Sterilisasi dan Pembuatan Media Mikrobiologi Dasar
March 18, 2017 | Author: poufizh | Category: N/A
Short Description
Laporan tentang sterilisasi dan pembutan media bakteri pada mikrobiologi dasar....
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mikroorganisme adalah suatu organisme yang memliki peranan penting dalam ilmu mikrobiologi sehingga sangat di butuhkan dalam penelitian mikrobiologi. Mikroorganisme memiliki persamaan dalam hal persyaratan nutrisi berupa zat-zat kimiawi yang di perlukan untuk pertumbuhan dan aktivitas lainnya ( Kusnadi, dkk, 2003 ). Sumber nutrisi
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme tersebut adalah energi
cahaya, karbon organik (karbon dioksida) dan karbon anorganik (karbohidrat), sumber nitrogen anorganik dan organik, dan beberapa unsur logam. Semua nutrisi-nutrisi tersebut digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme tersebut untuk mempercepat pertumbuhan jika semua kebutuhan tersebut tercukupi ( Kusnadi, dkk, 2003 ). Pembuatan media pertumbuhan membutuhkan suatu kedaan yang steril sehingga tidak terjadi kontaminasi dengan lingkungan luar yang dapat menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme tersebut, sehingga di butuhkan suatu sterilisasi alat maupun media. Sterilisasi adalah suatu prinsip dasar dalam pekerjaan di laboratorium mikrobiologi. Teknik baru mengenai sterilisasi secara terus-menerus dikembangkan untuk mendapatkan suatu keadaan lingkungan yang benar-benar steril agar suatu proes pembuatan media pertumbuan dapat berlangsung dengan baik. Sterilisasi mutlak di butuhkan untuk inaktivasi total seluruh bentuk kehiudupan mikroba, yang berkaitan dengan kemampuan reproduksi mikroba. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara yang digunakan untuk mensterilisasi alat dan media ? 2. Bagaimana langkah yang digunakan untuk pembuatan media pertumbuhan ? 3. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme ? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui langkah yang digunakan untuk mensterilkan alat dan media. 2. Mengetahui langkah yang digunakan untuk membuat media pertumbuhan. 3. Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme.
1
1.4. Manfaat Mikroorganisme memiliki perananan penting dalam kehidupan kita. Kita dapat mengembangbiakan mikroorganisme tersebut dengan berbagai cara untuk menjadikan mikroorganisme tersebut tumbuh dan berkembang serta dengan mengetahui nutrisi yang di butuhkan oleh mikroorganisme untuk dapat tumbuh adalah hal yang terpenting dalam membuat media pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan mikroorganisme juga tidak luput dengan adanya keadaan lingkungan yang baik atau steril sehingga perlu di pelajari suatu tekhnik sterilisasi yang dapat membantu kesterilan alat atau media tersebut.
ii2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Mikroorganisme adalah suatu organisme yang dapat di tumbuhkan dengan tekikteknik tertentu. Salah satunya adalah dengan cara pembuatan media pertumbuhan yang melibatkan
beberapa
alat
dan
bahan
tertentu
sebagai medianya.
Pertumbuhan
mikroorganisme yang menggunakan media dapat dilakukan dengan beberapa macam media yaitu : media cair, media semi-padat, dan media padat ( Harley JP, Prescott L.M, 2002 ). Perbedaan utama dari media cair, media padat, dan media semi-padat adalah terletak pada penambahan agar. Pada media cair tidak membutuhkan penambahan agar dalam pembuatan medianya sehingga media yang dibuat benar-benar cair. Pada media padat kadar agar yang di tambahkan adalah sekitar 1,5-2,0% sehingga media yang dibuat adalah berupa padat. Pada media semi-padat kadar agar yang digunakan tidak lebih dari 1,5-2,0% sehingga di peroleh suatu media yang tidak padat juga tidak cair yang biasa disebut dengan media yang menggudir ( Harley JP, Prescott L.M, 2002 ). Pembuatan media pertumbuhan tidak luput dengan faktor lingkungan yang berpengaruh. Faktor lingkungan luar dapat menghambat bahkan dapat menggagalkan mikroorganisme tersebut untuk tumbuh sehingga di perlukan suatu cara untuk mensterilkan alat atau media tersebut agar tetap steril. Mikroorganisme yang dapat menyebabkan kegagalan suatu media yang sedang di tumbuhkan dapat di basmi, dihambat, atau di tiadakan dari suatu lingkungan dengan menggunakan suatu alat preparasi yaitu autoklaf dan oven. Sterilisasi menggunakan autoklaf adalah sterilisasi pemanasan basah yang digunakan untuk mensterilkan media dan alat yang umumnya terbuat dari plastik. Autoklaf adalah suatu alat yang hakikatnya merupakan ruang uap berdinding rangkap yang memepertahankan suhu serta tekanan yang di tentukn selama periode yang kita kehendaki. Untuk menggunakan autoklaf, alat atau media yang akan di sterilisasi harus dibungkus dengan plastik agar uap air yang ada didalam autoklaf tidak mengkontaminasi alat atau media yang sdang disterilisasi ( Pelctar JM, Chan ECS, 1998 ). Sterilisasi menggunakan oven adalah sterilisasi pemanasan kering yang digunakan untuk mensterilkan alat yang terbuat dari kaca yang tahan panas. menggunkan oven, alat tersebut harus dibalut dengan kertas sebelum dimasukkan kedalam oven agar alat yang terbuat dari kaca tidak hitam atau gosong. Alat-alat yang di sterilkan dengan menggunakan 3 iii
oven adalah cawan petri, mortal alu, ose dan kaca pengaduk yang sebelum di masukan kedalam oven telah di bungkus dengan kertas dan ditentukan waktu dan suhunya sesuai dengan kehendak kita.
iv4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi,
jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Alam Universitas Negeri Surabaya pada hari Selasa, 24 September 2013 3.2.
Bahan dan Alat Penelitian Alat
Bahan
1. Erlenmeyer
9. Cawan petri
1. Taoge 250/lt
9. Aluminium foil
2. Panci
10. Tabung Reaksi
2. Gula pasir 60 g/lt
10. Kertas label
3. Beaker Glass
11. Botol bekas saos
3. Agar batangan 15 g/lt
11. Tissue
4. Saringan Ampas
12. Autoklaf
4. Akuades
12. Plastik PP
5. Kompor
13. Oven
5. Karet pentil
6. Pengaduk
14. Gunting
6. Tali kasur
7. Gelas ukur
15. Lap Kain
7. Kertas bekas
8. Timbangan
16. Pipet tetes
8. Kapas ½ Kg
3.3.
Metode
PEMBUATAN MEDIA UMUM TAOGE CAIR (TC) 1. Taoge dibersihkan kemudian ditimbang sebanyak 250 g. Taoge tersebut selanjutnya dimasak dalam 1 liter akuades. Biarkan mendidih selama 20 menit. 2. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya disering menggunakan kain sehingga menghasilkan filtrat. 3. Masukkan gula sebanyak 60 g dan dipanaskan hingga larut sempurna. 4. Tambahkan akuades ke dalam filtrate sampai volume 1 liter, kemudian aduk sampai rata. 5. Media dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan erlenmeyer sesuai kebutuhan. 6. Mulut tabung reaksi dan erlenmeyer disumbat dengan kapas serta dibungkus dengan aluminium foil dan diikat. 7. Sterilisasi media tersebut dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dengan tekanan 1 (atm). PEMBUATAN MEDIA UMUM TAOGE AGAR (TA) 1. Taoge dibersihkan kemudian ditimbang sebanyak 250 g. Taoge tersebut selanjutnya dimasak dalam 1 liter akuades. Biarkan mendidih selama 20 menit.
5 v
2. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya disering menggunakan kain sehingga menghasilkan filtrat. 3. Masukkan gula sebanyak 60 gr dan dipanaskan hingga larut sempurna. 4. Tambahkan akuades ke dalam filtrat sampai volume 1 liter, kemudian aduk sampai rata. 5. Media dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan erlenmeyer sesuai kebutuhan. Untuk membuat media agar miring, volume media dibutuhkan 5-6 ml dalam tabung reaksi. 6. Mulut tabung reaksi dan erlenmeyer disumbat dengan kapas serta dibungkus dengan aluminium foil dan diikat. 7. Sterilisasi media tersebut dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dengan tekanan 1 (atm). STERILISASI PEMANASAN KERING 1. Alat-alat yang akan disterilisasi dibungkus dengan kertas payung dan diikat dengan tali. 2. Buka tutup oven dan alat dimasukkan. 3. Atur penempatan alat yang akan disterilisasi di dalam oven. 4. Tutuplah oven dan hubungkan oven dengan arus listrik. 5. Atur tombol pengatur suhu. 6. Atur tombol pengatur waktu. 7. Biarkan oven sampai suhu naik. 8. Apabila suhu yang dikehendaki naik, maka ini berarti sterilisasi baru saja dimulai. 9. Secara otomatis, bila sterilisasi telah cukup oven akan mati. 10. Putuskan hubungan arus listrik pada oven tersebut. 11. Setelah dingin keluarkan alat-alat yang disterilisasi oven tersebut. STERILISASI PEMANASAN BASAH 1. Tutup kran pembuangan air dan tutup katup pembuangan tekanan udara. 2. Isi autoklaf dengan akuades sampai setinggi tapisan. 3. Masukkan bahan atau alat yang akan disterilisasi kemudian tutup autoklaf secara dua diagonal Hubungan autoklaf dengan arus listrik. 4. Tutup katup pembuangan tekanan udara dan putar “timer” sesuai yang ditentukan. 5. Atur tombol on-off. 6. Bila sterilisasi telah selesai, akan terdengar alarm kemudian tombol dikembalikan keposisi off dan hubungan dengan arus listrik diputus. 7. Bukalah klep pembuangan tekanan udara sedikit demi sedikit. 8. Bukalah skrup pengunci tutup autoklaf secara dua diagonal. 9. Bila tekanan udara menjadi nol, keluarkan alat dan bahan serta buang akuades yang ada dalam autoklaf dengan membuka kran pembuangan. vi 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil : Hasil dari praktikum pembuatan media dan sterilisasi alat adalah sebagai berikut : Media umum taoge agar (TA) Alat
Jumlah
Volume media
1. Tabung Reaksi
10 buah @kelompok
5 ml
2. Erlenmeyer (500ml)
1 buah @kelompok
250ml
3. Erlenmeyer (100ml)
1 buah @kelompok
40ml
Media umum taoge cair (TC) Alat 1. Tabung Reaksi
Jumlah
Volume media
1 buah @kelompok
9ml
Pembahasan : Pembuatan media Pembutan media cair langkah pertamanya yaitu kita menyiapkan taoge sebanyak 500 gram. 250 gram untuk media cair dan 250 gram untuk media agar kemudian taoge dibersihkan.
Pada pembuatan media cair taoge yang telah ditimbang dan dibersihkan
kemudian dimasak dalam 1 liter aquades untuk mendapatkan ekstrak taoge. Setelah mendidih dibiarkan selama 20 menit. Kemudian ekstrak tersebut disaring menggunakan kain sehingga menghasilkan filtrat, tambahkan gula sebanyak 60 gram kedalam filtrat dan di masak kembali sampai gula larut dengan sempurna dan kemudian tambahkan aquades kedalam filtrat yang sudah dicampur dengan gula sampai volumenya mencapai 1 liter, aduk sampai rata. Filtrat yang teleh dicampur dengan gula dan ditambah dengan aquades hingga volumenya 1 liter tersebut di masukan kedalam tabung reaksi sebanyak 9ml untuk 1 tabung. Mulut tabung reaksi tersebut disumbat dengan kapas yang harus di sesuaikan, tidak boleh terlalu longgar agar media tidak mudah keluar dan tidak boleh terlalu padat agar media mudah untuk diambil dan kemudian mulut tabung dibungkus dengan alumunium foil dan diikat dengan tali kasur dengan rapat. Media di masukan kedalam plastik PP atau tahan panas agar tidak terjadi kontaminasi atau terkena uap air yang ada dalam autoklaf. Proses pembuatan media selesai dan kemudian media di sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121°C dengan tekanan 1 atm. 7 vii
Langkah
Gambar
1.
Besihkan taoge
2.
3.
Rebus sampai mendidih, tunggu 20 menit. Diamkan sampai dingin
4.
5.
Tambahka gula 60 gram
6.
7.
8.
Mulut Tabung reaksi disumbat dengan kapas dan dibungkus dengan aluminium foil serta diikat.
8 viii
9.
10.
Disterilisasi pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C dengan tekanan 1atm.
Pada pembuatan media agar taoge yang telah ditimbang dan dibersihkan kemudian dimasak dalam 1 liter aquades untuk mendapatkan ekstrak taoge. Setelah mendidih dibiarkan selama 20 menit. Kemudian ekstrak tersebut disaring menggunakan kain sehingga menghasilkan filtrat, tambahkan gula sebanyak 60 gram kedalam filtrat dan di masak kembali sampai gula larut dengan sempurna dan kemudian tambahkan aquades kedalam filtrat yang sudah dicampur dengan gula sampai volumenya mencapai 1 liter, aduk sampai rata. Filtrat yang teleh dicampur dengan gula ditambah dengan agar 15 gram dan ditambah dengan aquades hingga volumenya 1 liter dan di masukan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml. Mulut tabung reaksi tersebut disumbat dengan kapas yang harus di sesuaikan, tidak boleh terlalu longgar agar media tidak mudah keluar dan tidak boleh terlalu padat agar media mudah untuk diambil dan kemudian mulut tabung dibungkus dengan alumunium foil dan diikat dengan tali kasur dengan rapat. Media di masukan kedalam plastik PP/tahan panas agar tidak terjadi kontaminasi atau terkena uap air yang ada dalam autoklaf. Proses pembuatan media selesai dan kemudian media di sterilisasi ke dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121°C dengan tekanan 1 atm. Langkah 1
Bersihkan taoge sebanyak 250 gram
2.
3.
Rebus sampai mendidih, tunggu 20 menit. Diamkan sampai dingin
9 ix
4.
dan gula 60 gram
Mulut Tabung reaksi disumbat dengan kapas dan dibungkus dengan aluminium foil serta diikat.
10 x
Disterilisasi pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C dengan tekanan 1atm. Sterilisasi Sterilisasi terbagi menjadi dua yaitu sterilisasi basah dan kering. Pada tahap awal sterilisasi basah, alat dan media di bungkus dengan plastik PP/tahan panas. Masukan air kedalam autoklaf hingga sampai setinggi tepisan. Masukan bahan dan media ke dalam autoklaf dan tutup hingga rapat dan dengan cara dua diagonal kemudian hubungka autoklaf dengan aliran listrik. Tutup katup pembuangan tekanan udara dan di putar timernya selama 15 menit kemudian atur kedudukan tombol on-off keposisi on. Sterilisasi yang telah selesai dengan waktu yang ditentukan akan terdengar alarm dan kemudian tombol di kembalikan dalam posisi off dan hubungan autoklaf dengan sambungan arus listrik diputuskan. Buka klep pembuangan tekanan udara sedikit demi sedikit agar tekanan udara dalam autoklaf sama dengan tekanan udara yang berada diluar, kemudian buka skrup kunci secara diagonal setelah tekanan udara diautoklaf menjadi 0, keluarkan alat dan media yang telah di sterilisasi dan buang akuades yang berada dalam autoklaf dengan membuka kran pembuangan. Sterilisasi kering umumnya menggunakan oven yang mana alat-alat yang akan disterilisasi dibungkus dengan kertas bekas dan diikat dengan tali kasur, biasanya alat-alat yang disterilkan dengan oven adalah alat-alat yang terbuat dari kaca dan tahan panas. Langkah selanjutnya adalah buka tutup oven dan kemudian masukan alat-alat yang akan disterilkan, tutuplah tutup oven dan hubungkan dengan arus listrik dan atur tombol pengatur suhu 175°C dengan waktu 2 jam dan tunggu suhu pada oven naik. Apabila suhu pada oven telah naik, sterilisasi baru saja dimulai selama 15 menit dan setelah itu matikan oven serta putuskan sambungan oven dengan arus listrik. Tunggu sampai dingin kemudian keluarkan alat-alat yang telah disterilkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
xi 11
Mikroorganisme atau lebih tepatnya bakteri memerlukan lingkungan yang cocok untuk tumbuh dan berkembang pada suatu media, baik media cair; media semi-solid; ataupun media solid. Faktor – faktor yeng mempengaruhi pertumbuhan bakteri dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor nutrisi dan faktor fisik. Faktor pertumbuhan yang termasuk faktor nutrisi, seperti karbon, faktor penumbuh, ion organik, oksigen, dan karbon dioksida. Sedangkan, faktor pertumbuhan yang termasuk faktor fisik, seperti potensial reduksioksidasi, temperature, konsentrasi ion hidrogen, dan kondisi osmotik.
12 xii
BAB V PENUTUP
5.1. SIMPULAN Media pertumbuhan dibuat dengan ekstrak taoge yang direbus dan ditambah gula sebagai nutrisi utama untuk pertumbuhan dan kehidupan mikroba. Pada media umum taoge agar, ditambahkan agar sebagai bahan pemadat sehingga digolongkan sebagai media padat. Sedangkan, pada media umum taoge cair tidak ditambahkan agar sehingga digolongkan sebagai media cair. Pembuatan media pertumbuhan juga membutuhkan sterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121˚C dan dalam waktu 15 menit dihitung setelah mencapai tekanan 1 atm untuk menjaga agar media tidak terkontaminasi sehingga disebut starilisasi pemanasan basah. Selain sterilisasi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, seperti faktor nutrisi (karbon, faktor penumbuh, ion anorganik, oksigen, karbon dioksida), dan faktor fisik (potensial reduksioksidasi, temperatur, konsentrasi ion hidrogen, dan kondisi osmotik). 5.2. SARAN Disarankan untuk menutup autoklaf dengan sangat rapat agar tidak menunggu lama saat menaikan takanan 1 atm. Disarankan untuk membungkus cawan petri dengan rapat dan rapi sehingga cawan petri tidak terkontaminasi dengan lingkungan luar. Disarankan untuk mengukur volume yang akan dimasukan ke dalam tabung reaksi maupun erlenmeyer dengan lebih teliti.
13 xiii
DAFTAR PUSTAKA
Harley JP dan Prescott LM. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology. San Francisco : McGraw-Hill. Kusnadi, Periswati, Syulasmi A, Purwianingsih W, dan Rochintaniawati D. Common Text Book Mikrobiologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Pelczar MJ dan Chan ECS.1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Volk WA dan Wheeler MF. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
14 xiv
View more...
Comments