Springback merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan sheet metal pada proses metal forming...
Description
MANUFACTURING PROCESS SPRINGBACK ANALYSIS
Created By : Ade Iskandar
2113106032
TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2014
LESSON
: Manufacturing Process
SUB LESSON : Metal Forming (Spring Back) LECTURER
: Ir. Sampurno, M.T
THEORY
Pada proses metal forming untuk sheet metal, khususnya pada proses bending sheet metal dengan variasi sudut dan bentuk tertentu perlu dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses pengerjaan, karena pada proses ini ada beberapa karakteristik yang perlu dipahami, salah satunya adalah springback . Untuk karakteristik proses bending sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dalam proses bending perlu dipahami bentuk gaya-gaya yang terjadi pada shet metal, dibawah ini adalah gambar yang menjelaskan gaya apa saja yang bekerja pada sheet metal pada proses bending:
Pada proses bending ada dua gaya yang bekerja, yaitu gaya Tarik (Tension) pada sisi terluar dan gaya tekan (Compression) pada sisi dalam sheet metal. Akibat gaya-gaya yang bekerja tersebut sisi terluar sheet metal akan menjadi lebih panjang (Ri > 5T), dan sisi terdalam akan menjadi lebih pendek. Namun sumbu normal (neutral axis) tidak berubah (constant). K-factor tergantung dari material, bending operation dan bend angle dengan nilai 0.25 < k < 0.5. Ketika proses bending sheet metal, tegangan sisa pada material tersebut, akan menyebabkan springback , dan terjadi sesaat setelah proses bending. DEFINITION
Springback merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan sheet metal pada proses metal forming dalam hal ini proses bending. Besarnya gaya balik ditentukan oleh nilai modulus elastisitas suatu bahan. Berdasarkan elastic recovery suatu bahan maka radius akhir bending (Rf) akan lebih besar dari radius pembentukan mula-mula (Ri) dan sudut akhir bending (θf) akan lebih kecil dari sudut mula -mula (θi). Rasio sudut akhir bending (θf) per sudut mula-mula (θi) disebut factor springback / rasio balikan pegas atau Ks. Nilai springback dipengaruhi beberapa faktor yaitu material, bending operation, sudut bending (θi) dan radius bending mula-mula (Ri).
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa springback factor (Ks) hanya bergantung pada rasio R/T. jika nilai Ks = 1 maka tidak ada springback, sedangkan jika nilai Ks = 0 maka elastic recovery nya sempurna. Untuk menentukan springback factor digunakan approximate formula dari radius Ri/Rf dibawah ini :
= 4() −3+1 Dimana : YS
= Yield Strength (N/m2)
E
= Modulus Elastisitas (N/m 2)
T
= Tebal Plat (m)
Ri
= Radius bending mula-mula (m)
Rf
= Radius bending akhir (m)
….3
Dibawah ini adalah grafik stress-strain yang memperlihatkan spring back pada material yang berbeda. A – C adalah garis yield strength, B adalah titik maksimum spring back pada material HSS.
:
Dibawah ini adalah tabel 1.1 springback factor (Ks) dari beberapa material Alloy Steel.
Pada prakteknya penambahan 2% - 8% pada sudut bending yang diinginkan dianjurkan agar didapatkan hasil yang optimal. Untuk material besi penambahannya lebih rendah dari baja.
SAMPLE CASE
Proses V-bending dengan data-data sebagai berikut:
Profil Angle (α2)
= 108
Bending Radius (Rf)
= 8 mm
Material Alloy Steel 7075-T
Ketebalan (T)
= 2 mm
Hitung Radius punch (Ri) dan sudut punch (α1) Solution :
= 8 = 4 2 Dari tabel 1.1 diatas dapat ditentukan bahwa nilai Ks = 0.915
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.