Suara, Gangguan Dan Terapi Suara

August 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Suara, Gangguan Dan Terapi Suara...

Description

 

  angguan Suara Oleh ANGGI RESINA PUTRI, S.Tr.MKM

 

review

 





Hyoid Bone : Fungsinya untuk membantu gerakan lidah dan dalam menelan. Epiglottis : fungsinya untuk membuka dan menutup saluran

pernafasan saat menelan dan bernafas Membran thyrohyoid : fungsinya menghubungkan tulang rawan tiroid pada tulang hyoid  Tulang rawan tiroid adalah struktur terbesar di laring. Hal ini terdiri dari dua potong tulang rawan hialin yang bertemu di depan dan tengah untuk membentuk keunggulan laring, atau jakun.  kartilago krikoid adalah berbentuk cincin dan merupakan satu-satunya cincin lengkap di seluruh saluran napas.  ligamen krikotiroid: Ligamentum krikotiroid median melampirkan kartilago krikoid ke kartilago tiroid.  Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi  jalan bagi udara dari dari leher ke bagian dada. Bentuknya sepe seperti rti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan 

keluar dari paru-paru.

 



Pada orang dewasa ukuran laring memiliki panjang sekitar 4,4 cm dan melintang

sepanjang 3,5 cm  Pada wanita, ukurannya lebih pendek kecuali ukuran lebar yang mendekati ukuran lakilaki.  Tulang rawan terbesar pada struktur laring itu disebut tiroid  Otot laring bisa dibagi menjadi 2: ◦ ◦

Otot ekstrinsik Otot intrinsik

 

Fungsi laring 1. 2. 3.

Biological Phonatory Emosional

 

Biological 

 

Laring adalah bagian dari saluran pernafasan atas. Adduksi Abduksi

 

Phonatory Laring menghasilkan pergetaran yang berfungsi untuk berbicara  Orang untuk menghasilkan suara yaitu oral



dan artikulator  Fitur linguistik seperti intonasi, stres vokal, prosodi, juga fungsi laring.

 

Emosional Suara bisa menyampaikan keadaan fisik dan emosional  Ketegangan laring dan struktur supra larynx



(faring, mandubula, lidah) dapat terjadi selama periode stress, kecemasan, atau sakit.

 

OTOT INTRINSIK LARIN OTOT

FUN SI

Crycothyroid

Penurunan jarak antara krikoid dan tiroid, meningkatkan  jarak antara tiroid dan arytenoids, dan memperpanjang pita suara

Poster Pos terior ior C Crico ricoary aryten tenoid oid ((PCA PCA))

Mem Memind indahk ahkan an ar arytte yttenoi noids ds ke po poste sterio riorr dan s seca ecara ra la later teral al atas krikoid, mengabduksi pita suara

Transverse Arytenoid

Bantuan dalam adduksi dan penekanan vocal fold

Oblique arytenoids

Membantu dalam adduksi pita suara

Late La tera rall C Cric ricoa oary ryte teno noid id )L )LCA CA))

Me Memb mban antu tu dal dalam am ad addu duksi ksi pit pita as sua uara ra;; m men enar arik ik aryt aryten enoid oids s anterior shortnes flip sementara mereka adduksi berputar di arytenoids secara medical untuk menekan proses vokal bersama-sama

Vokalis

Menarik proses vokal ke depan untuk aduksi pita suara sesak dalam lipatan adduksi

Thyroarytenoid

Membantu bagian lateral di adduksi pita suara yang lebih pendek dalam lipatan adduksi

Ventricular Aryepiglottic

Membantu dalam penutupan spinc

Thyroepiglottic

 

OTOT EKSTERINSIK LARIN 1.

SUPRAHYOID

OTOT

FUN SI

Digastric Mayor

- Anterior : pergerakan hyoid anterior dan posterior - Posterior: pergerakan hyoid posterior dan superior - Keduanya: vertikal superior dari hyoid

Mylohyoid mayor

Pergerakan hyoid anterior dan superior

Ganiohyoid minor

Pergerakan hyoid anterior dan superior

Stylohyoid minor

Pergerakan hyoid posterior

dan su erior  

2. INFRAHYOID

OTOT

FUN SI

Omohyoid mayor

Menggerakkan hyoid ke depan dan belakang

Sternohyoid mayor

Menggerakkan hyoid ke bawah

Sternotyroid minor

Menggerakkan hyoid ke bawah

Thyrohyoid

Mendekatkan tulang hyoid dan tiroid

 

Komponen dalam berbicara atau menghasilkan suara: 1. 2. 3.

Subglotis ( Sistem Trakeobronkial dan sistem paru) Glotis (pada tingkat pita suara) Supra-glotis (hipofaring, nasofaring, rongga mulut dan rongga hidung)

 



Proses Bicara tentunya tidak hanya sekedar aktifitas pita suara dan organ maksilofasial maksilofasial

saja, akan tetapi melibatkan seluruh organ tubuh.  Proses bicara merupakan fenomena fisiologi yang komplek dan beragam yang merupakan hasil dari berbagai organ tubuh antara lain encephalon, jaringan syaraf pusat dan otonom, sistem endokrin, otot halus serta otot lurik, dan bagian-bagian lain dari tubuh manusia

 

Vocal Fold

 

Produksi Suara

 

Suara 

Bunyi yang dihasilkan oleh laring dimana terjadi perubahan ujaran yang penuh makna untuk bicara dan produksi suara yang melibatkan sistem respirasi, fonasi, resonansi dan artikulasi

 

FREKUENSI 

Fundamental frequency (F0) – basic vibratory rate of the vocal folds (in Hertz ) ◦







Kindergarten girls and boys = 250 Hz Adult women = 180 – 220 Hz Adult men = 120 – 140 Hz

F0 relates to three characteristics: ◦



Panjang pita suara, massa, dan ketegangan Frekuensi fundamental berubah seiring bertambahnya usia, terutama antara kelahiran dan pubertas

 

INTENSITAS Biasanya berkaitan dengan Loudness  Berkaitan dengan dua fitur produksi vokal:







 Jumlah aliran udara udara dari paru-paru  Jumlah resistensi resistensi terhadap aliran udara udara oleh pita suara (yang berkontribusi pada perjalanan mereka, atau seberapa jauh pita suara bergerak dan kembali bersama)

Setiap

orang memiliki tingkat intensitas dasar yang mencirikan bicara percakapannya

 

Phonatory Quality Seberapa baik kedua pita suara bekerja bersama selama siklus getaran   Jika lipatan suara suara bekerj bekerja a secara simetris dan dan harmonis, suara itu menyenangkan dan jelas  kualitas fonatory akan terpengaruh Juga dipengaruhi oleh resonansi suara ke dalam 

rongga mulut dan hidung (mis., Kualitas suara hidung)

 

Sistem Produksi Suara Respiratory Sistem

Proses mengalirnya udara yang keluar dari paru-paru yang menghasilkan energi untuk memproduksi suara

Phonation Sistem

Proses melibatkan organ terdiri dari laring, dimana terdapat pita suara yang berfungsi untuk melakukan abduksi dan adduksi

Resonance and Articulation Sistem

Sistem ini digunakan dalam pembentukan suara dimana suara harus sesuai dengan bentuknya, yang akan diubah menjadi speech sound.

 

Breathing Support 1.

Clavicular

Memakai otot-otot leher dengan dorongan pernafasan yang sangat buruk. Bahu bergetar saat proses inhalasi dan bernafas dengan penuh

2.

Thoracic

usaha. Pola ini tidak efisien untuk berbicara Menggunakan otot-otot dada dan dapat mendorong pernafasan yang cukup untuk bicara. Dada melebar dan kontraksi pada proses inhalasi dan

3.

Diaphragmatic

ekshalasi. Pola ini paling sering digunakan dari 3 Breathing Support Penggunaan dada bagian bawah dan otot-otot perut, mendorong secara optimal untuk berbicara, pergerakan dada sangat sedikit, biasanya Pola dini digunakan untuk orang yang sudah terlatih

untuk orang yang sudah terlatih

 

Suara yang Baik 1.

2. 3. 4. 5.

Habitual pitch mendekati optimal pitch sesuai dengan usia, jenis kelamin, kultur Kekerasan yang cukup Infleksi nada dan kekerasan yang tepat. t epat. Adequat dan efisien breathing support Kualitas keseimbangan resonansi oral dan nasal yang baik.

 



 

Bunyi atau suara yang dikeluarkan mahluk hidup tentu saja melibatkan komponen seperti: Pitch Loudness

 

Quality Resonance

 

Konsep dasar

angguan Suara

Afonia : tidak ada sama sekali suara yang keluar  Disfonia : masih ada suara yang keluar namun ada beberapa masalah, menyangkut nada maupun intensitasnya, yang secara obyektif maupun subyektif yang disebabkan oleh gangguan fungsional maupun organik yang terletak di sentral maupun perifer.



   

 

Konsep Dasar Suara 

Bentuk rongga faring dan laring  Posisi lidah  Bentuk lidah Output  Kontak dengan palatum atau lidah Suara  Pembukaan bibir dan rahang  Sinus paranasal dan  Posisi Lidah di dalam ukuran rongga hidung rongga mulut Vokal  Kontak lidah dengan palatum  Pembukaan rahang dan  lidah Kontak lidah dengan gigi,

Vibrasi Lipatan Vokal

Speech

Konsonan



Produksi suara normal

Posisi Lidah 

Umur   Jenis kelamin  Intelegensi  neurologis



tepi alveolar dan palatum Bibir Sinus nasal dan paranasal

 

  angguan Suara 

Phonation (D.R Boone,problem: 1983:2) Masalah produksi suara  Voice Disorders : Suatu bentuk penyimpanga penyimpangan n nada, intensitas, kualitas atau penunjang dasar suara lainnya yang secara tetap terlibat dengan komunikasi, menarik perhatian (negatif), menjadikan pengujar atau penyimak tidak nyaman, atau tidak sesuai dengan usia, jenis kelamin atau mungkin juga budaya atau tingkat individu; bisa bersifat organik atau fungsional dan bisa jadi sebab dari kerusankan fungsi laring atau kerusakan resonansi. (L. Nicolosi et.al., 1989: 284)

 

Describing Vocal Fold Functioning 

Hipofungsi: lipatan vokal tidak berfungsi dan memiliki tekanan yang tidak memadai, 

 Breathiness or hoarseness, or no voice at all



Hyperfungs Hyperfungsi: i: lipatan vokal terlalu tegang dan menekan terlalu rapat Terlalu keras ◦





Too loud, too high, and/or too t oo strained Sometimes spasticity of the voice

Diplophonia : vokal menghasilkan dua nada yang berbeda secara bersamaan

 

Tipe 1.

2.

3.

4.

angguan Suara

Pitch : Gangguan suara pada nada yang berupa low pitch , high pitch , mono pitch dan faseltto . Loudness : gangguan suara pada kenyaringan yang berupa too low, too soft. Resonance : gangguan suara pada resonansi berupa hipernasality, hyponasality, mixed nasality, cul de sac Quality: gangguan pada kualitas yang berupa breathy, harshness, hoarshness.

 

Perceptual Evaluation ◦

Pitch Assessment: habitual pitch, whether pitch is optimal and appropriate, whether pitch is monopitch and appropriate for the patient’s culture



Loudness Assessment: harshness, hoarseness, breathiness, tension Resonance Assessment: hypernasality, hypernasality, hyponasality







Respiration Assessment: clavicular breathing, diaphragmatic-abdominal diaphragmatic-abdo minal breathing, thoracic breathing Phonation Assessment: MPT, s/z ratio

 

Terimakasih Selamat Belajar

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF