Stilistika Al Qur'an
May 19, 2019 | Author: Nissa de Saussure | Category: N/A
Short Description
Stilistika Al Qur'an...
Description
STILISTIKA AL-QUR’AN AL-QUR’AN Revisi makalah disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Studi al-Qur’an al- Qur’an
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Sihabuddin Qolyubi, Lc. M.A.
Oleh: Nur Nissa Nettiyawati 13.2041.0213
KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN
Al-Qur’an Al-Qur’an sebagai salah satu pedoman hidup bagi orang-orang orang -orang Islam, menjadi sesuatu yang penting untuk diketahui oleh setiap orang Islam. Karena dengan begitu, mereka akan mengetahui konsep ke-Islam-an secara benar. Cara penyampaian al-Qur’an al-Qur’an yang unik menuntut para mufassir untuk menjelaskan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Para mufassir tidak sembarangan dalam menafsirkan sebuah teks al-Qur’an. al-Qur’an. Karena menurut al-Jahiz, al-Jahiz, al-Qur’an al-Qur’an merupakan media komunikasi antara Tuhan dan manusia, sehingga terdapat hubungan yang dinamis antara pembaca dengan alal-Qur’an Qur’an1. Oleh sebab itu, penafsiran
al-Qur’an al-Qur’an
dilakukan
dengan
bersungguh -sungguh. bersungguh-sungguh.
Bagaimana
mungkin hubungan antara manusia dengan Tuhannya bisa terjali n baik, sedangkan media komunikasinya tidak difahami secara benar?. Pemahaman yang benar terhadap al-Qur’an al- Qur’an sangat diperlukan adanya. Dengan begitu sebuah kajian mengenai al-Qur’an al- Qur’an banyak bermunculan. Salah satu kajian terhadap al-Qur’an al-Qur’an adalah stilistika alal-Qur’an, bisa disebut juga dengan uslub al-Qur’an al-Qur’an.. Kajian stilistika mengedepankan kajiannya terhadap tata bahasa sebuah teks. Dengan kata lain, stilistika al-Qur’an al-Qur’an membahas mengenai tata bahasa al-Qur’an al-Qur’an dan apa saja yang berhubungan dengan teks al -Qur’an tersebut. Bagaimana makna yang diinginkan, bagaimana hukum yang dituju, bagaimana perintah yang wajib, sunah dan hal-hal lain yang ada. Pada pembahasan kali ini, kami mencoba menjelaskan mengenai stilistika al-Qur’an, al-Qur’an, yang lebih rinci lagi bahasan kami adalah: pengertian stilistika alal Qur’an, yang juga disebut uslub al-Qur’an al-Qur’an.. Kemudian ranah kajian stilistika alQur’an beserta beberapa contoh yang kami maksudkan untuk menambah pemahaman pembaca terhadap materi yang kami sampaikan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Stilistika
Kita pasti sering mendengar mengenai istilah style, style, yang mempunyai arti ‘gaya’. Dalam linguistik Dalam linguistik terdapat satu kajian yang objeknya adalah style adalah style,, yaitu stailistika. Kajian ini memfokuskan kajian terhadap gaya bahasa 2. Sedangkan style style adalah cara penggunaan bahasa dari seseorang dalam konteks tertentu dan untuk tujuan tertentu 3. Kata style style diturunkan dari bahasa Latin, yang berarti stilus berarti stilus,, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin 4. Dalam penggunaan alat tersebut dibutuhkan keahlian, karena akan mempengaruhi jelas dan tidaknya suatu tulisan pada lempengan tersebut. ter sebut. Pengertian tersebut terus berkembang hingga pemaknaan tersebut pada artian, ‘penulisan yang indah’ atau juga ‘keindahan dalam mempergunakan kata -kata’5. Walaupun kata style berasal style berasal dari bahasa Latin, tetapi orang-orang Yunani sudah mengembangkan teori-teori mengenai style style itu sendiri. Terdapat dua paham terkenal yang membincangkan perihal teori istilah style style tersebut. Pertama, paham ini terkenal dengan sebuatan paham Platonic, Platonic, yang mengatakan bahwa style style adalah kualitas suatu ungkapan. Karena itu, bagi paham ini kemungkinan adanya adan ya style dalam style dalam satu ungkapan bisa ada dan bisa juga tidak. Semua bergantung pada kualitas ungkapan tersebut. Paham yang kedua terkenal dengan sebutan Aristoteles. Aristoteles. Paham ini beranggapan bahwa
2
Akhmad Muzakki, Stilistika al-Qur’an, al-Qur’an, Gaya Bahasa al -Qur’an dalam Konteks Komunikasi, Komunikasi, UIN-Malang Press, Malang, 2009, hlm. 9. 3 Syihabuddin Qalyubi, Stilistika al-Qur’an: al-Qur’an: Pengantar Orientasi Stud i al-Qur’an al-Qur’an,, Titian Ilahi Press, Yogyakarta, 1997, hlm. 27. 4 Gorys Keraf, Diksi Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Bahasa , PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hlm. 112.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
style style adalah kualitas yang inhern dalam suatu ungkapan. Karena itu, setiap karya pasti mengandung style mengandung style,, hanya kualitasnya yang berbeda 6. Style atau gaya bahasa menjadi bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok dan tidaknya pemakaian suatu kata, frase atau klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu. karena itu, persoalan gaya bahasa meliputi semua hirarki kebahasaan mulai dari pilihan kata secara individual, frasa, klausa, dan kalimat, bahkan mencakup pula sebuah wacana secara keseluruhan. Malahan, nada yang tersirat di balik sebuah wacana termasuk pula persoalan gaya bahasa. Pengertian diksi bukan saja berfokus dalam pemilihan kata-kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa dan ungkapan. Menurut Gorys Keraf terdapat tiga kesimpulan utama mengenai diksi. Pertama, diksi mencakup pengertian kata-kata kata -kata mana yang dipakai untuk menyampaikan men yampaikan suatu gagasan; bagaimana
membentuk
pengelompokan
kata-kata
yang
tepat,
atau
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam situasi. Kedua, diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau
perbendaharaan
kata
bahasa
itu.
Sedangkan
yang
dimaksud
perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh bahasa7.
6
Zainuddin Fananie, Telaah Sastra, Sastra, Muhammadiyah University, Surakarta, 2001, hlm.
26.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
B. Ranah Kajian Stilistika al-Qur’an
Stilistika mengkaji seluruh fenomena bahasa mulai dari fonologi (bunyi bahasa) hingga semantik (makna dan arti bahasa)8. Tetapi pada umumnya kajian stilistika dibatasi pada teks tertentu, dengan memperhatikan preferensi kata atau struktur bahasa, mengamati hubungan antar pilihan kata tersebut untuk mengidentifikasi ciri-ciri stilistika yang ada, seperti sintaksis (tipe struktur kalimat), leksikal (diksi, penggunaan kelas kata tertentu), retoris atau deviasi (penyimpangan dari kaidah umum tata bahasa) 9. Pengertian stilistika al-Qur’an al-Qur’an tidaklah berbeda dengan pengertian stilistika pada umumnya, yaitu ilmu yang menyelidiki bahasa yang digunakan dalam al-Qur’an. al-Qur’an. Dengan begitu, ranah kajian stilistika alal -Qur’an pun sama. Dengan mengutip pendapat M.H. Ibrams, Khafaji mengatakan, bahwa karakteristik kajian stilistika di antaranya adalah persoalan-persoalan yang terkait dengan sawtiyah sawtiyah (fonologi), jumliyah jumliyah (macam-macam struktur kalimat), mu’jamiyah mu’jamiyah (leksikologi), dan balaghiyah balaghiyah (seperti penggunaan bahasa metaphor, hipalase, mitonimi, dengan sebagainya) 10. Pendapat lain mengenai karakteristik uslub al-Qur’an al-Qur’an diungkapkan oleh Wahbah al-Zuhaili diantaranya: pertama, susunan kalimatnya indah, berirama, dan bersajak yang mengagumkan sehingga dapat membedakan dengan ungkapan-ungkapan lainnya, baik dalam bentuk syair, prosa maupun pidato. Kedua, pemilihan lafadz , struktur, dan ungkapannya yang indah. Ketiga, kelembutan suara di dalam menyusun huruf. Keempat, kesesuaian lafadz dan dan makna11.
8
Syukri Muhammad ‘Ayyad, Madkhal ila ‘ilmil Uslub , Darul ‘Ulum, Riyad, 1982, hlm.
48. 9
Panuti Sudjiman, Bunga Rampai Stilistika, Stilistika, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1993, hlm.
14. 10
Muhammad ‘Abd Munim, dkk, al-Uslubiyah wa al-Bayan al-‘Arabi al- ‘Arabi,, al-Dar alMisriyah al-Lubnaniyah, Beirut, 1992, hlm 14.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Bagi al-Zarqani, karena al-Qur’an al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia, maka karakteristik uslub aluslub al-Qur’an Qur’an meliputi: meliputi: 1) keindahan aspek fonologinya, 2) memuaskan kalangan tertentu dan orang-orang awam, 3) memuaskan akal dan rasa, 4) keindahan susunan al-Qur’an al-Qu r’an dan hukum yang dikandungnya, 5) keindahan dalam memalingkan ungkapan dan kaya dalam variasinya, 6) ungkapan al-Qur’an al-Qur’an adakalanya bersifat global dan terinci, te rinci, dan 7) kesesuaian lafadz dan dan makna12. Menurut al-Jahiz, al-Qur’an al-Qur’an merupakan media komunikasi antara Tuhan dan manusia, sehingga terdapat hubungan yang dinamis antara pembaca dengan al-Qur’an. al-Qur’an. Karena itu, dalam studi stilistikanya al-Jahiz al -Jahiz lebih menekankan pada aspek-aspek makna bahasa (semantik), masalah sinonim (mutaradif ), ), prinsip penghematan kata (i’jaz ( i’jaz ), ), dan makna bahasa dalam struktur kalimat (sintagmatik)13. Berdasarkan pendapat-pendapat yang membicarakan perihal ranah kajian stilistika al-Qur’an, al-Qur’an, maka dapat diambil kesimpulan bahwa obyek atau ranah kajian stilistika al-Qur’an al-Qur’an meliputi: 1) al-aswat (fonologi), (fonologi), 2) ikhtiyar al-lafz (preferensi kata), 3) ikhtiyar al-jumlah al-jumlah (preferensi kalimat), 4) al-inhiraf (deviasi), yang maisng-masing mempunyai pengaruh terhadap makna yang ditimbulkan14. Sebagaimana dijelaskan Qalyubi, ranah kajian stilistika alQur’an tidak berbeda dengan kajian stilistika dalam dunia sastra, diantaranya adalah: 1) Fonologi, seperti bunyi bahasa dan efek makna yang ditimbulkan, 2) Preferensi kata, seperti sinonim, homonym dan lain-lain, 3) preferensi kalimat, seperti kalimat tanpa menyebut pelaku, pengulangan kalimat dalam surat yang lain, dan seterusnya, 4) Deviasi, seperti penggunaan alladhi, huwa, huwa , dan Allah dalam rangkaian ayat, termasuk iltifat karena gaya bahasa ini memberikan kegunaan makna.
12
Muhammad ‘Abd alal -‘Azim al-Zarqani, al-Zarqani, Manahil al-‘Irfan al-‘Irfan fi ‘Ulum al -Qur’an, Qur’an, Maktabah Dar al-Turath, Kairo, 2004, hlm. 446. 13 Akhmad Muzakki, Stilistika al-Qur’an, al-Qur’an, Gaya Bahasa al -Qur’an dalam Konteks
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1. Al-Aswat (Fonologi) (Fonologi) Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Secara etimologis, fonologi terbentuk dari kata fon yang berarti bunyi yang menjadi obyek studinya, fonologi dibedakan menjadi dua. Pertama, fonetik adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Kedua, fonemik adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna15. Pemilihan huruf dalam al-Qur’an al- Qur’an dan penggabungan antar konsonan dan vocal adalah sangat serasi sekali16. Seperti yang disampaikan Quraish Shihab dengan merujuk argumen Marmaduke Pichthall, bahwa al- Qur’an mempunyai simfoni yang tidak ada taranya dimana setiap nada-nadanya bisa menggerakkan manusia untuk menangis dan bersuka cita. Hal ini disebabkan oleh huruf dari kata-kata yang dipilih melahirkan keserasian bunyi dan kemudian kumpulan kata-kata itu melahirkan keserasian irama dalam rangkaian kalimat ayat-ayatnya. Misalnya dalam surat an- Nazi’at Nazi’at ayat 1-5:
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menimbulkan bunyi panjang) dan ghunnah ghunnah (nasal), sehingga enak untuk didengar dan diresap dalam jiwa yang itu tidak mungkin tertandingi oleh ungkapan-ungkapan lain, semisal puisi atau prosa 17. Keserasian bunyi pada akhir ayat, selain ragam bunyi di atas juga dapat dikelompokkan menjadi tiga. Pertama, pengulangan bunyi huruf yang sama, seperti pengulangan huruf ha’ yang yang berfungsi sebagai obyek, dan tata sebelumnya berbentuk verba perfektum ( fi’il ( fi’il madi). madi). Kedua, pengulangan bunyi lafadz , seperti pengulangan kata dakka dan saffa saffa pada surat al-Fajr ayat 21 dan 22, dan pengulangan kata ahad pada ayat 25 dan 26. Ketiga, pengulangan bunyi lafadz yang berhimpitan, seperti bunyi tumisat, furijat, uqqitat, ujjilat dalm dalm surat al-Mursalat ayat 8-12 18. Dampak fonologi terhadap perubahan makna dapat dikemukakan, misalnya, tambahan huruf hamzah di hamzah di awal kata bisa merubah makna dari intransitif menjadi transitif (al(al-ta’diyah ta’diyah), ), seperti kata karuma karuma (mulya), kemudian ditambah hamzah hamzah menjadi akrama akrama (memulyakan). Begitu juga dengan pengulangan ‘ain fi’il , yang salah satu fungsinya memiliki perubahan makna berupa pengulangan, seperti kassara (memecah-mecah), kassara (memecah-mecah), qatta’a (memotong-motong), qatta’a (memotong-motong), dan sebagainya 19. 2. Ikhtiyar al-Laf (Preferensi (Preferensi Kata) Pembahasan mengenai pemilihan kata berikut ini hanya dibatasi pada persoalan: 1) taraduf kata kata yang berdekatan maknanya, 2) musytarak al-lafz (polisemi), 3) addad (kata yang berlawanan maknanya), 4) mu’arrobah (kata asing yang diserap dalam al-Qur’an) al-Qur’an) dan 5) muqtada al-hal (kata
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
a. Kata yang Berdekatan Maknanya Dalam kajian bahasa Arab, istilah taraduf atau sinonim untuk menyebut kata yang berdekatan maknanya masih diperdebatkan, karena itu dalam tulisan ini tidak menggunakan istilah tersebut. Sibawaih, seperti yang dikutip Ibn Jinni, mendefinisikan taraduf adalah ta’adi al -amthilah -amthilah wa talaqi al-ma’ani al- ma’ani (lafaz-lafaz yang berbeda, tapi maknanya memiliki titik pertemuan). Misalnya kata khaliqah, sajiyah, tabi’ah, gharizah gharizah dan saliqah dan saliqah (tabiat). (tabiat). Al-Fakhr alRazi mendefinisikan taraduf adalah lafaz-lafaz menunjukkan pada sesuatu tertentu dengan satu ungkapan. Dengan demikian, kata saif kata saif dan dan sarim sarim tidak bisa disebut taraduf , karena kata saif menunjukkan pada benda fisiknya, sedangkan kata sarim kata sarim menunjukkan menunjukkan sifatnya 21. Dalam persoalan ini, para linguis modern mengelompokkan kata yang berdekatan maknanya pada istilah taraduf dan ashbah taraduf , diantaranya: 1) al-taraduf al-kamil (complete synonymy), synonymy), 2) shibh altatraduf (near synonymy), synonymy), 3) al-taqarub al-dalali (semantic relation), relation), 4)
istilzam
(entailment), (entailment),
dan
5)
al-jumal
al-mutaradifah
(parapharase). (parapharase). Setiap kata yang bersinonim akan memiliki kata yang tetap dan berbeda dari yang lain. Dengan kata lain, selama kata-kata itu memiliki suara-suara yang berbeda, maka dapat dipastikan juga memiliki makna yang berbeda. Karena itu, dalam setiap bahasa persoalan taraduf atau sinonim yang hakiki tidak diketemukan22
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menunjuk manusia dalam pengertian jasad biologis, sementara kata insan insan yang dikehendaki adalah manusia sebagai makhluk sosial. Jalaludin Rahmat berpendapat, kata bashar yang yang disebut sebanyak 27 kali dalam al-Qur’an, al-Qur’an, memberikan referensi kepada manusia sebagai makhluk biologis. Acuan pendapat di atas dapat dibaca dalam surat Ali ‘Imran ayat 47, surat al-Kahf ayat 110, surat Fussilat ayat 6, surat al-Furqan ayat 7 dan 20, surat Yusuf ayat 31. Konsep bashar selalu dihubungkan dengan sifat-sifat biologis manusia, seperti makan, minum, seks, dan berjalan di pasar. Sementara insan, insan, yang disebut sebanyak 65 kali, dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, pertama,
insan
dihubungkan dengan konsep manusia sebagai khalifah atau pemikul amanah, kedua, insan insan dihubungkan dengan presdiposisi negatif manusia, dan ketiga, insan insan dihubungkan dengan proses penciptaan manusia. Semua konteks insane menunjuk pada sifat-sifat psikologi atau spiritual23. b. Musytarak al-Laf (Polisemi) (Polisemi) Al-Suyuti Al-Suyuti berkata, ulama’ usul fiqh mendefinisikan fiqh mendefinisikan mushtarak allafz adalah suatu kata yang mempunyai dua makna berbeda atau lebih24. Dalam karyanya al-Itqan, al-Itqan, ia mengatakan, musytarak al-lafz merupakan salah satu kei’jaz ke i’jaz an an al-Qur’an, al-Qur’an, bahkan ia menganggap sebagai i’jaz al-Qur’an al-Qur’an yang paling agung. Beberapa pakar linguis Arab, seperti al-Mubarrad dalam karyanya kitab Ma Ittafaqa Lafzuhu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Ishtabaha fi al-Lafz wa Ikhtalafa fi al- Ma’na” Ma’na” membahas tentang Musytarak al-Lafz yang ada dalam hadis. Dari hasil penelitiannya, ia menemukan kurang lebih sebanyak 150 kata yang mengandung dua makna berbeda atau lebih. Berikut merupakan contoh musytarak al Lafz , surat al-Ahzab ayat 56:
Arti kata yusallun yusallun kalau dari Allah berarti memberi rahmat, bila dari Malaikat berarti meminta ampunan, dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan Allahumma salli ‘ala Muhammad . Karena ketiga arti tersebut dapat digabungkan, maka ketiga-tiganya dapat dipergunakan sebagai makna dari kata yusallun kata yusallun.. Selain contoh di atas juga kami paparkan contoh lain, surat alMa’idah ayat 38:
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
sehingga walaupun kata yad adalah musytarak , namun makna yang dikehendaki sangat jelas25. c. Al-Addad Kata al-Addad dalam pembahasan ini bukanlah dua kata yang berdekatan ucapannya dan berbeda pula maknanya (antonim), seperti pendek lawannya panjang, melainkan satu kata yang mempunyai dua makna yang berbeda. Walaupun ada sebagian yang menolak pendapat ini, tetapi para linguis Arab yang pernah menulis di antaranya, Ibn alAnbari, al-Asma’i, al-Asma’i, Abu Hatim, Ibn Sikkit, al-Saghani, al -Saghani, Qutrub, dan lainnya26. Abu Hatim al-Sijistani memberikan contoh yang termasuk al-Addad dalam dalam al-Qur’an. al-Qur’an. Kata zan Kata zan dalam dalam al-Qur’an al-Qur’an mempunyai dua makna, yaitu yakin ( yaqin) yaqin) dna ragu ( shakk ). ). Kata zan zan mempunyai makna yakin seperti yang ada dalam surat al-Haqqah al-Haq qah ayat 20:
“Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
“Dan apabila dikatakan (kepadamu), sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya, niscaya kamu menjawab, kami tidak tahu, apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya).” d. Al- Mu’arrobah Mu’arrobah Para ulama berbeda pendapat mengenai ada atau tidak adanya mu’arrobah ialah kata asing yang diserap ke dalam bahasa Arab di dalam al-Qur’an al-Qur’an27. Sebagian mereka menolak berdasarkan al-Qur’an al-Qur’an surat Yusuf ayat 2 dan surat Taha ayat 113:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al -Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
hurufnya, kemudian kata tersebut dipergunakan dalam puisi dan percakapan sehari-hari, sehingga menjadi bahasa Arab yang fasih28. Dalam konteks bahasa Arab seperti itulah al-Qur’an al-Qur’an kemudian diturunkan29. Al-Ragib al-Asfihani menyebutkan, dalam al-Qur’an al-Qur’an ada dua kata mu’arrobah, mu’arrobah,
yaitu
kata jahannam
dan sijjil ,
al-Zamakhshari
berpendapat, dalam al-Qur’an al-Qur’an hanya ada satu kata yang mu’arrobah, mu’arrobah, yaitu kata sijjil , sedangkan Muhammad ‘Abduh, ia mengatakan terdapat dua kata asing di dalam al-Qur’an al- Qur’an yaitu kata zarabiy dan sinin. sinin. Berbeda dengan Mahmud Ahmad Najlah, seperti yang dikutip Qalyubi, ia menduga ada dua puluh kata yang patut dilakukan penelitian lebih lanjut, di antaranya kata abba, ara’ik, asatir, akwab, jannah, jahannam, zarabiy, safilin, sijjil, sijjin, siraj, sinin, shaitan, tuwa, ‘illiyyun, gassaq, qalam, kuwwirat, marqum, misk, musaitir, nawariq, dan yahur dan yahur 30. Adanya perbedaan di kalangan para ulama menentukan lafal-lafal mu’arrobah mu’arrobah dalam al-Qur’an al-Qur’an menunjukkan bahwa lafal-lafal lafal -lafal tersebut
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
‘itibar al -munasib -munasib (ungkapan yang sesuai), yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan sebuah ungkapan 32. Semisal dalam surat Maryam, Zakariyah dilukiskan sebagai orang tua-renta yang sudah lemah dan penuh uban, namun ia tetap berdo’a kepada Allah agar diberi keturunan 33.
“Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata "Ya Tuhanku, Sesungguhnya tulangku telah lemah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
lemah), selanjutnya Zakariyah yang sudah tua juga diilustrasikan dengan ungkapan wa ‘ishta’ala al -ra’su shaiba, shaiba, Jika lafal syaiba dipindah letak menjadi wasyta’alasy syaibu fir -ro’si ro’si maka akan mengandung makna lain. Letak lafal syaiba syaiba pada kalimat pertama mengandung mengandung makna “uban itu telah memenuhi kepala”. Lafal syaiba dalam kalimat ke dua mengandung makna “uban itu ada di kepala”, mungkin dibagian depan atau belakang. Dalam pengertian bahwa uban itu menyebar secara perlahan dan akhirnya memenuhi seluruh kepala34.
3. Ikhtiyar al-Jumlah (Preferensi al-Jumlah (Preferensi Kalimat) Ikhtiyar al-Jumlah al-Jumlah yang dimaksud adalah bentuk atau ragam kalimat yang dipergunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan, sekaligus mempunyai pengaruh terhadap makna yang dikemukakan. Dalam perspektif balaghah, balaghah, khususnya bidang kajian ma’ani ada banyak al asan mengapa musnad musnad ilaih (mubtada’, fa’il, na’ib al al - fa’il, fa’il, isim kana, kana, dan seterusnya) tidak disebutkan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pada ayat di atas verba “khuliqa” tidak disebutkan pelakunya, hanya berupa kata ganti (huwa) huwa) yang berkedudukan sebagai pengganti fa’il, (na’ib al - fa’il) fa’il) asalnya adalah khalaqallah al-insana al-insana halu’a halu’a (Allah menciptakan manusia dalam keadaan keluh kesah lagi kikir). Kemudian pelaku “Allah” tidak disebutkan karena telah maklumi, bahwa yang menciptakan manusia adalah Allah. Adanya kalimat-kalimat yang beragam tersebut memberikan pengaruh yang positif kepada pembaca, diantaranya pembaca tidak merasa jenuh. Bisa dibayangkan bagaimana jika al-Qur’an al- Qur’an hanya menggunakan lafal amara untuk semua pesan perintahnya, niscaya akan dijumpai ratusan lafal tersebut36.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat" .38 Pada ayat 78, 79 dimulai dengan lafal alladzi, alladzi, pada awal ayat 80 dimulai dengan lafal wa idza, idza, namun ayat 81, 82 dimulai lagi dengan lafal alladzi. alladzi. Disamping itu, fa’il itu, fa’il (pelaku (pelaku verba) dalam ayat 78, 79, 81, 82 adalah Allah, sedangkan fa’il pada ayat 80 adalah orang pertama tunggal (saya). Tentunya jika diikutkan ke alur ayat 78, 79, 81, 82, maka ayat 80 akan berbunyi walladzi amrodhoni. Pada ayat-ayat itu pun ada deviasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III KESIMPULAN
1. Stilistika merupakan kajian yang menyelidiki seluruh fenomena bahasa mulai dari tataran fonologi hingga persoalan semantic. 2. Stilistika al-Qur’an al-Qur’an yaitu ilmu yang menyelidiki bahasa yang digunakan dalam al-Qur’an. al- Qur’an. 3. Obyek atau ranah kajian stilistika al-Qur’a al-Qur’an n meliputi: a) al-aswat (fonologi), b) ikhtiyar al-lafz (preferensi (preferensi kata), c) ikhtiyar al-jumlah (preferensi kalimat), d) al-inhiraf (deviasi), (deviasi), yang maisng-masing mempunyai pengaruh terhadap makna yang ditimbulkan. 5. Al-Aswat (Fonologi) adalah bidang linguistik yang mempelajari,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
‘Ayyad, Syukri Muhammad. 1982. Madkhal ila ‘ilmil Uslub, Riyad : Darul ‘ulum. Abd Munim, Muhammad., dkk. al-Uslubiyah wa al-Bayan al-‘Arabi al- ‘Arabi.. Beirut: alDar al-Misriyah al-Lubnaniyah. al-Hamlawi, Ahmad bin Muhammad bin Ahmad. 1315 H. Shaz al-‘Urf al-‘Urf fi Fann al Sarf . Bairut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah. al- ‘Ilmiyah. Al-Hashimi, Ahmad. 1960. Jawahir al-Balaghah al- Ma’ani al- Ma’ani wal al -Bayan -Bayan wa al Badi’. Jakarta: Maktabah Dar Ihya’ al-Kutub al-Kutub al-Arabiyah. Al-Kaf, Al-Kaf, ‘Umar bin ‘Alawi bin Abi Bakar. 2006. Al-Balaghah: al- Ma’ani, al Bayan, al- Badi’ Badi’ . Beirut: Dar al-Minhaj. al-Zarqani, al-Zarqani, Muhammad ‘Abd al ‘Azim. 2004. Manahil al-‘Irfan al-‘Irfan fi ‘Ulum al
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Rahmat, Jalaludin. 1994. , Konsep-konsep Konsep-konsep Antropologis . Dalam Dalam Budhy Munawar Rachman (Ed.). (Ed.). Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah Sejarah,, Jakarta, Yayasan Wakaf Paramadina. Sudjiman, Panuti. 1993. Bunga Rampai Stilistika. Stilistika . Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Yahya, Muhtar dan Fatchurrahman. 1986. Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islami. Islami. Bandung: al-Ma’arif. al- Ma’arif.
View more...
Comments