien yang diterapi akan memperlihatkan

tidak semakin miring ke kanan/kiri. Sebenarnya pemakaian

 progresifitas lengkung yang nyata. Pemasangan penyangga

 brace tidak bisa membuat tulang belakang lurus seperti normal,

dapat digunakan seperti penyangga dari Milwaukee atau

tetapi brace bertujuan untuk menjaga agar derajat skoliosis

 penyangga dari Boston.

tidak semakin parah. Brace untuk skoliosis berderajat 20 dibawah 40 derajat dianjurkan untuk dipakai selama 23jam. Pasien disarankan untuk menggunakan brace untuk mencegah pertambahan kelengkungan ketika : a.  pasien

masih 0

 berkisar 25-30

bertumbuh

dan

derajat kelengkungan

2. Intervensi bedah Intervensi bedah merupakan pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi skoliosis kongenital. Tidak semua skoliosis dilakukan operasi.Bedah dikoreksi dilakukan untuk mencegah  progresivitas terutama apabila dengan penatalaksanaan ortotik tidak menurunkan progresivitas secara optimal. Intervensi

39

 bedah dilakukan sesuai derajat dari skoliosis. Intervensi

 pasien, mendengarkan keluhan, memberikan peringatan

tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:

akan nyeri, mengkomunikasikan status emosional pasien

1. Convex growth arrest

dengan anggota tim kesehatan lain yang berkaitan, dan

2.  Posterior fusion

menanyakan pasien apakah perlu mendatangkan pemuka

3. Combined anterior and posterior fusion

agama.

4.  Hemivertebra excision

2. Post operasi (Brunner & Sudarth 2003):

5. vertebrectomy

a. Kontrol nyeri pada pasien

Indikasi dilakukan operasi pada skoliosis adalah :

 b. Mencegah terjadinya komplikasi dari pembedahan

1. Terdapat progresivitas peningkatan derajat pembengkokan

c. Kontrol infeksi dengan melakukan perawatan luka, dan

>40-45 derajat pada anak yang sedang tumbuh,

anjurkan diet yang sesuai.

2. Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis,

dewasa

mengandung omega 3 yang terdapat banyak terdapat pada alpukat, dan minyak zaitun.

N ur ursing sing ca carr e co conside nsiderr at atii on a. Menurut

H ea ealth lth education. education. a. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang

3. Terdapat derajat pembengkokan >50 derajat pada orang

1. Pre operasi

3.

 b. Menurunkan berat badan secara bertahap c. Mengajak pola hidup sehat (promotif)

:

Ciaramella

mempersiapkan

kondisi

mengumpulkan

riwayat

&

Poll fisik

(Muslimah, pasien

2011)

d. Menjaga pola makan dan perilaku hidup sehat (preventif)

dengan

cara

Perawatan dari skoliosis didasarkan pada keparahan dari lekukan

pemeriksaan

fisik

dan kesempatan dari lekukan menjadi lebih buruk. Tipe-tipe

(TTV), membantu pasien memahami perlunya pemeriksaan

tertentu dari skoliosis mempunyai suatu kesempatan yang lebih

diagnostik, menilai serta mempersiapkan status seluruh

 besar untuk memburuk, jadi tipe dari skoliosis juga membantu

sistem organ tubuh (Ciaramella & Poll dalam Muslimah).

menentukan perawatan yang tepat. Ada tiga kategoriutama dari

 b. Menurut Ismani (Muslimah, 2011) mempersiapkan kondisi

 perawatan: pengamatan, penunjang (bracing), dan operasi (Kusumi

kesehatan,

 psikologis pasien dengan cara menentukan status psikologis

& Dunwoodie, 2010). 40

2.4.9

Prognosis

Tulang rusuk akan menekan paru-paru dan jantung

Prognosis tergantung atas besarnya derajat kurva, deformitas

sehingga penderita akan mengalami kesulitan dalam bernapas,

dan maturitas skelertal. Pada derajat kurva yang ringan dengan

mudah lelah sehingga jantung tidak akan sempurna dalam

skeletal yang sudah matur umumnya tidak mengalami progresif.

memompa darah.

Program-program penyaringan sekolah telah membantu untuk

3. Deformitas berat

mengidentifikasi banyak kasus-kasus dari skoliosis secara dini. Ini mengizinkan

orang-orang

dirawat

dengan

pengamatan

atau

membangitkan semangat dan menghindari keperluan untuk operasi  pada

banyak

kasus-kasus.

Kebanyakan

orang-orang

dengan

skoliosis dapat hidup yang normal. Orang-orang dengan skoliosis

2.4.10

2.4.11

Asuhan Keperawatan A. Pengkajian 1. Anamnesa a. Data demografi : meliputi nama, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, diagnosa

masuk, pekerjaan dll.

mampu menjadi hamil dan mempunyai anak-anak dengan tidak ada

 b. Keluhan utama : keluhan utama yang biasanya dirasakan

risiko yang meningkat untuk komplikasi-komplikasi. Mereka

oleh pasien dengan skoliosis adalah berupa nyeri

mungkin berada pada risiko yang meningkat untuk tambahan nyeri

 punggung

 bagian bawah b elakang selama kehamilan. Pada umumunya makin

abnormal ke arah samping.

dan tulang

belakang melengkung secara

muda pasiennya dan makin tinggi kurvanya, makin buruk

c. Riwayat penyakit sekarang : kaji nyeri punggung pada

 prognosisnya. Penanganan berbeda untuk jenis skoliosis yang

 pasien dengan menggunakan metode PQRST ( Faktor

 berbeda (Judarwanto, 2009).

 pemicu,kualitasnya, daerah, skala dan waktu). Pada pasien

Komplikasi

skoliosis, kebanyakan pada punggung bagian atas tulang

1.  Nyeri punggung

 belakang membengkok ke kanan dan pada punggung

 Nyeri punggung ini dialami oleh kebanyakan orang

 bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri

terutama pada lanjut usia 50-60 tahun. Nyeri punggung dapat

sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggung

disebabkan oleh kurva spina karena otot disekeliling spina harus

kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.Pada

 bekerja ekstra untuk mempertahankan mempertahankan posisi anatomis

skoliosis

2. Gangguan fungsi kardiopulmonal

 perubahan

yang

berat

progresif

(dengan pada

kelengkungan

rongga

toraks

>60) dapat 41

menyebabkan perburukan pernapasan dan kardiovaskular (Sandra, 2001).

ke arah samping. Bahu/ pinggul tidak simetris.

d. Riwayat penyakit dahulu : hal yang perlu dikaji apakah

Look 

: pada pasien dengan skoliosis akan tampak

 pasien pernah mengalami kondisi osteopatik, seperti

 pakaian yang dipakai tidak pas/ menggantung, cara

fraktur, penyakit tulang, penyakit arthritis dan infeksi

 berjalan tidak seimbang, postur tubuh miring ke samping,

(Sandra, 2001).

tulang belakang melengkung ke lateral dan ketinggian

e. Riwayat penyakit keluarga : karena skoliosis bisa

2.

f. B6(Bone) : Tulang belakang melengkung secara abnormal

 bahu tidak sama (Suratun dkk, 2008).

disebabkan karena kongenital (bawaan) yang dalam hal ini

Feel

 berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan

mengeluh nyeri punggung akibat postur tubuh yang

tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu maka

miring ke samping dan akan meningkat jika skoliosis

 perlu dikaji adakah anggota keluarga pasien yang pernah/

semakin berat (Suratun dkk, 2008).

mempunyai kelainan yang sama.

Move

Review of System a. B1(Breathing)

: pasien dengan skoliosis akan mengeluh

kesulitan dalam bergerak, cara berjalan tidak seimbang : secara umum pasien skoliosis tidak

mengalami gangguan pernapasan kecuali jika ia telah sampai pada skoliosis berat (>60 derajat). Pada pasien dengan skoliosis berat akan didapatkan pasien tidak leluasa untuk bernapas (Suratun dkk, 2008).  b. B2(Blood)

: biasanya pada pasien skoliosis, mereka akan

: tidak ditemukan gangguan kecuali jika

nyeri sudah tidak bisa ditoleransi lagi. c. B3(Brain)

: Kesadaran biasanya kompos mentis.

d. B4(Bladder)

: tidak ditemukan masalah.

e. B5(Bowel)

: tidak ditemukan masalah.

dan keterbatasan kemampuan untuk bangkit dari kursi (Suratun dkk, 2008). B. Diagnosa keperawatan 1. Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan  penekanan paru 2.  Nyeri kronis pada punggung yang berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral 3. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang. 4. Gangguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan postur tubuh yang miring ke lateral 42

5. Kelelahan berhubungan dengan ketidakmampuan menopang  beban tubuh 6. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit

43

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF