Strategi Pembelajaran.pdf

August 14, 2018 | Author: Nurul Fatikhah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Strategi Pembelajaran.pdf...

Description

STRATEGI PEMBELAJARAN

Penulis P li Prof. Dr. Hamruni, M.Si. Penerbit Insan Madani Tebal 200 hl hlm

Daftar Isi • • • • • • • • •

BAB 1 Strategi Pembelajaran BAB 2 Konsep Dasar Pembelajaran BAB 3 Strategi Pembelajaran Quantum BAB 4 Strategi Pembelajaran Ekspositori BAB 5 Strategi St t i Pembelajaran P b l j IInkuiri k ii BAB 6 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah BAB 7 Strategi Pembelajaran Kooperatif BAB 8 Strategi Pembelajaran Kontekstual BAB 9 Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I STRATEGI PEMBELAJARAN

A Pengertian Strategi Pembelajaran A. Kemp p ((1995) 995)

• Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan j guru dan p g peserta didik agar g tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Kozma (dalam Sanjaya 2007)

• Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai b setiap kegiatan k yang dipilih, d l h yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. tertentu

Gerlach dan Ely

• Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

Dick dan Carey ( (1990) )

• St Strategi t i pembelajaran b l j t di i atas terdiri t seluruh l h komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan j pembelajaran b l j tertentu.

Cropper (1998)

• Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Hal-hal yang perlu dicermati dari pengertian strategi pembelajaran: Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan ((rangkaian g kegiatan) g ) termasuk p penggunaan gg metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran. • Penyusunan strategi baru pada proses penyusunan rencana belum sampai pada tindakan.

Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. • Arah semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.

Hal-hal Hal hal yang diperlukan guru agar dapat melaksanakan tugas secara profesional: Wawasan yang mantap tentang kemungkinankemungkinan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan-tujuan belajar. Penguasaan teknis di dalam mendesain sistem lingkungan belajar-mengajar.

Penguasaan implementasi efektif apa yang telah direncanakan di dalam desain instruksional

B. Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik k ik Pembelajaran b l j

Model d l Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yyang sebagai pedoman dalam suatu p g digunakan g g p merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran. pembelajaran (Arends, (Arends 1997)

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembalajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

(Soekamto)

Ciri-ciri Ciri ciri khusus model pembelajaran: ƒ Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. pemikiran tentang g apa p dan bagaimana g ƒ Landasan p peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). ƒ Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan b h il berhasil. ƒ Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. tercapai

Pendekatan

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses b l j pembelajaran. (Sanjaya 2007) (Sanjaya,

Pendekatan dalam pembelajaran (Roy Killen, 1998): Pendekatan d k yang berpusat b pada d guru (teacher-centred approaches) • Menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif, atau pembelajaran b l j ekspositori. k i i

Pendekatan yyang g berpusat p pada siswa p (student-centred approaches) • Menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.

Metode

Metode (pembelajaran) didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta t didik untuk t k tercapainya t i tujan j yyang g telah ditetapkan. p

Pencapaian tujuan pengajaran secara optimal

Pemilihan metode guna menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi

Keterampilan guru dalam memilih metode

Teknik dan Taktik Mengajar • Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. • Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. tertentu

Kesimpulan: • Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan; dalam menjalankan j strategi g itu dapat p diterapkan p berbagai metode pembelajaran. p y menjalankan j metode p pembelajaran, j , • Dalam upaya guru dapat menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.

C Klasifikasi Strategi Pembelajaran C. 1. Strategi pembelajaran langsung • Merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. • Kelebihan: mudah untuk direncanakan dan digunakan. • Memiliki e kelemahan e e a a da dalam a mengembangkan e ge ba g a kemampuan, proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan i t interpersonal l serta t belajar b l j kelompok. k l k

2. Strategii pembelajaran b l j tak k langsung l • Sering g disebut inkuiri,, induktif,, p pemecahan masalah,, pengambilan keputusan, dan penemuan. • Umumnya berpusat pada peserta didik. • Kelebihan: (a) mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik, (b) menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah, masalah (c) mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang l i (d) pemahaman lain, h yang lebih l bih baik, b ik (d) mengekspresikan pemahaman. • Kekurangan: memerlukan waktu panjang, outcome sulit diprediksi.

3. Strategi pembelajaran interaktif • Menekankan diskusi dan sharing di antara peserta didik. • Kelebihan: l bih ( ) peserta didik dapat (a) d b l j dari belajar d i temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuankemampuan, (b) mengorganisasikan pemikiran dan membangun g argumen g yyang g rasional. • Strategi ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan di dinamika ik kelompok. k l k

4. Strategi pembelajaran empirik (experiential) • Berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, didik dan berbasis aktivitas. aktivitas • Kelebihan: (a) meningkatkan partisipasi peserta didik, (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik, (c) meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain. • Kekurangan: penekanan hanya pada proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang panjang. panjang

5. Strategi 5 g p pembelajaran j mandiri • Merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. • Kelebihan: membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab. • Kekurangan: bila diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, karena belum bisa belajar be aja seca secara a mandiri. a d .

D Komponen Strategi Pembelajaran D. 1 Guru 1. • Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah untuk membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh l h suatu t hasil h il belajar b l j sesuaii dengan d yang diharapkan.

2 Peserta 2. P t didik • Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk nt k mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata guna mencapai tujuan belajar.

3. Tujuan • Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untk menentukan t k strategi, t t i materi, t i media, di dan d evaluasi l i pembelajaran. b l j

4. Bahan pelajaran • Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan k kemajuan j il ilmu pengetahuan t h d tuntutan dan t t t masyarakat. k t

5. Kegiatan pembelajaran • Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran. b l j

6. Metode • Cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

7. Alat • Alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan segala sesuatu t yang dapat d t digunakan di k untuk t k mencapaii tujuan t j pembelajaran.

8. Sumber belajar • Segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh.

9. Evaluasi • Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum.

10. Situasi atau lingkungan • Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategii pembelajaran. b l j

Dalam kaitannya dengan analisis faktor yang berpengaruh pada strategi pembelajaran

a Peserta didik sebagai raw-input a. ƒ Guru mempertimbangkan heterogenitas (perbedaan fisiologis dan psikologi) dalam menentukan strategi pembelajaran. pembelajaran ƒ Dalam menghadapi heterogenitas peserta didik dalam kelas yang sama seorang guru disarankan untuk menggunakan multimetode dan multimedia. multimedia

b Entering behavior peserta didik b. ƒ Guru mengetahui karakteristik perilaku peserta didik dalam menentukan strategi pembelajaran. ƒ Cara mengidentifikasi entering behavior:

1) Secara tradisional • Memulai pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan baru.

2) Secara inovatif • Mengadakan pretes sebelum peserta didik mulai mengikuti program belajar mengajar.

c Pola-pola belajar peserta didik: c. • Menurut Robert M. M Gagne (1979) ada 8 tipe: 8) Problem solving 7) Rule learning 6) Concept learning 5) Discrimination learning 4) Verbal association learning 3) Chaining g learning g 2) Stimulus-response learning 1) Signal learning

1) Signal Learning (Belajar Isyarat) • Merupakan tahap belajar yang paling dasar. dasar • Signal learning dapat diartikan sebagai penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat involuntary (tidak sengaja dan tidak disadari tujuannya). tujuannya) • Kondisi yang diperlukan: diberikan stimulus (signal) secara serempak dan perangsangperangsang perangsang tertentu secara berulang kali.

2) Stimulus-Response Learning(Belajar Stimulus-Respons) • Belajar tipe ini termasuk ke dalam instrumen conditioning atau belajar dengan trial and error (mencoba-coba). • Kondisi yang diperlukan: faktor inforcement. inforcement

3) Chaining Learning (Belajar Pola rangkaian) • Chaining learning adalah belajar menghubungkan g g satuan ikatan S-R (StimulusRespons) yang satu dengan yang lain. • Kondisi yyang g diperlukan: p secara internal anak didik sudah harus terkuasai sejumlah satuan pola S-R,, baik psikomotorik p p maupun p verbal.

4) Verbal Association (Asosiasi Verbal) •B Baik ik chaining h i i maupun verbal b l association i ti keduanya menghubungakan satuan ikatan S-R yang satu t d dengan llain. i

5) Discrimination Learning (Belajar dengan Pola Membedakan • Pada tipe ini peserta didik mengadakan seleksi dan pengujian di antara perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola respons yang dianggap paling sesuai. • Kondisi yyang g diperlukan: p anak didik sudah mempunyai pola aturan melakukan chaining dan association serta p pengalaman g (pola p S-R).

6) Concept Learning (Belajar Konsep) • Concept learning adalah belajar memahami atau membentuk konsep (pengertian). • Kondisi yang diperlukan: menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya. sebelumnya • Belajar konsep dapat dilakukan karena kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa. bahasa

7) Rule Learning (Belajar Aturan) • Rule learning belajar membuat generalisasi, generalisasi hukum, dan kaidah. • Peserta didik belajar membuat kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal formal, sehingga dapat menemukan kesimpulan tertentu yang selanjutnya dipandang sebagai rule (prinsip, (prinsip dalil, aturan, hukum, kaidah, dsb).

8) Problem Solving (Pemecahan Masalah) • Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. • Peserta didik belajar merumuskan memecahkan masalah, memberikan respons terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.

Langkah-langkah problem solving: Merumuskan dan menegaskan masalah. Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis. Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan. Mengadakan pengujian atau verifikasi.

d Instrumental input atau sasaran d. ƒ Instrumental input menunjukkan kualifikasi serta kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pembelajaran. ƒ Yang termasuk dalam instrumental input: guru, guru kurikulum, bahan/sumber, metode, dan media.

e Enviromental input (lingkungan) e. ƒ Lingkungan sangat memengaruhi guru dalam menentukan strategi belajar mengajar. ƒ Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para peserta didik belajar belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan, serta mencapai tujuan yang diharapkan. diharapkan ƒ Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar dalam suatu kelas adalah job description. description

Job description guru dalam implementasi proses belajar mengajar: P Perencanaan i t k i instruksional l Organisasi belajar Supervisi dan pengawasan Penelitian

E Prinsip E. Prinsip-prinsip prinsip Pembelajaran Efektif

Prinsip umum: B Berorientasi i t i pada d tujuan t j (k (kompetensi) t i) Ak i i Aktivitas Individualitas Integritas

Prinsip khusus: Interaktif Inspiratif Menyenangkan Menantang Memberi motivasi Pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran

Pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran a. P Pertimbangan ti b yang b berhubungan h b d dengan tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai. b Pertimbangan b. P i b yang b berhubungan h b d dengan bahan atau materi. c. Pertimbangan b d dari sudut d siswa. d. Pertimbangan yang lain.

Pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran dalam kaitannya dengan perubahan paradigma pembelajaran: 1) Pengetahuan ditemukan dan dikembangkan oleh siswa. siswa 2) Siswa membangun pengetahuan secara aktif. 3)) Pengajar P j perlu l mengembangkan b k k kompetensi t i dan kemampuan siswa. 4)) Pendidikan P didik adalah d l h iinteraksi k i pribadi ib di antara para siswa dan interaksi antara guru dan siswa. i

BAB II KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

A Problematika Pembelajaran A. Beberapa kekeliruan guru dalam mengajar: Guru tidak berusaha mengetahui g kemampuan p awal siswa. Guru tidak pernah mengajak siswa untuk berpikir. Guru tidak berusaha memperoleh umpan balik. Guru menganggap bahwa ia adalah orang yang paling mampu p dan menguasai g pelajaran. p j

B Konsep Dasar Pembelajaran B. Mengajar sebagai proses menyampaikan materi pelajaran Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan

1. Mengajar sebagai proses menyampaikan materii pelajaran l j Karakteristik: a) Proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered) b) Siswa sebagai objek belajar c) Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu d) Tujuan T j utama t pengajaran j adalah d l h penguasaan materi pelajaran

2. Mengajar sebagai proses mengatur li k lingkungan Karakteristik: a) Mengajar berpusat pada siswa (student centered) b) Siswa sebagai subjek belajar c) Proses pembelajaran berlangs berlangsung ng di mana saja d) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian t j tujuan (k (kompetensi) t i)

C. Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran b l j Alasan pentingnya perubahan: 1. Siswa bukan orang dewasa dalam bentuk mini, tapi p organisme g yyang g sedang g berkembang. g 2. Ledakan ilmu pengetahuan mengakibatkan kecenderungan g setiap p orang g tidak mungkin g dapat menguasai setiap cabang keilmuan. 3. Penemuan-penemuan baru khususnya dalam bid bidang psikologi, ik l i mengakibatkan kib k pemahaman h baru terhadap konsep perubahan tingkah laku manusia. manusia

Sehingga perlu adanya perubahan

Mengajar sebagai proses menyampaikan materi atau memberikan stimulus pada siswa

Mengajar sebagai proses mengatur li k lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya

D Hakekat Pembelajaran D. • Mengajar bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. belajar • Istilah pembelajaran (instruction) menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. • Proses pembelajaran siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru yang membedakannya hanya pada peranannya saja. saja

Tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran: 1 Proses pembelajaran adalah usaha kreasi 1. lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa. siswa 2. Proses pembelajaran berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari, dipelajari yaitu pengetahuan fisis, sosial, dan logika. 3 Proses pembelajaran harus melibatkan peran 3. lingkungan sosial. (Bruce Weil, 1980)

Hakikat dan makna pembelajaran ditandai oleh b b beberapa ciri i i berikut: b ik Pembelajaran adalah proses berpikir

Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensii otak k

Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat

1. Pembelajaran adalah proses berpikir • Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari luar, tapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif yang dimilikinya. dimilikinya • Klasifikasi mengajar (La Costa, 1985): a) Teaching of thinking b) Teaching for thinking c) Teaching g about thinking g

Teaching of thinking hi ki

• Proses pembelajaran yang diarahkan untuk pembentukan keterampilan mental tertentu, seperti ti keterampilan k t il berpikir b iki kritis, k iti berpikir b iki kreatif.

Teaching for thinking

• Proses pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong terhadap pengembangan k itif kognitif.

Teaching T hi about thinking

• Pembelajaran yang diarahkan P b l j di hk pada d upaya untuk k membantu agar siswa lebih sadar terhadap proses berpikirnya.

2. Proses pembelajaran adalah memanfaatkan f k potensii otak. k • Menurut beberapa ahli ahli, otak manusia terdiri atas dua bagian, yaitu:

Otak kiri Otak kanan

• Bersifat logis, skuensial, linier, dan rasional. • Bersifat B if t acak, k tidak tid k teratur, t t intuitif, dan holistik.

Otak Kiri

Otak Kanan Dalam standar pendidikan belajar pendidikan, adalah memanfaatkan kedua belahan otak secara seimbang

• Menurut teori Otak Triune (Dave Meier, 2002: 8 ) otak 83), k manusia i terdiri di i d darii 3 b bagian: i

Otak reptil Sistem limbik Neokorteks

• Otak paling sederhana. • Fungsi: mempertahankan diri.

• Otak tengah yang memainkan peranan besar dalam hubungan manusia dan dalam emosi. • Fungsi: sosial dan emosional.

• Otak yang paling tinggi tingkatannya. • Fungsi: mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir abstrak, memecahkan masalah, merencanakan ke depan, depan dan berekreasi. berekreasi

Sistem limbik

Otak reptil

Neokorteks

Proses pendidikan seharusnya h mengembangkan setiap bagian otak

3. Pembelajaran j berlangsung g g sepanjang p j g hayat y • Belajar adalah proses yang terus-menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. • 4 pilar pendidikan universal (UNESCO, 1996): 1) Learning to know (learning to learn): belajar pada dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar, tapi juga harus berorientasi kepada p p proses belajar. j 2) Learning to do: belajar bukan hanya sekadar mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tapi untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global. 3) Learning to be: belajar adalah membentuk manusia yang “menjadi dirinya sendiri”. 4)) Learning i to li live together: h belajar b l j untuk k bekerja b k j sama.

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM

A Pengertian Quantum Learning A. • Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode yang spesifik. Termasuk di diantaranya konsep-konsep: k k teorii otak kk kanan dan d otak kiri, teori otak triune, pilihan modalitas, pendidikan holistik, holistik belajar dengan simbol simbol, dan simulasi. • Konsep p belajar j Q Quantum merancang gp proses pembelajaran secara harmonis dengan mengombinasikan unsur keterampilan akademis, prestasi t i fi fisik, ik d dan k keterampilan t il d dalam l hid hidup.

B. Belajar tentang Cara Belajar (Learning How-to-Learn)) • Teori belajar quantum membekali para siswa dengan pengetahuan tentang berbagai gaya belajar yang sangat berguna bagi proses belajar. • Informasi tersebut meliputi: bersikap positif, termotivasi menemukan cara belajar termotivasi, belajar, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, membaca dengan cepat, membuat catatan yang efektif, mempelajari teknik menulis yang canggih, berpikir kreatif, dan mengembangkan hafalan yang menakjubkan. kj bk

•Q Quantum t L Learning i mencakup k aspek-aspek k k penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu it suatu t penelitian liti ttentang t b bagaimana i otak t k mengatur informasi. • Teori pembelajaran quantum menekankan b h keberhasilan bahwa k b h l di d sekolah, k l h k komunitas, dan d karir berkaitan erat dengan kehidupan pribadi yang harmonis. h i

Tiga unsur yang diberikan kepada siswa untuk mencapai keharmonisan: 1) Memberikan latihan keterampilan berkomunikasi secara efektif. 2) Mengenal dan mendapatkan integritas pribadi. 3) Menciptakan 3 p hubungan g yyang g bermanfaat.

C. Belajar Secara Menyeluruh (Global Learning) i ) • Belajar secara menyeluruh (global learning) merupakan p p proses belajar j dengan g melakukan “penelitian”. • Pendidikan dewasa ini berubah dari global learning masa kanak kanak-kanak kanak menjadi suatu sistem yang menitikberatkan otak kiri.

1 Perkembangan kecerdasan 1. Syarat agar kecerdasan terawat dengan baik: a) Struktur saraf bagian bawah harus cukup berkembang agar energi dapat mengalir ke tingkat yang lebih tinggi. b) Anak harus merasa aman secara fisik dan emosional. c) Harus ada model untuk memberikan rangsangan yang wajar.

Pada umur berapapun sejak lahir hingga mati sangat mungkin ki untuk k meningkatkan kemampuan mentall seseorang melalui l l i rangsangan lingkungan.

(Dr. Marian Diamond)

2 Cara berpikir otak kanan dan otak kiri 2. Otak kiri • Sifat: logis, sekuensial, linear, dan rasional, serta teratur. • Cara berpikir sesuai untuk: Tugas-tugas teratur, teratur ekspresi verbal verbal, menulis menulis, membaca, membaca asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Ot k k Otak kanan • Sifat: acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. • Cara berpikir p sesuai untuk: Mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan, kesadaran spasial, pengenalan bentuk danpola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas, dan visualisasi.

Orang yang memanfaatkan kedua belahan otak cenderung seimbang dalam setiap “seimbang” aspek kehidupan mereka.

D Kekuatan Ambak D. Sebelum S b l melakukan l k k aktivitas, kti it termasuk t k belajar, b l j konsep k quantum t llearning i menyarankan untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri,

AMBAK = “Apa Manfaatnya Bagiku”.

Segala sesuatu j j harus menjanjikan manfaat pribadi

Seseorang merasa p y mempunyai motivasi

E Menata Lingkungan Belajar E.

Tata lingkungan yang baik

Mengembangkan dan mempertahankan sikap positif

Pelajar yang lebih berhasil

1 Iringan Musik 1. • Musik memengaruhi g kondisi fisiologi g seseorang. g • Musik berguna untuk relaksasi dan meditasi. Mendengarkan musik

Konsentrasi penuh

Relaks

Memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak kiri.

2 Melakukan Jeda 2. Alasan diperlukannya jeda: a) Jeda dapat membantu mengingat lebih banyak dari seluruh informasi. b) Ketika pikiran letih, perubahan keadaan mental yang terjadi selama jeda akan menyegarkan kembali sel-sel sel sel otaknya untuk langkah berikutnya. berikutnya Jeda merupakan saat untuk konsolidasi, konsolidasi untuk mengumpulkan informasi dan membiarkannya menetap secara mantap pikiran sadar dan bawah sadar. ke dalam p

BAB IV STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

A Pendahuluan A. ƒ Strategi g p pembelajaran j ekspositori p menekankan kepada proses bertutur. ƒ Materi sengaja diberikan secara langsung. ƒ Siswa menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. ƒ Aliran yyang g memengaruhi g p pembelajaran j ekspositori p adalah aliran belajar behavioristik. ƒ Aliran behavioristik lebih menekankan pada pemhaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya keterkaitan antara stimulus dan respons, oleh karenanya dalam implementasinya guru sebagai stimulus ti l merupakan k ffaktor kt yang sangatt penting. ti

B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori k i i ƒ Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses p p penyampaian y p materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran l j secara optimal. i l ƒ Istilah lain dari strategi ini adalah strategi pembelajaran b l j llangsung atau t direct di t iinstruction t ti (Roy Killen, 1998) dan juga dinamakan strategi “chalk chalk and talk talk”.

Karakteristik: 1 Strategi ekspositori dilakukan dengan cara 1. menyampaikan materi pelajaran secara verbal. 2 Biasanya materi pelajaran yang disampaikan 2. adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. ulang 3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. sendiri

Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala: 1. Guru akan menyampaikan y p bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa (overview). 2 Apabila guru menginginkan agar siswa 2. mempunyai kemampuan intelektual tertentu. 3. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk k di dipresentasikan. ik 4. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu. tertentu 5. Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk k i t praktik. kegiatan ktik

6. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama, sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa. 7. Apabila guru akan mengajra pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. 8 Jika lingkungan tidak mendukung untuk 8. menggunakan strategi yang berpusat pada siswa. 9 Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk 9. menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

C Prinsip C. Prinsip-prinsip prinsip Penggunaan 1 Berorientasi pada tujuan 1. • Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah g dapat p diukur atau b berorientasi p pada kompetensi p yyang g laku yyang harus dicapai oleh siswa.

2. Prinsip p Komunikasi • Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada sesorang/sekelompok orang (penerima pesan). pesan) • Guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan. • Sistem Si t k komunikasi ik i efektif f ktif jika jik pesan dapat d t ditangkap dit k secara utuh oleh penerima pesan.

3. Prinsip kesiapan • Setiap individu akan merespons dengan cepat setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan. kesiapan • Guru harus memosisikan siswa dalam keadaan siap (fisik dan psikis) agar dapat menerima informasi.

4. Prinsip berkelanjutan •P Proses pembelajaran b l j ekspositori k i i harus h d dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran p j lebih lanjut. j

D. Prosedur Pelaksanaan Hal-hal yang perlu dipahami guru dalam menggunakan strategi ekspositori: Rumuskan tujuan yang ingin dicapai. • Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar.

Kuasai materi pelajaran dengan baik • Pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. • Persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul. • Buatlah garis besar materi pelajaran.

Kenali medan dan hal-hal yang memengaruhi proses penyampaian • Latar belakang audiens atau siswa. • Kondisi ruangan. ruangan

Langkah-langkah a g a la g a pe penerapan e apa st strategi: ateg : 1. Persiapan (Preparation) • B Berikan ik sugesti ti yang positif itif dan d hindari hi d i sugesti ti yang negatif. tif • Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai. • Bukalah file dalam otak siswa.

2. Penyajian (Presentation) • Penggunaan bahasa yang komunikatif dan memperhatikan tingkat perkembangan p g audiens/siswa. / • Intonasi suara yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. • Menjaga kontak mata dengan siswa. • Menggunakan joke-joke yang menyegarkan.

3. Korelasi (Correlation) • Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa.

4. Menyimpulkan M i lk (Generalization) (G li i ) • Memahami inti dari materi pelajaran yang disajikan.

5 Mengaplikasikan (Aplication) 5. • Unjuk kemampuan siswa setelah menyimak penjelasan guru.

E. Keunggulan gg dan Kelemahan Keunggulan: 1. Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran. p j 2. Merupakan strategi yang efektif apabila materi pelajaran p j yyang g harus dikuasai cukup p luas. 3. Siswa dapat mendengar materi pelajaran melalui penuturan sekaligus dapat melihat atau mengobservasi. b i 4. Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran k kelas k l yang besar. b

Kelemahan: 1. Mungkin hanya dapat dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. 2. Tidak dapat p melayani y p perbedaan setiap p individu. 3. Sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, dan berpikir kritis siswa karena lebih banyak ceramah. ceramah 4. Keberhasilannya tergantung pada apa yang dimiliki guru. 5. Kesempatan mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas.

BAB V STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

A Pendahuluan A. Belajar merupakan proses mental dan berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal.

aliran belajar KOGNITIF

Pengetahuan akan bermakna manakala di i dan dicari d ditemukan di k sendiri oleh siswa.

Teori belajar konstruktivistik (Piaget)

Teori medan

Teori konstruktiveistik

Teori gestalt

Aliran belajar kognitif Aliran belajar k kognitif itif

Teori belajar k konstruktivistik t kti i tik

Strategi Pembelajaran Inkuiri

B Konsep Dasar B. Ciri utama strategi inkuiri: 1. Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. 2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jjawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. 3. Mengembangkan 3 g g kemampuan p berpikir p secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Strategi inkuiri akan efektif manakala: 1. Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. dipecahkan 2. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian. pembuktian 3. Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu. 4. Jika ik guru akan k mengajar j pada d sekelompok k l k siswa i yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir. 5. Jika jjumlah siswa yyang 5 g belajar j tak terlalu banyak y sehingga bisa dikendalikan oleh guru. 6. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa. siswa

C. Prinsip-prinsip Penggunaan Faktor yang memengaruhi perkembangan mental: Maturation atau kematangan

• Proses perubahan fisiologis dan anatomis

Physical experience p

• Tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya.

Social experience

• Aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain.

Equilibration

• Proses p penyesuaian y antara p pengetahuan g yyang g sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.

Prinsip-prinsip penggunaan: Berorientasi pada pengembangan intelektual Pinsip interaksi Prinsip bertanya Prinsip belajar untuk berpikir Prinsip keterbukaan

D. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri k i i 1. Orientasi Tahapan orientasi: a) Menjelaskan topik topik, tujuan tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. b) Menjelaskan pokok pokok-pokok pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.

2. Merumuskan M k masalah l h Hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah: a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. b) Masalah yang dikaji mengandung teka-teki yang jjawabannya y p pasti. c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsepkonsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. 3. Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yyang p g sedang g dikaji. j

4. Mengumpulkan data Aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5. Menguji hipotesis Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai degnan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6. Merumuskan kesimpulan Mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

E. Kesulitan-kesulitan dalam Implementasinya l i 1. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, i yaitu i proses b belajar l j d dan hasil belajar. 2 Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa 2. bahwa belajar pada dasarnya adalah menerima materi p pelajaran j dari g guru,, sebagai g sumber yyang g utama. 3. Berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang di dianggap tidak id k k konsisten. i

F Keunggulan dan Kelemahan F. Keunggulan: gg 1. Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa unutk b l j sesuaii d belajar dengan gaya b belajarnya. l j 3. Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku lewat pengalaman. 4. Mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki k kemampuan di atas t rata-rata. t t

Kelemahan: 1. Sulit mengontrol g kegiatan g dan keberhasilan siswa. 2. Tidak mudah mendesainnya, y , karena terbentur b pada kebiasaan siswa. 3. Terkadang dalam implementasiknya memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

BAB VI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

A Pendahuluan A. Fakta pendidikan saat ini: Pendidikan tidak diarahkan membentuk manusia cerdas memiliki kemampuan memecahkan cerdas, masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia kreatif dan inovatif. Pembelajaran untuk melatih keterampilan berpikir kritis (Kronberg dan Griffin, 2005): • analisis masalah, • pemecahan masalah, • atau belajar berbasis masalah yang menekankan pada metode sains, metode kooperatif, dan inkuiri sains.

B Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM B. • Gagasan: tujuan pembelajaran dapat dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan dipresentasikan dalam suatu konteks. konteks • Aspek penting: pembelajaran dimulai dengan permasalahan dan permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok. kelompok

Ciri utama SPBM: 1 SPBM merupakan rangkaian aktivitas 1. pembelajaran. 2 Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk 2. menyelesaikan masalah. 3 Pemecahan masalah dilakukan dengan 3. menggunakan pendekatan berpikir secara ilimiah. ilimiah

Situasi dan kondisi yang tepat diterapkannya SPBM: 1. Guru menginginkan g g siswa tidak hanya y sekadar dapat p mengingat materi pelajaran, tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh. 2. Guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa. 3. Guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa. 4. Guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajaranya. belajaranya 5. Guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam k hid kehidupannya.

C. Hakikat Masalah dalam SPBM Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Masalah bersifat tertutup

Masalah bersifat terbuka

Jawaban dari masalah sudah p pasti

Jawaban dari masalah belum p pasti

Guru mengarahkan siswa melalui Siswa diberikan kesempatan proses tanya jawab pada jawaban yang bereksplorasi mengumpulkan dan sebenarnya sudah pasti menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah Tujuan: menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang jawaban suatu masalah

Tujuan: kemampuan siswa untuk berpikir kritis kritis, analitis analitis, sistematis sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.

Hakikat masalah dalam SPBM: • Gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan dan harapan. harapan • Kesenjangan dapat dirasakan dari adanya: kersahan, keluhan, kerisauan, atau kecemasan.

Kriteria pemilihan bahan pembelajaran dalam SPBM: 1 Mengandung isu 1. isu-isu isu yang mengandung konflik yang bisa bersumber dari berita, rekaman video dan lainnya video, lainnya. 2. Bersifat familiar dengan siswa 3 Berhubungan dengan kepentingan orang 3. banyak 4 Mendukung tujuan atau kompetensi yang 4. harus dimiliki oleh siswa sesuai kurikulum 5. Bahan B h sesuaii d dengan minat i t siswa i

D Tahapan-tahapan SPBM D. Metode pemecahan masalah dalam SPBM: 1. Merumuskan masalah 2 Menganalisis masalah 2. 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan M lk d data t 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah

Langkah penerapan SPBM melalui kelompok (David Johnson & Johnson): Mendefinisikan masalah Mendiagnosis masalah Merumuskan alternatif strategi Menentukan dan menerapkan strategi pilihan Melakukan evaluasi

Langkah SPBM secara umum: Menyadari masalah Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data Menguji hipotesis Menentukan pilihan penyelsaian

E Keunggulan dan Kelemahan SPBM E. Keunggulan: gg a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. b) Menantang M t k kemampuan siswa i serta t memberikan b ik kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. c) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. d) Membantu siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk k memahami h i masalah l h dalam d l k kehidupan hid nyata. e) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

f) Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. belajarnya g) Memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang h harus dimengerti di i oleh l h siswa, i b bukan k hanya sekadar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. h) Lebih menyenangkan dan disukai siswa. i) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. j) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. k) Mengembangkan minat siswa untuk secara terusmenerus belajar meskipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Kelemahan: a) Ketika siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan, mereka akan merasa enggan untuk mencoba. mencoba b) Keberhasilan pembelajaran melalui problem solving g membutuhkan cukup p waktu untuk persiapan. c) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

BAB VII STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

A Pendahuluan A. • Ide penting: membelajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. • Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda.

B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kooperatif if • SPK adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. • Unsur penting dalam SPK: a. Peserta b Aturan b. c. Upaya belajar setiap anggota kelompok d Tujuan d. T j yang akan k dicapai di i

Alasan SPK dianjurkan (Salvin (Salvin, 1995): 1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus d dapat meningkatkan i k k kemampuan k hubungan h b sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, lain serta dapat meningkatkan harga diri. 2. Pembelajaran j kooperatif p dapat p merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan t h d dengan k keterampilan. t il

Komponen utama SPK: Tugas kooperatif (cooperative task) • Berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

Insentif kooperatif (cooperative incentive structure) • Sesuatu yang membangkitkan motivasi individu untuk k bekerja b k j sama mencapaii tujuan j k l kelompok. k

SPK digunakan manakala guru bermaksud: • Menekankan p pentingnya g y usaha kolektif selain usaha individual dalam belajar. • Agar seluruh siswa bisa memperoleh keberhasilan dalam belajar. belajar • Menanamkan pemahaman bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, y , dan belajar j dari bantuan orang g lain. • Mengembangkan kemampuan komunikasi siswa. • Meningkatkan motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi i i i mereka. k • Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan.

C Karakteristik dan Prinsip C. Prinsip-prinsip prinsip SPK • Karakteristik: Pembelajaran secara tim Didsarkan pada manajemen kooperatif Kemauan untuk bekerja sama Keterampilan p bekerja j sama

• Prinsip-prinsip: Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence) Tanggung jawab j b perseorangan (individual accountability) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction) Partisipasi dan komunikasi (participation communication)

D Prosedur Pembelajaran Kooperatif D. 1 Penjelasan materi 1. • Penyampaian pokok-pokok materi sebelum siswa belajar dalam kelompok.

2. Belajar kelompok • Pengelompokan dalam SPK bersifat heterogen.

3. Penilaian • Penilaian dalam SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis, baik secara individu maupun kelompok. k l k

4. Pengakuan tim • Penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.

E. Keunggulan dan Kelemahan SPK Keunggulan: K l a) Siswa tidak tergantung pada guru, menambah kepercayaan untuk berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa i yang llain. i b) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide/gagasan dengan katakata dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. c) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, menyadari keterbatasan, dan menerima perbedaan. d) Memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar. e) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal, keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. f) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman siswa sendiri, serta menerima umpan balik. g) Meningkatkan g kemampuan p siswa menggunakan gg informasi dan mengubah g belajar abstrak menjadi nyata. h) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

Kelemahan: a)) Membutuhkan M b hk waktu k untuk k memahami h i dan d mengertii filosofi fil fi SPK. b) Tanpa adanya peer teaching yang efektif bisa jadi cara belajar menggunakan SPK membuat siswa tidak bisa memahami apa yang seharusnya dipahami. c) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil j kelompok. p Namun demikian,, guru g p perlu menyadari y b bahwa kerja sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. d) Keberhasilan SPK dalam mengembangkan kesadaran b k l berkelompok k memerlukan l k periode i d waktu kt yang cukup k panjang. j e) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Karena itu, idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar membangun kepercayaan diri.

BAB VIII STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

A Pendahuluan A. Strategi pembelajaran kontekstual (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan p nyata y sehingga gg mendorong siswa untuk dapat p y dalam kehidupan p mereka. menerapkannya

B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual k l 1. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. 2. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. 3. Pembelajaran P b l j k kontekstual t k t l mendorong d siswa i untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan. kehidupan

Karakteristik CTL: 1. Mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge) p dan menambah p pengetahuan g 2. Memperoleh baru (acquiring knowledge) pengetahuan g (understanding g 3. Memahami p knowledge) 4. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut b ((applying l i k knowledge) l d ) 5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) t h d strategi terhadap t t i pengembangan b pengetahuan. t h

Perbedaan pembelajaran kontekstual dengan konvensional: Pembelajaran Kontekstual (CTL)

Pembelajaran Konvensional

Siswa sebagai subjek

Siswa sebagai objek

Siswa belajar melalui kegiatan kelompok

Siswa belajar secara individu

Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata

Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak

Kemampuan didasarkan pengalaman

Kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan

Tujuan akhir adalah kepuasan diri

Tujuan akhir adalah nilai dan angka

Tindakan/perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri

Tindakan/perilaku didasarkan atas faktor dari luar dirinya

Pengetahuan selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialami

Tidak dapat terjadi

Siswa bertanggung jawab pada perkembangan pembelajaran mereka

Guru penentu jalannya proses pembelajaran

Pembelajaran dapat terjadi di mana saja

Pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas

Keberhasilan pembelajaran diukur dengan b b berbagai i cara (evaluasi ( l i proses))

Keberhasilan pembelajaran hanya diukur melalui t tes

C Asas C. Asas-asas asas Pembelajaran Kontekstual 1. Konstruktivisme • Merupakan proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. • Hakekat pengetahuan (Piaget): a) Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan saja, t t i selalu tetapi l l merupakan k k konstruksi t k ik kenyataan t melalui l l ik kegiatan i t subjek. bj k b) Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan. c) Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. seseorang Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.

2. Inkuiri • Proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan p penemuan melalui p proses berpikir p secara sistematis. • Penerapan asas inkuiri dalam pembelajaran kontekstual dimulai dari adanya kesadaran siswa akan masalah yang jelas yang ingin di dipecahkan. hk • Melalui proses berpikir sistematis, diharapkan siswa memiliki sikap ilmiah ilmiah, rasional, rasional dan logis sebagai dasar pembentukan kreativitas.

3. Bertanya e ta ya (Questioning) • Dalam pembelajaran kontekstual, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. • Kegiatan bertanya berguna untuk: a) Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran. b) Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. belajar c) Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu. d) Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan. e) Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu.

4. Masyarakat 4 M k tB Belajar l j (L (Learning i Community) C it ) • Konsep masyarakat belajar dalam pembelajaran kontekstual menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain. • Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain, antarteman, antarkelompok. 5 Pemodelan (Modeling) 5. • Proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. • Melalui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoretik-abstrak.

6. Refleksi (Reflection) • Proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian kejadiankejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. • Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan g siswa yyang gp pada dimasukkan dalam struktur kognitif akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya. 7. Penilaian nyata 7 y ((Authentic Assesment)) • Merupakan proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yyang g dilakukan siswa. • Penilaian dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. penilaian diarahkan p pada p proses belajar j bukan • Penekanan p kepada hasil belajar.

D. Pola dan Tahapan Pembelajaran Kontekstual k l 1. Pendahuluan • Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai, manfaat dari proses pembelajaran, dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari. • Guru menjelaskan prosedur pembelajaran. • Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan siswa.

2. Inti • Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok baik di lapangan maupun di d l dalam k l kelas.

3. Penutup • Siswa memberikan kesimpulan dengan bantuan guru. guru

E Hakikat Pembelajaran Kontekstual E. 1. Pembelajaran j kontekstual merupakan p konsep p pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. sehari hari 2. Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah memberikan kemudahan belajar j kepada p peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. 3 Pembelajaran kontekstual menghendaki pola 3. hubungan yang interaktif antara guru dan siswa.

BAB IX STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

A Pengantar A. • Sistem p pengajaran g j yyang g baik seharusnya y dapat p membantu siswa mengembangkan diri secara optimal dan mampu mencapai tujuan-tujuan belajarnya. belajarnya • Proses belajar mengajar perlu berorientasi pada kebutuhan dan kemampuan siswa. • Pada P d k kegiatan i belajar b l j aktif, k if para siswalah i l h yang melakukan kegiatan belajar, merekalah yang harus mencari dan memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan, dan melakukan tugastugas pembelajaran yang harus dicapai. dicapai

B Memahami Cara dan Gaya Belajar Siswa B. Manfaat: 1. Dapat membantu guru mengerti dan menjelaskan perbedaan yang dia temukan di kalangan siswa. 2. Guru mungkin ingin mengembangkan berbagai strategi g mengajar g j untuk membangun g kelebihan individual yang berbeda yang dimiliki siswa. 3. Mengetahui 3 g p perbedaan siswa dapat p membantu guru mengembangkan strategi belajar siswasiswanya.

Kategori utama bagaimana sesorang belajar: 1. Cara menyerap informasi dengan mudah (modalitas) g dan mengolah g informasi 2. Cara mengatur tersebut (kerja otak) Jenis modalitas: 1. Siswa bertipe visual 2 Siswa bertipa auditorial 2. 3. Siswa kinestetik

C. Contoh Strategi Pembelajaran Aktif The Power of Two Reading g Guide

• Untuk menunjukkan bahwa belajar secara berpasangan akan lebih baik hasilnya dibanding belajar secara sendiri. sendiri

• Pembelajaran dilakukan berbasis bacaan.

Info Search

• Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar kelas.

Index Card M t h Match

• Memberi kesempatan pada peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis kepada kawan sekelas. sekelas

Everyone y is A Teacher Here

• Memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” pengajar terhadap peserta didik lain.

Student Created Case Study PointCounterpoint p

• Merupakan studi kasus yang mengharuskan siswa untuk mengambil bil tindakan, i d k menyimpulkan i lk manfaat f yang dapat d dipelajari, dan cara-cara mengendalikan situasi serupa pada waktu yang akan datang.

• Merupakan sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang berbagai isu yang kompleks.

Stude ts Students Questions Have

• Merupakan cara yang mudah untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa.

Listening Team

• Merupakan sebuah cara membantu peserta didik agar tetap terfokus dan siap selama suatu pelajaran mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Card Sort

• Merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan, sifat, fakta tentang suatu objek, objek atau mengulang informasi. informasi

Jigsaw Learning

• Merupakan p sebuah b teknik yyang g memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” (Group-to-Group Exchange) dengan perbedaan: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu

Active D b t Debat Giving Question Getting Answer

• Merupakan strategi untuk melakukan perdebatan yang secara aktif melibatkan setiap peserta didik d l dalam k l bukan kelas b k hanya h orang-orang yang hebat. h b

• M Merupakan k strategii pembelajaran b l j yang diarahkan di hk untuk membangun tim dan melibatkan peserta didik dalam meninjau ulang materi pelajaran dari pelajaran sebelumnya.

Active Knowlage Sharing

• Merupakan cara yang bagus untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran. C Cara i i dapat ini d t digunakan di k untuk t k mengukur k tingkat ti k t pengetahuan peserta didik selagi, pada saat yang sama, melakukan beberapa team building.

The Firing Line

• Merupakan strategi yang diformat menggunakan pergerakan cepat, cepat yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti testing dan bermain peran.

Team Quiz

• Strategi ini akan meningkatkan kerja sama tim dan juga sikap bertanggung jawab peserta didik untuk apa yang ang mereka pelajari dalam bentuk kuis (tebak(tebak tebakan).

Connection Reconnecting Synergetic Teaching

Planted Question

• Merupakan sebuah aktivitas yang secara simbolik menutup kelas. • Secara khusus sesuai ketika peserta didik membentuk hubungan dekat satu sama lain.

• Memanfaatkan sisa waktu setelah pelajaran untuk mengaitkan kembali pelajaran tersebut dengan para peserta didik.

• Merupakan sebuah pembelajaran bersinergi, yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam mempelajari materi pembelajaran yang sama.

• Memungkinkan guru untuk memberikan informasi sebagai jawaban atas pertanyaan yang pernah diberikan kepada peserta didik yang dipilih. dipilih

Learning Starts With A Question Who Is in The Class? TV Commercial

• Merangsang peserta didik untuk bertanya tentang mata pelajaran mereka, tanpa penjelasan dari pengajar lebih dahulu.

• Teknik mengajar ini sangat baik untuk memecahkan kebekuan suasana di dalam kelas, sehingga disebut sebagai “icebreaker”.

• Strategi ini dapat menghasilkan pembangunan tim (team building) yang cepat.

Instant Assessment

• Strategi ini digunakan untuk meminta siswa menjelaskan latar belakang, pengalaman sikap, pengalaman, sikap harapan, harapan dan perhatian mereka secara cepat.

Lightening the Learning g Climate

• Strategi ini tidak hanya mengerjakan sesuatu, namun pada saat yang sama membuat b t peserta t didik berpikir. b iki

The Study Group

• Metode ini memberikan peserta didik tanggung jawab untuk mempelajari dan menjelaskan j isinya y dalam kelompok p tanpa p kehadiran pengajar.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF