Swamedikasi Mata

September 10, 2019 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Swamedikasi Mata...

Description

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan cara swamedikasi terhadap gangguan mata Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan

masukan-masukan

kesempurnaan makalah ini.

Pangkalpinang, September 2017

Penulis

1

yang

bersifat

membangun

untuk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 A. Latar Belakang..................................................................................1 B. Rumusan masalah...............................................................................2 C. Tujuan.................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN................................................................................3 A. Pengertian Mata..................................................................................3 B. Bagian struktur mata..........................................................................3 C. Etiologi...............................................................................................4 D. Manifestasi Klinik..............................................................................6 E. Patofisiologi........................................................................................7 F. Farmakoterapi.....................................................................................9 G. Kasus..................................................................................................13 BAB III PENUTUP..........................................................................................15 A. Kesimpulan...........................................................................................15

2

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Iritasi adalah suatu jenis penyakit infeksi pada organ tubuh, seperti pada kulit dan mata. Pada kulit contohnya seperti pemakaian deterjen, pemutih wajah, sabun. lebih banyak perempuan Indonesia yang memilih memutihkan kulit dengan menggunakan produk pemutih yang tersedia di pasar. Padahal, banyak hasil penelitian dan peringatan yang menyebutkan bahwa penggunaan pemutih wajah bisa memberikan dampak yang buruk pada kesehatan kulit, mulai dari iritasi, hingga yang paling berbahaya, memicu terjadinya kanker kulit. Beberapa kandungan pemutih yang dianggap berbahaya dan telah ditolak BPOM antara lain merkuri (Hg), zat warna berbahaya (Rhodamine B pewarna tekstil), cloquinol, dan vioform. Kandungan merkuri inorganik dalam krim pemutih disebutkan Eddy bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Meskipun hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, masuk sistem saraf tubuh, sehingga menimbulkan keracunan kulit, serta gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, autis, gangguan penglihatan, gerakan

1

tangan abnormal (ataxia), dan gangguan emosi. "Apalagi, kandungan merkuri yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang. Merkuri hanya bisa dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh. beberapa kandungan tersebut dilarang, para produsen pemutih kulit mulai mengaplikasikan kandungan baru yang dianggap lebih aman seperti AHA, hydroquinone, kojic acid, fennel, willow bark dan VCPMG dan tretinoin. Ada juga pemutih yang menggunakan zat glycolic acid, dan retinol. Namun, kandungan zat tersebut pun harus dibatasi jumlahnya. Dosis hydroquinone yang diizinkan saat ini misalnya, maksimal hanya 2%, sementara tretinoin lazimnya 0,05% untuk produk pemutih cair, dan 0,1% krim, dan 0,25% untuk gel.

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu gangguan mata? 2. Bagaimana gangguan mata itu bisa terjadi ? 3. Bagaimana cara swamedikasi terhadap gangguan mata ?

C. Tujuan 2

1. Mengetahui bahaya dari gangguan mata 2. Mengetahui penyebab dari gangguan mata 3. Mengetahui bagaimana swamedikasi terhadap gangguan mata

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFENISI MATA Mata merupakan organ yang sangat halus dan mudah sekali rusak, maka pada azasnya untuk semua keluhan mata hendaknya jangan dilakukan swamedikasi, melainkan di bawa ke dokter untuk di periksa lebih jauh. Hanya bila terdapat gangguan-gangguan ringan seperti kemasukan debu (kelilipan). Iritasi mata

dengan

kemerah-merahan

dan

gatal-gatal,

dapat

kita

coba

menanggulanginya dengan obat tetes mata atau cairan mata yang tersedia bebas.

3

Mata merah, atau conjunctivitis adalah kemerahan dan peradangan dari selaput-selaput (conjuctiva) yang menutupi putih-putih dari mata-mata dan selaput-selaput pada bagian dalam dari kelopak-kelopak mata. Membranmembran atau selaput ini bereaksi pada suatu batasan yang luas dari bakteri, virus, agen yang memprovokasi alergi, pengganggu-pengganggu (irritants), dan agen racun, begitu juga pada penyakit yang mendasarinya dalam tubuh.

B. BAGIAN STRUKTUR MATA (ANATOMI) Keterangan Bagian Struktur Mata : 1. Konjungtiva merupakan selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. 2. Kornea merupakan

struktur

transparan

yang

menyerupai

kubah,

merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. 3. Sklera merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat tebalnya rata-rata 1mm tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 mm (milli meter). 4. Pupil merupakan daerah hitam di tengah-tengah iris yang bisa menentukan kwantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam.

4

5. Iris merupakan jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. 6. Lensa merupakan struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. 7. Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. 8. Saraf optikus merupakan kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak. 9. Humor aqueus merupakan cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris. 10. Humor vitreus merupakan gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata). C. ETIOLOGI PENYAKIT MATA MERAH 1. Mata Merah Karena Infeksi a. Mata Merah Yang Disebabkan Virus

5

Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti influensa, hidung yang mampet dan ingusan. Mata merah yang disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari. b. Mata Merah Yang Disebabkan Bakteri Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang infeksi adalah staphylococcus,

pneumococcus,

dan streptococus.

Gejala-

gejalanya yaitu sakit/nyeri mata, bengkak, kemerahan dan jumlah kotoran yang sedang sampai besar, biasanya berwarna kekuningan. c. Mata Merah Chlamydia Mata merah yang disebabkan oleh infeksi chlamydia adalah suatu bentuk yang tidak umum dari mata merah yang disebabkan bakteri di Amerika, namun sangat umum di Afrika dan negara-negara Timur Tengah. Mata merah Chlamydia secara khusus dirawat dengan tetracycline dan erythromycin. 2. Mata Merah Noninfeksi a. Mata Merah Karena Alergi Gejala-gejala dan tanda-tanda mata merah karena alergi biasanya disertai oleh gatal yang hebat, keluar air mata, dan pembengkakan

6

selaput-selaput mata. Faktor penyebabnya yang sering terjadi karena musiman dan debu. Biasanya timbul gejala-gejala alergi seperti bersin, hidung yang gatal, atau tenggorokan yang gatal. b. Mata Merah Karena Iritasi Mata merah karena bahan kimia, suhu listrik, dan radiasi dapat berakibat ketika segala senyawa yang mengiritasi masuk ke mata-mata.

D. MANIFESTASI KLINIK 1. Mata Merah Mata merah atau hyperemia, merupakan gejala umum. Mata merah biasanya tidak serius dan tidak akan menyebabkan kerusakan mata dalam jangka waktu yang lama jika cepat dideteksi dan cepat ditangani. Gejalagejalanya kelopak mata membengkak dan memerah. Mata merah yang disebabkan oleh virus biasanya berawal pada satu mata dan menulari mata yang satunya dalam beberapa hari ke depan. Pembengkakan kelopak mata paling sering di karenakan bakteri dan alergi. 2. Banyak Air Mata

7

Mata merah yang disebabkan oleh virus dan alergi yang dapat menyebabkan produksi air mata lebih banyak dari biasanya gejalanya mata gatal dan panas.

3. Cairan Mata Cairan bening pada mata biasanya disebabkan oleh virus dan alergi. Kalau warna cairan menjadi lebih berwarna hijau kekuningan (dan ada dalam jumlah banyak), ini merupakan pertanda mata merah yang disebabkan oleh bakteri. 4. Kelopak Mata Berkerak Mata yang berkerak disebabkan oleh bakteri, sedangkan mata yang tidak berkerak disebabkan oleh virus. 5. Sensitif Terhadap Cahaya Mata merah bisa menyebabkan mata menjadi sensitif terhadap cahaya (photophobia). 6. Ada Sesuatu di Mata

8

Mata merah disebabkan oleh bakteri dan debu.

E. PATOFISIOLOGI MATA SECARA UMUM 1. Subconjunctival Hemorrhage Disebabkan oleh rupturnya pembuluh darah kecil yang menghubungkan darah antara episklera dan konjungtiva. Mata terlihat merah karena darah masuk ke jarak yang ada. Gangguannya mempengaruhi kemampuan visual, tidak ada nyeri, serta tidak memerlukan penanganan lebih lanjut.

2.Blepharitis Disebabkan oleh peradangan pada bagian kelopak mata. Terlihat berminyak dan ada luka-luka yang membentuk bisul melekat pada bagian alis mata. 3. Conjunctivitis Disebabkan

oleh

pembuluh

darah

konjungtiva

supervisial

yang

mengalami dilatasi sehingga terjadi hiperemia dan edema pada konjungtiva. Gejalanya mata berair terasa seperti ada benda asing dalam mata dan photofobia.

9

4. Allergic conjunctivitis Disebabkan oleh alergi pada bagian konjungtiva. 5. Keratitis Disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mata kering, pemakaian obat topikal, viral konjungtivitis, terpapar sinar ultraviolet, penggunaan kontak lensa, blepharitis, dan abnormalitas kelopak mata. Yang sering terjadi pada penyakit ini biasanya pemakaian kontak lensa. 6. Anterior uveitis Disebabkan oleh peradangan sel di aqueous humor atau pengendapan di sepanjang endotel kornea biasanya di alami oleh orang mudah atau pada usia pertengahan.

7. Glaucoma Disebabkan oleh peningkatan dimensi anterior posterior dari kristaline lens yang bisa mendorong iris didepannya. Pada gangguan ini pupil tidak

10

bereaksi dengan cahaya, iris terlihat kurang tajam dan pandangan kabur karena adanya edema.

F. FARMAKOTERAPI MATA MERAH Terapi farmakologi untuk mata merah ada beberapa golongan, yaitu sebagai berikut : a. Zat Penyempit Pembuluh Darah (vasokontriktor) Iritasi mata dengan kemerahan, gatal-gatal, rasa agak nyeri dan terbakar dapat diobati sendiri dengan beberapa obat tetes mata, yang mengandung suatu zat penyempit pembuluh darah, dengan efek mengurangi keluhan-keluhan tersebut. Yang tersedia dan banyak digunakan adalah tetrahidrozolin (visolin,visine), napazolin (optrine), fenilefrin (conal), efedrin (optafrine). Obat-obat ini juga berkhasiat meniadakan pembengkakan selaput lendir, maka terdapat pula dalam obat-obat tetes terhadap hidung mampat. Digunakan 3-6 kali sahari 1-2 tetes, kadang-kadang timbul rasa pedih yang segera hilang.

11

1) Tetrahidrozolin

Mekanisme kerja : tetrahidrozolin merupakan turunan dari imidazolin yang berefek membuat vasokonstriksi atau pengkerutan saluran darah dimata. 2) Napazolin

Mekanisme keja : napazolin merupakan senyawa simpatomimetik yang ditandai dengan aktivitas alfa adrenergiknya. Napazolin adalah vasokonstriktor dengan kerja cepat dalam mengurangi pembengkakan pada pemakaian membran mukosa. Napazolin juga bekerja pada reseptor

12

diarteri konjungtiva menjadi konstriksi atau pengkerutan, sehingga menghasilkan penurunan penyumbatan atau kongesti.

3) Antihistamin

Terhadap reaksi alergi atau gatal-gatal adakalanya ditambahkan suatu zat antihistamin, misalnya antazolin (kombinasi dengan indofrin) yang memerlukan resep dokter. 4) Zat Pengerut (adstringens) Yang sering digunakan untuk mengatasi mata merah dan lelah adalah sengsulfat 0,25-0,5%. 5) Zat Antiseptik

13

Zat antiseptik ini banyak digunakan sebagai cairan cuci mata pada mata lelah dan kelilipan, akan tetapi zat ini daya bakteriostatiknya agak lemah. Contoh sediaanya borwater 3%.

6) Sediaan Kombinasi 

Insto : tetrahidrozolin HCL 0,05%, benzalkonium 0,01%, boric acid 1,5%



Indofrine : sengsulfate 2,5 mg dan fenileprin HCL 1,2 mg (harus dengan resep dokter)

14



Indofrine A : antazolin fosfat 5 mg, napazolin 0,5 mg, sengsulfat 1,25 mg (harus dengan resep dokter).

G. KASUS 1. Kasus I Pada

malam

hari

seorang

perempuan

datang

ke apotik

mengeluhkan matanya merah, perih, gatal dan sedikit bengkak setelah kemasukkan sabun saat mandi sore hari. Pasien ini mengaku bahwa

15

matanya sangat sensitif terhadap benda asing . Obat apa yang cocok untuk pasien ini?? Terapi farmakologi

: Diberikan optrine

Komposisi

: Napazolin

Dosis

: 1-2 tetes 4x sehari

2. Kasus II Seorang pemuda datang ke apotik dengan keluhan mata merah dan gatal-gatal setelah seharian mengendarai motor, berdasarkan keluhan pasien maka obat yang dianjurkan adalah?? Terapi farmakologi

: Diberikan visolin

Komposisi

: Tetrahidrozolin HCL

Dosis

: 1-2 tetes 2-3x sehari

3. Kasus III Seorang mahasiswa datang ke apotik dengan keluhan mata lelah dikarenakan sering berada didepan komputer terlalu lama, obat apa yang bisa diberikan pada pasien ini?? Terapi farmakologi

: Diberikan borwater 3%

16

Dosis

: Sehari 3 kali atau seperlunya

4. Kasus IV Seorang anak berumur 8 tahun mengeluh pada ibunya matanya sakit terkena debu setelah bangun tidur pagi-pagi dan merapikan tempat tidurnya. Matanya menjadi terasa gatal, perih dan merah diakibatkan terkena debu tersebut. Obat apa yang bisa diberikan untuk pasien ini?? Terapi farmakologi

: Diberikan insto

Komposisi

: Tetrahidrozolin HCL 0,05%, benzalkonium CL 0,01%, boric acid 1,5%

Dosis

: 1-2 tetes 3x sehari

17

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN 1. Mata merupakan organ yang sangat halus dan mudah sekali rusak, maka pada azasnya untuk semua keluhan mata hendaknya jangan dilakukan SWAMEDIKASI, melainkan di bawah ke dokter untuk di periksa lebih jauh.

18

2. Mata merah adalah kemerahan dan peradangan dari selaput-selaput (conjuctiva) yang menutupi putih-putih dari mata dan selaput-selaput pada mata bagian dalam kelopak-kelopak mata. 3. Etiologi Penyakit Mata Merah : Mata merah karena infeksi, dan mata merah noninfeksi. 4. Patofisiologi mata merah banyak, namun yang bisa dilakukan dengan swamedikasi hanya mata merah karena noninfeksi. 5. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mata merah bisa dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi.

DAFTAR PUSTAKA

19

http://medicastore.com/apotik_online/obat_mata/obat_mata_lain.htm http://doktersehat.com/penyebab-mata-merah/ http://www.tanyadokteranda.com/kesehatan/2010/10/mata-merah-perlukahmemakai-obat-tetes-mata/ http://clusterzz.wordpress.com/2010/01/27/perbedaan-mata-merah-disebabkanoleh-virus-dengan-mata-merah-disebabkan-oleh-bakteri/ Tan, T.H. & DRS. Kirana Rahardja. 1993. Swamedikasi.(Cara-cara Mudah Mengobati Gangguan Sehari-hari Dengan Obat-obat Bebas Sederhana. Edisi Pertama. Yogyakarta Selo Sagung. 2008. Informularium Obat Nasional Indonesia. BPOM-RI. Jakarta

20

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF