Struktur Dan Fungsi Sistem Kardiovaskuler

November 8, 2017 | Author: Yefita Really'z | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Struktur Dan Fungsi Sistem Kardiovaskuler...

Description

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER A. Anatomi Jantung

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

Yefita Realisman Zebua

1. Letak anatomi dan ukuran jantung

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Dari beberapa referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm), lebar sekitar 3,5" (9cm)dan seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram. Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri. lihat gambar a dan b.

(a)

(b)

Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.

Yefita Realisman Zebua

2. Lapisan-lapisan Jantung o

Perikardium (lapisan Luar) Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan (lihat gb.3) yaitu Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal). Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot jantung atau epikardium. Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.

o

Miokardium lapisan miokardium yang merupakan lapisan fungsional jantung yang memungkinkan jantung bekerja sebagai pompa. Miokardium mempunyai sifat istimewa yaitu bekerja secara otonom (miogenik), durasi kontraksi lebih lama dari otot rangka dan mampu berkontraksi secara ritmik. Ketebalan lapisan miokardium pada setiap ruangan jantung berbeda-beda. Ventrikel kiri mempunyai lapisan miokardium yang paling tebal karena mempunyai beban lebih berat untuk memompa darah ke sirkulasi sistemik yang mempunyai tahanan aliran darah lebih besar. Gambar : Miokardium Yefita Realisman Zebua

Miokardium terdiri dari dua berkas otot yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel. Setiap serabut otot dipisahkan diskus interkalaris yang berfungsi mempercepat hantaran impuls pada setiap sel otot jantung. Antara sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel terdapat lubang yang dinamakan anoulus fibrosus yang merupakan tempat masuknya serabut internodal dari atrium ke ventrikel.

o Endokardium

Lapisan endokardium merupakan lapisan yang membentuk bagian dalam jantung dan merupakan lapisan endotel yang sangat licin untuk membantu aliran darah.

3. Katup – katup jantung

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel

Yefita Realisman Zebua

a. Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup. Gambar : Katub trikutrikuspidalis b. Katup pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis. c. Katup bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

d. Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri. 4. Pembuluh darah jantung (arteri koroner)

Yefita Realisman Zebua

Arteri koronaria adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik atau serabut pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrien ke otot jantung. Muara arteri koronaria ini terdapat di dalam sinus valsava dalam aorta, tepat di atas katup aorta. Sirkulasi koroner terdiri dari : arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar, arteri desendens anterior kiri dan arteri sirkumfleksa kiri. Arteri-arteri ini berjalan melingkari jantung dalam dua celah anatomi eksterna: sulkus atrioventrikularis, yang melingkari jantung di antara atrium dan ventrikel, dan sulkus interventrikularis, yang memisahkan kedua ventrikel Suplai darah miokardium berasal dari dua arteri koronaria yang berasal dari radiks aorta, yaitu: arteri coronaria dextra yang menyuplai sebagian besar ventrikel kanan berasal dari sinus anterior aorta. Ia mempunyai cabang r. marginalis yang mendarahi ventrikel dextra dan r. interventricularis posterior yang memperdarahi kedua ventrikel; arteri coronaria sinistra yang ukurannya lebih besar yang menyuplai sebagian besar ventrikel kiri berasal dari sinus aorta posterior. Ia mempunyai cabang r. interventricularis anterior yang memperdarahi ventrikel sinistra dextra et sinistra dan septum interventricularis dan r. circumflexus yang memperdarahi atrium sinistra dan ventrikel sinistra. Aliran darah koroner memiliki beberapa gambaran khusus: aliran fasik. Aliran darah koroner akan sangat berubah selama siklus jantung, terutama akibat tekanan jaringan yang tinggi selama sistol yang kira-kira mencapai 120 mmHg. Pembuluh darah yang dekat dengan endokardium ventrikel kiri akan “diperas” selama sistol karena fase ini tekanan ekstravaskuler(≈tekanan ventrikel kiri) melebihi tekanan di lumen arteri koronaria. Karena itu, suplai darah ke ventrikel kiri sebagian terbatas saat fase diastol. Sebaliknya, tekanan jaringan sistolik yang tinggi menekan darah keluar dari sinus koronaria dan vena-vena lain sehingga darah kebanyakan mengalir ke kanan selama fase sistol; adaptasi terhadap kebutuhan O2 umumnya dicapai melalui perubahan resistensi vascular. Kebutuhan O2 dari suatu organ meningkat ketika aktivitas fisik atau hipertensi; aliran darah koroner berhubungan erat dengan kebutuhan O2 di moikardium, jika suplai O2 tak lagi mengimbangi kebutuhan oksigen, misal pada frekuensi denyut jantung yang tinggi dengan periode sistol yang panjang atau pada atau pada obstruksi aterosklerotik arteri koronaria, akan terjadi insufisiensi koroner (hipoksia). (Silbernagle, 2007)

Gambar : arteri koroner

5. Pembuluh darah a. Pembuluh darah dari aorta sampai kapiler Yefita Realisman Zebua

o

Aorta Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.

o

Arteri a. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke

seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis. b. Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut lastik

sehingga dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol. c. Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot

sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor. d. Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah khusus yang disebut

vasa vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang disebut vasomotor. e. Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda, mulai yang besar yaitu aorta

kemudian bercabang menjadi arteri dan arteriola. f. dinding arteri tebal karena membawa darah dengan tekanan yang tinggi di

tubuh tidak berada di permukaan tetapi agak kedalam dibawah permukaan berwarna cenderung merah karena cenderung membawa darah yang mengandung oksigen kecuali arteri pulmonalis o

Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.

o

Arteriol Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.

Yefita Realisman Zebua

o

Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.

o

Vena Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik. Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps). Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi. Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa. Cara mengalirkan darah di vena agar bisa kembali kejantung

Yefita Realisman Zebua

Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler : Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang. Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung. Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu : Vena Cava Superior Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan. Vena Cava Inferior Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan. Sinus Conaria Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri. Trunkus Pulmonalis Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru. Vena Pulmonalis Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri. Aorta Asendens Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas. Aorta Desendens Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah. Ada beberapa jenis vena yang penting untuk materi Vena porta : vena yang port (mampir) terlebih dahulu di organ sebelum ke jantung Vena porta hepatica : vena dari usus ke hati : vena ini kaya makanan hasil penyerapan dari usus ( di tubuh kita dijumpai) Yefita Realisman Zebua

Vena porta renalis : vena dari tungkai belakang kaki pada katak mampir ke ginjal , baru ke jantung

b. Beda arteri dan vena o

Pembuluh Nadi atau arteri  Tempat Agak ke dalam  Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis  Aliran darah Berasal dari jantung  Denyut terasa  Katup Hanya disatu tempat dekat jantung  Bila ada luka Darah memancar keluar

Gambar : arteri o

Pembuluh Vena  Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis  Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)  Aliran darah Menuju jantung  Denyut tidak terasa  Katup Disepanjang pembuluh  Bila ada luka Darah Tidak memancar

Yefita Realisman Zebua

B. Sirkulasi sistemik,pulmonal dan koroner a. Sirkulasi Sistemik

Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima : o

Arteri Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis dan sebagian otot polos. Jaringan arteria ini terisi sekitar 15% dari volume total darah. Karena itu sistem arteria dianggap sebagai sirkuit yang rendah volumenya tetapi tinggi tekanannya. Karena sifat dan tekanan ini maka cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi.

o

Arteriola Dinding arteriola terdiri dari otot polos dengan sedikit serabut elastis yang sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi untuk mengatur aliran darah ke jaringan kapiler. Arteriola menjadi tempat resistensi utama aliran darah dari seluruh percabangan arteria. Akibatnya tekanan pada kapiler akan turun mendadak dan aliran berubah dari berdenyut menjadi aliran tenang, sehingga memudahkan pertukaran nutrient pada tingkat kapiler. Pada persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prekapiler yang berada di bawah pengaturan fisiologis yang cukup rumit.

o

Kapiler Dinding pembuluh kapiler sangat tipis, terdiri dari satu lapis sel endotel. Melalui membran yang tipis dan semipermeabel inilah nutrisi dan metabolit berdifusi dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasinya rendah.

o

Venula Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula terdapat sfingter postkapiler.

o

Vena Vena adalah saluran yang berdinding relative tipis dan berfungsi menyalurkan Yefita Realisman Zebua

darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah banyak dengan tekanan relatif rendah. Karena sifat aliran vena yang bertekanan rendah-bervolume tinggi, maka sistem vena disebut sistem kapasitas.. kira-kira 65% dari volume darah terdapat dalam sistem vena.

Proses Peredaran darah

Yefita Realisman Zebua

b. Sirkulasi Pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru Darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk dibuang melalui paru-paru ke atmosfer. Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri) melalui vena pulmonalis.

Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar adalah srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian aorta bercabang-cabang menjadi arteri-arteri yang lebih kecil yang tersebar ke seluruh tubuh. Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung (atrium kanan) melalui vena cava.

Yefita Realisman Zebua

Skema Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.

Darah dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta. Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola dan kapiler. Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui vena (pembuluh balik)

Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung. Secara fungsional pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi pulmonal dan pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi sistemik. Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Jantung dapat bekerja dengan cara memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang sangat istimewa. c. Sirkulasi Koroner

Yefita Realisman Zebua

Sirkulasi koroner berawal dari basis aorta asendens. Untuk menjamin pasokan darah ke jantung, arteri koroner memiliki banyak anastomosis. Hambatan pada sirkulasi koroner, apakah karena spame atau sumbatan, akan menimbulkan iskhemia miokardium sampai infark.

Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi otot jantung. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

Arteri Koronaria Arteri koronaria adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Muara arteri koronaria ini terdapat di dalam sinus valsava dalam aorta, tepat di atas katup aorta. Sirkulasi koroner terdiri dari : arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar, arteri desendens anterior kiri dan arteri sirkumfleksa kiri. Arteri-arteri ini berjalan melingkari jantung dalam dua celah anatomi eksterna: sulkus atrioventrikularis, yang melingkari jantung di antara atrium dan ventrikel, dan sulkus interventrikularis, yang memisahkan kedua ventrikel.

Yefita Realisman Zebua

C. Sistem konduksi dan Listrik jantung 1. Sistim konduksi Jantung a. Otomatisasi Listrik Jantung

Yefita Realisman Zebua

Yefita Realisman Zebua

b. Irama jantung

Yefita Realisman Zebua

Pada topik ini saya akan mencoba menjelaskan kembali tentang apa sih yang dimaksud dengan EKG normal dan macam-macam irama jantung yang sumber pacemakernya berasal dari SA node. Ada beberapa nama irama jantung yang dominan pacemekernya berasal SA node, dan anda harus mengenal dan memahami gambaran EKG yang menggambarkan irama jantung dengan pacemaker berasal dari SA node. Inilah nama-nama gambaran EKG atau irama jantung yang sumber pacemakernya berasal dari SA node adalah sebagai berikut : o

Normal Sinus Rhytm

o

Sinus Bradikardia

o

Sinus Takikardia

o

Sinus Sinus Aritmia Anda masih ingat bahwa ada 3 sumber pusat pacemaker alami yang dimiliki oleh jantung kita yaitu berasal dari SA node, AV node, Furkinje fiber. Ketiga sumber pacemaker alami jantung tersebut akan merefleksikan gambaran EKG yang satu sama lain akan berbeda. Untuk itu kita harus benar-benar memahami dan mengerti dalam mengidentifikasi dominan sumber pacemaker pada gambaran sebuah EKG. Salah satu kriteria normal EKG adalah sumber pacemakernya berasal dari SA node, maka dari itu anda tidak boleh ragu untuk memutuskan dalam menyimpulkan hasil analisa/interpretasi EKG untuk mengatakan aritmia/disritmia jika sumber pacemaker berasal selain dari SA node. Jadi keempat irama jantung diatas yang berasal dari SA node adalah normal EKG abu ?? Jawabnya tidak !! Kita hanya bisa mengatakan Normal Sinus Rhytm sebagai parameter normal EKG. Sedangkan ketiga nama lainya bisa normal dan tidak normal karena ketiga nama tersebut merefleksikan gambaran EKG akibat pengaruh atau reaksi/respon dari tubuh kita. Untuk itu saya akan menjelaskan satu persatu gambaran EKG yang sumber pacemakernya berasal dari SA node. 1. Normal Sinus Rhtm

Untuk menentukan sumber utama pacemaker berasal dari mana adalah dengan membuat rekaman EKG strip panjang yang diambil salah satu EKG 12 lead yang dianggap jelas morfologi gelombangnya. Tapi biasanya semua dokter atau semua interpreter EKG akan memilih dan membuat panjang EKG strip yang diambil dari lead II dan V1. Menurut saya ambilah rekaman strip panjang dari lead yang

Yefita Realisman Zebua

mempunyai morfologi gelombang yang bagus dan jelas, tapi prioritaskan kita ambil dari lead II dan V1. Setelah itu kita identifikasi morfologi gelombang P antara beat yang satu dengan beat yang lainnya dalam lead panjang yang kita ambil. Tentunya gelombang yang berasal dari SA node akan mempunyai bentuk/ukuran gelombang P dan PP interval dari beat ke beat akan sama. Gelombang yang berasal dari SA node akan mengeluarkan impuls berkisar antara 60 sampai 100 x/menit, bagaimana cara menghitungnya? Penghitungannya sama dengan cara menghitung frekfensi jantung umumnya. Tapi untuk menghitung impuls atau frekfensi dari SA node atau atrial adalah dengan menghitung PP intervalnya. Baik pada lead panjang yang kita pilih maupun pada semua 12 lead yang kita jaraknya sama, sehingga akan membentuk irama jantung yang teratur. Pada saat membaca EKG 12 lead dengan gambaran EKG normal sinus rhytm, kita harus menemukan gelombang P akan selalu berdefleksi positip di lead II dan akan selalu berdefleksi negatif di lead aVR. Kecuali terdapat 2 kemungkinan yaitu kesalahan penempatan elektroda dan EKG dextrocardia atau posisi jantung bergeser ke kanan. Normal Sinus Rhytm adalah gambaran murni EKG normal tanpa adanya intervensi subtansi lain yang mempengaruhinya.

2. Sinus Bradikardia

Yang membedakan antara sinus bradikardi dengan normal sinus rhytm adalah Frekfensi jantungnya. Pada sinus bradikardia frekfensi jantungya kurang dari 60 x/menit, sedangkan ciri yang lainya persis sama dengan normal sinus rhytm. Seringkali kita menemukan pasien dengan frekfensi jantung yang kurang dari 60 x/menit dan bahkan kurang dari 50 x/menit tanpa ada keluhan yang berarti, ini biasanya kita temukan pada jantung olah ragawan atau orang yang melakukan kegiatan olah raga yang teratur seperti para atlit. Jadi siapapun orangnya yang melakukan olah raga secara teratur dan benar, akan didapatkan frekfensi jantung yang kurang dari 60 atau bahkan kurang dari 50 x/menit tanpa adanya keluhan. Yefita Realisman Zebua

Frekfensi jantung yang kurang dari 60 x/menit juga bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti obat-obatan (digoxin, beta blockers, calcium channel blockers) dan biasanya terjadi setelah pasca serangan jantung dan stroke. Jadi kita hanya melakukan intervensi pada pasien dengan frekfensi jantung yang kurang dari 60 x/menit apabila si pasien mengalami gejala-gejala yang menganggu haemodinaik pasien. Untuk itu kita tidak boleh memutuskan hasil analisa EKG hanya dengan melihat EKG saja tanpa mempertimbangkan keadaan klinis pasien maupun riwayat kesehatan pasien. Ingat !!! jangan obati EKG tapi obati klinis pasiennya.

3. Sinus Takikardia

Seperti halnya dengan sinus bradikardia, hanya satu yang membedakan antara sinus takikardia dengan normal sinus rhytm yaitu frekfensi jantungnya. Pada sinus takikardia, frekfensi jantungnya lebih dari 100 x/menit. Ada batas atasnya abu? Saya tidak mengatakan ada atau tidak adanya batasan atas (upper limit) untuk sinus takikardia, semuanya kita jawab pada prakteknya nanti. Kalau kita batasi upper limitnya seperti yang tertulis pada buku-buku EKG dengan batasan antara 100 - 150 x/menit, saya akan balik tanya dengan beberapa pertanyaan. Apakah anda akan masih mengatakan sinus takikardi jika menemukan frekfensi jantung lebih dari 100 x/menit dan kurang dari 150 x/menit, walaupun morfologi gelombang P nya tidak sama dari beat to beat? Anda yakin gelombang Pnya berasal dari SA node?? Peningkatan frekfensi jantung pada pasien dengan sinus takikardia biasanya terjadi oleh adanya respon fisiologi dari tubuh terhadap suatu keadaan yang menggangu hemostasis tubuh. Dari sekian banyak penyebab frekfensi jantung melebihi 100 x/menit pada kasus sinus takikardia, kita mengenal beberapa keadaan yang harus kita tahu seperti : o

Keadaan normal respon : sehabis melakukan aktivitas, kesakitan, demam, stress dan cemas.

o

Hypovolemik

o

Anemia

o

Obat-obatan

Yefita Realisman Zebua

o

Gagal jantung

o

Perdarahan

o

Emboli pulmonal dan Distress pernapasan

o

Sepsis

o

Perikarditis

o

Dll

Jadi kita tidak boleh serta merta melakukan intervensi untuk menurunkan frekfensi jantungnya.

4. Sinus Aritmia

Untuk membedakan sinus aritmia dengan normal sinus rhytm dan sinus bradikardia adalah pada sinus aritmia iramanya tidak teratur yang disebabkan oleh pengaruh pernapasan, baik inspirasi maupun ekspirasi. Biasanya kita akan menemukan pada anak ABG atau anak-anak yang masih muda.

Didalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik, jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus, yaitu sebagai berikut : Otomatisasi : kemampuan menghasilkan impuls secara spontan Ritmisasi : pembangkitan impuls yang teratur

Yefita Realisman Zebua

Konduktifitas : kemampuan untuk menyalurkan impuls Daya rangsang : kemampuan untuk menanggapi stimulasi

Berdasarkan sifat-sifat tersebut diatas, maka secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui system hantar untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls dimaulai dari nodus SA, nodus AV, sampai keserabut purkinje. Alur Listrik jantung SA Node SIMPUL/NODUS SINO-ATRIAL (SA) Simpul Sino-Atrial (SA) merupakan kepingan berbentuk sabit dari otot yang mengalami spesialisasi dengan lebar kira-kira 3 mm dan panjang 1 cm, simpul ini terletak pada dinding posterior atrium kanan tepat dibawah dan medial terhadap muara vena kava superior, serabut-serabut simpul ini masing-masing bergaris tengah 3 – 5 mikron, berbeda dengan serabut otot atrium sekitarnya yang bergaris tengah 15-20 mikron. Tetapi, serabut SA berhubungan langsung dengan serabut atrium sehingga setiap potensial alksi yang mulai pada simpul SA segera menyebar keatrium Disebut pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran listrik impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. Pada keadaan normal, impuls yang dikeluarkan frekuensinya 60-100 kali/menit. Respon dari impuls SA memberikan dampak pada aktifitas atrium. SA node dapat menghasilkan impuls karena adanya sel-sel pacemaker yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Irama otomatis serabut sinoatrial. Sebagian terbesar serabut jantung mempunyai kemampuan eksitasi sendiri suatu proses yang dapat menyebabkan berirama otomatis. Ini terutama terjadi pada serabut-serabut system penghantar peroses jantung. Bagian system ini yang terutama menunjukkan eksitasi sendiri adalah serabut simpul SA. Berdasarkan alasan ini simpul SA biasanya mengatur kecepatan denyut seluruh jantung. Serabut SA sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu hanya mempunyai potensial membrane istirahat dari 55 – 60 mvolt, dibandingkan dengan 85-95 mvolt pada sebagian terbesar serabut lainnya, potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah ditembus oleh ion natrium. Kebocoran natrium ini juga yang menyebabkan eksitasi sendiri dari serabut SA. LINTASAN INTERNODAL KESELURUH ATRIUM

DAN

PENGHANTARAN

IMPULS

JANTUNG

Yefita Realisman Zebua

Ujung serabut simpul SA bersatu dengan serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan potensial aksi yang berasal dari simpul SA berjalan keluar, masuk serabut tersebut. Dengan jalan ini, potensial aksi menyebar keseluruh masa otot atrium dan akhirnya juga kesimpul AV. Kecepatan penghantaran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter/detik. Tetapi penghantaran sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium, sebagian diantaranya berjalan langsung dari simpul SA kesimpul AV dan menghantarkan impuls jantung dengan kecepatan sekitar 0,45-0,6 meter/detik. Lintasan ini yang dinamakan lintasan intermodal. AV Node SIMPUL/NODUS ATRIOVENTRIKULAR (AV) : Letaknya didalam dinding septum (sekat) atrium sebelah kanan tepat diatas katup trikuspidalis dekat muara sinus koronarius, serabut simpul AV bila tidak dirangsang oleh suatu sumber dari luar ,mengeluarkan impuls dengan kecepatan berirama intrinsic 40 – 60 kali/menit. AV node mempunyai dua fungsi penting sebagai berikut : -

Impuls jantung ditahan disini selama 0,1 atau 100 ml/detik, untuk memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi

-

Mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel.

Penundaan penghantaran pada simpul AV, system penghantaran diatur sedemikian rupa sehingga impuls jantung tidak berjalan dari atrium ke ventrikel terlalu cepat, ini member peluang bagi atrium untuk mengosongkan isinya kedalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel mulai. Terutama simpul AV dan serabut penghantar penyertanya bahwa penundaan penghantaran impuls ini dari atrium ke ventrikel.

BUNDLE HIS Berfungsi

menghantarkan

impuls

dari

nodus

AV

ke

sistem

bundle

branch

BUNDLE BRANCH Bundle Branch Merupakan lanjutan dari bundle of his yang bercabang menjadi dua bagian berikut : -

Right bundle branch ( RBB/ cabang kanan ), mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan

-

Leaft bundle branch ( LBB/ cabang kiri ), yang terbagi dua yaitu :

Yefita Realisman Zebua

Deviasi kebelakang (left posterior vesicle) menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian posterior dan inferior Deviasi kedepan (left anterior vesicle) menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian anterior dan superior.

SISTEM PURKINJE Merupakan bagian ujung dari bundle branch. Menghantarkan atau mengirimkan impuls menuju lapisan subendokard pada kedua ventrikel, sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. Serabut purkinje yang meninggalkan simpul AV melalui berkas AV dan amsuk kedalam ventrikel mempunyai sifat-sifat fungsional yang sangat berlawanan dengan sifat-sifat fungsional serabut simpul AV, serabut purkinje mengeluarkan impuls dengan kecepatan antara 20 – 40 kali/menit, serabut ini merupakan serabut yang sangat besar, bahkan lebih besar dari pada serabut otot ventrikel normal, dan serabut ini menghantarkan impuls dengan kecepatan 1,5 – 4 meter/detik, suatu kecepatan sekitar 6 kali kecepatan dalam otot jantung biasanya dan 150 kali kecepatan dalam serabut sambungan. Hal ini memungkinkanpenghantaran impuls jantung yang sangat cepat keseluruh system ventrikel. Distribusi serabut-serabut purkinje didalam ventrikel. Serabut purkinje, setelah berasal dari dalam simpul AV, membentuk berkas AV, yang kemudian menyusup melalui jaringan fibrosa diantara katup-katup jantung dan kemudian kedalam system ventrikel. Berkas AV hamper segera membagi diri kedalam cabang-cabang berkas kanan dan kiri yang terletak di bawah endokardium sisi septum masing-masing. Tiap-tiao cabang ini berjalan kebawah menuju apeks ventrikel masing-masing, tetapi kemudian membagi menjadi cabangcabang kecil dantersebar di sekitar tiap-tiap ruang ventrikel dan akhirnya kembali kedasar jantung sepanjang dinding lateral. Serabut Purkinje terminal menenbus massa otot untuk berakhir pada serabut otot. Dari saat inpuls jantung pertama-tama memasuki berkas AV sampai ia mencapai ujung serabut purkinje, waktu total yang berlalu hanya 0,03 detik. Jadi, sekali suatu inpuls jantung memasuki system purkinje, ia menyebar hamper dengan segera

Yefita Realisman Zebua

keseleruh

permukaan

endokardium

otot

ventrikel.

D. Faktor – faktor Penentu Kerja Jantung

Fungsi jantung dipengaruhi oleh 4 faktor Utama yang saling berkaitan dalam menentukan stroke volume (SV)/isi sekuncup/jumlah darah yang dipompakan sekali kontraksi jantung, yakni : a. Beban Awal (preload)

Preload adalah Derajat peregangan serabut miokardium segera sebelum kontrakasi. Peregangan serabut miokardium bergantung pada volume darah yang meregangkan ventrikel pada akhir diastolik. Berhubungan dengan panajng otot jantung, regangan dan volume. Semakin regang serabut otot jantung pada batas tertentu semakin kuat kontraksi. Faktor penentu beban awal (preload) adalah 1.

Insufisiensi mitral beban awal

2.

Stenosis mitra beban awal

3.

volume sirkulasi

4.

Obat-obatan : vasokontriktor , vasodilator

Yefita Realisman Zebua

Isi sekuncup : Jumlah darah yang dipompakan jantung kedalam aorta setiap denyut jantung (sama dengan SV). b. Beban Akhir

Beban akhir adalah Tahanan yang harus dihadapi saat darah keluar dari ventrikel kiri. Beban untuk membuka katup aorta dan mendorong darah selama fase sistolik. Systemic vascular resistance (SVR) Faktor penentu beban akhirr: 1. Stenosis aorta meningkatkan beban akhir 2. Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir

3. Hipertensi meningkatkan beban akhir 4. Obat-obatan.

E. Tekanan Darah, Mean Atrial pressure dan cardiac output a. Tekanan darah

Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Yefita Realisman Zebua

Sistol atau tekanan sitolik adalah tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh à normal ≤130 mmHg. Diastol atau tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel ànormal ≤90mmHg. Cara menulis TD : 110/80 mmHg

Faktor yang mempengaruhi tekanan darah : o

Curah jantung Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).

o

Tekanan Perifer terhadap tekanan darah Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu o

Visikositas darah (kekentalan)

Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas : pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang. Yefita Realisman Zebua

o

Panjang pembuluh Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran darah.

o Diameter pembuluh

Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya o Jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada fase dilatasi, maka aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat. Tekanan darah akan turun. o Jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada vasokontriksi, maka tahahan terhadap aliran akan meningkatenambelas kalip lipat dan tekanan darah akan naik. Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat adri perubahan radius pembuluh darah

b. Mekanisme Hormon yang berkaitan dengan TD 1. Hormon Adrenalin/Epinefrin Hormon ini secara umum berfungsi : a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. b. Memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dll.

Secara khusus hormon ini berfungsi :

Yefita Realisman Zebua

a. Memacu aktivitas cor/jantung. b. Menaikkan tekanan darah. c. Mengerutkan otot polos pada arteri. d. Mengendurkan otot polos bronchiolus e. Mempercepat glikolisis. f. Pengeluaran keringat dingin. g. Rasa keterkejutan/shock. h. Mengatur metabolisme glukosa saat stress. i. Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :  Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.  Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.  Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak.  Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis. j. Mencegah efek penuaan dini. k. Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker payudara, kanker ovarium dan osteoporosis.

Hiposekresi : Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada hiposekresi Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison. 2. Hormon Aldosterone Berfungsi : a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren. b. Membuang kelebihan Kalium. 3. Hormon Angiotensin I & II Untuk membantu mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh termasuk untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah yang Yefita Realisman Zebua

normal, ada sel khusus yang disebut dengan sel juxtaglomerulus. Sel juxtaglomerulus ada di dekat glomerulus dan mensekresikan enzim yang bernama renin. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Ketika aliran darah ke glomerulus menurun, sel juxtaglomerulus akan mensekresikan renin ke dalam aliran darah menuju hepar. Di dalam hepar, renin akan mengubah angiotensinogen menjadi agiotensin I. Lalu angiotensin I akan menuju paru-paru, dan dikonversi menjadi angiotensin II. Selanjutnya angiotensin menuju kelenjar adrenal untuk menstimulasi kelenjar adrenal untuk memproduksi aldosteron. Angiotensin II menyebabkan vasokonstriksi perifer dan menstimulasi produksi aldosteron. Keduanya akan menigkatkan tekanan darah. Jika tekanan darah telah normal kembali, tubuh akan berhenti mensekresi renin, serta siklus renin-angiotensin-aldosteron akan berhenti pula. c. Hubungan Na+ dengan TD

Natrium adalah kation utama dalam cairan extraseluler konsentrasi serum normal adalah 136 sampai 145 mEg / L, Natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut dan keseimbangan asam basa tubuh serta berperan dalam transfusi saraf dan kontraksi otot.Perpindahan air diantara cairan ekstraseluler dan intraseluler ditentukan oleh kekuatan osmotik. Osmosis adalah perpindahan air menembus membran semipermiabel ke arah yang mempunyai konsentrasi partikel tak berdifusinya lebih tinggi. Natrium klorida pada cairan ekstraseluler dan kalium dengan zat ± zat organik pada cairan intraseluler, adalah zat ± zat terlarut yang tidak dapat menembus dan sangat berperan dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi membran.Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorpsi terutama di usus halus. Mekanisme penngaturan keseimbangan volume pertama ± tama tergantung pada perubahan volume sirkulasi efektif. Volume sirkulasi efektif adalah bagian dari volume cairan ekstraseluler pada ruang vaskular yang melakukan perfusi aktif pada jaringan. Pada orang sehat volume cairan ekstraseluler umumnya berubah ± ubah sesuai dengan sirkulasi efektifnya dan berbanding secara proporsional dengan natrium tubuh total. Natrium diabsorpsi secara aktif setelah itu dibawa oleh alirandarah ke ginjal, disini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan Na yang jumlahnya mencapai 90-99 % dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran urin ini diatur oleh hormon aldosteron yng dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar Na darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengasorpsi Na kembali. Jumlah Na dalam urin Yefita Realisman Zebua

tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah. Garam dapat memperburuk hipertensi pada orang secara genetik sensitif terhadap natrium, misalnya seperti: orang Afrika-Amerika, lansia, dan orang hipertensi atau diabetes. Asosiasi jantung Amerika menganjurkan setiap orang untuk membatasi asupan garam tidak lebih dari 6 gram per hari.Pada populasi dengan asupan natrium lebih dari 6 gram per hari, tekanan darahnya meningkat lebih cepat dengan meningkatnya usia, serta kejadian hipertensi lebih sering ditemukan. Hubungan antara retriksi garam dan pencegahan hipertensi masih belum jelas. Namun berdasarkan studi epidemiologi diketahui terjadi kenaikan tekanan darah ketika asupan garam ditambah.

Mean Atrial Pressure Mean Atrial pressure adalah tekanan arteri rata-rata yang istilahnya digunakan dalam pengobatan untuk menggambarkan rata-rata tekanan darah dalam diri seseorang. Cara perhitungan MAP

Atau MAP = ( CO x SVR ) + CVP

Keterangan : CO adalah output jantung SVR adalah resistensi pembuluh darah sistemik

Keterangan : TPO = total perfusi otak ( 60-100) TIK : tekanan Intra Kranial (15-20 mmhg) CVP adalah tekanan darah sentral dan biasanya cukup kecil untuk diabaikan dalam formula ini

Yefita Realisman Zebua

Cardiac Output ( 5 – 6 L ) Cardiac output adalah volume darah yang dipompa jantung, khususnya oleh kiri atau kanan ventrikel dalam waktu 1 menit. CO = SV x HR adalah rumus untuk menghitung Tekanan Afterload Keterangan : SV : Stroke Volume HR : Heart Rate CO : Cardiac Output Cara menghitung CO adalah

Dimana : Co

= curah jantung ( cardiack output

MABP = Tekanan darah arteri rata – rata ( mean arterial blood pressure ) TPR

= Reseistensi perifer total (total peripheral resistance)

Normal CO pada orang dewasa adalah 5 L/menit Hubungan CO dengan kebutuhan metabolisme adalah Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung sebagai pompa darah untuk memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena gangguan primer otot jantung atau beban jantung yang berlebihan atau kombinasi keduanya. Untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, jantung yang bertindak sebagai pompa sentral akan memompa darah untuk menghantarkan bahan-bahan metabolisme yang diperlukan ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Beban jantung yang berlebihan pada preload atau beban volume terjadi pada defek dengan pirau kiri ke kanan, regurgitasi katup, atau fistula arteriovena. Sedangkan beban yang berlebihan pada afterload atau beban tekanan terjadi pada obstruksi jalan keluar jantung, misalnya stenosis aorta, stenosis pulmonal atau koarktasio aorta.Gagal jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang sangat sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan dan gejala sangat bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan akibat Yefita Realisman Zebua

penyakit lain di luar jantung.Gagal jantung yang merupakan ketidakmampuan jantung mempertahankan curah jantung (cardiac output=CO) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Penurunan CO mengakibatkan volume darah yang efektif berkurang.Untuk mempertahankan fungsi sirkulasi yang adekuat, maka di dalam tubuh terjadi suatu refleks homeostasis atau mekanisme kompensasi melalui perubahan-perubahan neurohumoral, dilatasi ventrikel dan mekanisme Frank-Starling. Dengan demikian manifestasi klinik gagal jantung terdiri dari berbagai respon hemodinamik, renal, neural dan hormonal yang tidak normal. Salah satu respon hemodinamik yang tidak normal adalah peningkatan tekanan pengisian (filling pressure) dari jantung atau preload.Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik di mana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah pertama, definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolisme tubuh, dan kedua, penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara keseluruhan.Istilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi miokardium; gagal miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung, tetapi mekanisme kompensatorik sirkulasi dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan menjadi gagal jantung dalam fungsi pompanya.Gagal jantung merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai dan menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas utama baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. F. Konsumsi Oksigen Jantung

Oksigen di ikat oleh Hb adalah 1,34 gram. Secara morfologi otot jantung sama dengan otot rangka, tetapi berbeda persyarafannya. Pada keadaan suplai O2 cukup, misalnya pada olahraga/exercise aerob, cukup waktu oksigen untuk sampai ke otot. Sumber energi untuk kontraksi terutama diperoleh dari glikogen otot dan glukosa darah. Proses yang terjadi adalah glikolisis aerob, berlanjut dengan siklus TCA (asam trikarboksilat) dan juga fosforilasi oksidatif. Osidasi glukosa melalui glikolisis dan TCA menghasilkan elektron dan proton yang kemudian dioksidasi melalui rantai pernapasan melalui fosforilasi oksidatif dihasilkan ATP, rangka karbon menjadi CO2 dan electron ditangkap O2 menghasilkan H2O. Bila suplai O2 ¯, perlu energi dalam waktu singkat. Tidak cukup waktu untuk oksigen sampai ke otot. Otot rangka akan mengambil sumber energi yang ada di otot sendiri, dari glikogen. Karena oksidasi otot tidak dapat terjadi di dalam mitokondria, maka yang terjadi adalah glikolisis anaerob dan dihasilkan laktat + ATP Pada keadaan istirahat laktat akan diubah kembali menjadi glukosa di hati melalui glukoneogenesis. Glukosa berdifusi keluar dari hati ditangkap oleh otot rangka dan diubah kembali menjadi glikogen melalui glikogenesis.

Yefita Realisman Zebua

Otot jantung – struktur otot lurik ~ otot rangka Otot jantung berbeda dengan otot rangka – otot jantung berkontraksi terus menerus sepanjang hayat. Persyarafan otot jantung adalah syaraf otonom. Karena itu keperluan ATP sangat untuk kontraksi® metabolisme aerobik . Untuk keperluan energi otot jantung sangat membutuhkan aliran darah dan sangat bergantung pada glukosa dan asam lemak darah. Untuk sekali denyut jantung – diperlukan 2 % dari total produksi ATP sel otot jantung. Bila otot jantung tidak dapat memproduksi lagi ATP – seluruh ATP akan dipakai dalam waktu < 1 menit. Oleh karena keperluan ATP yang sangat – otot jantung bergantung pada metabolisme aerobik (glikolisis aerob, b-oksidasi asam lemak) yang berlanjut dengan fosforilasi oksidatif melalui rantai transport elektron di dalam mitokondria untuk menghasilkan ATP. Kalo metabolisme aerob pasti berlangsung fosforilasi oksidatif di membrane dalam mitokondria melalui proses transport elektron, baru dihasilkan ATP. Bahan bakar untuk kontraksi sel otot jantung: a. Asam lemak darah (60 – 80 %) – melalui b-oksidasi ® asetil KoA ® daur TCA ® fosforilasi oksidatif ® ATP Setelah daur TCA berlangsung, elektron dan proton yang dihasilkan masuk ke transport elektron, lalu mengalir di transport elektron. Pada saat mengalir terjadi gradient elektrokimia yang digunakan untuk fosforilasi ADP menjadi ATP. ATP terbentuk dan elektronnya ditangkap oleh oksigen menjadi air. b. Glukosa darah ( 20 – 40 %) – melalui glikolisis (aerob), mengubah glukosa menjadi piruvat, terjadi di sitosol ® asetil KoA ® daur TCA ® fosforilasi oksidatif ® ATP Kontraktibilitas sel otot jantung, total energinya bergantung pada suplai O2 dan bahan bakar dari arteri koronaria. Bila suplai O2 atau pO2 ¯, jumlah ATP tidak mencukupi, sel otot jantung beralih ke metabolisme anaerob. Metabolisme glukosa, glikolisisnya bisa aerob dan anaerob, sedangkan asam lemak dan protein ga bisa, harus ada oksigen. Pada serangan jantung yang disebabkan sumbatan arteri koroner, suplai O2 dan bahan bakar terputus yang dapat meyebabkan kematian otot jantung atau disebut infark ( Myocardial infarction, MCI) 3. Keperluan energi yang tinggi dari otot jantung didukung oleh struktur jaringannya a.

>> mengikat O2 dalam otot jantung – mentransportnya◊ mioglobin ke mitokondria. mengikat oksigen di darah, neuroglobin adanya di saraf, dan sitoglobin adanya di seluruh jaringan.◊ Kalo haemoglobin

b.

>> mitokondria (> 50 % vol otot jantung ), >> mengandung enzim o

enzim untuk b-oksidasi asam lemak untuk pembentukan keratin fosfat yang merupakan sumber◊ - kreatin kinase energy. Pada awal kontraksi yang pertama dipecah adalah keratin fosfat, baru glikogen, baru sumber dari darah.

o

enzim untuk daur TCA Yefita Realisman Zebua

o

enzim rantai transport elektron pembentukan ATP◊ - ATP sintase mengangkut ATP dari dalam mitokondria keluar, bertukar dengan ADP.◊ - ADP-ATP translokase Lensa mata tidak terdapat mitokondria karena itu bersifat anaerob. Pada keadaan normoksia, asam lemak darah merupakan substrat utama untuk metabolisme energi otot jantung. Karena pada keadaan aerob, 1 molekul asam lemak, cadangan dalam tubuh kita biasanya dalam bentuk kretamitin (maaf dicek lagi ya di rekaman, saya dengernya kretamitin udah diulang2) sehingga oksidasi dari 1 molekul asam parmitat menghasilkan 123 ATP (ini juga dicek lagi). Sedangkan untuk glukosa dihasilkan 38 ATP. Ketersediaan asam lemak darah menghambat penggunaan glukosa sebagai sumber energi karena asam lemak menghambat enzim piruvat dehidrogenase (PDH) dari jalur glikolisis. Pada keadaan hipoksia/anoksia, oksidasi asam lemak terganggu sehingga asam lemak darah dan glikolisis anaerob me

GLIKOLISIS Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa. Berlangsung di sitosol semua sel. Dapat berlangsung paada keadaan aerob maupun anaerob. Pada keadaan aerob, glukosa diubah menjadi piruvat di sitosol, kemudian piruvat masuk ke dalam mitokondria, dioksidasi menjadi asetil KoA, atom C akan dioksidasi melalui daur TCA menjadi CO2. Elektron dari substrat akan dioksidasi melalui rantai transport elektron – menghasilkan H2O + ATP. REAKSI JALUR GLIKOLISIS Glukosa + ATP ® glukosa 6-P + ADP Glukosa 6-P « fruktosa 6-P Fruktosa 6-P + ATP ® fruktosa 1,6-BP + ADP Fruktosa 1,6-BP « di-OHaseton-P + gliseraldehid 3-P Gliseraldehid 3-P + Pi + NAD « 1,3-bisfosfogliserat + NADH + H+ 1,3bisfosfogliserat + ADP « 3-P gliserat + ATP 3-P gliserat « 2-P gliserat 2-P gliserat « P-enolpiruvat + H2O P-enol piruvat + ADP ® piruvat + ATP *gambar glikolisis aerob ada di slide 13. Glikolisis anaerob NADH yang terbentuk pada reaksi yang dikatalisis oleh gliseraldehid 3-P dehidrogenase, di sitosol akan direoksidasi dengan Yefita Realisman Zebua

mereduksi piruvat à laktat, yang dikatalisis oleh laktat dehidrogenase (LDH). Glukosa à à à piruvat + NADH + H+ « laktat + NAD+. Pada keadaan anaerob, lebih banyak glukosa yang harus dimetabolisme dibandingkan dengan keadaan aerob. Oksidasi-b-asamlemak Berlangsung di dalam mitokondria (pada keadaan aerob). Asam lemak harus diaktifkan sebelum mengalami katabolisme menjadi asil KoA. Asil KoA tidak dapat menembus membran dalam mitokondria sehingga memerlukan karnitin. Pada oksidasi-b asam lemak, oksidasi terjadi pada atom C-b dari asam lemak oleh karena itu pada setiap kali oksidasi-b akan dilepaskan 1 asetil KoA + asil KoA yang berkurang 2 atom C.

Yefita Realisman Zebua

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF