Supervisi Dan Monitoring Bidan 1
October 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Supervisi Dan Monitoring Bidan 1...
Description
SUPERVISI DAN MONITORING BIDAN Oleh : Ririn Handayani, SST., M.Keb
Supervisi Fasilitatif
■ Supervisi merupakan terjemahan dari supervision yang berasal dari dua suku kata ”super ” (lebih) dan ”vision ”vision”” (pandangan). ■ Supervisi adalah instrumen manajemen yang digunakan oleh petugas yang lebih tahu (bidan koordinator) untuk memastikan bahwa petugas dibawahnya (bidan di desa) melakukan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan
Perbendaan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi ■ Supervisi Supervisi mempunyai mempunyai perhatian terhadap pemenuhan standar masukan (input) dan proses. ■ Monitoring Monitoring lebih lebih berfokus pada penilaian terhadap standar hasil langsung (output) atau hasil antara. ■ Evaluasi berfokus Evaluasi berfokus pada hasil akhir (outcome) dan dampak (impact).
Indikator Supervisi, Monitoring dan Evaluasi ■Supervisi menggunakan indikator yang sangat spesifik (seperti “persentase balita indikator yang diimunisasi), sedangkan evaluasi menggunakan yang tidak spesifik ( seperti angka kejadian Tetanus Neonatorum)
Prinsip Supervisi
Tugas tim Supervisi Fasilitatif mencakup pembinaan aspek klinis medis dan aspek manajerial program KIA terhadap fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya
■ Tugas-tugas Tim Supervisi : – Menjalin komunikasi dan koordinasi kerja dengan fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya yaitu bidan di polindes, poskesdes, bidan di puskesmas, bidan praktek swasta dan bidan yang bekerja di RB maupun sesama lintas program dan lintas sektor.
Lanjutan.............. – Merencanakan dan melaksanakan penyeliaan fasilitatif fasilitatif di polindes, poskesdes, puskesmas, bidan praktek swasta maupun bidan yang bekerja di rumah bersalin. – Menilai tingkat kepatuhan terhadap terhadap standar pelayanan KIA di polindes, poskesdes, dan diyang puskesmas serta melakukan verifikasi tingkat kepatuhan disupervisi. – Mengidentifikasi komponen yang tidak tidak memenuhi standart dan secara bersama-sama mencari solusi pemecahan masalahnya.
– – Membuat Membuat rencana tindak lanjut bersama-sama. bersama-sama. – Melaksanakan dan memantau upaya perbaikan mutu yang dilakukan. – Membuat pencatatan dan pelaporan hasil penyeliaan. – Memberikan masukan untuk perencanaan baik di tingkat puskesmas maupun di tingkat kabupaten sebagai bagian penguatan sistem penyeliaan. – Mengusulkan – Mengusulkan penghargaan bagi tenaga kesehatan berprestasi, peningkatan kompetensi dan pengembangan karir.
Peran tim penyeliaan fasilitatif ■ Sebagai pembina fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya, baik di polindes, poskesdes, puskesmas, bidan praktek swasta maupun bidan yang bekerja di Rumah Bersalin. Secara lebih lebih luas tim penyeliaan fasilitatif antara lain: – Membimbing – Membimbing pengetahuan, keterampilan keterampilan klinis profesi dan sikap bidan. – Membina bidan dan tenaga kesehatan terkait dengan pengelolaan program KIA. – Melakukan pemantauan, penyeliaan dan evaluasi evaluasi program KIA termasuk penilaian terhadap prasarana dan logistik (fasilitas pendukung), kinerja klinis dan kinerja manajerial manajerial fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya.
Lanjutan ............. – Membantu mengidentifikasi masalah, masalah, mencari dan menetapkan solusi serta melaksanakan tindakan yang mengarah peningkatan mutu mutu pelayanan KIA. – Memberi dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta memberikan bimbingan teknis di tempat kerja kepada fasilitas kesehatan dan bidan di wilayah kerjanya. – Melakukan kerjasama tim lintas program program dan lintas sektor baik secara horizontal (pada tingkat puskesmas) dan vertikal v ertikal (pada tingkat kabupaten). – Mengusulkan pemberian penghargaan bagi fasilitas fasilitas kesehatan dan bidan berprestasi, kesempatan untuk peningkatan pendidikan dan pengembangan karir
Kualifikasi tim Supevisi fasilitatif ■ Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Pengelola program KIA dan unit yang bertugas di puskesmas. ■ Koordinator program KIA di kabupaten/kota dan yang masih bekerja di dinas kesehatan kabupaten / kota. Dinas Dinas kesehatan kabupaten / kota yang tidak tidak mempunyai bidan maka dapat ditunjuk ditunjuk salah satu bidan puskesmas atau melibatkan organisasi organisasi profesi (IBI) / bidan yang bertugas di RSUD. Selain itu juga unit terkait seperti bagian imunisasi. ■ Mampu dan terampil dalam pelaksanaan klinis profesi bidan dan manajemen program KIA (perencanaan, pemanatauan, evaluasi) ■ Dapat bekerja dalam tim
Supervisi Tradisional Kegiatan supervisi telah dilakukan sejak lama dalam manajemen pelayanan kesehatan. Namun, kegiatan supervisi yang berlangsung selama ini ternyata mempunyai beberapa kelemahan: ■1. Hasil pengamatan dangkal. ■2. Sering menghakimi. ■3. Terfokus pada individu, bukan pada proses. ■4. Melihat apa yang sudah terjadi, bukan pada perbaikan mendatang. ■5. Tidak berkesinambungan
Supervisi Fasilitatif ■ adalah suatu proses pengarahan, bantuan dan pelatihan yang mendorong peningkatan kinerja dalam pelayanan yang bermutu ■ Penyeliaan fasilitatif dilakukan secara terarah. Hal ini berarti kegiatan penyeliaan membutuhkan alat bantu berupa bantu berupa daftar tilik penyeliaan sehingga proses penyeliaan dapat dilakukan secara terurut dan sistematis. ■ Daftar tilik adalah kumpulan syarat esensial yang diterima/disepakati untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap standar (harapan) tertentu.
■ Daftar tilik tidak ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur standar dipenuhi, namun pada syarat esensial dari prosedur tersebut. Dengan demikian , daftar tilik tilik berisi syarat terpenting atau penanda (marker) dari standar tertentu ( terutama standar input dan proses). ■ Perubahan peningkatan mutu pelayanan dapat dirasakan dan diukur dengan baik. Penetapan dan pembandingan tingkat kinerja individu dan fasilitas dapat dilakukan dengan sederhana
Cara Penilaian supervisi fasilitatif 1. Pengamatan langsung ■Pengamatan langsung digunakan untuk menilai fasilitas/sarana pendukung (ruangan, obat, dan alat) dengan menggunakan menggunakan daftar tilik yang telah diisi. ■Untuk penyeliaan ketrampilan klinis paling ideal tim penyelia melakukan m elakukan pengamatan langsung bidan yang diselia pada saat melaksanakan melaksanakan pelayanan KIA sehingga penyelia tahu tingkat tingkat kepatuhan bidan yang diselia. ■Bila pengamatan langsung pada pasien tidak mungkin dilakukan, maka pada saat pertemuan konsultatif dapat dimanfaatkan dimanfaatkan untuk melakukan praktek/peragaan ketrampilan-ketrampilan yang diseliakan. diseliakan.
Lanjutan ................ 2. Kajian Dokumen: ■Mengkaji pencatatan hasil pelayanan kesehatan dengan menggunakan rekam medis (status ibu, partograf, status status bayi atau yang lain yang telah diisi). ■Mengkaji kohort ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah, laporan laporan yang ada.
3. Wawancara ■ Penyeliaan juga membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi petugas dalam menerapkan me nerapkan standar pelayanan p elayanan yang berlaku. Bidan yang diselia didorong untuk selalu mempelajari kembali petunjuk standar pelayanan. Setelah selesai melaksanakan penyeliaan tim penyelia harus membuat kesimpulan tertulis tentang semua temuan dalam keunjungan (kekurangan maupun kelebihan/ hal yang baik), tindakan/upaya untuk memperbaiki kekurangan dan cara pemecahan masalah yang ditemui saat kunjungan penyeliaan. Hasil kunjungan ini dapat juga digunakan oleh pengelola program untuk melakukan perbaikan sesuai tanggung jawab masing-masing
Bidan Koordinator Sebagai Penyelia Fasilitatif ■ Tugas dan fungsi k oordinator koordinator sangat dengan fungsi supervisi, dibanding denganbidan fungsi pemantauan danterkait evaluasi yang lebih banyak merupakan tugas dan fungsi jabatan di atasnya (kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten). ■ Bidan koordinator berperan sebagai penyelia terhadap bidan di wilayah kerjanya terutama terhadap bidan di desa. ■ Supervisi yang baik adalah supervisi yang dijalankan secara efektif dan bersifat fasilitatif, tidak mengagetkan atau atau mencari-cari kesalahan. ■ Supervisi fasilitatif menuntut bidan koordinator mempunyai keterampilan dalam komunikasi, membantu memecahkan masalah, membangun kerjasama tim serta membimbing dan mengarahkan bidan yang diselianya ke arah praktek terbaik dan memenuhi standar
Langkah bikor dalam penyeliaan fasilitatif Pra- penyeliaan: Bikor puskesmas diharapkan mempunyai pemahaman dan keterampilan memberikan penyeliaan fasilitatif dan menguasai dengan benar daftar tilik penyeliaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan penyeliaan fasilitatif atau belajar sendiri melalui buku acuan penyeliaan fasilitatif. a. Orientasi ■Orientasi pemahaman konsep, metode, pelaksanaan, dan penjelasan daftar tilik yang diterapkan melalui kajian mandiri dan verifikasi. v erifikasi. Pada saat ini juga dilakukan kesepakatan tentang jadwal dan operasional kegiatan penyeliaan
b. Kajian Mandiri ■ Pelaksanaan dengan daftar tilik tim dilakukan olehkajian bidan mandiri di wilayah kerjamenggunakan puskesmas. Bikor bersama puskesmas juga melakukan kajian mandiri terhadap program KIA dengan menggunakan daftar tilik yang ada. c. Verifikasi ■Verifikasi dilakukan oleh bikor puskesmas terhadap bidan di wilayah kerjanya dengan menggunakan daftar tilik yang telah diisi terlebih dahulu oleh bidan.
Lanjutan .............. ■ Bikor melakukan verifikasi untuk setiap komponen yang dianggapnya perlu diverifikasi kebenaran dan kelengkapan pengisiaannya. ■ Bikor puskesmas kemudian melakukan melakukan rekapitulasi hasil verifikasi untuk tiap fasilitas dan memberikan bimbingan untuk proses yang tidak memenuhi standar. Hal yang sama dilakukan pengelola program dinas kesehatan kabupaten/kota yang melakukan verifikasi ke puskesmas
Lanjutan ............ d. Pertemuan Bulanan ■Pertemuan bulanan membicarakan hasil verifikasi baik tingkat kepatuhan terhadap standar aupun item-item yang tidak mematuhi standar. Pada pertemuan ini juga dilakukan rencana tindak lanjut untuk mengatasi ketidakpatuhan. ■Tiap item dipilah, mana yang dapat dipenuhi oleh bidan, mana yang dapat diatasi oleh puskesmas dan mana item yang akan dipenuhi oleh dinas kesehatan kabupaten. Proses bimbingan yang bersifat fasilitatif juga dapat diberikan diberikan pada pertemuan bulanan ini.
Lanjutan ............ e. Upaya Peningkatan Mutu ■Berdasarkan temuan hasil dari penilaian daftar tilik, baik bikor di puskesmas maupun bidan di wilayah kerjanya membuat perencanaan mutu layanan. Hasil pencapaian dan peningkatan yang dilakukan akan dibicarakan pada pertemuan berkala periode berikutnya. ■Demikian secara berkelanjutan dilakukan kegiatan penyeliaan fasilitatif yang bertujuan untuk melakukan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan padaibu akhirnya akan memberikerja dampak menurunnya angka yang kematian dan anak diwilayah bikorpada puskesmas
Sumber data penyeliaan ■ Sumber data yang digunakan dalam kegiatan penyeliaan terutama komponen dari daftar tilik. Namun berbagai berbagai instrumen pemantauan dan evaluasi evaluasi internal dapat digunakan untuk peningkatan kualitas program seperti : 1 PWS-KIA (Perencanaan Wilayah Setempat- Kesehatan Ibu dan Anak) 2 Buku register kohort ibu, bayi, dan balita. 3 Pencatatan asuhan kebidanan pada : – Kartu/ status ibu (hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir) – Kartu/ status pemeriksaan kesehatan bayi. – Kartu/ status pelayanan KB. – Buku KIA – KMS (Kartu Menuju Sehat)
Monitoring ■ Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut. ■ Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagaimana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program (UNESCO).
■ Monitoring melacak kinerja yang nyata terhadap apa yang direncanakan dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. ■ Monitoring meliputi kegiatan pengumpulan dan analisis data tentang proses dan hasil dari pelaksanaan program atau kegiatan dan memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi. ■ Hasil monitoring akan memberikan umpan balik, apakah kegiatan dapat berjalan semestinya, ataukah terjadi adanya penyimpangan dari yang direncanakan, atau bahkan perencanaan yang tidak tepat oleh adanya perubahan lingkungan.
■ Hasil monitoring dipakai sebagai dasar tindakan manajemen, mulai dari penjaminan kegiatan tetap pada tracknya sampai pada tindakan koreksi atau penyesuaian. ■ Pengertian inilah yang dilmaksud sebagai pengendalian, sehingga sering pengendalian tidak dapat dipisahkan atau bahkan sulit dibedakan dengan monitoring itu sendiri. ■ Monitoring dan pengendalian adalah sebuah kesatuan kegiatan, yang sering juga disebut sebagai on-going evaluation atau former evaluation.
Fungsi monitoring dan pengendalian ■ Adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bila kemudian tindakan koreksi dilakukan maka fungsi pengendalian akan terlaksana secara lengkap. ■ Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah dapat dijadikan sebagai informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh manajer/stake holder (Pimpinan Puskesmas) untuk dasar pengambilan keputusan tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang sedang berjalan maupun kegiatan yang akan datang.
Tujuan monitoring dan pengendalian ■ Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yang mencakup standar input (waktu, biaya, SDM, tehnologi, prosedur dll). ■ Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pelaksanaan kegiatan atau program berkait, baik yang pada sedang berjalan maupun pengembangannya di masa mendatang.
Lanjutan .............. ■ Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari waktu ke waktu. ■ Informasi dari pengambilan hasil monitoring dan pengendalian dapat menjadi dasar keputusan yang tepat dan akuntabel, untuk menjamin pencapaian hasil/tujuan yang lebih baik, efektif dan lebih efisien dalam penggunaan sumberdaya . ■ Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindak lanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
Langkah-langkah monitoring dan pengendalian ■ Menetapkan standar dan indikator untuk menilai proses pelaksanaan program/ kegiatan. Standar biasa mencakup semua input yang digunakan (dana, meteri/bahan, cara atau metode, SDM, Prosedur, Tehnologi dll). ■ Mengumpulkan data dan melakukan investigasi kinerja (pengamatan) dari pelaksanaan kegiatan/ proses kegiatan yang dipilih untuk dibandingkan dengan standar/indikator (baik kualitatif maupun kuantitatif) yang telah ditentukan.
Lanjutan ............. ■ Mengamati perubahan lingkungan dan mengumpulkan data untuk pengkajian pengka jian pengaruh pengaruh lingkungan lingkungan tersebut tersebut terhadap terhadap kegiatan kegiatan yang sedang sedang dilaksanakan. ■ Pengolahan, analisis data dan sistesis hasil. Data yang dikumpulkan (termasuk perubahan lingkungan) diolah dan dianalisis untuk n. membuat penilai penilaian an dan kesimpulan kesimpulan tentang proses tentang pelaksanaan pelaksanaa n kegiatan. kegiata Hasil analisis dan kesimpulan akan digunakan lebih lanjut untuk perumusan rekomendasi tindak lanjut. ■ Pengambil keputusan melakukan tindakan (termasuk koreksi dn penyesesuai penyese suai kegiatan, kegiatan, maupun maupun perencanaan perencanaan ulang). ulang). ■ Menyampaikan semua hasil monitoring, pengendalian dan tindak lanjut kepada pihak yang berkepentingan sebagai wujud akuntabilitas dan
proses pengambilan pengambilan keputusan lebih lanjut lanjut
Kesimpulan ■ Monitoring, pengendalian dan evaluasi merupakan alat manajemen untuk memberikan informasi kepada pengambil keputusan program atau kegiatan.dan menunjukkan akuntabilatas ■ Evaluasi bukan pengganti monitoring dan pengendalian, demikian sebaliknya monitoring pengendalian tidak bisa menggantikan evaluasi. Datadan yang dihasilkan secara sistematis pada waktu kegiatan monitoring sangat menentukan keberhasilan evaluasi
Tugas ! ■ Pilihlah salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas anda (apa saja yang terkait dengan MDGs), yang paling anda anggap tidak berhasil. Buatlah rancangan monitoring dan pengendalian pada kegiatan yang anda pilih tersebut. Implementasikan rancangan yang telah anda buat tersebut, termasuk melakukan koreksi. Rancangan yang telah andatindakan buat akan dipaparkan dan didiskusikan pada pertemuan SELANJUTNYA
View more...
Comments