Statistik inferensia dan Metode (SPSS)
November 26, 2017 | Author: Vicky | Category: N/A
Short Description
merupakan tugas matakuliah statistika mengenai materi statistika inferensia...
Description
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Statistik inferensial digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan. Contoh ketidakpastian adalah kuat tekan beton dalam suatu pengujian tidak sama, walaupun dibuat dengan material yang sama. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka metode statitsik digunakan untuk menganalisis data dari suatu proses pembuatan beton tersebut sehingga diperoleh kualitas yang lebih baik. Statistik inferensial telah menghasilkan banyak metode analitis yang digunakan untuk menganalisis data. Dengan perkataan lain statistik inferensial tidak hanya mengumpulan data, tetapi juga mengambil kesimpulan dari suatu sistem saintifik. Statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi). Dalam statistika inferensia diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umumMetode ini disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpulan dari statistika inferensia yang hanya didasarkan pada sebagian data saja yang menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode-metode statistika inferensia. 1.2 Tujuan Mempelajari salah satu metode penarikan kesimpulan yaitu persoalan pendugaan parameter
populasi yaitu nilai tengah. Mempelajari salah satu metode penarikan kesimpulan yaitu persoalan pendugaan parameter
populasi yaitu ragam. 1.3 Manfaat Mampu menjelaskan persoalan pendugaan parameter populasi yakni ragam. Mampu melakukan penghitungan tentang pendugaan parameter populasi yakni ragam.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Statistik Inferensia Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan sebagaian data (data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi subyek kajian (populasi). Statistik inferensial berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Statistika inferensia ini membahas tentang cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan , statistika inferensia merupakan analisis data sampai peramalan atau penarikan kesimpulan untuk semua data. Dalam statistika inferensia dibuat metode pendugaan atau metoda hipotesis dan menguji hipotesa tersebut lalu membuat kesimpulan (Sugiartto, 2000). 2.2 Uji T-One Penngujian One bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data sampel memiliki rata rata yang ditentukan atau tidak, dengan kata lain uji one bertujuan untuk mengetahui apakah rata rata dari sampel sudah mewakili populasi sampel tersebut atau belum. Uji one ini digunakan sebagai inferensia statistika untuk menguji apakah data atau suatu nilai tertentu berbeda secara nyata atau tidak dengan rata rata sampel penelitian (Kurniawan, 2009). 2.3 Uji Paired Uji paired merupakan pengujian yang membutuhkan dua buah data unuk melakukan perbandingan antara hasil sebelum dan sesudah melakukan perlakuan terhadap data tersebut. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Santoso, 2004). 2.4 Uji Independent Uji sampel ini digunakan untuk mengetahui apakah rata rata suatu grup sampel berbeda dengan satu grup sampel lainnya. Uji independent terhadap dua sampel bebas artinya bahwa kedua grup tidak sal;ing berhubungan, jadi misalnya akan membandingkan perbedaan nilai siswa putra dan siswa putri, maka hal ini baik digunakan metode test independent (Pratisto, 2004).
2.5 Uji Hipotesa Hipotesa merupakan ilmu kira kira atau memperkirakan apa yang akan terjadi pada suatu data nantinya, hipotesa juga disebut pemikiran kedepannya dengan menganalisa sebuah data. Untuk menguji sebuah hipotesa pada penelitian, pernyataan skeptic diajukan. Pernyataan skeptic merupakan pengaruh pemberian suatu variable pada sebuah data hipotesis ini disebut hipotesis nol, dan ninotasikan sebagai H0, selanjutnya hipotesa yang akan ditandingkan dengan hipotesis nol tersebut disebut hipotesa tandingan dan dinotasikan sebagai H1. Pada sebuah penelitian hipotesa nol akan dianggap benar apabila tidak ada hipotesa tandingannya (Saefuddin, 2004).
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Pelaksanaan Hari / Tanggal : Kamis 15 Oktober 2015 Pukul
: 15.30 – 17.30 WIB
Tempat
: Ruang E. 304 Lantai 3 Gedung E FPIK UNDIP
Semarang. 3.2. Materi
Laptop. Aplikasi SPSS 1.6. 3 Buah Data. Modul Praktikum Statistika.
3.3. Metode 3.3.1 Uji Mean Suatu Sampel
Gambar 1. Nyalakan PC atu laptop
Gambar 2. Buka SPSS dan klick type in data
Gambar 3. Buka sheet variable view lalu ketik seperti pada gambar
Gambart 5. Buka data yang telah diberikan asisten
Gambar 6. Masukkan data ke Ms. Excell untuk menambahkan data dengan 3 digit NIM terakhir praktikan
Gambar 7. Masukkan data baru pada sheet data view
Gambar 8. Klick Analyze, Compare means, lalu One sample T test
Gambar 9. Menu One sample T test
Gambar 10. Pindahkan data ke test variable, lalu klick OK
Gambar 11. Output dari one sample t test
3.3.2 Uji Mean Dua Sampel Berpasangan
Gambar 12. Buka data baru yang tealah diberikan untuk pengujian paired
Gambar 13. Klick file, new, data pada SPSS
Gambar 14. Masuk ke sheet variable view, lalu ketikkan seperti pada gambar
Gambar 15. Masuk pada sheet data view dan masukkan data yang telah dibuka sebelumnya
Gambar 16. Klick analyze, compare means, paired sample test
Gambar 17. Menu paired sample t test
Gambar 18. Pindahkan data ke kolom paired variable
Gambar 19. Output pired sample t test
3.3.3 Uji Mean Dua Sampel Independent
Gambar 20. Buka data baru untuk uji independent
Gambar 21. Klick file, new, data
Gambar 22. Masuk sheet variable dan ketikkan seperti pada gambar
Gambar 23. Masukkan data yang telah dibuka, Kemudian tuliskan pada Group data 1-25 dengan angka 1 sedangkan 26-40 dengan angka 2
Gambar 23. Klick analyze, compare means, independent sample t test.
Gambar 24. Menu independent sample t test
Gambar 25. Pilih Variable (Kolom 1) sebagai Test Variable(s) dan variable (kolom 2) sebagai Grouping variable.
Gambar 26. Klick define group, lalu masukkan angka 1 untuk group1 dan 2 untuk group 2
Gambar 27. Output independent sample t test
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 T-One sample One-Sample Statistics N THC
Mean
Std. Deviation
25 5.86350E6
Std. Error Mean
1.123932E6
2.247863E5
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference t THC
df
26.085
Sig. (2-tailed) 24
Mean Difference
.000
Lower
5.863505E6
5.39957E6
Upper 6.32744E6
4.1.2 Paired test Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
6.02910E6
25
1.205529E6
2.411058E5
Sesudah
6.66070E6
25
1.757650E6
3.515300E5
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum & Sesudah
Correlation 25
Sig.
.280
.175
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval
Mean Pair 1 Sebelum Sesudah
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
of the Difference Lower
Sig. (2t
df
tailed)
Upper
6.31600 1.831788E6 3.663576E5 -1.387725E6 1.245249E5 0E5
-1.724
24
.098
4.1.3 Independent test
Group Statistics group eucheuma
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
25 6.33464E6
1.024730E6
2.049460E5
2
25 5.05590E6
1.620265E6
3.240529E5
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
F eucheu
Equal variances
ma
assumed
3.072
Equal variances not assumed
Sig. .086
t 3.335
df
tailed) 48
.002
3.335 40.551
.002
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
1.278733E 3.834230E 5.078097E 2.04965 6
5
5
1.278733E 3.834230E 5.041346E 2.05333 6
5
5
4.2 Pembahasan 4.2.1 Uji T-one sample Pada tabel One Sample Statistic dijelaskan tentang berapa banyak data (N) yang kita masukkan, rata-rata dari data tersebut, standar deviasi dan standar error rata-rata yang terlihat dari data yang dimasukkan. Sedangkan untuk tabel One Sample Test nya terlihat hasil uji yang menunjukkan bahwa t hitung = 26.085 Dalam penyajian data table hasil output t one sample didalamna terdapat beberapa keterangan yang dapat membantu dalam pengolahan dan pembacaan data statistic, seperti: N
: nilai atau jumlah total seluruh data
Mean
: rata rata dari data tersebut
Std. Deviation
: menunjukkan nilai standar deviasi
Srd. Error : menunjukkan nilai kemungkinan kesalahan dalam data tersebut Kolom upper dan lower merupakan batas untuk daerah kritis dengan kepercayaan 95% maka akan berfungsi untuk pengambilan hipotesa. Namun, penentuan hipotesa juga biasanya dapat diselesaikan dengan cara membandingkan thitung dan ttabel. Dengan: T-hitung > T-tabel Tolak H0
T-hitung < T-tabel Terima H0 Dari hasil pengolahan data tersebut dapat diketahui bahwa Thitung yaitu 26,085 lebih besar daripada Ttabel yang sebesar 1,1711. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan bahwa suatu perlakuan dapat berpengaruh terhadap nilai THC pada udang Vaname. 4.2.2 Uji paired Uji paired digunakan untuk membandingkan data sebelum dan sesudah perlakuan yang diterapkan kepada sampel, terdapat beberapa variabel yang di bandingkan seperti mean, std. deviasi. Hasil pengolahan data statistik berpasangan yakni sebelum perlakuan dan setelah perlakuan terhadap 25 data nilai THC pada udang Vaname dan didapatkan beberapa hasil analisis data dengan tingkat kepercayaan data sebesar 95%. Nilai mean sebelum perlakuan adalah 6.02910E6, dan nilai mean setelah perlakuan adalah 6.66070E6. Standar deviasi pada data sebelum perlakuan yaitu 1.205529E6. Sedangkan nilai standar deviasi pada data setelah perlakuan adalah 1.757650E6. Dalam menentukan pengujian hipotesa diterima atau ditolak dapat memakai perbandingan nilai signifikan Berikut merupakan ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis menggunakan Sig. adalah sebagai berikut: Nilai Sig. < 0,05 Tolak H0 Nilai Sig. > 0,05 Terima H0 Sedangkan ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis mengunakan Thitung dan Ttabel adalah sebagai berikut: T-hitung > T-tabel Tolak H0 T-hitung < T-tabel Terima H0 Nilai signifikan yang didapat dari tabel adalah 0.175 hal ini berarti nilai signifikan >0.05 berarti terima H0 4.2.3 Uji independent Dalam data pengujian independent disajikan beberapa data dalam tabel, seperti mean, std deviasi, std. error, signifikan dan lain lain. Untuk diketahui hipotesis yang diterima atau tidak pada uji independen menggunakan nilai perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel juga nilai Sig. dengan ketentuan sebagai berikut: F-hitung > F-tabel Tolak H0
F-hitung < F-tabel Terima H0 Dikarenakan nilai dari F adalah 3.072 sedangkan dari tabel F sendiri nilainya 4.04 maka H1 diterima dan H0 ditolak
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan 1. Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan sebagaian data (data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi subyek kajian (populasi). 2. Uji-t berpasangan adalah suatu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan satu kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. 5.2 Saran 1. Sebaiknya data yang di sajikan lebih baik format nya sehingga praktikan lebih mudah mengolahnya 2. Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya waktu lebih dikontrol supaya tidak terlalu malam penyelesainnya.
View more...
Comments