Susunan Acara MPLS Baru

July 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Susunan Acara MPLS Baru...

Description

 

Susunan Acara MPLS 2018 JADWAL ACARA ACARA MPLS dan MPLS pada hari Senin, Senin, 17 Juli 2018 sebagai berikut: MPLS Selasa, 17 juli 2018  NO. 1  2  3  4  5 

WAKTU 07.00 –  07.00  –  08.00 08.00 –  08.00  –  09.00 09.00 –  09.00  –  09.30 09.30 –  09.30  –  10.30 10.30 –  10.30  –  11.30

KEGIATAN Upacara Pembukaan Wawasan Wiyata Mandala Istirahat IMTAQ Pengenalan pengurus dan yelyel pengurus Sholat Dhuhur berjamaah



11.30 –  11.30  –  12.00



12.00 –  12.00  –  13.00

Pendidikan karakter dan mental siswa

8

13.00 –  13.00  –  14.00  14.00

Materi dari osis

9

14.00

PENGISI OSIS NURMA

TEMPAT Halaman

ABDUL MAJID, s.pd.I OSIS

RUANG KELAS

Bu.Mifta OSIS

Pulang

MPLS Rabu, 18 juli 2018 2018  NO. WAKTU 07.00 –  07.00  –  08.00 1  2  3 

08.00  –  09.00 08.00 –  09.00 –  09.30

4 5   6 

09.30 –  09.30  –  10.30 –  10.30  –   10.30 11.30 11.30 –  11.30  –  12.00

7  8 

KEGIATAN Progam belajar efektif Kepramukaan Istirahat

Tata kramaremaja siswa Kenakalan Shalat Dzuhur  berjama’ah    berjama’ah 12.30 –  12.30  –  13.30 Materi dari osis dan diskusi 13.30 - selesai Persiapan pulang

PENGISI  Novida wahyu S.pd S.pd

TEMPAT Halaman Sekolah

Kak Thomas NURMA WIDYA OSIS

Kelas

 

Kamis.19 Juli 2018  NO. WAKTU 07.00  –  08.30 1  07.00 –  08.30 –   –  09.00 2  08.30 09.30 –   –  10.30 3  09.30 4 5  6 

10.30  –  11.30 10.30 –  11.30 –  11.30  –  12.30 12.30 –  12.30  –  14.00

KEGIATAN Senam Istirahat Kesadaran berbangsa dan  bernegara Kesehatan lingkungan ISHOMA Pulang atau diskus iperminan osis

PENGISI OSIS

TEMPAT

PAK BAGUS SYAMAUL OSIS -

 jumat, 20 Juli 2018  NO. WAKTU 07.00  –  08.00 1  07.00 –  2 

08.00 –  08.00  –   SELESAI

KEGIATAN Upacara penutupan MPLS KERJA BHAKTI

PENGISI

TEMPAT

DAN PENANAMAN BUNGA \

-

Kediri, 15 Juli 2018 Kepala Sekolah

Drs. Riyanto, MM

 

  SUSUNAN ACARA APEL PEMBUKAAN  MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMK DHARMA BHAKTI HUSADA

APEL PEMBUKAAN KEGIATAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMK DHARMA BHAKTI HUSADA ,TANGGAL 18 JULI 2017 SEGERA DIMULAI

1.PERSIAPAN APEL (barisan disiapkan) 2.PEMIMPIN APEL MEMASUKI LAPANGAN APEL 3.PENGHORMATAN PESERTA APEL KEPADA PEMIMPIN APEL 4.PEMBINA APEL MEMASUKI LAPANGAN APEL 5.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA APEL 6.LAPORAN PEMIMPIN APEL kepada PEMBINA APEL 7. AMANAT PEMBINA APEL, SEKALIGUS PEMBUKAAN KEGIATAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH TAHUNPELAJARAN 2017/2018 9.PENYEMATAN TANDA KEGIATAN MASA MPLS PESERTA DIDIK BARU, SECARA SIMBOLIS 10.PEMBACAAN DOA 11.LAPORAN PEMIMPIN APEL kepada PEMBINA APEL 12.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA APEL 13.PEMBINA APEL MENINGGALAKAN LAPANGAN APEL 14. APEL SELESAI, PASUKAN DIBUBARKAN

 

 

WAWASAN WIYATA MANDALA MATERI MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB) SMK NEGERI 1 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju. Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek, keterampilan dan wawasan w awasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan teranyam menjadi satu. Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan). Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 5K yaitu Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan. Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah sebenarnya

 

merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangka mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat. Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan. Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di seklahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. ef ektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional. Unsure-unsur Wawasan Wiayata Mandala : 1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya. 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan. 4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru. 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga. IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Dikarenakans sekolah sebagai Wiyata Madala atau at au lingkungan pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini Di sini diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah. Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif. Dalam hal ini yang mendapat perhatian adalah : 1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas. 2. Jumlah kelompok dalam kelas 3. Jumlah siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :

 

1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran 2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran 3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan 4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan Dalam hal ini perlu juga dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler. Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala : 1. Menaati tata tertib sekolah Tata tertib sekolah disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap siswa dan guru serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan dalampergaulan di lingkungan sekolah. 2. Hormat dan taat pada guru Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 3. Kerjasama antar warga sekolah Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya. V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dlam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di lingkungan seklah. Untuk mencipta ketahanan sekolah maka perlu dicipta : 1. Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah 2. Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan sekolah 3. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan 4. Belajar keras, teratur dan terencana 5. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat dan penuh kesungguhan. 6. Memelihara 7 K VI. PENUTUP Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala diartikan sebagai suatu pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan secara ideal harus mempunyai kelengkapan yang memadai. Suasana kondusif dan dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat dan pemerintah yang lebih positif juga sangat diperlukan. Disamping itu semua komponen harus memiliki rasa r asa memiliki dan rasa tanggungjawab terhadap terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga terjamin kelancaran proses belajar mengajar yang mendukung masukan yang diharapkan.

 

 

Wawasan Wiyata Mandala

ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Kata Wiyatamandala terdiri dari dua bagian kata, yaitu “Wiyata” dan “Mandala”. Kata “ Wiyata”

mempunyai arti pelajaran atau pendidikan, Kata “Mandala” mengandung arti bulatan, lingkaran, l ingkaran, lingkungan daerah atau kawasan kawasan.. Jadi kata “Wiyatamandala” mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran. Kata “Wawasan” : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat Dengan demikian “Wawasan Wiyatamandala” diartikan sebagai suatu pandangan atau tinjauan

mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran pendidikan/pengajaran atau sikap menghargai dan bertanggung bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan Unsur-unsur wiyata mandala: 1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah. 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi) 4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga. image SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan: 1. Ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Pandangan hidup/kepribadian 3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya.

 

4. Kemampuan berkarya. FUNGSI SEKOLAH Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARALAT BELAJAR Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah 1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib. 2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras. 3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. PRINSIP SEKOLAH Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. pol itik. Sekolah tidak boleh hi hidup dup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah  juga menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu sekolah memiliki prinsipprinsip sebagai berikut : 1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau at au bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya. 2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak. 3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi). 4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan-kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang.

 

5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang. 6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan m engembangkan kemampuan emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain. 7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah. 8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya. 9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar. PENGGUNAAN SEKOLAH Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat : 1. Ajang promosi /penjualan / penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan. 2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak. 3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang. 4. Propaganda politik/kampanye. 5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah. 6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor : 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan.

 

1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Upaya represif dilakukan apabila upaya-upaya lain sekolah tidak memungkinkan. 2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah : a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan. c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah. d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa. f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin. g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli. h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri. i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah dalam melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-kegiatan kegi atan-kegiatan : 1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah. 2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, Komite Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat. 3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana prasarana) dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain). 4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah (kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa). 5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA

 

Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut : 1. Tahap Preventif   Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain : a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif. b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk di sekitar sekolah. c. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa di lingkungan sekolah. d. Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS.

e. Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan sekolah. f. Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya. g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan sekolah. h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah. 2. Tahap Represif   Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti : a. Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik pembinanya. b. Membatasi areal tempat terjadinya aksi. c. Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya ti mbulnya isu-isu baru. d. Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan l ingkungan sekolah. e. Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang ttimbul imbul dan menyelesaikan secara hukum. f. Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan. g. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku. Silahkan materi Materi Wawasan W Wiyata iyata Mandala dikembangkan sesuai dengan sekolah anda. Selain Materi Wawasan Wiyata Mandala untuk MOS (Masa Orientasi Siswa).

 

 

Mau pintar yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus, banyak juga orang yang rajin  belajar tetapi tidak pintar. Hmm sepertinya ada yang salah dari cara belajar nya. Walaupun  bagaimanapun rajinnya belajar, tetapi jika cara belajar sudah salah maka orang tersebut tetap saja tidak pintar. Lalu, bagaimana cara belajar yang baik dan benar? langsung saja kita simak yang pertama: 1. Mulailah dengan berdoa (Selengkapnya baca artikel tentang  tentang 7 Manfaat Berdoa Saat Belajar) Belajar ) 

Selalu dan selalu. Mungkin ini hal yang paling sering dilupakan oleh sebagian besar para  pelajar. Padahal segala sesuatu yang akan kita lakukan harus kita awali dan kita akhiri dengan dengan  berdoa. Dengan berdoa, kita akan berserah diri kepada Tuhan dan Beliau akan membantu kita supaya hasil belajar kita menjadi  menjadi maksimal. maksimal.  2. Pilih tempat belajar Anda (Selengkapnya baca artikel tentang  tentang 5 Cara Memilih Tempat Belajar yang Baik dan Benar) Benar ) 

Tempat belajar juga sangat mempengaruhi konsentrasi belajar Anda. Pilihlah tempat yang nyaman tetapi tidak membuat Anda mengantuk dan tidak membuat Anda merasa boring atau  bosan. Seperti di teras rumah atau di lantai. Jika Anda mudah terganggu terganggu oleh suara dari luar, cobalah untuk belajar di tempat yang sunyi tetapi tidak membuat Anda merasa kesepian. 3. Musik (Selengkapnya baca artikel tentang  tentang Mendengarkan Musik Saat Belajar: Baik atau Buruk?) Buruk?)

Jika perlu, hidupkan juga lagu-lagu klasik atau lembut tetapi tidak membuat Anda bad mood. Juga jangan juga mendengarkan musik rock karena itu akan mengganggu otak Anda sehingga  belajar menjadi tidak maksimal. 4. Latihan soal

(Selengkapnya baca artikel tentang  tentang 6 Tips Belajar dengan Latihan Soal) Soal ) 

Belajar membaca materinya terlebih dahulu, dengan latihan soal, kemudian evaluasi

 

dengan melihat pembahasan di setiap soalnya adalah cara belajar yang terbaik. Untuk itu, sangat diperlukan untuk membeli buku-buku dengan  dengan materi pelajaran  pelajaran dan soal-soal yang  berkualitas. Materi pelajaran yang berkualitas itu adalah materi yang ringkas, mudah dipahami, dan mengandung konsep yang tersirat. Sedangkan soal-soal yang berkualitas adalah soal yang berbobot, sesuai dengan materi pelajaran, dan mengandung pembahasan tentang cara menjawab soal tersebut jika Anda tidak memahami cara menjawab soal tersebut. Tentu saja sesuaikan juga dengan  dengan uang  uang yang Anda miliki.

5. Belajar kelompok

Belajar bersama teman-teman memang sangat mengasyikan dan seru. Namun, sebaiknya anggota kelompok belajar Anda maksimal 5 orang saja karena jika terlalu banyak, maka akan mengganggu proses belajar Anda. Usahakan juga supaya ada satu dari anggota kelompok belajar Anda yang pintar atau memahami sebuah materi pelajaran yang akan dipelajari. Kelebihan dari belajar kelompok adalah bisa sharing secara langsung dengan teman-teman tentang hal yang belum dipahami. kekurangan belajar kelompok adalah konsentrasi belajar kita bisa saja terganggu jika teman Anda mengajak Anda mengobrol. 6. Pembimbing

Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda belajar. Anda bisa bertanya-tanya kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu guru atau orangtua. Teman pun bisa Anda jadikan  pembimbing. Tapi yang pasti teman Anda yaa harus pintar supaya bisa ditanya-tanya. Gunakan pembimbing Anda secara  secara maksimal. maksimal. Tanyakan segala hal yang belum Anda pahami  berkaitan tentang materi pelajaran yang Anda pelajari. 7. Belajar dari internet

Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan biasanya gratis. Gunakan  juga internet sebagai sarana bantu untuk belajar dan bertanya kepada orang-orang di dunia HdSBlog  dalam  dalam Materi Pelajaran Pelajaran  memberikan beragam materi pelajaran yang lengkap maya.  HdSBlog maya. dan mudah dipahami. Check this out! 8. Refreshing

Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. terus-menerus . Hasil penelitian menunjukan bahwa manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu hal selama 15 menit saja. Jadi, manusia hanya  bisa belajar satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu konsentrasinya akan buyar. Maka dari itu, setiap 15 menit belajar dianjurkan untuk beristirahat selama 5 menit atau ganti dengan mata pelajaran lain. Setelah selesai belajar, hibur diri Anda dengan membeli

 

makanan favorit atau jalan-jalan ke taman supaya Anda tidak stress. 9. Selalu tutup dengan doa

Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri belajar juga harus diakhiri dengan doa. Anda  berdoa kepada Tuhan agar apa yang yang Anda pelajari telah Anda pahami dengan maksimal dan memberi manfaat ke depannya. 10.  Yakin Yakin   10.

Kunci kesuksesan Kunci  kesuksesan  berawal  berawal dari keyakinan.  keyakinan. Yakinlah  Yakinlah bahwa  bahwa Anda bisa memahami materi  pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Anda tidak ragu saat menjawab soal ulangan ulangan atau ujian nasional.

Berikut Cara Belajar Yang Baik Untuk bisa pandai dan pintar pastinya harus giat dan tekun belajar. Bagaimana cara belajar yang baik efektif dan tepat  untuk murid/siswa. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga maksimal. Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah memilih pagi, sore atau mala hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara  belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu waktu yang tidak lama. Misalnya 1 atau 2 jam setiap hari. Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian. Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk  bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib. Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal. Ujian  Berikut Ini Tips Dan Trik  Cara Belajar Yang Baik  Untuk  Menghadapi Ujian 

1. Belajar Kelompok   Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Belajar kelompok merupakan salah satu belajar yang baik dan efektif .  Dengan belajar kelompok kegiatan  belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan  pintar. 2. Coba Rajin Membuat Catatan Atau Intisari Dari Pelajaran   Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri.  tersendiri.  Cara belajar yang baik   dengan merangkum bahan atau materi pelajaran juga sangat  berguna saat  saat menghadapi ujian. 

 

3. Selalau Disiplin Dan Tekun Dalam Belajar   Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama  pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya  hanya  belajar  belajar  kalau ada ulangan atau ujian saja. 4. Bertanya Kalau Belum Paham  Biasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang  paham atau kurang mengerti. 5. Hindari Sukap Tidak Jujur  Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu mencontek. Bagaimana dengan tips cara belajar yang baik  diatas   diatas mungkin masih belum bisa meningkatkan hasil  hasil   belajar belajar anda?

Efisien  Baca juga : Tips Belajar Efektif dan Efisien

Cara Belajar Yang Baik  Ini masih ada beberapa  beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien  dari blog UMY, silahkan disimak.. efisien

Tips Cara Belajar yang Baik 1. C i pt ptakan akan sua suasana sana yang yang kondusi ndusif  f   Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk  belajar . Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.

 2. L iha ihatt gar gar is besa sarnya rnya dahu hulu lu  Tips cara belajar yang baik  dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan  pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

 3. B ua uattla lah h catatan int intisa isarr i da dar i b ba aha han n pela lajara jaran n  Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti

 

membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga  bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?

4. B er lat latii hlah te tehni hnikk kemampuan m me eng ngii ng ngat  at   Cara Belajar Yang Baik  dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci ( Mnemonics  Mnemonics)) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna  pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung la ngsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya. 

 5. B ela lajarla jarlah h denga ngan n tekun dan rut rutii n.  Tips cara belajar yang baik   dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu  jarang belajar maupun hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan  belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Demikian beberapa  beberapa tip tips car car a be belajar lajar yang yang baik efektif tif dan e effi sie si en untuk anda coba, semoga sukses!!

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF