TUGAS KELOMPOK STUDI KASUS PERILAKU ORGANISASI BAB 2 – DASAR PERILAKU INDIVIDU
Ajie Nasrulfiddin Pua Note
I2A014052
Alphacino Junido Loilewen
I2A014053
Guruh Sugiharto
I2A014072
Hesti Eka Novianti
12A014074
Muhammad Praditina Safreza I2A014097
Magister Manajemen Universitas Mataram 2015
Studi Kasus Perilaku Organisasi Para Manajer yang Menggunakan Hukuman 1. Ada beberapa kondisi yang membenarkan penggunan hukuman, yaitu: a. Manajer memiliki tujuan yang jelas atas hukuman yang dilakukan b. Tujuan hukuman bersifat jangka pendek dan tempore, yaitu untuk menyelesaikan masalah pada saat itu saja c. Tujuan hukuman bersifat pemberian efek jera atau shock therapy, yaitu agar terjadi kesadaran secara spontan atas kesalahan yang dilakukan d. Kesalahan yang dilakukan sangat fatal, sehingga harus diambil tindakan tegas dan cepat agar tidak mempengaruhi kinerja karyawan yang lain. e. Penegasan positif atau langkah lainnya telah dilakukan, namun tidak menemukan hasil, sehingga jalan terakhir yang digunakan adalah hukuman 2. Kebanyakan manajer menggunakan hukuman. Tidak semua manajer selalu menggunakan hukuman dalam setiap kebijakan
yang
kepemimpinan
diambil. manajer
Hal
ini
tersebut,
sangat ada
tergantung
manajer
pada
yang
lebih
karakter senang
menggunakan penegasan positif seperti pemberian penghargaan (reward) saja, ada pula yang senang menggunakan penegasan negatif seperti pemberian hukuman (punishment) dan ada pula yang menggabungkan antara keduanya. Perilaku penggunaan hukuman oleh manajer ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi pekerjaan atau situasi yang ada pada organisasi tersebut. Budaya organisasi tertentu lebih senang menggunakan hukuman dan yang lain tidak. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor ekternal organisasi seperti peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemberian hukuman kepada kayarwan. Juga keberadaan serikat pekerja yang akan melindungi hak-hak setiap karyawan atas hukuman yang diberikan.
3. Ada beberapa aspek negatif dari penggunaan hukuman, yaitu:
1
a. Hanya bersifat sementara, perubahan perilaku ke arah positif hanya terjadi pada saat itu saja, tidak berkesinambungan b. Karyawan yang terkena hukuman akan memiliki tekanan batin yang selanjunya berpengaruh terhadap kinerjanyaP c. Penurunan tingkat kehadiran karyawan d. Peningkatan angka perputaran karyawan e. Terjadi reaksi negatif dari karyawan yang terkena hukuman f. Hubungan antara karyawan dan manajer menjadi kurang harmonis g. Memicu terjadi konflik baru di dalam organisasi h. Kepercayaan karyawan atas kepemimpinan manajer akan berkurang 4. Bekerja untuk atasan yang menggunakan hukuman. Saya pernah bekerja untuk atasan yang menggunakan hukuman, yaitu pemotongan gaji bagi karyawan yang terlambat datang ke kantor. Respon saya terhadap hukuman ini justru negatif, artinya hukuman tersebut tidak memotivasi saya untuk datang lebih awal atau tepat waktu ke kantor. Hal ini juga diperkuat dengan kondisi lingkungan yang ada, bahwa beberapa karyawan juga melakukan hal yang sama, yaitu datang terlambat. Para karyawan berpendapat bahwa pihak manajemen hanya melihat sebagian kecil saja dari indikator kinerja seorang karyawan, ada banyak indikator lainnya yang juga harus dipertimbangkan dalam kinerja karyawan seperti pencapaian target, penyelesaian tugas rutin dan penyelesaian masalah organisasi. Karyawan justru akan lebih bersemangat jika dijanjikan kenaikan gaji atas sejumlah prestasi atau kedisipilinan yang dapat diraih.
Sumber: Buku Perilaku Organisasi edisi 12 oleh Stephen P. Robbins
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.