Streptococcus Iniae & S.agalactiae
July 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Streptococcus Iniae & S.agalactiae...
Description
SNI 7545.3:2009
Standar Nasion Nasion al Indonesia
Metode Metod e identif identifikasi ikasi bakteri p pada ada ikan secara konvensio kon vensional nal – Bagian 3 3:: Streptococcus Streptococcus iniae iniae dan Streptococcus agalactiae agalactiae
ICS 65. 65.150 150
Badan Standard isasi is asi Nasion Nasional al
SNI 7545.3:2009
Daftar isi
Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata ......................................................... ............................ ........................................................... ........................................................... .............................................. .................iiii 1 2
Ruang lingkup..................................... lingkup........ ........................................................... ........................................................... ................................................. .................... 1 Istilah dan definisi ..................................................... ........................ ......................................................... ......................................................... ............................. 1
3
Prinsip....................................... Prinsip.......... ........................................................... ........................................................... ........................................................... .............................. 2
4
Peralatan ........................................................... ............................. ........................................................... ................................................................ ................................... 2
5
Bahan .......................................................... ............................. ........................................................... ........................................................... ........................................ ........... 3
6
Prosedur ....................................................... ......................... ........................................................... ........................................................... ........................................ .......... 3
7
Pelaporan .......................................................... ............................. ........................................................... ................................................................ .................................. 6
8
Keamanan dan Keselamatan kerja................................................. kerja................... ........................................................... ................................... ...... 6
Lampiran A (normatif) Pembuatan media............................................. media............... ........................................................... ................................... ...... 7 Lampiran B (normatif) Pembuatan pereaksi............................ pereaksi .......................................................... ............................................. ............... 10 Bibliografi.................................... Bibliografi...... ........................................................... ........................................................... .............................................................. ................................ 12 Tabel 1 - Karakteristik bakteri Streptococcus Streptococcus iniae iniae dan dan Streptococcus agalactiae ....... ............... .......... 6
i
SNI 7545.3:2009
Prakata
Dalam rangka keberlanjutan usaha budidaya, meningkatkan produktivitas dan jaminan mutu komoditas perikanan serta memberikan hasil uji yang akurat bagi setiap pengujian laboratorium uji, maka perlu disusun suatu Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang metode identifikasi bakteri Streptococcus Streptococcus iniae iniae dan Streptococcus agalactiae agalactiae pada ikan secara konvensional. Standar ini dirumuskan oleh Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya dan telah dibahas dalam rapat-rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 25 Agustus 2008 di Bogor dengan memperhatikan: 1 2
3
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No.Kep.01/Men/2002 No.Kep.01/Men/2002 tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan. Keputusan Menteri Kelautan Kelautan dan Perikanan RI. No.Kep.06/Men/2002 No.Kep.06/Men/2002 tentang tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Mutu Hasil Perikanan yang Masuk ke wilayah Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No.Kep.21/Men/2004 No.Kep.21/Men/2004 tentang Sistem Pengawasan dan pengendalian Mutu Hasil Perikanan untuk Pasar Uni Eropa.
Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 2 April 2009 sampai dengan 2 Juni 2009 dengan hasil akhir RASNI.
ii
SNI 7545.3:2009
Metode Me tode identi fik asi bakteri pada ikan secara konv ensional – Bagian 3: Streptococcus iniae Streptococcus iniae dan dan Streptococcus agalactiae agalactiae
1
Ruang Ruang lingk up
Standar ini menetapkan metode identifikasi bakteri Streptococcus iniae iniae dan Streptococcus Streptococcus agalactiae pada ikan secara konvensional.
2
Istilah dan definisi
2.1 Gram positif Gram positif hasil pewarnaan Gram Gram yang yang ditandai dengan sel bakteri yang berwarna ungu 2.2 ikan besar ikan yang sudah dapat dibedakan organ dalamnya secara makroskopis 2.3 ikan kecil ikan yang tidak dapat dibedakan organ dalamnya secara makroskopis 2.4 inkubasi pengkondisian lingkungan untuk tumbuh dan berkembangbiak sehingga bakteri dapat tumbuh dan menunjukkan karakteristik sesuai dengan yang dikehendaki 2.5 inokulasi menumbuhkan bakteri dari satu media ke media lain 2.6 isolasi pemisahan bakteri dari organ target ikan dengan menumbuhkan pada media agar 2.7 isolat murni bakteri hasil pemurnian dari koloni yang terisolir 2.8 media formulasi bahan yang digunakan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri 2.9 media agar media padat yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme 2.10 media sele selektif ktif yang digunakan untuk mengisolasi dan menumbuhkan bakteri tertentu formulasi bahan
1 dari 12
SNI 7545.3:2009
2.11 media semi semi soli d formulasi bahan yang digunakan untuk melihat pertumbuhan dan/atau motilitas dari bakteri yang diisolasi 2.12 metode konvensional penentuan bakteri melalui uji fisika, uji morfologi dan uji biokimia 2.13 mikroorganisma mikroorganisma organisma yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop 2.14 organ target organ yang menjadi sasaran serangan bakteri 2.15 pewarnaan Gram Gram uji untuk membedakan sifat dinding sel bakteri 2.16 Streptococcus merupakan salah satu bakteri berbentuk bulat gram positif dengan koloni mikroskopis berantai 2.17 uji morfologi sel sel uji yang dilakukan untuk mengetahui ukuran dan bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop 2.18 uji fisika uji yang dilakukan untuk melihat ketahanan bakteri terhadap kondisi tertentu 2.19 uji biokimia uji yang dilakukan dengan menggunakan bahan - bahan kimia
3
Prinsip
Mengisolasi dan memurnikan bakteri pada media selektif KF agar atau media Brain Heart Infusion Agar (BHIA), (BHIA), selanjutnya diidentifikasi diidentifikasi secara morfologi, uji fisika, fisika, dan uji biokimia.
4
Peralatan
a) b) c) d) e) f) g) h)
autoclave; autoclave; botol semprot; Bunsen burner ; cawan petri; gelas objek; hot plate & magnetic stirrer ; inkubator; jarum Őse; se; 2 dari 12
SNI 7545.3:2009
i) j) k) l) m) n) o)
labu erlenmeyer ; meja bedah; bedah; mikroskop; mortar dan dan grinder ; oven;; oven peralatan bedah; pipet tetes;
p) q) r) s) t) u)
pipet berskala; rak tabung reaksi; tabung reaksi; timbangan analitik (ketelitian 0,01 g); uv laminarflow-hood (biological safety cabinet); cabinet); vortex mixer .
5
Bahan
a) b) c) d) e)
aesculin broth; broth; akuades; alkohol 70 %; bile agar bile agar plate plate;; blood agar/ agar/ agar darah;
f) Brain Heart Infusion Agar (BHIA); (BHIA); g) filter paper dan/atau dan/atau stik untuk untuk sitochrom oksidase; oksidase; h) mannitol agar; i) media KF; j) medium O/F basal; basal; k) media SIM atau media MIO; l) media TSA yang mengandung NaCl 6,5 %; m) minyak imersi; n) parafilm; o) parafin cair; p) pereaksi sitochrom oksidase; oksidase; q) pereaksi katalase H2O2 3 %; r) pereaksi pewarnaan Gram Gram;; s) phenol red broth broth base media; base media; t) Tryphenyltetrazo Tryphenyltetrazolium lium chloride (TTC) chloride (TTC) solution solution 1 %; u) vaseline. CATATAN: pembuatan media diuraikan dalam Lampiran A dan pembuatan pereaksi diuraikan dalam Lampiran B.
6 6.1
Prosedur Preparasi con toh
Ikan besar -
Bersihkan permukaan tubuh ikan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70 %. Bedah ikan dengan menggunakan peralatan bedah steril. Secara aseptis, tusuk dengan jarum Őse se organ target (cairan otak, otak, hati, ginjal, limpa dan darah serta tubuh). Ikantubuh. yang Darah dikehendaki hidup (non lethal sampling (non ), ), isolat diambil dariluka darah dan luka diambiltetap dengan menggunakan alat suntik steril, kemudian siap dilakukan isolasi. 3 dari 12
SNI 7545.3:2009
Ikan kecil atau telur -
Ambil contoh dibilas dengan menggunakan akuades steril minimal 3 kali, kemudian contoh digerus, siap untuk diisolasi.
6.2
Isolasi bakteri
a) Bersihkan permukaan meja kerja dengan alkohol 70 %. b) Secara aseptis, tusuk tusuk organ target menggunakan menggunakan jarum Őse, se, kemudian goreskan ke media BHIA BHIA atau media media KF. c) Secara aseptis, aseptis, hasil gerusan gerusan ikan kecil kecil atau telur telur diambil dengan dengan jarum Őse kemudian goreskan ke media BHIA BHIA atau media media KF. d) Secara aseptis, aseptis, teteskan teteskan darah di atas media BHIA BHIA atau media media KF kemudian digoreskan menggunakan jarum Őse. se. e) Segel cawan petri yang berisi biakan bakteri dengan parafilm. f) Inkubasikan biakan bakteri pada suhu 28 °C selama 12 jam - 24 jam. jam. g) Pada media BHIA, bakteri bakteri diduga Streptococcus iniae dan iniae dan S. agalactiae agalactiae apabila setelah diisolasi akan tumbuh koloni halus berwarna transparan sedangkan pada media KF, akan membentuk koloni berwarna coklat. 6.3
Pemurnian bakteri
a) Ambil koloni yang tumbuh terpisah di dalam goresan yang diduga Streptococcus Streptococcus iniae iniae dan S. S. agalactiae agalactiae untuk untuk selanjutnya dimurnikan dimurnikan dalam media BHIA. b) Inkubasikan pada suhu 25 °C - 30 °C selama 12 jam - 24 jam. c) Apabila hasil pemurniannya diperoleh koloni yang seragam maka diteruskan dengan dengan uji lanjutan. lanjutan. 6.4
Tahap Tahap analisi s
6.4.1
Pewarnaan Gram Gram
a) Siapkan gelas objek yang telah dibersihkan dari lemak dengan alkohol 70 % dan diberi label. b) Teteskan 1 tetes akuades akuades steril pada pada permukaan permukaan gelas objek. objek. c) Ambil isolat dengan jarum Őse steril , campur dengan akuades dan diulas merata pada permukaan gelas objek. d) Fiksasikan dengan dengan melewatkan melewatkan preparat di atas api api (jarak 15 cm) beb beberapa erapa kali sampai sampai e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o)
terlihat kering. Teteskan larutan crystal violet pada pada preparat sampai merata dan diamkan selama 1 menit. Cuci dengan air mengalir. Teteskan larutan iodine lugol pada pada preparat sampai merata, dan diamkan selama 1 menit. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan. dikeringangin kan. Teteskan larutan alkohol aseton aseton pada pada preparat sampai merata dan diamkan maksimal 30 detik. Cuci preparat dengan dengan air mengalir mengalir dan dikeringangink dikeringanginkan. an. Teteskan larutan safranin pada preparat sampai merata dan diamkan selama 2 menit. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan. dikeringangin kan. Amati preparat menggunakan menggunakan m mikroskop. ikroskop. Sifat bakteri Gram Gram positif positif ditandai dengan sel bakteri berwarna ungu. Sifat bakteri Gram negatif ditandai dengan dengan sel bakteri bakteri berwarna merah. merah.
6.4. 6.4.2 2
Uji motil itas dengan media semi solid
a) Ambil isolat dengan jarum Őse lurus se lurus dan inokulasikan dengan menusukkan pada media semi solid (SIM atau MIO). b) Inkubasikan pada suhu 28 °C selama 12 jam - 24 jam. 4 dari 12
SNI 7545.3:2009
c) Reaksi positif ditandai ditandai dengan pertumbuhan pertumbuhan bakteri yang menye menyebar bar dan reaksi negatif ditandai pertumbuhan bakteri yang tidak menyebar. 6. 6.4. 4.3 3
Uji sitoc hrom oksidase
a) Basahi kertas saring dengan pereaksi oksidase pereaksi oksidase.. b) Ambil 1 loop isolat bakteri dengan jarum Őse (Őse platinum se platinum atau atau Őse plastic se plastic disposable), disposable), goreskan pereaksi oksidase atau gunakan gunakan stik stik oksidase.. pada kertas saring yang sudah diberi pereaksi oksidase c) Reaksi negatif jika jika tidak ada perubahan perubahan warna warna pada kertas saring saring dan positif jika terjadi perubahan warna biru keunguan pada goresan dalam waktu singkat. 6.4.4 6.4 .4
Uji Oksid atif-Fermentati f
a) Siapkan 2 tabung tabung berisi berisi media media O/F basal. b) Ambil isolat bakteri dengan jarum Őse lurus se lurus steril. c) Inokulasikan isolat isolat bakteri ke dalam dalam tabung yan yang g berisi media O/F basal basal dengan cara ditusukkan. d) Satu tabung diisi dengan parafin cair steril hingga ketinggian 1 cm di atas permukaan media O/F basal, sedangkan tabung lainnya tanpa parafin cair. e) Inkubasikan Inkubasik an pada suhu 25 °C - 30 °C selama 12 jam - 24 jam. f) Reaksi negatif jika tidak ada perubahan warna pada kedua tabung reaksi. g) Reaksi oksidatif oksidatif positif jika terjadi terjadi perubahan perubahan warna media pada pada tabung tanpa parafin parafin dari hijau ke kuning. h) Reaksi fermentatif positif positif jika terjadi per perubahan ubahan warna dari hijau ke kuning kuning pada tabung yang tertutup parafin. 6.4.5
Uji katal ase
a) Secara aseptis, ambil biakan bakteri dengan jarum Őse, se, oleskan pada gelas objek kemudian tambahkan 1 tetes larutan H2O2 3 %. b) Bakteri bersifat katalase katalase positif bila menghasilkan menghasilkan gelem gelembung bung udara dalam waktu waktu kurang dari 10 detik. 6.4.6 a) b) c) d) e)
Ambil isolat bakteri menggunakan jarum Őse. se. Inokulasikan isolat bakteri ke dalam dalam bile bile agar agar plate plate.. Inkubasikan Inkubasik an pada suhu 37 °C selama 24 jam - 48 jam. Amati pertumbuhan bakteri dalam media. Reaksi positif apabila tumbuh pada media dan reaksi negatif apabila tidak tumbuh pada media.
6.4.7 6.4 .7 a) b) c) d)
Uji bile salt 40 salt 40 %
Uji pertu mbu han dalam NaCl NaCl 6,5 %
Ambil isolat bakteri menggunakan jarum Őse. se. Inokulasikan Inokulasika n isolat bakteri ke dalam TSA yang telah ditambah NaCl 6,5 %. Inkubasikan Inkubasik an pada suhu 37 °C selama 24 jam - 48 jam. Reaksi positif apabila tumbuh pada media dan reaksi negatif apabila tidak tumbuh pada media.
6.4.8
Uji haemolisis haemolisis
a) Inokulasikan isolat bakteri ke dalam dalam blood agar dengan dengan metode platting metode platting . b) Inkubasikan pada suhu 25 °C - 30 °C selama 24 jam. c) Amati daerah daerah yang terbentuk di di sekitar koloni yang yang tumbuh. tumbuh.
5 dari 12
SNI 7545.3:2009
d) Reaksi positif alpha haemolisis haemolisis jika jika terdapat zona kehijau-hijauan disekitar daerah koloni reaksi positif betha haemolisis haemolisis jika jika terdapat zona bening disekitar daerah koloni. e) Reaksi negatif apabila tidak terjadi zona warna disekitar daerah koloni. 6.4. 6.4.9 9
Uji ae aesculi sculi n hydrol isis
a) Inokulasikan isolat bakteri ke dalam dalam aesculin broth. broth. b) Reaksi Inkubasipositif padaditandai suhu 25dengan °C - 30warna °C selama c) hitam.24 jam - 48 jam. 6.4.10 6.4 .10 Uji pro duk si asam dari D-mannitol D-mannitol a) Ambil isolat dengan jarum Őse dan se dan inokulasikan ke dalam media phenol media phenol red broth base base yang sudah ditambahkan dengan D-mannitol . b) Inkubasikan Inkubasika n pada suhu 25 °C - 30 °C selama 12 jam - 24 jam. c) Reaksi positif jika terbentuk warna kuning pada agar dan negatif bila tidak terjadi perubahan warna. 7
Pelaporan
Bakteri dinyatakan sebagai sebagai Streptococcus iniae iniae dan Streptococcus agalactiae agalactiae
apabila
memenuhi karakteristik seperti pada Tabel 1. Tabel Ta bel 1 No
8
Karakteristik bakteri Streptococcus Streptococcus iniae iniae dan dan S. agalactiae agalactiae Test
1 2 3 4 5 6 7
Pewarnaan Gram Gram Motilitas Oksidase Oksidatif-Fermentatif Oksidatif-Fermentatif Katalase Bile salt 40 % Pertumbuhan Pertumbuha n dalam NaCl 6,5 %
8
Haemolisis
9 10
Aesculin hydrolisis hydrolisis Asam dari D-mannitol dari D-mannitol
Karakteristik S. iniae in iae Gram positif Gram positif Negatif Negatif Fermentatif Negatif Negatif Negatif
S.agalact S.agalactiae iae Gram positif Gram positif Negatif Negatif Fermentatif Negatif Positif Positif
Alpha haemolisis haemolisis haemolisis beta haemolisis haemolisis dan/atau Beta haemolisis Positif Negatif Positif Negatif
Keamanan dan Keselamatan kerja
a) b) c) d)
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan analisis. Gunakan jas laboratorium laboratorium selama selama melakukan melakukan analisis. analisis. Bersihkan meja kerja sebelum dan sesudah sesudah melakukan melakukan analisis. analisis. Bersihkan segera contoh yang tercecer dan mengandung bakteri menggunakan bahan desinfektan. e) Media yang sudah digunakan disterilkan disterilka n terlebih dahulu sebelum dibuang.
6 dari 12
SNI 7545.3:2009
Lampiran A (normatif) Pembuatan Pe mbuatan media
A.1
Brain Heart Heart Infus ion Ag ion Ag ar (BHIA)
Bahan: BHIA komersial Cara membuat: a) Larutkan 52 gram BHIA dalam 1 liter akuades. b) Panaskan hingga mendidih kemudian disterilk disterilkan an pada suhu 121 °C selama 15 menit.
A.2
Media Medi a O-F basal
Bahan: Peptone Peptone NaCl K2HPO4 Agar Akuades Bromthimol blue blue Aqua solution solution
2g 5g 0,3 g 3g 1000 ml 0,2 % 15 ml
Cara membuat: a) b) c) d)
Panaskan semua bahan sambil diaduk. Tambahkan larutan indikator dan sterilisasi pada suhu 115 °C selama 20 menit. menit. Tambahkan 1 % larutan karbohidrat steril (glukose glukose). ). Campurkan dan tuang 1,5 ml kedalam tabung reaksi, pH akhir 7,1.
A.3
Media Medi a Tripti case Soya Soya Agar (TSA)
Bahan: TSA Akuades
40 g 1000 ml
Cara membuat: a) b) c) d)
Timbang TSA sebanyak 40 gram. Tambahkan 1000 ml akuades dalam erlenmeyer yang yang diberi magnetic stirer . Panaskan di atas hot plate, tidak plate, tidak sampai mendidih. Sterilkan dengan autoclave autoclave 121 121 °C selama 15 menit.
e) Bagi dalam cawan petri/ petridish petridish lalu simpan.
7 dari 12
SNI 7545.3:2009
A.4
KF KF Streptococcus Streptococcus agar base base
A.4.1 Ag ar base base Bahan: Protease peptone peptone
10 g/l
Yeast extract Sodium chlorida chlorida Sodium glycerophosphate glycerophosphate Maltose Maltose Lactose Lactose Sodium azide azide Bromo-cresol purple purple Agar pH 7.2 ±0.2
10 5 g/l g/l 10 g/l 20 g/l 1 g/l 0.4 g/l 0.015 g/l 20 g/l
A.4.2
Tryphenyltetrazolium Chloride (TTC) Chloride (TTC) solution (1 %)
Vial berisi: 2,3,5-Tryphenyltetraz 2,3,5-Tryphenyltetrazolium olium chloride (1 chloride (1 %) Setiap vial untuk membuat 500 ml media Cara membuat: a) b) c) d)
Larutkan 38.2 g agar base base ke ke dalam 500 ml akuades. Didihkan selama 5 menit dengan suhu 5 °C. Tambahkan secara secara akseptis 1 botol kecil (5 ml) 2,3,5-Triphenyltetrazolium 2,3,5-Triphenyltetrazolium chloride (1 chloride (1 %). Bagi kedalam cawan petri/ petridisk lalu simpan. petridisk lalu
A.5
Media Medi a Sulphi de-Indole-M de-Indole-Motili otili ty (SIM) (SIM)
Bahan: Meat extract Tryptone Tryptone Na2S2O3.5H2O Cysteine hydrochloride hydrochloride NaCl Agar Akuades
3g 30 g 0,5 g 0,2 g 5g 5g 1l
Cara membuat: a) Panaskan sambil diaduk dan didihkan selama 1 menit - 2 menit semua bahan. b) Tuang pada tabung reaksi atau tube tube dan dan sterilisasi pada suhu 121 °C selama 15 menit. A.6
Media Medi a Motility Indol Orthinin (MIO)
Bahan: Agar MIO Akuades
31 g 1000 ml
8 dari 12
SNI 7545.3:2009
Cara membuat: a) Masukkan MIO ke ke dalam dalam labu erlenmeyer menggunakan menggunakan stirer magnetic dan tambahkan 1000 ml air. b) Panaskan di dekat hot plate hingga plate hingga mendidih. c) Sterilkan dengan autoclave autoclave pada suhu 121 °C selama 15 menit. d) Bagi ke dalam tabung reaksi yang sudah steril.
A.7
Media Medi a blood blood agar agar base base (agar (agar darah)
Bahan: Blood agar agar base base Akuades Defribinated blood
40 g 1000 ml 3%-8%
Cara membuat: a) b) c) d) A.8
Larutkan blood agar agar base base,, sterilkan pada suhu 121 °C selama 15 menit. Setelah suhu larutan ± 50 °C tambahkan defribinated blood 3 3 % - 8 %. Aduk perlahan (jangan sampai ada gelembung udara). Distribusikan Distribusik an ke dalam cawan petri. Aes cu li n b ro th
Bahan: Aesculin Aesculin Ferric citrate Peptone water
1g 0,5 g 1000 ml
Cara membuat: a) Larutkan esculin esculin dan dan ferric citrate di citrate di peptone peptone water . b) Sterilisasikan dalam autoclave autoclave 115 115 °C selama 10 menit. c) Simpan di tempat gelap.
A.9
Bile Salt 40 %
Bahan: Ox bile, dehydrated Serum, steril Nutrien Agar
40 g 50 ml 1000 ml
Cara membuat: a) Nutrien agar ditambah Ox bile dicampur dan dilarutkan. bile dicampur b) c) d) e)
Sterilisasi pada suh u 115 °C selama selama 25 menit. menit. Dinginkan pada suhu suhu 55 °C. Tambahkan serum secara aseptis. Distribusikan Distribusik an ke dalam dalam plate plate.. 9 dari 12
SNI 7545.3:2009
Lampiran B (normatif) Pembuatan Pe mbuatan perea pereaksi ksi
B.1
Pereaksi Pereaksi pewarna Gram Gram
B.1.1
Larutan crystal violet violet
Bahan: Crystal violet Ethanol Ammonium oxalat oxalat Akuades
2,0 g 20,0 ml 0,8 g 80 ml
Cara membuat: a) Crystal violet dilarutkan dilarutkan dalam ethanol . b) Ammonium oxalat oxalat dilarutkan dilarutkan dalam akuades. c) Campurkan kedua larutan dan diamkan selama 24 jam, kemudian lakukan penyaringan. B.1.2
Larutan iodine iodine
Bahan: Iodine Potassium iodide iodide Akuades
1g 2g 300 ml
Cara membuat: a) Potassium iodide dilarutkan iodide dilarutkan dalam 20 ml akuades. b) Tambahkan iodine dan iodine dan dibiarkan semalam. c) Tambahkan sisa akuades. B.1.3
Larutan Larut an penjerni h
Bahan: Ethanol Acetone Acetone
95 ml 5 ml
Cara membuat: Campurkan ethanol dan dan acetone acetone.. B.1.4
Larutan Larut an safrani n
Bahan: Safranin Safranin Ethanol (95 %) Akuades
0,25 g 10 ml 90 ml 10 dari 12
SNI 7545.3:2009
Cara membuat: Safranin dilarutkan dalam ethanol dan tambahkan akuades Safranin
B.2
Pereaksi Pereaksi uji sitachrom oksidase
Bahan: Tetramethyl-p-phenylenediamine Tetramethyl-p-phenylenedia mine dihydrochloride dihydrochloride Akuades
1 ml 99 ml
Cara membuat: Larutkan tetramethyl-p-p tetramethyl-p-phenylenedi henylenediamine amine dihydrochloride dihydrochloride kedalam kedalam akuades akuades
B.3
Pereaksi Pereaksi katalase
Bahan: H2O2
3 ml
Akuades
97 ml
Cara membuat: Larutkan H2O2 dalam akuades.
B.4
Pereaksi Pereaksi asam dari manitol manitol
Bahan: D (-) mannitol Phenol - red broth base media
5 g/l - 10 g/l
Cara membuat: a) Larutkan Larutkan phenol phenol red broth base media base media dalam akuades, dapat pula ditambahkan agar 0,5 g/l - 1,0 g/l jika menginginkan media tersebut dalam bentuk agar. b) Sterilisasi Sterilisas i dengan autoclave autoclave suhu suhu 121 °C selama 15 menit. c) Setelah suhu suhu kurang lebih lebih 60 °C °C tambahkan 5 g/l - 10 g/l manitol . d) Distribusikan Distribusik an ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham durham.. e) Simpan dalam refrigerator .
11 dari 12
SNI 7545.3:2009
Bibliografi
Association of Official Official Analytical Chemistry Chemistry (AOAC), (AOAC), 1996. Official Methods of Analysis, 16th. Official Chemical Method , 1979, Fish Fish Inspection Branch Fisheries and Ocean Canada. Canada.
12 dari 12
View more...
Comments