Studi Kasus Hiperemesis Gravidarum
August 17, 2018 | Author: Bunga MP | Category: N/A
Short Description
Tujuan umum : Dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di RSUD Ciawi den...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mula mulaii seja sejak k kons konsep epsi si dan dan bera berakh khir ir samp sampai ai perm permul ulaa aan n pers persal alin inan an.. (Manuaba, 2008) Kehami Kehamilan lan adalah adalah fertil fertilisas isasii atau atau penyat penyatuan uan dari dari sperma spermatoz tozoa oa dan oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (!ar"ono, 2008) Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaa keadaan n ibu maupun maupun janin janin pada pada kehami kehamilan lan yang yang dihada dihadapi. pi. Kehami Kehamilan lan muda muda renta rentan n deng dengan an resik resiko, o, dint dintara arany nyaa terd terdiri iri dari dari abor abortu tus, s, mola mola hidatidosa, hidatidosa, kehamilan ektopik ektopik terganggu terganggu dan hiperemesis hiperemesis graidarum graidarum.. (!ar"ono, 200#) $iperemesis graidarum adalah mual muntah berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari % hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 200&) $ipe $ipere reme mesi siss
jara jarang ng
meny menyeb ebab abka kan n
kema kemati tian an,,
namu namun n
angk angkaa
keja kejadi dian anny nyaa masi masih h 'uku 'ukup p tingg tinggi. i. $amp $ampir ir 2 2 pasie pasien n hipe hipere reme mesis sis graidarum dira"at inap lebih dari & kali. *erkadang, kondisi hiperemesis yang yang terjad terjadii terus+m terus+mene enerus rus dan sulit sulit untuk untuk sembuh sembuh membua membuatt pasien pasien depresi. ada kasus+kasus ekstrim, ibu hamil bahkan dapat merasa ingin melakukan terminasi kehamilan. (- ndon Med /sso', 20&&) 20&&) /ngka kejadian hiperemesis hiperemesis graidarum graidarum memanglah memanglah tidak besar, besar, hany hanyaa berk berkisa isarr dari dari &000 &000 keha kehami mila lan, n, namu namun n apab apabil ilaa hipe hiperem remesi esiss graid graidaru arum m tidak tidak mendap mendapatk atkan an penatal penatalaks aksana anaan an dengan dengan segera segera akan akan berdampak buruk bagi bayi seperti terjadinya 13 dan berdampak buruk bagi ibu seperti terjadinya gangguan pada hati, jantung, otak, maupun ginjal. (- ndon Med /sso', 20&&) !etelah !etelah menget mengetahu ahuii angka angka kejadi kejadian an hiperem hiperemesis esis graid graidaru arum m dan mengetahui dampak yang akan terjadi akibat hiperemesis graidarum bagi
1
ibu dan janin, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan memberikan asuhan kepada pasien dengan hiperemesis graidarum.
1.2.
Tujuan
a. Tujua ujuan n Umum Umum
4apa 4apatt memb member erik ikan an asuh asuhan an kebi kebida dana nan n pada pada ibu ibu hami hamill deng dengan an hiperemesis hiperemesis graidarum graidarum tingkat di 3!14 5ia"i dengan standar yang berlaku. b.
Tujuan Khusus *ujuan *ujuan khusus dilakukannya asuhan ini yaitu6 1. 1ntuk mengetahui data subjektif pada 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia
Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat *ingkat &. 2. 1ntuk mengetahui data objektif pada 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia
Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat *ingkat &. 1ntuk dapat dapat menega menegakka kkan n analis analisaa pada pada 7y. 7y. usia usia 22 tahun tahun &0/0 3. 1ntuk 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis $iperemes is raidrum *ingkat &. 4. 1ntuk 1ntuk mengetahui mengetahui dan melaksanakan melaksanakan asuhan kebidanan pada 7y. 7y.
usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat &.
2
BAB II TINJAUAN TE!I
2.1
K"nse# Keham$lan 2.1.1 Pengert$an Keham$lan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (!ar"ono, 2008). Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki+laki dan oum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. iknjosastro (2008) Kehamilan
disimpulkan
sebagai
masa dimana "anita
memba"a embrio dalam tubuhnya yang dia"ali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan
fertilisasi
sampai lahirnya janin.
2.1.2 %akt"r !es$k" Pa&a Ibu Ham$l
bu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan9persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan9persalinan normal. :aktor resiko pada ibu hamil meliputi ri"ayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik yaitu ri"ayat keguguran, perdarahan pas'a kelahiran, lahir mati; bu hamil yang kurus9berat badan kurang; sudah memiliki anak atau lebih; jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun; bu menderita anemia atau kurang darah; perdarahan pada kehamilan ini; tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai; kelainan
3
letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal; ri"ayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi, asma dan lain+lain (!uririnah, 200erdistensi rahim =iasa terjadi pada kehamilan dengan hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan $5 tinggi dan mola hidatidosa. ada kehamilan ini, produksi hormon estrogen dan 'horioni' gonadotropin terlalu tinggi sehingga menyebabkan hiperemesis graidarum. b.
:aktor organik 6 1) Masuknya illi khorialis dalam sirkulasi maternal
ada kehamilan, dimana diduga terjadi inasi jaringan illi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, akan menimbulkan reaksi alergi, sehingga faktor alergi dapat menyebabkan hiperemesis graidarum. 2) erubahan metabolik akibat hamil 3esistensi yang menurun dari pihak ibu. '.
:aktor psikologis 6 $ubungan
faktor
psikologis
dengan
kejadian
hiperemesis
graidarum masih belum jelas. 7amun, beberapa kejadian di ba"ah ini diduga dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis graidarum, yaitu 6 &) 3umah tangga yang retak 2) $amil yang tidak diinginkan ?) takut terhadap kehamilan dan persalinan
6
) takut terhadap tanggung ja"ab sebagai ibu ) Kehilangan pekerjaan 4iduga kejadian di atas dapat menimbulkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
2.2.' Pat"+$s$"l"g$
/da yang menyatakan bah"a, perasaan mual dan muntah adalah akibat dari meningkatnya kadar hormon estrogen, oleh karena itu hiperemesis graidarum umunya terjadi pada trimester pertama. engaruh fisiologik hormon ini masih belum jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. $iperemesis graidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi
dan
tidak
imbangnya
elektrolit
dengan
alkalosis
hipokloremik. =elum jelas mengapa kejadian ini hanya terjadi pada sebagian ke'il "anita, namun faktor psikologis diperkirakan memiliki pengaruh paling utama disamping faktor hormonal. ada penderita yang sebelum hamil sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis graidarum yang lebih parah. $iperemesis
graidarum
dapat
mengakibatkan
'adangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton % asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan 'airan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga 'airan ekstraseluler dan plasma berkurang. 7atrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. !elain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
7
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi le"at ginjal menambah frekuensi muntah % muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. !elain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (!indroma Mallory+eiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal (!ar"ono, 200leh karena itu, pada pemeriksaan harus di'ari apakah terdapat abnormalitas tanda+tanda ital, seperti peningkatan frekuensi nadi (@&00 kali per menit), penurunan tekanan darah, kondisi subfebris, dan penurunan kesadaran. !elanjutnya dalam pemeriksaan fisik lengkap dapat di'ari tanda+tanda dehidrasi, tampak pu'at dan penurunan berat badan. $iperemesis graidarum yang berat juga dapat membuat pasien tidak dapat makan atau minum sama sekali, sehingga 'adangan karbohidrat dalam tubuh ibu akan habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi jaringan. /kibatnya, lemak akan dioksidasi. 7amun, lemak tidak dapat dioksidasi dengan sempurna dan terjadi penumpukan asam aseton+asetik, asam hidroksibutirik, dan aseton, sehingga menyebabkan ketosis. !alah satu gejalanya adalah bau aseton pada napas.
'. -enentukan Derajat H$#eremes$s )ra*$&arum $iperemesis graidarum dapat diklasifikasikan se'ara klinis
menjadi hiperemesis graidarum tingkat , dan . a. *ingkat $iperemesis graidarum tingkat ditandai oleh muntah yang terus+menerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum. *erdapat penurunan berat badan dan nyeri epigastrium. ertama+tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir beserta sedikit 'airan empedu, dan dapat keluar darah jika keluhan muntah terus berlanjut. :rekuensi nadi meningkat sampai &00 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. ada pemeriksaan fisik ditemukan mata 'ekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah urin. b.
*ingkat ada
hiperemesis
graidarum
tingkat
,
pasien
memuntahkan semua yang dimakan dan diminum, berat badan 'epat menurun, dan ada rasa haus yang hebat. :rekuensi nadi
9
berada pada rentang &00+&0 kali9menit dan tekanan darah sistolik kurang dari 80 mm$g. asien terlihat apatis, pu'at, lidah kotor, kadang ikterus, dan ditemukan aseton serta bilirubin dalam urin. '.
*ingkat $iperemesis graidarum tingkat sangat jarang terjadi. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari hiperemesis graidarum tingkat yang ditandai dengan muntah yang berkurang atau bahkan berhenti, tetapi kesadaran pasien menurun (delirium sampai koma). asien dapat mengalami ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung dan dalam urin ditemukan bilirubin dan protein.
,. Penegahan
rinsip pen'egahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis graidarum dengan 'ara (!ar"ono, 200ndan'entron 8mg9ml ?A& se'ara H + njeksi 3anitidine 2mg92ml ?A& se'ara H + Ianjut drip neurobion apabila labu pertama habis. >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital >bserasi intake dan output >bserasi tetesan infus Memberitahu ibu untuk tidak kha"atir atau 'emas terhadap kehamilannya Menganjurkan mengubah makan sehari % hari dengan makan dalam
jumlah ke'il tapi sering. #. Menganjurkan pada "aktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. 10. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. &&. Memberitahu ibu untuk istirahat yang 'ukup. 5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian
6 !elasa, 0< /pril 20&
aktu engkajian
6 08.00 =
*empat
6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A.
DATA 0UBJEKTI% Masih merasakan mual dan muntah, muntah C kali, masih merasakan nyeri
pada perut. !udah makan ? sendok bubur, biskuit dan minum & gelas teh manis hangat. !udah =/K dan belum =/=. B.
DATA BJEKTI% Keadaan 1mum Kesadaran *anda+tanda ital *ekanan 4arah 7adi ernapasan !uhu
6 !edang 6 5ompos mentis 6 #09B0 mm$g 6 &00F9menit 6 20F9menit 6 ?B,< G 5
emeriksan :isik
16
!'lera putih konjuntia merah muda dan tampak 'ekungan pada kelopak mata, bibir kering dan nyeri tekan pada epigastrium. Dkstremitas terpasang infus deAtrose dengan drip 7eurobion .
ANALI0A 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
raidarum D.
PENATALAK0ANAAN &. Menjelaskan hasil pemeriksaan 2. Visit dr.!> + 4eAtrose J 4rip 7eurobion & /mpul 20 tpm apabila 'airan sudah
?. . . B. bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital >bserasi intake dan output
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian
6 !elasa, 0< /pril 20&
aktu engkajian
6 &.00 =
*empat
6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A.
DATA 0UBJEKTI% Masih merasakan mual dan muntah, muntah C ? kali, nyeri pada perut sudah
berkurang. bu sudah makan sedikit sedikit tapi sering denagn bubur ayam dan biskuit. bu sudah =/K dan belum =/=. B.
DATA BJEKTI% Keadaan 1mum Kesadaran *anda+tanda ital *ekanan 4arah 7adi ernapasan !uhu
6 !edang 6 5ompos mentis 6 &&09/.
A. 0UBJEKTI%
ada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. ada kasus 7y. dengan hiperemesis graidarum ditemukan data subjektif yaitu klien mengatakan terakhir haid jatuh pada tanggal 02 :ebruari 20&, sehingga dapat diketahui bah"a usia kehamilan ibu saat dilakukan pengkajian adalah # minggu. $al ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bah"a hiperemesis graidarum biasa terjadi pada saat usia kehamilan muda yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormone estrogen dan hormone gonadotropine (!ar"ono, 200
View more...
Comments