Sto
March 4, 2019 | Author: Herni Sitorus | Category: N/A
Short Description
bahan\...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Gardu distribusi merupakan komponen penting dalam penyaluran energi listrik ke pelanggan tegangan rendah. Trafo yang terpasang pada gardu distribusi berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 400/240 Volt. Pada satu unit gardu distribusi umumnya terdapat beberapa jurusan Jaringan Tegangan Rendah (TR) yang pembagian jurusannya dilakukan pada Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB TR). Keandalan trafo juga tak lepas dari keandalan system proteksinya. Proteksi yang dipasang pada PHB TR dimaksudkan untuk menjaga agar trafo tra fo terlindungi oleh gangguan yang ada pada sisi tegangan rendah sehingga dapat meminimalkan risiko yang ada, salah satunya menyebabkan trafo rusak.
Salah satu proteksi yang digunakan adalah NH Fuse yang termasuk komponen penting dan merupakan proteksi trafo apabila terjadi arus lebih. Dan apabila apabil a tidak ada NH Fuse ataupun rating arus yang digunakan tidak sesuai dengan yang seharusnya maka akan menyebabkan masalah di kemudian hari. Untuk itu perlu di perhatikan kembali keadaan NH Fuse yang ada di PHB TR dan dilakukan dil akukan normalisasi NH Fuse. Saat normalisasi NH Fuse, diperlukan alat bantu ‘NH Fuse Bantu’ untuk membantu pengerjaan tersebut dan juga berguna untuk menghindari menghindari terjadinya pemadaman saat dilakukan pengerjaan.
1.2
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan pembuatan NH Fuse Bantu ini adalah sebagai berikut : 1. Karya inovasi merupakan salah satu program wajib bagi siswa OJT 2. Dapat membantu pengerjaan normalisasi NH Fuse 3. Mengurangi terjadinya pemadaman sehingga mempengaruhi terhadap SAIDI/SAIFI
1.3
Ruang Lingkup
Alat inovasi yang dibuat adalah NH Fuse yang telah dimodifikasi dimana memiliki box
transparan untuk melindungi petugas dari listrik yang mengalir di NH Fuse
Bantu, serta kabel yang bisa diatur sedemikian rupa sehingga tidangga menggangu
1
ketika melepas dan memasang NH Fuse. Penggunaan alat inovasi ini adalah pada PHB TR yang memiliki nilai rating arus NH Fuse yang tidak sesuai.
1.4
Metodologi
1. Pengamatan di Lapangan Dilakukan untuk menemukan permasalahan yang ada di lapangan yang sekiranya dapat diselesaikan dengan pembuatan alat inovasi. 2. Analisa Permasalahan Permasalahan yang dihadapi tersebut kemudian dianalisa untuk mendapatkan solusi yang dapat diimplementasikan di lapangan. 3. Pembuatan Alat Inovasi Solusi yang dapat diimplementasikan dari permasalahan tersebut adalah dengan pembuatan alat inovasi yang diberi nama ‘NH Fuse Bantu’. 4. Pengujian Alat Inovasi Pengujian dilakukan dengan menggunakan NH Fuse Bantu untuk memasang dan melepas NH Fuse pada PHB-TR yang tidak beroperasi untuk mengetahui kekuatan serta kesesuaian ruang pengguanaan NH Fuse Bantu pada PHB-TR. 5. Implementasi Alat Inovasi Alat inovasi NH Fuse Bantu tersebut selanjutnya diimplementasikan pada gardu distribusi yang beroperasi dimana digunakan untuk melepas serta memasang NH Fuse pada kondisi bertegangan dan berbeban.
2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
NH Fuse
NH Fuse merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk mengamankan trafo dari gangguan arus lebih karena hubung singkat maupun beban lebih dan terpasang pada sisi tegangan rendahnya. Pada gardu distribusi NH Fuse tepasang pada Fuse Base / dudukan Fuse di dalam PHB TR. NH Fuse banyak dipakai di dunia industri karena NH Fuse ini memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki rating pemutusan arus hubung singkat yang tinggi yaitu mencapai 120 kA, memiliki rugi daya dan kenaikan temperatur yang rendah serta tahan terhadap korosi. Terdapat berbagai jenis NH Fuse mulai dari tegangan, ukuran body dan Class. Rating tegangan AC NH Fuse yaitu 400V / 500V / 690V / 1000V / 1500V. Sedangkan untuk ukuran / size NH Fuse dibagi menjadi beberapa jenis yang dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Klasifikasi ukuran NH Fuse
Selain itu, NH Fuse juga diklasifikasikan dalam beberapa kelas operasi yaitu : Class gG / gL : Digunakan untuk aplikasi umum / sistem jaringan Class gB
: Digunakan untuk aplikasi pada sistem pertambangan
Class aM
: Digunakan untuk proteksi hubung singkat pada motor
Class gTr
: Digunakan untuk proteksi trafo
Class gTF
: Digunakan untuk aplikasi umum / sistem jaringan
3
Gambar 1. Beberapa Jenis NH Fuse
2.2
Nilai Rating NH Fuse
Dalam menentukan rating arus NH Fuse ada perhitungannya karna itu tidak boleh memasang NH Fuse sembarangan. Karna nantinya akan mendapatkan masalah yang lebih besar, seperti memasang NH Fuse yang lebih besar dari pada seharusnya akan mengakibatkan NH Fuse tidak putus dengan nilai arus tertentu yang mengakibatkan terbakar ataupun trafo rusak karna mendapatkan beban lebih, padahal dengan rating yang sesuai NH fuse pun akan putus dan mencegah hal tersebut terjadi. Berikut cara menentukan nilai rating NH Fuse :
In = Kapasitas Trafo (VA)
√3 x 400 V NH Fuse (A), Vph-ph = 400 V
Daya Trafo (kVA)
1
1
50
72.3
2
100
3
No
Jumlah Jurusan 2
3
4
144.5
72.3
48.2
160
231.2
115.6
77.1
57.8
4
200
289.0
144.5
96.3
72.3
5
250
361.3
180.6
120.4
90.3
6
315
455.2
227.6
151.7
113.8
5
6
91.0
75.9
Tabel 2. Arus nominal NH Fuse berdasarkan daya trafo 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Tentang NH Fuse Bantu
NH Fuse bantu merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengganti NH Fuse yang tidak sesuai dengan rating trafo atau biasa disebut normalisasi NH Fuse. Dengan menggunakan alat ini pun dapat mengganti NH Fuse tanpa adanya pemadaman. Berikut gambar dari NH Fuse Bantu ;
Gambar 2. NH Fuse Bantu
Berdasarkan gambar diatas pun dapat dilihat bahwa material NH Fuse Bantu dapat dengan mudah dibuat dengan rangkaian sederhana. 3.2
Analisa dengan metode SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan factor internal dan faktor
eksternal
yaitu
kekuatan
(Strenght ),
kelemahan
(Weakness),
kesempatan
(Opportunities) dan ancaman (Threats). Metode ini dilakukan dalam evaluasi untuk mencari
5
masalah dan strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Sebelum menentukan tindakan yang akan dilakukan maka perlu diketahui potensi yang ada untuk mengatasi permasalahan yang belum optimal pada PT. PLN (Persero) khususnya PLN Rayon Duri dengan metode SWOT sebagai ber ikut :
Gambar 3. SWOT Analysis
3.2.1 Strength (Kekuatan)
1. Dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan dan aman 2. Mengurangi terjadinya pemadaman 3. Box pada NH Fuse Bantu membuat alat ini lebih aman ketika bekerja karna tidak perlu khawatir akan tersenggol oleh pekerja.
3.2.2
Weakness (Kelemahan)
1. Memakan waktu lebih lama ketika semua NH Fuse di tukar, karena akan mengganti letak dari penjepit / jumper ke tempat NH Fuse yang akan di tukar.
6
3.2.3
Opportunity (Kesempatan)
1. Mengurangi pemadaman sehingga lebih banyak KWh yang terjual 2. Menekan SAIDI/SAIFI
3.2.4
Threat (Ancaman)
1. Penjepit / Jumper lepas karena kurang kuat dalam pemasangannya. Maka dari itu perlu dipastikan kembali apakah pemasangannya sudah benar dan kuat. 2. Memakai APD yang sesuai dengan pekerjaan sehingga tidak terkena dari kemungkinan busur api baik saat memasang penjepit / jumper ataupun saat melepas dan memasang NH Fuse.
3.3
Solusi Penyelesaian
Berdasarkan proses analisa dari identifikasi masalah diatas, maka dapat disimpulkan suatu solusi penyelesaian sebagai berikut: a. Dalam menjalankan tugasnya petugas dilapangan tetap harus professional sekalipun bekerja dalam kondisi lingkungan yang kurang nyaman dan pada malam hari. b. Petugas dilapangan harus memiliki sikap peduli terhadap aset yang dimiliki PLN, sehingga pada saat melakukan pekerjaanharus sesuai aturan yang berlaku dengan urutan yang telah di tentukan Atas dasar permasalahan diatas, penulis berinisiatif untuk membuat alat yang bernama NH Fuse Bantu. Dimana dapat digunakan oleh petugas dilapangan.
3.4
Rincian desain
Desain dibuat sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan.Adapun rincian komponen yang digunakan adalah sebagai berikut :
7
No 1 2 3 4 5 6 7
Material NH Fuse + Ground Plate Acrylic 2 mm Kabel (1 meter) Penjepit/Jumper (1 ps) Siku Alumunium Sekrup (1 kotak) Isolasi (1 bh) Total
Harga (Rp) 248,000 75,000 52,000 18,000 10,000 7,000 8,000 418,000
Tabel 3. Daftar material NH Fuse Bantu
3.5
Pembuatan dan Pengujian NH Fuse Bantu
Gambar 4. Proses pembuatan NH Fuse Bantu
8
Gambar 5. Pengujian NH Fuse Bantu
9
BAB IV MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RISIKO
4.1 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan NH Fuse Bantu adalah sebagai berikut : 1. Dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan sehingga tidak perlu melakkan pemadaman walaupun sebentar. 2. Dapat menekan SAIDI/SAIFI
4.2 Analisa Risiko
Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan tidak dapat dipungkiri bahwa selalu ada resiko kecelakaan yang mengancam keselamatan petugas. Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan suatau pekerjaan harus dianalisa res iko kecelakaan apa saja yang dapat menimpa petugas yang akan bekerja. Setelah diketahui jenis potensi kecelakaan yang dapat terjadi maka dapat dilakukan langkah-langkah untuk meminimalisir atau bahkan mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Resiko kecelekaan kerja sarta mitigasi resiko saat melakukan pekerjaan normalisasi NH Fuse di PHB TR menggunakan NH Fuse Bantu antara lain :
Resiko :
1.
Tersengat aliran listrik pada PHB TR
2.
Lepasnya Penjepit/Jumper dari rel bus
Mitigasi Resiko :
1. Lakukan pekerjaan sesuasi langkah dalam SOP serta gunakan APD
10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. NH Fuse Bantu sangat membantu untuk mnegurangi terjadinya pemadaman saat melakukan normalisasi NH Fuse. 2. Biaya pembuatan NH Fuse Bantu yang relatif murah serta material mudah di dapatkan.
5.2 Saran
1. Untuk memasang NH Fuse Bantu benar – benar diperhatikan bahwa jumper telah terpasang kuat. 2. Pada saat melakukan pekerjaan normalisasi NH Fuse dengan alat NH Fuse Bantu harus Menggunakan APD.
11
View more...
Comments