System Immune Fix

Genetic Control Of The Immune Response

Kelompok 7 Ariadna Safitri

(150341607210)

Umdatul Muftin

(150341600407)

Keragaman antibodi: situs penggabungan variabel dan mutasi somatik

Adanya rekombinasi selama peristiwa penggabungan meningkatkan keragaman antibody.

Gam bar 2. variabilitas

penggabungan V-J Gam bar 1. Mekanisme

rekombinasi situs spesifik V-J Sumber: Tamarin, 2001

Sumber: Tamarin, 2001

Hipermutasi somatik

Virus dan patogen lain terus berkembang dan menghasilkan varian baru dengan determinan antigenik baru

mutasi somatik (perubahan segmen gen variabel) sistem kekebalan tubuh harus mampu menanggapi perubahan – perubahan ini secara cepat.

Berapa banyak kombinasinya? 300 segmen gen V k 1500 segmen gen Vk -- Jk 5 segmen gen Jk 67.500.000 Stus pengikatan antigen yang berbeda

300 segmen gen V H

25 segmen gen D

6 segmen gen JH

45.000 segmen gen VH- (D)- JH

Regulasi transkripsi: sebuah Enhancer jaringan spesifik

Gam bar 3. letak

promoter, enhancer, silencer Sumber: Kulby, 2003

sebelumterjadi peristiwa penyusunan ulang , enhancher berjarak 100.000 Setelah penyusunan ulang selama diferensiasi sel B, promoter pasang nukleotida. dari promoter menjadi berjarak 2000 pasang nukleotida dengan enhancer

Ini terjadi hanya pada limfosit, dan tidak berpengaruh pada sel yang berasal dari jaringan yang lain

CLONAL SELECTION semua antibodi yang dihasilkan oleh limfosit B tunggal memiliki reseptor yang spesifik. Setiap sel yang berbeda dalam populasi limfosit B akan mengalami penyusunan ulang genom yang berbeda dan menyebabkan produksi antibodi dengan kekhususan yang berbeda

bahwa pengikatan antigen asing tertentu ke antibodi pada permukaan limfosit B merangsang sel untuk membelah, menghasilkan sejumlah limfosit B ("tiruan" sel yang identik) dengan demikian mengenali antigen asing

Pierce, 2012

Pemilihan klonal terjadi ketika antigen berikatan dengan sel B yang molekul antibodi membrannya spesifik untuk epitop pada antigen tersebut

Goldsby, 2002

ALLELIC EXCLUSION Seperti sel somatic, sel B juga diploid yg mengandung kromosom maternal dan paternal.

Sel B mengekspresikan heavy chain dan light chain yg disusun ulang dari satu kromosom parental

Goldsby, 2002

VARIABILITAS RESEPTOR SEL T Reseptor sel T terdiri dari dua rantai polipeptida α dan β, masing-masing dikodekan oleh segmen gen L-V, D, J dan C

daerah variabel dari reseptor sel T dikodekan oleh beberapa segmen gen L-V, D, dan J. Daerah konstan dikodekan oleh sejumlah kecil segmen gen C

Sel-sel T menghasilkan reseptor membran yang sangat mirip dengan antibodi yang diproduksi oleh limfosit B

Pierce, 2012

Goldsby, 2002

Tamarin, 2001

MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX •

•

•

Pada manusia, protein MHC dikodekan oleh lokus HLA (untuk lokus antigen leukosit manusia) pada kromosom ke 6 Pada tikus, lokus MHC dirancang H-2 (lokus histokompatibilitas 2) dan berada pada kromosom 17. Pada tikus dan manusia, lokus MHC sangat besar (> 2 x 106 pasang nukleotida) dan mengandung sejumlah besar gen. Selain itu, sejumlah besar alel berbeda untuk banyak gen sehingga probabilitas dua individu identik untuk semua gen MHC sangat kecil.

Reseptor sel T mengenali antigen asing dan histokompatibilitas selama respons imun sel T sitotoksik

antigen

Protein yg dihasilkan MHC kelas l berperan dalam penolakan jaringan asing di jaringan dan transplantasi organ Gen MHC kelas II mengkodekan polipeptida yang terletak pada permukaan limfosit B dan makrofag. Protein MHC kelas II menyediakan jenis khusus limfosit T yang disebut sel T helper untuk memfasilitasi komunikasi antara berbagai jenis sel.

Black, (2012)

Black, (2012)

Silverthorn, 2010

1. Gandhes : MHC bersifat highly polimorfik. Untuk apa? 2. Nindiana : Enhancer. Bagaimana faktor yang dikeluarkan oleh limfosit bisa mempengaruhi enhancer. 3. Ainun : mungkinkah ke-4 sel B memiliki reseptor yang sama dan cocok? 4. Difandini : anak yang sakit karena tidak terjadi CS (???), apakah banyaknya antigen yang masuk itu dienali sehingga perbanyakan antibodi dapat sesuai dengan jumlah antigen?