Sutra Hati - Heart Sutra in Indonesian
August 1, 2017 | Author: Hariyanto Liem | Category: N/A
Short Description
Heart sutra in Indonesian...
Description
2/19/2017
Sutra Hati Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sutra Hati Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sutra Hati (Sanskrit: 쳒ापार�मता᷋दयस捩 ू Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra; Hanzi Sederhana: 般若波罗蜜多心经; Hanzi Tradisional: 般若波羅蜜多 心經; Pinyin: Bō Rě Bō Luó Mì Duō Xīn Jīng) adalah sebuah sutra yang terkenal dalam Buddhisme Mahayana, yang merupakan inti sari dari Sutra Kesempurnaan Kebijaksanaan (Maha Prajna Sutra). Meskipun hanya ditulis dalam 260 aksara Mandarin, Sutra Hati mengandung kebijaksanaan paling mendalam dalam Buddhisme. Ajaran Buddha Dharma tentang Prajna (Kebijaksanaan Sempurna) sedalam samudera dan seluas alam semesta. Maha Prajna Sutra yang lengkap dibabarkan oleh Guru Agung Shakyamuni Buddha selama 22 tahun (dari 49 tahun pengajaranNya), tersusun dalam 600 jilid.[1] Sutra Hati yang diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Mandarin memiliki 14 versi, namun makna dan inti ajarannya semua sama. Terjemahan dari Maha Bhiksu Xuanzang dinilai efektif, sehingga terpilih, diambil, dan dipergunakan oleh seluruh kalangan Buddhis.[1] Versi Sutra Hati yang paling awal di Tiongkok dalam bahasa Mandarin adalah berasal dari terjemahan Kumarajiva, yang sampai sekarang sudah memiliki sejarah lebih dari 1500 tahun.[2] Menurut terjemahan Mahaguru Kumarajiva, sutra ini dibawakan sendiri oleh Sang Buddha. Semua bagian dari sutra ini terdiri dari 3 bagian : 1. Latar belakang 2. Metode yang digunakan untuk memahaminya 3. Sejarah dari sutra ini
Teks berbahasa Sanskerta Sūtra Hati (bahasa Inggris: Heart Sūtra, dalam naskah Siddhaṃ. Replika dari manuskrip daun palem tertanggal 609 M.
Teks berbahasa Tionghoa Sūtra Hati, oleh pelajar dan kaligrafer Ouyang Xun, tahun 635 M.
Sutra Hati ini dikenal di semua aliran Mahayana yang ada di dunia, mencakup Zen, Vajrayana, Tantrayana, dan aliranaliran Buddha di Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok. Sutra Hati ini disarikan dari Maha Prajna Paramita dan katakata sederhana di dalamnya dipilih secara saksama agar mudah dipahami.
Daftar isi 1 2 3 4
Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra (dalam bahasa Indonesia) Bhagavati Prajnaparamita Hrdaya Sutra (versi bahasa Sanskerta) Mantra Sutra Hati Referensi
Teks berbahasa Tionghoa Sūtra Hati, oleh seniman dan kaligrafer Dinasti Yuan Zhao Mengfu (1254–1322 EU). Bagian dari serial
Agama Buddha
Zen
Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra (dalam bahasa Indonesia) Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra (Sutra Hati) Om sujud kepada Arya Bhagavati Prajnaparamita! https://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Hati
Lima Kelompok Caodong / Sōtō Linji / Rinzai Fayan / Hōgen Guiyang / Igyō Yunmen / Unmon 1/4
2/19/2017
Sutra Hati Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saat itu, Arya Avalokiteshvara sedang menyelami Prajnaparamita, namun yang tampak dalam pengamatan dia hanyalah pancaskandha yang bersifat shunya dari svabhava. Oh Sariputra, wujud adalah shunyata, shunyata adalah wujud; shunyata tak lain dari wujud, wujud tak lain dari shunyata; wujud apa pun itu shunyata, shunyata apa pun itu wujud. Begitu juga sensasi, pembedaan, aktivitasaktivitas mental yang lain, dan kesadaran. Oh Sariputra, semua dharma bersifat shunya; tiada yang muncul dan tiada yang lenyap; tidak bernoda dan tidak murni; tiada yang kurang dan tiada yang lengkap. Oleh karena itu, Sariputra, dalam shunyata tiada wujud, tiada sensasi, tiada pembedaan, tiada aktivitasaktivitas mental yang lain, tiada kesadaran; tiada mata. Tiada telinga, tiada hidung, tiada lidah, tiada badan, tiada unsur kesadaran. Tiada wujud, tiada suara, tiada bebauan, tiada rasa, tiada objek sentuhan, dan tiada dharma. Tiada indra penglihatan, dan sebagainya, termasuk tiada unsur kesadaran. Tiada kesalahpengertian, tiada berakhirnya kesalahpengertian, dan sebagainya, termasuk tiada penuaan dan kematian, tiada berakhirnya penuaan dan kematian. Tiada duhkha, tiada sebab duhkha, tiada berakhirnya duhkha, tiada jalan untuk mengakhiri duhkha. Tiada pengertian, tiada yang dicapai, dan tiada yang tidak dicapai. Maka Sariputra, karena tiada yang ingin dicapai, dengan mengandalkan Prajnaparamita, Bodhisattva bebas dari segala gangguan pikiran. Karena bebas dari segala gangguan pikiran, mereka tidak gentar. Dan dengan mengatasi penyebab halanganhalangan, pada akhirnya mereka mencapai Nirvana.
Tata cara Meditasi duduk Samādhi Pencerahan Pelatihan Kōan
Naskah utama Sūtra Laṅkāvatāra Sūtra Intan Sūtra Hati Sutra Śūraṅgama Sūtra Altar Kumpulan Kōan Agama Buddha Mahāyāna Garis waktu agama Buddha (Kategori)
Bagian dari serial
Agama Buddha
Semua Buddha di tiga masa, mencapai tingkat yang tak terbandingkan, Penggugahan agung yang lengkap dan sempurna, dengan mengandalkan Prajnaparamita. Maka ketahuilah Prajnaparamita adalah mantra agung, mantra pengetahuan agung, mantra yang tertinggi, mantra yang tak terbandingkan, yang secara tuntas mengatasi semua duhkha. Mantra yang harus dimengerti sebagai kebenaran sejati, yang tidak mungkin palsu. Dengan Prajnaparamita, diutarakanlah mantra ini: Tadyatha Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhi Svaha Demikianlah Prajnaparamita Hrdaya Sutra. (Diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Revisi: Mei 2012)[3]
Bhagavati Prajnaparamita Hrdaya Sutra (versi bahasa Sanskerta) Aryavalokitesvara Bodhisattva gambhirayam prajnaparamitayam caryam caramano vyavalokayati sma pancaskandha Tams ca svabhava sunyam pasyati sma, Iha Sariputra, rupam sunyata, sunyata iva rupam https://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Hati
Mahāyāna Negara India • Tiongkok • Jepang Korea • Vietnam Taiwan • Mongolia Tibet • Bhutan • Nepal
Ajaran Bodhisattva • Upāya Samādhi • Prajñā Śunyatā • Trikāya
Sūtra Mahāyāna Sutra Prajñāpāramitā Sutra Teratai Sūtra Nirvāṇa Sūtra Saṃdhinirmocana Sūtra Avataṃsaka Sūtra Laṅkāvatāra
Mazhab Mahāyāna Mādhyamaka 2/4
2/19/2017
Sutra Hati Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
rupa na prthak sunyata, sunyataya na prthak rupam yad rupam sasunyata ya sunyata tadrupam Evam eva vedana samjna samskara vijnanani Iha Sariputra sarva dharma sunyatalaksana anutpanna aniruddha amala vimala, nona naparipurna
Yogācāra Buddha Tanah Murni • Zen Tiantai • Nichiren
Sejarah Jalur Sutra • Nāgārjuna Asaṅga • Vasubandhu Bodhidharma Portal
Tasmat Sariputra sunyatayam na rupam na vedana, na samjna na samskara, na vijnanani na caksuh srotra ghrana jihva kaya manamsi na rupam sabda gandha rasa sparastavya dharma na caksurdhatu yavan na mano vijnanadhatu na vidya navidya, na vidyaksayo navidyaksayo yavan na jaramaranam na jaramarana ksayo na dukkha, samudaya, nirodha, marga na jnanam, na praptir apraptitvena Bodhisattvasya prajnaparamita asritya viharaty acittavaranah cittavarana nastitvad atrasto viparyasatikranto nistha nirvanam Triadhva vyavasthita sarva buddha prajnaparamitam asirtya anuttarasamyaksambodhim abhisambuddha Tasmat jnatavyam prajnaparamita maha mantro mahavidya mantro, nuttara mantro samasama mantra Sarva dukkha prasamana satyam amithyatva prajnaparamitayam ukho mantra tadyata gate gate paragate parasamgate bodhi svaha iti prajnaparamita hrdayam samaptam.
Mantra Sutra Hati https://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Hati
3/4
2/19/2017
Sutra Hati Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa variasi mantra Sutra Hati dalam berbagai bahasa di antaranya : Devanāgarī : गते गते पारगते पारसंगते बो酶�ध वाहा, IPA: ɡәteː ɡәteː paːɾәɡәteː paːɾәsәŋɡәte boːdʱɪ sʋaːɦaː Sanskrit : IAST: gate gate pāragate pārasaṃgate bodhi svāhā, Hanzi Tradisional: 揭諦揭諦,波羅揭諦,波羅僧揭諦,菩提薩婆訶; Hanzi Sederhana: 揭谛揭谛,波罗 揭谛,波罗僧揭谛,菩提萨婆诃; Pinyin: Jiēdì, jiēdì, bōluó jiēdì, bōluósēng jiēdì, pútí suōpóhē; bahasa Jepang: 羯諦羯諦、波羅羯諦、波羅僧羯諦、菩提薩婆訶; Rōmaji: Gyatei gyatei haragyatei harasōgyatei boji sowaka; bahasa Korea: 아제 아제 바라아제 바라승아제 모지 사바하; Romaja: Aje aje baraaje baraseungaje moji sabaha; bahasa Vietnam: Yết đế, yết đế, Ba la yết đế, Ba la tăng yết đế, Bồ đề tát bà ha Tibet: ག༌ཏེ༌ག༌ཏེ༌ ཱ༌ར༌ག༌ཏེ༌ ཱ༌ར༌སཾ༌ག༌ཏེ༌བོ༌དྷི༌ ༌ །; Wylie: Gate gate pāragate pārasaṃgate bodhi swāhā Terjemahan dalam Bahasa Indonesia : "Telah pergi, telah pergi; telah pergi lama; Benar benar telah pergi; Pujian akan pencerahan"
Referensi 1. ^ a b YM Bhiksu, Tadisa Paramita Sthavira (Edisi No.16/01/I/HAR/10, Januari 2010), "Penjelasan Singkat Prajna Paramita Hrdaya Sutra", Majalah Harmoni 2. ^
View more...
Comments